Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Malaikat Paling Sempurna Diantara Lima Malaikat (by : meguriaufutari)

Bimabet
wiii ceritanya keren nih, semoga bisa dilanjut sampai tamat
 
mantep kyaknya nih nunggu actionnya aja....oh ya nih cerita sblm jen ke cina ya.....ditunggu updateannya ......smangat suhu
 
mantep kyaknya nih nunggu actionnya aja....oh ya nih cerita sblm jen ke cina ya.....ditunggu updateannya ......smangat suhu

Iya betul gan
Story ini timeline nya terjadi sebelom Jent ke Shanghai,tapi dari sudut pandang orang yg berbeda aja

Btw next update
Jumat,14 oktober 2016
 
Iya betul gan
Story ini timeline nya terjadi sebelom Jent ke Shanghai,tapi dari sudut pandang orang yg berbeda aja

Btw next update
Jumat,14 oktober 2016

di tunggu kelanjutannya hehehe btw dah jumat nih ayo di gazz ....smangat suhu
 
EPISODE 10 : Ordinary Day

"Kira-kira begitulah hasil pertemuan saya dengan Pak Antono di Palembang." Kataku.

"Sudah kita duga. Kita memang tidak salah mengirimmu kesana, Jay." Kata Bu Novi.

"Tidak juga, bu. Aku hampir saja gagal." Kataku.

"Kalau orang lain, kuyakin sudah gagal, Jay." Kata Pak Jent.

"Hah? Maksud bapak?" Tanyaku.

"Pak Antono itu memang terkenal sangat keras, dan sangat buruk dalam memberikan kesan pertama kepada orang lain. Orang yang mudah termakan emosinya, sudah pasti gagal menjalani meeting pertama dengannya." Kata Pak Jent.

Ooohh, jadi memang mereka sengaja mengutusku untuk bertemu dengannya. Sudah kuduga. Kampret!

"Kita sudah mendengar semuanya dari Pak Antono. Keberhasilanmu kali ini betul-betul mutlak." Kata Pak Jent.

"Hmmm, semuanya? Sampai sejauh mana, pak?" Tanyaku panik.

Jangan-jangan, Pak Antono juga menceritakan masalah aku dengan Villy.

"Hmmm, apa maksudmu? Tentu saja semuanya." Kata Pak Jent.

"Errr, termasuk Villy?" Tanyaku.

"Villy? Ada apa dengan Villy? Aku pergi selama tiga hari, tapi setahuku dia di kantor. Bukan begitu, Diana?" Tanya Pak Jent.

"Iya, pak. Dia di kantor terus kok. Villy kenapa Jay? Ooohhh ngerti nih... Kamu demen sama Villy, terus kamu curhat sama Pak Antono ya??" Kata Ci Diana dengan wajah menggoda.

Hmmm... Hmmm... Hmmm... Waktu Villy bertemu denganku di bandara ketika mau berangkat ke Palembang, Villy mengatakan bahwa ia sudah mendapat persetujuan Ci Diana untuk berangkat. Mustahil... Jangan-jangan Ci Diana melakukan keisengan padaku. Aku kembali melihat wajahnya. Ia hanya tersenyum-senyum penuh maksud. Hmmm, rupanya ini akal-akalan dia. Dia yang mengirim Villy tanpa sepengetahuan orang lain. Hmmm, sebetulnya aku berhutang budi sih padanya. Tapi aku tidak sudi mengakuinya!

"Ga pak, ga apa-apa. Saya cuma ngelantur tadi." Kataku.

"Yaah, masih jetlag ya?" Tanya Pak Jent.

"Hmmm, seperti itulah, pak." Kataku.

"Oke. Sisanya, serahkan kepada tim operasional. Masalahmu dengan Pak Antono sudah clear, Jay. Terima kasih atas kerjasamanya. Meeting bubar." Kata Bu Novi.

Aku pun keluar dari ruang meeting dan kembali menuju ruang kerjaku. JBRRUUKK... Di tengah jalan tiba-tiba ada yang menepuk punggungku dan melingkarkan tangannya di pundak kiriku.

"Emang apa yang terjadi sama kamu dan Villy?" Tanya Ci Diana.

"Ga ada apa-apa." Kataku.

"Halah, kamu pikir aku percaya?" Tanya Ci Diana.

"Bodo amat. Kalo cici ga percaya, aku juga ga peduli. Bukan urusanku apakah cici percaya ato kaga." Kataku.

"Ayolah, Jay. Ceritaaa... Cici bisa simpen rahasia kok. Tanya sama Fera. Rahasia dia aman di cici semua." Kata Ci Diana.

"Halah, mencurigakan. Muka penjahat kaya gitu, sok polos ngomong bisa nyimpen rahasia." Kataku.

"Sialan lu, Jay!" Kata Ci Diana sambil menjitak kepalaku.

Kemudian, Ci Diana melepaskan tangannya dari pundakku. Kemudian, ia berjalan ke depanku sambil tetap memunggungiku.

"Nih, Jay." Kata Ci Diana sambil menyerahkan sebuah kartu kepadaku.

Aku mengambil kartu itu dan mendapati bahwa itu adalah Cinema XXI Movie Card.

"Hadiah dariku. Anggep aja traktiran dari aku karena kamu udah berhasil di Palembang. Isinya cukup buat nonton premiere berdua di Plaza Senayan. Ajak aja siapa pun yang kamu mao." Kata Ci Diana.

"Wooohhh, thank you, ci! Tumben cici baek!" Kataku dengan senang.

"Apa maksudnya tumben, hah?" Tanya Ci Diana.

"Cukup jelas kali maksudnya." Kataku sambil membully dia.

"Halah, sialan lu! Yaudah, pokoknya, itu hadiah. Lumayan buat ngedate pas malem minggu." Kata Ci Diana.

"Tunggu, ci. Jangan-jangan cici baek gini, karena berharap aku bakal milih cici yah pas malem minggu buat diajak nonton?" Tanyaku.

"Sorry, Jay. Aku nggak bisa. Ada urusan." Kata Ci Diana.

"Lah, lagian siapa yang mao ngajak cici?" Tanyaku.

"Yah kan nggak tau. Siapa tau kamu mao ngajak aku. Makanya kukasihtau duluan, daripada nanti kamu patah hati belakangan pas aku tolak. Mending patah hati sekarang kan." Kata Ci Diana.

"Jah, sialan." Kataku.

Kami berdua tertawa bersama-sama.

"Jay, aku duluan yah. Aku ada janji sama Fera. Nanti kalo ada apa-apa, telpon aja ya." Kata Ci Diana sambil berjalan mendahuluiku dan melambaikan tangan kepadaku.

"Oke, ci. Hati-hati kepeleset." Kataku.

"Iyeee... Makasih loh..." Kata Ci Diana.

Aku tersenyum melihat sosok Ci Diana menghilang dari pandanganku. Begini ya rasanya punya kakak perempuan? Ternyata menyenangkan juga. Aku adalah anak laki-laki sulung dari dua bersaudara. Adikku laki-laki, sehingga tidak ada kakak atau adik perempuan. Karena itu, aku selalu melihat seorang perempuan yang kuat dan mengayomiku sebagai kakak perempuanku. Yah, sampai saat ini hanya Ci Diana yang kuanggap sebagai kakak perempuanku. Entah kenapa, aku merasa cocok dengannya. Dia itu murni dan apa adanya, tidak ada kepalsuan sama sekali. Aku sangat respek padanya.

Sekembalinya aku ke mejaku, kulihat The Five Angels sepertinya sedang ada kesibukan masing-masing. Aku segera duduk di kursi kerjaku. Kemudian, aku melihat Cinema XXI Movie Card yang diberikan kepadaku.

"Isinya cukup buat nonton premiere berdua di Plaza Senayan. Ajak aja siapa pun yang kamu mao." Kata Ci Diana terngiang-ngiang di kepalaku.

Hmmm, jujur saja, aku bingung harus mengajak nonton siapa. Tidak mungkin mengajak salah satu dari ayah atau ibuku, karena mereka bagaikan permata yang tidak bisa dipisahkan. Satu pergi, yang lainnya harus ikut. Nonton dengan adik laki-lakiku... Hueehh males banget. Hmmm, apakah kuajak Villy atau Martha saja ya?

"Ko Jay." Suara Senja memanggilku.

"Oi, kenapa Sen? " Tanyaku.

"Ini kayanya ada yang aneh ko untuk kode di bagian block ini." Kata Senja.

"Mana Sen yang aneh? Kujamin ga ada yang lebih aneh dari kamu." Kataku.

"Hahahaha. Koko mah jahat." Kata Devina sambil tertawa.

"Tau nih, sebel deh." Kata Senja sambil memanyunkan mulutnya.

Wanita yang imut seperti Senja, memang makin imut jika sedang ngambek hahaha.

"Iya iya. Mana coba yang aneh?" Tanyaku sambil mendatangi tempat ia duduk di meja bundar ini.

Mendengar hal itu, wajahnya langsung bersemangat lagi. Lain dengan Devina, Senja ini memiliki muka yang imut. Ah, kenapa aku baru sadar sekarang ya kalau ia begitu imut?

"Ini nih ko yang aneh." Kata Senja.

Aku melihat kode program yang ia tunjukkan. Hmmm, memang terlihat aneh, tapi sebetulnya itu semua ada maksudnya.

"Kamu pikir kenapa aneh, Sen?" Tanyaku.

"Masa ini abis di lock table, kemudian lock table lagi. Bisa deadlock dong aplikasinya?" Kata Senja.

"Gini, Sen. Emang keliatannya ini bisa deadlock. Tapi ini kan kita nge-lock table di database, bukan nge-lock thread. Kalo kita ngelock table di database, terus ada yang ngelock table yang sama lagi dengan session yang sama, itu mah gak papa. Coba deh kamu cobain di console database query." Kataku sambil membimbing Senja untuk melakukannya.

"Ooohh, iya bener juga ya ko. Oke ko, thanks ya ko!" Kata Senja sambil melemparkan senyumannya yang manis kepadaku.

"Sama-sama, Sen." Kataku sambil kembali ke mejaku.

Sekedar pengetahuan aja. Dalam dunia pemrograman, case yang sedang dibicarakan oleh Senja adalah sebagai berikut. Ada sebuah papan tulis putih yang digunakan bersama-sama dalam suatu ruangan, dimana papan tulis putih itu berisi informasi apapun. Papan tulis putih itu hanya terdapat satu spidol yang dilengkapi dengan penghapus, sehingga informasi papan tulis itu bisa dibaca oleh siapa saja, tetapi untuk menghapus atau menulis papan tulis hanya boleh dilakukan oleh satu orang dalam satu waktu. Karena dunia pemrograman lebih rumit dari sekedar papan tulis dengan kondisi seperti itu, Senja sempat menganggap bahwa jika orang bernama A menggunakan spidol dari papan tulis itu, maka ia hanya boleh menggunakannya untuk menulis sekali saja atau menghapus sekali saja. Padahal kenyataannya, selama spidol itu berada di tangan A, ia boleh menulis atau menghapus beberapa kali sesuka dia.

Nah, sekarang aku kembali kepada persoalanku. Mau mengajak siapa nonton ya malem minggu ini? Pilihan sreg-ku sih hanya antara Martha atau Villy. Hmmm.... hmmmm... hmmmm.... Baiklah, dia saja! Aku membuka layar chatting-ku dengan dia.

"Sabtu ini Star Trek : Into Darkness yuk. Premiere Plaza Senayan. Aku yang traktir." Chat-ku.

"Hmmm, dalam rangka apa nih, ko?" Chat orang itu.

"Dalam rangka aku mulai bener-bener sayang sama kamu." Chat-ku sambil menggombal.

"Hahahaha. Koko bisa aja. Yaudah, boleh." Chat orang itu.

"Serius mau?" Chat-ku.

"Koko serius nggak ngajak aku?" Chat orang itu.

"Oke, deal then." Chat-ku.

"Deal." Chat orang itu.

Aku segera menutup chat window-ku. Hari ini hari kamis. Sabtu berarti lusa. Baiklah, lusa malam minggu berarti nonton Star Trek : Into Darkness di Plaza Senayan. Ini adalah salah satu dari kencan yang pernah kujalani dalam hidupku. Boleh juga.

BERSAMBUNG KE EPISODE-11
 
Terakhir diubah:
Loh? Kok nontonnya star trek beyond? Kan latar belakangnya sebelum pak jent hilang... Cerita sebelumnya kan tamat bulan februari... Sedangkan star trek beyond br july kmrn... Tolong dikonfirmasi suhu.... :D
 
Loh? Kok nontonnya star trek beyond? Kan latar belakangnya sebelum pak jent hilang... Cerita sebelumnya kan tamat bulan februari... Sedangkan star trek beyond br july kmrn... Tolong dikonfirmasi suhu.... :D

ah, good point
ane salah tulis wkwkwk
gegara pas nulis episode itu abis nonton Star Trek : Beyond. Harusnya kan Into Darkness, yang sebelom Beyond
Makasih gan koreksi nya. pengamatan yang tajam
 
Mungkin orang itu inem... :)

Jadi penasaran ama yg diajak...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd