Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Masa Lalu

RockarollA

Semprot Holic
Daftar
29 Nov 2021
Post
362
Like diterima
10.074
Lokasi
Semarang
Bimabet
Tulisan saya sendiri copas dari lapak sebelah..
Mohon koreksi dan dukungan suhu2 di mari..
Nubie mencoba peruntungan dengan iseng2 memberikan cerita.

Bab 1.

"Dhaaaarr!!!"
"Jedheeeerrrr!!!"

Gemuruh guntur dan kilau petir bersahut-sahutan di tengah hari.Langit yg gelap memuntahkan berkubik2 air yang dihempaskan oleh angin kencang.Tengah hari itu langit berkecamuk seakan murka dengan sang bumi yang hanya bisa diam dan pasrah menerima kemarahan..

Di sebuah emperan toko seorang remaja kurus berkulit sawo matang berdiri menunggu hujan reda.Seragam sekolahnya basah kuyup, helm di kepalanya pun tetap menutupi kepalanya seakan enggan untuk dilepas dan motor astrea prima terongok di tepi jalan terguyur air seakan bahagia karena tak pernah dimandiin si empunya..

Remaja 16 tahun itu menggigil dan menyalakan rokok untuk menghangatkan tubuhnya sembari memaki saat cipratan air menghantam dirinya akibat lalu lalang kendaraan.

"Asu!!!"
"Matane ki lho!!"

Umpatan khas ibukota jawa tengah itu berkumandang merdu dari mulutnya.

"Tiiiitt.. Tiiitttt"

Suara klakson motor di depannya memaksa dia menoleh dan melihat seorang pengendara motor yg berhenti.
Pengendada yg memakai jas hujan model kelelawar membuka kaca helmnya dan dengan tawa renyah dia menunjukkan muka girang

"Ayo ke rumah ku"

"Dingin" sahutnya

"Nanti mandi di rumah ku pakai air hangat"
Suara si pengendara setengah memaksa
Remaja kurus langsung menstarter motor nya melaju mengikuti temannya.

Mereka berdua berhenti di depan sebuah rumah berpagar besi..pengendara berjas hujan itu membuka pagar
"Motor mu masukin rian"

Remaja kurus itu ikut memasukan motor nya ke garasi lalu menutup pagar itu.
Si empunya rumah setelah membereskan jas hujan masuk dan kembali membawa selembar handuk..si kurus yg menggigil kedinginan melangkah masuk
"Di mana kamar mandi nya?"
"Itu di sebelah dapur,masuk aja adrian"
Dengan tergesa-gesa dan tergopoh-gopoh karena pakaiannya yang basah kuyup,remaja yang dipanggil adrian itu segera berjalan menuju ke kamar mandi.
Setelah melepas pakaiannya dan bertelanjang bulat dia lalu membuka kran air panas,mandi dan membersihkan diri sembari menghangatkan tubuh kurusnya yg kedinginan.

Setelah mengeringkan badannya si pemuda kurus yang bernama adrian ini kebingungan karena dia lupa kalau tidak membawa pakaian ganti.
"Bagaimana ini?"
Dia mau keluar hanya pakai handuk pun malu karena dia juga tidak tau di mana letak kamar temannya tadi.

Tok tok tok!!
Suara ketukan terdengar,

"Siapa di dalam?"

Terdengar suara merdu seorang wanita bertanya.Mendengar suara panggilan yg agak berat sepertinya seorang wanita dewasa batin adrian

"Saya adrian yang di dalam,saya temannya fajar,tadi fajar ngajakin mampir karena lihat saya kehujanan tapi saya lupa kalau saya tidak punya pakaian ganti"

Tidak terdengar sahutan dari luar,adrian semakin bingung dengan keadaannya,dia cm berdiam diri sembari menempelkan punggungnya di tembok kamar mandi

"Adrian,buka,ini baju gantinya"
Suara Fajar temannya,

"Terima kasih jar"
Adrian membuka pintu setengah sembari menerima pakaian ganti itu.

Keluar dari kamar mandi dia melihat fajar sedang berdiri sambil mengunyah kue kering,
"Ke kamar ku yuk"

Adrian berjalan mengikuti Fajar sambil menggosok rambutnya dengan handuk saat tiba-tiba ada suara yang tadi terdengar saat dia di dalam kamar mandi,

"Teman mu diajak makan dulu fajar"

"Nanti dulu bu setelah fajar mandi,adrian mau ku ajak ke kamar ku dulu" sahut fajar.

Fajar mengambil handuk di kamar lalu masuk ke kamar mandi

Adrian berdiri dan menatap seorang ibu berusia kisaran 42th yangberwajah manis dengan kulit tangan yangputih,gamisnya bercorak bunga sesuai denganj ilbab yang bercorak sama.

"Maaf bu,tadi saya kelamaan di kamar mandi" sapa adrian kepada ibu nya fajar.

"Iya gak apa-apa,tadi ibu ngingetin fajar kalau temannya di kamar mandi nggak bisa keluar karena tidak punya pakaian ganti" jawab si ibu.

"Sana ke kamar dulu,nanti setelah fajar mandi kalian makan bareng ibu"

"Baik Bu"

Jawab adrian seraya berjalan masuk ke dalam kamar fajar.

Setelah fajar selesai mandi,mereka berkumpul di meja makan.
Adrian makan dengan lahap karena kedinginan yg menyebabkan rasa laparnya meningkat.

"Pulangnya nunggu hujan reda saja adrian,main di sini dulu" kata ibu fajar.

"Sepertinya hujannya bakalan lama bu,nggak enak kalau saya kelamaan main nanti saya dicariin kakak saya" jawab adrian.

"Jar..kalau hujannya nggak reda-reda nanti kamu anterin adrian pakai mobil ibu biar dia nggak kehujanan lagi" perintah ibunya ke fajar.

"Siap bos" sahut fajar.

"Adrian teman sekelas fajar?" Tanya ibu fajar

"Iya bu"

"Adrian belum pernah main ke sini ya?"

"Belum pernah bu"

"Yang sering main ke sini itu si fauzi,ari,sama puji"

"Mereka anak-anak yang rajin belajar bu hehehe" kata adrian sambil tersenyum malu

"Emang adrian nggak rajin sekolahnya?" Tanya ibu fajar lagi

"Adrian itu di kelas pendiam bu,tapi sering cabut main PS hahaha" sahut fajar

"Jar!!!" Kata adrian agak jengkel

"Ck ck ck bengal juga km rian" kata ibu fajar sambil beres-beres meja makan

"Biar adrian aja bu..adrian biasa nyuci piring kalau di rumah" kata adrian

"Eh,hei jar..lihat ini..adrian rajin dalam hal lain yang tidak kamu punya" ucap ibu fajar

"Fajar capek kan bu belajar terus masak masih harus nyuci piring??? Adrian kan nggak capek belajarnya hahaha" kata fajar lalu kembali ke kamarnya..

"Ibu nggak kerja?" Tanya adrian iseng sambil mencuci piring

"Hari ini ibu cuti rian..eh.***k papa kan ibu manggil kamu rian?" Jawab Ibu fajar sambil bersih-bersih meja makan

"Nyantai roket bu..heheh" adrian mencoba
bercanda

"Roket aja cepet lho rian mana bisa nyantai hahaha" ibu rian menjawab sambil tersenyum

Buli mata lentik dan pipi yang chubby serta bibir merah muda yg agak tebal diselimuti kulit putih yang bersih membuat senyum ibu fajar terlihat menawan dan mempesonakan si remaja kurus itu

"Hei rian!! Itu piringnya masih banyak..kok cuma 1 itu diairin terus? Hahaha" kata ibu fajar geli melihat adrian yang menatapnya tanpa berkedip

"Eh..eh..iya bu..maaf..hehehe"

Adrian sangat malu karena tertangkap basah sedang terpesona melihat paras manis ibu temannya.

"Rian itu kayak nggak pernah lihat wanita aja..eh ibu lupa..rian sekolah di STM kok ya hahahaha" ibu fajar semakin menggoda adrian.

Adrian hanya tersenyum malu tanpa berani mengucapkan sepatah kata pun.

"Sudah selesai rian?"

"Sudah bu,ditaruh mana ini piring dan sendoknya?"

"Udah biarin aja di situ nanti ibu beresin,kamu mau ke kamar fajar atau menunggu di ruang tamu?"

"Sebenarnya saya nggak akrab sama fajar bu,seperti yang fajar bilang tadi makanya kami di kelas punya semacam geng2 sendiri gitu tapi semua tetap kompak kalau soal kelas"Jawab adrian sambil berdiri menunduk di belakang si ibu

"Duduklah di kursi tamu rian nanti ibu temani,fajar ngapain juga ngajak teman tapi ditinggal masuk kamar" omel ibu nya

Adrian berjalan santai menuju ruang tamu.Pandangannya menyapu bingkai-bingkai foto yang tertempel di tembok,Foto pernikahan orang tua fajar dan foto keluarga fajar terpampang besar di sebelah-sebelahnya foto-foto adik-adik fajar.
Ya..fajar adalah anak pertama dan dia punya 1 adik perempuan dan yang paling kecil laki-laki.

Ayah fajar seorang PNS itu terlihat dari baju seragam yang beliau kenakan di foto yang adrian lihat.

"Apa pekejaan ibu fajar?" Tanya adrian dalam hati

"Adiknya fajar yang cewek bentar lagi pulang,dia sekolah di SMP Negeri 2,yang kecil sekolah di SD Negeri Sompok" terang si ibu sambil duduk di depan adrian.

"Mereka pulang dijemput siapa bu?"

"Klo ibu libur gini biasanya ibu yang jemput mereka,kamu mau ikut nggak? Daripada di rumah saja nunggu hujan nggak reda-reda" tawar si ibu

"Rian mager rasanya bu,efek kekenyangan hahaha"

"Masih sejam lagi kok,mau tiduran di sofa dulu?"

"Nggak usah bu,rian duduk di sini aja,kalau ibu sibuk silahkan dilanjut aja bu"

"Ibu mau bersih-bersih rumah tapi kok rasanya malas..efek kekenyangan juga kali ya? Hahaha"

Kembali adrian terpesona dengan suara tawa merdu dan wajah ceria si ibu.Kecerian wajah itu bagaikan mentari yang mengintip di kala langit mendung menggayung.

"Untung ibu gak lihat saat aku memandanginya" batin adrian sambil memalingkan muka

"Nanti jadi ikut jemput gak rian?" Tanya ibu fajar seperti berbisik

"Eh.." adrian terkaget

"Hahahaha..ngelamunin apa sih kok kaget gt?"

"Ngelamunin ibu" sahut rian agak jengkel

"Ibu ada di depan mu kok dilamunin,ada-ada aja kamu tu" kembail si ibu tertawa ceria dan lagi-lagi adrian terpesona.

"Kenapa sih aku ini" adrian menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mencoba menghilangkan lamunan ya? Hahaha" kembali si ibu menggoda.

Adrian merasa sebal dan gemas.

"Ibu jangan bikin saya gemas"

"Rian gemas kenapa?"

"Ibu godain saya terus"

"Ibu mau ganti baju dulu,rian ikut ibu aja"

Si ibu melangkah masuk ke kamar dan menutup pintu.

Tak berapa lama si ibu keluar kamar.
Menggunakan kaos dan celana panjang serta hijab menutupi dada membuat adrian semakin terpana tanpa sadar adrian mengucap

"Ibu sangat cantik"

Reflek adrian menutup sembari menampar mulutnya sendiri beberapa kali.

"Hahaha..ayo berangkat rian"

"Jar..ibu ajak rian jemput adik-adik mu!!" Teriak si ibu dan tidak ada sahutan apapun dari dalam kamar fajar.

Di dalam mobil rian duduk di sebelah si ibu,matanya menatap ke jalanan yg penuh air akibat hujan yang tak kunjung reda.

"Kenapa kamu memuji ibu tadi?"

"Eh..maaf bu"

"Ibu kan tanya,kok malah minta maaf"

"Mulut saya reflek bu makanya saya meminta maaf"

"Rian beneran ngalamunin ibu?"

"Nggak kok bu,tadi bercanda aja"

"Kalau bukan ibu yang rian lamunin,nggak mungkin rian reflek ngatain ibu cantik"
"Iya nggak?"

Rian hanya diam,matanya tetap berpaling menatap jalanan.Dalam hati dia mengutuki hatinya yang terpesona dengan ibu temannya ini.

"Ibu kerja di mana?" Tanya adrian mengalihkan pembicaraan

"Hahaha..remaja 1 ini..pintar sekali mengalihkan pembicaraan"

"Ibu kerja di bank swasta rian"

"Oohh..enak dong bu tiap hari pegang uang hehehe"

"Sayangnya..ibu tidak di bagian yang pegang tuh hahaha"

"Ibu ini menggemaskan" adrian kembali berpaling.

"Emang kenapa kalau ibu menggemaskan?"

"Rian mau ngapain ibu klo menggemaskan?"

"Hahaha"

"Kalau saya gemas..saya bisa mencium ibu tau gak?!" Kata rian.

"Enggak tuh" sahut si ibu.

"Hiiiiihhhhhhh" rian semakin sebal dan gemas,matanya tajam menatap si ibu.

Si ibu yang matanya fokus ke jalanan karena kaca mobil yang buram akibat tertimpa air hujan tidak melihat tatapan tajam penuh kesebalan remaja kurus yang duduk di sebelahnya.

Setelah mampu meredakan kegemasannya mata rian kembali berpaling ke jalanan

Mobil itu masuk ke halaman sekolah dan parkir..mereka datang lebih awal dari jadwal kepulangan murid SD negeri.

Mereka menunggu terdiam di dalam mobil dengan pikiran masing-masing.

"Aaahhh" tiba-tiba adrian mendesah.

"Hayoooo..ngalamunin apa anak bujang ini?? Hahaha" Kembali si ibu menggoda sambil melihat ke arah adrian

Adrian hanya diam dan menatap tajam si ibu.

"Hahaha..rian makim gemas ya..." Mulut si ibu terbuka tertawa senang.

"Cup..mmmpphh"

Mata si ibu melotot kaget

"Rian????"
 
Bab 2


🎶 "Love is on the way..I can see it in your eyes..Let's give it one more try tonight baby.."


Alunan refrain grup rock Saigon Kick terdengar lirih di walkman yang Adrian putar malam itu.Pikirannya terbang kembali ke kejadian sore tadi.


"Rian???"


Si ibu berseru tertahan karena kekagetannya..mulutnya yang terbuka karena tertawa tiba-tiba dibungkam dengan mulut Adrian.Kejadian yang hanya 2 detik itu benar-benar membuatnya terkejut.


"Maaf bu,saya turun di sini aja,saya pulang naik angkot besok siang sepulang dari sekolah saya ambil motor saya" ucap Adrian seraya membuka pintu mobil dan berlari ke luar menuju jalanan.


Tak berapa lama ia pun mendapatakan angkutan dan segera naik untuk pulang ke rumah.



"Kenapa aku melakukan hal gila kepada ibunya Fajar?"


"Kenapa aku begitu nekat menciumnya?!"


"Aaarrggghhhhh!!"


Adrian begitu frustasi dan jengkel dengan kelakuannya sendiri tadi sore


Tok..tok..tok..


"Kamu kenapa adrian?"


Tanya ayahnya,


"Nggak apa-apa pak,Adrian hanya pusing dengan pelajaran matematika yang tadi diajarkan di sekolah" sahut Adrian berbohong.


"Tumben kamu belajar hahaha" ayahnya menyahuti tidak percaya.


Adrian diam. Ia mencoba untuk tidur dan melupakan kejadian sore tadi.


Adzan subuh membangunkan Adrian dari tidurnya yang gelisah semalaman. Bayang-bayang ciumannya selalu hadir semalaman.Dadanya berdebar kencang.


Takut,gelisah,gembira,menjadi satu mengombang-ambingkan hati dan pikirannya.


Ia bangun lalu keluar dari kamar.


"Motor dan pakaian seragam mu di mana?" Tanya ibunya


"Di rumah Fajar,kemarin waktu pulang kehujanan terus diajak Fajar berteduh dan mandi di rumahnya." Adrian menuangkan air hangat untuk membasahi kerongkongannya yang kering sambil berdiri di sebelah ibunya yang sedang membersihkan sayuran.


"Kok pulang naik angkot?"


"Sebenarnya kemarin di suruh ibu nya Fajar pulangnya nunggu hujan reda tapi saat ibu nya Fajar mau jemput adik-adiknya pulang sekolah saya ikut,saya turun di lamper sari karena adiknya yang kecil sekolah di sompok."


"Nanti pulang sekolah mau ke rumah Fajar ambil motor dan seragam ku Bu."


"Trus pakaiannya Fajar yang kamu pakai itu gimana?
Masak mau kamu kembalikan tanpa di cuci dulu?"


"Pakaiannya Fajar saya kembalikan besok aja kalau sudah bersih Bu."sembari berjalan kembali ke kamarnya.


"Jangan tidur lagi,nanti bangun mu kesiangan."
"Nanti berangkat biar diantar bapak aja ke rumah Fajar sekalian ambil motor mu."


"Nggak usah bu,saya numpang hermawan ke sekolah" sahut Adrian dari dalam kamarnya


Adrian tiduran termenung,tangan kanannya ia tempelkan di dahinya.Alisnya berkerut-kerut menandakan kegalauan pikirannya.


"Bagaimana kalau ibunya Fajar lapor ke suaminya??"


"Bagaimana kalau ibunya Fajar bilang ke Fajar bahwa aku telah menciumnya??"


Pertanyaan ketakutan dan kegelisahan itu selalu menghantui pikirannya sepanjang malam hingga subuh ini.Akibat rasa kantuk yang kuat tanpa sadar Adrian tertidur.


"Rian,bangun..bangun..sudah jam setengah 7 ini kamu nanti terlambat lagi" ibunya mengguncang-guncang bahu adrian untuk membangunkannya."


"Hoooaaammmzzzz" Adrian membuka mata dan menggeliat.


"Cepetan mandi!!!" Seru ibunya.


Bergegas Adrian lari ke kamar mandi.


Tiiiinn..tiiinn..tiiinnn..


"Ndessss!!!"


"Tuh,Hermawan dah datang" kata ibunya.


"Adrian berangkat dulu ya bu,pak"


"Cepet ndes..nanti terlambat" seru Hermawan jengkel.


"Ngebut ya ndes" sahut adrian sambil membonceng.


Di kelas Adrian hanya diam melamun,gurauan teman-teman sekelas yang riuh rendah tidak mampu menggoyahkan perasaan tidak menentu di hatinya,pikirannya terbang tak tentu arah.


"Nanti pulang bonceng aku aja..sekalian ambil motor mu di rumah" tiba-tiba Fajar duduk disebelahnya.


Adrian menoleh,


"Siap!" Jawabnya


"Kenapa kemarin kamu langsung nyelonong keluar mobil dan pulang??"
"Ibu ku khawatir sama kamu"


Pandangan Adrian menerawang jauh.


"Kenapa ibu mu khawatir?" Dia bertanya sambil menunduk dan kedua telapak tangannya menyati di belakang kepalanya


"Entahlah,ibu ku cm cerita tiba-tiba kamu keluar dari mobil trus naik angkot" kata Fajar tak peduli.


"Nanti ambil motor jangan pulang dulu..ibu ku menyuruh mu menunggu beliau" Fajar bangkit dan berlalu dari sebelahnya.


"Ck"


"Mati aku"


"Ada apa ndes?" Hermawan duduk di meja di depan Adrian.
"Ngapain kepala mu kau pukul sendiri,ada tangan teman mu yang kasar ini kalau memang mau diperbantukan untuk memukul kepala mu" kata Hermawan sambil mengusap-usap telapak tangannya.


Adrian tetap menunduk.


Plak!!!


"Asu!!!" Jerit Adrian mengusap kepalanya.


"Hahahahahaha" Hermawan lari keluar kelas sambil tertawa terbahak-bahak.


Adrian sekolah di STM negeri yang terletak di pusat kota Semarang,hanya ada 1 cewek di kelasnya.
Tidak ada yang menarik dari kehidupan sehari-hari bocah kurus dekil itu.
Kulitnya yg coklat kematangan,rambutnya yang selalu awut-awutan dan pakaian yang tidak pernah rapi seolah menjadi trade mark nya.
Hanya 1 buku yang digulung lalu dimasukkan di saku celana belakang yang jadi sumber pelajarannya.Dan buku itu bersih tanpa noda coretan apapun karena dia hanya meletakkannya di meja tanpa berniat menodai buku itu sedikitpun.
Dia lebih senang lari keluar pagar sekolah bersama Chandra temannya untuk menghabiskan waktu di rental PS 1 waktu itu.
Adrian anak yang sedikit cerdas,walaupun bukunya bersih tanpa catatan apapun tapi nilai pelajarannya tidak pernah jelek pun tidak bagus sekali juga.
Di rumah,belajar adalah hal yang tidak dia pahami.
Dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan belajar bermain gitar listrik agar bisa seperti gitaris-gitaris idolanya.
Musik Heavy Metal adalah genre yang dia sukai. Iron Maiden,Judas Priest,Led Zeppelin dan grup-grup band semacam itulah yang selalu mengiringi kehidupannya sejak kelas 4 SD.
Dia banyak belajar mengenai kehidupan dari lirik lagu band-band rock.
Remaja idealis dan anti kemapanan yang merasa usia muda adalah masa untuk berani mendobrak sistem dan berkarya.


Kemampuan bermain gitarnya mumpuni dan karena dentingan suara gitarlah cerita asmara usia muda nya dimulai,hentakan musik rock mendobrak gejolak syahwat nya untuk berani berpetualang dan mengeksplorasi dua kata


"CINTA vs NAFSU"
 
"Now I don't need to worry 'bout tomorrow
Ain't anticipating what's to come
And I don't need to worry 'bout
The things I have not done
Long as I got rock and roll
I'm forever young"


Petikan lagu Cinderella mengiringi keberanian Adrian untuk membonceng Fajar untuk mengambil motor di rumahnya.

"Tunggu di ruang tamu aja sebentar lagi ibu ku pulang."

"Kalau mau minum ambil aja di kulkas,aku mau masuk kamar dulu."

"Kamu nggak nemenin aku Jar?" Tanya Adrian.

"Nggak,mau ngerjain tugas." jawab Fajar.

"Nanti aku salin ya Jar." ujar Adrian cengengesan.

"Lihat aja nanti."

"Eh Jar,pinjam gitarnya dong."

"Gitarnya ada dibelakang sofa."

Setelah mengambil gitar,ia langsung men-stem gitar lalu mencoba memetik deretan 6 senar string itu.

Setelah beberapa saat akhirnya 6 senar itu berbunyi pas tanpa fals.
Setelah terdiam beberapa saat mulailah dia memainkan sebuah lagu berjudul "BIDADARI"

"Langit cerah membias cahaya
Di atas debur ombak menari
Kibasan rambutmu terurai
Kala kutatap indah matamu


Walau hadirku untuk sejenak
Kau berikan tembang-tembang lagu cinta


Meninggalkan satu kenangan
Terukir dalam dinding hatiku
Kaburkan luka lama ini
Dengan sinar emas sang pelangi


Izinkanlah diri bila mengagumi
'Kan kunikmati damai alam surgawi


Bidadari
Kau datang mempesona
Bidadari
Berikan mawar cinta


Bila hadirmu kembali
Nyalakan lilin di jiwaku
Ingin kuraih dirimu
Kubawa pergi ke duniaku


Bidadari
Kau datang mempesona
Bidadari
Berikan mawar cinta"


Prok..prok..prok..
Suara tepuk tangan mengagetkan Adrian,membawa jiwanya kembali ke raga yg sedang bermain gitar.
Dia menoleh ke sumber suara,

"Bu"

"Suara mu bagus kenapa gak nawarin gorengan keliling kampung?" Kata si penepuk tangan sambil terkekeh.

Iya..ibunya Fajar sudah di depan pintu saat Adrian menyanyikan lagu itu sambil memejamkan matanya.
Si Ibu hanya melihat dan mendengarkan tanpa berniat sama sekali untuk memberikan sapaan yang bisa menghentikan lantunan merdu suara Adrian dan keindahan petikan gitarnya.

Adrian merasa jengkel dan gemas dengan ucapan Si Ibu.
Ia melihat ID Card yang tergantung pas di dada kanan yang menonjol.
Tanpa sadar ia membacanya,
"Kartika Puji"

"Iya itu nama saya,ada yang bisa saya bantu tuan muda?" Tanya si ibu sambil tersenyum manis.

Adrian kembali terpesona dengan mata lentik nan jeli yeng menatapnya,dia hanya bisa menelan ludah lalu menunduk.

"Saya minta maaf atas kejadian yang kemarin Bu."
"Saya bersalah dan kurang ajar terhadap Ibu."
Kata Adrian sambil menunduk.

"Eh,Fajar nggak ngasih Rian minum ya?" Tanya Bu Kartika cuek dengan ucapan Adrian barusan.

"Rian mau minum apa?"

"Nggak usah Bu,saya menunggu di sini karena kata Fajar,Ibu mau ketemu saya"

"Ibu mau membuat Rian gemes sama Ibu lagi" bisik Bu Kartika di telinga Adrian sambil tersenyum menggoda.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd