Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA KEPUTUSANKU ( NO SARA )

Status
Please reply by conversation.
Lanjut....




Sudah bukanya dikamar kamu saja.... Jangan sampai itu terlihat orang... Simpan rapat-rapat.... Duhh.... Kamu ini yaa.... Udah sana bunda mau istirahat... Ngantuk... Oiya jangan keseringan itu sifatnya nagih.... ". Jelas ibuku.

Aku hanya mengangguk dan pergi ke kamarku.

Setelah masuk ke dalam kamarku aku langsung menutup pintu kamarku dan menguncinya. Aku penasaran kotak apa yang diberikan ibuku kepadaku.

Karena penasaranku yang tinggi aku membuka kotak kecil yang diberikan ibuku kepadaku. Setelah aku kotak yang diberikan ibuku itu aku buka, aku bingung dengan benda yang ada didalam kotak kecil itu.

Ada 2 benda seperti telur puyuh berwarna ungu. Aku pun mengambil kedua benda tersebut.

Setelah aku pegang benda itu aku amati. Saat itu aku tidak tau kedua benda apa itu. Yang 1 hanya bulatan biasa dan yang 1 lagi ada 3 tombol yang aku sendiri tidak tau.

Aku mencoba untuk memencet tombol paling atas di bulatan benda yang ada 3 tombol itu. Setelah itu muncul menyala lampu merah yang kemudian berubah menjadi hijau.

Aku mencoba memencet tombol yang kedua yang saat itu bulatan yang tidak ada tombolnya itu bergetar. Aku yang terkejut langsung reflek berteriak.

" Aahhhh.... ". Teriakku terkejut.

Karena rasa penasaranku aku mencoba browsing benda apa itu. Setelah kutemukan aku menjadi tau kalau benda itu adalah vibrator egg.

Aku pun mencoba mencari tahu cara menggunakannya. Itulah pertama kali aku menonton video porno.

Dimana aku melihat di layar hp ku seorang wanita tang sedang bermasturbasi menggunakan benda yang mirip dengan yang ibuku berikan kepadaku.

" Ternyata begitu cara menggunakan benda ini ". Gumamku sambil melirik ke dua benda itu yang tergeletak disambingku.

Aku pun menjadi penasaran dengan yang lainnya dan ingin aku lihat video yang lain. Tapi setelah teringat dengan apa yang aku fantasikan aku pun mencari dengan genre sedarah. Disana ternyata banyak sekali dengan genre sedarah entah dengan adiknya, ibunya, masih banyak lagi.

Maka aku memutuskan melihat video dengan adik kandungnya sendiri.

Aku memilih salah satu video yang mana seorang anak belasan tahun sedang onani dikamarnya yang diketahui oleh kakaknya dan langsung mrmbantu adiknya beronani.

Aku melihat adegan demi adegan dalam video tersebut sampai selesai dengan durasi waktu 25 menit itu, setelah itu aku menyudahi menonton video itu dan menaruh hpku disamping kananku serta mengambil vibrator egg itu.

" Dek maafin kakak... ". Gumamku lirih.

Setelah itu aku membuka semua pakaian yang menempel pada tubuhku, sampai aku telanjang bulat.

" Dasar jalang... ". Batinku.

Aku tidak lagi menggubris kata hatiku karena yang aku inginkan hanyalah menuntaskan hasratku yang sedari tadi memuncak yang membuat badanku sakit sedari tadi.

Aku juga langsung membayangkan adikku yang masuk kedalam kamarku yang mana aku memejamkan mataku.

Disaat aku mulai tenggelam dengan fantasiku sendiri yang sudah menyelam lautan syahwat yang menjera, saat itu juga aku sangat-sangat terkejut oleh suara teriakan seorang laki-laki yang cukup keras dirumahku.

" ASTAGHFIRULLAAAHHHHH..... BUNDAAAAAA.... KAKAKKKK..... TOLONG SAKIIIITTTT..... ". Teriak laki-laki itu yang ternyata suara adikku Azam.

Seketika itu juga aku langsung tersadar. Pikiranku langsung normal kembali dan nafsuku langsung saja sirna.

Aku langsung bangkit dari ranjangku dan langsung mengambil pakaianku dan memakainya tanpa menggunakan dalaman dan cadarku. Aku hanya memakai gamis dan khimarku saja dan langsung keluar dari kamarku berlari ke sumber suara adikku.

" Aarrgghh... Astaghfirullah sakit... Bundaaaaa..... Kakak..... Aduuhhhh..... ". Teriak adikku lagi.

Aku pun berlari yang mana sumber suara itu didalam kamar mandi. Begitu aku sampai aku langsung membuka pintu kamar mandi. Begitu pintu kamar mandi itu terbuka aku melihat adikku terduduk di lantai kamar mandi dan memegangi kakinya.

Astaghfirullah... Adeeeekkk..... Kenapaaa..... ". Tanyaku panik.

" Kaakkkk.... Aku kepleset kaakkk... Jatuh dan kakiku sakit banget kakk.... ". Jawab adikku.

" Innalillahi.... Bundaa.... Bundaaa.... Tolong bundaaa... ". Teriakku mrmanggil ibuku.

Kulihat ternyata ibuku sudah berjalan kearah kamar mandi.

" Astaghfirullah... Kenapa sih... ". Tanya ibuku.

" Adek.. Bunda... Jatuh di kamar mandi... ". Jawabku.

" Innalillahi.... Azaammm.... Niss... Bantuin bunda papah adikmu.... ". Perintah ibuku.

Lalu aku dan ibuku masuk ke dalam kamar mandi dan memapah adikku Azam.

Begitu sampai didapur adikku kami dudukan dilantai dan ibuku menyuruh meluruskan kakinya.

Kulihat ada memar di pergelangan kaki kiri adikku.

" Astaghfirullah bunda... Memar.... ". Kaataku.

Ibuku langsung meraba kaki kiri adikku dan dilanjutkan dengan urutan.

" Aduhhh bunda sakit sakit.... Aaarrrgghhh.... ". Erang adikku.

" Kakimu terkilir nak.... Sebentar bunda ambil minyak urut dulu.... ". Kata ibuku.

Entah rasa sayangku kepada adikku yang sangat dalam tanpa terasa air mataku menetes seolah olah ikut merasakan rasa sakit yang dialami oleh adikku.

" Aduh kakk sakiit... Ehhh.... Aku yang sakit kenapa kakak yang nangis...? ". Tanya adikku yang meringis melihatku menangis.

" Hiks.... Udah ahh.... Adek bawel.... ". Jawabku.

Tidak lama setelah itu ibuku kembali sambil membawa minyak urut dan langsung mengurut pergelangan kaki kiri adikku. Saat itu adikku hanya memakai sarung warna hitam saja tanpa memakai baju.

" Argh sakit bunda.... Aduhh bunda.... Pelan-pelan.... Argh.... ". Erang adikku.

" Diam dulu nak... Belum selesai ini.... Niss.... Kenapa kamu malah nangis.... ". Tanya ibuku.

Aku yang dari tadi diam dan hanya meneteskan air mata terkejut oleh ibuku yang bertanya begitu kepadaku.

" Hiks... Tidak bunda.... Hiks... ". Jawabku.

Entah berapa lama kami terdiam dan hanya adikku saja yang mengerang kesakitan karena diurut oleh ibuku karena kaki kirinya terkilir.

" Nahh... Sudah... Coba kamu gerakkin pelan-pelan... ". Kata ibuku.

Adikku langsung menggerakkan kaki kirinya pelan.

" Masih sakit bunda tapi tidak sesakit tadi... ". Kata adikku.

" Alhamdulillah... Nanti sembuh sendiri nak... Jangan banyak gerak dulu kakinya... ". Kata ibuku.

Aku hanya diam melihat ibuku dan adikku.

" Niss... Tumben tidak pakai cadar... ". Tanya ibuku.

" Ehhh... Nissa keburu buru tadi bunda... ". Jawabku.

" Bunda... Kakak cantik banget ya kalau tidak pakai cadar... Hehehe... ". Kata adikku.

Entah kenapa aku malu saat itu dan rasanya ingin sekali tersenyum tapi aku tahan dan menunduk.

" Baru sadar kamu nak kalau kakakmu itu cantik... Ya karena pakai cadar terus jarang lepas cadar jadi begitu bahkan liat aja tuh kulit wajahnya mulus tidak ada noda apa-apa... Hahahaha.... ". Canda ibuku.

" Iya bunda... Hehehe... ". Kata adikku.

" Iihhhh.... ". Kataku malu dan menunduk.

" Kak... Aku lupa loh wajah kakak secara sudah lama aku tidak lihat... Hehehe... Kakak cantik banget... Besok nikah yuk kak... Aku..... Awww.... Bundaaa sakit... Astaghfirullah.... ". Kata adikku yang mengerang kesakitan karena kaki nya yang sakit dipencet sama ibuku.

" Kalau ngomong jangan ngasal... Masa' kakak kandungmu sendiri mau kamu nikahin.... Duh ini anak... ". Kata ibuku.

" Tidak bunda... Cuma bercanda saja aku bunda.... ". Kata adikku.

Aku hanya tersenyum melihat itu.

" Udah lebih baik kamu tidur nak... Sudah malam lho besok sekolah.... ". Kata ibuku.

" Hmmm... Iya bunda... ". Kata adikku.

Adikku pun berdiri pelan-pelan setelah itu berjalan sedikit pincang ke kamarnya.

" Haahhh... Itu anak kelewatan bercandanya.... ". Kata ibuku.

" Namanya juga bocah bunda.... ". Kataku.

" Makanya kamu ini kalau punya wajah itu bagi-bagi sama yang lainnya tidak semua cantiknya itu diambil sendiri... ". Kata ibuku.

" Iihhhh... Bunda.... Wajahku memang begini bunda... Kan wajahku mirip sama bunda cuma alis saja yang mirip ayah.... Hehehe.... ". Kataku.

" Iya bunda tau tapi justru itu yang membuat wajahmu begitu cantik Niss... ". Kata ibuku.

" Alhamdulillah.... ". Kataku.

Kami terdiam beberapa saat sampai ibuku membuka omongan lagi.

" Niss... Kapan kamu berangkat ke Jawa...? ". Tanya ibuku.

" Minggu depan bunda... Nissa sudah urus semuanya dan beli tiket pesawat juga sebelum pulang kemarin bunda.... ". Jawabku.

" Haaahhh.... Jangan lupa ibadahmu dijaga loh ya Niss... Jangan aneh-aneh pokoknya... ". Kata ibuku.

" Baik bunda... ". Kataku.

" Oiya Niss... Sudah...??? ". Tanya ibuku.

" Huhh... Sudah???? Sudah apa bunda...? ". Kataku.

Aku bingung dengan pertanyaan ibuku.

" Sudah sampai klimaks belum??? ". Tanya ibuku.

" Huh... Klimaks??? Ehhh.... Astaghfirullah bundaaaaa..... Ihhh.... ". Jawabku.

Baru tau maksud pertanyaan ibuku kearah situ.

" Hihihi... Sudah sana terusin... Apa bunda bantuin? Hihihi... ". Kata ibuku.

Aku semakin malu dengan ibuku. Maka aku putuskan untuk kembali ke kamarku.

" Udah ahh bunda.... Nissa ngantuk mau tidur dulu... ". Kataku sambil bangkit dari dudukku dan berjalan ke kamarku.

" Ahahahaa..... ". Tawa ibuku.

Kulanjutkan untuk tidur setelah aku berjalan dan sampai dikamarku. Tidak lupa untuk menutup pintu kamarku.

Tidak ada rasa nafsu lagi yang kurasakan yang ada hanyalah pikiran-pikiran untuk kuliahku.

Tidak lama setelah itu tanpa terasa aku pun terlelap dalam tidur nyenyakku.





" Niss..... Nissaaaaaa.... Tunggu...... Hah... Hah..... ". Teriak seorang wanita yang suaranya tidak asing bagiku dibelakangku.

Huh...????

Aku langsung menoleh dibelakang dimana arah sumber suara yang memanggilku.

" Masya Allah... Capek... Hahhh.... Hahhh..... ". Kata Zizah.

Aku melihat Zizah menghampiriku dengan terengah engah karena berlari mengejarku. Saat itu dia memakai gamis polos berwarna moca dengan khimar berwarna navi dan menggendong ransel berwarna hitam.

" Kenapa sih.....???? ". Tanyaku.






Ya... Sudah 2 tahun saat aku meninggalkan tanah kelahiranku hanya untuk menuntut ilmu. Aku mengambil jurusan Psikologi yang sudah melewati berbagai macam kesulitan untukku untuk bisa menuntut ilmu di sini. Meninggalkan keluarga yang aku sayangi dan cintai. Sebuah pencapaian yang menurutku mimpi untuk bisa mendapatkan beasiswa untukku masuk disini.

Aku juga sudah mempunyai banyak teman walaupun aku sendiri hanya lebih dekat dengan 1 orang yang sudah aku anggap sahabatku sendiri, dia bernama sebut saja Azizah. Tapi aku juga tidak pernah melupakan sahabatku Evi di tanah sebrang sana.

Azizah ini orangnya kocak dan ceplas ceplos. Walaupun dia tidak bercadar sepertiku tapi dia juga aktif mengikuti kajian-kajian atau acara keagamaan lainnya bersamaku.

" Tunggu.... Hahhh... Kita ke kelas bareng.... Hahhh..... Hahh.... ". Jawab Zizah.

Kami pun melanjutkan berjalan dan masuk ke kelas barengan.

Sore itu aku pulang kuliah bersama dengan Azizah yang ingin menginap di kost tempatku tinggal. Kami biasa untuk saling menginap. Terkadang aku juga menginap dirumahnya yang mana hanya dia sendiri yang tinggal dirumahnya karena orang tuanya yang sibuk bekerja dan sering ke luar kota untuk menjalankan bisnisnya.

" Assalamualaikum.... ". Salamku begitu aku masuk ke kamar kost ku.

Kami pun masuk ke kamar dan beristirahat. Tidak lupa bahwa kami mampir ke mini market untuk membeli beberapa camilan.

" Umm... Zah.... Aku mandi dulu yaa.... Nanti gantian... ". Kataku sambil menenteng handukku.

Dia hanya mengacungkan jempolnya saja karna sibuk dengan hape nya.

Tapi saat aku selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, kamar kostku lengkap dengan kamar mandi dalam. Aku melihat Azizah tersenyum aneh menatapku. Aku bingung dengan tingkahnya.

" Huhh... Kenapa.... ? ". Tanyaku.

" Aku tidak menyangka kalau kamu ini seorang akhwat yang hmmm.... Sedikit nakal.... ". Jawab Azizah.

Aku yang saat itu tidak faham apa maksudnya hanya bengong.

" Apanyaaa..... ". Kataku sambil berjalan kearahnya.

" Hihihi.... Ini apa ya Niss.... Hihihi.... ". Tanya Azizah menunjukkan sebuah kotak kecil berwarna pink pemberian dari ibuku.

" Eh.... Eeeehhhhhhh..... Zizahhhh balikiiiiiiiiinnnnn..... ". Teriakku panik.

Aku lupa menyimpan kotak itu karena semalam aku pakai " Bermain " Dengan fantasiku yang mana hanya adikku satu-satunya fantasiku dan aku berhasil dibuat mencapai nikmatnya kenikmatan dunia.

" Hahahahaa..... Tidak boleh hihihihi..... ". Kata Azizah sambil tertawa.

Aku yang sangat malu saat itu hanya bisa menangis. Jantungku terpacu lebih cepat, panas dingin sekujur tubuhku, lemas, pasrah, tidak tau harus bagai mana.

" Aku tidak menyangka kalau sahabatku punya sisi nakal yang mana menyimpan sebuah alat pemuas birahi seperti ini.... ". Kata Azizah.

Aku hanya terduduk menangis, takut kalau Azizah akan membocorkan rahasiaku yang mana aku dikenal sosok yang kalem, alim, selalu menunduk menjaga pandanganku terhadap kaum adam tapi ternyata akhwat nakal.

" Padahal aku mengira kalau kamu itu sangat alim lho Niss.... Tapi.... Yaaahhhh namanya juga manusia yang mana mempunyai sisi nakalnya hihihi.... ". Kata Azizah.

" Zaahhhh.... Aku mohon sama kamu jangan bocorkan itu.... Jangan sampai orang lain tau.... Aku mohon zaaahhhh.... ". Kataku pasrah.

" Hihihi.... Udah.... Udah.... Santai saja tapi traktir aku makan bakso mercon... Gimana.... ". Kata Azizah.

" Duhh... Kenapa jadi suap-suapan begini.... ". Pikirku.

Aku diam belum mengiyakan.

" Ahahahahaaaa..... Nissa... Nissa.... Sudah tenang saja.... Tadi cuma bercanda.... Sudah ahh... Jangan nangis begitu... Tuhh Liat cadarmu basah begitu.... Ahahahhaaa.... ". Kata Azizah sambil memelukku.

Aku hanya terdiam saja tanpa bersuara dan masih menangis.

Setelah aku tenang baru aku membalas pelukkan Azizah.

" Sekarang cerita kenapa kamu punya vibrator egg itu.... ? ". Tanya Azizah.

Setelah itu aku menceritakan semuanya tapi aku tidak menceritakan bahwa vibrator egg itu pemberian dari ibuku aku cerita kalau aku beli di online shop.

Aku juga menceritakan kalau fantasiku itu adikku sendiri gara-gara melihat kemaluannya yang jumbo itu. Semua aku ceritakan kepada sahabatku Azizah.

Azizah mendengarkan dengan serius.

" Huhhh... Ternyata dunia begitu sempit... ". Kata Azizah.

" Ma-maksudnya...? ". Tanyaku.

" Aku mengira hanya aku saja yang punya fantasi incest tapi aku punya sahabat yang punya fantasi yang sama... ". Kata Azizah sambil melihat langit-langit kamarku.

" Eeehhhh..... ". Kataku terkejut.

" Niss... Karena kamu sahabatku yang sangat aku percaya aku bisa menyimpan semuanya tentangmu... ". Kata Azizah.

" Zahhh... Aku juga begitu... ". Kataku.

" Aku bersyukur kalau kamu hanya sebatas fantasi saja Niss... ". Kata Azizah.

" Huh... Maksudnya.... ". Tanyaku.

" Niss... Janji sama aku kalau aku ceritakan kamu tidak menjauhiku dan tetap menjadi sahabatku... ". Kata Azizah.

" Insya Allah.... Aku tetap menjadi sahabatmu Zah.... ". Kataku mantap.

" Niss.... Sebenarnya aku sudah tidak segel lagi.... ". Kata Azizah.

Aku yang terkejut hanya bisa menutupi mulutku saja.

" Ba-bagaimana mungkin... ". Pikirku.

Walaupun Azizah itu ceplas ceplos dan sedikit galak tapi bagaimana mungkin semua itu terjadi.

" Kamu pasti heran kenapa aku sudah tidak segel lagi... Itu karena adik kembarku.... ". Kata Azizah yang kembali menatap langit-langit kamarku sambil meneteskan air mata.

Deg...

Jujur saat itu aku tidak tau harus bagaimana, kau hanya terkejut dan bengong.

" Aku tidak jauh beda denganmu Nis... Hanya saja aku terbawa suasana dan bertindak terlalu jauh sampai-sampai aku merelakan segelku kepada adik kembarku yang mana hanya boleh dibuka oleh suamiku kelak yang aku sendiri sekarang tidak tau itu siapa ". Kata Azizah.

" Kalau kamu kerumahku pasti melihat foto adik kembarku di ruang tamu, nah dialah orangnya yang sudah membuka segelku dan bahkan kami melakukan hubungan itu hampir setiap hari yang bahkan kalau aku sedang halangan aku tetap melayaninya dengan cara oral ". Sambung Azizah.

Memang benar aku sering melihat kalau ada seorang laki-laki difoto itu tapi aku tidak menanyakannya.

" Aku menjadi nakal dan liar gara-gara itu Nis... Aku juga dulu sering menelan peju nya Nis... Begitu binalkan aku Niss... Anehnya aku menyukainya... ". Kata Azizah.

Aku mendengar Azizah bercerita masa lalunya hanya terdiam tanpa tau berbuat apa. Seakan tidak percaya apa yang diucapkannya. Wanita secantik dan secerdas dia bahkan sampai menjadi sebinal itu.

" Aku melakukan hubungan incest itu cukup lama Niss... 3 tahun yang mana saat itu aku masih duduk di bangku SMA kelas 1 sampai dimana hari kelulusanku... Tapi... ". Kata Azizah.

" Tapi....? ". Tanyaku.

" Tapi aku harus kehilangan adik kembarku itu Niss... Karena adikku menderita demam berdarah waktu itu sampai adik kembarku harus berpulang... ". Kata Azizah sambil menangis.

Aku langsung memeluk Azizah dengan erat.

Setelah tenang Azizah kembali bercerita.

" Setelah berpulangnya adik kembarku aku menjadi stres dan bingung nis... Itu terjadi sampai 3 bulan lamanya dan setelah itu sampai sekarang aku tidak pernah lagi merasakan batang kemaluan laki-laki lagi Niss.... Hanya saja aku takut Niss... Kalau disaat aku menginginkan bermain aku hanya bermain sendiri Niss... Sama sepertimu... Hanya saja aku memakai dildo Nis karena kalau hanya menggunakan vibrator semacam milikmu aku merasa kurang... Hehehehe.... ". Kata Azizah.

" Haahhhh.... Entahlah Niss masih ada yang mau denganku atau tidak kalau tau aku sudah tidak segel lagi... Makanya aku hanya ingin menikah kalau dengan laki-laki yang pemikirannya sangat dewasa dan mengerti keadaanku... Entah siapapun itu.... Mau kaya atau miskin mau ganteng atau biasa-biasa saja asalkan mau menerima keadaanku seperti sekarang ini maka aku setuju.... ". Kata Azizah.

" Insya Allah Zah... Insya Allah akan ada laki-laki yang mau denganmu... ". Kataku .

" Makasih ya Niss.... Makasih makasih.... ". Kata Azizah sambil meneteskan air matanya.

Aku langsung memeluknya erat.

" Ehhh Niss... Kamu tidak mau bermain itu lagi...??? ". Kata Azizah.

" Eehhhh.... Tidaaaaaakkkkk...... ". Kataku terkejut.

" Ahahahahhaaa....... ". Tawa Azizah.








Seadanya dulu ya soalnya bener2 susah buat ngetiknya apalagi masih di bulan syawal jadi masih pada ngumpul semua keluarga belum kerjaan jg....

Maaf yaa hu baru bisa update....

Selamat hari raya idul fitri semuanya.... Mohon maaf lahir dan batin.....


Salam.....
Joss hu lanjuttt
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd