Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Maya - Sang Pasien RSJ Yang Menggoda Birahi

King_Lucifer777

Semprot Addict
Daftar
3 Dec 2019
Post
459
Like diterima
2.343
Bimabet
Hai Semuanya, Selamat Datang... Cerita Pendek ini sebenarnya adalah Remake dari Cerita Bocah Gila Yang Menggoda Birahi yang pernah kubuat sebelumnya, yang akhirnya Thread-nya ku close karena beberapa hal.
Daripada berlama-lama, silahkan di nikmati saja cerita tentang Wanita Gila yang kabur dari Rumah Sakit Jiwa ini, ini cerita Orisinil ya, jadi "Not-Repost". Lets Go...

Namaku Lefi, seorang pria berusia 24 tahun, pulang setelah seharian lelah bekerja. Malam itu, hujan turun dengan lebat, memberikan kesan muram pada kota ini yang biasanya dipenuhi cahaya. Saat aku berjalan menyusuri jalan sepi, suara hujan mengiringi langkah mobilku, dan tiba-tiba aku mendengar suara yang aneh, suara cekikikan dan bisikan yang tak jelas. Aku segera melihat sekeliling, mencari sumber suara itu.

Tiba-tiba, di tengah hujan yang turun deras, aku melihat seorang wanita yang berjalan dengan langkah liar. Wanita itu mengenakan seragam rumah sakit jiwa yang sudah sangat kotor. Melihat kondisinya, aku merasa iba. Tanpa ragu, aku turun dari mobilku dan mendekatinya sambil membawa payung.

Saat aku semakin mendekat, aku melihat selembar nametag terlipat di baju wanita itu. "Maya" begitulah nama yang tertulis di sana. Dengan hati-hati, aku mencoba berbicara dengannya, namun Maya hanya melanjutkan langkahnya tanpa memberi tanda-tanda mendengar.

Aku tidak bisa meninggalkan Maya begitu saja. Suara perutnya yang keroncongan memanggilku untuk bertindak. Tanpa berpikir panjang dan tidak bermaksud buruk, aku membantu Maya berjalan dan membawanya ke mobilku. Maya adalah tipe orang dengan gangguan jiwa yang penurut. Dia hanya sesekali tertawa, namun tatapannya tetap kosong dan mengikuti setiap arahanku.

Selama perjalanan pulang, hatiku dipenuhi oleh perasaan campur aduk, antara kebaikan hati dan ketidaknyamanan akibat bau yang sangat mengganggu. Bau tubuh Maya yang menyengat mulai mengisi interior mobilku.

Tiba di rumah, sebelum memberinya makan, aku tahu aku harus mengatasi masalah bau yang sangat mengganggu itu. Aku merasa langkah pertama adalah membersihkan Maya sebelum memberikannya makan. Dengan cepat, aku membawanya ke kamar mandi karena bajunya yang lembab meneteskan air ke lantai.

Ketika kami sampai di kamar mandi, pencahayaannya cukup terang, dan baru sekarang aku mulai memperhatikan goresan-goresan di wajah Maya yang cukup mencolok. Meskipun dalam kondisi seperti ini, dia masih memiliki pesona wanita muda, sekitar 35 tahun, mungkin masih cantik jika tidak dalam situasi seperti ini.

Kududukan Maya di closet, lalu sambil membantu Maya melepaskan baju kotor rumah sakit jiwa, aku melihat bekas luka di tubuhnya. Aku tidak tahu apa yang telah dialaminya, tapi saat ku melihat payudaranya yang ternyata sungguh besar tercetak pada bajunya yang mulai mengering, setan mulai membisikkan beberapa kalimat ke pikiranku.
“Suasana bagus nih, wanita ini gila, dia tidak akan bisa lapor kalo kamu apa-apakan", sebelum hati nuraniku kembali, penisku telah lebih dulu mengajakku untuk mengikuti bisikan tersebut.

Aku melepas baju pasiennya yang lumayan bau sekali, sehingga aku langsung membuangnya ke tempat sampah, Maya sepertinya berasal dari RSJ atau Posko Kejiwaan yang bagus, karena begitu aku aku membuka bajunya, didalamnya ternyata Maya masih menggunakan BH sejenis Sport Bra dengan angka 36, walau sepertinya kekecilan sehingga menekan payudaranya keatas dan tidak semua bagian payudaranya tertutup, namun malah makin membuatku terangsang.
Sama seperti dengan Baju-nya, Bra, Celana dan CDnya yang juga kubuang ke tempat sampah, sehingga kini dia dalam keadaan telanjang.

Ketika seluruh pakaiannya kini terbuka, aku tidak bisa menghindari untuk melihat tubuh Maya yang sekarang terpapar sepenuhnya, Payudara Maya jelas menggantung di hadapan ku dengan bagian vagina yang berbulu tipis teratur, sepertinya dulu memang dia di RSJ yang bagus, sehingga semua terurus dan tubuhnya memang lumayan kurus, kecuali payudaranya yg terlihat lumayan gede. Aku jadi sempat bergikir, kok bisa Maya kabur dari tempat itu.

Tadi lekuk tubuhnya tidak terlalu kelihatan karena baju pasiannya yang longgar serta masih ketutup Sport Bra kekecilan itu, tapi sekarang mungkin kalau dihitung lingkaran dada dan payudaranya, dia perlu BH ukuran 36F dan payudaranya masih kokoh, walau banyak garis merah karena Bra kekecilannya itu. Saat ku melakukan seluruh kegiatan tadi, Maya hanya terdiam, tak berkata-kata dan matanya kosong, tanpa ekspresi.

hJYHQ5A.png

Aku menyalakan air dan mulai memandikan Maya dengan lembut, air mulai mengucur, membasahi tubuh Maya. Namun, aku juga menyadari bahwa pakaianku basah karena percikan air.
Maka, aku memutuskan untuk membuka baju dan celanaku, toh Maya juga merespon apa-apa, dan ini adalah cara terbaik untuk menghindari agar pakaianku tidak semakin basah, sehingga sekarang, aku dan Maya telanjang bersama dalam kamar mandi.

Saat dia duduk di closet dan menyiramnya dengan air dari ujung kepala sampai ujung kaki sambil dia gemetaran, lalu aku angkat tangannya dan bulu ketiaknya bersih, tidak hanya ketiaknya, bulu kemaluannya juga sangat rapi, ditambah payudaranya yang super besar dan bokongnya yang sangat besar, membuatku makin bernafsu dan melupakan hati nuraniku di awal tadi.

Setelah tubuh Maya basah kuyup, aku mematikan pancuran air, lalu dengan lembut, aku mengambil sabun cair dan memulai mencurahkannya ke telapak tanganku, dengan tangan yang penuh dengan sabun, aku perlahan mulai mengusapkannya di punggung Maya, mengikuti lekuk-lekuk tubuhnya dengan hati-hati, termasuk bagian wajahnya, serta rambutnya, semakin bersih semakin kelihatan keindahannya dan semakin terangsang aku dibuatnya.

Saat ini Maya masih duduk di closet aku lumayan kesulitan untuk membersihkan tubuhnya, terutama yang bagian bawah, sehingga kumunta di berdiri dan kusuruh tangannya berpangku ke dinding, dia sepertinya tidak mengerti, sehingga kupake cara lain, yaitu mengambil tali dan lalu kuikat ke besi tirai bath tub-ku, sehingga Maya seperti menggantung.

Terpampang tubuh Maya yang bikin horni, dan membuat nafsuku memuncak, sesekali aku mengocok kontolku menikmati pemandangan indah tubuh wanita semok yang sedang bugil didepanku, dengan tangan yang aku ikat ke atas, aku lebih bisa menikmati tubuh indah Maya.

Kembali sabun cair mulai kugesekan di tanganku sehingga menghasilkan buih yang lembut, lalu kulanjutkan terus mengusapkannya di seluruh tubuhnya. Mulai dari punggung yang penuh dengan lekuk dan lempengan tulang, turun ke bokongnya yang halus, dan kemudian ke kaki-kakinya yang lelah. Aku bekerja dengan lembut, menghindari tekanan berlebihan, dan memastikan bahwa setiap inci tubuhnya tercuci bersih.

Batang penisku sudah lama mengeras, tegak mengacung sejak tadi, sehingga aku memeluknya dari belakang dan kedua tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya, alih-alih menyabuni tubuhnya hingga bersih, Sementara penisku menempel pada pantatnya dan ku gesekan sebentar, lalu kemudian aku berputar ke depannya dan menjamah payudaranya yang sebelah kanan dan kumainkan puting susunya dengan jariku, sementara tangan kananku meraba-raba memeknya yang tembem dan rapet yang dihiasi bulu-bulu halus. Mendapatkan semua perbuatan ini, Maya ini hanya menggeliat-geliat dan mendesah menikmati permainanku ini.

Akhirnya, aku dapat juga meraba belahan memeknya, yang kuselipkan jari tengahku ke celah memeknya itu, lalu kucoba mencoloknya dengan ujung jariku, seperti halnya mencolok-colok lubang belut dan baru kali inilah aku dapat merasakan kekenyalan dan empuknya daging memek.

Setelah semua tersabuni kemudian shower kembali ku nyalakan dan airpun mengguyur seluruh tubuh Maya hingga bersih tanpa sabun lagi dan lanjut shower ku matikan kemudian aku lap kepala Maya menggunakan handuk kemudian dadanya perutnya dan lanjut aku jongkok ku lap kemaluannya Maya yang berada tepat di hadapanku, tubuhnya kelihatan lebih bersih dari tadi, dan baunya juga sudah tidak menyengat lagi.

Karena pengaruh otakku yang terlanjur sange, aku penasaran sekali ingin melihat kemaluan Maya, handuk pun ku lemparkan dan ku dudukan kembali Maya di Closet dan kulebarkan paha Maya, aku dapat melihat kemaluannya Maya yang berbulu tipis lebih dekat, lalu ku buka bibir kemaluannya dan terlihatlah bagian dalam kemaluannya yang masih berwarna merah muda walau agak pucat, dan tak sangka kemaluannya sungguh kecil dan sepertinya masih sempit, ku jadi bertanya-tanya apakah dia tidak punya suami ataukah memang dia jarang berhubungan badan dulunya sebelum mengalami gangguan jiwa.

Sungguh ada sensasi besar yang membuat ku semakin penasaran hingga aku pun tak bisa menahan, langsung ku dekatkan wajahku dengan kemaluan Maya dan aku mulai menjilat kemaluan Maya terus menerus hingga Maya meleguh, rupanya Maya walau tak sadar dan mungkin tak mengerti, dia tetap menikmati, sehingga terus aku jilati, terutama di klitorisnya yang mungil.

Setelah bosan menjilati vaginanya, sasaranku berpindah ke payudaranya, kuremas payudaranya yang sungguh empuk ini. Dia sedikit menggelinjang karena merasakan payudara kirinya aku elus dan payudara kanannya aku sedot dan gigit halus, sedangkan tanganku yang satu lagi terus mencongkal lubang kemaluannya, sambil merem-melek dia menikmati perlakuanku, hingga akhirnya dia teriak panjang dan cairan menetes dari vaginannya.

Nafsuku akhirnya sudah mencapai tingkat tertingginya, Maya yang masih lemas, akhirnya kuangkat Maya ke Kamar, kemudian kududukkan dia dilantai dan kuangkat sedikit wajahnya sehingga kepalanya mendongak keatas, kubuka mulutnya dan sangat kunikmati hangatnya mulut bocah Maya ketika batang penisku masuk ke dalam mulutnya hingga hampir membuatnya tercekik tetapi dengan mata yang kosong dan tubuh yang terlihat lemas.

Puas melakukan oral di mulutnya, lalu kutidurkan dia di tepi kasurku dan ku renggangkan kedua pangkal paha Maya, kuraba lagi memeknya dan kukuakkan supaya lubangnya agak terbuka dan segera batang penisku kuarahkan serta kumasukkan ke lubang kenikmatan tersebut.
Lumayan sulit, hingga akhirnya kupaksakan dan *Sleb!* masuk ujungnya dan perlahan kutekan, hingga perlahan masuk sedikit demi sedikit, agak seret awalnya, walau aku sepertinya tidak mendapatkan hambatan dari selaput daranya, sepertinya dia memang sudah pernah menikah dan mungkin karena dia sudah lama tidak dimasukin penis, sehingga vaginanya kembali rapet.
Akhirnya dengan usaha keras, hingga masuk semua tanpa sisa penisku kedalam vaginanya dan ku maju-mundurkan seluruh batang kemaluanku didalam vaginanya, aku paksakan terus hingga *bles* masuk semua dan diapun berteriak sejenak lalu terdiam.

Kudiamkan beberapa saat untuk menikmati bagaimana rasanya batang penisku berada dalam lubang vaginanya yang ketat, kemudian kutarik batang penisku secara perlahan, keluar setengahnya, lalu kumasukkan lagi, kutarik, kumasukkan lagi, hingga secara bertahap gerakan tarik tekan ini semakin lama semakin cepat dan semakin cepat dan terus semakin cepat, hingga Maya ini meregang-regang, menggeliat dan setengah menjerit yang terus saja aku hajar dengan penisku hingga kurasakan ada cairan licin yang merendam batang penisku di dalam memeknya, Maya mulai melenguh dengan sedikit mengangkat kepala, namun dengan tatapan kosong, sepertinya Maya kembali mendapatkan Orgasme dan akhirnya tampak terkulai lemas.

Kutarik sedikit penisku dan kembali kudorong dengan tekanan yang lebih kuat, kuulang beberapa kali dan akhirnya lancer, dan dengan penuh nafsu yang meracuniku telah kucumbu kujilat serta kusetubuhi tubuh Maya, hingga akhirnya aku mencapai klimaks dan kutembakkan seluruh spermaku di memeknya.

Aku benar-benar merasakan kepuasan yang luar biasa, belum pernah aku merasakan hal seperti ini dan aku pun terkulai lemas, kudekap Maya dari belakang, seolah-olah aku tak ingin kehilangan kenikmatan ini lagi, kurasakan kekenyalan dan kepadatan payudaranya yang empuk.
Ku peluk punggungnya erat-erat dan kubiarkan penisku tetap didalam vaginanya hingga beberapa menit, baru aku keluarkan penisku dan kulihat spermaku meleleh dari vaginanya.

Setelah terduduk lemas beberapa lama, aku pun kembali memandikan Maya yang masih terdiam lemas, oleh sebab itu kali ini aku memandikannya dngan menggeletakkannya di lantai kamar mandi lalu menyiram tubuhnya dengan air dari selang shower, aku menyiram seluruh tubuhnya, dan dia hanya bisa meringkuk sambil menggigil, lalu aku menyabuninya, serta membersihkan kemaluannya dari sisa spermaku.

Saat mandi selesai, aku memasangkan baju kaos dan sarung milikku ke Maya, Maya terlihat lebih segar dan harum, aku kemudian membawanya ke ruang makan dan memberikannya makanan hangat.
Awalnya, Maya tampak masih lemas dan mulai gelisah, namun setelah dibuarkan beberapa saat, sekarang dia makan dengan lahap, lalu setelah makan selesai, Maya terlihat mulai mengantuk.
Akhirnya kubimbing dia ke Kamar Tidurku, lalu aku membungkusnya dengan selimut dan menatap wajahnya yang tenang, ternyata memang Maya lumayan cantik, sungguh beruntung tadi aku bisa menikmati tubuhnya

Tak kusangka hari ini aku bisa sepuas ini, dan Maya tentunya tak akan kusia-siakan, tinggal dikasih makan, dia pasti nurut saja, lebih baik kupelihara daripada dia tak terurus dijalan, anggap saja win-win-solution bagi dirinya juga.

Aku tidak tahu apa yang telah terjadi pada Maya, namun aku merasa bahwa pertemuan kami ini adalah awal dari sesuatu yang lebih dalam daripada sekedar pertolongan, selama tidak kulaporkan kesiapapun mengenai keberadaan Maya, dia akan menjadi milikku.

Tamat...
Kecuali ada yang mau lanjutin ceritanya ya silahkan... hehehe
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd