Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Masa Lalu

Selamat Lebaran untuk para suhu.
Mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏
Adrian kembali lagi setelah berpuasa dengan gejolak birahinya 😂😂



You won't hear me,
But you'll feel me
Without warning, somethings dawning, listen.
Then within your senses,
You'll know you're defenseless
How your heart beats, when you run for cover
Your cant retreat I spy like no other.



Then we race together.
We can ride forever
Wrapped in horsepower, driving into fury
Changing gear I pull you tighter to me



I'm your turbo lover
Tell me there's no other
I'm your turbo lover
Better run for cover



We hold each other closer, as we shift to overdrive
And everything goes rushing by, with every nerve alive
We move so fast it seems as though we've taken to the sky
Love machines in harmony, we hear the engines cry.



I'm your turbo lover
Tell me there's no other
I'm your turbo lover
Better run for cover



On and on we're charging to the place so many seek
In perfect synchronicity of which so many speak
We feel so close to heaven in this roaring heavy load
And then in sheer abandonment, we shatter and explode.



I'm your turbo lover
Tell me there's no other
I'm your turbo lover
Better run for cover




Lagu Judas Priest mengiringi remaja kurus yang sedang berdandan. Mengenakan celana jeans hitam dan baju kotak-kotak biru serta sneakers hitam membuat tampilannya sangat berbeda. Hari ini Adrian akan pergi ke Toko Barokah milik Bu Lasmi untuk briefing sebelum memulai pekerjaannya sebagai marketing sembako.



"Bu, sangu." Pinta Adrian saat menjumpai ibunya di dapur.



"Mau bawa bekal makan?" Tanya sang ibu.



"Uang lah, masak pertama kerja bawa tepak?" Jawab Adrian sedikit kesal.



"Bapak aja dibawain bekal." Sang Bapak tiba-tiba ikut menyahut lalu duduk di meja makan.



"Ck, masak anak muda bawa bekal." Decak Adrian lunglai dudukbdi meja makan.



Kedua orang tuanya tersenyum melihat kejengkelan Adrian.



--------------------------



Toko itu lumayan besar. Tumpukan sak beras dan jerigen minya goreng berada tepat di depan pintu kaca di belakang folding gate. Peti-peti telor tertumpuk di samping toko yang merupakan garasi untuk beberapa mobil pick up untuk pengiriman pesanan sembako. Beberapa karyawan dan karyawati tampak sibuk mempersiapkan muatan dan melayani pembeli yang sudah berdatangan.



"Selamat pagi mbak, saya mau ketemu Bu Lasmi." Sapa Adrian pada seorang wanita yang duduk sebagai kasir.



"Mas Adrian ya?" Tanya si mbak.



"Iya mbak." Jawab Adrian.



"Langsung masuk aja mas dari samping toko. Sudah ditunggu ibu sama bapak di rumah." Kata si mbak sambil memberikan arahan.



"Terima kasih ya mbak." Ujar Adrian dengan tersenyum dan beranjak menuju ke rumah Bu Lasmi.



"Tok tok tok!!" Adrian mengetuk pintu jati yang tebal dengan semangat.



Tak lama kemudian, keluarlah seorang wanita bertubuh montok mengenakan gamis panjang. Wajahnya yang bulat semakin terlihat chubby dengan balutan hijab pasminya. Kelopak matanya bergerak liar, bibirnya yang tipis merona menyunggingkan senyum penuh gairah dengan pancaran sinar mata yang terlihat gembira.



"Adrian, ternyata kamu mau juga kerja di toko ku." Kata Bu Lasmi dengan gembira.



Adrian hanya tersenyum kikuk mendapati sambutan ceria Bu Lasmi.



"Masuk dulu nang. Bapak baru saja pergi nemuin suplier telor."



Adrian hanya tersenyum sambil melangkahkan kakinya memasuki rumah yang besar dengan lantai marmer yang mengkilap. Sofa melingkar dengan meja bulat terhampar di ruang tamu.



"Udah sarapan nang?" Tanya Bu Lasmi.



"Sudah Bu." Jawab Adrian singkat.



Matanya jelalatan melihat kulit putih jemari tangan dan kaki Bu Lasmi. Wanita yang tempo hari mampu menaikkan libidonya saat berkunjung ke rumahnya menemui ibunya dan menawarinya pekerjaan.



Adrian duduk diikuti Bu Lasmi yang juga duduk di hadapannya. Mereka hanya terhalang meja bulat yang berada di tengah-tengah sofa.



"Bapak sepertinya lama, tapi intinya gini Rian, kamu nanti bawa daftar harga barang-barang yang mau kamu jual untuk ditawarkan ke pasar atau toko-toko kecil di kampung-kampung."



Bu Lasmi kemudian menjelaskan detail pekerjaan dan apa saja batang yang harus ditawarkan hingga gaji dan komisi bila Adrian mampu menjual sesuai target atau melebihi target.



"Khusus untuk kamu, training dalam waktu yang tidak terbatas." Kata Bu Lasmi dengan tersenyum.

"Maaf, ibu pernah menjanjikan saya sesuatu kalau saya kerja di sini." Adrian berkata tiba-tiba beralih dari topik pembicaraan mereka.


"Hahaha..kamu ingat-ingat terus ya?" Jawab Bu Lasmi dengan tertawa.


"Pepaya dan semangka itu buah kesukaan saya Bu." Balas Adrian dengan berani.


"Menurutmu, melon atau semangka?" Tanya Bu Lasmi dengan tatapan menggoda dan jari tengahnya menggores belahan dada yang masih tertutup gamis.


"Dari luar terlihat seperti semangka sih, tapi mungkin saja bungkusnya semangka tapi isinya jeruk." Ujar Adrians sambil membuka lebar kedua pahanya sambil mengelus bagian tengah selangkannya.


"Ular kobra atau ular sawah?" Tanya Bu Lasmi semakin liar dengan memasukkan jari tengahnya ke dalam mulut.


"Kalau yang disajikan semangka, dia bisa menjadi kobra. Kalau yang disajikan jeruk, dia hanya akan jadi ular sawah." Jawab Adrian menantang.


"Ayo ikut aku." Ajak Bu Lasmi sambil berdiri dan melangkah masuk ke dalam rumah.


Adrian pun bangkit dan mengikuti Bu Lasmi dari belakang. Bongkahan pantat yang tercetak dadi gamis ketat Bu Lasmi membuat libido remaja itu semakin tergelak. Matamya tak bisa lepas dari goyangan bahenol kedua pantat besar itu.


"Seberapa kuat kamu kerja Rian?" Tanya Bu Lasmi setelah berhenti di depan pintu kamar.


"Tergantung berapa lama waktu yang ibu sediakan untuk saya kerja." Jawab Rian dengan senyum mesum.


"Bapak akan lama, waktu kita panjang." Ujar Bu Lasmi.


"Semangka atau melon?" Tanya Adrian.


"Bukalah dan lihatlah sendiri." Kata Bu Lasmi memasuki kamar dan berdiri membelakangi Adrian di sebuah kaca besar yang menempel di dinding bersebelahan dengan lemari besar.


Adrian pun mendekat setelah menutup pintu kamar, saat Bu Lasmi mengangkat bagian belakang hijabnya seperti sebuah kode dimana resleting gamis itu berada. Adrian kali ini sudah mempersiapkan diri untuk lebih sabar dan mengontrol libidonya.


"Sebuah tubuh yang indah saat tertutup." Bisik Adrian sambil menurunkan resleting yang panjang hingga ke pinggang.


"Apanya yang indah dari tubuh renta ini Rian?" Tanya Bu Lasmi berharap pujian lebih saat gamis itu melorot sempurna dari tubuhnya.


"Ternyata beneran semangka." Puji Adrian tanpa menjawab pertanyaan Bu Lasmi.


Tubuh kuning langsat nan mulus itu terpampang indah di cermin. Wajah ayu keibuan terlihat sayu menahan gairah. Bra dan cd berarna krem cerah seolah menyatu dengan tubuh yang bersih. Walaupun perut sedikit berlemak tapi lekukan pinggang itu masih terlihat menggairahkan dengan pantat yang besar dan payudara yang juga besar.


"40 D." Bisik Bu Lasmi saat ujung jari kanan Adrian menelusuri belahan payudaranya.


Bu Lasmi menggerakkan tangannya ke atas saat dan tersenyum binal saat melepas hijabnya. Adrian melihat wajah mesum Bu Lasmi yang terpantul dari cermin saat ia menciumi tengkuk dan leher wanita empat puluh tahunan itu.


"Eeemmmmhhhhh.."


"Kamu sering ngentot ya nang?" Tanya Bu Lasmi di tengah lenguhan gairahnya.


Adrian tidak menjawab, ia dorong sedikit tubuh Bu Lasmi hingga kedua tangan Bu Lasmi menopang ke cermin agar tubuhnya tidak terjatuh. Bibir Adrian bergerak lembut menggesek setiap centi meter kulit bersih nan mulus punggung Bu Lasmi.


"Sssshhhh..eeeemmmhhhh.." lenguh Bu Lasmi sambil mendongakkan kepala.


Adrian melepas kaitan bra krem itu lalu melepaskannya dari tubuh Bu Lasmi.


"Besar, mulus, bersih, dan kuning langsat." Bisik Adrian sambil menjilat telinga Bu Lasmi dan tangannya meremas kuat payudara yang tergantung indah membulat.


"Eeeegghhh..Riaaannn.." Desis Bu Lasmi mendengar pujian yang diiringi dengan rangsangan dari Adrian.


Adrian melepaskan pakaiannya dengan pelan. Kedua pasang mata itu saling menatap melalui cermin dengan pandangan penuh gairah. Keduanya pun akhirnya telanjang bulat seperti adam dan hawa saat pertama kali berada di bumi.


"Kobra." Desis Bu Lasmi saat tangan kirinya bergerak ke belakang memegang penis Adrian.


"Bisa menjadi piton saat ia diberi makanan yang nikmat dan lezat." Bisik Adrian sambil menolehkan kepala Bu Lasmi ke belakang dan mencium bibir tipis merona itu dengan lembut.


Keduanya memejamkan mata saat bibir mereka menyatu, lidah mereka saling menjilat dan membelit disertai saling sedot. Tangan kanan Bu Lasmi menopang kaca, tangan kirinya membelai penis Adrian yang mulai menegang. Sedangkan tangan kanan Adrian memegang kepala dan tangan kirinya meremas bergantian kedua payudara sekal Bu Lasmi.


"Awal kerja yang bagus Rian." Bisik Bu Lasmi dengan mata sayu.


Adrian membalikkan tubuh Bu Lasmi dan memepetkannya di sisi lemari. Mereka kembali berciuman dengan liar.


"Mmmppphhh..mmmpphhh..mmmpppphhhh.."


"Semangak yang sangat ranum." Puji Adrian setelah melepaskan ciuman dan mengalihkan bibirnya ke kedua payudara Bu Lasmi.


"Ssssshhhhh...eeeeggghhh..ooouuhhh.."


Bu Lasmi mendongakkan kepala dan mendesis, mendesah saat lidah Adrian menari di kedua puting coklat yang tegak menantang. Kuluman dan sedotan bibir Adrian membuat wanita paruh baya itu belingsatan.


"Aaahhhh..sedot yang kuat nang.." Desah Bu Lasmi.


Adrian meremas dengan kuat dan kasar kedua payudara yang tidak mampu tertampung di telapak tangannya itu. Mulutnya mengenyot kedua puting itu bergantian dengan kuat. Rangsangan Adrian tidak berhenti sampai di situ, lidahnya kembali menelusuri setiap centi meter dada, perut hingga ia harus berjongkok untuk mengakses kedua paha mulus yang telah terbuka lebar.


Tubuh Bu Lasmi menggigil, ia tidak pernah merasakan kegiatan sex seperti yang dilakukan Adrian. Ia bukan istri baik-baik, tapi ia tidak pernah mengetahui ada hubungan seksual yang model seperti ini. Baru kali ini ada lelaki yang bisa membuat tubuhnya menggigil hanya dengan gesekan bibir pada seluruh bagian tubuhnya.


Adrian mengangkat paha kiri Bu Lasmi, melebarkannya, dan menahan paha itu dengan tangan kananya yang beropang pada sisi lemari. Vagina yang ditumbuhi rambut hanya pada bagian atas itu terlihat sembab.


"Gua yang akan menjadi sarang baru si kobra."


Goda Adrian sambil menjilat dan matanya menatap wajah sayu penuh tanya Bu Lasmi.


"Aaaaahhhh..apa ini nang?" Tanya Bu Lasmi sambil mendesah.


"Ini adalah cara agar si kobra mudah memasuki sarang barunya Bu." Goda Adrian lagi.


Kali ini jari tengah Adrian membelah vagina Bu Lasmi diikuti lidahnya yang terjulur menjilat klitoris mungil yang menampakkan dirinya. Jilatan lidah dan colokan jari di vagian Bu Lasmi dilakukan Adrian selama hampir lima menit itu menghasilkan,


"Ya Allah Gustiiiii....Riaaaaannn...aaaaahhhhhh.."


Tubuh Bu Lasmi menggerinjal seakan terkena sengatan belut listrik. Matanya tidak sanggup membuka dan kepalanya mendongak kuat saat kenikmatan yang baru pertama kali dialami menyerbunya.


Hanya dengan lidah ia seperti orang kencing???
Dengan seorang remaja kencur ia bisa mengalami kenikmatan yang luar biasa??
Bagaimana nanti jika penis Adrian yang besar panjang itu memasuki vaginanya??
Kenikmatan seperti apalagi yang akan dialaminya??


Itulah berbagai pertanyaan atau rasa penasaran yang saat ini bergejolak di pikirannya saat vaginanya mengeluarkan cairan kenikmatan.


"Sebuah pekerjaan awal yang menjanjikan ya Bu?" Tanya Adrian berbisik saat ia bangkit dan memeluk tubuh lunglai Bu Lasmi.


"Heeehhh..sepertinya begitu, tapi aku tetap butuh seberapa kuat kamu bekerja nang." Jawab Bu Lasmi masih penasaran.


"Baru pertama kali di jilatin memek dan dicolokin memek pakai jari ya Bu?" Tanya Adrian lagi.


"Memek?" Tanya Bu Lasmi bingung menatap Adrian yang tersenyum mesum.


"Ini namanya memek Bu." Jawab Adrian sambil jari tengahnya kembali mengusap dan mencolok vagina Bu Lasmi.


"Haruskah kamu berkata seporno itu dengan orang tua seperti ku nang?" Tanya Bu Lasmi agak jengkel.


"Ngentot tidak memandang usia Bu, kata-kata porno akan membuat Ibu lebih bergairah, buktikan saja omongan ku Bu." Jawab Adrian santai.


Adrian kembali melumat bibir Bu Lasmi dan keduanya kembali berciuman dengan mesra bagaikan sepasang sejoli yang sedang memadu kasih.


"Ibu pernah menyepong kontol?" Tanya Adrian setelah melepaskan ciumannya.


"Nyepong?" Bu Lasmi gantian bertanya bingung.


"Mengemut kontol, mengulum kontol, mengoral kontol." Jawab Adrian sabar.


"Pernah lah, suami ku selalu meminta itu dibanding bercinta." Jawab Bu Lasmi.


"Ngentot Bu." Adrian memprovokasi.


"Iya..ngen...ngentot.." Balas Bu Lasmi ragu.


"Ini besar, panjang." Timpalnya saat memegang dan memperhatikan penis Adrian yang menegang sempurna.


"Ini apa Bu?" Tanya Adrian menggoda.


"Kon..kontol mu nang." Jawab Bu Lasmi tanpa memandang Adrian.


Adrian menekan pelan kedua pundak Bu Lasmi agar turun dan berjongkok di depannya. Ia pun sedikit memundurkan kaki agar Bu Lasmi bisa berjongkok diantara selangkangannya dan lemari. Bu Lasmi berlutut dengan kedua tangan memegang paha Adrian. Di depannya terpampang penis berurat yang membuatnya terbayang dengan kenikmatan. Ia pun menjilati penis itu dengan telaten mulai dari ujung penis, batang penis hingga ke testis.


"Ssssshhhh..aaaahhhh.." Adrian mendesah.


"Lihat ke cermin Bu, Ibu terlihat sangat cantik dan binal saat menikmatin kontol ku." Adrian kembali memprovokasi Bu Lasmi.


Bu Lasmi menolehkan kepalanya ke cermin saat mulutnya dipenuhi oleh penis Adrian. Ya, ia merasa seksi dan cantik saat melihat dirinya sendiri sedang mempermainkan penis Adrian. Hal yang tidak pernah ia lakukan selama ia menikah dengan suaminya. Ia seperti melihat sisi lain dirinya yang butuh pelampiasan seksual. Dan gairahnya semakin meledak saat ia membuktikan sendiri ptovokasi Adrian.


"Aaaahhhh..mulut ibu enak..ooouuuhhh.." Adrian kembali mendesah keenakan.


"Sudah Bu, saatnya si kobra memasuki sarang dan mengklaim kepemilikan gua ini sebagai sarangnya."


Adrian menyudahi keasyikan Bu Lasmi yang sedang mengoral penisnya. Bu Lasmi tampak sedikit kecewa karena penis Adrian disarakannya lebih enak untuk dioral dibanding beberpa penis yang telah dicobanya. Tapi ia hanya bisa menuruti perkataan remaja yang menurutnya lebih lihai bermain sex. Ia pun menurut saat Adrian menempelkan tubunya di sisi lemari. Ia seolah yakin bahwa Adrian akan memberinya sesuatu yang tidak pernah tidak dapatkan, dan ia merasa suka didominasi.


"Mmmppphhh..mmpphhh.."


Mereka kembali berciuman dengan ganas, Adrian mengangkat kedua kaki Bu Lasmi dan menggendongnya. Bu Lasmi pun refleks melingkarkan kedua kakinya di pinggang Adrian dengan tubuhnya tertopang di sisi lemari. Diarahkan penisnya di belahan vagina Bu Lasmi.


"Riaaaaaaannnn..giiii..laaaa...aaaahhhhhh.."


Bu Lasmi benar-benar tidak menduga Adrian bisa selihai ini dalam bercinta, ia tdiak menduga Adrian juga sanggup menggedongnya sambil memasukkan penis panjang itu ke dalam vaginya. Ini adalah sesuatu yang baru dan luar biasa baginya.


"Ssssshhhh..jangan gerak dulu nang, rasanya penuh banget memek ku." Desis Bu Lasmi tanpa sadar berkata vulgar.


"Penuh dengan apa Bu?" Tanya Adrian menggoda tanpa menggerakkan pinggulnya.


"Penuh dengan kontol mu, gua ini sah menjadi sarang kobra." Jawab Bu Lasmi penuh nafsu.


"Pernah disengat kobra Bu?" Tanya Adrian semakin menggoda.


"Eeeggghhh..eeegghhh..iii..nnniiii..seee...daaangggg...diiii..seee..nggaaaattt..koooo..braaaaa....aaaaahhh...aaaahhhh.."


Tubuh Bu Laila melonjak-lonjak saat pinggul Adrian mulai bergerak memompa.


"Eeegghhh..eeeggghhh..eeegghh.." lenguh Adrian di tengan pompaannya.


Gua baru ini terasa sangat nikmat bagi si kobra. Kehangatan dan kesempitannya membuat si kobra bersemangat keluar masuk gua.


"Memek yang sangat nikmat..eeehhh..eehhh.." Puji Adrian.


"Kontol mu lebih nikmat..ooouuuhhh...ooouuuhhh.." Bu Lasmi gantian memuji.


Kedua tangan Adrian menahan pantat lebar Bu Lasmi sambil pinggulnya bergerak stabil. Keras dan dalam selama beberapa menit. Vagina itu bukan lagi sembab, sudah becek dan banjir. Bu Lasmi pun hanya bisa merem melek menikmati pengalaman gaya bercinta yang baru.


"Riaaaaaaaa...aaaaa...kuuuuu..aaaaahhhh...aaaahhhhh.."


Tubuh Bu Lasmi bergerinjal saat puncak kegelian pada vaginanya tercapai. Ia memeluk erat Adrian agar tubuhnya tidak terjatuh saat ia mengalami orgasme keduanya. Sex yang luar biasa baginya.


Mereka berdiam sejenak setelah Adrian menurunkan kedua kaki Bu Lasmi yang gemetaran.


"Sengatan yang nikmat sayang." Bu Lasmi memuji dan melumat bibir Adrian dengan lembut. Panggilan mesra pun mengiringi kisah sejoli usianya terpaut jauh.


Bu Lasmi mendorong tubuh Adrian jatuh ke atas kasur dengan kaki masih terjuntau di lantai. Ia lebarkan kedua kaki Adrian dan membelakanginya. Dengan tenang, dipeganginya penis Adrian ke vaginanya.


"Eeeeggghhhh..kontol yang kuat..aaaahhhh.."


Bu Lasmi mendesah dan mulai menggerakkan pinggul dan pantatnya. Ia menatap dirinya yang sedang menggagahi Adrian di cermin besar. Adrian pun mengintip di balik punggung mulus Bu Lasmi.


"Sssshhhh..Ibu terlihat seksi dan binal kalau begini..oouuuhhh.." ujar Adrian sambil merem melek dengan goyangan pinggul Bu Lasmi.


"Eeeggghhh..kontol remaja yang nikmat..aaaahhh..aaahhh.."


Bu Lasmi lupa dengan usianya, lupa dengan ketahanan tubuhnya. Dengan kedua tangan menopang di kedua paha Adrian, pinggulnya bergerak naik turun sehingga membuat payudaranya pun ikut bergoyang serampangan. Mulutnya tak berhenti mendesah dan kepalanya ikut melenting ke kanan dan ke kiri tak beraturan. Setelah 10 menit,


"Yaaa...aaalllllaaahhhh...aaaaaaahhhhhh.."


Gerakan pinggul yang semakin cepat menghantar Bu Lasmi ke puncak kenikmatan yang ketiga kalinya. Kali ini tubuhnya terhentak dan bergetar hebat. Sebuah kenikmatan sex yang dahsyat kembali menerpanya. Adrian yang masih kuat bertahan, menancapkan penisnya semakin dalam,


"Riaaaaannnn...uuuuu..daaaaahhh...oooooohhhh.." Jerit pelan Bu Lasmi karena penis Adrian yang menyentuh rahimnya membuat klimaksnya semakin menjadi-jadi.


Dengan perlahan, Adrian mengajak Bu Lasmi untuk berdiri tanpa melepaskan ikatan kelamin mereka.


"Plak!!"
"Plak!!"
"Plak!!"


"Aduuuuhhh..apa-apaan kamu??!!" Jerit Bu Lasmi marah.


"Aaaaahhhh...aaahhh..kontol..kontol..Riaaaannn..oooohhh...ooohhh.."


Tanpa mempedulikan kemarahan Bu Lasmi, Adrian menyodokkan penisnya dengan kasar dan cepat.


"Eeegghhh..eeeggghhh..eegghh.."


Bu Lasmi menopangkan kedua tangannya di cermin agar tubuhnya tidak ambruk akibat serangan brutal penis Adrian pada vaginanya. Tangan Adrian mencengkeram kedua pundak mulus Bu Lasmi untuk memaksimalkan sodokan penisnya.


"Gilaaaa...riaaaannn..enaaakkk..kontol mu enaaakkk..aaaahhhh.."Bu Lasmi tak sanggup mengontrol mulutnya untuk tidak mendesah dan berkata vulgar.


"Memek ibu untuk kontol ku..eegghhh..eeggghhh.." Adrian kembali memprovokasi.


"Iyaaahhh..aaaahhh..gua ku rumah baru kobra mu...aaahhh..aaahhh.." Balas Bu Lasmi terprovokasi.


Mendengar provokasinya berhasil, syahwat Adrian semakin melonjak. Entotannya semakin keras dan dalam. Hingga 10 menit kemudian,


"Aaaaahhhh...aaaahhh..piiiiii...piiiissss..aaaahhhh.." Bu Lasmi menjerit lemah.


"Aaaaarrrggghhh...aaaahhhh.."


Adrian mengeram saat ia mengeluarkan penisnya dari dalam vagina Bu Lasmi dan memuntahkan sperma di bokong putih mulus wanita yang termasuk golongan kaya di kampungnya.


Bu Lasmi kembali menggigil dan gemetaran seluruh tubuhnya, cairan kenikmatannya keluar seperti saat ia sedang kencing. Seluruh sendi-sendinya terasa lepas hingga ia pun jatuh bersimpuh. Adrian mengarahkan penisnya ke depan mulut Bu Lasmi.


"Sedot pejuh ku sebagai tanda memek Ibu adalah milik ku." Perintahnya.


Bu Lasmi menatap Adrian dengan sayu lalu membuka mulutnya dan melahap penis Adrian yang masih belepotan dengan sperma dan cairan kenikmatannya sendiri. Ada sensasi kenikmatan yang berbeda saat ia diperintah oleh seorang remaja, karena selama ini ia merasa sebagai wanita kaya yabg berkuasa dan berpengaruh. Ia kembali melihat ke cermin saat menyedot isi penis Adrian yang masih tersisa hingga habis dan bersih. Bu Lasmi resmi menjadi bos dalam hal pekerjaan, sekaligus budak dalam hal sex bagi Adrian.
Scene paling aku suka disini, si wanita marah tapi malah disodok sama Adrian secara kasar dan seorang wanita yang kaya raya tapi diperintah sama seorang remaja buat ngepong sebagai tanda takluk

Luar biasa :tepuktangan::tepuktangan:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd