Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mainan mama..

Mamahaus12

Semprot Baru
Daftar
6 Oct 2019
Post
36
Like diterima
986
Bimabet
Pagi hari yang cerah menyinari pagi ini, serta sinarnya yang memasukin jendela kamar ku.

Aku adalah seorang anak dari pasangan suami istri, ayah ku bernama abdul berusia 50th kerja sebagai proyek bangun disalah satu perusahaan. Serta ibuku marni berusia 40th sebagai ibu rumah tangga ibuku memiliki wajah yang cantik serta mempunyai badan yang berisi.

Keseharianku adalah bersekolah, ayah ku bekerja, serta ibuku hanya mengurus rumah tangga, terkadang ibuku juga suka bertetangga dengan ibu ibu yang lain. Setiap pagi dan sore aku suka melihat ibuku suka mengobrol satu sama lain dengan ibu ibu yang lain. Ntah apa yang di bicarakan, terkadang aku pun ingin sekali mendengar percakapan antara mereka, sekilas pun aku mendengar pembicaraan mereka tentang suami mereka dan agak berbau dengan hubungan dengan suami istri.

Tiba tiba disuatu obrolan mereka, datanglah mang ramin tukang ojek yang selalu mangkal di ujung gang.

"Ehh ibu ibu lagi pada ngobrol" mang ramin

"Ehhh mang raminn....habis darimana??" Ibuku

"Habis dari antar penumpang nih" mang ramin.

Mang ramin pun duduk disebelah ibuku, aku melihat mang ramin pun begitu akrab dengan ibuku, mang ramin memegang megang tangan ibuku di depan ibu ibu lainnya. Ibuku mengelaknya mungkin gak enak di liat ibu ibu yang lain.

Mang ramin adalah seorang lelaki yang berumur 32th berbadan tegap serta berkulit agak kecoklatan, mang ramin telah mempunyai istri, rumahnya pun tak jauh dari kampung ku. Setiap hari mang ramin bekerja serabutan kadang pun dia mengojek.

×××××××××××××××××××××××××××××××

Keesokan harinya selepas aku pulang sekolah. Sebelum memasuki pagar rumah aku melihat mang ramin keluar dari rumahku sambil membetulkan pakaiannya, dan ibuku hanya dililitkan handuk, aku pun tidak berpikiran buruk tentang mereka berdua.entah apa yang aku liat itu, tiba tiba ibuku mencium pipi mang ramin sambil dengan nada suara yg manja. Ibuku memasuki rumah dan mang ramin pun pergi. Aku memperlihat wajah bahwa tidak terjadi apa apa yang aku lihat tadi.

"Assalamu'alaikum buk..." aku

"Wa'alaikum salam...ehh...kamu udah pulang" ibuku

"Yaa mah, kok ibu cuma pake handuk aja?" Aku

"Yaa badan ibu lengket, bau lagi mau mandi" ibuku

Aku mencium badan ibuku bau khas laki laki dan asep rokok, ibuku masuk kamar mandi aku pun melihat kamar orang tua ku berantakan, serta bau asap rokok.., baju dalam ibuku pun berserakan dilantai.

Malam harinya ayahku pulang dengan raut wajah yang sangat lelah sekali, ibuku sedang memijeti punggung ayahku.

Terdengar suara obrolan mereka..

"Ayah tadi ibu kepasar" ibuku

"Sama siapa??" Ayahku

"Naik ojek mang ramin yah" ibuku

"Oohh mang ramin..." ayahku

"Mang ramin ternyata baik juga ya yahh..." ibuku

"Baiknya gimana??" Ayahku

"Hmmm baik aja..." ibuku.

POV MARNI

Pada saat itu kebutuhku dirumah mulai menipis, aku pun hendak mau ke pasar, dengan menggunakan ojek dipangkalan gang rumahku.

Kenallah aku dengan mang ramin seorang pria yang sudah beristri dengan 3 orang anak.

Mang ramin selalu mengantarkan aku kemana saja, hingga membuatku nyaman selalu dekat mang ramin.
Terkadang saat aku tidak bertemu dengannya rasa kangen ini pun hinggap di hati, aku tau aku sudah mempunyai suami dan anak, tapi kenapa pengalihan ku kepada mang ramin yang berstatus suami orang. Mang ramin pun selalu memberikan perhatian kepadaku. Itu lah membuatku jatuh cinta.

Suatu hari saat ku pulang dari pasar aku bersama mang ramin masuk kedalam rumah untuk beristirahat. Ku buatkan kopi untuk mang ramin.

Ketika aku hendak mengaduk kopi, tiba tiba aku langsung dipeluknya dari belakang sambil mengciumi leherku.

"Iihhh mang raminn...awas kopinya nanti tumpah" aku

"Mumpung gak ada orang..." mang ramin

"Hsss...hmm...mang..." desah aku.

Mang ramin menggendong tubuhku dan membawanya ke kamar..

"Iihh...mang aku kaya anak kecil aja, mau dibawa kemana sih" aku.

Mang ramin pun merebahkan ku ke kasurku, tak ku sangka mang ramin pun dengan penuh nafsu mencumbuiku.

"Hmmm...hmmmm....hss..ahh cantik sekali kamu sayang" rayu mang ramin.

Ciuman pun mulai panas,aku pun terbawa suasana dalam permainan, akhirnya tubuhkan kami pun telanjang satu sama lain. Ku tak sengaja melirik penis mang ramin yang besar dan panjang.

Mang ramin pun mehisap puting payudaraku, sedotannya pun sangat kuat, hingga aku pun berteriak kecil
"Ahhh...mangggg jangan kerass kerass sedottnyaa hss" aku

"Slrruuppp...ssllruuuppp ahhh..." mang ramin

Tangan mang ramin pun menyentuh vaginaku dan sambil memainkan jemarinya di vaginaku. Jemarinya yang besar terasa sekali menyentuk bibir vaginaku.

"Hmmm....sudahh mangggg...." aku
"Aku entot yaa sayang, kamu siapkan??" Mang ramin.

"Yaa manggg..." aku

Mang ramin pun mulai membuka pahaku lebar lebar dengan memulai memasuki penisnya yang besar dan panjang.

Ujung penisnya pun menyentuh bibir vaginaku.
"Ahhh....manggggg saakittt...ahhh" teriakpun kesakitan karna ukurannya yg besar.

"Tahan sayang..." mang ramin.

Bless....batang penis mang ramin pun masuk ke ruang vaginaku. Mang ramin dengan sengaja mendiamkan batangnya ke lubang vaginaku.

Tak lupa kami pun saling bercumbu. Lama kelamaaan mang ramin pun menggoyangkan pinggulnya secara perlahan.

Aku pun mulai mendesah.
"Hsss...hmmm...." desah aku.

"Memekmu sempit sayang, apa suamimu...??" Mang ramin..

"Ah...ahh hsss....uhhhh mangg...yaa manggg suamikuuu kecilll jadi gakk berasa..." aku

Genjotan pun mulai terasa cepat sekali, tubuhku bergoncang goncang vaginaku pun di genjot oleh mang ramin.

"Manggg....aahhh sudaaahhh akuuu mauuu keluaaar mang..." bilang ku kepada mang ramin.

Aku pun mengalami orgasmeku yang pertama sungguh aku menikmati permainan mang ramin ini, tubuh ku bergetar dan lemas.

"Hhuu...manngggg...aku lemass..." aku

"Ayoo sayang pindah posisi" ajak mang ramin.

Sekarang aku pun di bagian atas tubug mang ramin (WOT) aku pun memegang penis mang ramin sambil mengarahkannya ke lobang vaginaku.

"Hhsss......mangggg" masih terasa sakit saat penisnya masuk ke vaginaku.

Aku mulai menggerakan pinggulku naik turun, mang ramin pun mendesah.

"Ooohhh...hss...enakk sekali goyangannmuu sayangg...." desah mang ramin.

"Ahhhh ahhh ahhh ahhh..." desahku.

Mang ramin pun juga menggerakan pinggangnya, hingg penisny pun menyentuh dan mentok ke rahimku.

Peluh kami pun bercucuran kemana mana hingga bercampur sama lainnya. Ku rasa aku pun akan berorgasme lagi yang kedua kalinya.

"Ahhh manggg akuu mauu keluaaarr" tubuhku mengejang lagi dan mengeluarkan cairan vaginaku.

Selang berapa lama, penis mang raminku mulai berdenyut.

"Terruusss goyanggg sayanggg akuu jugaaa mau sampai" mang ramin

Dengan tenaga tersisa aku pun menggoyangkan pinggulku. Hingga menyentuh rahimku

"Aahhh akuuu keluaarrr sayanggg...." desah mang ramin

Crroootttt crrooott crrootttt derasnya cairan sperma mang ramin menyemprotkan dalam rongga rahimku, aku pun langsung hambruk di atas dada mang ramin yang bidang itu. Mang ramin pun memeluk tubuhku.

Astaga apa yang aku lakukan aku sudah melakukan pengkhianatan kepada suamiku dan istri mang ramin.

Penis mang ramin pun tertancap di vaginaku, kami pun tertidur pulas.

Hingga pukul 11.00 kami pun terbangun, aku pun sontak kaget karna sudah jam 11.00 aku pun belum masak karna sebentar lagi anakku pulang, aku bangun dengan penis yang masih tertancap pada vaginaku pelan pelan aku lepas penisnya, dan membangunkan mang ramin dari tidurnya.

Mang ramin pun mengenakan bajunya kembali, aku hanya melilitkan handuk saja.

Mang ramin pun segara pulang ke rumahnya, sebelum membuka pintu mang ramin pun menciumiku.

"Terima kasih yaa sayang.." mang ramin...

Sebenarnya aku tak mau lepas dari mang ramin yang sudah membuatku nyaman.

Selepas mang ramin pulang, tak lama anakku pulang.

Anakku pun melihat penampilanku yang hanya dibalutkan handuk.

Malam hari...

Suamiku pun pulang dari kerja, selesai mandi suamiku pun minta di pijatkan, aku mengobrol dengan suami tentang keadaan hari ini.

Aku tak sengaja menyebut nama mang ramin, tapi suamiku pun tak memperdulikan.

Pukul 23.00 aku pun masuk kamar untuk tidur anakku pun juga tidur.

Sesampainya dikamar aku pun selalu mengingat kejadian tadi pagi dengan mang ramin.

"Ohhh mang ramin" aku..

Tak sengaja suara ku pun terdengar oleh suamiku menyebut nama mang ramin.

"Apaa mang ramin" suamiku

"Ehh ayah gakk..." aku

Suamiku pun membuka pembicaraannya.

"Tadi kamu ke pasar sama mang ramin??" Suamiku.

"Iyaa yahh...tadi mang ramin sempat ngopi di rumah.." aku.

"Oohh..." suamiku.

"Mang ramin ternyata orangnya asyik yaa yah..,baik hati dan perhatian bgt sama aku" aku

"Hmmm...." suamiku hanya merespon

"Truss kamu menerima perhatiannya" suamiku

"Iyyaa yahh...habisnya mang ramin trus saja membuat perhatian kepada aku" aku

Aku takut untk mengatakan kepada suamiku.

"Ohh yaa yahh...mang ramin mengajakku untuk pergi ke sebuah perkebunan,katanya sih punya keluarganya, boleh gak yah??" Aku

"Boleh saja" suamiku.

"Ayah gak marah aku pergi sama mang ramin??" Aku.

"Gakk marah kok, klo itu membuat kamu bahagia" suamiku.

Bersambung.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd