Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nafsu Hina yang Melilit

CHAPTER VII – UNEXPECTED TRAGEDY





Beberapa hari kemudian, hari berganti malam.

Midun sedang santai di kamar kecil dan sedikit pengap. Baling-baling Kipas yang menari di dinding tidak cukup kuat menahan keringat yang mulai keluar dari tubuh midun. Sesekali dalam hawa panas di ruangannya itu ia nikmati sambil melamuni kejadian yang baru saja ia lalui di Villa Greenvile Diamond.



Setengah jam kemudian, “Akh…. Sungguh panas suhu di kamar ini” ia pun melangkah keluar ke taman mini yang ada di belakang rumah. Kaki midun melangkah di kursi panjang yang terbuat dari jati bercat putih. Midun sedikit mendapat angin segar ketika sedang berduduk di kursi taman mini tersebut. Suasana di taman mini itu sangat tenang. Terpaan oleh angin yang lembut di taman mini itu membuat ia betah duduk berlama-lama.



Setelah beberapa menit duduk, tubuh midunpun berbaring di kursi panjang itu. Tubuhnya menatap ke langit sementara tangan kanannya dijadikan bantal untuk menopang kepalanya.



Tak jauh dari taman belakang itu, tepatnya di sisi sebelah kanan halaman belakang itu tiba-tiba terdengan suara seseorang yang sedang menyeburkan diri ke kolam renang. Midunpun terbangun dari posisi tidurnya dan menatap ke kolam renang. Matanya terpaku pada sosok perempuan berkulit putih mulus dan cantik mengenakan celana dalam renang dan BH renang berwarna coklat muda. Ya wanita itu adalah Stella. Anak dari Bu Stevi dan Pak Alen. Ia sedang mengayunkan kakinya untuk mencapai tepi kolam. Tak jauh dari tempat asal ia melompat terdapat HP, gelas bening dan satu botol wine yang baru berkurang sedikit berada di atas meja. Tampaknya wanita itu telah meminum wine sebelum ia berenang di kolam.



Mata midun menatap tajam pada tubuh indah stella. Wajahnya berbinar penuh nafsu. Karena takut apabila keberadaannya diketahui oleh stella, Midun berusaha bersembunyi dibalik pepohonan rimbun yang berjejer rapi dan menjulang ke atas di taman mini itu. Ia tampak sangat fokus menatap setiap lekukan dan pergerakan dari tubuh stella. Sesekali ia tersenyum mupeng sambil menggosok-gosokan kontolnya yang telah mengeras.



Stella sangat menikmati kegiatan renangnya itu. Ia berusaha memacu tenaganya dengan menenggak wine yang ia bawa dari kamarnya.





“Ahhhhh beruntung sekali aku malam ini. Sudah lama aku tidak melihat non stella berenang di kolam renang”. Ucap midun sambil masih menggosok-gosokan penisnya.



Malam itu Midun hanya dapat menahan hasratnya tanpa berbuat apa-apa.



------------------------------------





Keesokan paginya bu stevi mendapat kabar bahwa ia harus menyusul suaminya yang sedang di luar kota.



”duun tolong antar saya ke bandara.” Ucap bu stevi sambil membawa koper kecil dan tas gantung berwarna hitam merk GUCCI.



“eh ada apa bu?.... kok buru-buru sekali?” ucap midun sambil menatap majikan cantiknya yang mengenakan mini dress hitam yang tampak elegan.



“sudah anter saya sekarang!!” ucap bu stevi sambil bergegas menuju ke mobil.



“baik bu” ucap midun dengan gerak cepat mengambil kunci mobil dan membawa koper bu stevi ke bagasi mobil.



Setelah berada di dalam mobil, Midun tampak bahagia menjumpai bu stevi duduk berada di sebelah kursi kemudi. Dengan penuh semangat midun berangkat dari rumah itu dan menuju ke arah bandara.



“Ibu setau saya tidak pernah terlambat apabila pergi ke bandara. ini kenapa terburu-buru ya bu?” tanya midun heran



“saya gpp Midun. Cuman sedikit kangen aja sama kamu. Saya ingin berduaan sebentar bersama kamu di dalam mobil.” Ucap bu stevi sambil tersenyum ke arah midun.



“kok di mobil ini terasa panas yah midun?” lanjut bu stevi sambil mendesah.



“aahhhhhhhhh… ibu kangen sama si boy ya” ucap midun tertawa nakal sambil memberi sinyal bahwa kontolnya telah mengeras…



“iiiihhhhhh…. Kok si boy nakal banget sih mas” ucap stevi menunjukan sisi manjanya



“ya kan si joni sudah lama ga ada tamunya” ucap midun sambil mengarahkan tangannya ke paha bu stevi.



“kok tangan mas midun nakal sih” keluh bu stevi tapi tidak berusaha menjauhkan tangan midun dari pahanya.



“aku kangen sama budakku” bisik midun di dekat telinga bu stevi sambil menggosok gosokan tangannya di paha bu stevi. Sesekali jari tangannya menari indah di celana dalam area vagina bu stevi.



“aaaakkkkhhhh……… kok nakal gitu sih mas midun ke aku?!” desah bu stevi pelan tapi tidak berbuat apa-apa.



“yasudah mas kita menepi ke hotel ini sebentar ya. Mas booking hotelnya nanti sms aku kalau sudah dapat roomnya jadi kita ketemu di dalam kamar saja” ujar bu stevi memberi instruksi.



“baik cintaku” ucap midun menepikan mobilnya dan memberikan kunci mobil ke bu stevi kemudian melangkah menuju ke hotel





“Beeerrrpp…… Beeerrrpp……” Handphone bu stevi berbunyi.



“kamar 508. Kunci serep aku tinggalkan di resepsionis” isi pesan itu.



Sontak Bu Stevi melangkah keluar dari mobil menuju ke hotel tanpa membalas isi pesan tersebut. Ia kemudian berjalan menuju ke resepsionis dan kemudian pergi ke arah lift. Sesampainya di depan kamar 508, ia langsung membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya.



Dari samping midun tiba-tiba mengunci pintu itu dan langsung mencium bibir stevi sambil tangannya memeluk stevi dengan erat. Tampaknya nafsu seksual terhadap stella tadi malam ia lampiaskan pada sang induk.



“akkkkhhh mass…” ucap bu stevi sambil terdiam kaku sambil tasnya ia jatuhkan dengan pasrah ke lantai.



Tangan midun turun ke pantat stevi dan meremas-remas kedua bokong yang terbentuk indah itu. Hasrat pria desa untuk menggagahi bu stevi makin membara. Di sisi lain, bu stevi dengan tubuh yang kaku hanya dapat menikmati dengan santai gerakan sang pria berkulit hitam itu. Sudah puas tangannya bermain di tubuh stevi, midun langsung merebahkan tubuh bu stevi. Kemudian melepas kedua sepatu high heel yang masih menempel di kaki bu stevi.



Tubuh bu stevi terbujur pasrah di kasur bersprei putih. Pertanda siap digagahi oleh pria yang ia idamkan. Nafasnya terlihat tidak beraturan. Matanya menatap sayu ke arah pria yang sedang membuka sepatunya. Dibalik tatapan sayu bu stevi, tersimpan nafsu binal, nakal, liar dan gelap yang ia pendam selama beberapa hari.



Stelelah melepas high heel dari kedua kaki bu stevi, Midun perlahan mengecup mesra jari-jari kaki bu stevi. Ia berusaha menunjukan bahwa ia mencintai tubuh bu stevi dari ujung rambut sampai ke telapak kaki. Bu stevi berusaha menikmati setiap perlakuan manis yang dilakukan oleh babunya itu. Sesekali ia meremas payudaranya dari luar mini dress berwarna hitam yang belum terlepas sempurna. Midun perlahan naik ke tubuh bu stevi dan mengecup keningnnya..





“I love you ” bisik midun penuh nafsu di telinga bu stevi sambil meremas kedua payudara yang masih terbungkus mini dress berwarna hitam.



“aku tau mass.” Ucap bu stevi sambil mengecup lembut bibir kasar pria berkulit hitam itu..



Mini dress hitam yang dikenakan bu stevi dilepas midun dengan kelembutan. Tampak BH dan Celana berwarna hitam terpampang jelas menutupi area sensitif bu stevi. BH hitam itu dilepasnya pelan dan putting merekah berwarna merah muda milik bu stevipun langsung dihisapnya penuh nafsu. Seraya bibir dan lidah midun menghisap putting kanan bu stevi, tangan kiri midun berusaha memlintir dan menarik ke atas dan ke bawah putting kiri milik bu stevi. Nafas bu stevi kali ini terlihat tak karuan. Matanya terkedip dan terbuka menikmati permainan tangan dan mulut si midun. Ia amat sangat bernafsu digagahi pria berkulit hitam itu. Celana dalam bu stevi tampak basah. Warna gelap pada celana dalamnya tidak bisa menutupi cairan yang keluar dari vaginanya akibat permainan lembut midun di area payudaranya.



“Mas, aku rindu kontol itu” nada bu stevi lirih sambil menunjuk ke kontol yang telah mengeras milik midun. Midunpun membuka seluruh pakaian yang ia kenakan dan mengarahkan kepala bu stevi ke kontolnya…





“Akkkkhhhhhh………….akhhhhhhhhhhhh…….” kamu jago nyepong juga yaa..



“lebih kasar mas” pinta bu stevi…



“ehhh perek!! Kamu jago ngisap kontol juga ya…”



“ia tuannn”



“kali ini aku ga mau banyak dihisap. Aku mau langsung main” ujar midun sambil melepas sepongan stevi dari kontolnya



Midun kembali membaringkan stevi di kasur dan kemudian melepas celana dalam erwarna hitam bu stevi yang dipenuhi dengan cairan kewanitaan bu stevi. Setelah itu berusaha memasukan kontolnya ke dalam memek bu stevii……







“akkkhhh masss……….akkkhhhh” desah bu stevi menahan serbuan kontol hitam besar gagah perkasa milik midun.



“memekmu sempit terus sayang… aku suka.. ” ucap midun dengan senang..



“terusss tuann.. nikmati tubuhku…. Aku milikmu tuann … kamu bisa melakukan apapun pada tubuhku tuan” cerau bu stevi sambil menikmati sodokan kasar si midun…



Midun hanya terdiam sambil menciumi leher bu stevi dengan penuh nafsu…



“aku baahagia memilikimu tuannnnhh,,, akkkhhhh…. Akkkhhh…. Kontolmu besar tuuannnnhhh.. kotolmu gagah perkashhaaaa… aku sukkkhhhaaa.. akkkkhhh…” Cercau bu stevi





Nafsu midun makin meningkat. Tampaknya ia akan mecapai klimaks.



“kamu udah mau sampe ??” tanya midun sambil mendesah



“ia.. dikit lagii.. teruss jangan berhenti dan jangan dicabut sayang”.. rintih bu stevi menikmati setiap sodokan dari penis hitam lebam gagah perkasa itu.



Beberapa menit kemudian,



“Akkkkkkkkkkkkkkkkgghhhhhhhhhhhhhh..” keduanya berteriak dan sampai pada klimaksnya



Sperma midun memenuhi liang vagina bu stevi. Kedua tubuh yang kontras itu saling memeluk satu sama lain..



---------



Setelah permainan satu ronde itu keduanya bergegas ke bandara.



Midun kembali ke rumah mewah itu, ia teringat akan stella yang menunggunya.











Setelah malam hari, stella meminta midun mengantarnya ke rumah teman stella. Tampaknya stella diajak ke club untuk merayakan ulang tahun temannya. Midun tak bisa menolak permintaan stella itu merupakan tugasnya di rumah itu. Tapi di sisi lain, ia juga merasa memiliki tanggung jawab lebih karena apa yang ia perbuat terhadap ibunya. Tanggung jawab itu mucul perlahan bentuk rasa kasih sayang yang tumbuh selama bekerja di rumah itu.



Sesampainya mengantar stella ke rumah temannya, midun tidak meninggalkan stella melainkan ia membuntuti dari jauh ke mana stella akan pergi. Sesampainya di klub malam itu midun memarkirkan mobilnya di tempat parkiran dan masuk ke klub itu memantau stella dari jauh yang sedang berkumpul bersama temannya.



Tepat jam 11 malam tiba-tiba dari arah kerumunan stella terdengar suara riuh. Midun sadar akan kejadian tersebut namun ia tidak bisa mendekat karena ia menjaga privasi anak majikannya. Walaupun demikian, midun memantau dengan hati-hati apakah ada orang yang akan menyakiti anak majikannya..

Ternyata, hal yang tak diduga terjadi. Pria-pria yang terdiri dari dua kubu yang sedang mabuk ternyata berkelahi memperebutkan stella. Kubu yang satu mayoritas berkaos putih sementara pria-pria dari kubu yang satunya mayoritas berbaju hem. Total keseluruhan berjumlah 30 pria.



“woi bangsatt!!! Gue udah lama deket sama stella lu bangsat merebut dia dari gue!!!” ucap salah satu pria dari kubu berbaju kaos dengan aksen jakarta..



“woii.. gue juga udah lama suka sama dia dan dia memilih gue… anjing loe!!” ucap pria dari kubu yang satunya



“Kelahi aja bangsat!! Gue ga terima kalo dia jadi milik lu anjing!!!” teriak pria dari kubu seberang sambil melemparkan gelas yang mengenai wajah salah satu pria di kubu berbaju hem.



Sontak keributanpun pecah. Perempuan-perempuan di sekitar stella termasuk stella tiba-tiba berhaburan berusaha keluar dari sekumpulan pria-pria yang sedang berkelahi hebat.



Gio adalah pria idaman stella yang ada di kubu pria berbaju hem. Stella memang menyukai gio sudah sejak jaman SMP. Bahkan gio adalah pria yang memerawani stella tanpa adanya hubungan pacaran. Banyak hal yang membuat mereka tidak dapat berpacaran.







Midun pun langsung berdiri. Siap dalam posisi menolong sang majikan apabila terjadi apa-apa. Matanya melihat dari jauh ke arah stella berharap sang majikan tidak mengalami apa-apa. Namun sayang. Ketika stella berusaha keluar dari kerumunan tersebut kepalanya terkena kerasnya siku salah satu pria sehingga membuatnya tersungkur ke lantai. Akibat dahsyatnya perkelahian dan kepanikan yang ada di kumpulan itu ditambah dengan redupnya cahaya lampu di club malam mengakibatkan tubuh stella tidak tersorot oleh para pemuda yang bertikai.



Midun yang sempat melihat kejadian tersebut langsung berlari ke arah stella dan membopong tubuhnya ke mobil dan membawanya pulang. Stella masih dalam keadaan pingsan. Ia tidak mengetahui apapun yang terjadi terhadapnya.





Sesampainya di dalam rumah, midun membaringkan stella di kamarnya. setelah membaringkan stella ia melepas kedua sepatu stella yang masih terpakai dan menyelimutinya dengan selimut tebal yang terpasang di kasur tersebut.



“aduuhh non… non….. utung saya jagain kamu non…” ucap midun menggeleng-geleng ke arah tubuh manis stella.



Pada saat kondisi seperti ini midun tidak memiliki pikiran atau niat jahat. Justru sebaliknya.



Di sisi lain, Stella mulai mengigau tak karuan. Midun sedikit panik akan tingkah stella namun ia berusaha acuh atas kelakuan stella. Midun melangkahkan kakinya keluar kamar. Baru satu langkah dilalui tiba-tiba tubuh stella memeluk midun dari belakang sambil mengigau.



“giiiiiiioooooooo… please jangan tingalin akuu.. maaaaffff” ucap stella sambil menangis..



Gio adalah pria idaman stella yang ada di barisan







“ia saya maafin non” jawab midun iseng



“kok gio maggil aku non sih ?! panggil nama aja gio…” cercau stella sambil menangis.



“ia stella.. dimaafin kok.. yasudah kamu tidur sana” rayu midun pelan sambil membaringkan tubuh stella..



“gio jangan pergiiiii….” Mohon stella sambil matanya sayup menatap ke arah midun. Stella seolah terhipnotis. Tidak bisa membedakan mana kacung mana pria idaman. Bagi midun, ini merupakan mujizat sekaligus keanehan.



“Gio aku mau itu” pinta stella tak berdaya sambil menunjuk ke batang midun



Setelah mengucapkan kata-kata tersebut suara stella mulai hilang. Matanya sudah tertutup rapat. Tubuhnya mulai tertidur pulas lagi. Midun yang masih dalam keadaan bingung langsung mengiyakan permintaan stella yang dalam keadaan mabuk. Baginya mabuk atau tidak, selama keluar dari mulut stella maka hal itu dianggap sebuah permintaan.



Midun melepaskan celananya panjang panjang dan celana dalamnya. Kemudian mulai perlahan mengecup dan melumut bibir stella. Bau alkohol masih tercium tajam di hidung midun. Perlahan tapi pasti ia mulai melepaskan celana dalam stella yang berwarna coklat muda. Terlihat jembut tipis dan indah menghiasi vagina merah muda milik stella.



“luaarr biiiassaa.*** induk dan ga anak, warnanya sama..” ucap midun dengan bahagia..



Kaki stella yang masih tertutup rapat itu ia buka lebar. Wajahnya ia dekatkan ke vagina stella dan lidahnya mulai melumat setiap area di vagina stella..



Setelah menjilati vagina stella dengan rakus. Midun kemudian mulai meraba-raba nenen stella dari luar mini dressnya. Setelah tidak puas meremas dari luar mini dress stela ia mulai melepaskan minii dress tersebut dan BH yang masih melekat ditubuh stella. Midun menatap bangga dan terheran akan kemolekan tubuh stella.



“luar biasa ya ni anak..” ucap midun sambil memasukan satu jarinya ke vagina stella. Ia kemudian memasukan kedua jarinya



“ohhh… kamu sudah tidak perawan ya” ucap midun tersenyum kecil.



Setelah selesai memverifikasi keperawanan stella, midun langsung memasukan kontol hitamnya yang sudah berdiri keras gagah perkasa itu ke vagina perempuan berkulit putih mulus itu.





“akkkkkkkhhhhhhhh………. Meskipun kamu sudah tidak perawan, tapi vaginamu masih sempit” keluh midun kenikmatan sambil menatap ke wajah stella yang tertidur pulas.



Kontol hitam besar bak terong biru itu menaklukan vagina perempuan berkulit putih mulus yang sedang tertidur pulas.. midun sangat senang karena fantasi yang telah terlupakan dapat terwujud tanpa dugaan. Sementara, wanita itu baru masuk ke area yang lebih gelap dari percintaan segi tiga di keluarga itu.







“Akkkkhhhh stelllll…. Akkkkhhhh …nikkmmattt vaginamu stelll. “ keluh midun nikmat sambil mengayunkan kontol hitam besarnya ke depan dan ke belakang dengan lembut





“akkkhhhhhh enak stelllll…. Aku sukaa….akkkhhhh….” ucap midun sambil menaikan sodokannya ke meki stella.



Setelah beberapa menit kemudian midunpun sampai pada klimaksnya dan spermanya membuahi vagina stella..



Tubuh midun terbujur kaku memeluk stella sambil kontolnya masih terbenam di dalam vagina stella. Midun tidak tahu bahwa ia sebenarnya telah menghamili kedua perempuan pemilik rumah tersebut.







-----------------------
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd