Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Konspirasi Dunia Industri Terhadap *****

marikitakemana

Kakak Semprot
Daftar
25 Nov 2014
Post
161
Like diterima
18
Lokasi
Yogyakarta
Bimabet


Tahukah anda bahwa ***** adalah bagian dari bahan pengobatan yang berumur ribuan tahun?
Lalu mengapa seakan2 ***** horor? Itu tak lepas dari kontribusi penulis sejarah dunia mamarika..

***** sebagai tumbuhan multi-fungsi juga bukanlah temuan baru mengingat ribuan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk dijuluki “anak kemaren sore”.

Faktanya, status ilegal ganjalah yang lebih pantas mendapat julukan “bau kencur”, mengingat presentasi kurun waktu pelarangan tidak sampai 1% dari total masa pemanfaatan yang sudah ribuan tahun.

***** secara utuh telah dimanfaatkan sejak lama untuk berbagai kebutuhan seperti kain sebagai sandang, tepung dan minyak untuk pangan, temali dan lainnya untuk industri, sampai pemanfaatan bunga untuk medis hingga kebutuhan spiritual keagamaan.


Sejarah juga menyatakan bahwa ***** adalah tumbuhan tertua yang manusia gunakan untuk kebutuhan sandang (setelah kulit hewan).

Fakta-fakta seperti ini dan informasi belakangan sedikit memberikan kebingungan publik setelah pada awal abad ke-16 Amerika memperkenalkan tumbuhan ini beserta himbauan untuk memanfaatkannya secara massal, dan kemudian menuai kontroversi perihal penggunaannya untuk rekreasional di awal abad 19.

Undang-undang awal yang mengatur hal-hal terkait ***** tercatat di Amerika pada tahun 1619.

Undang-undang tersebut terutama mengatur dan menghimbau para petaninya untuk serentak menanam *****. Hukum terkait terus berkembang dalam periode 200 tahun setelah itu dan terkesan lebih mengharuskan penanaman besar-besaran.

Seperti tercatat pada tahun 1763-1767 di Virginia, siapapun bisa terkena hukuman pidana dan dipenjarakan untuk tidak menanam *****. Ya, pernah sepenting itu tumbuhan ***** untuk sebuah peradaban, sampai pada akhirnya diawal abad 19 semua tentang ***** seolah terdiskriminasi.

Secara lebih terperinci, semua berawal ketika terbukanya celah di bidang pertanian, khususnya dibagian barat Amerika.

Ketika itu tercatat awal tahun 1900-an, ketika pecahnya revolusi Meksiko dan banyak masuknya warga Meksiko ke Amerika, yang secara tidak langsung menimbulkan perang dingin antara petani kecil dan penguasa ladang-ladang besar (yang tak lagi memakai jasa petani lokal dan mengganti mereka dengan buruh Meksiko berupah jauh lebih rendah).

Memanfaatkan kebiasaan buruh-buruh Meksiko dalam mengkonsumsi ***** sebagai bahan rekreasi, pihak-pihak berkepentingan pertama kali mengkambing-hitamkan ***** sebagai sesuatu yang buruk.

Hal ini kontan diikuti oleh pelarangan di beberapa kota di Amerika, seperti di Wyoming (1915), Texas (1919), Iowa, Nevada, Oregon, Washington, and Arkansas (1923), and Nebraska (1927).

Sebesar itu juga ternyata ketakutan para konspirator terhadap ***** sampai sering terdengar di tahun 1927 kata-kata seperti yang terucap dari senator Texas

“All Mexicans are crazy, and this stuff (*****) is what makes them crazy”.

Di bagian timur Amerika, diskriminasi terhadap ***** pun kian terasa dengan nuansa yang berbeda. Masalah seolah dibuat-buat dan ditujukan kepada kombinasi “Latin Americans” dengan “black jazz musicians”.

***** dan musik jazz datang dari New Orleans ke Chicago, kemudian merambah ke Harlem dimana ***** menjadi bagian tak terpisahkan dengan hits-hits kulit hitam (Louis Armstrong “Muggles”, “That Funny Reefer Man” Cab calloways, Fats Waller Viper’s Drag).

Sekali lagi diskriminasi terhadap ***** sangat pekat tercium bersamaan dengan rasisme terhadap kulit hitam.

Seperti tertulis dalam sebuah koran tahun 1934:

“Marijuana influences Negroes to look at white people in the eye, step on white men’s shadows and look at a white woman twice”.

Begitulah kurang lebih deretan peristiwa yang secara tidak langsung menjadi dasar pelarangan ***** di Amerika.

Setelah sebelumnya, tahun 1914 pemerintah federal Amerika meloloskan “The Harrison Act” undang-undang/tax untuk opium dan kokain.

Dalam Harrison Act ini, segala bentuk penggunaan opium dan kokain dikenakan tax untuk legalitas, sementara para pelanggar tax mendapatkan hukuman denda atau penjara.

Hingga akhirnya terlahir The Federal Bureau of Narcotics pada tahun 1930 dibawah kuasa Harry J. Anslinger. Disinilah, perang terhadap ***** resmi diawali

Harry J. Anslinger, sosok picik penuh ambisi yang meng-otaki berdirinya divisi baru di bawah Department of Treasury, dan memanfaatkan badan federal ini sebagai peluang karir pribadi.

Sebuah badan pemerintah dengan kuasa penuh menangani segala bentuk narkotika, dan berwewenang menyuguhkan solusi atas segala masalah yang bisa ditetapkan seenaknya sendiri.

Tak membutuhkan waktu lama, Anslinger pun menyadari bahwa opium dan kokain saja tidaklah cukup dijadikan ajang mempercepat perkembangan badan yang dikepalainya, sehingga ***** merupakan bulan-bulanan tepat bagi Anslinger.


Tak lepas dari perhatiannya, fenomena rasisme dan kekerasan serta merta disangkut-pautkan dengan tumbuhan ini untuk mendapatkan perhatian bangsanya atas rekayasa-rekayasa yang dbuatnya sendiri.

Berikut beberapa rekayasa dalam kata karya Anslinger yang mencerminkan sangat besarnya kebencian dia dan sekutu-sekutunya (di artikel sebelumnya pernah dibahas hubungan dekat Anslinger dengan Hearst, Dupont, dan Melon) terhadap *****:

“… the primary reason to outlaw marijuana is its effect on the degenerate races.”
“Marijuana is an addictive drug which produces in its users insanity, criminality, and death.”
“Reefer makes darkies think they’re as good as white man.”
“Marijuana leads to pacifism and communist brainwashing.”
“You smoke a joint and you’re likely to kill your brother.”
“Marijuana is the most violence-causing drug in the history of mankind.”
Ya, sebesar kebohongan-kebohongan itu pula kebencian Anslinger terhadap ***** yang tak henti-hentinya dia gembar-gemborkan.

Kampanye mengkambinghitamkan ***** oleh Anslinger ini serta merta mendapatkan segala dukungan yang diperllukan dari pihak-pihak yang tak kalah kuat dari FBN. Seperti salah satu bantuan yang datang dari William Randolf Hearst, penguasa media cetak saat itu. Hearst memiliki segudang alasan untuk membanatu Anslinger dalam kampenye anti ganjanya.


Peristiwa besar apa kiranya yang membuat jangka waktu selama itu seolah tak pernah terjadi? Sejak kapan pula ***** menyandang status hukum ilegal?

Bersumber dari buku “The Emperor Wears No Clothes” karya mendiang Jack Herer, tertulislah tulisan rangkum berikut ini:

Berawal dari konspirasi raksasa-raksasa industri Amerika di akhir abad 19, gejala intimidasi terhadap ***** mulai tercium ketika Dupont (salah satu raksasa industri saat itu), memonopoli industri bahan peledak berbahan “Hemp Hurds” dengan cara membeli dan mengkonsolidasikan beberapa perusahaan kecil yang sedang berkembang. Usaha ini mereka lakukan setelah menyadari potensi ***** dan pasarnya, bahkan dalam industri dinamit.

Hasilnya, Dupont pun berjaya di industri ini dan menjadi perusahaan terbesar yang memasok 40% stock amunisi kepada sekutu-sekutunya saat perang dunia pertama.

Hal ini juga lantas mengisi berita di Popular Mechanics ’38 yang menyatakan “Thousands of tons of hemp hurds are used every year by one large powder company for the manufacture of dynamite and TNT.”

Semenjak saat itu sampai 1937, banyak pertemuan rahasia dilakukan terkait rancangan undang-undang untuk *****, sampai akhirnya “Marijuana Tax Act” diresmikan pemerintah Amerika pada tanggal 2 Agustus 1937.

Dalam masa jabatannya ini (31 tahun), Anslinger sangat gencar menyebarkan propaganda buruk tentang ***** atas nama marijuana

Banyak pihak-pihak independent seperti ilmuan-ilmuan univ membantah tudingan-tudingan buruk anslinger yang tidak beralasan.

Alhasil, undang-undang baru yang melarang segala penelitian tentang ***** (tanpa seijin pribadi Anslinger) dikeluarkan sebagai reaksi sangkala-sangkalan itu.

Semakin dalam terkubur sejak saat itu nama Cannabis atau Hemp dibawah julukan barunya yang penuh cemar, Marijuana.

Dan terus berlanjut hingga kini sandangan hukum ***** semenjak diberlakukannya Marijuana Tax Act 1937.

Begitulah kiranya rangkuman hari-hari terakhir ***** bergelar LEGAL… lalu menjadi ILLEGAL.
 
Jadi suhu2 semua sepakatkah bahwa ***** ktu suatu tumbuhan yang sangat penting bagi kesehatan? Dan terutama untuk penyembuhan nyeri dan peradangan?

Nama ***** tercoreng di abad 19, di abad sebelumnya ***** bagai primadona ilmu kesehatan.. jadi suhu2 disni termasuk pro legalitas *****? Apa kontra? Padahal saat ini ada beberapa negara bagian di mamarika ***** sudah di legalkan kembali.. mari saling berbagi informasi..

Salam penuh cinta MKK
 
Jadi suhu2 semua sepakatkah bahwa ***** ktu suatu tumbuhan yang sangat penting bagi kesehatan? Dan terutama untuk penyembuhan nyeri dan peradangan?

Nama ***** tercoreng di abad 19, di abad sebelumnya ***** bagai primadona ilmu kesehatan.. jadi suhu2 disni termasuk pro legalitas *****? Apa kontra? Padahal saat ini ada beberapa negara bagian di mamarika ***** sudah di legalkan kembali.. mari saling berbagi informasi..

Salam penuh cinta MKK

***** untuk medis dan kesehatan

Percaya ciptaan TUHAN atau MANUSIA

***** bukan membunuhmu tapi mengobatimu


salam lestari
 
Semua yang ada di bumi ini bermanfaat suhu, asal di gunakan dengan benar dan tepat.

Obat sebagai penyembuhan, kalo di minum terlalu banyak bisa bikin overdosis.
Makan jg kalo terlalu banyak gak sehat buat tubuh. Sama seperti daun *****, kalo berlebihan bisa buruk juga untuk tubuh...

Coli pun begitu, sekali seminggu itu menyehatkan, kalo berlebihan sampe 3x sehari, madesu ntar :D

Melegalkan *****, baik. Tapi apakah baik juga kalo ada pihak pihak gak bertanggung jawab menyelewangkannya.. :beer:
 
kalo nggak buat mabuk-mabuk ya bermanfaat suhu
 
***** untuk medis dan kesehatan
Percaya ciptaan TUHAN atau MANUSIA
***** bukan membunuhmu tapi mengobatimu
salam lestari

Jika.dipakai untuk urusan medis tentu bukanlah menjadi persoalan, tp sangat di sayangkan kalau tumbuhan yang bermanfaat di anak tiri dan di kambing hitamkan karena kebetulan mamarika g bsa ditanami itu *****, semua biar negara2 dunia ke 3 ga ada pemasukann lainya..

Kiranya ada pecinta alam disini.. salam lestari bro :semangat:

masakan berkuah santan/kari lebih sedap pake daun ***** :malu:
*kata nenek sih gitu...:D

Memang bgru suhu rasanya lebih sedap

Melegalkan *****, baik. Tapi apakah baik juga kalo ada pihak pihak gak bertanggung jawab menyelewangkannya.. :beer:

Tentu harus di buat aturan sedemikian.mungkin.hanya untuk kepentingan medis suhu..
Klo buat di konsumsi hisap memang tidak disarankan karena kemungkinan bisa memperlemah kemampuan otak..

kalo nggak buat mabuk-mabuk ya bermanfaat suhu
Sepakat suhu, lagi.mabuk ***** beda kok sama.mabuk minuman efeknya dak.sama.. bahaya mabuk janda suhu, udah gitu ketauan bini atau pacar bisa kelempar :bata:
:pandaketawa:
 
we are the real united kingdom kita bangsa yg besar bangsa yg luar biasa hebat namun dimatikan oleh system global miris sekali. support lgn
 
Klo memang ***** tanaman super duber hebat bin mukjizat pasti sudah ada farmasi dunia yg gunakan secara massive. Nyata nya??

Ane yakin banyak farmasi yang mau. Tapi kendalanya kan belum banyak negara yg me-legalisasi *****. Jadi, kagak bisa dipasarkan secara luas, cuma dipasarkan di satu atau dua negara. Malas dong farmasinya. Kapan dapat untungnya???:D
 
Klo ***** legal, rmah skit pda bangkrut, pdhl gw pgn bgt tuh ngrasain *****, hahaha
Mkae ***** d bkin ilegal biar para konspirator bisa jual obat yg bkin manusia tmbh gobl*k
Mnrut saya seh gtu suhu😁
 
Kalau disuruh milih narkotika atau ***** gw lebih milih ***** :haha:

Aku juga heran dulu awal2 peralihan dari ***** ke inex begitu cepat. Tau2 ***** sudah hilang dari peredaran padahal sebelumnya nyari sangat gampang. Begitu ***** langka pasaran langsung dikasih inex dll yang dulu awalnya keluar 50rb sekarang udah ratusan ribu :lol:

Untungnya gw nggak doyan obat jadi ogah nyobain :dance:
 
Memerika punya kesepakatan dan cara mengatur negaranya. Kenapa kita repot sama aturan di negri mereka?
Kirim aj surat prososal ke DPR negri kita sendiri berikut segala manfaatnya nanti kita voting untuk legaitas ***** :beer:
 
Memerika punya kesepakatan dan cara mengatur negaranya. Kenapa kita repot sama aturan di negri mereka?
Kirim aj surat prososal ke DPR negri kita sendiri berikut segala manfaatnya nanti kita voting untuk legaitas ***** :beer:

mantap tuh om logan.. tp pemakeannye kudu dibatesin.. soale klo kbykn bs bikin beler :p
 
Kalo boleh merujuk buku berjudul "Hikayat Pohon *****' yang kata pengantarnya ditulis oleh Pr. Dr. Komarudin Hidayat,, selama 12.000 tahun, daun ***** telah memberikan manfaatnya untuk umat manusia.
Daun *****, tersebar di 2/3 permukaan bumi menjadikannya sebagai salah satu tanaman yang paling mudah tumbuh di mana mana. Tidak ada satu pun produk di muka bumi ini, yang tidak bisa dibuat oleh *****.
Sejak dulu, pelaut menggunakan serat ***** untuk tali temali mereka, pakaian, layar, dll. Daun ***** adalah tanaman yang paling dimanfaatkan diseluruh muka bumi, hingga tahun 1930,,

Terus apa yang terjadi tahun 1930? Mimirika si negara sok kuasa ngalamin krisis ekonomi parah. Dalam kondisi tersebut, mereka harus mengembalikan kondisi keuangan mereka. Saat itu, Si mimirika mengembangkan serat sintetis.

Serat sintetis ini, diproduksi dengan teknologi manufaktur yang saat itu hanya dimiliki Mimirika. Sialnya, karakteristik dan kualitasnya serupa dengan serat dari daun *****. Sementara daun *****, tidak perlu menggunakan teknologi rumit untuk pemanfaatannya. Singkat cerita dagangan si Mimirka jeblok dan gak laku di pasaran dunia.

Mimirika, kemudian mengeluarkan larangan terhadap tanaman ***** dan merupakan negara pertama dalam sejarah yang melakukan pelarangan tersebut. Pelarangannya dikaitkan dengan isu ras, dengan melemparkan kabar bahwa ***** yang dihisap akan membuat budak budak kulit hitam beringas. Larangan ini disebarkan ke seluruh dunia.

Tapi tidak lama, si Mimirika menjilat ludah sendiri ketika mereka memasuki Perang Dunia ke 2. Kemampuan produksi serat sintetis mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan perang yang sedang mereka lakukan, akhirnya si Mimirika kembali ke produksi serat ***** yang jauh lebih ekonomis dan menguntungkan..


Setelah memenangkan perang dunia, si Mimirika kembali mulai kampanye menyebarkan info bahwa ***** bikin bodoh, bikin ketergantungan. Dengan menggunakan organisasi PBB, mereka menyebar luaskan propaganda ini ke seluruh negara di dunia.

Fakta sejarah inilah yang menjadi jawaban bagi pertanyaan teori konspirasi selama ini,, “Mengapa sebuah tanaman yang dimanfaatkan di seluruh dunia selama ribuan tahun tiba tiba bisa jadi sesuatu yang jahat?”. lagi lagi gara2 kelakuan si Mimirika yang sok kuasa ingin menguasai dunia dan perekonomiannya,,

Sebagai info nich gan,, saat ini negara Cina tidak menyetujui penggunaan ***** untuk dihisap, tapi memperbolehkan pemanfaatan daun ***** untuk kepentingan industri.

Industri untuk apa? Untuk apa saja.

Contohnya industri pakaian, dimana serat ***** adalah serat pakaian dengan kualitas terbaik, makanya serat ***** dipakai untuk baju perang dan parasut oleh banyak tentara di dunia..

Di dunia Industri otomotif, Henry Ford yang melihat minyak bumi akan kelak habis pernah mengembangkan proyek penelitian kendaraan yang body kendaraannya terbuat dari serat ***** dan menggunakan bahan bakar biofuel dari *****. Lagi2 kepentingan si Mimirika yang membuat proyek penelitian ini tidak bisa di publish dan harus dihentikan.

Dalam industri medis, tercatat daun ***** sangat bermanfaat dalam pengobatan penyakit alzheimer, glaukoma, HIV/AIDS, Asma, kanker, Distonia, Epilepsi, Tuberkulosis, Sindrom Tourette, Osteoporosis, Kardiovaskular, Diabetes, dan masih banyak lagi penyakit lainnya.

***** juga bisa dimanfaatkan dalam industri kertas,, fyi nich gan, “Declaration Of Independence” nya Amerika Serikat ternyata ditulis di atas hemp yaitu suatu varian serat ***** yang dipergunakan dalam industri kertas. 97% buku yang dicetak antara tahun 1900 – 1937 dengan menggunakan serat ***** terbukti masih kuat sampai 300-400 tahun sementara kertas dari serat kayu bertahan rata rata hanya selama 50 tahun. Untuk membuat kertas dengan jumlah yang sama, kertas dari serat pohon akan memakan lahan hutan lebih luas daripada kertas dari serat *****.

Contoh paling sederhana mudahnya pemanfaatan ***** dalam dunia industri tu kalau para suhu dan agan2 di sini sekarang sedang memegang daun ***** dan menggosok gosokkan daun ***** ke telapak tangan, nanti akan keluar minyaknya. Minyak itulah yang dulu sering digunakan untuk obat sebagaimana kita pakai minyak telon dan minyak kayu putih. Bayangkan betapa mudahnya memanfaatkan *****.

Andaikan ***** dimanfaatkan kembali untuk industri sebagaimana yang sudah pernah dilakukan buanyak negara lain,
bayangkan betapa meruginya hari ini industri si Mimirika..

Untuk lebih detailnya pemanfaatn ***** bagi kehidupan manusia, serta "ancaman kerugian industri modern" kalo ***** kembali di legalkan,, para suhu dan agan2 bisa membaca buku "Hikayat Pohon *****" karya "LGN"..

Terakhir, ane sich percaya bicara soal ***** bukan sekedar soal nyimeng tapi soal kehidupan manusia yang lebih berkualitas dan beradap,,
 
Dikambinghitamkan dengan isu bahwa ***** memabukkan bla bla bla. Lah berkendara aja bisa mabok dan jackpot kalau kondisi ga fit. Makan buah duren apalagi sama biji dn kulitnya, daging kambing apalagi sama kandangnya dan lain-lain juga membahayakan. Daun singkong, kentang, apel dalam kondisi tertentu juga mengandung sianida yang cukup berbahaya dalam jumlah tertentu ?

Sedangkan ***** ? di luar bahayanya lebih banyak manfaatnya. Banyak produk yang dihasilkan dari ***** ?

Karena konspirasi dari penguasa industri tertentu yang merasa bisnisnya terancam + dukungan penguasa kotor yang doyan korupsi maka isu gelap tentang ***** berhasil disebarkan ?

Karena mereka tidak memiliki kondisi yang cocok untuk menanam ***** sehingga memanfaatkan status sebagai penguasa untuk melarang negara lain untuk menjadi kaya dan sejahtera ?

Pihak yang jika mampu mempromosikan dan menganjurkan produk obat dengan merk tententu akan diberikan reward mulai dari uang, barang elektonik, dll bahkan ada yang diberikan gratifikasi seks ?

Contoh : penganjuran pemberian sufor ke bayi (padahal ASI adalah yang terbaik) penganjuran penggunaan obat merk tertentu yang harganya mahal padahal ada alternatif obat lain dengan harga lebih murah, dosis dan manfaat yang sama ?

Semua dilakukan fokus atasnama omzet, profit sementara kemanusiaan yang adil dan beradab dikesampingkan ?

Jadi inget kasus NAMRU yang sebagai tamu tidak sopan terhadap tuan rumah ?

Well... ? Siapa yang mampu membuat ATURAN DENGAN BAIK untuk mengelola manfaat dari ***** ?
 
Kako ***** legal, apakah ada kemungkinan kalo narkoba juga akan legal?
 
Kalo ***** legal, maka akan ada banyak pihak yang akan membuat teori konspirasi baru menuduh sebagai upaya pembodohan bangsa.
Manusia memang tak pernah puas :p

Alkohol juga banyak manfaatnya namun proses industrinya lebih rumit. ***** tinggal tanam di pot, jemur dan linting. Siapa yang mampu mengawasi mencegah segala "penyalah gunaaan"nya kalo di legalkan. :huh:
 
Negara maju aja udah ngelegalin berarti mereka tau dampaknya kali, manfaat ***** banyak, dan kalo di banding tembakau mending *****, cuma industri roko siap mati ga kalo ***** di legalkan yang jadi masalah kan itu
 
Bimabet
Bacain komengtar suhu2 diatas semuanya masuk akal sih, YA! kita bakalan dapat bnyak manfaat setelah legalitas ***** untuk industri, kesehatan dll, tapi permasalahan kita tidak hanya berhenti disitu, siapa yg bakalan jamin dan tanggung jawab kalo anak2 dan ponakan2 ente ntar menyalah gunakan legalitas tsb? Yowis lah pemerintah jauh lebih pintar dari ane, biar mereka aja yg mikirin
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd