Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Malam Naas Aby

Terorezing

Suka Semprot
Daftar
8 Jul 2018
Post
20
Like diterima
237
Bimabet
First post, mohon maaf kalau belum sempurna.

Cerita ini fiksi (No Sara), jika ada kemiripan apapun itu murni ketidaksengajaan.

Kalau ada kritik, saran, atau rekues monggo tulis aja.


__________


Sekolah Santa Barbara adalah sebuah sekolah swasta yang terkenal sebagai sekolah favorit. Bangunan sekolah itu sendiri merupakan bekas sanatorium belanda yang berlokasi di pinggiran kota Bogor. Komplek sekolah itu sangat luas dan terkenal angker, jika malam tiba bahkan tak ada warga sekitar yang berani lewat di area itu. Apalagi lokasinya yang berada di antara kuburan belanda dan areal hutan karet membuat tempat itu benar-benar sepi di malam hari.

Tidak hanya itu, bahkan ada rumor yang beredar bahwa sekolah itu terkutuk karena setiap tahun selalu saja ada siswinya yang meninggal bunuh diri.

Tetapi jika ada satu hal yang membuat Santa Barbara berkurang seramnya, itu adalah karena murid-murid wanitanya yang terkenal cantik.
__________

Jumat
02.48 PM


Area sekolah terlihat sangat sepi. Seperti biasa, di depan sekolah tak ada kendaraan lalu lalang, hanya terdengar suara jangkrik yang bersahutan dari pohon-pohon besar yang mengelilingi halaman sekolah. Namun malam ini ada yang berbeda, dari arah dalam sekolah terdengar sayup-sayup suara erangan disertai suara decit besi. Suara itu bersumber dari ruangan UKS yang berada di sudut belakang sekolah yang tepat bersebelahan dengan pekuburan belanda.

Ruang UKS itu tertutup rapat, dari celah pintu terlihat cahaya lampu kuning yang mengintip. Di pojok ruangan UKS yang temaram, di balik tirai putih yang menutup barisan ranjang, tampak siluet 3 sosok manusia sedang berkegiatan. Di atas ranjang besi, rupanya seorang gadis remaja sedang disetubuhi oleh 2 orang pria.
Aby, gadis montok berusia 18 tahun, sedang bugil dan hanya mengenakan kaos kaki putih saja. Tubuh moleknya duduk mengangkang membelakangi Agus, kepala yayasan Santa Barbara, yang sedang keenakan menggenjot anak didiknya itu. Pria itu tampak asyik menyodomi Aby, terlihat pantat indah remaja itu yang bulat besar naik turun dengan ritme cepat seirama dengan penis Agus yang sedang menyodok habis-habisan duburnya.

Selain memompa dubur muridnya, Agus juga menjerat leher jenjang Aby dengan dasi sekolah miliknya sendiri. Kedua ujung dasi itu ditarik sekuat tenaga dari belakang olehnya hingga membuat muridnya itu kelojotan kehabisan udara. Kesadaran gadis itu timbul tenggelam dalam usahanya untuk tetap sadar. Nafasnya putus-putus namun dia tetap memompa pinggangnya dengan binal.

Aby sendirilah yang meminta untuk dicekik, gadis itu berkata pada Agus bahwa dia merasakan kenikmatan lebih jika disetubuhi sambil kehabisan nafas. Kedua tangannya pun kini bahkan ikut menarik jeratan dasi di lehernya agar semakin mengencang sambil melenguh keenakan.

"Paaakhh Agussh! Terushh! Urggh!! Enakk Pakhh!! Cekeeekh terusss!!"

Lidah Aby terjulur panjang keluar dari mulutnya akibat kekurangan oksigen. Wajahnya sendiri sudah memerah karena aliran darah ke otaknya mulai berhenti mengalir. Mata indahnya menatap binal ke pria lain di depannya yang sedang menyodok memeknya sambil meremas kedua payudara melonnya. Pria yang asyik mengaduk lubang kencing Aby itu adalah Rahman, wali kelasnya sendiri.

"Pakhh Rahman!! Ohhooek!! Enak banggget Pak!! Sodook teruuss memekkkhh Abyy Pak!!"

Aby memohon pada Rahman sembari memutar-mutar pinggangnya dengan liar. Air liurnya membanjir turun ke leher dan membasahi buah dadanya yang berukuran raksasa. Tubuhnya yang telah basah kuyup penuh keringat itu berkilat dan semakin seksi. Pria di depannya itu juga makin bernafsu mendengar lenguhan Aby dan semakin liar meremas payudara muridnya yang lebih besar dari telapak tangannya sendiri itu.

Pakaian mereka berserakan di lantai UKS. Ruangan itu pun sudah pengap dan panas karena pergumulan mereka. Aby bahkan telah dehidrasi akibat olahraga ranjang itu namun dia masih keenakan sampai tidak peduli.

"Aaaaahgh!! Enaakhh bangeetthh Pakk!!"

Kedua guru Aby masih bertenaga karena telah berpengalaman. Penis mereka yang bergantian keluar masuk di selangkangan Aby lah yang justru membuat gadis itu mencapai orgasme berkali-kali hingga nyaris pingsan.

Mereka sendiri tak ingin buru-buru orgasme karena tidak setiap hari mereka bisa mendapatkan rejeki nomplok seperti ini.

"Gilak ni tetek dari dulu pengen gua mainin akhirnya kesampaian! Lebih mantep dari kakaknya!" Ujar Rahman

"Ni pantat juga gua perhatian dari tahun ajaran baru akhirnya tembus juga sama kontol gua!" Balas Agus

"Remes terushh pak, enaakhh pakk!!" Aby meracau keenakan.

"Enak banget memek Aby, jauh banget sama memek istrinya bapak!" Puji Rahman.

"Ini mah, Aby jadi mayat juga mayatnya bapak beli!" Sambung Agus.

"Aaackhhh!! Bapak bisa ajaaghh!!"

Rahman lalu mengenyot puting muridnya itu dengan kasar hingga Aby berteriak-teriak keenakan. Payudara gadis oriental itu memang berukuran abnormal, buah dadanya bulat panjang seukuran buah pepaya dan menggantung indah dengan puting susu berwarna coklat muda. Aby sendiri kerap memposting foto seksi di Instagram tanpa disadari bahwa foto-foto seksi itu sering dijadikan bahan masturbasi oleh guru-guru pria di sekolahnya.

"Bibit bagus memang Aby ini! Silitnya aja rasa memek, bangsat!! Enak bener! Jadi inget Aurel!" Agus menggeram keenakan.

"Ackhh! Aurel?!!"

Kedua gurunya diam saja dan pura-pura tak mendengar hingga gadis itu pun tidak mengacuhkan nama yang sebenarnya familiar itu.

Goyangan tubuh Aby tampak mulai melambat, meski gadis itu sedang keenakan tapi sebenernya dia sudah kepayahan. Tubuh seksinya yang menancap pada penis kedua pria itu hanya bisa pasrah naik turun mengikuti goyangan pinggang mereka.

Berkali-kali Aby telah orgasme karena permainan ranjang keduanya namun dia masih ingin merasakan kenikmatan lebih.

Gadis itu jelas sangat menikmati persetubuhan tersebut karena penis kedua pria itu jauh lebih besar dan tahan lama dibanding milik pacarnya. Apalagi kedua gurunya itu bergantian menyetubuhinya sejak tengah malam tadi tanpa jeda hingga dia nyaris kehilangan kesadaran..

Kini kedua lubang selangkangannya itu sedang digenjot berbarengan hingga Aby meracau keenakan. Meski sudah nyaris pingsan, gadis itu masih belum mendapatkan tujuan sesungguhnya dia rela dipakai oleh kedua pria itu.

"Pakk!! Masih!! Eckh! Belum keluarr??!!"

"Belum dong sayang, masa barang bagus mau diabisin cepet-cepet?" Jawab Agus sembari makin mengencangkan jeratan dasinya.

Tubuh Aby membusur, nafasnya putus-putus.

"Abishh ini! Herghh! Aby!! Urgh! Bakal lulussh kan Pakk?! Heckh!!"

"Iya Aby tenang aja!" Agus menjawab sembari bertukar pandang dengan Rahman.

"Makanya Aby goyang lebih enak lagi dong!!" Ujar Rahman, mengangguk pelan pada Agus.

Pria itu mempercepat sodokan penisnya di memek Aby sembari menjilati leher muridnya yang basah kuyup.

"Aaaahhhhh!!"

Aby lalu memacu tubuhnya makin cepat dan memutar-mutar pinggangnya dengan liar. Tak peduli dengan kesadarannya yang makin jauh. Yang ada di pikirannya hanyalah agar dia bisa lulus.

"Hahahaha ni lonte doyan banget sama kontol kita, keenakan ya?!" Rahman berteriak melecehkan.

Mata indah Aby berkilat mendengar ejekan gurunya. Dia justru makin terangsang mendengar kalimat itu. Gadis itu menciumi Rahman dengan liar lalu memeluk leher gurunya sembari berteriak-teriak keenakan.

"Aaaarrghhh!! Enaakhh!!"

"Bapak kencengin cekekannya ya sayang.." Agus berbisik di telinga Aby.

"Iya pakk!! Cekekkk sampe bapakhh puas!!! Eckh! Heechk!!"

Kedua pria itu kembali bertukar pandang. Rahman mengangguk pada Agus hingga pria itu menarik dasi itu lebih kuat lagi.

"Heeeckkhh!!"

"Mampusin aja ude.." Ujar Rahman pelan diantara lenguhan Aby.

"Heckhh!! Aku udakh mau!!! Eckhh!! Keluar lagiii!!"

Tubuh Aby makin melemas, pandangan matanya mulai gelap. Tangannya jatuh ke sisi tubuhnya dan kini hanya bergoncang pasrah mengikuti tusukan penis kedua gurunya itu. Sambil tetap mencekik Aby, Agus terus menjilati leher jenjang muridnya dan terus menyodomi gadis itu dengan tusukan cepat.

"Heckhh! Eckh! Heckh!! Ahhh!!"

Melihat muridnya mulai sekarat, Rahman semakin brutal memperkosa Aby. Memek gendut gadis kelas 12 yang tanpa bulu itu ditusuk bertubi-tubi oleh penisnya yang sebesar kaleng minuman ringan. Kedua payudara Aby yang sebesar melon itu tampak bergoncang-goncang liar mengikuti tarian mautnya sendiri.

Wajah cantik Aby yang membasah itu menatap nanar pada Rahman, dia mulai merasa ada yang aneh. Kedua mata sipitnya yang indah kini membelalak lebar sementara mulutnya yang berbingkai bibir merah muda tampak berusaha berteriak meski tanpa suara. Hanya suara geraman serak yang bisa keluar dari kerongkongannya yang mengecil.

"Heeergghh!! Heckh!! Eeerrgghg!!"

Tak lama, tubuh Aby mengejang lalu bergetar-getar dahsyat. Badannya yang basah kuyup oleh keringat itu melenting ke belakang hingga membuat payudaranya bergoyang makin liar.

"Eerrghh! Heckh!!"

Agus yang mengetahui bahwa Aby sedang sakaratul maut makin mempercepat sodokan penisnya di dubur remaja itu. Gadis itu telah menyadari bahwa sesuatu yang sangat salah sedang terjadi.

"Eeecckhh!!"

"Dah hampir modar nih!" Agus makin mengencangkan jeratan dasi di leher Aby.

"Aaackhhh!! Pakk!! Heckh!! Lepashh dulu!!"

Agus tersenyum kecil, dia menyimpul mati dasi itu lalu menariknya sekuat tenaga dengan tangan kanan sementara tangan kirinya menjambak rambut Aby.

"Aaarghh!!!"

"Eh lonte! Lo pikir kita ngga tau kelakuan lo?! Mulut lo tu ngga bisa diem, lo pasti bakal gembar gembor kalau lu lulus karena abis kita entot!!" Agus membentak Aby.

"Lo bakal mati disini!! Hahahaha!!" Rahman menimpali.

"Heckhh!! Jangan!! Eckh! Becanda Pakk!"

Rahman hanya tersenyum penuh arti pada muridnya itu. Mata Aby membelalak terbuka, menyadari kalau kedua gurunya benar-benar ingin membunuhnya.

"Eerrghh!! Pakhh!! Jangann Paaakkhh!! Aby!! Masih! Heckhh!! Mau hidup!!"

Rasa panik mulai melanda gadis itu, dia mulai meronta-ronta namun tenaganya sudah habis. Rahman lalu memegangi kedua tangan Aby sementara Agus kembali menarik ikatan dasi dengan kedua tangannya.

"Aby bakhal bayar!! Uhurggh!! Berapapun!! Heckhh!!"

"Heh lonte!! Lo pikir kita pengemis!!" Rahman membentak Aby.

"Abis ini Aby bakal dipakai lagi sama tukang kebun, dan mayat Aby bakal ditemuin besok pagi ngegantung di WC, kayak Aurel.." Agus tersenyum kecil.

"Aurel aja nikmatin banget lho.." Balas Rahman.

"Matinya aja ngangkang, keenakan ketancep kontol kita berdua.." Lanjutnya.

Aurel adalah kakak Aby. Dia ditemukan gantung diri tahun ajaran yang lalu karena malu tidak lulus ujian akhir. Tubuh bugilnya ditemukan menggantung di bawah ring basket dan menjadi tontonan seluruh sekolah karena polisi kesulitan menurunkan mayatnya. Aby kini baru menyadari bahwa Aurel mati akibat hal yang sama seperti yang ingin dia lakukan sekarang.

"Heckhh!! Pakk!!! Heckhh! Jangan Paaakhh!!"

Tubuh Aby menggelinjang tak terkendali. Rasa panik, rasa sakit, bahkan kenikmatan masih campur aduk di benak gadis itu. Otot kemaluan gadis itu malah makin berkontraksi karena perlawanannya, memijat penis kedua gurunya itu.

"Mantep nih lonte! Memeknya malah makin ngejepit kontol gua!" Ujar Rahman.

"Aurel pas mau mati juga kaya gini nih, ga kakak ga adek sama aja!" Agus merem melek keenakan.

Liukan sekarat Aby bagaikan cacing kepanasan, tubuhnya berkelojotan dahsyat dan menari-nari sementara lubang kelaminnya menyedot kedua penis gurunya itu hingga mentok. Air mata gadis itu mengalir deras bersamaan dengan liurnya yang membanjir keluar dari mulutnya.

"Aaaaauuuurgggghhhh!! Aacckhh!! Eckkh!!"

Kedua gurunya itu semakin cepat menggenjot memek dan duburnya. Agus semakin mengencangkan ikatan dasi di leher Aby sementara Rahman ikut mencekik muridnya itu dengan sekuat tenaga. Air liur Aby membanjir membasahi tangan Rahman. Mata gadis itu melotot dan hanya memperlihatkan putihnya saja.

"Gua dah mau crot nih!!" Lenguh pria itu.

"Gua juga bangsat!!" Balas Agus tak mau kalah.

Mendadak, lubang kelamin Aby menyedot dan mengunci penis kedua gurunya itu. Dinding memek dan duburnya yang sempit dan becek itu terasa memijat batang kejantanan mereka. Pinggang gadis itu naik turun tak terkendali dan memompa penis mereka dengan interval cepat hingga kedua pria itu pun akhirnya ejakulasi bersamaan.

Semburan-semburan sperma panas kedua pria itu mengisi lubang selangkangan Aby hingga mampet dan makin menyempit. Gadis itu bergetar-getar tak terkendali, menarikan sakaratul mautnya dalam balutan nafsu birahi.

Tubuh Aby akhirnya menggelinjang dahsyat menyambut orgasme terakhirnya, dia sudah tidak peduli lagi. Gadis itu mengangkat kedua tangannya dan menjambak rambutnya sendiri, memamerkan ketiak gendutnya yang mulus banjir keringat. Kepalanya menengadah ke langit-langit. Gadis itu lalu berteriak kencang.

"....AAAAAAUUURRRRRRGGGGHHHHHH!!!!!"

Bersama dengan lenguhan hewani dan gelombang semburan sperma yang tanpa henti di memek dan duburnya, tubuh montok Aby berguncang dahsyat untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya jatuh lemas ke arah Rahman.

Pinggul Aby yang besar berkedut-kedut saat air maninya menyembur dari celah lubang kencingnya yang mampet tersumbat oleh penis Rahman.

Tubuhnya kemudian berguncang sekali lagi sebelum akhirnya diam tak bergerak.

Bersamaan dengan orgasme tersebut, nyawa gadis itu pun lepas dari tubuhnya.

Kedua guru itu ngos-ngosan karena puas. Hanya terdengar sengal nafas keduanya di UKS itu. Tubuh Aby yang telah menjadi seonggok daging itu diam tak bergerak di pangkuan keduanya. Sprei di bawah mereka basah kuyup.

Agus melepaskan tangannya dari ikatan dasi kemudian ambruk ke punggung Aby. Dia memeluk tubuh molek gadis itu sembari menciumi lehernya dari belakang dan meremas payudara besarnya dengan gemas. Rahman sendiri lalu mengangkat kepala Aby yang bersandar di dadanya. Tampak wajah kesakitan gadis itu yang sudah tak bernyawa. Matanya melotot lebar memperlihatkan putihnya saja sementara mulutnya banjir liur, lebar menganga dengan lidah panjang terjulur.

"Udah mati ya?" Agus bertanya sembari memilin-milin puting Aby yang mancung.

"Iya lah, udah ileran gini.." jawab Rahman.

Rahman kemudian mencium muridnya yang sudah tak bernyawa itu, menyedot lidahnya dengan rakus.

"Selamat Aby, kamu sudah lulus!" Ujar Agus.

"Dari dunia ini!!" Lanjut Rahman sambil tertawa-tawa.

Puas, keduanya lalu mencabut penis mereka dan membanting mayat telanjang Aby dengan kasar ke kasur UKS. Mereka lalu memakai kembali pakaian mereka sambil mengobrol santai.

Mayat montok Aby seputih susu dan basah kuyup itu dibiarkan telentang dalam posisi mengangkang di atas ranjang. Sperma kedua gurunya tampak mulai mengalir keluar dari kedua lubang kelaminnya dan bercampur dengan air maninya sendiri.

Gadis itu kini terbaring dalam posisi yang sangat vulgar di atas sprei yang lembab. Bahkan tak lama kemudian air kencingnya mulai mengalir dari memek gadis itu hingga membuat kasur itu makin basah.

Tidak ada kehormatan yang tersisa darinya. Remaja itu tewas mengenaskan dalam nafsu birahi.

Setelah berpakaian, kedua pria itu kemudian pergi meninggalkan mayat telanjang Aby di ruang UKS dan berjalan keluar.

Di depan UKS terlihat 6 orang tukang kebun yang tampak sudah menunggu.

"Sudah Pak?" Ujar Pak Wira, yang paling senior.

"Udah dong!" Balas Agus sembari tertawa-tawa.

"Tu lonte sama aja kayak kakaknya, jual memek biar lulus malah mampus!" Rahman menimpali.

Mereka lalu tertawa-tawa bersama.

"Yaudah Pak, kita mau pulang dulu, itu lonte tolong diberesin ya, dibikin gantung diri aja kaya kemarin." Agus berkata sembari berjalan meninggalkan UKS.

"Beres Pak!" Balas Wira. "Bakal ada lagi ngga yang kaya gini?!"

"Bisa diatur!" Kata Rahman sambil melambaikan tangan.

Para tukang kebun itu lalu berebutan masuk ke dalam UKS sementara Agus dan Rahman berjalan menuju parkiran.

Mereka mengelilingi ranjang tempat mayat Aby terbaring.

"Anjir, ngompol.."
"Wah gilak, body nya lebih mantep dari si Aurel.."
"Memeknya botak tapi.."

Mereka berkomentar cabul namun semuanya diam saat Pak Wira berdehem. Pria tua itu adalah yang paling senior diantara semuanya, jadi dia yang mendapat kehormatan untuk memakai mayat Aby duluan.

Pak Wira membuka pakaiannya lalu membalik tubuh Aby dan menurunkan kedua kakinya ke lantai. Memposisikan gadis itu dalam posisi doggy style. Dia lalu merengkuh pinggang Aby dan mulai menusukkan penisnya ke memek gadis itu dari belakang dengan susah payah.

"Wah kacau ni memek, biar udah jadi mayat pesing gini tapi masih ngempot banget anjing!" Ujar Wira sambil menampar pantat Aby.

Pria tua itu lalu menggenjot mayat Aby dalam tempo pelan, namun tidak sampai 10 menit dia telah orgasme karena keenakan. Wira menyemprotkan spermanya ke memek Aby yang masih basah dan hangat lalu ambruk di punggung basah gadis itu sambil terengah-engah.

Setelah Wira puas, barulah para tukang kebun lain bergantian menggilir jasad Aby. Mereka menyetubuhinya hingga subuh sebelum akhirnya berhenti saat langit mulai terang.

Wira lalu membagi tugas pada para anak buahnya. 3 orang membereskan ruang UKS sementara 2 orang lagi untuk menggotong mayat remaja itu untuk digantung.

_________

Mayat Aby akhirnya ditemukan menggantung tanpa busana di bilik toilet pria keesokan harinya. Lehernya terikat oleh dasinya sendiri sementara seragamnya berserakan di bawah kakinya yang melayang 50cm dari lantai. Tubuh bugilnya itu sengaja digantung untuk memberi kesan bunuh diri.

Meskipun hasil otopsi jelas memperlihatkan bahwa dia tewas diperkosa, namun untuk mencegah skandal akhirnya kasus itu dianggap sebagai kasus bunuh diri karena malu tidak lulus, seperti Aurel.

Perbuatan Agus dan Rahman tak terendus dan bahkan mereka telah mengincar murid-murid lain untuk memuaskan nafsu mereka dengan cara mengatur nilai para murid yang seksi itu agar selalu jeblok.

End (?)
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd