Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Keep It As Secret! (Part 23 updated) [Tamat]

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part 9 : Pertama.


Sabtu ini aku tidak akan dirumah seperti biasanya. Om Ichwan memintaku untuk mengantar Ariel ke FX Sudirman untuk melakukan pertunjukan. Sebelumnya aku tak pernah ikut mengantarkan Ariel dan Eve melakukan kegiatan JKT48, aku lebih memilih dirumah untuk membantu Tante Lisa membereskan rumah. Hari ini Eve akan di bawa ke dokter oleh kedua orang tuanya karena sakit, ia menderita laringitis sehingga tidak bisa ikut perform bersama Ariel, yang aku tau biasanya mereka melakukan pertunjukan bersama karena mereka satu Team. Aku menyelesaikan mandiku dan menuju ke kamar untuk berganti pakaian sebelum mengantarkan kekasihku ini menuju FX.

"lama banget…" kata Ariel saat aku memasuki kamar, Ariel masih mengenakan piyama tidurnya dan duduk di tepi kasurku.
"kamunya aja yang baru bangun, aku mandi sebentar kok." balasku padanya.



Ariel bangkit dari kasur dan menutup pintu kamarku. Aku hanya melihat apa yang Ariel lakukan sambil memilih pakaian. Ariel kembali duduk di kasurku sambil menatapku.

"loh kirain mau keluar, aku mau ganti baju" kataku padanya.
"ku tutup biar Eve gak asal masuk, kalo mau ganti mah ganti aja" kata Ariel lagi sambil memainkan HPnya.
"dih yaudah" kataku santai menuruti kata-kata Ariel.

Ku buka handukku di depan lemari dan menggantungkannya di gagang pintu. Aku mengambil pakaian yang akan ku kenakan saat mengantar Ariel, sebuah kaos dengan merk yang sangat mainstream tercetak di bagian dada, celana jeans hitam dengan merk sama dan sebuah jaket putih polos. Ariel memandangiku yang meletakkan pakaian di tepi kasur sebelum ku pakai.

"ngeliatin aja, kenapa?" tanyaku sambil memutar tubuhku kearahnya.
"eeehh… nghh… gak kok gapapa" kata Ariel terbata.
"kenapa sih?" aku menggodanya sambil berjalan kearah Ariel.

Ariel membuang muka saat aku semakin dekat dengannya. Penisku yang mengacung berada tepat didekat wajahnya, sepertinya ia malu karena suasana ini. Padahal dia sendiri yang berkata untuk cuek.

"Arielku jadi mesum nih abis baca buku itu" ledekku padanya.
"gak!" balasnya cepat, namun matanya melirik penisku yang perlahan bangun.
"eeh kok gitu?" dia kebingungan melihat penisku.
"yaiyalah, waktu itu kan kamu liatnya pas lagi tegang maksimal. Kalo sekarang belom" jawabku padanya.
"trus biar tegang gimana?" tanyanya kembali sambil menatap wajahku, melihat Ariel didepan penisku dari atas membuat penisku mulai semangat.
"di rangsang" balasku lagi.
"di kocok kyak waktu itu?" tanyanya lagi.
"iya. Bisa di sentuh, bisa di kocok, bisa di jilat, bisa di hisap juga. Terserah kamu maininnya gimana" jelasku.
"dih kok aku! Pede banget kamu wooo!" Ariel meledekku, namun ia menggigit bibirnya sendiri melihat penisku.

Melihat tingkahnya ini, ide nakal muncul di kepalaku. Mungkin aku bisa melakukan sesuatu dengan pacarku ini, mencoba sesuatu yang baru dan naik tingkat. Aku ingin mencoba memuaskan Ariel seperti yang ada di buku sketsa itu dan film yang pernah ku tonton. Aku berjongkok di depan Ariel, ia menatapku dengan kebingungan. Tanpa basa-basi kucium bibirnya yang menggoda itu, bibirnya yang kenyal itu membalas ciumanku. Ia memegang belakang kepalaku untuk menikmati ciuman kami. Setelah puas berciuman aku membuka piyama yang Ariel kenakan, ia hanya menuruti keinginanku saja.

"nakal kamu ya!" kata Ariel padaku.
"nakalin pacar sendiri kan" balasku pada Ariel.
"tapi kan sepupu kamu~" katanya lagi dengan manja.
"hehe makanya aku jadi makin nakal~" balasku.
"jangan berisik, ini dirumah…" kataku mengingatkan Ariel.

Ariel menutup mulutnya dengan tangannya sendiri saat kedua tanganku meremasi bongkahan payudaranya yang masih terbungkus bra hitam. Tangannya meremas tanganku yang memainkan payudaranya. Payudaranya terasa begitu kenyal di setiap remasan, membuatku ingin terus menggenggamnya.

"eeeh!!" Ariel terkejut di tengah kenikmatan yang merasuki tubuhnya, saat tanganku mencopot celana piyamanya.
"ngapain?!" tanya Ariel berbisik.
"hehe" aku hanya terkekeh sambil membuka lebar kedua pahanya.

Aku terkagum saat melihat cd hitam milik Ariel, ada sedikit bercak basah yang menandakan ia mulai terangsang. Tanganku memegang paha Ariel yang kenyal dan mulus, sedangkan wajahku melihat bagian selangkangannya dari dekat. Memperhatikan setiap bagiannya, Ariel melenguh pelan saat hidungku mengendus celana dalamnya. Aromanya memikat, membuat darahku berdesir.

"ngghh…" ia menggigit bibirnya.

Tanganku menyentuh permukaan vaginanya dari luar celana dalam. Ariel kembali melenguh saat tanganku menyibak celana dalamnya ke samping. Ia menutupi vaginanya dengan kedua tangan. Aku tersenyum melihat tingkah Ariel. Ia menatapku dengan wajah panik, namun aku berusaha menenangkannya dengan tatapanku. Perlahan Ariel mengendurkan pertahanannya, terbukti dengan mudahnya tanganku menggeser tangannya yang menutupi vaginanya. Kini pemandangan indah terlihat didepan mataku, sesuatu yang sangat aku impikan akhirnya dapat kulihat. Ini pertama kalinya untukku melihat sebuah vagina secara langsung, mungkin ini juga pertama kalinya buat Ariel memperlihatkan vaginanya kepada seorang pria. Aku terkagum.

"heh kok bengong…" kata Ariel membuyarkan lamunanku.
"haha abis aku baru pernah liat langsung…" balasku padanya cengengesan.
"emang kamu pernah liat yang gak langsung?!" tanya Ariel lagi padaku.
"eh maksudnya… itu… ah udah ah kamu mah!" balasku tergagap.
"nghhhh… hhhh…" Ariel tiba-tiba mengerang.
"kenapa kamu?" tanyaku kebingungan.
"ngh… nafas kamu… geli…" balasnya pelan.

Aku kebingungan melihat tingkahnya, namun aku mencoba untuk membuatnya kembali mengerang karena ia terlihat keenakan. Ku tiup pelan permukaan vaginanya yang membuatnya kembali menggelinjang. Vaginanya yg sedikit berbulu itu ku tiupi pelan.

"sayang. Kok begini doang ya?" tanyaku padanya.
"ih bego! Cupu banget sih!" kata Ariel menepuk jidatku.
"bisa di buka sayang… v… vaginanya disitu" kata Ariel dengan malu, wajahnya memerah.
"gimana?" tanyaku kebingungan.
"iiiih sebel!" Ariel cemberut menatapku, lucu sekali wajahnya yang cemberut.

Kupegang lipatan vaginanya dengan kedua tangan dan kubuka perlahan. Pemandangan yang lebih indah memanjakan mataku. Vagina Ariel terlihat seluruhnya olehku. Daging kecil yang berada di bagian atas, daging bibir vaginanya yang berwarna merah muda segar dan lubang kecil yang berada di bawah. Kaki Ariel bergerak gelisah karenanya.

"boleh?" tanyaku padanya.
"jangan di masukin ya sayang…" Ariel membatasiku.
"selain itu?" tanyaku lagi.
"bebas…" balasnya malu.
"hehe love you sayang!" kataku sambil mencium vaginanya yang membuatnya mengerang.

Kulakukan apa yang pernah kulihat. Menjilati permukaan vaginanya yang cukup basah, lidahku menyapu vertical di lipatan vaginanya yang membuat Ariel menggelinjang. Tanganku menopang kedua paha Ariel agar tetap mengangkang agar aku dapat menikmati vaginanya dengan mudah. Aku menikmati vagina Ariel sesuai ingstingku, menjilati seluruh bagian vaginanya yang bisa ku jilati. Jilatanku kini terfokus pada daging kecil di vaginanya karena Ariel bergerak tak karuan saat bagian itu ku jilat.

"nggghhh…… uuuuhh…." Ariel menjambak rambutku menikmati jilatan pada vaginanya.

Ariel menggigit selimutku untuk menahan desahan. Sementara jilatan lidahku berubah menjadi gelitikan cepat pada bagian itu. Ariel semakin menekan kepalaku menerima permainan lidahku. Aku terus merangsang Ariel, ia terlihat menikmati rangsangan dariku. Tak berapa lama kaki Ariel mengejang, pinggulnya tersentak-sentak yang membuatku terkejut. Aku yang sedang menghisap daging kecil itu terkejut dan menghentikan permainanku. Kulihat kearah vagina Ariel yang kembang kempis dan dari dalamnya mengalir cairan kental berwarna putih yang cukup banyak, aku yang penasaran langsung menyentuhnya dengan jariku.

"Ngghhhhhh jangannn di sentuh….. nghhhh……" pinggul Ariel kembali menghentak ketika jariku menyentuh vaginanya untuk mengambil cairan itu.

"stoooopp………" Ariel mengerang pelan.

Kucoba mencicipi cairan yang keluar dari dalam vagina Ariel, cairan itu tidak ada rasanya. Namun entah mengapa tubuhku semakin bergejolak dan mulai menjilati vagina Ariel kembali, menghabiskan cairannya yang keluar hingga bersih.

"Nieeeel……" Ariel menggigit bibir bawahnya sambil menjambak kepalaku.
"stop nieeel……!!" Pinggul Ariel terangkat.
"Aaaaaaa……..!!! Danieeeeeeeeeellllll!!!"

Plak!

Ariel menampar pipiku yang membuatku terkejut. Aku memegangi pipiku yang di tampar tidak terlalu keras itu sambil menatap Ariel kebingungan. Setelahnya ia tertidur telentang dengan nafas tersengal.

"Cupu!! Geli!! Gw mau pingsan tau, gak tahan!!" Ariel menatapku dengan kesal.
"Hahaha sorry sayang. Abisnya aku penasaran" aku tertawa melihatnya terkulai lemas.
"Lemes nih aku padahal nanti perform!!" Ariel cemberut di hadapanku.
"Tapi enak kan?" Tanyaku padanya.
"Iyaaaaaa, enak banget sayang." Balas Ariel tersenyum.
"Kapan mau…" tanyaku yang langsung di potong oleh Ariel.
"Nanti ya… lagipula kan gak mungkin dirumah" kata Ariel sambil duduk di sebelahku.
"Trus gimana, cari hotel kyak di film film? Hahaha" balasku bercanda.
"Boleh…" balas Ariel singkat.
"Eh serius?!" Tanyaku terkejut.
"Iyaaaa" balas Ariel dengan wajah malu.

Aku sangat senang mendengar jawaban Ariel sampai tanpa sadar aku berteriak ke girangan, kupeluk tubuh telanjang Ariel saking senangnya hingga Ariel kembali mengerang karena perlakuanku.

"KOKOH, CICI. MAU BERANGKAT JAM BERAPA? UDAH JAM 2 LOH INI!" Suara Eve menggema dari balik pintu.

Kami berdua langsung buru-buru mencari pakaian kami, aku masih sempat menggunakan celanaku saat Eve tiba-tiba memasuki kamar sedangkan Ariel yang tak sempat berpakaian langsung menyembunyikan tubuh telanjangnya di dalam selimut. Eve menatap kami kebingungan dengan wajah penuh curiga.

"Kalian… gak mungkin…" Eve menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Gaaaak…. Masih kecil mikirnya macem-macem, ayo keluar keluar!" Aku memakai kaosku kembali dan menarik Eve keluar.
"Makan siang dulu kita, aku suapin." Kataku pada Eve kembali.
"Yeay asik!!" Eve menari kegirangan saat aku mengajaknya makan.

Kami berdua menuruni tangga menuju ruang makan, aku menyuapi Eve sambil menunggu Ariel selesai mandi. Setelah Ariel selesai kami berdua berpamitan dan bergegas menuju FX menggunakan motor kesayanganku.
____________________________

Aku menunggu Ariel di sebuah restaurant Chinese yang terkenal dengan buburnya. Menunggu kekasihku itu selesai melakukan gladi resik dan mendapat waktu bebas sebelum show di mulai. Ariel berkata hari ini diadakan gladi resik karena ada anak academy, alias member pelatihan yang akan perform di Team J. Aku menunggu Ariel sambil memakan kulit ayam goreng yang di bumbui ala shicuan ini.

"Maaf ya lama" kata Ariel sambil mencium pipiku.
"Eh ini tempat umum loh, kamu kan katanya gak boleh deket cowok!" Kataku terkejut saat mencium pipiku.
"Hehe abis kamu ganteng sih…" katanya padaku, matanya menatapku dengan lembut dan hangat membuatku jatuh hati untuk kesekian kalinya.
"Eeh… masasih? Haha" aku dibuat salah tingkah oleh Ariel.
"Tapi cupu… cie salting hahahahaha!!" Ia meledekku.

Kami berdua makan sambil sesekali bercanda, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 6 sore. Ariel harus bergegas kembali ke theater untuk bersiap siap karena pertunjukan segera di mulai. Setelah membayar makanan kami, Ia menarik tanganku untuk mengikutinya keatas. Aku kebingungan mengapa ia mengajakku keatas. Ia menyuruhku berjalan di sebelahnya agar terlihat bahwa kami hanya sepupu. Didepan sebuah pintu Ariel berbicara dengan seorang security, sepertinya Ariel mengatakan sesuatu dan dibalas anggukan oleh security itu kemudian Ariel menunjukku dan kembali security itu memberi anggukan. Setelahnya Ariel kembali padaku.

"Lo nonton ya, ikutin arahan dari babeh aja okey…" kata Ariel padaku sambil menyerahkan sebuah tiket theater, namun ada sebuah kotak pada tiket itu yang bertuliskan bingo tetapi kosong.
"Beh, titip sepupu aku ya!" Kata Ariel pada si security.
"Siap!" Balas security itu.

Aku berdiri didekat pintu merah itu mengobrol bersama si security yang begitu tegap itu.namun saat tengah mengobrol, seseorang menyenggolku dari belakang menuju pintu itu. Gadis itu hampir terjatuh setelah menyenggolku dan secepat kilat security itu menolongnya. Aku memperhatikan kembali gadis itu, gadis yang mengenakan kacamata itu memiliki wajah oriental dengan perawakan yang tidak terlalu tinggi.



"Eh maaf kak aku buru-buru." Kata gadis itu padaku.
"Oh iya gapapa, aku juga salah kok di depan sini" balasku.
"Dey gapapa?" Tanya security itu padanya.
"Gapapa beh." Balasnya sambil tersenyum, manis sekali caranya tersenyum itu.
"Mas Daniel gapapa?" Tanya security itu padaku.
"Oh iya pak gapapa kok" balasku lagi.

Gadis itu menatap kami berdua kebingungan. Ia menaikan kacamatanya beberapa kali saat berfikir. Aku menatapnya yang kebingungan lalu tersenyum. Ia membuang muka dan berpura-pura tak melihat.

"Siapa beh?" Bisik gadis itu pada security.
"Daniel, Sepupunya Ariel" balas babeh singkat.
"Ooooo" gadis ini mengangguk ngangguk mengerti, kemudian ia menundukan kepala meminta izin untuk meninggalkan kami dan masuk kedalam pintu itu.

Setelah menunggu cukup lama didepan theater. Akhirnya security itu mengumpulkan para penonton di depan theater, layar tv yang ada di atas merchandise berubah menjadi gambar bertuliskan "Bingo Biru". Babeh memanggilku untuk maju terlebih dahulu setelah penonton di bariskan lalu menyuruhku masih terlebih dulu, seorang staff mengarahkanku ke tempat duduk paling depan. Aku hanya mengikuti setiap instruksi yang di berikan. Tak berapa lama kemudian masuklah beberapa penonton yang nampak berlari lari kegirangan dan sangat rusuh, disusul bergantian oleh beberapa fans. Mereka masuk berganti gantian menempati tempat duduk yang tersedia, beberapa dari mereka memilih untuk berdiri di paling belakang.
Pertunjukan berlangsung dengan meriah, teriak-teriakan dari penonton riuh ramai menggema ruangan theater ini, memeriahkan berlangsungnya pertunjukan malam ini. Sebelumnya aku berfikir kalau pertunjukan yang Ariel tampilkan adalah pentas seni theater, namun ternyata ia menari dan bernyanyi disini. Aku menonton pertunjukan ini dengan takjub karena mereka semua tampil luar biasa. Ariel nampak berbeda sekali di banding Ariel yang aku kenal. Di tengah-tengah menonton, aku melihat gadis yang tadi menabrakku kini tepat di depanku. Ia menari dan bernyanyi dengan begitu luwes dan memukau, aku menjadi melihat kearahnya beberapa kali. Ia sepertinya sadar akan pandanganku dan membalas tersenyum. Beberapa penonton di sekelilingku riuh ramai melihat gadis itu tersenyum.

"..... Hai aku Ariel!" Ariel memperkenalkan dirinya dengan cara yang tak biasa dan membuatku kebingungan, penonton meneriakan namanya dengan penuh semangat.

Ariel melakukan MC dengan sangat lucu. Ia berhasil membuat seluruh penonton tertawa lepas. Aku baru mengetahui kalau ia bisa melawak seperti ini. Dia benar-benar berbeda sekali dengan Ariel yang ku tau. Beberapa kali ia menoleh kearahku dan tersenyum saat sesi MC member lain, seperti memintaku untuk bersabar dan menikmati pertunjukannya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

"...... Aku Dey!" Gadis itu memperkenalkan dirinya, namanya Dey.

Ia terlihat begitu luwes dan lancar saat melakukan MC dibandingkan member yang lainnya. Semua member yang berada diatas panggung telah menyelesaikan MCnya masing-masing. Pertunjukan ini kembali berlangsung dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh beberapa member bersama, tidak seperti tadi. Beberapa lagu berlalu sampai akhirnya Ariel keluar dari backstage mengenakan daster, lalu disusul oleh beberapa member lain, salah satunya adalah Dey. Dey mengenakan kostum ojek online, Ariel dan Dey tampil bersama dengan baik.
Singkat cerita pertunjukan ini sudah selesai dan aku sudah berada di sebuah kedai kopi di basement FX Sudirman. Menunggu Ariel selesai melakukan briefing akhir. Beberapa menit berlalu aku melihat Ariel datang dan memberikanku kode untuk langsung pulang.

"Capek banget ya sayang?" Tanyaku sambil menghampiri Ariel.
"Iya. Langsung pulang ya" balasnya padaku dengan wajah yang muram.
"Oke, ayo" balasku sambil mengajaknya berjalan menuju lift untuk mengambil motorku.

Kami menunggu lift menuju parkiran, lift ini begitu lama datangnya. Lift di sebelah kami terbuka dan ternyata ada beberapa member yang tadi tampil keluar dari lift itu, mereka semua juga bergegas untuk pulang.

"Bye riel" kata seorang member berwajah hitam manis.
"Duluan ya riel" kata member lain yang bertubuh kurus tinggi dengan suara cemprengnya.
"Balik ya Riel, Niel hati-hati lo bawa motornya" Amel melambaikan tangan pada kami dan turun menggunakan eskalator.
"Ci Ariel, aku pulang dulu ya" gadis terakhir berkaca mata menganggukan kepalanya pada Ariel.

Mata kami berdua bertemu, matanya yang membuat di balik kacamata itu menatapku. Aku memberikan senyuman padanya yang ia balas dengan senyuman lebar.

"Kak, maaf ya soal yang tadi siang." Ia kembali menunduk kearahku.
"Eh iya gapapa kok Dey" balasku padanya.
"Loh kok tau namaku?" Tanyanya kebingungan.
"Kan tadi pas tampil kamu ngenalin diri" jawabku.
"Hahaha iya juga ya" ia tertawa.
"Kakak namanya Daniel kan? Salam kenal" Dey menyodorkan tangan padaku yang ku balas dengan jabatan tangan.
"Daniel" balasku
"EHEM!" Ariel berjalan kearah kami berdua sambil tersenyum lebar.
"Hati hati ya Dey pulangnya…" kata Ariel pada Dey sambil menarik lenganku menuju lift.
"Daniel cupu… a-yo ki-ta pu-lang" kata Ariel padaku dengan senyum yang dibuat buat.
"Kamu lebih baik buru-buru cerita… soalnya aku lagi capek dan kyaknya bakal galak banget deh… hehehe" Ariel terkekeh dengan wajah yang sangat menyeramkan menatapku.

Sepertinya aku dalam bahaya…

-Bersambung-
 
Terakhir diubah:
Mantap updatenya suhu.... Mau ngingetin juga dey masih underage jangan diapa apain... Wkwkwk.....
 
ya ga gitu juga nentuin underage, masa dari masih sekolah ato ga nya
Silahkan protesnya sama mimin sini aja hu... Kemaren ada suhu yang bikin cerita tentang dey langsung dilock threadnya... Saya sih ngingetin aja..... Wkwkwk.....
 
Silahkan protesnya sama mimin sini aja hu... Kemaren ada suhu yang bikin cerita tentang dey langsung dilock threadnya... Saya sih ngingetin aja..... Wkwkwk.....

loh saya kan cuma menyanggah klo nentuin underage itu bukan dari masalah masih sekolah ato tidaknya. terlepas dari cerita ini
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd