sayangkamutok
Tukang Semprot
setelah kandasnya kisahku dengan yang lalu dan usai merayakan perayaan mati rasa. aku sempat berkomunikasi dg beberapa perempuan lagi. baik itu orang baru maupun orang lama, diajak balikan sm orang lama akunya emoh. ketemu sm orang baru ilfeel dikit lgsg aku cut off. aku kembali aktif maen fitur nearby pesawat kertas dan apk ijo. di apk ijo sampai kini aku memutuskan untuk berlabuh di hatinya. awalnya kami hanya sebatas ngobrol ttg kerjaan, krn kebetulan profesi kita sama. bisa match krn doi lg singgah ke kota ane katanya lg berkunjung ke tmpt sodaranya. tp aslinya doi nomaden, gatau tuh gajelas orang mana wkwkw. dan ternyata doi adalah janda anak 1. yg masa lalunya gagal berumah tangga krn si suaminya dulu ga tanggung jawab dan mokondo. aku iseng menanyakan sebatas biar tau lampu ijo, lampu kuning, atau lampu merahnya sblm chat yg awalnya basa basi itu berubah jd intens. soalnya di apk ijo beberapa kali dpt match sm binor jg. stlh tau dia janda, aku ga berani terlalu ngulik masa lalunya. singkat cerita kami merencakanan pertemuan untuk lanjut ngobrol lbh intens dg bahasan banyak hal yg mungkin kurang sopan jg jika ditanyakan via chat (sejujurnya aku lbh tertarik bahas ttg kerjaan dan penasaran sm masa lalu dia lbh lanjut) dan kebetulan ngepasin hari dimana aku singgah di kota tmpt dia tinggal sementara aku ada perlu untuk membantu acara kerabat dekat pelepasan brgkt haji. tapi ternyata pertemuan kami tertunda (alias tdk bisa bertemu di kota tsb) krn dia ada urgent mendadak di kota sebelah, akhirnya aku pulang dr situ gak ketemu sama siapa2. ada beberapa ajakan jalan dr beberapa cewek pun aku mager buat ngeiyain. akhirnya aku membuat plan janji ulang dg dia, aku sepakat buat ketemu di kota sblh tmpt dia ada kepentingan sudah senggang pas weekend dan gua majuin semua deadline kerjaan gua demi bisa nyamperin dia di sana. awalnya aku singgung ssi soal 'nginep' bareng yg awalnya sepakat untuk cari penginapan sendiri2 tp akhirnya dia sepakat dan gatau gmn ceritanya dia mau2 aja sekamar berdua di hotel ma ane yg kita berdua ini atleast baru bener2 ketemu loh wkwkw. di hari weekend kemarin selepas gawe aku langsung prepare dan kudu transit ke kota (rumah) gw dulu krn ada barang titipan, stlh transit rumah baru otw ke kota tujuan ku bertemu dia. berikut ringkasan kejadian singkat 3 hr 2 mlm kemarin.
1. masa lalunya. dia gagal mempertahankan suaminya krn suaminya ga tanggung jawab, mokondo + keluarga suaminya toxic. dan soal anak dia itu hak asuhnya diambil scr paksa sampe adanya pemalsuan identitas. bahkan ketika aku build chemistry awal ngobrol dg dia, dia ini bukan sosok spt janda single mom pd umumnya, bahkan dia spt perempuan childish pada kebanyakan remaja yg baru puber. tingkah lakunya masih kekanak2an yg tampak mata di dpn ku saat pertama jumpa (first impression).
2. background keluarga dia. dia berasal dr keluarga yg bukan orang sembarangan, bisa dikatakan orang terpandang juga. dan hidupnya dikawal byk mata2 dan aspri. dan termasuk orang yang memiliki previllage juga di ranah pemerintahan, tp luka trauma sblm bercerai dg suaminya yg dlu pun usut punya usut keluarganya jg broken home. tp intinya dia bukan orang sembarangan lah.
3. pandangan kami soal child free. kami sepakat akan hal itu karena latar belakang dari sebab akibat pemikiran kami sama. dan baru perempuan satu ini soal obrolan child free setuju, sepakat, nyambung, dan senada sama ane. lainnya kebanyakan ya jelas pengen punya anak kandung. pandangan gw pribadi soal childfree itu krn tidak yakin bisa menafkahi anak sepenuhnya mengingat keterbatasan2 yg ada. rasa khawatir ketika tdk bisa memberikan yg terbaik kpd sang anak, dan juga saya masih ingin menebus dosa besar saya (menebus 2 nyawa) di sisi lain gw juga sandwich generation juga kan. gw lbh ke mengalihkan sebagian dr hasil kerja untuk sebatas jd penyumbang tetap aja di sebuah yayasan panti asuhan yg mana membantu memberi mereka kehidupan yg sedikit layak bagi mereka yg tdk memiliki orang tua, krn dlu gw pernah di posisi spt itu. atau kalo ga gitu ya adopsi saja. saya masih blm memikirkan sejauh apa masa tua saya nanti jika memang childfree dan tdk ada anak yg mengurus hari tua ku. sdgkan childfree dr pandangan dia, dia ada trauma malpraktik di bidan terkait jahitan di mrs v nya, kemudian ada beberapa praktik adat kolot dr mertuanya dia dulu yg dipaksakan hingga mengancam nyawa ibu dan bayi saat proses persalinan. alasan dia childfree hanya sebatas meluangkan sebagian harta untuk anak kandungnya yg pertama itu tadi. meski diambil paksa dan mrk dipisahkan tp sdh ada ikatan batin diantara mrk. katanya dia sih dulu masih blm cerai pernah hamil lg kedua kali tp keguguran.
4. hubungan ranjang kami berdua. setelah sempat sebentar aku merasa gairah seks turun akibat patah hati dan berkomitmen untuk tdk menambah body count ketika aku berusaha setia dg yg lalu, maka kini aku perdana menambah bodycount ku lg. begitu pula dia, waktu pertemuan pertama di hotel ngobrol ngalor ngidul sebentar dan tau2 bibir kami saling bertemu dan kita melakukan ciuman yang sangat panas. di situ aku masih blm benar2 merasa turn on, mengingat aku sangat nekat sekali berani ngajak tidur berdua di hotel dg orang yg tentunya bukan orang sembarangan. jika saja aku berulah ato macem2 ke dia bisa2 aku masuk sel dan menerima hukuman yg sgt berat mengingat previllage keluarga dia yg menyatu dg pemerintah. dr awal aku nyamperin dia ga berharap bisa hs sama dia kok, tp ketika dia mencumbu ku dg agresif di bagian leher dan telinga, aku rasa di dedek mulai 'bangkit' dr hibernasi nya yg mana hampir 2-3 bln lbh aku ga hs + ga coli sendiri sama sekali. aku cuma berusaha bikin dia nyaman dg foreplay yg soft. dan cuma bujuk rayu ala kadarnya aja (asli ga berharap bgt dia mau hs sama ane) mengingat trauma nya yg lbh besar dan mendalam mungkin drpd trauma yg pernah ane alami. awalnya dia janjiin aku cuma main sekali, tp ketika kita udah menderu desah dlm ritme yg masih sedikit kaku, aku ngerasa perasaan kita bener2 menyatu dlm chemistry di atas ranjang. gatau deh pokoknya aku hajar habis selama 3 hr 2 mlm itu mengingat mungkin meski ritme irama goyangan kita sedikit2 sinkron tp di sini performa ranjang msh jomplang, mungkin jg efek dia sudah lama gk pernah hs. gimanapun sesingkat2nya waku yg kuperlukan untuk bungkus cewe, aku baru kali ini ngerasa se deep itu feel nya ketika hs sama orang. gatau kenapa ya, aneh hehe. sementara aku merasa cukup puas dg itu semua dan udah gada pikiran menuntut pasanganku untuk lebih liar, lebih berfantasy, dan diajarin fetish aneh2 lg. udh kapok perihal begituan, udahlah normal sex aja ga perlu yg lain2. kami cuma sebatas main dg posisi mot wot doggy. dan aku seneng bgt bikin dia klimaks berkali2 sampe banjir, dan diakhiri selalu kita keluar barengan.
5. rencana kedepan kami berdua. sembari menunggu masa reda perceraian bapak ibuknya dia yg emg udh lama bercerai (tinggal ngurus harta gono gininya aja) dan dia baru 2 th yg lalu resmi cerai juga dg suaminya yg lama. dia keknya ga ngurusin sengketa harta gono gini, krn emg dasarannya suaminya mokondo. untuk mslh hak asuh udh ga bisa diperebutkan lg krn pihak keluarga si bapak dr anak kandung itu memalsukan identitas anak tsb. tp tidak menolak kemungkinan jika anak dia udah gede nanti mau ttp lanjut ikut bapak kandungnya atau ikut ibu kandungnya beserta bapak sambungnya (ane sbg calon bapak sambung) cuma itu aja problem yg harus ditunggu mereda dan mungkin butuh waktu sekitar 2-4 tahunan baru bisa bener2 plong dan memulai rumah tangga dg ane. sdg kan dari aku pribadi, kini sdh ada pekerjaan tetap dan tinggal menaikkan performa kerja dr bawah naik ke atas supaya gajinya cepet gacor. untuk kedepannya mungkin kalo kita nikah jg bakal LDM, soalnya tugas dia skrg tugas negara yg penempatannya mutlak tdk bisa dipindah2, sdgkan ane cuma sbg budak yayasan doang yg gada sangkut pautnya sama pemerintah. jarak LDM antar kota yg mungkin kami tempuh hanya 3 jam an saja (otw dg motor). dari sini saya berusaha untuk fokus ke karir, berusaha belajar setia kpd satu pasangan saja, kemudian belajar membangun kepercayaan dr awal dan selalu berfikir positive dlm menyikapi suatu perkara tanpa ada rasa pesimis yg berlebihan (walau pengalaman LDR gua beda provinsi kemarin sempat terasa amat sangat pait) tp di sini gw belajar dewasa untuk tetap mempercayai pasangan saya dan berusaha untuk tidak merusak kepercayaan pasangan saya yg sdh diberikan kpd saya. apakah kali ini saya akan berhasil? atau bakal membadut lagi? hmm kita lihat saja nanti keluh kesah saya berikutnya, so buat member dimari mohon maaf bgt jika udah gedeg ama keluh kesah saya yak wkwkw
1. masa lalunya. dia gagal mempertahankan suaminya krn suaminya ga tanggung jawab, mokondo + keluarga suaminya toxic. dan soal anak dia itu hak asuhnya diambil scr paksa sampe adanya pemalsuan identitas. bahkan ketika aku build chemistry awal ngobrol dg dia, dia ini bukan sosok spt janda single mom pd umumnya, bahkan dia spt perempuan childish pada kebanyakan remaja yg baru puber. tingkah lakunya masih kekanak2an yg tampak mata di dpn ku saat pertama jumpa (first impression).
2. background keluarga dia. dia berasal dr keluarga yg bukan orang sembarangan, bisa dikatakan orang terpandang juga. dan hidupnya dikawal byk mata2 dan aspri. dan termasuk orang yang memiliki previllage juga di ranah pemerintahan, tp luka trauma sblm bercerai dg suaminya yg dlu pun usut punya usut keluarganya jg broken home. tp intinya dia bukan orang sembarangan lah.
3. pandangan kami soal child free. kami sepakat akan hal itu karena latar belakang dari sebab akibat pemikiran kami sama. dan baru perempuan satu ini soal obrolan child free setuju, sepakat, nyambung, dan senada sama ane. lainnya kebanyakan ya jelas pengen punya anak kandung. pandangan gw pribadi soal childfree itu krn tidak yakin bisa menafkahi anak sepenuhnya mengingat keterbatasan2 yg ada. rasa khawatir ketika tdk bisa memberikan yg terbaik kpd sang anak, dan juga saya masih ingin menebus dosa besar saya (menebus 2 nyawa) di sisi lain gw juga sandwich generation juga kan. gw lbh ke mengalihkan sebagian dr hasil kerja untuk sebatas jd penyumbang tetap aja di sebuah yayasan panti asuhan yg mana membantu memberi mereka kehidupan yg sedikit layak bagi mereka yg tdk memiliki orang tua, krn dlu gw pernah di posisi spt itu. atau kalo ga gitu ya adopsi saja. saya masih blm memikirkan sejauh apa masa tua saya nanti jika memang childfree dan tdk ada anak yg mengurus hari tua ku. sdgkan childfree dr pandangan dia, dia ada trauma malpraktik di bidan terkait jahitan di mrs v nya, kemudian ada beberapa praktik adat kolot dr mertuanya dia dulu yg dipaksakan hingga mengancam nyawa ibu dan bayi saat proses persalinan. alasan dia childfree hanya sebatas meluangkan sebagian harta untuk anak kandungnya yg pertama itu tadi. meski diambil paksa dan mrk dipisahkan tp sdh ada ikatan batin diantara mrk. katanya dia sih dulu masih blm cerai pernah hamil lg kedua kali tp keguguran.
4. hubungan ranjang kami berdua. setelah sempat sebentar aku merasa gairah seks turun akibat patah hati dan berkomitmen untuk tdk menambah body count ketika aku berusaha setia dg yg lalu, maka kini aku perdana menambah bodycount ku lg. begitu pula dia, waktu pertemuan pertama di hotel ngobrol ngalor ngidul sebentar dan tau2 bibir kami saling bertemu dan kita melakukan ciuman yang sangat panas. di situ aku masih blm benar2 merasa turn on, mengingat aku sangat nekat sekali berani ngajak tidur berdua di hotel dg orang yg tentunya bukan orang sembarangan. jika saja aku berulah ato macem2 ke dia bisa2 aku masuk sel dan menerima hukuman yg sgt berat mengingat previllage keluarga dia yg menyatu dg pemerintah. dr awal aku nyamperin dia ga berharap bisa hs sama dia kok, tp ketika dia mencumbu ku dg agresif di bagian leher dan telinga, aku rasa di dedek mulai 'bangkit' dr hibernasi nya yg mana hampir 2-3 bln lbh aku ga hs + ga coli sendiri sama sekali. aku cuma berusaha bikin dia nyaman dg foreplay yg soft. dan cuma bujuk rayu ala kadarnya aja (asli ga berharap bgt dia mau hs sama ane) mengingat trauma nya yg lbh besar dan mendalam mungkin drpd trauma yg pernah ane alami. awalnya dia janjiin aku cuma main sekali, tp ketika kita udah menderu desah dlm ritme yg masih sedikit kaku, aku ngerasa perasaan kita bener2 menyatu dlm chemistry di atas ranjang. gatau deh pokoknya aku hajar habis selama 3 hr 2 mlm itu mengingat mungkin meski ritme irama goyangan kita sedikit2 sinkron tp di sini performa ranjang msh jomplang, mungkin jg efek dia sudah lama gk pernah hs. gimanapun sesingkat2nya waku yg kuperlukan untuk bungkus cewe, aku baru kali ini ngerasa se deep itu feel nya ketika hs sama orang. gatau kenapa ya, aneh hehe. sementara aku merasa cukup puas dg itu semua dan udah gada pikiran menuntut pasanganku untuk lebih liar, lebih berfantasy, dan diajarin fetish aneh2 lg. udh kapok perihal begituan, udahlah normal sex aja ga perlu yg lain2. kami cuma sebatas main dg posisi mot wot doggy. dan aku seneng bgt bikin dia klimaks berkali2 sampe banjir, dan diakhiri selalu kita keluar barengan.
5. rencana kedepan kami berdua. sembari menunggu masa reda perceraian bapak ibuknya dia yg emg udh lama bercerai (tinggal ngurus harta gono gininya aja) dan dia baru 2 th yg lalu resmi cerai juga dg suaminya yg lama. dia keknya ga ngurusin sengketa harta gono gini, krn emg dasarannya suaminya mokondo. untuk mslh hak asuh udh ga bisa diperebutkan lg krn pihak keluarga si bapak dr anak kandung itu memalsukan identitas anak tsb. tp tidak menolak kemungkinan jika anak dia udah gede nanti mau ttp lanjut ikut bapak kandungnya atau ikut ibu kandungnya beserta bapak sambungnya (ane sbg calon bapak sambung) cuma itu aja problem yg harus ditunggu mereda dan mungkin butuh waktu sekitar 2-4 tahunan baru bisa bener2 plong dan memulai rumah tangga dg ane. sdg kan dari aku pribadi, kini sdh ada pekerjaan tetap dan tinggal menaikkan performa kerja dr bawah naik ke atas supaya gajinya cepet gacor. untuk kedepannya mungkin kalo kita nikah jg bakal LDM, soalnya tugas dia skrg tugas negara yg penempatannya mutlak tdk bisa dipindah2, sdgkan ane cuma sbg budak yayasan doang yg gada sangkut pautnya sama pemerintah. jarak LDM antar kota yg mungkin kami tempuh hanya 3 jam an saja (otw dg motor). dari sini saya berusaha untuk fokus ke karir, berusaha belajar setia kpd satu pasangan saja, kemudian belajar membangun kepercayaan dr awal dan selalu berfikir positive dlm menyikapi suatu perkara tanpa ada rasa pesimis yg berlebihan (walau pengalaman LDR gua beda provinsi kemarin sempat terasa amat sangat pait) tp di sini gw belajar dewasa untuk tetap mempercayai pasangan saya dan berusaha untuk tidak merusak kepercayaan pasangan saya yg sdh diberikan kpd saya. apakah kali ini saya akan berhasil? atau bakal membadut lagi? hmm kita lihat saja nanti keluh kesah saya berikutnya, so buat member dimari mohon maaf bgt jika udah gedeg ama keluh kesah saya yak wkwkw
yang jadi PR buat gua:
1. stabilin ekonomi dlm waktu yg bersamaan ketika masalah keluarga dia sudah plong masalah yg krusial selesai semua, dan saya scr finansial sdh harus ditargetkan untuk siap menuju pelaminan (mungkin paling cepet 2 tahun lagi, atau paling lama 4 tahun lagi) mengingat usia ku dg dia hanya terpaut cuma 1 tahun lbh tua dia drpd aku.
2. mendapatkan restu dr kedua belah pihak keluarga, keluarga gw dlu pernah gak merestui hubungan om dg pacarnya krn pacarnya janda. tp tuh janda asal usulnya gajelas juga, misal dia aku ajukan sbg calon dan terus terang memang statusnya janda. dan menjelaskan bibit bebet bobot serta previllage dan value yg ia miliki, aku harap keluargaku bisa menerima dia dg lapang. tanpa ada drama alot di restu3. scr hemat kata, mungkin aku menganggap bahwa ini bisa jd mirip seperti pernikahan politik praktis. tentu saja niat gw di sini bukan cuma numpang dan malah jadi sosok suami mokondo kedua buat dia. tp gua akan merasa semua potensi dlm diri gua terberdayakan dg previllage keluarga dia secara maksimal. yg jelas aku mulai detik ini berusaha mati2an memantaskan biar bisa masuk ke dalam keluarga berbibit bebet bobot tinggi yg mungkin value nya masih bisa aku raih, tanpa ada maksud numpang enaknya doang.
4. sekalipun misal anak kandung dia pas udah gede balik ke dia, aku bersedia menerima dia sbg anak sambung dan menyayangi selayaknya anakku sendiri. tp aku masih ragu apa bisa memberikan nya apa2 yg terbaik dan mampu menafkahinya scr cukup
5. jika planning childfree nya dirasa kurang relevan dg keadaan mendatang, maka saya masih ingin punya anak kandung dg dia sendiri jika dia berkenan mau memiliki anak lagi dan trauma persalinannya bisa disembuhkan scr total. dan gimanapun misal saya sebagai ortu, sbg suami, dan kepala rumah tangga harus memberikan porsi yg adil antara anak kandung dan anak sambung.
saya akan berlapang dada menerima kritik, saran, dan masukan dr suhu sekalian dan mungkin dr member male dimari yg membina rumah tangga dg janda bagimana cara mendapat restu, atau memberikan alasan dan pengertian relevan terkait restu kedua belah pihak keluarga yang bersangkutan? atau memang dr beberapa poin di rencana kedepan kami itu terlihat sangat naif dan jauh dr realita? sehingga tidak bisa tercapai? Maaf ternyata aku belum bisa sepenuhnya bertobat dan lepas dr aktivitas seksual di luar pernikahan scr sah mwehehehe
4. sekalipun misal anak kandung dia pas udah gede balik ke dia, aku bersedia menerima dia sbg anak sambung dan menyayangi selayaknya anakku sendiri. tp aku masih ragu apa bisa memberikan nya apa2 yg terbaik dan mampu menafkahinya scr cukup
5. jika planning childfree nya dirasa kurang relevan dg keadaan mendatang, maka saya masih ingin punya anak kandung dg dia sendiri jika dia berkenan mau memiliki anak lagi dan trauma persalinannya bisa disembuhkan scr total. dan gimanapun misal saya sebagai ortu, sbg suami, dan kepala rumah tangga harus memberikan porsi yg adil antara anak kandung dan anak sambung.
saya akan berlapang dada menerima kritik, saran, dan masukan dr suhu sekalian dan mungkin dr member male dimari yg membina rumah tangga dg janda bagimana cara mendapat restu, atau memberikan alasan dan pengertian relevan terkait restu kedua belah pihak keluarga yang bersangkutan? atau memang dr beberapa poin di rencana kedepan kami itu terlihat sangat naif dan jauh dr realita? sehingga tidak bisa tercapai? Maaf ternyata aku belum bisa sepenuhnya bertobat dan lepas dr aktivitas seksual di luar pernikahan scr sah mwehehehe
Terakhir diubah: