Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Menuju Puncak ( Ritual Sex di Gunung Kemukus)

Status
Please reply by conversation.

satria73

Calon Suhu Semprot
Daftar
12 Nov 2017
Post
2.563
Like diterima
6.746
Bimabet
Cerita ini lanjutan dari season pertama:

Ritual Sex di Gunung Kemukus

Indeks :
Chapter 1 : Sebuah Awal
Chapter 2 : Gobang si Jago Tua
Chapter 3 : Dhea Sang Pengawas
Chapter 4 : Bu Dhea Pengawas atau Budak Sex?
Chapter 5 : Mengecoh para pengintai
Chapter 6 : Menuju Puncak Kemukus
Chapter 7 : Jalu
Chapter 8 : Musuh Dalam Selimut
Chapter 9 : Dendam Masa Lalu
Chapter 10 : Photo Dalam Brankas
Chapter 11 : Shomad
Chapter 12 Pengakuan Rani dan Rini
Chapter 13 : Terseret Dendam Masa Lalu
Chapter 14 : Dendam Tanpa Ahir
Chapter 15 Antara Benci dan Rindu
Chapter 16 : Lilis Sang Ratu
Chapter 17 : Tato Tersembunyi
Chapter 18 Berburu Emas
Chaptet 19 : Penghianat
Chapter 20 : Duel Hidup dan Mati Dua Musuh Bebuyutan
Chapter 21 : Serigala Berbulu Domba
Chapter 22 : Jejak Sang Penghianat
Chapter 23 : Introgasi
Chapter 24 : Menjebak Lastri
https://www.semprot.com/threads/men...nung-kemukus.1261000/page-154#post-1897647118


Prolog

Aku terbangun di sebuah ruangan yang dindimgnya semua berwarna putih. Terbayang olehku sesaat sebelum kehilangan kesadaran. Sebuah pertarungan yang sangat mengerikan dan brutal. Bertarung dengan ayahky sendiri dalam pertarungan hidup dan mati. Pertarungan yang mengerikan. Apakah sekarang aku sudah mati?

"Aa sudah bangun!" seru Ningsih langsung memelukku bahagia.

"Aa di mana, Ning?" tanyaku heran melihat Ningsih ada di sampingku duduk di kursi yang terletak di samping ranjang. Rasanya sudah lama tidak melihat wajah istriku yang cantik dengan lesung pipit yang menghiasi ke dua pipinya saat tersenyum.

"Di RS, A!" kata Ningsih sambil menciumiku. Matanya terlihat sembab seperti habis menangis namu tidak mengurangi kecantikannya yang alami tanpa pulasan make up.

"Alhamdulillah A Ujang sudah bangun?" kata Lilis yang baru selesai sholat di samping ranjang. Pantas saja aku tidak melihat kehadirannya. Lilis segera menciumiku. Matanya agak berlinang melihatku sadar.

"Siapa yang bawa Aa ke sini?" tanyaku. Walau aku menduga yang membawaku ke sini pasti anak buah Mang Karta. Lalu bagaimana kondisi, Mang Karta? Apa dia tewas?

"Mang Karta.......?" tanyaku tidak mampu meneruskan kalimat. Sangat mengerikan membayangkan Mang Karta harus tewas dengan cara seperti itu. Harusnya dia masih hidup dan menikmati masa tuanya dengan tenang. Bukan mengahiri hidup dengan cara yang tragis.

"Alhamdulillah, Mang Karta selamet A. Lukanya cuma nyerempet samping aja. Gak fatal." kata Lilis menerangkan.

Mang Karta masih hidup? Aku segera duduk, kaget dan sekaligus bahagia karena apa yang aku pikirkan tidak terjadi. Berarti ayahku tidak membunuh Mang Karta malah mungkin dia yang membawa kami ke sini. Pikiran sepihak, karena aku masih berharap ayahku bukanlah orang jahat.

Lalu bagaimana dengan ayahku? Kenapa dia tidak menghabisi Mang Karta? Kalau aku wajar tidak dibunuhnya, karena aku adalah anaknya. Tapi kenapa dia membiarkan Mang Karta tetap hidup? Ini terasa aneh. Apa lagi saat mereka bertarung, aku bisa melihat ayahku tidak bersungguh sungguh. Dia lebih banyak bertahan.

Aku ingin sejenak berhenti berpikir. Sejenak ingin merasakan kebahagiaan dengan dua wanita yang berada di hadapanku. Dua wanita yang aku yakin sangat mencintaiku.

Aku melihat Ningsih, bibirnya tersenyum bahagia, walau matanyapun terlihat sembab seperti Lilis. Aku bahagia bisa memiliki ke dua wanita ini walaupun Lilis belum sah menjadi istriku. Tapi sebentar lagi setelah melahirkan, Lilis akan sah menjadi istriku.

"Lilis hawatir dengan keadaan A Ujang, kemaren dibawa ke RS bareng dengan Mang Karta. Untung Mang Karta bisa selamat. Kalau A Ujang kata dokter cuma sedikit memar dan shock aja. Gak ada yang membahayakan jiwa. A Ujang cuma butuh istirahat." kata Lilis menceritakan panjang lebar.

"Makan dulu ya, A!" kata Ningsih sambil menyuapiku dengan masakan rumah sakit yang terasa hambar. Tapi rasa lapar membuatku dengan cepat menghabisinya.

*****[/URL]
 
Terakhir diubah:
akhirnya season 2 dimulai....siapakah otak dibalik ini semua? Bi Narsih? Gobang? Mang Karta atau jangan jangan Pak Budi?
 
Kasih patok dulu disini... Semangat suhu, slalu dinanti updatenya hu...
 
muaantap..hari hari bakal ada cerita ujang..
makasih om ...
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd