Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kisah Clara (TAMAT)

"Clara nanti pulang lu gua aja yang anter" ucap supri sambil membelai rambutku yang masih basah sehabis mandi

"Iya sayang, aku kasih tau supirku dulu" aku pun menelpon supirku untuk tidak menjemputku pulang

"Sayang aku pake jaket aku lagi ya, aku malu kalau diliatin orang waktu jalan keparkiran" ucapku sambil tersenyum kearah supri

"Buat kali ini aja karna lu sudah nurutin perintah gua dengan baik" ucapnya membuat hatiku merasa senang, padahal sebenarnya mau aku pake jaket atau gak itu adalah hakku. Selama perjalanan menuju keparkiran supri selalu merangkulku seolah olah tidak mau melepaskanku sedetik pun.

"Din lu aja yang nyetir, gua capek habis berenang" ucap supri memerintahkan sambil melemparkan kunci mobilnya kearah udin.

"Ton lu bareng gue aja duduk dikursi tengah sambil mainin ni cewek dimobil" ucapnya sambil mendorong badanku untuk duduk di kursi tengah, duduk diantara tono dan supri

Setelah semua sudah berada didalam mobil, udin langsung tancap gas keluar dari parkiran menuju rumah ku yang jaraknya lumayan jauh. Didalam mobil supri langsung melepaskan jaket yang ku pakai menyisahkan baju renangku yang masih basah mencetak seluruh bentuk badanku dengan jelas.

"Ngangkang lu, dari tadi gua belum mainin meki lo" ucap supri sambil mengelus pahaku. Aku yang sudah kelelahan tanpa protes sedikitpun aku langsung mengangkangkan kaki ku dengan lebar

"Geser celana renang lu kesamping gua mau liat meki lo" aku pun menyibakkan celana renangku kesamping untuk memperlihatkan vaginaku

"Memang terbaik badan kamu clara, meki sudah di obok obok sama banyak orang tapi masih bagus bentuknya" ucap supri memuji bagian pribadiku yang membuat wajahku sedikit memerah. Tangan supri pun mulai menyentuh bibir vaginaku, diikuti tangan tono yang masih terus mengelus ngelus pahaku

"Wah kok dingin meki kamu clara" ucap supri iba kepadaku

"Iya aku kan sekarang masih pake baju renang yang basah jadi dari tadi aku kedinginan" ucapku sambil menikmati tangan supri yang masih terus mempermainkan vaginaku

"Aduh clara lain kali kalau posisi kamu kurang enak kamu boleh bilang, kalau kamu sakit nanti aku gak ada mainan lagi hahahaha" ucapnya sambil menarik gerambir vaginaku keatas dengan keras

"Aaakkkkkrrrrhhhh iya sayang" ucapku sambil menaikkan pinggulku kedepan agar bibir vaginaku tidak terlalu tertarik keatas. Sepanjang perjalanan supri dan tono terus mengerjai badanku mulai dari menusuk nusukkan jari tangannya ke vaginaku, meremas remas toketku sampai kadang kadang meminta aku untuk menaikkan kedua tanganku keatas agar mereka bisa menjilat ketiakku dengan bebas. Karena sudah lelah aku hanya diam tanpa perlawanan menikmati setiap permainan mereka kebadanku ini

"Sudah ya sayang rumahku sudah dekat, aku mau pake jaket dulu nanti ketahuan mamaku" ucapku sambil memegang tangan supri yang dari tadi masih asik ngorek ngorek vaginaku yang sudah sangat basah

"Ok sayang, kalau sikap kamu kayak gini terus kan gua gak bakal sakitin lu lagi" ucapnya sambil mencium bibirku, aku pun membalas ciumannya sambil lidahku bermain dengan lidahnya.

"Sudah sampe ini boss" ucap udin memberhentikan mobilnya didepan rumahku

"Ah lu ganggu aja orang lagi asik" ucap supri sambil melepas ciumannya dibibirku. Dengan cepat aku langsung mengenakan jaketku lagi agar mamaku tidak melihat baju renangku

"Makasih ya supri, tono, udin" ucapku sambari turun dari mobil

Di rumah

"Clara pulangnya kok sore banget" tanya mamaku ketika aku masuk kedalam rumah

"Iya ma tadi lagi belajar renang jadinya lama" ucapku

"Terus kenapa pulangnya bukan sama supir kita" tanya mamaku penasaran

"Iya ma takut kelamaan kalau nunggu supir datang" ucapku berbohong

"Tapi lain kali jangan ya clara, kalau dilihat tetangga gimana, kamu turun dari mobil tapi isinya cowok semua" ucap mamaku

"Ya sudah cepat mandi habis itu turun kebawah buat makan malam" ucap mamaku lagi

"Iya ma" ucapku

Sesampai dikamar, aku langsung melepas jaketku serta baju renangku sampai aku telanjang bulat. Aku merasakan badanku sangat lengket karena memakai baju basah sejak dari kolam renang tadi. Setelah melepaskan seluruh bajuku, aku pun masuk kekamar mandi untuk membersihkan badanku lagi terutama bagian vaginaku yang terkena cairan cinta ku yang sudah mengering.

Sehabis mandi aku mengistirahatkan badanku diatas ranjang sambil menonton tv sambil sesekali melihat layar hpku. Waktu aku sedang bersantai, aku mendadak teringat dengan perkataan supri tadi sore. Kalau aku boleh meminta sesuatu kalau aku tidak nyaman. Sebenarnya ada hal yang membuat aku tidak nyaman yaitu tidak pernah mengenakan daleman bila berpergian, payudaraku agak terasa nyeri ketika berjalan, mungkin karna payudaraku yang sudah semakin besar. Semalaman aku galau apakah aku harus meminta sama supri agar diperbolehkan memakai daleman lagi, tapi disisi lain aku takut kalau supri mendadak menjadi pemarah lagi

Pagi nya aku mencoba memberanikan diri untuk ngechat supri duluan

"Sayang sudah bangun" tulisku

"Kenapa? Lu kangen ya sama gua" balasnya

"Bukan gitu supri, gua mau minta sesuatu boleh" balasku, dengan cepat supripun membalasnya

"Boleh tapi fotoin dulu bentuk meki lo yang baru bangun tidur itu, lo jangan pegang meki lu cukup turunin aja celana dalam lo awas sampe lo sentuh itu meki" tulisnya di pesan whats**p. Aku pun mengikuti kemauan supri, agar tanganku tidak mengentuh vaginaku aku turunkan celana dalamku pelan pelan kemudian sedikit mengangkangkan kaki ku, aku arahkan posisi kamera hp tepat didepan vaginaku agar terfoto dengan jelas

"Wah meki yang baru bagun tidur emang beda ya, warnanya rada pucet sama gelambir kamu masih ketutup dengan rapat gitu" tulisnya

"Jadi lo mau minta apa" balasnya lagi

"Ehnnmm tapi jangan marah ya sayang" balasku

"Buruan lu, gak usah basa basi" balas supri yang sedikit marah melihat balasanku

"Gua mau pake daleman lagi boleh?" Tulisku dengan menyisipnkan emoticon memohon

Sudah 2jam lebih supri tidak membalas pesanku, dia hanya membacanya. Saat menunggu jawaban jantungku berdetak kencang karena takut apa bila supri marah tentang apa yang aku minta

"Sayaaannggg, ayo turun sarapan dulu" teriak mama ku dari ruang makan

"Iya maaa, nanti aja clara masih belum lapar" ucapku, karena memikirkan supri yang dari tadi masih belum membalas pesanku,membuat nafsu makan ku langsung hilang

Tingg...ting..tingg

Mendadak notifikasi hpku berbunyi, aku buru buru membukanya ternyata notifikasi dari supri. Jantungku tambah berdetak kencang serta telapak tanganku berkeringat saat akan membukanya pesan dari supri

"Boleh aja cuman ada syaratnya" balas supri

"Apa syaratnya" balasku memberanikan diri buat bertanya

"Lu gak usah banyak tanya yang penting nanti siang jam 2 gua jemput lu" balas supri. Akupun tidak membalas pesannya, aku masih bertanya tanya apakah syaratnya

"Gua mau lu pake kaos sama celana pendek tanpa daleman" balas supri lagi. Mendapat perintah kayak gitu aku semakin bingung akan rencana supri

Aku pun memutuskan untuk makan siang serta minta ijin ke mamaku

"Wah enak ini ma makannya" ucapku agar hati mamaku senang

"Iya mama sudah lama gak masak itu" ucap mamaku sambil tersenyum

"Ma... nanti siang clara mau pergi boleh" ucapku

"Pergi sama siapa clara" ucap mamaku penasaran

"Sama supri ma" ucapku

"Ber2 aja perginya"

"Gak ma sama ada teman yang lain juga"

"Mama mau tanya sebenarnya kamu sama supri itu pacaran ya" tanya mamaku penasaran

"Gak ma, cuman teman aja kok" ucapku meyakinkan mamaku

"Tapi kok sering pergi bareng" tanya mamaku lagi

"Iya ma namanya juga temen sekolah jadi wajar sering pergi bareng" ucapku meyakinkan

"Iya mama kasih ijin, tapi kamu bisa jaga diri ya" ucap mamaku memperingatkan

"Makasih ya ma, clara mau siap siap buat pergi" ucapku. Aku pun kembali kekamarku untuk mandi serta memilih pakaian yang sesuai permintaan supri


Setengah jam lagi supri akan datang menjemput, aku pun buru buru keteras rumah untuk menunggu supri. Sesampai di teras rumah aku melihat ada mamaku yang sedang asik menyiram tanaman serta supirku yang lagi mencuci mobil digarasi. Mendadak supir ku melihat kearahku seolah olah tau dimana posisiku berdiri

"Wah non mau pergi kemana siang siang" ucap supirku membuka pembicaraan

"Mau pergi sama temannya itu pak" ucap mamaku menjawab sambil terus fokus menyiram tanaman

"Oh gitu" ucap supirku melihat aku dari jauh sambil alis matanya dinaik turun kan kebawah. Aku bingung apa maksud supirku memainkan alisnya. Karena aku tidak merespon, akhirnya supirku sedikit memajukan bibirnya seolah olah menunjuk kearah payudaraku, saat itulah aku tau maksud dari supirku

Aku hanya menggelengkan kepalaku, tanda tidak setuju karena ada mamaku disitu. Memang mamaku lagi sibuk menyiram tanaman tapi bisa saja mamaku mendadak menoleh kebelakang kearahku

Melihat aku tidak memperdulikannya, supirku pun semakin jadi, dia menunjuk nunjuk kearah mamaku seolah olah akan mengadukan semua tingkahku ke mamaku. Jantungku semakin berderak kencang melihat tingkah supirku. Akhirnya akupun mengengalah, ku naikkan baju kaosku keatas sampai memperlihatkan kedua payudaraku, aku biarkan beberapa saat payudaraku terlihat menggantung bebas tanpa ada kain yang menutupinya. Akhirnya setelah satu menit aku memperlihatkan payudaraku, supirku memberikan tanda oke dengan tangannya, aku pun buru buru menurunkan bajuku takut ada tetangga yang melihat aksi ku.

Tinnn...tiiinnnn...

Selang beberapa menit akhirnya mobil supri pun datang menjemputku

"Maaa aku pergi ya" ucapku

"Iya clara hati hati" ucap mamaku sambil menghentikan aktifitasnya menyiram tanaman. Akupun naik kemobil kekursi penumpang




"Kok lama banget sih" ucapku protes karna capek dari tadi berdiri didepan pintu

"Lo gak usah banyak protes, gak berhak lo merintah kami" ucap supri yang duduk disampingku sambil memegang dakuku

"Ehmmmmmmm"

"Oia lo tadi minta apa, gua lupa" ucap supri

"Eee gua mau pake daleman lagi, kalau keluar rumah" ucapku malu malu mengatakannya

"Wkwkwkwkkw muka lo sampe merah gitu" ucap tono dari kursi depan

"Emang daleman itu mau lo apaain" tanya supri

"Buat nutupin payudara sama vaginaku" ucapku sambil menundukkan kepala

"Coba kasih gua liat bagian mana aja yang mau lu tutupin" ucap supri memberi perintah. Aku pun menaikkan bajuku memperlihatkan kedua payudaraku

"Meki lo gak mau pake daleman" ucap supri, dengan posisi baju ku masih terangkat keatas, aku menurunkan resleting celana pendekku dan sedikit melebarkan kaki ku memperlihatkan vaginaku

"Emang tetek lo kenapa kalau gak pake daleman" ucap supri sambil memegang payudaraku, seperti orang memegang pepaya

"Kalau aku jalan atau lari, tetek aku terasa nyeri nyeri" ucapku menjelaskan, sambil pasrah membiarkan supri meremas remas payudaraku

"Jadi beneran lo mau pake daleman"

"Iya sayang" ucapku gembira

"Tapi ada syarat yang mesti lo lakui" ucapnya, membuat jantung ku detak kencang lagi

"Apa itu sayang" ucapku

"Ingat kalau sudah gua kasih tau lo gak boleh nolak" ucapnya lagi

" iya" ucapku singkat tanpa pikir panjang

"Gua mau lo beli daleman yang baru, tapi untuk ukurannya lo gak boleh kasih tahu ke penjualannya, lo harus suruh penjualannya yang ngepasin dalemannya langsung kebadan lo ini" ucapnya sambil mengelus ngelus perut datarku

"Iya sayang aku mau" ucapku, toh biasa yang jual daleman perempuan juga perempuan, pikirku

"Dinnn bawa kita kepasar ketoko pakaian dalam" perintah supri ke udin yang dari tadi menyetir

Seperti biasa selama perjalanan mereka selalu mempermainkan tubuh ku seperti boneka, aku hanya diam membiarkan mereka bermain dengan tubuh indahku

"Sudah nyampe boossss" ucap udin

"Lo liat itu toko daleman yang bakal lo masukin" ucapnya sambil tangan nya menunjuk toko yang ada disebrang jalan

"Hhhaaaaaa gak mungkin, gua gak mau" ucapku kaget

PLLLLAKKKK..., dengan cepat supri langsung menamparku

"Eh kan sudah gua bilang lo gak boleh nolak" bentak supri

"Iya tapi kok penjaganya cowok, kan harusnya cewek" ucapku dengan mata yang sedikit perlinang air mata, sambil megang pipi yang ditampar tadi

"Emang tadi gua ada bilang kalau penjaganya cewek" bentak supri lagi

"Pliiissss gua gak mau, gua gak usah pake daleman juga gak papa" ucapku pasrah

"Lo gak bisa nolak, lo turun beli daleman atau baju lo gua sobek trus gua turunin dipasar ini biar lo diperkosa sama preman preman sini" ucap supri yang tangan nya sudah siap untuk menarik bajuku

"Ehmmm iya gua turun" ucapku lemas

"Ingat harus orang itu yang cobain kebadan lo langsung, kita awasin lo dari sini" perintah supri lagi

Aku pun turun dari mobil, semua tukang parkir melihat kearahku karena celanaku yang terlalu pendek, memperlihatkan pahaku yang putih ini. Aku pun menoleh kekiri dan kekanan jalan kemudian menyebrang menuju toko pakaian dalam yang supri maksud

"Siang dekkk, cari apa" ucap penjaga toko

"Cari pakaian dalem pak" ucapku kepenjaga toko itu yang kutarsir kira kira berumur 40 tahunan dengan perawakan hitam dengan perut yang buncit

"Sedalam ada dek, hahahhaha, bercanda bapak, cari aja dek" ucap bapak itu mempersilahkan. Aku pun pura pura mencari daleman yang aku mau, aku mengelilingi bagian dalam toko itu. Aku melihat bapak itu sedang sibuk mengitung stock daleman yang ada

"Pak" ucapku

"Iya dek, sudah ketemu dalemannya" ucap bapak itu

"Ehmmm belum pak"

"Oh kalau gitu ada apa" ucap bapak itu sambil berdiri

"Ehhhmmmm gini pak, aku gak tau ukuran daleman aku berapa" ucapku sambil menahan malu

"Haaaa gak usah bercanda dek"

"Iya pak beneran"

"Yang biasa adek pake aja" ucap bapak itu memberikan saran

"Lupa pak, sudah lama aku gak pake" ucapku, diikuti bapak itu yang menepok jidatnya dengan tangan

"Bapak bisa gak bantuin aku buat cariiin" ucapku

"Kalau adek boleh bapak mau kok" ucapnya sambil tersenyum lebar

"Boleh kok pak" ucapku yakin

"Mau cari daleman apa dulu" tanya bapak itu

"Bh sama kolor sih pak, tapi bh dulu aja pak"

Bapak itupun menoleh noleh kesekeliling toko melihat bh mana yang cocok buat aku

"Nah kalau yang ini muat" bapak itu mengambil bh dengan motif bunga bunga

"Ehmmm gimana ya pak, coba bapak tes ke aku langsung" ucapku menggoda bapak itu

"Boleh ni ? Adek gak marah kan, nanti malah teriak pula" ucap bapak itu sedikit takut

"Gak kok pak, kan aku yang minta" ucapku sambil tersenyum malu. Bapak itupun mendekatkan bh itu dan memakaikan nya pas di payudaraku yang masih tertutup baju kaos

"Gimana pas gak dek" ucap bapak itu sambil sedikit menggoyangkan bh itu dipayudaraku

"Ehmmm gak tau juga ya pak" ucapku sedikit mendesah karna jari tangan bapak itu sedikit menempel pada payudaraku

"Gimana kalau adek buka baju adek, biar bapak bisa pas in langsung, kalau ada baju itu susah cari ukuran yang pas karena ada yang ngeganjel" ucap bapak itu tersenyum

"Masa harus buka baju segala sih pak?" ucapku malu malu sekaligus kecewa ternyata bapak itu juga bersikap mesum kepadaku

"Kalau mau pas sesuai ukuran harus buka baju dek, tapi terserah adek bapak juga gak maksa kok" ucapnya sambil menengelus pergelangan tanganku

"Iya deh pak, tapi bapak jangan macam macam ya" ucapku sambil kedua tanganku melepaskan bajuku didepan bapak itu

"Wah gak pake daleman dek"

"Eehhmmmm iya pak, makanya aku mau beli"

"Toket kamu indah banget dek, bulat padet lagi" ucap bapak itu memuji ku payudaraku

"Ayo pak buruan tes bh nya, kedinginan aku" ucapku kesal melihat tingkah bapak itu yang terus memandang payudaraku

"Iya sabar dong dek heheheh" ketawa bapak itu sambil kembali mengetes bh itu kepayudaraku

"Eeehhmmmmmm" desahku yang entah mengapa nafsuku mulai meninggi

"Sakit ya dek?" Ucap bapak itu sambil kembali menggoyangkan bh itu sambil sesekali jarinya mencoba menyentuh langsung kulit payudaraku

"Ehhhmmmm anuuu engggaakkk kok pak" jawabku terbatah batah

"Kalau gitu pas gak dek" tanya pak itu lagi sambil menyelipkan jarinya diantara bh dan payudaraku

"Ehhmmm jarinya jangan gitu dong pak" ucapku marah

"Aduh maaf dek, jari bapak gerak sendiri hehehe" ucap bapak itu

"Kebesaran pak bh nya, coba ganti yang itu" ucapku sambil menunjukkan bh berwarna biru dengan motif bunga

"Oh yang ini ya" ucap bapak itu mengambil bh yang ku maksud

"Iya pak, buruan di cobain ke aku, nanti kalau ada yang lihat gimana" ucapku

"Tenang aja dek, kalau ada yang liatkan bisa sekalian bantuin" ucap bapak itu, mendadak tangan bapak itu meremas payudaraku

"Aaaaahhhhhhhhhhh" desahku kaget

"Jangan macam macam ya, nanti aku teriak baru tau rasa" ucapku menepis tangan bapak itu

"Sudah ditolongin masih juga marah marah" ucap bapak itu marah juga, melihat aku menutup kedua payudaraku dengan tangan

"Ya sudah bapak minta maaf"

"Tapi bapak janji jangan kayak gitu lagi" ucapku dengan mataku yang sedikit berlinang air mata

"Iya pak janji, sini buka tangan kamu biar bapak bisa coba in lagi" ucap bapak itu dengan lembut. Mendengar kata kata bapak itu, hatiku pun luluh dan membuka kedua tanganku memperlihatkan kembali kedua buah payudara indahku

"Dadanya agak dibusungkan kedepan dong, biar mudah bapak pakaiinnya" ucap bapak itu kembali menyuruhku, karena bapak itu memintanya dengan baik, aku dengan suka rela membusungkan badanku, membuat kedua payudaraku lebih menantang kedepan dengan puting pinkku yang sudah mengeras dari tadi

"Ehhhhmmmmmmmm" desahku keras ketika bapak itu dengan sengaja menekan payudaraku dengan keras saat memakaikan bh kepayudaraku

"Kenapa bapak tekan sih!!!" Ucapku sedikit berteriak

"Biar pas aja dek, habis tetek kamu bulat bener bapak jadi gemes" ucapnya sambil mencubit pipiku

"Gimana pas gak bh ny" ucap bapak itu sambil tangannya terus menempatkan bh itu di payudaraku

"Sudah pas kok pak" ucapku agar kegiatan ini cepat selesai

"Mau dipakai atau dilepas lagi bh ny dek?" Tanya bapak itu sambil pelan pelan menurunkan bh kebawah agar payudaraku terlihat lagi

"Langsung saya pake aja pak" ucapku dengan sigap mengambil bh itu dan memakainya dengan benar

"Kolornya gimana dek" ucap bapak itu sambil tangannya turun kebawah mengelus perut datarku

"Bapak aja yang cariin ukurannya buat aku" ucapku pasrah, karena aku tau supri terus mengawasiku dari mobil

"Kalau yang ini mau dek?" Ucap bapak itu memperlihatkan kolor itu di depan mukaku

"Ehm di coba aj pak" ucapku singkat

"Gimana mau cobanya dek, kalau masih pake celana, ntar kolor jualan bapak pada melar lagi" ucap bapak itu sambil tertawa

"Ehm iya aku buka celana ku" ucapku sambil menurunkan celana pendekku dengan pelan

"Wah botak dek meki nya" ucap bapak itu kagum

"Tolong ya pak jangan banyak komentar" ucapku risih mendengar setiap kata katanya

"Adek ni lama lama tambah galak aja, gak papa bapak tambah suka kok" ucapnya

"Buruan pak"

"Angkat kakinya dek biar bisa masuk celana dalamnya" ucap bapak itu sambil memegang kakiku. Aku pun mengangkat kaki kananku kemudian kaki kiriku membiarkan bapak itu memakaikan celana dalam itu

"Wah meki nya sudah bergelambir gini dek, sudah sering main ya" tanya bapak itu lagi, melihat bentuk mekiku

"Sudah ah pak gak usah urusin orang lain" ucapku jutek sambil melihat celana dalam yang ku pakai

"Pas gak dek" tanya bapak itu

"Pas sih pak ukurannya, tapi kok bawahnya kecil ya, vaginaku jadi gak ketutup semua" ucapku protes

"Oh itu karena meki adek sudah agak lebar sama bergelambir, jadi celana dalamnya sebagian masuk kedalam vagina adek" ucapnya menjelaskan

"Nih bapak aja bisa liat gelambir kamu yang warna pink ini" ucapnya sambil mentoel gelambirku yang mencuat keluar dari celana dalamku

"Jangan berani berani ya pak" ucapku marah lagi

"Kan adek marah lagi padahal sudah bapak bantuin" ucap bapak itu dengan tegas

"Aduh pak coba ganti celana dalam yang lain lagi" ucapku buru buru mengubah topik pembicaraan

"Kalau yang ini dek" ucapnya sambil memakaikan nya ke vaginaku

"Masih aja pak malah ini kebesaran" ucapku sedikit kecewa

"Gini aja bapak ada 1 cara biar bisa ketemu celana dalam yang kamu pakai pas"

"Aahh gimana pak caranya" ucapku senang

"Tapi kamu harus mau mengikuti setiap kata kata bapak" ucapnya mesum

"Iya pak, apa itu" ucapku tanpa berpikir panjang lagi

"Nah sekarang adek duduk aja dilantai jangan berdiri" ucap bapak itu sambil membimbing aku agar aku duduk dilantai

"Habis ini apa lagi pak" ucapku buru buru

"Jangan tegang dulu, sekarang kamu rebahin badan kamu" ucapnya sambil mendorong bahuku agar aku tertidur

"Kok kayak gini pak, gunanya apa" tanya ku heran

"Sudah nurut aja, sekarang coba ngangkang biar bapak bisa melihat bentuk meki kamu, jadi bisa bapak cari celana dalam yang pas " ucapnya lagi lagi tangannya langsung memegang kedua pahaku dan melebarkannya kesamping

"Aduuuhhh sabar pak, jangan kasar, sakit" ucapku karena dipaksa untung mengangkang

"Biar bapak bisa ketemu kolor yang pas buat kamu, bapak harus tau sampe seberapa besar meki kamu bisa membuka, biar nanti celana dalam yang kamu pake gak masuk kedalam vagina kamu lagi" ucap bapak itu memberikan penjelasan

"Emang gimana caranya tau seberapa besar meki aku dapat membuka" ucapku heran

"Ya pake ini kita coba nya" mendadak bapak itu mengeluarkan batang kemaluannya yang berwarna hitam

"Aaaaahhhhhhh jangan pakkkk aku gak mau" teriakkku mencoba mendorong dan menendang bapak itu menjauh dariku

"Kamu diam, gak usah melawan" ucap bapak itu sambil menutup mulutku dengan tangannya

"Ehhhhhhhhmmmmmmmmmm" suaraku tertahan

"Kamu liat diatas sana ada cctv saya, itu cctv sudah merekam semua tingkah kamu disini, jadi sekarang kamu nurut sama bapak atau rekaman cctv itu bakal bapak sebar" ucapnya sambil tangannya menunjuk pada cctv yang ada disudut ruangan. Aku benar benar tidak mengira kalau ada cctv didalam toko ini

"Ok sekarang kamu ngangkang, nikmati aja kontol sayang ini" ucap bapak itu sambil melepaskan tangannya dari mulutku

"Aaahhh aahhhh ahahhh" nafasku sedikit terburu buru

"Pelan pelan ya pak, aku takut sakit" ucapku sambil kedua tanganku menutupi lubang vaginaku

"Asal kamu nurut, pasti enak kok" ucapnya membuka kedua tanganku

"Siap siap ya" ucap bapak itu sambil menggosok gosokkan kepala kemaluannya di vaginaku

"Aahhhhhhhh" desahku kecil

"Enak ya" ucapnya

"Sekarang bapak masukin ya"

"Ehhhhhhmmmmmmmmm peeellllaannn" ucapku terbatah batah saat merasakan batang kemaluan itu pelan pelan masuk kedalam vaginaku dengan sempurna

"Eehhhhmmmmm aahhhhb ehhhmmmm" bapak itu mulai ngenggenjotku dengan kasar membuat seluruh badanku bergoyang dengan kencang

"Wahhhh enak bener meki kamu dek, kontol bapak kayak disedot sedot" ucapnya sambil terus menggenjotku dengan keras

"Aahhhhhh iya pak" jawabku yang mulai keenakan

PLOK PLOKKK PLOOOKKKK

Suara setiap genjotan bapak itu memenuhi toko, aku berharap agar tidak ada orang lain yang melihat atau mendengar suara aneh dari toko ini

"Aaahhhhhhh mantap bener ini meki" ucap nya sambil menekan nekan klitorisku pinkku yang sudah menegang


"Eehhhhhmmmmmm aahhhh terus pak enak" ucapku yang sudah terbawa suasana

"Bapakkk keluar ya" bisik bapak itu ditelingaku

"Diluar aja pak, aku takut hamil" ucapku

Ccccrrooooottr ccccrrroooottt ccccrrooooott

Tiga semburan panas yang sangat banyak membanjiri perut datarku

"Tetap ngangkang kaki nya" perintah bapak itu. Aku pun mengikutinya dengan terus melebarkan kedua kakiku. Mendadak bapak itu mengambil cermin besar yang ada di meja kasir

"Nih liat lubang vaginaku kamu yang paling lebar" ucapnya sambil mengarahkan cermin itu kevaginaku agar aku dapat melihatnya dengan jelas

"Iya pak kalau habis dikentotin lubang vaginaku jadi lebih besar" ucapku polos


"Makanya biar bisa cari yang pas, cari celana dalam nya itu harus setelah ngentot" ucap bapak itu meyakinkan

"Iya deh pak, sekarang kaki adek sudah boleh ditutup" ucapku yang masih menganggangkan kakiku dengan lebar

"Jangan nanti dulu, kita tes dulu satu celana dalam ini" ucap bapak itu sambil menyentuh bibir vaginaku

"Aduh pak jangan dipegang lagi dong vaginaku" ucapku protes

"Habis bibir vagina kamu bagus banget bentuknya " ucapnya sambil kembali memasukkan tanganya kelubang vaginaku yang masih terbuka lebar

"Bapak foto ya vaginanya dek" ucap bapak itu mengeluarkan hp nya

"Buat apa pak?" ucapku

"Buat kenang kenangan aja dek, boleh ya" rayu bapak itu

"Iya boleh deh pak, tapi jangan sampe kesebar ya" ucapku manja sambil menggigit bibir bawahku

Creekkk creeekkk creeekkk bapak itu mengambil beberapa gambar vagina, bentuk tubuhku serta muka yang masih sangat teransang

"Nah ini bapak ketemu, sini bapak pakaiiin" ucapnya sambil memakaikan celana dalam

"Wah iya pak, celana dalam yang ini pas di aku" ucapku senang

"Hahahhahahah" bapak itu hanya tertawa keras. Aku pun bangun membentukan posisi baju dan memakai celana pendekkku kembali

"Berapa pak semua nya" ucapku

"Buat adek gratis aja" ucapnya

"Beneran ini pak" ucapku seneng

"Iya asal adek kalau beli dalaman kesini aja ya" ucap bapak itu

"Iya deh bapak kalau clara mau beli daleman clara pasti kesini, clara pamit pulang dulu ya" ucapku

"Tunggu dulu clara, bapak mau minta sesuatu boleh?" Tanya bapak itu

"Apa itu pak"

"Bapak mau pegang vagina kamu lagi gak, bapak masih kangen habisnya bentuknya bagus banget" ucapnya sambil mengelus ngelus ramput panjangku

"Aduh masak clara harus buka celana lagi sih" ucapku cutek

"Gak usah, biar tangan bapak aja yang masuk kedalam celana kamu" ucap bapak itu

"Yaudah nih pegang, jangan lama lama ya" ucapku sambil menawarkan vaginaku. Tangan bapak itupun sedikit menarik celana pendek ku, kemudian memasukkan tangannya kedalam celana dalamku dan mulai memainkan jarinya di lubang vaginaku

"Masih basah aja nih dek" ucap bapak itu menggodaku

"Iya nih kan karena bapak mainin vaginaku" ucapku malu malu

"Aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh" tangan bapak itu mendadak mencubit klitorisku dengan kencang, membuat tubuhku bergetar kencang menikmati setiap orgasme yang kudapatkan sampai aku terduduk dilantai karena tubuhku merasa lemas

"Hahhahaha jadi basah celana nya dek" ejek bapak itu

"Sudah ah pak, makasih" ucapku buru buru berdiri meninggalkan bapak itu
 
Makasih updatenya
Nih supri makin aneh-aneh permintaannya :adek:
Clara oh clara :panlok3:
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd