Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Chapter 5: Papat Sekawin - Nekatin Wal Goblokin

__________________________________________________________________________________

Hiruk pikuk kehidupan desa, sana nggerombol sini nggerombol, disana ngobral disini ngobrol sebuah hal yang dikatakan lazim dan seakan menjadi kegiatan fardhu khifayah, seakan gak afdol apabila aktivitas rasan-rasan tidak digelar di berbagai bentuk perkumpulan, entah itu yang formal seperti PKK, pengajian malam jum'at atau sekedar ngumpul antar tetangga dengan dalih mempererat tali silatu-lidah, mempergunjingkan hil-hil yang tadinya tabu menjadi layak untuk dikonsumsi. #hah tai

Ini seperti membuka tabir bahwa si tamvan ini, ternyata gemar memelototi acara Silet mambu Tai. Pe pe pemirsaaaah . . . .

Aktivis rasan-rasan terbentuk secara tidak sengaja, dari saling sapa kemudian basa-basi lalu terbentuklah ikatan perkumpulan sederhana.

Salah satunya adalah perkumpulan geng tuna asmara akibat berbagai peristiwa kandaslah kisah cintanya, ada yang ditinggal mati, cerai akibat ketidakpuasan ranjang dan himpitan ekonomi sehingga terjadi ketidakstabilan belanja bulanan ada pula akibat ditinggal kawin lari.

Nah!! ini yang saya sendiri bingung, apa bisa yaa kawin itu sambil lari-lari? klo masih spesies ayam sih saya maklum karena sebelum proses kidmat bernama 'kentuable' biasanya si ayam jantan main kejar-kejaran dengan si betina, itung-itung olah raga supaya kuat mainnya, padahal malah lelah dan akibatnya 'Peltu' baru nempel langsung metu, liat aja emang ada ayam kuat main lebih dari 5 menit aja? gak ada kan?! meski demikian tokcer, ibaratnya Edi Namsil "Ejakulasi Dini Namun ada Hasil" buktinya tuh si Betina sukses dibuntingin.

Andai saja di apotek ada obat kuat untuk ayam, supaya benar-benar jantan dan sanggup 'nggabres' dua, tiga betina untuk dikentoti, sehingga si ayam jago benar-benar jago dan jantan, bukankah jantan itu untuk nyebut ayam bukan? kenapa malah jadi disandingkan untuk manusia? kita ini bener-bener makhluk yang rakus, bahkan urusan tai pun jadi lahan rebutan rejeki, tuh liat ditiap tiang listrik jadi ajang persaingan advertisement, SEDOT WC hubungi bla bla bla . . .

"Lha ini gimanaaaaa suuuu!!? cerita Lu tentang dunia per-kentot-an kok nyasar jadi dunia per-kopet-an, TSnya Dancok Persia" ma'af pemirsa tadi itu otak saya kepleset di toilet, jadi yaa tai adalah inspirasinya.

• • •​

Geng jendes yang terdiri dari Sumini, Pujinah, Sofiatun dan Karsini kerap dikenal dengan sebutan Papat Sekawin, entahlah filosofi dari dengkul siapa yang jelas maknanya hampir sama dengan istilah Empat Sekawan, pasalnya sekawan itu cocoknya untuk pria, jadilah julukan Sekawin itu 'cocok iwak ndog' jika dialamatkan untuk mereka para kaum hawa, yang hawa mulutnya gatal klo pas ngumpul gak membahas sesuatu yang sepele diulas dengan lugas dan dijabarkan menjadi ratusan bahasan hingga kian memanas dan tak ada ujungnya.

Padahal bahan wacananya itu-itu aja tapi klo udah nyangkut di mulut mereka berempat, beeehhh satu kosakata saja gak kelar dari ashar sampe subuh, contoh kecilnya yang sering mereka bahas adalah tentang Dunia Perkontolan, iya tema-nya Kontol tapi saban hari adaaaa aja yang dikorelasikan dengan pokok bahasa dalam suasana pergunjingan mereka.

"Ehh Jeng Jeng Jeeeng!!! kemarin toh pas di sendang (sungai mata air) kan aku mau nyuci tuh, ehh ada pak RT yang kebetulan juga di sendang, dari gebyar-gebyurnya sih aku tebak lagi mandi" Pujinah membuka acara rasan-rasan dengan antusiasnya.

Masih pagi, spirit untuk nggibahnya sedang tinggi-tingginya dalam rangka
memanaskan situasi pagi yang dingin berkabut, dari gerombolan makhluk berjembut.

"TERUUUUS???" ketiga solmetnya ialah Sofiatun, Sumini dan Karsini dengan kompak menimpali atas dasar ingin mengerti lebih lanjut. Memang kalau bab kontol, akses sinyal mereka sudah bukan 4G tapi 5G yang bahkan belum merata di negari ngendognesia.

"Hohoho karena penasaran ku coba mengintip eee temboknya ternyata terlalu tinggi padahal tinggiku kan lumayan cuy 168cm, tak kehabisan akal dengan nekad aku keluar dari wilayah wanita untuk masuk ke area pria"

"Whuaaaaat?!!" Ketiganya tentu saja shock dengan kenekadtan Pujinah.

"Terus terus" sambung Sumini dengan memasang mimik penasaran tentunya.

"Tau nggak sih, aku pas keluar dari sendang khusus wanita berjalan tanpa busana" saat mengatakan 'tanpa busana' ekspresi Pujinah malah terkesan bangga atas tindakan biadap bin geblegnya. Ya Pujinah ini tipikal tanda-tanda wanita akhir jerman.

"EEEEEEH?!!"

"Saat aku masuk ke area pria dan hanya mendapati pak RT seorang yang belum sadar akan kehadiranku" kian melongo tiga kawannya.

"Pak ada deterjen!! begitulah aku berbasa-basi"
"Loh loh reaksi Pak RT gimana?!"

"Hixixixi yaa tentu aja kaget lah, hixixi lucu pokoknya"
"Geblek kamu yaa?! gak takut diperkosa apa?!"

"Iuch ngapain takut? klo kontolnya segede itu mah dan orangnya maco ya pasrah aja andai mau memperkosa".
"Wooo dasar kamu itu otakmu di-desain untuk kontol sih pantesan suamimu minggat, gak kuat layani nafsumu yang kranjingan itu".

"Hahahah" malah dengan bangga, si Pujinah tertawa.

"EEHHH EHH terus gimana lanjutnya" desak Karsini yang masih penasaran dengan cerita yang menggantung itu.

"Karena kaget melihat kehadiranku, apalagi dalam kondisi tanpa busana, ya pak RT gagap dong, hixixixi" lanjut Pujinah.

"GUOBLOOOK ini orang" ketiga temannya pun spontan menimpali dengan mengumpat bebarengan.
"Edan lu ya" sambung Sumini
"Iya nih, selain sangean antum juga nekad gak punya otak, dulu pas Tuhan bikin antum, lupa dikasih otak kali?!!! atau otakmu di-flash sale kan Tuhan daripada kalau dikasih ke antum malah gak kepake, ya tindakanmu ini contohnya" Sofiatun pun tak mau kalah untuk ikut memaki.

"Hehehe" lah malah ketawa ini janda gebleg. "Mmmm mau lanjut gak nih?"

Rupanya saat empat sekawin sedang asyik membahas perkontolan duniawi, tanpa mereka tahu ada sepasang mata yang sedang mengintip dan sepasang kuping yang dipakai nguping dalam rangka mengabadikan momen dan isi dari obrolan, jika hanya demikian sih normal ya?

Tapi bukan hanya ngintip dan nguping, malah dengan kidmat si pengintip itu mlorotin celana dan nguocoook kontolnya, iya coli hanya dengan substitusi dari empat orang yang sedang mengobrol soal kontol, sudah cukup menaikkan gelora birahi durjana-nya dan membuat ia gatal untuk segera mengeksekusi kontolodon-nya. #GUOKIIIL

Dialah Sukasmin, salah satu dari pemuda desa yang gak lagi muda, alias jejaka tua yang usianya dihamburkan dalam ketidakjelasan arah tujuan hidupnya. Ngintip adalah passion yang ia geluti sebagai bagian dari hobi non kompetisi, tapi memicu adrenalin. Guoblok naudzubillah.

Setelah malamnya membuat gaduh dan mengganggu jam tidur warga karena perang ludahnya bersama sohibnya yang gak kalah soal ketidak-mutu-annya, ialah Miyadi.
Kini pagi-pagi picek, ia sudah gerak cepat mencari bahan aspirasi untuk memanjakan kontol malangnya.

Semakin kesini memang semakin kesana, wis wis mbuh lah.

"YA LANJUT DONG, sampean tau kan digantung itu gak enak?!" gertak Sumini gregetan.
"Jiaaah curhat, yang jarang dapet (klimaks) saat ngentot, mantan suamimu Sesuk Setu, sekali nusuk semenit metu". Seloroh Sofiatun meledek Sumini.

"HAHAHAHAHA" yang langsung disambut tawa berjamaah.
"Alaaaah kayak mantan suami lu kagak ejakulasi dini aja" Sumini pun tak terima dan balas menghina.

"Eiiith jangan salah, dia perkasa kali, cuma saking perkasanya jadi gatel merkosa sana-sini". Kilah Sofiatun.
"Ya karena pelayananmu itu yang gak enak makanya ditinggal selingkuh"

"HAHAHAHAHAHAHA"
"Sudah sudah, mau dilanjutkan gak ini? sama-sama ditinggal lelaki bajingan jangan saling hina ya. Haha" potong Pujinah.

"BURUAN GAAAAS BOSKUH".
"Tau gak, gara-gara pak RT kaget eeee dia reflek dong ambil handuk untuk nutupin kontolnya yang gede itu padahal belum bangun lho, tapi ya amsyoooong guwede banget, aku jadi ngebayangin gimana kalau bangun, segede apa coba? Auuuhhhh tau gak sih aku jadi panas dingin, ini nyeritain dia aja aku jadi merinding basah gini" dengan antusiasme peju-angan empat lima, Pujinah bercerita, berbinar-binar hanya karena melihat pusaka besar yang bahkan belum bangkit menunjukkan keperkasaannya.

"Saklek ya sampean iku Mbak Pujinah rodiawohu anjir".
"Iya gebleknya sampai ujung sidrotul muntaha".
"Terus lanjutnya gimana itu?"

Sambung menyambung dari tiga lainnya, dengan berbagai ekspresi yang didasari perasaan gak habis pikir. Iya kalau dinalar emang itu tindakan kentir.

"Hehe, yang lebih greget lagi, karena gagap dan gugup saat mau ambil handuk buat nutupin manuk-nya, eee dia kepleset dong dan MAKGEDABRUK, nggeblag (kejengkang) dong dia" saat melanjutkan dalam bait ini Pujinah menunjukkan raut tertawa girang.

"HAAAAAAA??? TERUS" yang justru memancing mimik kaget dari ketiga temannya.
"Gak cuma jatuh, dia bahkan keguling karena licinnya lantai sendang, dan kejebur di sendangnya dong, hihihihi, aku yang awalnya excited dengan kontolnya malah jadi nahan ketawa sekaligus panik, untung pak RT masih bisa renang dan aku bantu ulurkan tangan untuk mengangkat dia ke atas".

"Abis aku bantu dia naik, hehehe mau tau gak???? mau tau gak gimana lanjutnya?" dengan intimidasi genit, Pujinah kian memancing rasa penasaran dari ketiga temannya.

Bersambung

Selanjutnya 6: Pujinah
 
Terakhir diubah:
Sek sek sek
Aq kok malah lali nek pernah komen neng kene kok iso lg ono pemberitahuan nek iki ceritane update wkwkwkwkw

Kabooooooooooorrrrrrrrrrrrrrr ndaan di sawat sempak
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd