Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Lebih baik Pritha eksib di depan Dani lagi atau tidak?

  • ya, dengan arahan dari Dani

    Votes: 7 14,9%
  • tidak, tetap disembunyikan dari Dani seperti saat ini

    Votes: 22 46,8%
  • Both, ada pergolakan batin Dani antara mau Pritha nakal untuknya tapi juga tidak ingin Pritha binal

    Votes: 17 36,2%
  • masukan lain?

    Votes: 1 2,1%

  • Total voters
    47
  • Poll closed .
Part 5 – Keberuntungan dan Kesialan


Malam itu aku baru mengetahui sebuah fakta yang cukup mengejutkanku. Meskipun aku sudah sedikit menebak tentang hal tersebut. Icha menceritakan segalanya kepadaku. Cerita bahwa keperawanannya sudah diambil oleh pacarnya sekarang. Cerita kehidupan bebasnya di jakarta bersama dengan pacarnya.
Aku yang juga berkuliah di jakarta, sedikit heran karena Icha bisa sampai seperti itu. Memang Icha sudah berpacaran dengan pacarnya sejak SMA, dan mereka merasa karena sudah lama menjalani hubungan sehingga mau melakukan hubungan badan untuk pertama kalinya. Icha memang tinggal di jakarta sejak kecil bersama dengan keluarganya, sedangkan aku tinggal di daerah pinggiran kota jakarta yang walaupun pergaulannya juga hampir menyerupai pergaulan remaja di jakarta, tetapi aku masih menjaga kehormatanku.
Malam itu Icha kembali menginap di rumahku. Setelah berlari-lari bertelanjang bulat di gang rumahku dan hampir ketahuan oleh petugas ronda setempat dan dilanjutkan dengan bermasturbasi bersama di atap rumahku dengan bermandikan cahaya bulan, aku dan Icha kelelahan hingga aku terlelap di ruang tv dan Icha terlelap di kamarku. Kami berdua masih tidur tanpa mengenakan sehelai benang pun.
Aku merasa biasa saja karena memang sudah terbiasa bertelanjang bulat di rumah, meskipun dilihat oleh papa dan mama walau hanya sekilas apabila aku selesai dari kamar mandi atau sedang beristirahat di kamar. Sedangkan Icha awalnya malu karena takut kedua orangtuaku akan pulang pada pagi harinya, namun setelah kujelaskan bahwa kedua orangtuaku tidak akan pulang cepat karena ada meeting papaku di luar kota pada pagi harinya sehingga kemungkinan akan sampai di rumah pada siang atau bahkan sore hari.
Aku terbangun pukul 9 pagi, samar-samar kulihat Icha masih tertidur di kamarku karena pintu kamarku yang terbuka. Icha tidur dalam posisi mengangkang, terlihat jelas payudara berukuran 34A nya naik turun mengikuti irama nafasnya. Memeknya yang berbulu lebat terlihat dengan jelas dan terdapat sebuah timun yang ia gunakan untuk bermasturbasi tadi malam. Kuingat-ingat semalam kuperintahkan Icha untuk beraktivitas normal mengobrol dan menonton tv bersamaku dengan timun yang masih tertancap di memeknya.
Rasa lelahku yang masih terasa membuatku ingin tertidur lagi. Kuusahakan untuk bangun dari posisiku di ruang tv dan beranjak pindah ke kamar, tidur di sebelah Icha. Aku pun tertidur lagi.

Tok tok tok tok..
Assalamualaikum


Aku terbangun kembali ketika samar-samar kudengar ada yang mengetuk pintu. Aku masih mendiamkan dan memejamkan mataku kembali karena kupikir orang tersebut datang dan mengetuk pintu tetanggaku.

Tok tok tok
Assalamualaikuum
Prithaa?


Aku kembali bangun karena orang tersebut memanggil namaku. Aku segera bangun dan beranjak dari tidurku karena ada yang mengetuk pintu rumahku. Aku berjalan gontai dengan kondisi mata yang masih mengantuk dan belum sadar sepenuhnya menuju jendela depan untuk mengintip siapa yang datang bertamu.
Aku menyibakkan sedikit gorden dan mengintip ke arah luar. Kulihat dani berdiri di depan pintu dan kembali mengetuk pintu. Entah karena pikiran dan tubuhku yang belum tersinkron dengan baik karena masih mengantuk, aku yang belum bisa berpikir jernih bergerak membukakan kunci pintu yang masih menggantung di slot kuncinya. Membuka pintu dan mendongakkan sedikit kepalaku keluar dari pintu.

P: waalaikumsalam, eh kamu Dan? Kok tumben pagi-pagi kesini?
D: hehehe iya, aku mau pamit berangkat ke kostan ada urusan, kamu kuhubungin semalem ga bales jadi aku pamit langsung
P: yaampun padahal gapapa Dan, aku kecapekan kemarin habis renang sama Icha, ini juga baru bangun. Eh ayo deh masuk dulu, mau minum apa kamu?
D: oh iya makasih, air putih aja deh sayang


Aku yang belum menyadari ketelanjanganku, membuka pintu dan berjalan menuju dapur tanpa melihat ke arah Dani terlebih dahulu. Dani yang sudah kupersilahkan untuk masuk ke rumah kaget melihat kondisiku yang tanpa busana berjalan menuju dapur saat baru sampai di pintu.

D: eehmm, thaa?
P: iya dan?
D: kamu... kok te.. te.. lanjang?
P: hah?! Astagfirullah lupaaa!! Keluar dulu Dan!!
D: kok bisa lupa? Emangnya..
P: keluar dulu Daniii!!


Aku yang kaget akan ketelanjanganku dan panik karena terlihat oleh Dani, segera menyuruh Dani keluar dan segera menutup pintu rumahku setelah memastikan Dani keluar. Aku segera mengambil celana pendek dan kaos seadanya yang ada di kamarku. Aku kembali berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk Dani. Setelah aku mengambilkan minum, aku menaruh gelas berisi air putih tersebut di meja ruang tamu dan mempersilahkan Dani untuk kembali masuk.
Dani yang terlihat shock sekaligus terangsang karena melihatku dalam keadaan tanpa busana membukakan pintu untuknya, menundukkan kepalanya karena malu melihatku. Dani bukanlah orang yang bisa menunjukkan nafsunya kepadaku, kulihat ia masih bisa menjaga kehormatanku walaupun beberapa kali aku menemukan foto atau video bokep yang ia simpan di handphonenya, namun aku berpura-pura tidak tahu ia menyimpannya. Selama ia bisa menjaga nafsunya terhadapku, walaupun harus melampiaskan nafsunya pada foto atau video bokep.
Tapi kali ini Dani terlihat berbeda. Wajahnya terlihat heran, heran karena ia baru pertama kali melihatku dalam keadaan telanjang bulat dimana biasanya saat ia bersama denganku, aku selalu mengenakan pakaian yang tertutup, kalaupun ia datang ke rumahku terkadang aku hanya mengenakan celana panjang dan kaos meskipun tanpa dalaman dan Dani tidak mengetahuinya.

D: Tha, kok tadi.. itu..
P: hehe iya Dan, papa sama mama ga ada lagi pergi ke luar kota. Semalem aku habis mandi ketiduran lupa belum sempet pakai baju saking capeknya.


Jawabanku tentu hanya alasanku saja, Dani tidak boleh tahu.

D: oh gitu, tapi kok sampe ga sadar begitu kamu bukain pintu buatku?
P: iya tadi aku ngintip dulu siapa yang ketok pintu. Namanya belum sepenuhnya sadar bangun tidur kan aku tadi jadi masih belum sadar sampe kamu ingetin tadi..
D: aku kaget, biasanya kamu baju lengkap kok di rumah kamu malah telanjang begitu
P: ga apa apa sayang, untung aja mama sama papa ga ada kan. Kalau ada, diomelin aku
D: bagus deh jangan ceroboh kaya tadi lagi dong kamu
P: okedeh makasih yaa sayang


Setelah percakapan tersebut, aku dan Dani kembali mengobrol tentang banyak hal. Dani menceritakan bahwa dirinya terpaksa harus berangkat ke kota tempat ia berkuliah sekarang karena ada urusan mendadak. Dani memiliki usaha di kota tempatnya berkuliah, dan ia merasa kalau terlalu lama pulang ke kota asalnya, kota asal kami berdua, usahanya tidak akan berjalan. Aku yang dalam waktu dekat juga sudah harus kembali ke ibukota untuk berkuliah karena masa liburanku sudah hampir habis, mendukung pendapat dan keputusan Dani tersebut karena ia juga tidak bisa berlama-lama disini sedangkan aku kembali ke kota kampusku.
Aku bercanda dan mengobrol dengan Dani, suaraku dan suaranya yang asik bercanda sepertinya cukup kencang ditambah kami tertawa lepas yang mungkin akan mengganggu tetangga. Kupikir ini adalah hari kerja dimana banyak orang yang beraktivitas diluar rumahnya. Mungkin hanya ada beberapa ibu rumah tangga yang tetap ada di rumahnya saja. Tentu tidak akan terganggu dengan suara obrolan dan candaanku dengan Dani. Terlalu asik mengobrol dengan Dani, aku melupakan kehadiran Icha yang saat ini sedang tertidur di kamarku dengan pintu terbuka. Aku lupa bahwa Icha masih ada di rumahku.
Tiba tiba Icha datang dengan wajah kusut khas bangun tidurnya. Masih tanpa mengenakan sehelai benangpun ia duduk di kursi sebelahku. Sepertinya ia tidak menyadari keberadaan Dani yang sedang melihatnya dengan tatapan melongo keheranan karena hari ini, pagi ini, ia sudah melihat dua orang gadis cantik dengan tubuh yang indah berdiri dan memamerkan seluruh lekuk tubuhnya tanpa sehelai benangpun.

P: eeeemmm.. Chaa?
I: hhhmm Tha... lu kok... ga bangunin.. gue sih?

Tanya Icha dengan mata yang masih setengah terbuka dan berusaha untuk menyadarkan dirinya sendiri.
P: Cha, lu masih telanjang cha..
I: Iy..a lu aja.. tela.. njang.. kaaan..
P: Cha, sadar woy ada Daniiii!!
I: HAAAHHH?!?!?! Yaampun Pritha kok lu ga bilang gue sih?!
P: sana lu ke kamar duluuuuuuuu
D: ......................................
P: Dan merem dan keluar dulu kek kamu
D: eeee...
P: hehehe maaf ya aku lupa ngomong ada Icha
D: Iya gapapaa, tapi... kok kalian tidur berdua.. berarti.. semalem...
P: hehe iya maaf, semalem aku main main bercandaan sama Icha. Yaaa namanya juga cewe dan saling ngebanggain gitu deh
D: aku.. aku ga ngerti sayang..
P: ya pokoknya gitu deh.. lupain aja ya kamu liat aku sama Icha kayagini daritadi, ok?
D: eee.. ee.. iya sayang.. aku.. akuu
P: Kenapa sayang?
D: aku mau..
P: mau apa?
D: mau.. numpang ke kamar mandi.. boleh?
P: hahaha kok gugup begitu sih kamu? Boleh dan sok ajaa..
D: hehe.. iya maaf aku bingung..
P: hhmm.. bentar deh aku ke Icha dulu yaa kamu tunggui sini dulu..


Aku yang bingung setengah mampus karena Dani yang mendadak datang dan akhirnya mendapatkan rejeki nomplok bisa melihatku dan Icha telanjang bulat dalam satu hari, berjalan meninggalkan Dani di ruang tamu dan menghampiri Icha di kamar ku.

P: Chaa
I: Sialan lu! Ga bilang bilang ada Dani, ga bangunin gue seenggaknya kasih tau kek gue malu kampret!
P: yeeeh lu sendiri yang keluar kamar jalan nyamperin gue disana. Gue juga tadi bukain pintu buat Dani masih lupa kalo telanjang Cha!
I: wah serius? Hoki bener si Dani liat dua cewek telanjang berdua
P: makanya itu, sange kayanya dia mau numpang kamar mandi tuh yakin gue dia pasti mau coli hahahaha
I: kasian tuh cowok lu. Makanya kasih jatah sama lu. Jangan sampe gue yang kasih nih?
P: yeeee jangan dong. Gue bingung gimana nih
I: hmm terserah lu, udah kepalang liat juga kan? Kasih liat lagi aja sekalian dia coli disitu. Bentar lagi cabut kan dia?
P: ah gila lu, gue gamau ah dikira apa nanti sama dia
I: ya lu jelasin lah nanti kalo dia nanya. Udah sana lu tanyain dia mau ngapain, kalo emang bener suruh tunggu
P: hhhmm.. tapi lu temenin gue juga ya? Gapapa dah cowok gue liat lu ini
I: gue ikutan? Jadi bahan coli dia juga gitu?
P: iyaaa Cha plis temenin gue
I: okedeh Tha sekali ini aja ya
P: hehe okedeeh bentar gue ke dia


Aku pun kembali ke ruang tamu. Dani sungguh terlihat sangat ingin menuntaskan hasrat birahinya. Walau bagaimanapun Dani itu lelaki biasa, pasti akan bernafsu melihat 2 orang gadis cantik bertoket 34B dan 36B dengan bulu jembut yang lebat ini dalam satu hari.

P: Dan, kamu kepengen ya?
D: hah?! Ke.. kepengen.. apa maksudnya?
P: kamu mau ke kamar mandi.. pasti mau coli kan?
D: eh? Engga sayang.. engga..
P: ngaku aja deh sayang aku nanya serius juga..
D: engga sayang aku mau pipis.. mau berangkat aku..
P: ooohh begitu. Padahal kalo kamu emang beneran kepengen.. aku kasih liat lagi hehehe
D: serius?!
P: tuhkan kamu bohong sama akuu hahaha
D: eh engga sayang engga.. tapi..
P: ngaku deh sayang, beneran gamau?
D: ma.. mau sih.. tapi aku takut kamu marah..
P: engga kok, tapi sekali ini aja yaa? Kamu liatin aku aja..
D: kamu.. kamu.. serius..?
P: iyalah aku serius ini hehe jadi, kamu mau atau engga?
D: e.. e.. i.. iy.. iya.. mau aku..
P: yaudah tunggu disitu yaa duduk dulu.. dikeluarin aja kasian sakit nanti hahaha


Aku pun berjalan kembali ke kamar untuk menemui Icha. Icha masih tetap dengan penampilan nirbusananya yang menyambutku dengan wajah cengengesan. Aku menanggapinya dengan tertawa kecil. Aku lalu membuka pakaianku satu persatu. Kaos dan celana pendek yang kugunakan tanpa dalaman kulepaskan dan kugantung kembali di gantungan pintu. Setelah memastikan diriku dan Icha siap untuk dijadikan sebagai bahan coli Dani secara langsung, aku pun membuka pintu mengintip apa yang dilakukan oleh Dani terlebih dahulu.
Kulihat Dani sedang mengelus-elus kontolnya yang sudah ia keluarkan dari celananya. Aku tertegun sejenak, tak terkira ukuran kontolnya yang menurutku lumayan jika dibandingkan dengan tubuhnya yang sedikit kurus. Aku sedikit takut kalau kalau Dani terlewat batas dan ingin menyetubuhiku hari ini, aku akan kehilangan keperawananku yang masih kujaga untuk suamiku nanti. Kuyakinkan diriku sendiri untuk berani dan bertekad menolak apabila Dani memaksa.

P: Cha, siap?
I: ayo deh, udah tanggung kasian doi haha
P: yaudah ayo nyusul di belakang ya tapi nanti dulu tunggu dia mulai
I: wahahaha boleh boleh, kejutan tambahan ya jadinya?
P: yup! Gue duluan ya Cha


Aku lalu berjalan menuju ruang tamu dengan telanjang bulat. Aku tidak langsung duduk, tetapi melewati Dani yang melihatku dengan tampang terheran-heran dan penuh nafsu menuju pintu depan yang terbuka. Aku berpose di depan pintu yang terbuka sambil perlahan menutup pintu rumahku meskipun tidak rapat karena akan menjadi kecurigaan bagi tetanggaku. Kulihat Dani makin kencang menaik turunkan tangannya di kontolnya itu. Terlihat mengkilap karena cairan pada bagian ujung kontolnya. Ah, ini kontol pertama yang kulihat secara langsung, biasanya aku hanya melihat pada video bokep atau situs porno yang kukunjungi.

P: udah ga tahan ya sayang?
D: aah.. iy.. iyaa sayanh.. aahh..
P: aku duduk aja yaa? Kamu duduk disitu aja sambil colinya gausah kemana-mana
D: uuhh.. aku.. mau pegang.. ka.. kalau boleh..
P: eits, duduk aja. Gaboleh pegang, dan gaboleh kemana-mana ya! Hahaha
D: aah.. ssshh.. kamu.. kok.. nakal be..sshh.. gini.. ssihh..?
P: aku ga nakal lho. Aku kasian sama kamu, kapan lagi kan kamu liat aku begini? Hehe
D: mau.. maunya.. se.. se..ring..
P: ga boleh yaa sayang.. sekali ini aja, kan karena tadi kamu udah liat ga sengaja juga kasian kamu
D: sshh.. iya.. aku ga aah.. janji tapi.. sshh


Disaat itu, Icha pun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu. Icha langsung duduk mengambil posisi di sebelahku. Dani yang kaget karena ada Icha, mengehntikan kocokan pada kontolnya. Kuanggukkan kepalaku saat Dani melihat ke arahku yang kutahu sebagai isyarat untuk meminta persetujuanku. Aku dan Icha duduk bersebelahan di satu sofa yang sama. Aku memposisikan diriku dalam posisi duduk sedikit mengangkang dengan kaki menjuntai ke lantai. Tanganku kuposisikan menyilang di bawah payudaraku sehingga kedua payudaraku seperti terangkat. Kulihat Icha memposisikan dirinya dengan kaki mengangkang namun ia menaikkan kakinya ke atas sofa, membuat belahan memeknya semakin terlihat jelas oleh Dani yang posisinya di depan kami berdua.
Dani semakin mempercepat kocokan pada kontolnya. Aku tidak mau kalah dengan Icha, aku ikut memposisikan kakiku dengan mengangkang dan menaikkannya pada sofa. Kulihat memek Icha sudah terlihat basah karena seperti ada cairan yang mengkilap pada belahan memeknya. Kuyakin Dani bisa dengan jelas melihat pemandangan tersebut. Kurasakan memekku juga sudah mulai basah. Aku menahan untuk tidak bermasturbasi dulu, karena aku masih menjaga gengsiku di depan Dani. Aku juga tahu Icha pasti ingin bermasturbasi. Kulihat Icha menggigit bibir bawahnya sambil melihat ke arah kontol Dani. Tangannya meremas remas perlahan bongkahan payudaranya. Aku sebagai pacar Dani, tidak mau kalah dengan Icha, kuremas kedua payudaraku secara bergantian juga. Aku berbisik kepada Icha untuk mengingatkannya.

P: sst, Cha tahan dulu ya
I: iya Tha, gue nahan tapi pengen banget haha
P: sama gue juga, tapi gue takut Dani malah macem macem sama kita nanti
I: haha, kasih lah v lu buat dia
P: enak aja, lu aja tuh mau? Haha
I: hmm, gedean punya dia sih dibanding cowo gue, mau aja hahaha


Kami berdua asik berbisik bisik hingga tidak sadar kalau Dani masih ada disana dan ekspresinya menahan nikmat dari hal yang dia lakukan.

D: ssh.. ka.. kalian.. berdua.. sshh.. nakal..
P: kenapa sayang? Ayo semangat...!!
D: enggaa.. hhhh.. aku.. dikit.. la.. aahh.. gi..
I: ayo Dan, udah liat cewe lu sama gue nih cepetan hahaha
D: i.. iyaa.. ini.. aaaahhhh.. gue keluaaarrr...
P: hahaha enak sayang?
D: hhh... enak... hhh.. kamu punya tissue sayang?
P: sebentar yaa aku ambilin
I: enak ya Dan coli diliatin dua cewe sambil ngeliatin cewe telanjang begini enak ya..
D: hehe ampun Cha, gue gatahan ampun
P: nih tissuenya sayang. Kamu lap dulu itu
D: iyaa sebentar
P: kalau udah, cepet beres beres yaa. Mama sama papa sebentar lagi pulang loh
D: eh? Iya bentar deh aku ke kamar mandi dulu ya mau cuci tangan


Dani berjalan ke kamar mandi. Aku dan Icha tertawa kecil melhat Dani yang gugup dan takut karena mendengar papa dan mamaku akan pulang. Aku sampaikan ke Icha bahwa kata-kataku tersebut bohong supaya Dani tidak berlama lama di sini. Saat ini menjadi keberuntungan besar bagi Dani karena dapat melihat bahkan mengocok kontolnya sendiri ditontoni oleh dua cewe cantik yang bertelanjang bulat di depan matanya, namun kesialan bagiku karena Dani mungkin akan merubah pandangannya terhadapku. Tak apalah, aku akan banyak beralasan kepadanya nanti supaya Dani tidak akan bertindak lebih kepadaku.
Tak lama Dani sudah kembali dari kamar mandi. Ekspresinya menunjukkan kepuasan setelah berhasil coli ditontoni oleh 2 orang cewek cantik telanjang bulat. Kurasakan selangkanganku sudah mulai basah, ada cairan mengalir ke pahaku. Aku sedikit menyilangkan kaki supaya tidak terlihat oleh Dani secara jelas. Icha juga memiliki gelagat yang sama sepertiku. Kuyakin ia sudah tidak tahan lagi untuk menahan nafsunya. Karena kondisi kami berdua yang sudah sama sama bernafsu, aku berinisiatif untuk mengusir Dani secara halus dengan mengingatkannya tujuan awal ia datang kesini.

P: Dan, udah kan?
D: iya udah kok. Masih capek aku
P: loh kan katanya kamu mau berangkat ke kost ada yang mau dikerjain, gajadi?
D: nanti aja deh, aku mau istirahat dulu disini hehehe
P: jangan gitu dong. Gapapa kamu jalan, bentar lagi papa sama mama sampe. Gak enak diliatnya nanti
D: hmmm, tapi aku masih mau disini sayang
P: ayo dong sayang kamu gamau nurut? Nanti papa sama mama ngomel kamu mau?
D: yaa.. gamau juga sih.. tapi..
P: yaudah nanti kapan kapan kan bisa lagi. Jalan dulu kamu selesaiin urusannya yaa?
D: iya.. iyadeh.. aku siap siap dulu kalo gitu


Aku tau Dani masih ingin disini, menikmati pemandangan dua orang cewek bertelanjang bulat di depan matanya secara langsung. Tapi kebutuhanku dan Icha untuk memuaskan nafsu kami tanpa diketahui Dani lebih utama saat ini. Dani merapikan bajunya, ia lalu menggunakan kaus kakinya dan keluar untuk mengambil sepatunya. Dani menggunakan sepatunya dari dalam rumahku. Aku tahu ia masih ingin berlama lama. Kuingatkan tentang kedua orangtuaku yang akan segera sampai. Dengan terpaksa Dani pun segera menyelesaikan aktivitasnya.
Dani lalu berpamitan denganku dan Icha. Aku mengantarnya sampai pintu depan dengan tetap bertelanjang bulat. Setelah Dani keluar, aku hanya mengintip dan mengeluarkan kepalaku dengan badanku tetap berada di dalam rumah dan terhalang oleh pintu rumahku. Kupastikan sampai Dani benar benar telah keluar dari pagar. Aku melambaikan tanganku kepada Dani yang dibalas dengan senyuman dan anggukan kepalanya. Dani berangkat menuju kostnya di kota lain. Setelah memastikan Dani pergi, aku menutup pintu rumah dan tertawa terbahak bahak bersama Icha.

P: Gilaaaaa Chaa ga tahan guee hahaha
I: lu pikir gue tahan haaaahh?! Kalo itu bukan cowok lu udah gue samperin Tha gue minta masukin sekalian hahaha
P: hahaha sialan loo. Dah bebas nih sekarang ga ada gangguan. Lanjut?
I: Lanjuuuuuutt!!


Icha kembali mengambil timun yang ia gunakan di malam sebelumnya. Aku yang melihatnya hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalaku sambil tertawa kecil. Kami berdua melakukan aktivitas kami yang tertunda sejak tadi. Memuaskan diri kami masing-masing di ruang tamu rumahku.
Terpikir olehku, apakah aku akan tetap bereksib ria saat bersama Dani atau tidak. Ah sudahlah nanti saja kupikirkan itu kembali, yang penting saat ini aku harus memuaskan diriku dari nafsu birahi yang melanda.

Bersambung
 
Mantul hu. Agak sedikit kurang panjang adegan binalnya. Ditunggu kelanjutan pritha binalnya hu:banzai::jempol:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd