Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Nafsu Birahi Citra (TAMAT)

Untuk kesekian kalinya, Citra terbangun di sebuah ruangan terang berwarna putih dengan tirai panjang menggantung di sisi tempat tidurnya.

"Kok aku berada di rumah sakit lagi...?" Heran Citra ketika mendapati baju yang ia kenakan berupa daster polos dengan ikatan tali di belakang tubuhnya.

"Kamu sudah sadar Mbak...?" Tanya seorang pria dengan wajah khawatir di samping kiri tempat tidurnya.
"Ehhh... Loohh... Muklis...?" Tanya Citra lemas, " Aku kenapa Klis...?"
"Kamu.... Nggg... Kamu... Pendarahan Mbak...." Jawab Muklis bingung untuk menjelaskan kondisi kakak iparnya itu.

"Pendarahan...? Kok bisa Klis...?"
"Iya... Mbak... Gara-gara kemaren.... Mbak khan....Ngggg...." Bingung Muklis lagi.
"Kemaren kenapa Klis...?
"Kemaren......."

"Kemaren aku ngentotin memekmu sampe ledes Dek.... " Jawab Marwan yang ternyata duduk disamping kanan tempat tidur Citra.
"Ehh..... Mas Marwan....?" Heran Citra.
"Gimana kondisimu Dek...?"
"Nggg... Sakit..." Jawab Citra sambil meringis dan melirik kearah tubuh bagian bawahnya.
"Bentar lagi juga kamu bakalan sehat...." Ucap Marwan datar sambil menyodorkan map berwarna biru.
"Mas... Apa nggak sebaiknya...." Ucap Muklis mencoba menahan niatan kakak kandungnya.
"DIAM kamu Klis..." Potong Marwan

"Apa ini Mas...?" Tanya Citra bingung.
"Itu kejutan buatmu Dek..."

Dengan tubuh lemas, Citra membuka map biru itu pelan.
"Adek nggak ngerti Mas...?"
"Hhhhhh...." Marwan menghela nafas panjang, "Ini... Surat cerai... Dan ini pena.... " Ucap Marwan singkat.

"Tolong kamu segera tanda tangani surat ini.... Karena waktuku sudah mepet...."
"Mas mau kemana....?"
"Aku mau pergi.... Dan aku juga bawa Clarissa bersamaku..."

"Looohhh...? Maasss....? Kok gitu Mas...?" Bingung Citra, "Klis.... Ini mimpi khan Klis...?" Tambah Citra panik.

Muklis hanya diam tak mampu melakukan apa-apa.

"Ooh iya Dek... Mulai detik ini... Semua santunan untuk dirimu sudah tak aku berikan lagi...."
"Looh Mass... Lalu aku harus bagaimana...?"
"Ya nggak gimana-gimana lah... Kamu masih punya pekerjaan khan...?"
"Tapi Mas...?"
"Lagian... Selain pekerjaan itu... Toh kamu masih punya memek dan anus yang bisa dipake buat nyari nafkah...?"

"AASSSTAAGGAAA Mas Marwan... " Panik Citra, "Ampuni aku Maas...."

"Ampun...? Semua sudah terlambat Dek...." Ucap Marwan sengit.
"Ayolah Maas... Adek bakal lakuin apa aja Mas.... Selama kamu tak menceraikan Adek... "
"Hmmmm... Emang kamu bisa ngelakuin apa...?"
"Apa aja... Mas... Apa aja...."

"Kamu sudah tak bernilai sama sekali bagiku Dek.... Terlebih karena kamu kalah dalam taruhanmu kemaren... Sekarang dirimu tak lebih dari seonggok kotoran dihidupku.... "
"Kalah....? Masa Adek kalah....? Khan Adek belum keluar Mas...?" Bela Citra berusaha menanggapi kekalahannya,"Aku masih kuat kok Mas... Memekku masih sanggup melayani kontolmu lagi.... Uuuuhhh... Sssshhh....." Desah Citra yang tiba-tiba merasa kesakitan pada tubuh bagian bawahnya.
"Udah Mbak.... Jangan maksain diri..." Ucap Muklis berusaha menenangkan kakak iparnya.
"Nggak bisa Kliss.. Mbak belum kalah.... Mbak kemaren belum ngecrit..."
"Sudah Mbak... Sudah.... Memek dan anusmu kemaren benar-benar terluka hebat Mbak..." Jelas Muklis, "Mbak terlalu memaksakan diri buat melayani Mas Marwan..."
"Tapi Mbak masih sanggup Klis... Masih kuat.... Uuuuhhh...." Rintih Citra kesakitan ketika mencoba bangkit dari tempat tidurnya lagi.

"Sudahlah Dek Citra Agustinaku Sayang.... Terima saja kekalahanmu... Kamu sudah kalah... Dan kamu harus konsekuensi dengan apa yang menjadi persyaratanmu kemaren...." Ucap Marwan sambil mengusap kening Citra, "Kamu harus aku cerai... Dan Clarissa juga harus ikut ama aku..."
"Enggak Maas.. Enggakkk..."

"Sekarang...Kamu bisa kawinin istriku sampe puas Klis... Kamu bisa entotin dia sesuka hatimu..." Ucap Marwan sambil menatap wajah melas istrinya, "Mas harap... Anak kita itu tak mengenal kamu lagi....."
"Jangan Maasss.... Jangan bawa Clarissa... Ssshh... Aduuhhh..." Rengek Citra yang setiap kali berusaha bangun, merasakan kesakitan pada tubuh bawahnya.

"Kalo dia kamu bawa Clarisaa... Dia nggak bakal mau Mas... " Jelas Citra, "Mas juga nggak orang yang bisa merawat atau menyusuinya..."
"Hehehe... Kalo itumah persoalan mudah Dek..." Jawab Marwan sambil tersenyum, "Saayaaang.... Sini masuk...." Panggil Marwan lantang.

"Ya Mas....?" Sahut suara seorang wanita yang muncul dari balik pintu kamar rumah sakit sambil menggendong Clarissa.
"Loohh...? Itu siapa Mas...?"
"Kenalin Dek... Ini Ratih... Ini Suci... Itu Tia... Disampingnya tuh marni dan Shinta... Lalu yang sedang menyusui Clarissa... Itu Nimah... "
"Nggg... Mereka tuh siapa Mas...? " Bingung Citra.

"Hehehe... Mereka tuh istri-istriku Dek.... Mereka yang bakal ngegantiin dirimu...."

"OOHHH.... ASTAGA... MAS MARWAN...." Kaget Citra langsung meneteskan air mata. "Kamu bener-bener mau ninggalin aku Mas...? Hik Hik... Kamu bener-bener serius Mas...? Hik Hik..."
"Udah udah... Jangan nangis seperti itu ahhhh... Ntar cantiknya luntur loh...." Seka Marwan menghapus ari mata istrinya, "Marni.... Tolong dong bawain tas Mas kesini..." Pinta Marwan kesalah seorang istrinya.
"Iya Mas...." Jawab Marni patuh sambil menyerahkan sebuah tas hitam kearah Marwan.

"Citra Agustina... Mantan istriku.... " Ucap Marwan sembari terus menghapus cucuran air mata yang mengalir deras dari mata bulat Citra, "Sebagai ucapan terimakasih Mas... Ini ada sedikit rejeki buatmu.... Yang mungkin bisa memenuhi segala kebutuhan dan gaya hidupmu selama setahun..."

"Hik Hik Hikk.... Mas Marwaaannn.... Huuu-uuuuu... Jangan tinggalin aku Maass.... Jangan pisahin akuu... " tangis Citra menderu-deru, "Bawa aku Maass... Bawa aku bersamamuuu... Huuuu-uuuuu"
"Sssshhh.. Uuddaaahh... Jangan nangis aahh Dek... Malu tuh ama suami barumu...." Goda Marwan sambil melirik kearah Muklis.
"Aku nggak mau ama Muklis Maasss... Aku mau bersamamu...."
"Ssshhh... Nggak apa-apa kok Dek... Toh Muklis khan juga adik Mas..." Rayu Marwan, "Lagian... Kontol Muklis besar juga loh Dek... Hehehe..."
"Enggak Maas... Enggak... Adek nggak Mau..."

"Sudah ya Dek... Mungkin pertemuan kita cukup sampai disini... Mas mau pamit dulu..." Ucap Marwan yang kemudian mengecup kening Citra dalam-dalam sebelum akhirnya pergi meninggalkan istrinya bersama suami barunya, "Jaga baik-baik istriku Klis... Jangan pernah sekalipun kamu menyia-nyiakan dia.... Rawat dia baik-baik sebagaimana dia merawat dirimu... Dan satu lagi... Puasin dia supaya tak mencari kenikmatan dari kontol lelaki lain..."

"Ba.. Baik Mas...." Jawab Muklis takut-takut.
"Hahahaha.... Nggak usah takut gitu ah... Mas sudah nggak punya dendam lagi padamu kok..." Ucap Marwan sambil menepuk-nepuk pundak Muklis..
"I..Iya Mas... Terima kasih Mas...."
"Iya.... Kapan-kapan... Kita bisa ketemu lagi kok..." Ucap Marwan memeluk tubuh adiknya, "Dan mungkin... Waktu itu... Aku bakal nyicipin istri barumu itu lagi..." Bisik Marwan sambil tersenyum licik kearah adik kandungnya.
"Ehhh...??" Kaget Muklis.

"Udah ah... Mas pamit dulu yaaa..." Ucap Marwan melambaikan tangan kearah Citra dan Muklis, sebelum akhirnya meninggalkan mereka berdua. "Yuk Istri-istriku... Kita pulang..."

"Maas Maarwaaaannnn.... Jangan tinggalin Adeeekkk Maass.... "

"Maaaas Maaaarwwaaaaannnnn....."




NAFSU BIRAHI CITRA
BY TOLRAT


T.A.M.A.T
Padahal nungguin keganasan main sama nimah,,,kok udah jadi istrinya aja:semangat::semangat::semangat::mantap::mantap::mantap:
 
Salahsatu cerita yg melegenda dan semoga om tolrat bisa bikin karya2 lain lagi.
 
Ga ada season 2 nya hu? Atau kisah Marwan selanjutnya gitu. Hehe
 
yang kaya gimana tuh?
klo di forum ini sih penulisnya kena banned, tapi ceritanya sih udah banyak yang share diluar forum, gugel aja "binalnya istriku - disha", nanti juga ketemu yang share ceritanya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd