Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisah kehidupan kami

Part 19





2 hari telah berlalu setelah syifa di pakai ramai-ramai oleh para tetangganya,
Syifa kini sedang menunggu anaknya di sekolah dan mengobrol dengan ibu - ibu yang sudah menjadi teman obrolannya saat sedang menunggu anaknya.

Saat sedang asik mengobrol datang seorang wanita yang seumuran dengan syifa menghampiri mereka, wanita itu kemudian ikut bergabung dengan meraka.

"Ehh intan nganterin anaknya ya, biasanyakan neneknya yang nganterin" ucap salah satu ibu - ibu yang menjadi teman syifa.

Intan adalah anak pak warso yang ikut suaminya ke perantauan, dan baru pulang tadi malam.

"Iya nih bu baru pulang semalam, jadi baru sempet nganterin anak aku" jawab intan.
"Kamu ngga ke kota lagi fa" tanya intan pafa syifa, karena intan adalah teman dekat syifa dari kecil.
"Ngga in, pengen di kampung aja nemenin anak sekolah" jawab syifa.
"Sama sih fa, aku juga sebenernya pengen di kampung aja, tapi mau gimana lagi, aku kan ngga seberuntung kamu yang punya suami kaya, jadi aku harus ikut suami cari uang" balas intan.
"Ya udah sabar aja say, rejeki mh udah ada yang ngatur" jawab syifa.

"Tapi ini switernya bagus in, kamu beli dimana, kalo di lihat dari bahannya sih kayaknya mahal nih" tanya ibu - ibu yang lain.

"Beli di kota bu, harganya lumayan sih, tapi karena suka jadi aku beli aja" jawab intan.

Syifa hanya mendengarkan saja ucapan intan, karena syifa tau switer yang di pakai oleh intan adalah switer miliknya yang di bawa oleh pak warso.

Syifa tidak mau hanya karena switer, hubungan pertemanannya dengan intan menjadi rusak, walaupun sebenarnya syifa sedikit kesal dengan pak warso karena tidak mengembalikan switer yang di pinjamnya.

Soal harganya yang mahalpun syifa tidak mempermasalahkannya, karena rahasianya jauh lebih mahal dari harga switernya yang cuma 2 juta.
Di tambah syifa juga masih memiliki banyak switer yang lain, jadi syifa lebih baik mengiklaskannya.

Akhirnya anak mereka pun selesai sekolah dan syifa pun mengajak anaknya untuk pulang, karena masih TK jadi jam belajar anaknya hanya 2 jam per hari, dari jam 8 sampai jam 10.

Sesampainya di rumah syifa menggantikan seragam anaknya, kemudian anaknya pergi bermain dengan temannya, syifa pun hendak pulang kerumahnya, tapi saat syifa mau ijin kepada ibunya, ibunya menyuruh syifa untuk mengantarkan makanan kepada bu mira yang tak lain adalah istri pak karmin.

"Fa anterin makanan ini dulu ya kerumah bu mira" perintah ibunya.
"Emang bu mira nya ada bu? Biasanya jam segini lagi di sawah" jawab syifa.
"Ada kali, kamu anterin aja, kalo ngga ada tinggal bawa balik lagi aja" ucap ibunya.
"Ya udah bu syifa ganti baju dulu" jawab syifa lalu masuk ke kamarnya.

Mengetahui dirinya akan kerumah karmin membuat syifa teringat kejadian di pos ronda tempo hari, membuat syifa mendadak horny, ingin di pakai lagi oleh karmin.

Saat ini syifa sedang memakai kaos lengan panjang dan celana jeans, lalu syifa mengganti bajunya dengan tanktop yang kekecilan dengan belahan dada yang rendah, sehingga membuat dadanya menyembul dari atas.

Kemudian syifa mengganti celana panjangnya dengan sebuah hot pant yang terbuat dari bahan kolor, hotpant yang syifa pakai berukuran sangat pendek, bahkan tidak sampai setengah pahanya.

Syifa lalu keluar dari kamar dan menemui ibunya.

"Mana bu makanannya yang mau di anterin" tanya syifa pada ibunya.
"Kamu mau nganterin makanan aja pake baju kaya gitu, udah bener pake baju yang tadi" ucap ibunya yang melihat syifa memakai tanktop dan hotpant.
"Biarin aja sih bu, ribet amat aku yang make aja biasa aja kok, malah ibu yang repot" jawab syifa yang merasa kesal karena di tegur oleh ibunya.

"Iya kamu ngga malu, tapi ibu yang malu, dandanan kamu kaya jablay gitu" ucap ibunya kesal karena syifa tidak mau di beri tahu.

"Ngapain malu, malu tuh kalo ngga punya muka, lagian ibu macam apa yang ngatain anaknya sendiri kaya jablay" jawab syifa yang merasa kesal di sebut jablay oleh ibunya.

Padahal syifa tidak pernah marah saat ada orang lain yang memanggilnya jablay, tapi entah kenapa syifa sedikit kesal saat ibunya sendiri yang mengatakan seperti itu.

"Kamu tau ngga, orang - orang tuh banyak yang nganggep kamu jablay gara - gara dandanan kamu" ucap ibunya membentak syifa.

"Bodo amat lah mau di katain apa juga, ribet amat sih jadi orang tua, ngga bisa biarin anaknya seneng" jawab syifa kesal.
"Kamu tuh ya anak kurang ajar, di kasih tau yang bener malah nyolot" ucap ibunya kesal karena syifa terus melawan.

Kemudian mereka berdua pun bertengkar, memang bukan kali pertama mereka bertengkar, karena sudah cukup sering ibu dan anak itu bertengkar.

Ibunya menganggap syifa tidak mau di beri yahu yang benar, dan sudah membuat malu nama keluarga dengan penampilannya.

Sementara syifa menganggap ibunya terlalu mengurusi kehidupannya, karena menurutnya syifa sudah memiliki kehidupan sendiri sehingga ibunya tidak berhak mengatur keinginannya lagi.

"Ya udah mana makanannya, kalo ngga jadi ya udah aku mau pulang, males di sini di ceramahin mulu" ucap syifa kesal.
"Tuh di meja, bawa balik lagi rantangnya" jawab ibunya ikut kesal.

Syifa lalu mengambil makanan itu dan pergi kerumah bu mira, syifa bisa mendengar jika ibunya masih menggerutu, tapi syifa tidak memperdulikannya dan langsung pergi kerumah bu mira.

Rumah bu mira sebenarnya bersebelahan dengan rumah orang tua syifa, hanya saja terdapat kebon singkong yang memisahkan rumah mereka, sehingga syifa harus berjalan sekitar 20 meter untuk sampai kerumah bu mira.

Rumah bersebelahan di kampung, bukan berarti rumahnya benar - benar bersebelahan seperti rumah di kota.

Syifa lalu mengetuk rumah bu mira.
"Bu mira.. bu mira assalamualaikum buu" ucap syifa sambil mengetuk pintu.

Tak lama pintu pun terbuka.
"Eh syifa ngapain kesini" tanya pak karmin.
"Ini nganterin makanan dari ibu, bu miranya ada?" Tanya syifa.
"Istri saya lagi pergi kerumah sodaranya, paling pulangnya entar sore" ucap pak karmin sambil memandangi syifa dari bawah sampai atas.

Karmin tersenyum memandangi syifa yang saat ini mengenakan tanktop dan hotpant, dadanya membusung seperti ingin di remas.

"Ohh gitu ya pak, ya udah ini makanannya" ucap syifa memberikan makanan yang di pegangnya pada karmin.
"Makasih ya, mau masuk" ucap karmin pada syifa.
Mengetahui bu mira sedang tidak di rumah membuat syifa sedikit senang.
"Mau dong" ucap syifa sambil tersenyum sambil mengigit bibir bawahnya.

Karmin tidak langsung mengajsk syifa masuk kerumahnya, justru dia menggoda syifa terlebih dahulu.

"Kalo udah masuk terus mau apa lagi" ucap karmin menggoda syifa.
Syifa yang sudah horny pun membalas godaan karmin dengan nakal.
"Mau buka baju, terus telanjang" ucap syifa sambil tersenyum.
"Ohh mau ngapain emang telanjang" tanya karmin. "Biar bisa masuk kerumah bapak terus di masukin sama punya bapak" jawab syifa nakal.

"Apanya yang dimasukin" tanya karmin.
"Memek aku pak di masukin pake kontol bapak" jawab syifa dengan nada menggoda.

"Berarti kamu minta di entotin dong" ucap karmin. Syifa lalu menganggukan kepalanya.
"Ngga ah kamu kan udah punya suami udah punya anak" ucap karmin menggoda syifa. Syifa tau itu hanya sebuah candaan saja, tapi syifa tetap mengikuti candaan karmin.

Syifa lalu memegang tangan karmin sambil menghentakan kakinya bergantian seperti anak kecil.
"Ahh ayo dong pak entotin cipa, cipa pengen di entotin sama bapak" ucap syifa dengan nada manja seperti anak kecil, kemudian memanyunkan bibirnya.

Melihat tingkah syifa membuat karmin semakin senang menggoda syifa.

"Kalo bapak mau ngentotin kamu terus bapak dapet apa?" Tanya karmin menggoda syifa.
"Bapak mau apa ajah entar aku kasih" ucap syifa dengan nada manja.
"Bapak mau pcx" ucap karmin bercanda.
"Deal" ucap syifa singkat.

"Ya udah katanya mau di entotin kok masih pake baju sih, buka dulu dong baru boleh masuk" ucap karmin pada syifa.

Syifa lalu menolehkan kepalanya, melihat keadaan sekitar, rumah karmin yang di kelilingi pohon singkong membuat keadaan lumayan aman.

setelah yakin tidak ada orang lain yang melihat syifa langsung mengangkat tanktopnya ke atas hingga terlepas, kemudian melepaskan bh nya sehingga susu syifa yang bulat langsung terlihat jelas oleh karmin,kemudian syifa menurunkan hotpantnya sekaligus celana dalamnya sehingga syifa sudah dalam keadaan telanjang bulat.

Karmin memandang takjub tubuh bugil syifa yang berada di depannya.
Setelah telanjang bulat, syifa lalu mengangkat tangan ke atas dan meletakannya di kepalanya.

Setelah itu syifa menggoyangkan tubuhnya menari di depan karmin sambil menggodanya.

"Pak syifa udah telanjang nih, ijinkan syifa masuk buat di entot sama bapak" ucap syifa sambil menggoyangkan badannya menggoda karmin.

Karmin semakin bernafsu melihat anak tetangganya menggoda dirinya seperti itu.
Karmin lalu mengajak syifa masuk.

"Baju kamu sini fa" ucap karmin meminta baju syifa yang sudah di lepasnya.
"Ini pak" syifa pun memberikan bajunya kepada karmin termasuk dalamannya.
"Kamu tunggu disini sebentar ya" ucap karmin pada syifa, lalu pergi keluar.


Syifa menunggu karmin di dalam rumah, tidak tau apa yang akan di lakukan karmin terhadap bajunya, tak lama karmin pun masuk kerumah.

"Bapak dari mana, terus baju aku mana?" Tanya syifa yang melihat karmin tidak membawa bajunya.
"Baju kamu aku buang" jawab karmin.
"Di buang kemana?" Tanya syifa penasaran.
"Di depan rumah orang tua kamu" jawab karmin.

Syifa kaget mendengar jawaban karmin, tapi bukanya marah karena bajunya di buang di depan rumah orang tuanya, syifa justru tertawa terbahak - bahak dengan perbuatan karmin.

"Ya ampun pak ada - ada aja kelakuan kamu" ucap syifa sambil tertawa.
"Biar greget hahaa" jawab karmin.
"Terus mau main dimana pak?" Tanya syifa yang sudah tidak sabar ingin mengadu kelamin dengan karmin.

"Di kamar tamu, tapi kamu beresin dulu ya kamarnya" jawab karmin pada syifa.
Syifa pun menuruti perintah karmin dan membereskan kamar tamu yang akan di gunakan sebagai arena tempur mereka.

Sungguh binal sekali syifa di mata karmin, karmin tidak mengira bahwa dia akan kembali menikmati tubuh anak tetangganya lagi secepat ini, baru 2 hari yang lalu karmin menggarap syifa bersema teman - temannya, kini karmin akan menggarapnya lagi sendirian, karmin akan memuaskan gairahnya bersama syifa sepuasnya, karena istrinya baru akan pulang nanti sore.

Pemandandangan yang terasa sangat ganjil bila di perhatikan, seorang wanita muda nan cantik yang sudah berumah tangga dan memiliki seorang anak, kini sedang membersihkan kamar orang lain untuk menikmati tubuhnya.

Setelah selesai membereskan kamar tamu syifa lalu keluar menemui karmin yang sedang menonton tv.

"Pak kamarnya udah siap di pake" ucap syifa memberi tahu karmin.
"Orangnya udah siap di pake belum tuh," tanya karmin pada syifa yang sedang berdiri di depan pintu kamar.
"Udah dong" jawab syifa sambil meremas susunya.

Karmin lalu mendekati syifa dan mereka langsung berciuman dengan ganas, bibir mereka saling menempel dengan erat, lidah mereka saling membelit.

Tangan karmin pun tak tinggal diam, dia meremas - remas susu syifa dengan kedua tangannya, syifa pun mengocok kontol karmin, setelah sebelumnya syifa melepaskan sarung yang di pakai oleh karmin, sehingga mereka berdua kini sudah telanjang bulat.

Mereka berciuman sambil berdiri, kemudian karmin membawa syifa masuk kedalam kamar yang sudah di bereskan oleh syifa dengan tetap berciuman.

Syifa lalu di baringkan di atas kasur kamar tamu tersebut, mereka masih saja berciuman dengan panas, tangan karmin pun terus meremas susu syifa.

Setelah beberapa menit berciuman akhirnya mereka melepaskan mulut mereka, terlihat air liur yang menyerupai benang saat mereka melepaskan bibir mereka.

"Kamu binal banget sih fa, udah punya suami tapi pengen di entotin orang lain" ucap karmin sambil meremas susu syifa.
"Maklum lah pak, aku kan jablay, jadi gampang di pake" ucap syifa pada pak karmin.

Padahal beberapa waktu yang lalu syifa bertengkar dengan ibunya karena dia kesal di sebut jablay oleh ibunya, tapi kini di depan karmin dia mengakui sendiri kalau dia adalah jablay.

"Kayaknya mulai sekarang bapak jangan panggil kamu syifa lagi deh" ucap karmin.
"Terus panggil apa dong?" Tanya syifa penasaran.

"Panggil jablay aja lah, kan tadi kamu sendiri yang bilang kalo kamu itu jablay" jawab karmin pada syifa.
"Ya udah terserah bapak aja" balas syifa sambil tersenyum.

"Kamu mau di panggil jablay" tanya karmin.
Syifa lalu menganggukan kepalanya dan tersenyum kepada karmin.

Mereka kembali bercumbu, kali ini susu syifa yang menjadi sasaran mulut karmin, susu syifa di kenyot dan di remas secara bergantian, membuat syifa mendesah dan bergelinjang.

Ciuman karmin pun turun kebawah, hingga mulutnya hinggap di memek syifa. Karmin mengoral memek syifa begitu ganas, lidah karmin pun sampai ia tusuk - tusukan ke memek syifa membuat syifa merem melek.

Setelah beberapa menit mengoral memek syira, kini herman berbaring di kasur dan gantian syifa yang mengoral kontol karmin.

Syifa melumat habis kontol karmin yang berukuran cukup besar, lidahnya ia julurkan menggelitik lubang kencing kontol karmin, membuat karmin bergelinjang keenakan.

Puas melumat kontol karmin, syifa langsung menaiki tubuh karmin kemudian mulai memasukan kontol karmin kedalam memeknya, sementara karmin hanya melihat syifa yang sedang bergerak naik turun di atas tubuhnya.

"Krieett..kriieeettt...krrriieeettt.. plookk.. plookkk... plloookkk" suara kasur yang berdenyit dan suara benturan pantat syifa dan selangkangan karmin semakin membuat suasana semakin panas.

Syifa terus memompa kontol karmin dengan kecepatan tinggi, tubuhnya condong kedepan bertumpu pada kedua tangannya yang berada di antara tubuh karmin, karminpun menikmati genjotan anak tetangganya itu.

"Aakkkhhh... agghhhh... memeekk... aakkuuuu... enaakkk nggaa pakk..." tanya syifa pada karmin yang sedang meremas remas susunya.

"Memek kamu enak banget blay, goyangan kamu mantep" ucap karmin ke enakan.
"Body aku mantep kan pak" tanya syifa yang sedang menggoyangkan pinggulnya, meremas kontol karmin yang berada di dalam memeknya.

"Body kamu mantep banget blay, cocok lah kalo jadi jablay" ucap karmin sambil menikmati goyangan syifa.
"Aggghhh... harrii inii biar aku yang goyang pak, bapak diem aja" ucap syifa.

Keringatpun sudah mengucur deras di tubuh syifa, membuatnya semakin terlihat seksi, meskipun karmin hanya diam saja tetap saja dia mengeluarkan keringat meski tidak sebanyak syifa.

Sedang asik - asiknya mereka bercumbu, tiba-tiba terdengar suara ketukan dan orang memanggil di luar rumah karmin.

"Tok tok tok, asslamualaikum bu mira, tok tok bu mira" suara seorang wanita memanggil nama istri pak karmin.

Syifa pun menghentikan goyangannya.
"Kayanya itu suara ibu aku deh pak" ucap syifa pada karmin. "Mau ngapain sih ibu kamu kesini, gangguin aja orang lagi ngentot, bikin kesel aja" jawab herman kesal.

"Iya tuh pak ibu aku emang ngeselin, masa tadi pas aku mau kesini, dia nglarang aku pake baju seksi, ngga tau apa kalo aku mau nyervis kamu" ucap syifa pada herman.

Syifa sudah benar - benar berubah, bukan hanya penampilannya, tapi juga sifatnya yang sudah seperti anak durhaka, alih - alih membela ibunya yang di keselin oleh karmin, syifa justru lebih membela karmin.

"Masa sih blay, wahh ibu kamu kurang ajar banget emang" balas karmin memanasi syifa.

"Udah pak biarin aja ibu aku, aku goyang lagi ya" ucap syifa pada karmin.
Syifa pun kembali menggoyangkan pinggulnya mengulek kontol karmin yang berada di dalam memeknya.

"Uugghhhh.. akkhhh... aaahhhh.. enak kan pak goyangan aku, ahhh nikmat kan memek akuu." Desah syifa dengan wajah binalnya menggoyang kontol karmin.

Sementara itu ibu syifa terus mengetuk pintu rumah karmin.
"Tokk tookk tookk.. assalamualaikum bu mira, buu.. bu mira"
Karena kesal terus di ketuk akhirnya karmin keluar menemui ibunya syifa.

"Berhenti dulu blay, aku mau nemuin ibu kamu dulu, berisik dari tadi gangguin mulu, ngga tau anaknya lagi nyervis kali ya" gerutu karmin kesal.

Karmin lalu memakai kembali sarungnya, dan bertelanjang dada menemui ibunya syifa dengan tubuh yang berkeringat.

"Ada apa ya bu siti nyariin istri saya" tanya karmin setelah menemui ibunya syifa.
"Oh ngga pak, cuma mau nanya tadi liat syifa ngga ya" tanya ibunya syifa.
"Syifa ya, tadi sih kesini, terus pulang bu, kenapa ya?" Tanya karmin.

Di saat karmin sedang ngobrol dengan ibunya di luar, di dalam kamar kini syifa sedang mengangkang mengocok memeknya sendiri dan meremas susunya sambil mendesah.

"Itu pak mau ngambil rantang" jawab ibunya syifa, bu siti tidak mungkin mengatakan bahwa dia menemukan baju anaknya di depan rumahnya, bisa malu nanti pikir bu siti, walaupun tanpa sepengetahuannya sebenarnya anaknya kini sedang berada di dalam kamar, telanjang bulat dan sedang merangsang tubuhnya sendiri.

"Tunggu bentar ya bu" ucap karmin pada bu siti. Kemudian karmin kebelakang untuk mengambil rantang yang di gunakan untuk membawa makanan, bu siti tidak curiga dengan tubuh karmin yang berkeringat, karena bu siti berpikir jika cuaca sedang panas.

"Ini bu rantangnya, makasih ya makanannya, jadi ngerepotin" ucap karmin sambil menyerah kan rantang kepada ibu siti.

Sejenak bu siti terdiam saat menerima rantang yang di serahkan oleh karmin, karena tanpa sengaja dirinya melihat sebuah tonjolan di balik sarung yang di pakai oleh karmin.

Karmin yang menyadari bahwa kini bu siti tengah memandangi selangkangannya justru dengan sengaja menggaruk-garuk selangkangannya di depan bu siti, hal itu membuat penis karmin pun seperti mengangguk-angguk saat sedang di garuk.

Bu siti tertegun melihat aksi karmin di depannya, tanpa terasa bu siti meneguk ludahnya sendiri melihat kemaluan karmin yang menonjol di balik sarungnya. Siti tersadar saat tiba-tiba tangan karmin meremas dadanya.

"Kenapa bu liatin kontol saya kaya gitu, ibu pengen" ucap karmin sambil meremas dada bu siti. Mendengar ucapan karmin Bu siti langsung menjauhkan tubuhnya kebelakang.

"Bapak jangan kurang ajar ya sama saya" ucap bu siti membentak pak karmin.
Karmin hanya tersenyum mendengar ucapan bu siti.

"Kurang ajar gimana bu, bukannya ibu juga kurang ajar ya hahahaa" ucap karmin sambil tertawa. Mendengar ucapan karmin bu siti langsung pergi meninggalkan rumah tetangganya itu.

Melihat bu siti pergi dari rumahnya, pak karmin hanya tersenyum. "Hampir aja saya garap ibu sama anak bareng-bareng" ucap karmin sambil menutup pintu.


Sepeninggal bu siti dari rumahnya, karmin kemudian masuk kedalam kamar dan mendapati syifa kini tengah menungging di atas kasur.

"Maaf ya fa lama nungguin" ucap karmin sambil naik keatas kasur dan langsung mengarahkan rudalnya ke anus syifa.
"Iya pak nga apa-apa" ucap syifa yang kini merasakan anusnya sedang di masuki oleh benda tumpul milik karmin.

Karmin lalu mulai memompa anus syifa dengan ganas, mebuat kasur itu berdenyit setiap kali karmin menghajar anusnya.

"Aaaggghhhh.. aaakkhhh enakk.. enaakk.. enaakkk teruss pakkk enaakkk.."
Desah syifa menikmati hujaman kontol karmin di dalam anusnya.

"Ahhh bool kamu sempit banget fa ahh" ucap karmin menikmati jepitan anus syifa pada kontolnya.

Karmin lalu menjambak rambut pirang syifa hingga kepala syifa mendongak ke atas.

"Aaaakkhhhhh... owhhhh... enaakk paakk, ahhhh.. enakk banget sumpah akkhhhh... enaakkkk.."

Syifa pun akhirnya mengalami orgasmenya yang pertama, sementara karmin terus memompa anus syifa sampai akhirnya dia mengeluarkan spermanya di anus syifa.

Mereka berdua langsung ambruk di atas kasur, setelah beberapa menit beristirahat memulihkan tenaga, syifa dan karmin pun melakukan ronde yang kedua.


Syifa beberapa kali mengalami orgasme di ronde yang kedua, begitu juga karmin yang mengalami klimaks di dalam memek syifa.

Karena kelelahan, kemudian karmin minta untuk di keloni oleh syifa, syifa pun kemudian mengeloni karmin, kini syifa sedang menyusui karmin sambil mengusap - usap kepala karmin agar cepat tertidur.

Akhirnya karmin pun tertidur sambil menyusu kepada syifa, kemudian syifapun ikut tertidur.

Mereka akhirnya bangun jam 3 sore, mereka sempat melakukan hubungan badan sekali lagi di kamar mandi.

Sebelum syifa pulang, karmin menyuruh syifa untuk membereskan kembali kamar tamu yang baru mereka pakai. Setelah membereskan kamar syifa kemudian keluar menemui karmin yang sedang menonton tv. Syifa lalu menghampiri karmin dan duduk di atas pangkuannya.

"Udah beres kamarnya?" Tanya karmin.
"Udah dong" ucap syifa sambil tersenyum yang kini masih telanjang bulat.

"Oh iya pak tadi kok ibu aku ngebentak bapak, emangnya ada apa?" Tanya syifa yg sempat mendengar bebtakan ibunya.
"Ngga apa-apa kok cuma iseng aja"
"Iseng kenapa pak?" Tanya syifa penasaran.

"Kamu pengen tau aja apa pengen tau banget" "pengen tau banget aja deh"

"Baiklah kalau kamu pengen tau banget, bapak bakal kasih tau kamu, tapi sebelumnya bapak pengen nanya dulu sama kamu" "nanya apa pak?"

"Menurut kamu orang tua kamu gimana?"
"Gimana apanya pak?" "Ya sifatnya, perilakunya pokoknya semuanya"
"Ohh gitu toh, menurut aku ya mereka baiklah pak gimana sih, mereka kan orang tua aku" "yakin mereka baik, kalau saya bilang mereka ngga baik gimana?" "Dihh itu mh bapak aja yang ngomong, yang jelas mereka tuh orang paling baik sedunia" ucap syifa yakin.

"Jadi tadi kenapa ibu aku ngebentak bapak?" Tanya syifa yang masih penasaran.
"Tadi ibu kamu nyariin kamu, terus dia mau ngambil rantang, pas bapak ngasih rantangnya ibu kamu malah liatin kontol bapak" "ihhh ga mungkinlah ibu aku liatin kontol bapak" ucap syifa memotong ucapan karmin.

"Serius beneran ibu kamu liatin kontol bapak terus bapak remes toketnya kaya gini" ucap karmin sambil meremas dada syifa yang sedang duduk di pangkuannya.
"Ngga mungkin ah, bapak pasti bercanda kan" ucap syifa yang tak percaya dengan ucapan karmin.

"Ya udah kalau kamu ngga percaya hehehee" ucap karmin sambil tertawa.
"Ya iyalah ga percaya, ga mungkin juga ibu aku mau di sentuh sama bapak" ucap syifa tak percaya.

"Tapi kamu tau ngga kalau orang tua kamu dulu nikah karena di jodohin" tanya karmin.
"Tau lah pak, masa ngga tau" "tapi kamu tau ngga kalau perjodohan orang tua kamu itu memakan korban" "hahh memakan korban, maksudnya gimana pak" ucap syifa terkejut mendengar ucapan karmin.

"Jadi gini, sebelum orang tua kamu nikah, ibu kamu tuh punya pacar, waktu orang tua kamu mau di jodohin, pacar ibu kamu datang sama orang tuanya buat ngelamar ibu kamu juga" ucap karmin serius.
"Terus pak?" Tanya syifa penasaran.

"Tapi ibu kamu justru ngusir pacarnya, ibu kamu bilang pacarnya ngga pantas buat dia, dan ibu kamu lebih memilih ayah kamu, padahal ibu kamu tuh baru kenal sama ayah kamu". Syifa hanya terdiam mendengar cerita karmin.

"Dan apesnya, setelah di usir sama ibu kamu, dia mengalami musibah perampokan yang membuat kedua orang tuanya meninggal"

"Kamu ngga tau kan cerita yang ini" tanya karmin pada syifa. Syifa hanya menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak tau.

"Emang nama pacar ibu aku siapa pak" tanya syifa penasaran. "Kalau namanya bapak kurang tau" ucap karmin.

"Tapi masih ada cerita lagi yang mungkin kamu belum tau" "cerita apa tuh pak?"

"Setelah orang tua kamu menikah, ibu kamu mengalami musibah" "musibah apa pak?" "Ibu kamu di perkosa oleh orang tak di kenal" "apaaa.. di perkosa, ngga mungkin, ibu aku ngga mungkin di perkosa, pasti bapak ngarang cerita kan" ucap syifa yang tak percaya dengan cerita karmin.

"Bapak ngga ngarang cerita, memang seperti itu kejadiannya, mungkin ibu kamu kena karma karena sudah membuat mantannya kehilangan kedua orang tuanya." Syifa terdiam mendengar cerita karmin.

"Tapi karena kakek kamu dulu orang terpandang di kampung ini, orang-orang ngga berani ngomongin musibah yang menimpa ibu kamu, tapi setelah kejadian itu ngga lama ibu kamu hamil dan lahirlah kamu" ucap karmin pada syifa.

Syifa semakin tercengang mendengar cerita karmin.

"Maksud bapak aku bukan anak kandung ayah aku" tanya syifa yang merasa terkejut mendengar cerita karmin.

"Kalau itu sih hanya orang tua kamu dan tuhan yang tau, kamu tanya aja sama orang tua kamu" ucap karmin santai.
Syifa masih syok mendengar ucapan karmin.

"Ibarat pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonya. Pada dasarnya ibu kamu juga wanita binal, meskipun ngga sebinal kamu" ucap karmin sambil meremas dada syifa.

"Maksudnya apa pak" tanya syifa dengan rasa tak percaya. "Ibu kamu waktu masih muda juga binal kaya kamu, sering main sama orang lain tanpa sepengetahuan ayah kamu"

"Hahh bapak serius cerita kaya gitu, ngga mungkin ibu aku kaya gitu" syifa semakin tercengang mendengar cerita karmin.

"Hahahaa ngapain bapak bohong, lagian kamu pikir kamu bisa punya sifat binal kaya gini dari mana kalau ngga nurun dari ibu kamu" "terus bapak tau dari mana kalau ibu aku sering main sama orang lain"

"Tau lah, kan bapak juga pernah main sama ibu kamu hahahahha" ucap karmin sambil tertawa. "Serius pak, siapa aja yang pernah main sama ibu aku?" "Kalau orang sini sih cuma bapak sama pak diman" "pak diman juga pernah main sama ibu aku?" "Iya, tapi tenang aja rahasia ibu kamu aman kok hahahaa"

"Bagaimana bisa pak ibu aku main sama orang lain" tanya syifa penasaran. "Panjang ceritanya, tapi yang jelas ibu kamu tobat setelah melahirkan adik kamu"

Syifa masih tidak percaya dengan semua yang di ceritakan oleh karmin, syifa tidak bisa mempercayai ucapan karmin begitu saja, tapi pikirannya kini di hinggapi banyak pertanyaan tentang orang tuanya, syifa sejenak memikirkan kedua adiknya, meskipun mereka terlahir dari rahim yang sama tapi mereka bertiga tidak memiliki kemiripan sedikitpun, bahkan bentuk dan tinggi badan mereka tidak ada yang sama.
Syifa semakin merasa bahwa dirinya memang tidak ada kemiripan dengan kedua adiknya, mungkinkan dirinya dan kedua adiknya adalah hasil dari orang yang berbeda.

"Aku ngga percaya, ibu aku ngga mungkin kaya gitu" ucap syifa yang tidak mempercayai cerita karmin. "Ya udah kalau ngga percaya itu hak kamu hahahaa"

"Kamu ngga mau pulang, apa mau nginep disini" ucap karmin mengingatkan syifa.
"Pulang lah pak, kalau nginep bisa di labrak bu mira entar"

"Entar dulu mau nenen dulu" ucap karmin sambil menghisap toket syifa. Syifa hanya diam saja saat kedua payudaranya di hisap secara bergantian oleh karmin. Pikiran syifa kini di hinggapi rasa penasaran tentang masa lalu kedua orang tuanya. Mungkinkah semua cerita pak karmin benar adanya, atau hanya karangannya saja.

Setelah beberapa menit akhirnya karmin melepas payudara syifa dari mulutnya.
Kemudian syifa pulang mengenakan sarung milik karmin melalui pintu belakang, beruntung orang tuanya tidak ada, sehingga syifa pun masuk kerumah dengan tenang.








Bersambung.
Povnya ibunya Syifa dong suhu pasti lebih seru🙏
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd