Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    843
Gue gendong Rani kearah ranjang, tubuh telanjangnya yang berbalut handuk dan berhiaskan tetesan air yang seakan enggan meninggalkan beberapa spot di bagian privasinya.

Dinginnya ac dan juga suhu kota membuat kami mau tak mau menyegerakan masuk ke dalam selimut, melihat wajah cantiknya dengan rambut basah membuat penis gue kembali berdiri, tapi mungkin karena kelelahan setelah hampir seharian berkeliling kota akhirnya mau tak mau gue hanya memeluk tubuh telanjangnya dan Rani juga tampaknya berpikiran sama

“Yang, besok mau ga belajar mobil gaampang kok itu pake matic” Rani memejamkan mata sembari menikmati belaian tangan gue di kepalanya
“Belajar mobil? Ga berani ah yang, belum pernah pegang juga”
“Gapapa ish, tinggal rem gas doang sama kyk motor, mau yaa?” kini matanya menatap kearah gue, tatapannya berbinar seperti merajuk
“Iya dehh….”
“Yeyyy, ya udah istirahat ish, ngantukkk… hehe” Rani mempererat pelukannya di badan gue, sedangkan payudaranya yang lembut itu kini menyentuh dada gue, tapi karena mungkin memang ga ad niatan untuk berpikiran kearah sana, gue hanya bisa menikmati dan akhirnya kami pun terlelap

Entah berapa lama gue tertidur, tapi saat gue buka mata, gue sadar gue berada disuatu tempat, gue berjalan di sebuah lorong layaknya berada di kereta super cepat, saat kaki gue melangkah, sekitar gue juga ikut berubah, gue perhatikan dengan seksama sekitar gue, tapi yang gue tangkap hanya sebuah kilasan pemandangan atau apapun itu, gue hanya bisa melangkahkan kaki yang sebenarnya juga tak terasa menapak, tapi entah kenapa gue masih bisa mengendalikan badan gue secara menyeluruh, entah itu menggigit lidah atau mencubit badan gue sendiri dan gue masih bisa merasakan sakit tapi terasa seperti ga begitu nyata

Beberapa saat berlalu sampai akhirnya gue berada di satu tempat, lebih tepatnya seperti sebuah kamar, ad ranjang putih dengan sedikit corak berwarna pink dibeberapa sudut, sebuah lemari putih yang besar dengan kaca yang menghias bagian pintunya, beberapa boneka binatang tepat di atas ranjang, dan saat gue mencoba mengalihkan pandangan, tampak seorang wanita tengah duduk sembari melihat kearah jendela, entah kenapa gue seperti mengenal wanita ini berdasarkan dari auranya.

Di luar jendela terdapat sebuah tempat seperti taman dengan pepohonan yang seakan menambah kesan nyaman, langit di luar tampak gelap dan saat gue mendekati wanita itu entah kenapa tiba tiba wanita itu menoleh kearah tempat gue berdiri, seketika badan gue lemas karena gue mengenal wanita itu….

Yuuka….

Seakan nafas gue berhenti meskipun gue ga sadar apakah gue sekarang bernafas tapi pastinya gue bisa merasakan air mata gue menetes di pipi

Yuuka memandang kearah gue beberapa saat, wajah manisnya terasa seperti nyata, bahkan saat tangan gue memegang kedua pipinya, dia sedikit terperanjat seakan shock dan kaget.

Saat tangannya hampir menyentuh tangan gue di pipinya, gue seperti di tarik paksa menjauh dari sana dan gue kembali berada di dalam lorong dengan pemandangan yang sama seperti sebelumnya, tapi entah kenapa kali ini gue ga bisa berjalan dan beberapa saat kemudian mata gue terbuka dan kini gue sadar berada di dalam kamar Rani

Mata gue mengerjap selama beberapa saat untuk memastikan bahwa gue benar benar berada di dalam kamar Rani tapi saat gue ingin menggerakkan tangan…

Gue ga mampu, rasa lelah luar biasa gue rasakan, bahkan untuk sekedar menggerakan jari gue ga sanggup, gue menoleh kearah Rani dan mendapati dia sedang tertidur karena terdengar dengkuran halus, entah apa yang baru saja terjadi karena gue juga ga paham tapi selama beberapa menit bahkan mungkin cukup lama gue berada di kondisi tidak bisa bergerak kecuali bernafas dan menggerakkan sedikit kepala, gue ga merasakan tulang, otot dan juga gue ga bisa bersuara sembari mengingat ingat apa yang terjadi.

Gue melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 3 subuh dan gue pasrah tanpa bisa melakukan apapun…

Hawa dingin di dalam kamar juga tidak bisa gue rasakan, dan saat jam menunjukkan pukul 3.20 subuh, badan gue seakan kembali dan merasakan rasa lelah yang luar biasa, seperti berlari marathon tanpa berhenti sedikitpun dan saat berhenti badan kita merasakan dampaknya

Keringat dingin mulai bermunculan di beberapa titik, nafas gue yang tadinya berat kembali normal, gue gigit lidah gue dan terasa sakit, sementara tangan gue meraba raba badan gue karena gue takut terjadi sesuatu dan tampaknya aman

Gue duduk termangu diatas ranjang, gue lihat Rani yang masih tertidur pulas, tangan gue meraih HP gue di atas meja kecil disamping ranjang, dan gue lihat ada notif panggilan dari Yuuka beberapa jam lalu

Dan saat gue buka pesannya, hanya ad kata

“Yang? Kamu ga kenapa kenapa kan?”

Perasaan bersalah kembali gue rasakan, apalagi saat melihat kembali wajahnya tadi meskipun entah itu mimpi atau bukan yang jelas kedua tangan ini tadi menyentuh kedua pipi nya….

Setelah terdengar adzan berkumandang akhirnya gue tersadar dari lamunan, setelah melakukan aktifitas di subuh hari akhirnya Rani mengajak gue untuk berkeliling komplek dengan memakai mobil

Karena memang ternyata ga sesulit yang gue pikirkan, setelah 2 jam gue sudah bisa menguasai setidaknya bisa mengerti bagaimana mengemudi yang baik

Siangnya Yuuka yang sebelumnya jarang untuk mengajak Video Call kali entah kenapa memutuskan untuk menghubungi gue

Gue liat wajah cantiknya yang entah kenapa seperti bersedih dan auranya yang berwarna ungu itu menggelap seperti warna langit mendung di malam hari

"Semalam km ga ngapa ngapain kan yang?"

Karena bingung pertanyaannya mengarah kemana jelas membuat gue sedikit merasa bersalah karena jelas semalam gue ama Rani

"Maksudnya yang?"
"Semalam aku ngerasa kamu ad disini, atau jangan jangan km?" dengan wajah nya yang berubah menjadi serius mau ga mau gue merasa seperti maling yang terpergok sedang beraksi, karena gue tau ga ad satupun kebohongan yang bisa luput dri Yuuka dan kalau Yuuka membahas hubungan gue dengan Rani yang makin hari makin intim, jelas gue ga bisa mengelak

Entah kenapa air matanya mulai mengalir membahasahi pipinya, gue pun kaget, sementara gue ga tau apa yang "dilihat" Yuuka

"Please yang, jangan aneh aneh lagii, aku tau perasaan km ke aku seperti apa, tapi klo km kenapa kenapa gmn?" dengan sedikit terisak dan sedikit terbata bata membuat gue merasa seperti di tusuk banyak duri dibagian hati, sakit dan sakit sekali

Karena seakan mengerti arah pembicaraannya, gue pun juga merasa sangat sangat bersalah

"Tapi yang... aku ga sengaja.... tiba tiba seperti itu dan tentu saja, mungkin perasaan ingin bertemu kamu juga ga bisa begitu saja aku hiraukan begitu aja..."
"Yang, aku paham, tapi aku gpp kok" telapak tangannya berusaha menghapus aliran air mata yang jatuh di pipinya seakan menunjukkan bahwa dia kuat
Gue ga bisa berkata apa apa, selain kendala bahasa yang bikin mikir juga ga tau harus bersikap bagaimana

Seakan Yuuka paham dengan apa yang ada di pikiran gue, dia juga ikut terdiam dan kini memasang senyum yang sampai saat ini ga bisa gue lupain begitu aja, auranya kembali menguat bahkan seakan gue ikut masuk dan tersedot kedalamny

"Janji jangan aneh aneh lagi ya..." dengan wajah lucunya, dia mengarahkan jari kelingkingnya ke arah layar seakan ingin mengaitkan jari nya ke jari gue dan gue hanya bisa menganggukkan kepala dan memberikan jari kelingking gue

Banyak hal yang kami obrolkan hari itu sampai akhirnya waktu tidak lagi membolehkan ekstra time karena kesibukannya juga saat itu

Setelah hari itu entah kenapa gue ngerasa berbeda aja, kadang gue mimpi hal hal kecil tentang anak anak dan beberapa hari kemudian kebanyakan anak anak yang pernah gue mimpiin kena masalah ntah itu kecil maupun besar yang butuh waktu lama untuk kelarinnya

Dan mau ga mau akhirnya gue ketemu adit, karna anak ini entah kenapa juga jarang muncul di kampus yang ternyata katanya sedang mendalami "ilmu"nya

Beberapa saat pas ketemu di Kontrakan, Adhit entah kenapa melihat gue dengan fokus yang luar biasa, bahkan terlihat dia ga bergeming sedikit pun dan setelah beberapa menit ..

"Gpp ta awakmu? (gpp kamu?)" tanya adhit dengan wajah yang tampaknya sangat serius
"Gpp, lapo? (gpp, knp?)"
"Ruh mu mari ucul yo, mari ngelayap nang ndi? (roh mu lepas ya, habis jalan jalan kemana?)"

Ditegur begitu, gue pun kaget karena tampaknya kejadian beberapa hari lalu memang nyata adanya dan bukan hanya mimpi...

"Maksud e piye? (maksudnya gmn?)"

Dengan mengambil nafas panjang, Adhit menjawab pertanyaan gue

"Itu namanya Astral Projection, biasanya orang klo mau jalan jalan cari wangsit, ilmu atau apapun itu pake cara lepas roh, tapi ga sembarang orang bisa dan bahaya, untungnya kamu masih utuh, klo ketemu orang jahat ga bakalan balik kamu"
Mendengar itu, keringat dingin mulai bermunculan dibeberapa titik, ga nyangka aja bakalan se serius ini
"Mari nang ndi? (habis dri mana?)"
"Jepang" jawab gue singkat dan Adhit pun hanya bisa terbengong setelah beberapa saat
"Jancokkkk, ndolek mati arek iki (cari mati anak ini), entah awakmu hoki ta opo, tapi ojok dibaleni lah, adoh en (entah km hoki atau apa, jangan di ulangi lagi, kejauhan"
"Jangan kan jepang, keliling aja udah bahaya cok" lanjutnya

Gue yang mendengar itu hanya bisa garuk garuk kepala

"Yo tapi kan aku ga erohhh, moro moro ngunu (ya tapi kan aku ga tau, tiba tiba gitu)"
"Terus kok moro moro tembus jepang piye ceritane (terus kok tiba tiba ke jepang gimana ceritanya)

Dan cerita lah gue ke Adhit tentang pengalaman gue dengan Yuuka, dan entah mungkin Adhit udah liat dan tau tentang Yuuka dia ga butuh waktu lama untuk menyimpulkan

"Mungkin karena sama sama kangen jadi Roh mu auto ketarik, tapi biasanya ada konsen sih, tapi yo ojok dibaleni (jgn diulang) lah klo blm bisa kontrol bahaya"
"Yo lepas dewe, ga eroh aku (lepas sendiri, ga tau aku)"
"Tapi kyk e awkmu lvl up lagi ril, congratz deh ntar tak ajak jalan jalan ke ****"
"Moh cok, matane ga usah aneh aneh"

Adhit hanya bisa tertawa setelah berhasil menggoda gue

"Tapi ril, hoki awakmu suuu, isok entok arek kyk Yuuka, wes belajar gendam kyk e (hoki kamu, bisa dpt anak kayak Yuuka, sudah belajar gendam kyk nya)
"Ancen ganteng ngene cok (emng tampan gini)"
"Trus Rani piye?"
"Mboh (ga tau), aku bingung"
"Yowes jalani ae lah, awkmu yo bukan penjahat kelamin jadi ga usah wedi"

Malam itu gue pun ngobrol tentang banyak hal terutama tentang Astral Projection itu, orang yang peka biasanya bisa berinteraksi dengan mereka yang melepas Rohnya, dan tentang Yuuka yang memang bercerita beberapa waktu lalu klo merasa bertemu gue di kamarnya membuat gue juga ga bisa berpikir jernih, senekat itukah gue sampai sampai Roh gue lepas tanpa bisa gue kontrol dan untungnya gue masih diberi kesempatan untuk kembali

"Kalau soal mimpi gimana?"
"Hoki lah itu, klo diasah bisa jadi skill yang berguna juga, tinggal gimana kmunya nanti, dan kyknya ad yg nitip juga, mungkin si Yuuka"
"Maksudnya?"
"wes ta lah, biarkan waktu yang memberi tau"
"asu"

Setelah itu, entah kenapa gue ga ad niatan sama sekali untuk berhubungan dengan siapapun, dalam artian seks dan semacamnya karena pikiran gue terpecah apalagi sidang kompre yang sudah ad dipenghujung waktu

Anak anak satu persatu menjalani skripsi mereka dengan senyuman, tapi gue? seperti biasa merasa diisengin oleh takdir

Penguji anak anak gampang memberikan nilai A dan kebanyakan di uji Asdos, sedangkan gue? jangan kan Asdos, yang ada 2 profesor yang terkenal tidak pernah memberikan nilai A sebagus apapun seorang mahasiswa, karena menurut mereka nilai A hanyalah nilai sempurna yang artinya Hanya Tuhan yang berhak...

Dan benar saja meskipun gue berusaha semaksimal mungkin dalam ujian, tetap saja mustahil untuk mendapat nilai A, tapi entah gue di prank atau ad hadiah setelah kesulitan itu gue juga ga paham karena setelah selesai sidang dimana gue sendirian di dalam ruangan setelah para dosen keluar, gue hanya bisa menatap ruang kosong sebelum HP gue berbunyi, ad panggilan VC masuk yang berasal dari Yuuka

Gue yang awalnya lemas karena ga dapat nilai A mau ga mau jadi semangat karena mendengar Yuuka yang memberikan surprise ucapan selamat meskipun gue ga pernah memberi tahu tanggal dan semacamnya

Setelah beberapa saat anak anak mulai berhamburan masuk ke dalam ruangan, dan tentu saja para bidadari juga memberikan surprise

Rani, Tyas, Cindy, Dwi bahkan gue kaget karena Sarah juga ikut hadir ditengah keramaian,
Satu persatu memberi gue selamat dan entah kenapa Sarah yang udah lama ga ad kabar dan jarang banget ketemu, kini auranya terasa seperti menyengat, bukan karna bersinar tapi lebih kearah gelap dan negatif

Meskipun dari obrolan terasa sedikit agak kaku entah kenapa, dan dari gerak gerik badannya yang entah kenapa seperti gelisah, bahkan saat kami mengobrol, badannya condong kearah gue dan perutnya menempel di meja tempat gue presentasi, dan setelah beberapa saat anak anak mulai keluar satu persatu dari ruangan, dan tiba tiba Sarah yang terakhir keluar menarik tangan gue dan membisikan sesuatu

“Ril, tolong ya….”

Mendengar suara yang halus dan kecil di telinga gue mau ga mau membuat gue jadi merinding juga….

Atau jangan jangan….

To be continued
 
Maaf bgt buat suhu suhu sekalian karna baru sempat update, karena satu dua hal di IRL yang bikin ga sempet, ane sedikit sensor percakapan ane ama si Adhit karna terlalu bahaya, bahkan karena hal itu jadi agak mengganggu juga, moga kedepannya ane bisa tamatin ini cerita karena kurang dikit lagi, atau ane terusin sampe pengalaman terakhir ane krg lebih 2 thn lalu

Tunggu aja, dan moga ga bosen ama cerita ane, goodnight and happy sad night semuany~
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd