Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kisah Clara (TAMAT)

Setelah kejadian didokter kemarin, vaginaku sekarang terasa seperti lebih sensitif dari pada sebelum nya. Klitorisku pun sekarang lebih membesar dan berwarna merah mengkilap, mungkin efek dari klitorisku yang dijepit dengan jangga sorong dengan kuat dan berulang ulang kali oleh dokter sialan itu.

Hampir tiap malam aku selalu mengompol dan selalu membasahi ranjangku. Aku bingung dengan perubahaan diriku sendiri terutama dibagian vagina dan klitorisku yang semakin sensitif.

"Bangun clara", aku mendengar suara yang membangunkanku, aku merasa badanku seperti didorong oleh seseorang

"Haa kok papa ada disini" ucapku kaget, dengan mata yang masih sayu karena ngantuk

"Iya papa baru pulang dari jepang tadi pagi" ucap papaku didekat telingaku

"Ehmmm" ucapku tidak peduli sambil berusaha untuk melanjutkan tidurku lagi

"Clara kok kamu ngompol" tanya papaku sambil menarik celanaku yang basah

Mendengar ucapakan papaku, tangan ku otomatis memegang celana tidurku, ternyata benar hari ini aku ngompol lagi

"Iya pa, tadi sebelum tidur clara lupa kencing dulu" ucapku memberi alasan

"Ya sudah gak papa, papa gak marah kok, sini papa bersihin kekamar mandi" ucap papa sambil berusaha menggendong tubuh ku yang ramping ini

"Eh gak usah pa, aku bisa jalan ke kamar mandi sendiri" ucapku kaget

"Sudah kamu rileks aja, kan masih ngantuk juga, nanti malah jatuh" ucap papa menjelaskan, sambil tangannya mulai menggendong tubuhku yang masih dalam posisi telentang

Dengan pelan papa, menggendongku masuk kedalam kamar mandi yang ada dikamarku, aku didudukkan di atas kloset duduk yang masih tertutup

"Papa buka ya celananya clara" ucap papa sambil sedikit menarik celanaku turun

"Ehhhh gak usah pa" ucapku sambil refleks tanganku menahan celana pendekku

"Clara bisa sendiri pa, papa tunggu diluar aja" ucapku

"Kamu nurut aja clara, dulu waktu kecil kamu sering minta papa buat gantiin celana kamu" ucap papa lembut

"Iya itu kan waktu kecil pa, sekarang clara sudah besar" ucapku protes

"Haaa apa nya itu clara yang besar" ucap papaku sambil tersenyum

"Ehmmmmmmm" ucapku bingung

"Badan clara pa yang besar" ucapku lagi

"Sudah buat hari ini aja kamu nurut sama papa, papa mau kamu jadi anak kecil papa lagi" ucap papaku

"Tapiiii paaaa" ucapku protes

"Nurut aja papa bilang, dari pada kelakuan kamu ketahuan sama mama" ucap papa mengancam, aku hanya diam menundukkan kepala

"Nah gitu, harus nurut sama orang tua" ucap papa sambil tangan nya mulai menurunkan celana pendekku agar terlepas

"Naikkin pantat nya sedikit clara, biar papa mudah ngelepas celanamu" ucap papa, dengan pasrah aku menaikkan sedikit pantatku agar celanaku dapat ditarik dengan mudah

"Lo clara kenapa kamu sekarang gak pake celana dalam lagi" ucap papa heran

"Ehmmmm iya pa, kalau tidur pake celana dalam kurang nyaman" ucapku memberi alasan

"Bilang aja kamu gak pake celana dalam biar kalau mau ngentot mudah kan clara" ucap papa menggodaku, aku hanya diam mendengar ucapannya

"Yuk dibuka clara kaki nya, biar papa bisa bersihin lubang kencing clara yang bau pesing itu" ucap papaku mengejek

Aku pun melebarkan kedua kaki ku, memperlihatkan vaginaku yang masih basah karena kencing ku sendiri. Dengan cekatan papa mengambil gayung air, dan mulai menyiramkan air itu tepat ke bibir dan sekitar vaginaku

Dengan lembut tangan papa mulai menggosok sekitar vaginaku membersihkan sisa sisa air kencing ku yang masih menempel

"Aaahhhhhhhh paaa kok jari papa masuk kevagina clara" ucapku protes

"Biar bersih juga clara, papa gak mau punya anak yang mau pesing mekinya" ucap papa sambil terus mengorek ngorek vaginaku sambil sesekali jari tangannya mengodok nyodok lubang vaginaku dengan keras

"Haaaahhhh haaaahahhhh pelan pelan paaaa" ucapku meracau tidak jelas menikmati permainan jari papa. Aku menyandarkan badanku kedinding kloset menikmati setiap sodokan jari jari papa. Badanku berguncang hebat mengikuti irama sodokan tangan papa yang semakin cepat, membuat baju u can see ku melorot kesamping memperlihatkan sebelah payudaraku yang juga ikut bergoyang, aku yakin papa pasti dapat melihat payudara mesumku ini bergoyang. Aku tidak peduli lagi bagaimana penampilanku saat ini, yang aku pikirkan hanya kenikmatan papa berikan. Mendengar rintihan nikmatku, papa tambah mempercepat gerakan tangannya mengocok lubang vaginaku



Crrrrrtttttt cccccrrrrrrttttttt ccccccrrrrrtttttt

"Aaahhhhh clara keluar pa" cairan cintaku menyemprot dengan deras sampai hampir mengenai muka papa

"Hahahahh enak ya clara," ejek papa

"Ehmmmmm, sssssudaaaaahhh ya paaaaaa" ucapku memohon sembari badanku terus bergetar menikmati sisa sisa orgasmeku, membuat bajuku semakin turun kebawah



"Enak aja sudah, papa kan juga mau yang enak enak" ucap papa sambil mengeluarkan batang kemaluannya yang sedari tadi sudah sangat keras. Papa pelan pelan mulai mengarahkan batang kemaluannya menuju bibir vaginaku yang masih berdenyut dan terbuka lebar ini

"Tunggu dulu pa" ucapku sambil menahan perut papaku, agar badannya tidak semakin maju

"Kenapa clara" ucap papa yang sudah tidak sabaran

"Nanti aja ya paa, jangan mengelakuinnya pagi pagi ku mohon" ucapku

"Ya sudah, papa pasti nurutin kok permintaan anak kecil papa" ucap papa sambil tangannya mengelus ngelus bibir vaginaku masih terus mengeluarkan lendir lendir cintaku

"Sebagai gantinya papa mau kamu, hisap kontol papa sampe papa keluar" ucap papa sambil mengarahkan batang kemaluannya tepat didepan mukaku

"Baik pa" ucapku menurut.

Perlahan aku memegang batang kemaluan papaku yang besar ini, walaupun batang kemaluan ini pernah masuk kevaginaku, aku tetap ngeri melihat nya, apa lagi memegangnya karena bentuknya yang besar dan penuh dengan urat yang menonjol keluar

Aku masukkan batang kemaluan papa kedalam mulut kecil ku ini, memang agak susah tapi perlahan aku mulai menjilat seperti aku memakan permen dan menyedotnya seperti aku menyedot sumsum tulang sapi kesukaanku

"Haaaaah enak sekali mulut kamu clara" ucap papa memujiku, aku pun terus melakukan aktifitasku berharap papa cepat keluar

"Claaaarrraaaa papa mau keluar, kamu harus minum semua peju papa" ucap papa sambil menarik rambutku

"Ehmmmmmmm" jawabku dengan posisi batang kemaluan papa masih mengisi penuh rongga mulutku

Crroooorrtt crroooooottttt crrooooootttt, papa menyemburkan sperma nya sangat banyak dan tepat kearah kerongkonganku

"Telan semua clara" aku pun berusaha menelan semua sperma itu, walaupun agak kesulitan karena terlalu kental

"Coba buka mulutnya, papa mau liat" akupun membuka mulutku memperlihatkan kalau spermanya berhasil aku telan semua

"Anak pintar, sini papa cium dulu" ucap papa

"Loh pa kok papa malah nunduk" ucapku bingung

"Papa kan mau cium bibir clara yang bawah" ucap papa tertawa melihat ekspresiku

"Mmmmuuuaaacchhhh memang mantep mekimu clara, papa bangga punya anak seperti clara" ucap papa sambil terus menikmati ciuman dengan vaginaku basahku

Hampir 5 menit papa terus menciumi bibir vaginaku yang masih terus mengeluarkan cairan lendir lendir cintaku. Setelah puas bermain dengan vaginaku ini, papa langsung meninggalkan ku di kamar mandi untuk bergegas turun kebawah karena mama dari tadi sudah memanggil untuk sarapan

Aku mengambil air di bak mandi, menyiramkan air kedaerah kemaluanku, membersihkan seluruh sisa lendir dan ludah yang masih tersisa. Aku malu melihat kondisi tubuhku yang seperti ini apalagi sekarang klitorisku jadi jauh lebih sensitif bila terkena rangsangan, walaupun rangsangan itu tidak disengaja.

Setelah membersihkan badanku, aku pun ikut turun kebawah untuk sarapan agar mama tidak khawatir

"Kok lama banget turunnya clara" tanya mama

"Iya ma tadi clara telat bangunnya" ucapku memberi alasan

"Ya sudah, sini makan bareng bareng, mumpung papa lagi ada dirumah" ucap mama. Aku pun duduk dikursi yang biasa aku gunakan, dan mulai menghabiskan sarapanku

"Clara pasti kamu sudah kangen sama papa, hari ini kamu temenin papa ya, mama mau pergi ada urusan" ucap mama

"Mau pergi kemana sayang" tanya papa

"Biasa pa arisan"

"Ok, hati hati ya sayang" ucap papa senang karena bisa seharian ini dia mempermainankan tubuhku

SETELAH MAMA PERGI

"Clara temenin papa ke mall yuk, papa mau beliin kamu baju baru" ucap papa saat aku sedang bersantai di ruang tamu

"Gak usah pa, baju clara masih banyak kok" ucapku menolak

"Lo clara kok ngomong nya gitu, jarang jarang lo papa bisa beliin clara baju, biasakan clara selalu beli sendiri" ucap papa

Mendengar kata kata papa, hati agak tersentuh. Memang benar papa jarang sekali pulang kerumah dan selalu mengurusi pekerjaannya yang ada dijepang
"Iya deh clara mau" ucapku mengiyakan

"Nah gitu dong anak papa" ucap papa

"Clara mau mandi dulu pa" ucapku sembari berjalan kekamarku

"Sini aja mandinya clara" ucap papa menahan tanganku

"Maksudnya pa"

"Iya kamu mandi di kolam renang aja,sekalian papa mandiin kayak waktu kamu kecil dulu" ucap papa sambil menarikku kedepan rumah kearah kolam renang

"GAK pa aku mandi d kamar aku aja" ucapku melawan

"Kamu nurut aja sama papa atau mau mama tau semua kejadian, clara tau kan kalau setiap sudut rumah papa pasangin kamera cctv yang langsung terhubung dengan laptop papa, tidak terkecuali kamar dan kamar mandi kamu clara" ucap papa mengancam

"Papa bisa saja kasih ke mama, video kamu yang tadi pagi, video yang memperlihatkan seberapa mesum dirimu clara" tambah papa. Mendengar ucapan papa, air mataku menetes, rumah yang ku anggap paling aman ternyata sama saja seperti aku disekolah

"Yuk" ucap papa sambil menarik tanganku, papa membawa ku kekolam renang yang ada dirumah, yang posisinya tepat di samping halaman rumah

"Sini buka baju kamu clara" ucap papa

"Clara malu paaaa nanti ada yang liat" ucapku memelas

"Sudah gak usah malu, gak bakalan ada yang lewat juga"

"Tapi kalau nanti ada yang lewat gimana pa" ucapku

"Makanya cepat buka baju kamu, mumpung masih pagi, jalanan masih sepi" bentak papa

Akupun mulai melepaskan satu persatu kancing baju tidurku, menurunkan celana tidurku. Membiarkan tubuhku telanjang didepan rumah, karena aku merasa malu, aku silangkan kedua tanganku tepat didepan kedua payudaraku

"Gimana papa mau mandiiin kalau tangan clara kayak gitu" ucap papa sambil menarik tanganku turun

Aku seperti boneka, berdiri tegap tanpa bergerak membiarkan papa membersihkan setiap inci tubuhku dengan sabun



"Buka sedikit kakinya clara, meki kamu gak kena sabun nih" ucap papaku sambil menepuk nepuk gundukan daging disekitar daerah kemaluanku, aku akui kalau kemaluanku agak tembem, sehingga tak jarak cowok yang sudah pernah mencoba kemaluanku terkadang menepuk nepuk gundukan daging ini

"Paaaaa ada yang lewat itu" ucapku kaget

"Halah cuman anak kecil komplek sini, sudah biarin aja" ucap papa cuek sambil terus membersihkan badanku. Aku melihat anak itu terus jalan hingga hampir mendekati pagar rumahku. Aku pun pura pura tidak melihat anak itu berharap dia tidak melihatku karena jarak kolam renang dan pagar rumahku lumayan jauh

"Iiihhhhhh kakak kok mandi di situ" teriak anak itu dari depan pagar, ternyata dia menyadarinya mungkin karena suara air yang terlalu kencang

Aku hanya diam seolah olah tidak mendengar perkataan nya

"Iisssshhh gak tau maaluuuu" ucap anak itu lagi

"Loh kenapa harus malu kalau mandi diluar" celetuk papa

"Aku aja mandinya dikamar mandi" ucap anak itu

"Kalau kakak ini hobinya mandi diluar" ucap papa, anak itu tidak merespon dia hanya diam menatap badanku terutama bagian payudaraku yang lumayan besar ini

"Iiihhhh kok kakak gak punya tutut sih" ucap anak itu heran

"Emang kamu punya" ucap papa

"Punya kok"

"Mana coba liat"

"Nih" ucap anak itu memperlihatkan batang kemaluannya yang masih kecil dan belum disunat

"Hahahahhahaha" papa tertawa sangat keras melihat tingkahnya

"Gini ya, kakak ini cewek, dia gak punya tutut, tapi punyanya meki yang enak"

"Haaaa meki,apa itu om" ucapnya penasaran

"Mau lihat?"

"Mau mau mau mau" ucapnya sambil berteriak kegirangan

"Nah clara coba kamu buka meki kamu pake tangan, buka yang lebar biar anak itu bisa lihat"

"Tapi paaaaa"

"Buruan, kamu gak liat anak itu teriak teriak, mau orang lain datang" ancam papa

Dengan posisi berdiri aku renggangkan kedua kakiku sejauh yang aku bisa, aku condongkan kemaluanku kedepan agar anak itu mudah melihat bentuk vaginaku, pelan pelan aku membuka bibir kemaluanku membiarkan lubang mekiku terbuka lebar terkena angin, badanku sedikit bergetar karena dinginnya angin yang membuat kedua payudaraku juga ikut bergoyang

"Itu yang namanya meki ya om" ucap anak itu polos

"Iya dek, bagus gak meki kakak ini" ucap papa

"Bagus om, boleh pegang gak" ucap anak itu semakin berani

"Paaaaa please pa sudah, clara mau masuk clara malu paa" ucapku sambil meneteskan air mata

"Ok kamu boleh masuk, tapi kamu harus nurutin semua perintah papa tanpa boleh ngelawan" ucap papa

"Iya pa, clara bakal nurutin semua perintah papa"

"Ya sudah kamu boleh masuk, kamu duduk dikursi yang ada diruang tamu, kamu ngangkang yang lebar, papa sudah gak sabar mau pake meki clara" ucap papa. Mendengar ucapannya aku dengan cepat berlari masuk kerumah meninggalkan anak kecil itu yang masih penasaran

Jantungku berdetak kencang, tapi aku sudah merasa lega, setidaknya didalam rumah sudah tidak ada yang dapat melihatku telanjang
 
Bimabet
Mantaapp updatenya huu, thank you updatenya 🤤🤤 penasaran kelanjutannya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd