Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Lebih baik Pritha eksib di depan Dani lagi atau tidak?

  • ya, dengan arahan dari Dani

    Votes: 7 14,9%
  • tidak, tetap disembunyikan dari Dani seperti saat ini

    Votes: 22 46,8%
  • Both, ada pergolakan batin Dani antara mau Pritha nakal untuknya tapi juga tidak ingin Pritha binal

    Votes: 17 36,2%
  • masukan lain?

    Votes: 1 2,1%

  • Total voters
    47
  • Poll closed .

nubiespak

Semprot Holic
Daftar
29 Jul 2015
Post
393
Like diterima
890
Bimabet
Nubie mohon permisi kepada suhu-suhu sekalian

disini nubie mencoba hadir untuk menghibur otong suhu suhu semua dengan cerita fantasi nubie. :D

Mohon maaf apabila ada salah kata atau penulisan yang masih berantakan, karena nubie cuma penulis amatiran :ampun:

Semoga berkenan, selamat membaca!





Aku menikmati setiap pandangan mata yang tertuju padaku. Aku menikmati sensasi dilihat dan dikagumi oleh orang lain yang kukenal atau tidak kukenal. Aku bangga dengan tubuh yang kumiliki apabila tubuhku menjadi santapan mata-mata genit nan mesum padaku.

Part 1 – Pritha Kusuma Dewi

Namaku Pritha Kusuma Dewi, aku biasa dipanggil Pritha oleh semua orang yang mengenalku. Aku adalah seorang gadis yang setiap harinya selalu berpenampilan rapi dan berhijab. Usiaku saat ini 21 tahun dan sedang berkuliah di salah satu universitas ternama di Ibukota. Aku tinggal di salah satu indekost yang letaknya tak jauh dari kampus tempatku berkuliah. Aku memiliki kebiasaan yang mungkin bagi sebagian orang cukup aneh, menjijikkan, atau mungkin ada yang menganggap aku gila. Tapi inilah kebiasaanku, semua yang bermula karena kebiasaanku.
Aku adalah seorang gadis pinggiran ibukota yang tinggal bersama dengan kedua orangtuaku. Aku adalah anak tunggal sehingga segala permintaanku akan dengan mudah dikabulkan oleh kedua orangtuaku. Kedua orangtuaku sama-sama memiliki pekerjaan yang membuat mereka jarang berada di rumah dan membuat aku sering berada di rumah sendiri. Kesendirianku ini yang membuatku bisa dengan bebas melakukan hal-hal yang aku inginkan.
Rumahku memiliki 2 kamar tidur dan satu kamar setrika yang berada di lantai 2. Kamar pertama letaknya berada di bagian depan rumah yang diisi oleh kedua orangtuaku, di sebelahnya adalah kamarku yang letaknya berada di dekat pintu menuju dapur, kamar mandi dan tangga. Tangga untuk menuju ke kamar setrika di lantai dua terletak tepat di sebelah pintu kamar mandi sehingga apabila turun dari tangga dan ada yang sedang berada di dalam kamar mandi akan terlihat melalui ventilasi kecil yang letaknya tepat berada di atas pintu kamar mandi.
Karena jumlah anggota keluargaku yang hanya bertiga, membuat aku sangat dekat dengan kedua orangtuaku walaupun aku sering sekali tinggal di rumah seorang diri. Aku dan mamah sering menghabiskan waktu bersama untuk luluran atau saling merawat diri apabila mamah sedang libur. Mamah juga sering memberikan nasihat untuk aku menjaga bentuk dan keindahan tubuhku. Nasihat dari mamah seperti mencukur bulu ketiak, mencukur bulu kemaluanku, atau hal-hal lainnya yang menurutku hal itu harus kulakukan sendiri di kamar secara pribadi tanpa sepengetahuan mamah. Tapi mamah selalu mendorongku untuk melakukannya bersama, mamah juga membiasakanku untuk berpakaian seadanya saat berada di rumah, seperti tidak menggunakan bra saat tidur atau beraktivitas. Mamah juga mencontohkan kepadaku apa yang dia nasehatkan kepadaku sehingga aku bisa dengan percaya diri mengikuti nasehat mama. Aku mulai terbiasa untuk berpakaian seadanya di rumah. Pada awalnya aku malu apabila dilihat oleh papaku, tapi perlahan aku merasakan ada perasaan tersendiri apabila aku dilihat oleh papaku atau saat aku sedang berpakaian terbuka dan seadanya di rumah.
Pagi itu aku sedang tidak ada kegiatan, rasanya aku ingin pergi refreshing ke mall atau nonton dengan pacarku dani, tapi apadaya pasti saat ini ia masih tidur. Pacarku ini tidak mengetahui kebiasaan berpakaianku di rumah, apalagi hal lain yang akan kuceritakan nantinya. Kuputuskan pagi itu untuk mencoba outer baru yang datang kemarin, pakaian yang kubeli dari online shop dengan model seperti kardigan dengan motif bunga-bunga yang lucu dengan model tangan panjang dan menjulur hingga sebatas pahaku. Aku masih menggunakan pakaian tidurku saat itu, tanktop tipis tanpa bra dan cd. Aku mulai memakai outer tersebut dan melihat diriku di depan cermin. “cukup panjang ternyata bagian bawahnya” gumamku. Outer tersebut memiliki tali di bagian pinggangnya seperti model handuk mandi. Kuikatkan tali tersebut, lalu aku keluar kamar menemui papa dan mama yang akan berangkat kerja hari itu.
“bagus ga ma?” tanyaku. “bagus, beli dimana tuh?” tanya mamaku kembali. “online shop laah makanya mama jangan kudet, bagus kan ga perlu capek jalan jalan milih baju di mall” jawabku sembari berjalan kembali ke kamarku. Aku kembali bercermin di kamar, memandangi lekuk tubuhku dibalut outer bunga-bunga ini. Kuambil hp-ku, aku berselfie di cermin untuk kukirimkan kepada pacarku. Foto yang kuambil dengan penampakan hanya bagian perut ke atas, tidak lupa outer yang kuikatkan kupastikan menutupi belahan dadaku.
P: Aku punya baju baru dong, bagus kan?
Tak ada balasan dari pacarku.
“nak.. mama sama papa berangkat yaa?” teriak mamaku dari luar kamar. Aku bergegas keluar kamar untuk salim dengan kedua orangtuaku. Kuantar mereka sampai ke depan pintu rumah dan kututup pintu saat mereka sudah memasuki mobil. Kuintip dari jendela hingga kedua orangtuaku kupastikan benar benar sudah berangkat. Aku segera kembali ke kamar untuk mengecek apakah pacarku sudah membalas pesanku tadi.
Pacarku masih belum membalas pesanku, kekesalanku terhadap pacarku yang sangat sulit untuk bangun pagi saat ini membuatku bete. Aku tersadar saat ini aku hanya menggunakan outer dengan dalaman tanktop dan cd. Kuputuskan untuk membuka cd yang kugunakan hingga saat ini hanya tersisa outer dan tanktop yang menempel di tubuhku. “duduk di teras begini asik nih” pikirku saat itu yang sudah tidak jelas karena kesal yang kurasakan.
Aku mengintip sedikit dari jendela untuk memastikan tidak ada tetanggaku yang beraktivitas di sekitar rumahku saat itu. Saat kurasa aman, aku berlari menuju kursi yang ada di teras rumahku. Teras rumahku ini tepatnya adalah garasi yang tidak digunakan untuk memarkirkan mobil oleh papaku, berisi 3 buah kursi setengah lingkaran dengan senderan kayu, 2 kursi menghadap ke jalan depan rumahku dan 1 lagi menghadap ke bagian pintu rumah. Di teras ini juga terdapat satu meja di bagian tengahnya, tingginya sedikit diatas posisi duduk kursi dan bagian bawahnya tertutup oleh buku dan majalah yang ditumpuk sehingga apabila duduk di kursi yang menghadap ke jalan tidak akan terlihat bagian perut hingga kaki oleh orang yang lewat.
Aku duduk di salah satu kursi yang menghadap ke jalan. Kubuka ikatan outer di perutku. Terlihatlah bongkahan payudaraku yang berukuran 36 ini dengan tanktop yang hanya menutupi setengah bagian payudaraku. Memekku yang berbulu lebat kubuka lebar karena aku yakin tidak ada orang yang akan lewat. Aku mulai memainkan klitorisku, sambil tetap memastikan keadaan sekitar tidak ada orang yang akan lewat dan mendapati aktivitasku saat itu.
“mmmmmmhhh” desahku pelan kutahan karena takut terdengar oleh tetangga dan memancing mereka untuk datang.
Kuremas payudaraku dengan tangan kananku, kumainkan putingku dari balik tanktop yang kugunakan sambil tangan kiriku tetap memainkan jari di bagian klitoris dan sesekali kumasukkan ke dalam lubang memekku. Aku merasakan sensasi yang sangat menegangkan sekaligus menggairahkan. Masturbasi di teras depan rumah hanya menggunakan outer dan tanktop, berharap ada orang yang lewat dan tidak sengaja menemukanku walaupun dengan rasa takut yang sangat besar.
“mmmmmmhhhhh”
“aahh... aahh..”
Aku mendapati diri akan mencapai orgasme dari masturbasiku.
Aku merasakan mendengar akan ada motor yang lewat. Kupercepat kocokan di memekku, kuremas payudaraku. Kurasakan memekku berkedut akan mengeluarkan cairan kenikmatanku.
“ahhh.. aaahhh..” aku mendapatkan orgasme, bertepatan dengan sebuah motor yang lewat yang dikendarai oleh seorang bapak-bapak.
Birahiku yang masih memuncak, membuat pikiranku semakin tidak jernih. Aku memutuskan untuk bersembunyi di belakang kursi, membuka outerku dan melepas tanktopku. Aku memposisikan diriku dalam posisi berjongkok dengan kondisi tubuhku tidak tertutup apapun lagi, walaupun masih terhalang kursi dan meja di depanku. Aku merasakan kenikmatan dan sensasi bertelanjang bulat di luar rumah.
Birahi yang tidak bisa tertahankan olehku. Aku memutuskan untuk memainkan memekku kembali. Permainan jariku di memekku sendiri semakin mudah karena lendir yang masih membasahi memekku setelah orgasme tadi.
“tapi kurang asik, gaada yang liat” gumamku. Aku memutuskan untuk kembali duduk di kursi dengan telanjang bulat. Siapapun yang melihatku pasti akan bernafsu melihat seorang gadis yang kesehariannya menggunakan kerudung, kini sedang duduk mengangkang sambil memainkan memek dan meremas payudaranya sendiri. Aku merasa sangat seksi saat ini.
“mmmmhhh” permainan jariku membuatku kembali mendesah keenakan.
Aku terus memainkan jariku. Memasukkan jariku ke memekku. Menggosok klitorisku. Meremas payudaraku. Membiarkan jari jari tanganku memainkan seluruh bagian intim di tubuhku yang saat itu bebas dari kain pakaian.
“aaaahh.. aahhh..” aku merasakan akan mendapatkan kembali orgasmeku.
Tututut tututut.. tututut tututut..
Hpku berdering, Dani menelponku.
D: selamat pagi sayang
P: pagi jugahhh.. yang, haahh..
D: kamu lagi apa?
P: lagi dudukhh aja di.. terashh shayanghh, kenapahh..?
D: aku kira kamu olahraga, ngos-ngosan begitu soalnya
P:
(aku panik karena takut ketahuan Dani aktivitasku sebelumnya) engga kok sayang, aku lagi duduk santai santai aja nih
aku berusaha mengatur nafasku, pacarku tidak boleh tahu kebiasaanku
D: mau kemana hari ini? Jadi mau nonton film?
P: mau sayang, mandi dulu aja aku juga mandi
D: okedeh aku mandi dulu yaa
P: iya sayang

Jawabku sambil menutup telfonnya.
Telfon dari pacarku membuatku gagal mendapatkan orgasme keduaku.
Tiba-tiba aku mendengar suara motor milik tetanggaku yang khas dari kejauhan, knalpot brong itu menyadarkanku kalau motor tersebut akan berhenti di sebelah kanan rumahku, yang apabila melihat ke arah rumahku akan langsung terlihat ke bagian teras ini.
Aku buru buru menggunakan outerku, meninggalkan tanktopku di teras rumahku dan berlari masuk ke dalam rumah. Outer yang tidak kuikatkan terbang ke belakang saat aku berlari, apabila ada orang yang melihat pasti akan jelas terlihat kalau aku sedang telanjang. “bodoamat ah” pikirku.
Aku masuk ke dalam rumah bertepatan dengan sampainya tetangga rumahku. “hampir aja” pikirku.
“sial, udah bangun kesiangan, bikin gue gagal keluar, nelfon ngomong tanpa dosa. Kampret nih cowo” umpatku karena kekesalanku yang semakin bertambah.
Aku mengingat janjiku tadi untuk pergi menonton film, aku akhirnya memutuskan untuk mandi dan menyudahi aktivitas birahiku pagi itu.

Bersambung


Update 1 - Jalan-Jalan di Mall
Update 2 - Iseng di Kolam Renang
Update 3 - Keseruan Malam itu
Update 4 - Keberuntungan dan Kesialan
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd