Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mari saya perkenalkan apa itu: PKI

Bimabet
IMO PKI kambing hitam pihak soeharto. Banyak faktor juga mendukung,
1. Jabatan akhir soekarno ga perlu di jelasin,google ada gimana keadaan soekarno.
2. Jendral di atas soeharto juga banyak di gulingkan,bahkan AH Nasution juga. Google banyak search aja.
3. Soal freeport,di saat soeharto menjabat di jual la itu ke pihak asing dan pembagian saham. Setelah 51 tahun indo dpt 51% dan itu pun udah mau habis.
4. Apa soeharto di bantu pihak sekutu untuk menggulingkan soekarno ? Soekarno lebih condong ke unisoviet. Who knows.
5. Pihak pihak banyak yang memanipulasi,PKI tidak boleh tumbuh di indo bla bla. Karena komunis bla bla. Lihat china,unisoviet sekarang jadi negara adi daya. Apalagi china "one road,one belt".

Selama ini,itu pertanyaan ku terhadap PKI.
Soal PKI coba baca buku john roosa : dalih pembunuhan masal. Buku ini hasil riset klo g salah 5 tahunan melacak sumber2 asli, dokumen, saksi2 dan fakta2 yg dilewatkan kalangan umum sejarawan. Yang pasti kondisi politik waktu itu memang panas (awal 60an). : Berebut pengaruh golongan militer dan golongan komunis di tengah pusaran kepemimpinan Sukarno. Yg jelas memang ada keterlibatan pihak2 ttt dan kepentingan2 ttt waktu itu, bahkan doktrinasi ttg PKI era orba turut melegitimasi stigma PKI yg sangat negatif. Intinya mrmang masy kita masih minim literasi terlebih kaitannya dgn sejarah. Sampai saat ini saja PKI adalah momok atau hantu yg menakutkan, membahasnya saja bisa2 dianggap kita simpatisannya😁. Padahal diskusi2 semacam ini seharusnya terbuka di negara yg mengagungkan demokrasi (dalam teorinya ,prakteknya jauh sekali dari demokrasi😀).
 
Nah, sudah mendekati tanggal nih. Biasanya di mass media/sosmed, banyak yg mulai teriak2 gak jelas :D
 
bagus gan thread nya, orang2 keburu kemakan bualan ORBA, ane aja yang dulu masih SD mempertanyakan kejanggalan peristiwa tsb pas baca di buku IPS.
 
jikapun uraian anda benar semua,lantas apa kah anda tetap dan akan mendukung PKI?
oke, saya lanjutkan..

Saat pertama kali mendengar siaran RRI 1 Oktober, Soeharto dalam buku: Pikiran, ucapan, dan tidakan saya berkata: Deg, saya segera mendapatkan firasat. Lagipula saya tahu siapa itu Letkol Untung. Saya ingat, dia dekat dengan PKI, malahan pernah jadi anak didik tokoh PKI, Alimin. Ia hendak menyatakan: telah menduga bahwa PKI lah yang mengorganisir G/30/S bahkan saat para Jenderal yang masih hidup belum dieksekusi mati. Waw! Betapa maha-hebatnya firasat sang Jenderal yang satu ini!

Saat berkumpul di markas Kostrad, pagi hari 1 Oktober, beberapa perwira masih ragu dengan pernyataan Soeharto tadi. Namun, Yoga Sugama mendukung pernyataan Soeharto dan bersiap untuk mencari bukti-buktinya. Betapa kompaknya kedua orang ini. Kelak, dalam memoarnya, Yoga Sugama menyombongkan diri sebagai orang pertama yang meyakinkan Soeharto bahwa PKI bersalah sehingga merubah firasat Soeharto menjadi keyakinan yang tak tergoyahkan. Penuturan Sugama itu memberi kesan bahwa ia dan Soeharto sudah menengarai sang dalang G/30/S bahkan sebelum mendapatkan satu pun bukti yang pasti.

Besoknya, Brigjend Sucipto membentuk organisasi sipil dengan nama Kesatuan Aksi Pengganyangan G/30/S (KAP-Gestapu) yang dipimpin oleh Subchan Z.E. dari NU. Lelaki yang terakhir dikenal sangat dekat dengan militer anti-PKI bahkan sebelum G/30/S meletus.

Pada tanggal 5 oktober (HUT ABRI) Angkatan Darat menerbitkan buku setebal 130 halaman yang disusun cepat, berisi catatan rangkaian kejadian dan dengan sangat percaya diri menuduh PKI sebagai dalang. Padahal sampai saat itu, tak ada satupun bukti yang bisa menguatkan. Tuduhan-tuduhan di dalam buku hanya semata-mata analisis tanpa bukti yang bisa dikategorikan sebagai fitnah.

Melalui corong radio, Mayjend Soeharto mengerahkan atau menganjurkan massa sipil sambil menyebarkan propaganda anti-PKI melalui pers (yang seluruhnya sudah di bawah kendali Angkatan Darat sejak akhir pekan pertama Oktober). Sebuah kisah sensasional melukiskan bagaimana Pemuda Rakjat dan Gerwani menyiksa, menyayat-nyayat, sampai memotong kemaluan para jenderal. Dua hari kemudian, massa seperti merespon berita pesta lubang buaya dengan kemarahan yang membludak: membakar habis gedung CC-PKI di Jalan Kramat Raya Jakarta.

Bahkan setelah pembantaian kaum komunis mulai dilaksanakan (akhir 1965 dan awal 1966), masyarakat belum memperoleh bukti yang shahih bahwa PKI mendalangi G/30/S.

PKI memang mendukung G/30/S, sebagaimana terlihat dalam editorial Harian Rakjat pada 2 Oktober 1965, yang memuji G/30/S sebagai aksi patriotik dan revolusioner. Tapi bagaimanapun, koran itu tidak memberikan bukti apapun bahwa PKI lah yang mengorganisir G/30/S, terutama karena harian itu menyatakan bahwa: G/30/S adalah masalah intern dalam Angkatan Darat.

Pusat Penerangan angkatan Darat menerbitkan tiga jilid seri buku dari Oktober sampai Desember 1965, dengan maksud hendak membuktikan bahwa PKI adalah dalang G/30/S. bukti-bukti dalam buku ini tidak substansial dan handal. Bukti utama adalah pengakuan Letkol Untung (yang tertangkap di Jawa Tengah, 13 Oktober) dan Kolonel Latief (tertangkap 11 Oktober di Jakarta), bahwa mereka adalah antek-antek PKI. Namun, pada sidang pembelaannya dua tahun kemudian, Latief mengatakan waktu itu ia berada dalam kondisi setengah sadar akibat luka di kaki yang membusuk karena tusukan bayonet. Dalam mahkam pengadilan di belahan dunia manapun, kesakisan yang diperoleh di bawah tekanan dan dengan siksaan tidak dapat diterima. Dalam sidang Mahmilub kemudian, Untung dan Latief menyangkal hasil interogasi pada Oktober 1965, dan bersikeras bahwa mereka lah yang memimpin G/30/S. PKI, mereka menegaskan, diajak ikut serta hanya sebagai tenaga bantuan.

Kita harus curiga ketika tuduhan sebagian didasarkan atas propaganda palsu (penyiksaan para jenderal) dan sebagian lagi atas kesaksian yang diperoleh melalui siksaan. Pengakuan dua tokoh PKI (Njono dan Aidit) yang diterbitkan oleh pers Angkatan Darat pada akhir 1965 merupakan pemalsuan yang bersifat pemaksaan untuk mendukung propaganda mereka (itu sebabnya pengakuan Aidit tersebut tak pernah lagi menjadi acuan dalam penulisan sejarah G/30/S).

Mungkin, satu-satunya bukti dari Angkatan Darat yang layak diperdebatkan adalah pengakuan seorang agen Biro Chusus PKI yang bernama Sjam atau Kamaruzaman atau Tjugito. Namun lagi-lagi di sini Angkatan Darat menjadi hiperbola dengan melebih-lebihkan pernyataan Sjam. Sjam menyatakan bahwa hanya Aidit melalui Biro Chusus memerintahkannya untuk mengorganisasi G/30/S, namun Angkatan Darat menyiarkan bahwa Commite Central PKI lah yang mengorganisir gerakan. Sjam melukiskan bahwa G/30/S adalah pembersihan jenderal-jenderal sayap kanan yang bekerja untuk kekuatan pihak asing, sementara Angkatan Darat meyakinkan hal itu adalah suatu kudeta, awal dari niat PKI untuk melaksanakan revolusi sosial. AD harus menunjuk CC-PKI sebagai otak untuk membenarkan kehebatan penindasan mereka terhadap massa komunis di seluruh negeri. Pada akhirnya, satu-satunya bukti bahwa PKI memimpin G/30/S adalah karena Angkatan Darat menyatakan demikian.

Satu cacat kasat mata dalam narasi rezim Soeharto pasca-1967 tentang Biro-Chusus adalah satu-satunya bukti mereka yang handal adalah kesaksian seseorang yang mengakui bahwa: menipu adalah pekerjaanya. Sjam, seorang tokoh tak dikenal, tak pernah muncul sebagai pemimpin PKI. Ia mengaku bahwa dirinya sangat dipercaya oleh Aidit sehingga ditugasi untuk masuk ke dalam tubuh Angkatan Darat. Seorang agen intelligen yang harus menipu dalam pekerjaannya menjadi satu-satunya bukti handal!

Jika rezim Soeharto bersungguh-sungguh dalam pengumpulan bukti tentang keterlibatan PKI, ia tak akan bergegas-gegas mengeksekusi empat pimpinan pucak PKI. DN Aidit , justru tokoh yang rezim Soeharto dinyatakan sebagai dalang, ditembak mati di sebuah tempat rahasian di Jawa Tengah pada 22 November 1965. Hal ini membuat kita tergelitik untuk bertanya: apakah pengadilan pura-pura yang di selenggarakan Soeharto begitu takutnya bila Aidit mengamuk di dalam persidangan seperti yang pernah ia lakukan dahulu saat diajukan ke pengadilan oleh Muhammad Hatta karena kasus Madiun affair? (di situ Aidit dinyatakan tidak bersalah dan Hatta terpaksa mencabut tuntutannya)

Jadi apa buktinya PKI sebagai instansi adalah otak dalam G/30/S? Seperti yang dinyatakan oleh John Roosa: Pada akhirnya, satu-satunya bukti bahwa PKI memimpin G/30/S adalah karena Angkatan Darat menyatakan demikian.

Sumber:

Suharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya.

Sugama, Memori Jenderal Yoga.

Pusat Penerangan Angkatan Darat, Fakta-fakta Persoalan Sekitar Gerakan 30 September. Penerbitan chusus no. 1, 5 Oktober 1965.

CIA Report No,22 from U.S Embassy in Jakarta to White House, 8 Oktober 1965.

Berita Atjara Pemeriksaan, Laporan interogasi Latief, 25 Oktober 1965. Interogator Kapten Hasan.

Anderson, Ben, How Did the Generals Die?

Gerakan 30 September Dihadapan Mahmilub, Perkara Untung.

Hughes, End of Sukarno

Brackman, Communist Collapse in Indonesia: The Gestapu Affair

Aidit, Menggugat Peristiwa Madiun

Roosa, John, Pretect for Mass Murder
 
milenial Y memilih untuk tutup semua kebobrokan dimasa lampau

Hasilnya gak pernah sadar isu neo PKI, sedikit penghargaan pada pejuang yang melawan PKI radikal, tidak memahami bagaimana sukarno dan nasakomnya, dll.
 
Dokumen Rahasia CIA seputar G30S 1965 ( 1961-1969 )

September 1965 diikuti kontra kudeta. Dilaporkan situasinya membingungkan, dan hasilnya tidak pasti.
“Jika ada peran Sukarno, itu masih merupakan salah satu pertanyaan yang tak terjawab. Kedua pihak mengklaim setia kepada presiden dan mengatakan sama-sama melindungi presiden”.

Disebutkan juga kondisi ibu kota, sangat tenang, meski beberapa aksi unjukrasa menentang partai komunis bermunculan. Sementara di berbagai daerah ketegangan mulai terkadi, terutama di wilayah basis pendukung partai komunis yang mendukung aksi kolonel Untung.

Disebutkan juga Soeharto dilaporkan menguasai mayoritas militer dan kepolisian. Sedangkan Angkatan Udara dibawah komando Jenderal Oemar Dhani mendukung Kol Untung. Meski demikian, dilaporkan tidak ada serangan udara.

Dokumen tersebut juga melaporkan, tindakan Soekarno seperti memutar kembali waktu dan ingin menyeimbangkan kembali dua kekuatan yang berseteru, yakni militer dan kalangan komunis. Aksi ini dinilai mengecewakan kalangan militer.

Sebagian halaman memo ini tidak bisa diakses alias disensor dengan cara kalimat tertentu distabilo putih. CIA mengungkapkan tetap ada informasi yang sensitif meski sudah melewati masa kadaluwarsa.

***
CIA sudah membuka diri untuk membeberkan rahasianya. Lebih dari 19 ribu halaman memo harian CIA harus dibuka kepada publik, merujuk UU, karena status kerahasiannya sudah kedaluwarsa ( lebih dari 25 tahun ). Termasuk didalamnya peristiwa peralihan kekuasaan yang terjadi tahun 1965 di Indonesia. Seperti terungkap di situs CIA.gov, memo singkat seputar G30S 1965 ini terungkap dari ratusan dokumen rahasia CIA yang diungkap ke publik . Memo tersebut masuk dalam Petunjuk Harian untuk Presiden (President’s Daily Brief/PDB), yang merangkum laporan CIA atas kejadian di berbagai negara di seluruh dunia yang tengah dilanda situasi politik ataupun peperangan. Dalam memo tersebut, posisi laporan Indonesia paling atas, disusul tujuh negara lainnya, yakni Vietnam, Dominika. Kuba, Brasil, Perancis, Mesir dan Yunani. Kini teka-teki dugaan keterlibatan Amerika Serikat terkait Gerakan 30 September 1965 mulai terungkap. Badan Intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) telah membuka dokumen rahasia yang terjadi di berbagai negara atas peristiwa sekitar tahun 1961-1969 kepada publik, Rabu 16 September 2015 lalu.


https://merahputih***c*m/media/2015/09/21/eULKrx4dZR1442829229.jpg
https://merahputih***c*m/media/2015/09/21/yuB4Okf7vL1442829256.jpg
 
Menarik..dan emang perlu ditelusuri..PKI indonesia dan kematian Jon Kenedy..ada kaitannya sepertinya..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd