Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Kisah Clara (TAMAT)

D tunggu update'y
Ajak k mall beli baju yg seksi suruh test tanpa dalaman, bayar sambil godain kasir trus suruh pke vibrator yg pke remote suruh keliling
 
Terakhir diubah:
Dengan badan yang masih basah, aku duduk dikursi ruang tamu, serta melebarkan kedua kaki ku memperlihatkan lubang vaginaku yang masih basah setelah mandi sesuai dengan perintah papa.
Lumayan lama aku berada diposisi ini, badanku mulai merasa kedinginan terutama dibagian bibir vaginaku yang sedikit pucat karena kedinginan.

"Hehehe anak papa sudah gak sabar ya" ucap papa masuk kedalam rumah

"Iya pa, buruan clara kedinginan" ucapku sambil sedikit menggigil

"Iya iya nanti papa angetin kok badan clara, terutama rahim clara pake peju papa" ucap papa tertawa

"Aahhhhhhhhhhhh" desahku panjang merasakan ngilu, saat jari papa menyentuh bibir vaginaku yang kedinginan dan masih sangat kering

"Hahahahah sampe pucet gini bibir meki kamu clara, sini papa basahin lagi" ucap papa mengemut bibir vaginaku sambil sesekali ditarik dengan bibirnya yang kasar

"Ehhhmmmmm aahhhhhh enakkk pa teruss" ucapku sambil menggoyangkan pinggulku mengikuti irama jilatan papa. Papa tidak menghiraukan desahanku, papa dengan telaten terus saja menjilati vaginaku dengan sesekali menusuk nusukan lidahnya kedalam liang vaginaku

Cukup lama mulut papa bermain dengan vaginaku, membuat warna vaginaku yang sedari tadi pucat menjadi merah mengkilap. Melihat vaginaku semakin sensitif, papa semakin rakus menjilati vaginaku

"Aaahhhhhhhhh paaaaa claraaaaa mauuuu keluuuaaarrtt" racauku tidak jelas

Creeeetttt creeeeetttt creeeeetttt cairan cintaku menyembur dengan keras masuk kedalam mulut papa, dengan cepat papa meminum semua cairan cintaku tanpa tersisa sedikitpun. Setelah orgasme hebat tadi badanku merasa sangat lemas, aku sandarkan badanku pada sandaran kursi dengan posisi kakiku yang masih terbuka lebar memperlihatkan vaginaku yang terkadang masih berdenyut nikmat

"Enak clara" tanya papa

"Ehhmmmmm enak pa" ucapku lemas sekaligus puas

"Kalau gitu, sekarang papa lagi yang mau ngerasain enak" ucap papa sambil mengeluarkan batang kemaluannya yang sedari tadi sudah sangat tegang. Aku liat ada sedikit lendir yang menetes keluar dari kepala batang kemaluan papa

"Iya pa, clara hari ini kan harus nurutin semua perintah papa" ucapku lemas

"Nah gitu jadi anak yg pintar" ucap papa sambil memelintir puting payudaraku

"Siap ya papa masukin"

"Ehmm" ucapku singkat, karena aku masih saja takut melihat batang kemaluan papa yang begitu besar dan panjang

"Aarrrrkkkkkhhhhhhhhh" kepalaku mendengok keatas dengan mulutku terbuka lebar. Badanku melengkung keatas setiap kali papa menyodokkan batang kemaluannya lebih dalam masuk kedalam lubang vaginaku. Entah sudah berapa kali aku orgasme saat papa berusaha memasukkan seluruh batang kemaluannya

"Enak clara" ucap papa saat batang kemaluannya dengan sempurna masuk kedalam vaginaku

"Enak ppaaaa" ucapku sambil gemetar menikmati sisa sisa orgasme ku. Mendengar ucapanku papa mulai memompa batang kemaluannya dengan pelan, kali ini papa menggenjotku dengan santai, tidak seperti dulu yang selalu dengan kasar mengodok vaginaku hingga terkadang terasa perih

"Kamu anak papa yang paling manis" mendengar kata kata itu, dinding dinding vaginaku mendadak menjadi lebih kencang, begitu pula papa, dia mulai mempercepat sodokannya

"Aahhhh aahhhhh aahhhhhh pelan pelan paa" ucapku yang mulai tidak jelas

"Papa sebentar lagi mau keluar clara" ucapnya sambil terus menaikan irama sodokannya

"Papa keluar didalam ya"

"Ehmmmm" ucapku sambil menggigit bibir bawahku

Crrrooooooottttt crrrooooottt cccrrroooottt

Berkali kali papa menyemprotkan pejunya sampai menetes keluar dari lubang vaginaku

"Enakknya" ucap papa sambil kembali memakai celananya

"Yuk clara ikut papa pergi ke mall" ajak papa

"Ahhhhh nanti paa clara mau keluarin sperma papa dari vagina clara" ucapku menjelaskan

"Ayo buruan nanti mama keburu pulang" ucap papa

"Tapi pa, vagina clara masih banyak sperma papa, nanti bisa netes keluar waktu clara jalan" ucapku merengek

"Ya sudah kamu pake celana dalam aja biar gak keluar peju papa. Ingat pake baju yang seksi sama jangan pake bh" ucap papa memerintahku

"Iya pa bentar clara lap dulu vagina clara pake tisu"

Akupun mengambil tisu basah yang ada di meja, aku lap kulit luar vaginaku yang masih terdapat tetesan sperma papa. Aku berusaha menekan nekan vaginaku dari luar berharap sperma papa dapat keluar, tapi ternyata yang keluar hanya sedikit. Sebenarnya aku ingin mengoreknya dengan jariku, tapi papa terlalu terburu buru sehingga aku hanya membersihkannya seadanya.

Agar cairan sperma papa tidak menetes aku memakai celana dalam putih dengan motif sedikit, dengan rok pendek, serta baju u can see tipis berwarna kuning

Karena tau vaginaku belum bersih, selama perjalanan papa hanya memeras meras gemas payudaraku dari luar baju, seperti sedang meremas squishy

Papa mengajakku berkeliling di mall, untung hari ini hari senin jadi tidak banyak pengunjung yang datang, walupun masih saja ada yang menatapku dengan nafsu karena pakaian miniku serta payudaraku yang sedikit bergerak ketika aku melangkah

"Pa clara mau ke wc" ucapku

"Buat apa,"

"Mau bersihin vagina clara, kayaknya sperma papa ngalir keluar" ucapku malu

"Haaaa coba sini papa liat" ucap papa sambil memegang paha putihku

"Ehhhh jangan disini pa malu, di wc aja ya" ucapku

"Ingat clara hari ini harus nurut sama kata kata papa" ucap papa mengingatkanku

"Tapiiii nantii dilihat orang paa" ucapku lagi

"Emang kalau dilihat orang kenapa, kan clara juga cuman dilihat aja" ucap papa memberi alasan

"Sudah kamu jangan banyak protes, duduk dilantai cepet, papa mau lihat beneran keluar atau itu cuman akal akalan clara saja" ucap papa tegas

Aku tidak dapat berbuat apa apa lagi, dengan pelan papa sedikit mendorong badanku agar aku duduk dilantai mall yang dingin ini, papa membuka kedua kakiku memperlihatkan celana dalamku yang berwarna putih ini. Melihat tingkah papa beberapa pengunjung mall ada yang langsung melihat kearahku terutama ke celana dalamku yang terbuka bebas ini

"Buka cepet" ucap papa agak berteriak karena aku berusaha menutup celana dalamku dengan tangan. Karena aku tidak mau papa berteriak lebih kencang dan menarik perhatian banyak orang, aku membuka tanganku memperlihatkan celana dalamku yang basah akibat sperma papa yang mengalir keluar



"Ternyata kamu gak bohong clara, sampe basah gitu celana dalam kamu" ucap papa merasa puas

"Sudah yaa pa" ucapku memohon

"Buka kolor kamu clara, nanti papa beliin yang baru" perintah papa

"Tapi paaa, masa clara buka kolor disini"

"Cepet buka aja, kamu mau nanti banyak yang liat" ucap papa. Dengan masih dalam posisi duduk aku mulai menurunkan celana dalamku, terlihat lendir sperma papa yang mulai mencair mengalir keluar dari vaginaku



"Sini" ucap papa sambil mengambil kolor ku, papa mulai membersihkan vaginaku agar tidak ada lendir lagi

"Yuk" papa menarikku agar berdiri, dengan tanganku yang masih digenggam erat papa membawaku ketempat baju perempuan, aku melihat semua pakaian perempuan yang aku butuhkan ada disitu semua. Papa terus saja menarikku membawaku ke stand yang menjual banyak celana hot pants

"Loh pa kok kesini, bukan nya mau beli kolor clara dulu" ucap ku protes karena aku sudah merasa risih

"Kita beli celana dulu, papa bosen liat kamu pake rok mini terus" ucap papa

"Tapi pa, clara kedinginan gak pake kolor ucapku melawan

"Kan sudah papa bilang papa bosen liat clara pake rok terus, kalau mau clara gitu, buka aja rok clara habis itu kita beli kolor nya,"

"Telanjang dong clara pa" tanyaku polos

"Iya itu kan mau clara"

"Iya deh pa kita beli celana dulu aja" ucapku pasrah. Papa mulai mencari cari celana pendek untukku, membuka setiap lipatan celana, tapi sepertinya papa tidak menemukan celana pendek yang pas untukku


"Cari apa pak" ucap salah satu penjaga stand yang sontak membuat aku dan papa kaget

"Gini mas, saya mau beli celana pendek buat cewek ini, tapi bahan celananya harus yang lembut dan ketat biar keindahan tubuh cewek ini dapat terlihat" ucap papa kepada penjaga stand itu,

"Saya tau yang bapak mau" ucap penjaga stand itu sambil mencari

"Yang ini kan pak" sambil memegang satu buah celana pendek berwarna putih

"Kok kecil sekali, apa muat" tanya papa

"Ini muat kok pak, dia kelihatan kecil karena menggunakan kualitas terbaik bahan nya lembut dan elastis jadi dapat mengikuti bentuk tubuh pemakainya" ucap nya menjelaskan

"Wah bagus ini, coba dipake clara" ucap papa, aku pun mengambil celana pendek itu dan mau pergi kearah kamar pas

"Loh mau kemana kamu clara" tanya papa

"Mau dicobain di kamar pas la pa, apa lagi" ucapku kesal

"Cobain disini aja, kelamaan kalau kamu harus ke kamar pas" perintah papa

"Tapi di sini ada cowok pa" ucapku sambil menunjuk penjaga stand itu

"Nama kamu siapa" tanya papa

"Nurdin pak" ucap penjaga stand itu

"Ok, mas nurdin, apa boleh anak saya coba in celana nya disini" tanya papa

"Selama bapak tidak keberatan, tidak masalah pak, soal ny tidak ada peraturan kalau pengunjung harus mencobanya di kamar pas" ucapnya menjelaskan

"Tu denger clara, gak papa kamu coba disini, sekalian biar orang lain bisa kasih penilaian cocok gak celana itu buat kamu" ucap papa

"Ttttaaaapppiiii pa" ucapku gemetar

"Ingat janji kamu clara" ucap papa sambil berusaha menarik rokku turun dengan kasar

Krrraaaaakkkkkkkkk, rok ku pun sobek karena papa menariknya dari bawah dengan keras

"Kan sudah papa bilang jangan ngelawan omongan papa" ucap papa marah. Aku malu setengah mati karena yang sobek adalah bagian belakang ku sehingga pantatku terbuka tanpa dihalangin kain sedikitpun

"Iya pa clara bisa buka sendiri" ucapku kesal karena perlakuan papa. Aku pun membuka reslating rokku, sebenarnya tanpa membuka reslating itu rokku sudah dapat terbuka, cuman aku terlalu malu melakukan itu

"Wahhhhh gak pake kolor pak anak nya, putih banget mekinya" ucap penjaga itu kaget

"Iya biasa anak nakal, disuruh pake kolor katanya gak mau karena risih" ucap papa berbohong

"Yang bener pak? Beruntung sekali bapak punya anak kayak gini" ucapnya dengan tatapan mesum

"Bener, ya kan clara" tanya papa, sambil menyenggol pinggul ku

"Ehhmmmmm iya pa" ucapku pasrah

"Ya sudah cepet pake celana nya, papa sudah gak sabar buat liatnya"

Akupun mengambil celana pendek itu, dengan perlahan aku memasukkan kedua kakiku ke celana itu, agak susah memang memasukkan nya tapi seperti yang dikatakan perjaga itu celana ini elastis dan dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh

"Cocok clara buat kamu bagus bentuknya" ucap papa senang sambil terus saja melihat kearah celana yang sedang aku gunakan, begitu pula penjaga stand itu

"Bagus pak, sampe ngecap gitu meki anak bapak, tembem lagi" ucap penjaga stand itu memberi komentar melihat bibir vaginaku yang tercetak jelas di celana yang aku pakai

"Hahahaha tentu, sudah sering aku latih itu meki nya makanya bisa tembem kayak gitu" ucap papa bangga

"Hah maksud bapak gimana"

"Ya saya sodok terus setiap hari, makanya bisa bengkak kayak gini mekinya, ya kan clara" ucap papa

"Arrrkkkhhhhhh" desahku karena jari papa mendadak menusuk ke vaginaku dari luar celana

"Mantap juga pak, tapi kalau boleh saran anak bapak bagusan gak perlu pake celana, lebih cantik pak" ucap penjaga itu menggoda

"Hahahhaa tau aja" ucap papa senang

"Kalau gitu clara sini ikut papa" ucap papa

"Hah kemana pa"

"Papa mau beliin kamu baju baru"

"Lo katanya habis ini mau beliin clara kolor" ucapku protes karena sudah sangat risih dengan keadaanku saat ini

"Sudah baju aja dulu, lagian kata masnya kamu cantik kok kayak gini" ucap papa sambil meremas remas pantatku

"Iya betul pak" ucap penjaga itu

"Kalau gitu mas juga ikut cari baju buat cara, kan masnya sudah bantuin cari celana anak saya" ucap papa mengajak

"Boleh pak, ayo mari saya tunjukkan"

Papa menarikku lagi agar terus mengikutinya, pengunjung mall pun terheran heran melihatku terutama bagian pantatku yang bulat ini tercetak dengan jelas. Aku pura pura tidak melihat mereka walupun terkadang ada yang menghinaku dengan kata kata

"Di sini pak, mau cari baju yang model apa" tanya penjaga itu

"Biar serasi, carikan tank top warna putih aja" ucap papa

"Baik pak" ucap penjaga itu dengan cepat

"Ini pak" ucap penjaga itu lagi sambil memberikan tank top yang super mini

"Nah clara coba kamu pake" ucap papa. Karena aku tidak mau terjadi drama dan membuat penjaga stand itu tambah bernafsu kepadaku, aku langsung mengambil tank top itu

"Coba nya disini lagi" tanyaku kesal

"Iya dong clara, coba disini aja, sekalian masnya mau lihat juga" ucap papa sambil tersenyum

Aku sudah menyiapkan hati kalau papa pasti bilang seperti itu. Aku pun mulai melepaskan baju u can see kuning ku, biarkan kedua payudaraku terbuka tanpa tutupin apa pun. Penjaga stand itu pun tercengang saat aku selesai membuka bajuku

"Lo pak, gak pake bh juga anaknya" tanya nya

"Hahahaha iya mas, dirumah aja ini anak sering gak pake baju" ucap papaku

"Tunggu clara jangan dipake dulu bajunya" ucap papa sambil menahan tanganku saat aku mau mencoba tank top putih itu

"Kenapa pa, malu clara"

"Bentar aja, mas nya mau lihat toket kamu clara. Gimana mas, bagus gak toket anak saya" ucap papa sambil memegang payudaraku bagian bawah, seperti pedagang yang sedang mempromosikan barang. Aku hanya bisa berdiri kaku membiarkan papa menjamahku memperlihatkan daerah pribadiku

"Wah ini gak usah di tanya lagi pak, bagus banget toket anak bapak. Mana pentilnya besar dan berwarna pink" ucap penjaga itu memujiku

"Hahahha kamu boleh coba baju nya clara" ucap papa. Aku pun buru buru memakai tank top itu agar orang lain tidak ada yang melihatku

"Wah mantap clara, pentil kamu pun sampe ngecap gitu dibaju" ucap papa sambil menyentil nyentil putingku agar putingku lebih keras lagi



"Eehhhmmmmm aaahhhhhhhhhh sudah cukup paaa" ucapku saat puting ku dipermainkan

"Jadi mas berapa total semua baju ini" tanya papa

" 1 juta pak"

"Hah 1 juta, mana ada saya uang sebanyak itu" jawab papa heran

"Kalau gitu bajunya harus dikembalikan pak,"

"Gini aja mas, gimana kalau mas nya aja yang bayar baju ini, kan mas juga sudah liat tubuh anak saya"

"Maaf gak bisa pak"

"Gini biar mas mau, mas bisa cobain tubuh anak saya sekarang, gimana" ucap papa memberi penawaran

"Hah jangan gila pa" ucapku marah karena tidak terima dengan kata kata papa

"Loh clara, kamu mau baju ini dikembalikan lagi, kamu taukan rok kamu sudah sobek. Tapi kalau clara mau jalan sama papa pake rok yang robek, papa sih gak masalah, keputusan ada ditangan clara" ucap papa yang membuat penjaga itu jadi kesenangan

Aku terdiam, aku berpikir, kalau aku memakai rok sobek ini untuk berjalan di mall, pasti bakal banyak orang yang melihat tubuhku terutama bagian pantat yang tidak tertutup kain


"Ok pa, clara mau, tapi clara mau ngelayaninnya cuman sekali aja" ucapku memberi syarat

"Gimana mas, mau gak" tanya papa

"Mau deh pak, kapan lagi bisa nyicip amoy cantik cuman harga 1juta" ucap penjaga itu

"Yasudah sini buruan nanti saya kena marah boss, hisap kontol saya biar kontol saya lebih tegang" ucap penjaga itu memperlihatkan batang kemaluannya yang masih lemas

Karena batang kemaluannya yang masih lemas aku agak kesusahan untuk menghisapnya, rasanya aku sedang menghisap kikil sapi yang lemas. Agak susah membuat batang kemaluan penjaga ini supaya tegang, aku memcoba membuka kulit batang kemaluannya kemudian menjilat ujung kepala batang kemaluannya dengan lidahku ini

"Aarrjkkkkhhhhh" desah penjaga itu puas, mendadak batang kemaluannya berdiri tegang dan sangat keras

"Ok pintar kamu, cocok buat jadi lonte" ucap nya didepan papa, tapi papa tidak marah, papa malah senang aku diperlakukan kasar oleh penjaga itu

"Cepat kamu duduk dilantai, gua mau ngentotin lo" ucap nya memberi perintah. Aku pun duduk dilantai sembari membuka celanaku

"Kenapa lo buka celana" ucap penjaga itu

"Kan mau ngentot" ucapku polos

"Gua tau lo sudah jadi lonte, tapi gak usah buka celana juga, gua mau ngentotin lo dengan pakaian lengkap" ucap penjaga itu sambil menyibakkan celana ku kesamping agar lubang vaginaku terlihat dengan jelas, menaikkan tank topku keatas membuat kedua payudaraku tergantung bebas. Dia mulai meremas remas kedua payudaraku dengan gemas

"Aaahhhhhhhh pelan pelan mass ughhhhhhh" ucapku yang sedikit memekik karena remasannya yang terlalu kuat

"Hahaha habis bulat banget toket lo clara" ucap penjaga itu sambil terus saja meremasnya dengan kasar

"Ehmmmm ahhhhhhh ampun mas pelan pelan" ucapku sambil meneteskan air mata karena papa dapat melihat ekspresiku ketika dilecehkan aku sedang dilecehkan orang yanh tidak dikenal

"Mmmmmmhhhh mmmmhhhhhhh" desahku saat tangan penjaga itu mulai menggesek gesek daerah vaginaku, aku mulai terangsang hebat karena membayangkan aku sedang diperkosa oleh orang lain di depan papa, dan didalam mall yang sebesar ini tidak tau apakah ada yang melihat aktifitasku ini

"Ehhhhhmmmmm aahhhhhhhhhh" aku melenguh panjang, kakiku mengejang hebat dengan kedua mataku tertutup, tubuh ku mengejang hebat merasakan nikmat orgasme yang kudapat

"Hahahhaha kalah juga akhir nya lu lonte, sekarang gua mau cicipin lubang kencing lo ini clara" ucap penjaga itu sudah tidak sabar lagi

Penjaga itu mengarahkan batang kemaluannya masuk kedalam lubang vaginaku, dengan mudah semua batang kemaluannya masuk sempurnah kedalam vaginaku. Mudah saja penjaga itu masukkan nya karena lubang vaginaku yang masih longgar akibat papa baju mengenjotku dengan keras beberapa jam lalu

"Mantap pak lubang nya, masih seret" ucap penjaga itu senang sambil terus memaju mundurkan batang kemaluannya. Papa hanya tersenyum puas

"Ehhmmmm ehhhmmmm ehhmmmmm" aku hanya mendesah pelan menikmati setiap sodokan yang dia berikan, memang tidak sekasar dan sebesar batang kemaluan papa tapi aku masih bisa menikmatinya

PLOK PLOK PLOK bunyi kedua kulit kami yang beradu di dalam mall yang besar ini



"Enak ya cantik kontolku" ucap penjaga itu

"Hahahhaha nikmati clara kontol mas ini, kamu bakal papa ajarin buat bisa muasin kontol orang orang yang belum kamu kenal" ucap papa sambil memencet kedua pipi, dengan ekspresi muka sangeku saat sedang digenjot

"Ehmmm iya mas enakkkk" ucapku dengan mata yang sayu menginginkan yang lebih kasar lagi, karena sampe sekarang belum ada tanda tanda kalau aku mau orgasme

"Hahahaha memang lonte, tadi aja jutek mukanya, sekarang sange betul" ucap penjaga itu sambil tangannya meremas kedu payudaraku

"Ehhmmmm ahhhhhhhhh ahhhhhhh enak mass yang keras" racauku tidak jelas saat dia meremas kedua payudaraku

"Gila gak tahan aku, aku boleh keluar didalam atau diluar pak" ijin penjaga itu ke papa dengan terus menaikkan ritme genjotannya

"Terserah mas, mau didalam juga gak papa, itu meki sudah sering minum peju orang" ucap papa menghinaku yang sedang terbaring dilantai ini

"Baik pak, akan aku semprot sebanyak mungkin" ucapnya sambil menyodoknya dengan keras hingga mentok terkena perutnya

Crrrooooottt crrroootrt crrrroooottt crrroooottt

Penjaga itu dengan banyak mengeluarkan semua sperma nya, sepertinya dia sudah lama tidak mengeluarkan sperma nya

"Ah lega juga ada tempat buat buang sperma" ucapnya sambil menarik batang kemaluannya keluar dari vaginaku. Sperma nya pun langsung mengalir keluar membasahi lantai mall

"Sudah puas mas" ucap papa yang sedari tadi duduk disebelahku melihat setiap detail ekspresi mukaku saat digenjot orang lain

"Sudah pak, puas banget, lain kali kalau mau beli baju, cari aja saya" ucap penjaga itu memberikan penawaran

"Hahahahaha nanti aku suruh anakku yang pergi kesini langsung" ucap papa puas

"Ayo clara mau pulang gak, ngapain masih tiduran disitu" ucap papa meledekku ketika melihatku masih terbaring lemas dilantai mall yang dingin ini

"Masih mau cari kontol yang lain itu pak, liat aja kaki nya masih ngangkang kayak gitu, siap buat ditusuk lagi" ucap penjaga itu mengomentari posisiku

Sebenarnya aku mau langsung bangun, tapi badanku masih lemas akibat sodokannya yang begitu cepat tadi. Setelah badanku cukup kuat aku buru buru bangun dan memperbaiki posisi baju dan celanaku yang berantakan
 
Habis ini mau di bawa kemana clara hu?. Cari makan buat memeknya kah?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd