Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kecanduan Kemaluan Pria

needlenbitch

Guru Semprot
Daftar
5 Nov 2014
Post
531
Like diterima
291
Bimabet
Hallo, nama saya Lilian. Saya mau
bercerita tentang pengalaman saya
beberapa waktu yang lalu. Saya
adalah wanita yang memiliki
hyperseksual yang dalam hal ini
kecanduan akan kebiasaan
sepongan (melakukan oral seks
terhadap kemaluan pria). Sudah
lama sekali saya waktu pertama
kali menghisap kemaluan pria.
Waktu itu umur saya 16 tahun. Dan
setelah kejadian itu, saya sudah
mendapatkan 2 kejantanan pria lagi
untuk saya sepong. Saya benar-
benar tidak puas dengan tidak
terpenuhinya keinginan saya untuk
menghisap kemaluan pria.
Masalahnya saya sering dipingit
orang tua, apalagi ditambah dengan
lingkungan sekolah saya yang
merupakan sekolahan khusus
cewek. Jadi saya sering sakaw
(menagih) kemaluan pria. Suatu
malam, saya sudah benar-benar
tidak tahan lagi. Buku dan VCD
porno pun tidak bisa memuaskan
saya. Bahkan waktu saya
melakukan masturbasi pun saya
tetap merasa kurang puas.
Saya yang sehabis masturbasi,
membuka jendela kamar saya yang
berada di lantai 2 rumah saya.
Waktu itu jam 23:30. Saya melihat
jalanan di depan rumah sudah sepi
sekali. Tiba-tiba ide gila saya mulai
lagi. Saya dengan nekat, diam-diam
keluar rumah sambil bertelanjang
tanpa sepengetahuan siapa pun
yang ada di rumah karena semua
sudah pada tidur. Saya sampai
nekat melompat pagar dengan
harapan ada cowok atau pria yang
melihat dan memperkosa saya.
Apapun asal saya bisa menghisap
kemaluannya.
Di komplek saya memang sepi
sekali pada jam-jam segitu. Saya
sedikit menyesal juga, kenapa saya
tidak keluar agak lebih sore. Agak
dingin juga malam itu atau
mungkin juga karena saya tidak
memakai selembar pakaian pun. Di
ujung jalan, saya melihat masih ada
mas Agus, tukang nasi goreng
langganan saya yang masih
berjualan. Langsung saya sapa dia.
"Mas Agus, nasi gorengnya dong..."
pinta saya.
"Lho, mbak Lili..? Ngapain malam-
malam begini masih di luar? Ngga
pake apa-apa lagi..." sahutnya
sambil terheran-heran melihat saya
yang tanpa sehelai benang pun di
tubuh.
"Abis panas sih, Mas. Kok tumben
masih jualan..?"
Mas Agus tidak menjawab. Tetapi
saya tahu matanya tidak bisa lepas
dari payudaraku yang putih polos
ini.
"Ngeliatin apa mas..?" kutanya.
"Ah ngga..." katanya gugup.
Lalu mas Agus menyiapkan
penggorengannya untuk memasak
nasi goreng pesananku. Saya lihat
ke arah celananya, saya tahu
batang kemaluannya sudah
berubah jadi bertambah besar dan
tegang. Karena saya sudah tidak
tahan lagi untuk segera menghisap
kemaluannya, saya nekat juga. Saya
jongkok sambil membuka
ritsletingnya dan mengeluarkan
batang kejantanannya dari dalam
CD-nya. Tidak pakai basa-basi, saya
masukkan alat vitalnya mas Agus
ke dalam mulut saya. Saya jilat-jilat
sebentar lalu saya hisap dengan
bibir. Saya yakin mas Agus
merasakan senang yang tiada tara,
seperti mendapatkan rejeki
nomplok. Tidak hanya itu, saya juga
menjilati dua telor mas Agus.
Memang agak bau sih, tetapi saya
benar-benar menikmati kejantanan
mas Agus yang sekarang dia mulai
bersuara, "Mmmh... mmmh...
uhhh..."
Kira-kira 15 menit saya menikmati
kemaluannya mas Agus, tiba-tiba
mas Agus menyuruh saya untuk
berdiri. Dia memelorotkan celana
dan CD-nya sendiri sampai bawah
dan menyuruh saya berbalik.
Sekarang saya membelakangi mas
Agus. Mas Agus jongkok dan
menjilati kemaluan saya. Saya
langsung merasakan kenikmatan
yang hebat sekali. Hanya sebentar
dia melakukan itu. Selanjutnya dia
berdiri lagi dan memasukkan
batang kejantanannya ke liang
senggama saya. Kami berdua
melakukan senggama sambil
berdiri. Saya melakukannya sambil
pegangan di gerobak nasi
gorengnya. Saya sudah benar-benar
merasa keenakan.
"Uuuh... akkhh... akkh... akhhh..."
saya menjerit-jerit kegilaan, untung
tidak ada yang mendengar.
"Mas, kalo udah mau keluar, bilang
ya..." pinta saya.
"Udah mau keluar nih..." jawabnya.
Langsung saja saya melepaskan
batang kejantanannya dari liang
vagina saya dan jongkok di hadapan
kemaluannya yang mengacung
tegak. Tetapi setelah saya tunggu
beberapa detik, ternyata air
maninya tidak keluar-keluar.
Terpaksa saya kocok dan hisap lagi
batang kejantanannya, saya jilati,
dan saya gigit-gigit kecil. Setelah itu
tibalah saatnya saya menerima
upah yang dari tadi saya sudah
tunggu-tunggu, yaitu air maninya
yang memang lezat.
"Crot.. crot.. crot..." semuanya saya
minum seperti orang yang
kehausan.
Langsung saja saya telan dan saya
bersihkan kejantanannya dari air
mani yang tersisa.
Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki
lewat di depan kami. Ternyata
mereka adalah bapak-bapak yang
tinggal di komplek ini yang sedang
meronda.
"Lho, mas Agus lagi ngapain..?" kata
seorang bapak di situ.
"Ah ngga pak... mmm... ini mbak
Lily..." jawab mas Agus malu-malu.
"Ini Om, saya habis 'gituan' sama
mas Agus..." saya jawab begitu
nekat dengan harapan 2 bapak ini
juga mau memperkosa saya seperti
yang telah saya lakukan dengan si
penjuali nasi goreng.
Mereka keheranan setengah mati
mendengar pengakuan saya itu.
"Adik ini tinggal dimana?" tanya
salah satu dari mereka.
"Di sana, di blok F." jawab saya.
"Ayo pulang sudah malam..!"
Dan saya pun diseret pulang. Saya
takut setengah mati karena jika
sampai saya dibawa pulang, pasti
ketahuan sama orang tua dan saya
bakal digantung hidup-hidup.
Di tengah jalan, saya beranikan diri
berkata pada mereka, "Om, mau
nyusu ngga..?"
"Jangan main-main kamu..."
"Ayolah Om.... saya tau kok, Om
mau juga kan ngewe sama saya..?"
Mendengar itu, si Om langsung
terangsang berat. Saya langsung
mengambil kesempatan meraba-
raba batang kejantanannya yang
tegang.
"Ayo dong Om... saya pengen
banget lho..." saya bilang lagi untuk
menegasakan maksud saya.
Bapak yang satunya lagi langsung
setuju dan berkata, "Ya udah, kita
bawa ke pos ronda aja pak
Karim..." dan pak Karim pun
setuju.
Setibanya di sana, ternyata masih
ada 3 orang lagi yang menunggu di
sana, termasuk bang Parli, hansip
di komplek saya. Saya kegirangan
sekali, bayangkan saya akan
mendapatkan 6 batang kejantanan
dalam semalam. Gila... beruntung
sekali saya malam itu. Setelah kami
berenam ngobrol-ngobrol sebentar
tentang kejadian antara saya dan
mas Agus, saya langsung
memberanikan diri menawarkan
kesempatan emas ini ke mereka,
"Saya sebenernya pengen banget
ngerasain barangnya bapak-bapak
ini..."
Mereka langsung terlihat bernafsu
dan terangsang mendengar
perkataan saya, dan saya jeas
mengetahuinya. Saya suruh mereka
berlima melepas celana dan CD
mereka sendiri dan duduk di
bangku pos hansip itu. Mereka
berbaris seperti menunggu dokter
saja. Batang kemaluan mereka
besar-besar juga. Saya langsung
memulai dengan batang kejantanan
yang paling kanan, yaitu senjata
keperkasaannya bang Parli. Saya
hisap, saya gigit-gigit kecil, saya
kocok di dalam mulut saya, dan
saya jilati keseluruhan batangnya
dan termasuk juga telurnya. Begitu
juga pada batang keperkasaan yang
kedua, ketiga, keempat, dan yang
terakhir miliknya pak Karim.
Setelah selesai, saya masih belum
puas kalau belum meminum air
mani mereka. Lalu saya duduki
batang kejantananmya bang Parli
sampai masuk ke liang senggama
saya. Saya kocok-kocok di dalam
vagina saya. Sementara itu, pak
Karim dan satu bapak lainnya
menjilati dan menghisap puting
susu saya, sedangkan yang dua
bapak lainnya menunggu giliran. 10
menit setelah itu, saya sudah
setengah tidak sadar, siapa yang
menggenjot lubang senggama saya,
siapa saja yang menghisap buah
dada saya, batang kejantanan siapa
saja yang sedang saya sepong,
seberapa keras jeritan saya dan
berapa kali saya sudah keluar
karena orgasme. Ada pula saatnya
ketika satu senjata kejantanan
masuk ke lubang vagina saya,
sedangkan satu senjata lagi masuk
ke lubang anus saya sambil saya
menghisap 3 batang kemaluan
secara bergantian. Pokoknya saya
sudah tidak sadar lagi. Karena
merasakan kenikmatan yang benar-
benar tiada tara.
Untungnya mereka tidak
mengeluarkan air maninya di dalam
lubang kewanitaan saya, kalau
tidak bisa hamil nanti saya...
berabe dong..! Lagipula saya
berniat meminum semua air mani
mereka. Akhirnya saat yang saya
tunggu-tunggu, yaitu saatnya saya
berjongkok di depan mereka dan
mereka mengelilingi wajah saya
sambil mengocok-ngocokkan barang
mereka masing-masing. Sesekali
saya masih juga menghisap dan
menyedot kelima batang
kejantanan itu dengan lembut.
Akhirnya, "Crot... crot... crot...
crot.... crot..." saya malam itu
seperti mandi air mani. Saya
merasa puas sekali.
Waktu pulang, saya diantarkan
bang Parli, si hansip. Ketika sudah
sampai di depan rumah saya, sekali
lagi bang parli membuka
ritsletingnya dan menyodokkan
batang kejantanannya ke dalam
lubang senggama saya. Saya
melakukannya sambil nungging
berpegangan ke pagar depan rumah
saya. Selama 10 menit saya dan
bang parli melakukan senggama di
depan pagar rumah saya. Air
maninya sekarang terpaksa
dikeluarkan di punggung saya. Saya
tidak menyesal karena air maninya
kali ini tidak terlalu banyak. Saya
melompat pagar lagi, dan masuk ke
kamar diam-diam. Sampai di kamar
sudah jam 3 lebih. Badan saya
seluruhnya malam itu bau sperma.
Saya langsung tidur tanpa mandi
dahulu karena besoknya saya harus
ke sekolah. Saya yakin mereka
semua akan tutup mulut sebab
takut
 
Kapan kapan kelanjutannya jangan kelamaan suhu
 
Dulu banget pernah baca nih tapi tetep bikin konak pas baca lagi
:adek::adek::adek::adek::adek:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd