Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
seperti biasa, keren updatenya. nice! saya ada beberapa saran untuk kelanjutan ceritanya, suhu. [1] untuk mengurangi rasa bosan dalam penulisan, menurut saya, di samping menjawab pertanyaan-pertanyaan billy dari series sebelumnya, cerita ini juga bisa dikembangin ke cerita baru yang sama sekali ga ada di series sebelumnya, hu. berhubung ini pov marcha, jadi ada kemungkinan banyak juga kan ada cerita-cerita yang billy ga tau. jadi, suhu kedepannya bisa sedikit--semoga--lebih liar lagi nulisnya karena ga terkekang sama cerita dan timeline dari cerita sebelumnya. [2] menurut ane, ceritanya bakal lebih menarik kalau eksplorasi karakter marcha lebih berfokus ke cerita-cerita yang masih samar di series sebelumnya. misalnya cerita dengan supir ojol (ada apa nih di antara marcha dan supir ojol? apa mereka hanya selingkuh singkat aja atau sampai menjalin asmara di belakang billy?). cerita sesi pemotretan marcha, cerita permainan dan cerita liburan marcha bareng sherry juga masih sedikit samar. terus terang kalo ane kurang semangat nungguin cerita ringgo dan gilang, soalnya menurut ane apa yang terjadi udah cukup jelas di series sebelumnya.

apreasiasi dari ane. semoga semakin semangat, suhu, nulisnya!:Peace:
 
seperti biasa, keren updatenya. nice! saya ada beberapa saran untuk kelanjutan ceritanya, suhu. [1] untuk mengurangi rasa bosan dalam penulisan, menurut saya, di samping menjawab pertanyaan-pertanyaan billy dari series sebelumnya, cerita ini juga bisa dikembangin ke cerita baru yang sama sekali ga ada di series sebelumnya, hu. berhubung ini pov marcha, jadi ada kemungkinan banyak juga kan ada cerita-cerita yang billy ga tau. jadi, suhu kedepannya bisa sedikit--semoga--lebih liar lagi nulisnya karena ga terkekang sama cerita dan timeline dari cerita sebelumnya. [2] menurut ane, ceritanya bakal lebih menarik kalau eksplorasi karakter marcha lebih berfokus ke cerita-cerita yang masih samar di series sebelumnya. misalnya cerita dengan supir ojol (ada apa nih di antara marcha dan supir ojol? apa mereka hanya selingkuh singkat aja atau sampai menjalin asmara di belakang billy?). cerita sesi pemotretan marcha, cerita permainan dan cerita liburan marcha bareng sherry juga masih sedikit samar. terus terang kalo ane kurang semangat nungguin cerita ringgo dan gilang, soalnya menurut ane apa yang terjadi udah cukup jelas di series sebelumnya.

apreasiasi dari ane. semoga semakin semangat, suhu, nulisnya!:Peace:
Ini saya setuju BGT nih
mohon dipertimbangkan suhu @lampetgadong123
 
keep strong hu dgn alur ceritanya...

Open tuk sharing story dan nerima masukan setiap pembaca... good job
 
seperti biasa, keren updatenya. nice! saya ada beberapa saran untuk kelanjutan ceritanya, suhu. [1] untuk mengurangi rasa bosan dalam penulisan, menurut saya, di samping menjawab pertanyaan-pertanyaan billy dari series sebelumnya, cerita ini juga bisa dikembangin ke cerita baru yang sama sekali ga ada di series sebelumnya, hu. berhubung ini pov marcha, jadi ada kemungkinan banyak juga kan ada cerita-cerita yang billy ga tau. jadi, suhu kedepannya bisa sedikit--semoga--lebih liar lagi nulisnya karena ga terkekang sama cerita dan timeline dari cerita sebelumnya. [2] menurut ane, ceritanya bakal lebih menarik kalau eksplorasi karakter marcha lebih berfokus ke cerita-cerita yang masih samar di series sebelumnya. misalnya cerita dengan supir ojol (ada apa nih di antara marcha dan supir ojol? apa mereka hanya selingkuh singkat aja atau sampai menjalin asmara di belakang billy?). cerita sesi pemotretan marcha, cerita permainan dan cerita liburan marcha bareng sherry juga masih sedikit samar. terus terang kalo ane kurang semangat nungguin cerita ringgo dan gilang, soalnya menurut ane apa yang terjadi udah cukup jelas di series sebelumnya.

apreasiasi dari ane. semoga semakin semangat, suhu, nulisnya!:Peace:

Terimakasih masukannya suhu. Tadinya ane memang mau membangun cerita secara slow, agar lebih detail menjelaskan perubahan Marscha itu bukan instan. Ada proses panjang yang melibatkan beberapa orang. Paling intens memang Ringgo dan Johan ini. Cerita ini sampai 15 PART rencananya. Part 8/9 yang suhu maksud. Bebrapa part cerita bahkan sudah selesai , tinggal upload saja (cerita tentang fotografer yang paling ane deman). Tapi berhubung PART 6 dan 7 belum fix jadinya ane hold dulu. Rada stuck disana.

Tapi setelah ane pikir2, mungkin beberapa draft cerita memang harus dihapus.
 
Terimakasih masukannya suhu. Tadinya ane memang mau membangun cerita secara slow, agar lebih detail menjelaskan perubahan Marscha itu bukan instan. Ada proses panjang yang melibatkan beberapa orang. Paling intens memang Ringgo dan Johan ini. Cerita ini sampai 15 PART rencananya. Part 8/9 yang suhu maksud. Bebrapa part cerita bahkan sudah selesai , tinggal upload saja (cerita tentang fotografer yang paling ane deman). Tapi berhubung PART 6 dan 7 belum fix jadinya ane hold dulu. Rada stuck disana.

Tapi setelah ane pikir2, mungkin beberapa draft cerita memang harus dihapus.

Semangaattt suhuuu :beer:

Btw ane penasaran juga sama:
1) Yg exe di jacuzzi, waktu ditinggal billy ke wc. Apakah si bartender nya exe marscha? Seru nih kalo di exe :D
2) Waktu ngerjain tugas bareng sherry, yang ngeluarin dildo ya kalo ga salah sama.... lupa ane namanya maap hu :(
Yang pas keluar dari wc, si sherry rekamin meki marscha ada lelehan sperma. Penasaran adegan ssi exe nya gmn :D
 
Terimakasih masukannya suhu. Tadinya ane memang mau membangun cerita secara slow, agar lebih detail menjelaskan perubahan Marscha itu bukan instan. Ada proses panjang yang melibatkan beberapa orang. Paling intens memang Ringgo dan Johan ini. Cerita ini sampai 15 PART rencananya. Part 8/9 yang suhu maksud. Bebrapa part cerita bahkan sudah selesai , tinggal upload saja (cerita tentang fotografer yang paling ane deman). Tapi berhubung PART 6 dan 7 belum fix jadinya ane hold dulu. Rada stuck disana.

Tapi setelah ane pikir2, mungkin beberapa draft cerita memang harus dihapus.
Update malam ini kah bung?
 
Bimabet
Part 6 Namaku Marscha




"Sha, jangan marah dan bete ya. Gw mau kasih tunjuk foto ke lu"



Sebuah wa Sherry siang itu. Saat itu sudah selesai perkuliahan. Sherry masih nongkrong dikampus, sedangkan aku yang bosan makanan kantin lagi jalan ke mall bareng Aliah temanku, sekalian mau cuci mata.



Kemudian wa dari sherry menunjukkan sebuah foto pacarku dengan cewe lain. Aku kaget. Aku langsung telpon Sherry. Katanya cowoku lagi sama cewe, junior kami, diperpus. Memang sih lagi belajar bareng. Dan aku juga sebenarnya biasa aja, karena itu pasti adek kelas yang lagi belajar karena pacarku adalah asisten dosen.



Tapi bukan Sherry namanya kalau bukan kompor. Dia panas-panisan aku juga. Apalagi cewe itu cukup cantik dan imut-imut.



Aku terpancing emosi juga karena provokasi Sherry da langsung buru-buru balik ke kampus menuu ke perpustakaan. Tapi ternyata mereka sudah pergi. Aku bete. Aku makin bete saat kutelp pacarku tapi di reject. Asem.



Kemudian Ringgo telp. Ajaib benar ini orang, pas benar telpon disaat aku lagi galau.



"Gw diperpus nih. Lagi bete" Kataku langsung tutup telpon.



5 menit kemudian Ringgo sampai perpus. Dia menghiburku. Kami lalu jalan berdua. Hanya mutar-mutar di jalan tol, sambil dengarin lagu. aku banyak diam, sedangkan dia sesekali becanda menghuburku.



Saat mengantarku pulang Ringgo kembali menembakku. Dia terang-terangan ajak selingkuh karena dia juga punya cewe adek kelas kami. Katanya kami jalani hubungan ini dengan back street, sampai nanti dilihat ujungnya sampai mana, apakah sangat cocok jadi kami bisa memutuskan pacar kami masing-masing.



Tapi tegas aku menolaknya. Mending temanan aja dulu. Kalau nanti aku putus, aku akan jadikan dia yang pertama untuk jadi pacarku. Dia nampak sedih. Maka aku kasih sebuah ciuman hangat dibibirnya sebelumnya aku turun.



"Besok aku jemput ya" Katanya dengan senyum lebar.


----

Foto pertama


Setelah aku tolak, Ringgo bukannya patah semangat. Dia malah makin intesif pedekatenya. Dan Ringgo ini makin sering gombal-gombal aku. Walau aku tahu dia fuckboy, aku tetap senang sih dia rayu. Namanya wanita. Dan rayuannya sebagian besar suka menjurus.



Seperti wa malam ini.



“Marscha, hari ini pakaian lo nantangin banget ya..gila” WA Ringgo.



Aku memang tadi kekampus pakai baju ketat, dan U-Neck nya lumayan dalem gitu.



“Apaan sih lu nggoooo....., biasa aja kali” jawabku



“Sumpah Mar, ketat banget baju lo.”

“Gelo..”

“Gila Mar gede banget”

“Apanya?”

“T..Toket lu…”

“Dasar mesum! Dari dulu ga berubah lo! Gue bilangin cowo gue ya!”

“Ja-jangan dong Mar, kan cuman memuji”

“Hehehee...... ini biar lu puas....”



Ntah kenapa aku nekat malam itu. Iseng-iseng aku foto cukup sexy. Aku foto leher dan toketku bagian atas, sedangkan putingnya tidak. Hanya itu.



“Anjissss....mulus bangetttt....Lagi dong..”



Aku nekad saja. Karena toh toketku sudha pernah dilihat, bahkan difoto sama cowo lain teman kostnya Billy, ga ada salahnya aku kasih ke Ringgo. Hitung-hitung bonus juga karena hari ini dia bantuin aku.



“Karena gue lagi good mood ini gw kasih lagi”



Kemudian kukirim foto toketku. Dadaku yang bulat kencang dengan pink merona merah terekpose dengan jelas.



“Sana coli lu....hahaha....” godaku

“Bantuin dong. Gw kerumah lu ya...”

“enak saja...awas ya kalau kesebar” ancamku

“Ya sudah besok dikampus ya..”

“Lihat saja nanti :p"

===



Dikamar mandi


Terkait taruhan dengan Ringgo sebelumnya, dia kalah terus. Sampai 3x malah. Ambisinya untuk lihat toketku membuatnya melakukan itu. Aku kasihan juga sih. Lagian sudah tahu otak minimalis, masih aja ngajak taruhan kuis. Taruhan main playstation kek, atau apa gitu.



Dan karena kasihan itu maka akhirnya kami berdua ada di toilet kamar mandi kampus ini sekarang. Usahanya yang gigih, dan juga perhatiannya yang membuatku nyaman, akhirnya aku mau melakukan yang dia minta.



"Aku kan sudah pernah lihat fotonya, mau lihat aslinya dong. Please. " Bujuknya.



Tetap aja masih penasaran dengan tokedku. Cowo emang gitu ya? Dan akhirnya aku mengalah.



"Tapi janji ya, Cuma lihat tetekku aja, gak lebih"

"Iya" Dengan nada senang dia menjawab.



"Jangan iya iya aja, lu mah suka boong"

"Iya, pegang dikitlah. Cmon honey" Katanya mulai meraba dadaku yang kiri.



PLAK.



Aku pukul tangannya. "Nakal ya kamu"



"Tapi kan kamu suka...hehhee.." Katanya sambil kembali meremas dada kiriku dari luar kemeja yang aku pakai. Bahkan tangan kirinya ikutan menggapai dada kananku. Jadilah kedua payudaraku diremas-remas si playoby kampus ini.



Darahku seperti mengalir kencang saat payudara, yang merupakan titik sensitifku diraba. Mahir sekali tanganya memainkan dadaku, padahal masih dari luar bajuku.



Melihat tak ada penolakan dariku, ringgo mulai berani membuka kancing-kencing kemejaku. Setelah terbuka, dengan cepat dia naikkan bra ku keatas, tanpa melepas kancingnya yang ada dibelakang.



Maka langsung tersembullah payudaraku yg kencang dengan puting yg mancung keluar. Kedua payudara yang merupakan aset terbaik tubuhku bebas terekpose dengan indahnya dihadapan cowo lain. Aku malu sekali, aku tutup mata saja.



Dia langsung meremasnya.



Dan langsung saja bibirnya beralih menuju kearah payudaraku, hingga tiba2 terasalah sesuatu yg hangat dan lembut menjilati putingku. Maafkan aku Mas billy, dadaku yang hanya milikmu sekarang dinikmati lelaki lain.



"Ahhh..Ringgo.. uhhh.." desahku aku tahan dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kananku mengelus dan menekan kepala Ringgo, karena terasa sangat geli dan nikmat.



Ringgo yg mendengar desahanku menjadi semakin bersemangat. Dia mempermainkan lidahnya di putingku, secara bergantian dari kiri ke kanan dan seterusnya sambil tangannya meremas remas dengan penuh gairah seakan tak ingin kehilangan diriku lagi.



"Enak sayang?" Tanyanya lagi pura-pura.



"Iyaahhh.. mmhhh.. enak banget ahhh..kamu jago banget sih" Kataku sambil mendesah pelan. Mataku tetap terpejam.



Kurasakan kenikmatan yang tak terkira, gairah sexualku sudah naik, bawahku pasti sudah banjir. Aku hanya bisa menggelinjang, kugigit bibirku karena tidak bisa mendesah dan menjerit dalam kenikmatan, takut ketahuan. Karena posisi kami masih berada dikamar mandi kampus.



Aku tak bisa bertahan lebih lama lagi, maka sampailah ke puncak kenikmatan tertinggi, orgasme pertamaku dari orang yang bukan pacarku. Kugigit keras jariku untuk menahan jeritan orgasmeku supaya tak terdengar. Dan akhirnya aku orgasme hanya dengan permainan lidahnya payudaraku.



"Enak ya sayang?" Tanyanya.





"Hhh.. hhhh.. hhhh.. kamu jahat banget sih.. masak bikin aku orgasme secepat ini, " kataku lemas.



"Kamu cantik banget pas orgasme tadi" Katanya memuji.



"Sudah yuk. Kuliah sudah telat nih" Kataku.


===




Baikan sama pacarku


Aku merasa bersalah ke pacarku setelah insiden dengan Ringgo barusan. Walau masih bete akan sikapnya yang cuek, tapi aku akhirnya menahan gengsiku dan menelponnya duluan. Pacarku ini memang rada keras kepala, kalau kami berantem (apalagi kalau dia anggap aku yang salah), dia ga bakalan mau telpon duluan. Yang ada kami saling diam-diaman. Tapi kali ini aku mau mengalah, maka aku wa pacarku.



"Lagi apa sayang? Sudah makan belum? Jam 3 aku sudah habis kuliah, nanti mau mampir kost kamu" Demikian wa ku.



Pacarku langsung telpon, ternyata wa ku adalah yang dia tunggu-tunggu. Dia bilang dia kangen samaku dan bakalan batalkan jadwal asistensi tugas dengan mahasiswa yang dia jadi asdosnya. Dia sudah di kost jam 2 siang nanti.



Aku senang sekali. Bakalan berduaan lagi dengan pacarku. Kaurasakan denyut didalam vaginaku, yang pasti sebentar lagi akan terpuaskan. istilahnya make up sex. Having sex setelah berantam biasanya akan hebat sekali.



Jam 3 tepat, aku langsung buru-buru keluar kelas. Tak menghiraukan panggilan sherry temanku. Bahkan telpon Ringgo aku reject, dan wa dia bilang kalau aku mau ketemu pacarku. Biar dia ga ganggu2 dulu.



Begitu sampai kost pacarku, aku mengetok pintu kamarnya, lalu masuk kamar yang pintunya tidak dikunci. Pacarku lagi ada didepan laptopnya diatas meja belajarnya. Dia menoleh dan tersernyum manis sekali, lalu mematikan laptopnya dan menghampiriku yang berdiri ditengah kamar itu.



Kami lalu berpelukan, sambil dia minta maaf sudah cuek beberapa hari ini. Aku maafkan dia. Dan minta maaf juga karena banyak nuntut.



Rasa kangen yang medalam membuat pelukan kami berubah jadi ciuman yang sangat panas, berlanjut dengan saling raba. Dia meraba punggung, lalu ke pantat, dan berakhir di payudaraku. Diremasnya toketku dengan lembut membuatku merinding.



Aku yang sudah kangen ML, langsung meraba-raba tonjolan celananya.Juniornya sudah tegang, saat aku masukkan tanganku melewati celana dalamnya. Akhirnya aku bisa menyentuh kembali batang favoritku itu. Aku meremasnya sedikit keras saking gemesnya, yang membuat pacarku mengaduh.



"Auwww....pelan-pelan sayang....sudah ga sabar ya.." Katanya, yang membuatku malu sekali.



"Sudah kangen ya sama si junior?" Katanya nakal, sambil menurunkan celananya sehingga batanganya yang sudah tegang maksimal itu mengacung.



Aku menjawab pertanyaan pacarku dengan langsung berlutut didepannya. Kontolnya tepat berada didepanku. Aku pegang batang itu, sambil tersenyum nakal ke pacarku. Karena sudah horny, langsung saja aku lahap. Aku masukkan seluruhnya ke mulutku dan langsung aku sedot dengan liar.



Pacarku tak menduga serangan mendadak itu, dia menahan kepalaku sejenak.



"Yanggg..... kangennnnnn..iniiii...... sluurpp" aku memainkan lidahku di penisnya. Pacarku hanya bisa mendesah. Apalagi saat helm kontolnya aku emut-emut dengan lembut, sambil aku mainkan kedua dragon ball nya.



Sambil mengoral, aku buka kancing kemejaku satu persatu sampai lepas semuanya, lalu mengarahkan tangan kanan pacarku memegang langsung dadaku.



"Ka..ka...mu.. ga pakai bra sayang?" Tanyanya, saat tanganya langsung bisa meraba kulita payudaraku.



"Hmhh..hmmmh" karena mulutku masih diisi penisnya.



Tadi BRA ku ditahan sama Ringgo pas ditoilet. Katanya akan dikembalikan kalau aku puaskan dia yang lagi kentang. Maka tadi aku kuliah tak memakai BRA. Dan ternyata aku semang sesekali melakukannya. Aku merasa sexy jika tak pakai bra.



"Kamu nakal ya..." Katanya meremas-remas dadaku yg sensitif ini.



Kedua puting payudaraku langsung diremas dengan kedua tanganya, sambil sesekali. Remasan di dadaku sukses membuat vaginaku mulai basah.



"Slrrppp...slrrrp...slrrppp...." kepalaku maju mundur di penis pacarku. Aku kenyot dan kocok dengan tangan secara bergantian. Saat aku kocok, giliran bibirku yang bermain di "telornya". Air liurku sampai tumpah sendiri bercampur cairan precum dari penisnya melumuri batang penisnya hingga licin. Aku benar-benar sangat bithcy sekali saat ini.



"Sayang...aku mau keluar....." Kata pacarku terbata-bata setelah 5 menit aku oral dengan binal.



Kepalaku dipegang dengan tangan kanannya, lalu memaju mundurkan batangnya kemulutku seolah menggenjot vagina. Sementara tangan kirinya meremas dada kananku dengan lebih keras.



"Ohh..sayang keluarin sperma kamu di mulut aku saja ya.. hmmh.. slurpp.." Kataku.



"Ka..kamu yakin?" Tanya pacarku, yang memang tahu aku dari dulu ga suka aroma sperma. Jangankan di mulut, di wajah saja sperma disemprot aku ga suka.



Tapi kali ini, ntah dorongan apa, aku ingin merasakan sperma pacarku dimulutku.



Pacarku makin cepat memaju mundurkan penisnya dimulutku. Aku hanya diam, membuka mulut lebar-lebar, menunggu lahar panas itu dengan deg-degan.



'Crooot.. crooot!' Akhirnya penisnya berejakulasi di dalam mulutku, tembakan pertama membuatku sangat kaget. Ada perasaan aneh. Langit-langit mulutku seolah disemprot selang air. Disususul semprotan kedua, ketiga, keempat dan terakhir kelima.



Tidak ada perasaan jijik saat mulutku dibanjiri sperma. Justru naluriku menuntuntku menyedot penisnya sampe semprotan spermanya berhenti. Aku telan langsung sampai semua habis dimulutku. Begitulah caraku membahagiankan pacarku



“Ah.. oh.. ahh., enak sekali sayang...kamu hebat...". Pujinya. Sementara itu aku sudah mengeluarkan kontolnya dari mulutku. Aku tersenyum melihatnya puas sambil mengelus-elus kontolnya yang perlahan-lahan mulai lemas.



"Banyak banget..." Kataku.



"Kelamaan tidak diservice nih si junior, makanya banyak" Katanya, sambil duduk diatas kasur.



"Gpp. Nanti bakalan aku kuras habis isinya. Berani-beraninya lama ga kasih jatah. xixixi...." Ujarku sambil berdiri.



Aku lalu melepaskan kemejaku yang kancingnya sebelumnya sudah terbuka, sehingga kedua dadaku yang bulat besar ini terexpose didepan pacarku. Aku remas sebentar untuk menggoda pacarku. Kemudian aku melepas celanaku, sekaligus dengan celana dalamku.



"Sudah lama nih ga dikunjungi" Desahku nakal, sambil meraba vaginaku. Aku benar-benar nakal sekali. Toh dia pacarku, dan sudah sering saling tukar lendir, jadi tak perlu malu.



Nafsuku yang sudah diawang-awang membuatku berjalan mendekat pacarku. Aku dorong dia sampai telentang diatas kasur, dengan penisnya yang masih loyo. Aku lalu naik keatas tempat tidur, kuarahkan pantatku tepat diatas wajahnya. Aku renggangkan vaginaku sehingga tepat sekali didepan matanya. Diatatapnya sekilas, sebelumakhirnya kepalanya naik, lalu bibirnya menyentuh vaginaku.



"Auhhhhh...." Badanku seperti kena setrum saat lidahnya masuk ke memekku.



Pacarku langsung menjilat & menghisap milikku seolah mau nyedot habis cairan yg membasahi vaginaku semenjak tadi saat mengoral dia.



“Oh.. ya.. sedot sayang, ahh..enak..” desahku ga tahan.



Pacarku menghisap lubang kemaluanku seolah-olah ingin menghisap semua isi vaginaku, rasanya sungguh nikmat. Aku meremas-remas dadaku sendiri, menambah kenikmatan yang aku rasakan.



Pacarku makin meningkatkan serangan, disedot-sedotnya klitorisku, sambil tanganya meraba-raba pantat dan anusku. Pantatku pun kini semakin bergoyang ke kiri-kanan yang kadang kuangkat-angkat sedikit.



“Sst.. agh.., masukkan jari kamu sayang.... gatel nih....” pintaku yang langsung dia turuti.



Jari tengahnya langsung bermain di memekku yang telah becek oleh lendir. Jari telunjuknya juga ikutan memainkan klitorisku.



"Ohhh...ohhhh...sayangg...enakkkk........”. Desisku menikmati permainan jari-jarinya di liang memekku yang sudah sangat becek.



Aku mengarahkan tangaku kebelakang mencoba menggapai penisnya. Aku kocok-kocok agar segera bangkit lagi. Aku elus-elus batangnya dan juga dragon ballnya.



Aku lalu inisiatif memutar tubuhku, sehingga sekarang kami posisi 69. Pacarku masih tetap memainkan vaginaku. Kombinasi antara jilatan bibirnya dan permainkan jari-jarinya. Kurasakan sudah basah kuyup disana.



Sementara aku mulai mengarahkan mulutku ke batangnya, batangnya perlu segera dirangsang dengan cepat. Aku oral dan kocok batang itu sehingga perlahan-lahan mulai membesar dan menjadi tegak berdiri. Dengan rakus aku sedot batangnya, sementara pacarku makin intens menyedot vaginaku. Kami berdua berlomba-lomba dalam birahi, saling merangsang.



Vaginaku sudah makin gatal minta ditusuk. Cukup lama kami ada di posisi 69 itu, beberapa kali aku merasa ingin pipis dan mengeluarkan cairan dari vaginaku, aku pun makin bersemangat mencium, menjilat, dan menghisap batang penisnya. Kontol pacarku sudah tegang maksimal. Siap untuk dimanfaatkan mengejar birahi.



Aku yang tidak mau segera orgasme sebeluam dikentot, langsung berdiri melepaskan vaginaku dari serangan pacarku.



"Sayang...masukin...." Ujarku memelas.



"Wajah kamu merah seperti kepiting rebus. Sudah horny banget ya sayang?" Kata pacarku sambil berdiri dari tempat tidur.



Aku hanya mengangguk sambil menunggu gempurannya. Kemudian Pacarku memintaku duduk di kursi yang biasa diabuat untuk belajar. Aku nurut saja, dipegangnya kedua kakiku dan dipentangkannya dengan lebar sehingga vaginaku yang sempit ini terbuka dengan lebar.



Aku yang sudah tidak sabar segera meraih penis yang sudah lama kuimpikan ini, kusapukan palkonnya di bibir vaginaku dan kuarahkan masuk, aku tak mau terlalu lama bermain main di luar karena aku sudah sangat horni. Pacarku yang paham aku sudah dipuncak horniku, maka dengan dengan keras di sodoknya penis besar itu masuk ke vaginaku. Butuh 3x sentakan sehinga masuk semuanya.



“AHHHHHHh” teriakku spontan, dan langsung ditutupi mulutku dengan tangannya sambil melotot ke arahku, memberi kode jangan teriak kencag karena bisa didengar orang diluar kamar kost.



Perlahan-lahan benda favorit itu keluar masuk liangku. Sangat nikmat yang aku rasakan.



"Memek kamu sempit banget sayang. kayak masih perawan"

"Mungkin karena sudah lama ga dimainin sayang...auhhh......."

"Iya sempit banget...kontolku kayak diremas-remas..."

"Yang,....cepatinnn......" Kataku meminta pacarku cepat menggenjotku.



Tak menunggu lama dia langsung mengocokku dengan cepat dan keras, kurasakan penisnya menggesek seluruh dinding dan mengisi semua rongga di vaginaku. Nikmatnya sampai ke awang-awang. I like sex.



Begitu nikmat hingga seakan aku melayang layang dalam kenikmatan birahi yang tinggi. Kakiku kujepitkan di pinggangnya, kedua tangannya meremas dengan keras kedua buah dadaku dan memilin ringan putingku sambil mencium bibirku dengan ganasnya.



Begitu liar dan ganas dia mencumbuku seakan menumpahkan segala dendam yang lama tesimpan, kocokannya yang keras seakan mengaduk aduk vaginaku. Kulawan gerakannya dengan menggerakkan pinggulku secara acak, dan aku mendapatkan kenikmatan yang bertambah.



Entah sudah berapa lama kami bercinta di kursi hingga dia memintaku untuk rebah diatas meja belajar, lalu segera dia menyetubuhiku, tubuhnya menindih tubuhku sambil pantatnya turun naik mengocok vaginaku, ciumannya sudah menjelajah ke seluruh wajah dan leherku tanpa sedikitpun bagian yang terlewatkan.



Suara meja itu berdenyit-denyit, mungkin karena kaki-kaki mejanya sudah tidak begitu kokoh.



"Ahhhh...ahhhh...." Desahku. Aku ga tahu apakah terdengar sampai ke tetangga kostku



Aku mengagumi kekuatan fisik Pacarku yang begitu kuat, dinginnya AC tak mampu mencegah peluh kami sudah bertetesan di seluruh tubuh. Kuraih kenikmatan demi kenikmatan dari setiap gerakan Pacarku di atas tubuhku. Suara denyit meja makin kencang setiap kali pacarku mengocok dengan cepat.



Mungkin biar tidak berisik atau karena pacarku ingin aku mengendalikan permainan, pacarku lalu minta ubah gaya. Kini Pacarku telentang diatas kasur dan aku duduk di atasnya, secepatnya kugoyangkan pantatku mengocok penis Pacarku.



Goyanganku kubuat tidak aturan dan banyak variasi hingga dia menggigit bibirnya. Dadaku mengayun dengan sangat indahnya. Pacarku menikmati posisi itu karena bisa melihatku yang sangat binal. Dipandanginya wajahku, lalu dia meremas buah dadaku dengan kerasnya.



Aku makin liar menggoyangkan tubuhku naik turun. Tak mau kalah Pacarku kemudian juga ikutan menggoyangkan pinggulnya hingga kami seolah berpacu meraih kenikmatan birahi. Aku hanya memejamkan mata.



"Toked kamu emang juara sayang...." Pujinya.



Pacarku lalu duduk hingga tubuhku berhadapan dalam pangkuannya, kujepitkan kakiku di pinggangnya sambil tetap menggoyangkan pantat. Dengan cepat aku kendarain batang itu. Pacarku menjilati seluruh leher dan dadaku, disedotnya putingku dengan keras, kurasakan gigitan gigitan kecil di sekitar buah dada dan.



Aku sudah diambang orgasmeku. Begitupun pacarku, yang sudah mendesah desah dengan nafas terburu-buru.



"Ouuchhh sayanggggg.....aku mau keluarrrrr......ahhhhhhh "desahku panjang.



"Aku juga sayang........"



Akhirnya kurasakan tubuh pacarku menegang dan sedetik kemudian kurasakan kepala penisnya membesar memenuhi rongga dalam vaginaku lalu menyemprotkan spermanya......crotzzz...crotzz....crotzz.....semburan spermanya memenuhi liang memekku. Sementara gigitan dan sedotan di dadaku terasa semakin kuat, denyutannya membuat aku terbang melayang tinggi hingga ke puncak kenikmatan.



Maka akupun orgasme saat penis Pacarku sedang berdenyut dengan hebatnya di vaginaku, kami sama sama menggapai orgasme dalam waktu yang relatif bersamaan, tubuhku seperti melayang kelangit. Sungguh nikmat sekali merasakan gelombang orgasme, yang cukup lama tidak aku rasakan.



Tubuhku ambruk menimpa tubuhnya, nafasku ngos-ngosan seperti habis marathon, dielusnya punggungku yang basah keringat. Kurasakan spermanya meluber disela-sela vaginaku. Hangat dan cukup meredam gatal di dalam vaginaku. Baru kali ini pacarku keluar didalam. Semoga tidak hamil. Kalaupun hamil, dia pasti akan tanggung jawab.



"I love you" Katanya dengan sangat romantis, sambil memelukkku.

"Jangan sibuk-sibuk terus ya" Kataku manja.

"Iya sayang"



Kami tertidur lelap. Kebiasaanku memang selalu tertidur kecapean kalau sudah orgasme.

Sekitar sejam aku sudah bangun dan beres-beres. Aku pamit ke pacarku. Dan berjanji akan ketemu besok lagi sehabis kuliah di kost ini.



Pas aku pulang papasan dengan Johan.



"Cieee yang habis ena-ena sama pacar.."

"Apa sih lu?"Kataku tersenyum malu.

"Suara lu kedengaran banget tahu"

"Mas sih? Bye Johan. Jangan coli ya...Hahaha..."



BERSAMBUNG











 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd