Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
Bimabet

BONUS PART 10C​



Cewek dengan dress kuning itu turun dari mobil pas di depan kos-kosan. Penampilannya yang menawan, seksi dan juga ber-aura slutty menarik perhatian orang. Dia memasuki kosan itu dengan tidak sabar, melewati si penjaga kosan yang terbengong seakan melihat bidadari.

Cewek itu masuk ke salah satu kamar dan langsung menguncinya. Cowok di kamar itu terperanjat dan menatap cewek seksi yang baru datang itu.

“Hai sayang, puas belanjanya?” tanya cowok bernama Billy itu.

Tanpa ada jawaban, Marsha langsung mencium Billy dengan ganasnya. Kaget dengan serangan Marsha, dia mencoba mengimbangi dan meremas bongkahan pantatnya yang padat itu. Bahkan dia menemukan lipatan daging penuh dengan lendir cinta.

“Udah horni banget Sha? nggak pake celana dalam dan udah basah banget nih.” Goda Billy.

“Aku udah nggak sabar sayang.” Ujar Marsha sambil berlutut dan membuka retsleting jeans milik Billy.

Batang yang mulai membesar itu langsung dilahap oleh Marsha, hanya beberapa detik saja sudah tegak sempurna.

“Kamu tiduran sayang, aku mau kontol kamu.”

Billy menurut dan tiduran diatas kasur. Marsha sudah tidak sabar ingin memasukan batang milik Billy. Karena sudah super banjir, batang Billy yang cukup besar itu masuk sempurna.

“Ah sayang aku kangen kontol kamu.” Desah Marsha.

Tangan Billy diarahkan ke dadanya yang masih tertutup dress kuning itu. Dengan sekali hentakan, teteknya yang berukuran jumbo sudah terbebas.

“Remas tetekku sayang. Emutin.” Pinta Marsha.

Marsha menikmati setiap goyangan yang dilakukan badannya, juga remasan dan lumatan di teteknya membuat dia cepat mencapai orgasme. Baru kali ini rasanya Marsha melakukan mengendalikan permainan dengan Woman on Top. Juga dia tampak lihai dan bersemangat sekali mengaduk liang cintanya yang sudah basah dan licin.

"Sha, pelan-pelan sayang. Aku udah mulai berasa ini." Erang Billy yang sudah mulai kewalahan dengan goyangan Marsha.

"Tahan sebentar sayang, aku juga udah hampir sampai." kata Marsha sambil mendesah.

Marsha semakin liar menggoyang pinggulnya. Tangannya pun tidak kalah dengan merabai teteknya yang bergoyang indah.

“Sayang aku mau dapet yaaang. Ooohh .. Aaahh.” Marsha mendesah keras seiring gelombang orgasme yang datang.

“Tapi sayang aku juga udah diujung ini” Ujar Billy yang ternyata kewalahan dengan service Marsha.

Beberapa detik kemudian Marsha mendapatkan gelombang orgasmenya. Disaat yang sama Billy menyemprotkan benih-benih cintanya ke sisi terdalam dari Marsha. Marsha melenguh panjang menikmati semprotan demi semprotan hangat di dalam tubuhnya. Dia sudah tidak bisa berpikir apapun lagi, hanya hasrat seksual yang menguasai dirinya.

Marsha ambruk di sisi Billy dengan muka berseri-seri penuh kepuasan. “Love you sayang” ucap Marsha.

“Love you too sayang” balas Billy.

Mereka berciuman cukup intens seraya meresapi sisa-sisa orgasme yang kadang masih muncul. Marsha meringkuk di kasur di sebelah Billy. Kini dia tampak terlihat amat lelah dan hanya dalam hitungan detik dia terlelap.

Billy hendak bangun untuk bersih-bersih, tapi sebelumnya dia ingi mengagumi Marsha yang tampil seksi dan slutty ini. Entah mengapa Marsha tiba-tiba binal dan meminta disetubuhi. Bahkan dia melakukan woman on top yang amat jarang mereka lakukan. Dia pun mendesah lepas seperti tidak peduli kalau didengar Johan atau penghuni lain.

Kini Marsha terlelap dengan dress kuning yang masih menempel di badannya. Dadanya yang berukuran besar tampak offside tidak tertampung oleh dressnya. Lalu dia mengingat-ingat baju itu. Dia belum pernah memakainya, juga seingat Billy ketika sedang di kampus tadi, Marsha tidak memakai baju ini.

Billy menyingkapkan bagian bawah dress itu, memperlihatkan pantat yang padat dan sekal ini. Marsha pun tidak memakai celana dalam sama sekali dan pas datang tadi dalam kondisi sudah basah sekali. Juga dia baru memperhatikan kalau memeknya sudah gundul seperti kulit bayi. Apa dia melakukan waxing tadi?

Disela-sela lipatan lubangnya meleleh cairan putih pekat kental, sperma yang baru saja dia semprot di dalam memek Marsha.

Tapi ada satu yang menarik perhatiannya.

Ada tapak tangan di salah satu bongkahan pantat Marsha.

Dan dia amat yakin kalau tadi tidak ngespank Marsha.

--


BONUS PART 10D​


Bapak-bapak paruh baya berjalan lesu di sebuah mall di kota Bandung. Sudah lama dia tidak menikmati kehangatan tubuh seorang wanita. Istrinya meninggalkan dirinya sendiri karena kepergok menyetubuhi pembantunya sendiri. Kejadian itu sudah 5 tahun lalu dan semenjak itu dia mulai jarang mendapatkan kehangatan tubuh wanita.

Sejam yang lalu, dia tengah menunggu temannya datang untuk berkumpul. Dia sendiri kecepetan datangnya sebelum yang lain datang. Tapi dia tidak menyesal ketika dua orang cewek muda yang diperkirakan baru lulus SMA ataupun sedang menempuh jenjang kuliah. Dia bisa memperkirakan itu melihat dari kekencangan bodynya juga mukanya yang masih innocent.

Cewek berbaju dress kuning itu menyita perhatiannya. Teman disebelahnya bukan tidak menarik, tapi cewek berbaju kuning itu punya aset yang cukup jumbo, sesuai dengan selera dirinya. Beberapa menit kemudian adalah waktu-waktu kesenangan beliau karena si cewek berbaju kuning duduk dengan paha melebar. Tidak susah bagi pria paruh baya itu melihat celana dalam merahnya.

Dengan diam-diam lelaki setangah baya itu mengambil foto cewe sexy itu. Mungkin buat bahan coli dia malam ini.

Namun kesenangan itu hanya sebentar karena temannya itu mengingatkannya agar duduk lebih rapih. Tapi walau kepergok sama pria paruh baya itu, mereka malah becanda dan cekikikan. Dia langsung berpikiran kalau dua cewek ini adalah bayaran yang biasa memangsa om-om seperti dirinya untuk mendapatkan uang.

Yah, dirinya tidak keberatan mengeluarkan beberapa beberapa juta asalkan bisa meniduri kedua cewek ini.

Tak lama temannya izin pergi dan meninggalkan si cewek berbaju kuning itu sendirian. Dia agak ikuk dilihat oleh om-om. Sebenarnya pria paruh baya ini sudah ingin menghampiri dan sekedar melakukan penawaran. Tapi bagaimana kalau dia bukan cewek panggilan? Bisa dipermalukan dia di tempat ramai seperti ini.

Tapi melihat penampilan cewek itu yang cenderung slutty, dirinya yakin kalau cewek itu bisa dibayar. Sepertinya tidak ada cewek mahasiswi biasa yang terbiasa pakai baju se-mini itu.

Setelah menimbang-nimbang lebih baik dia menyapanya. Mumpung belum ada temannya yang datang. Agak ragu sebenarnya ketika dia mendatangi cewek itu, juga raut mukanya agak ketakutan.

“Siang adek, tadi temannya udah pulang ya? Mau ditemenin nggak?” sapa pria paruh baya itu. Dia mencoba seramah mungkin namun tampaknya malah membuatnya ketakutan.

“Nggak kok om, temen aku lagi ke toilet. Paling bentaran lagi balik.” Jawab cewek itu dengan kikuk.

“Yaudah sini ditemenin deh kasian adek sendirian.”

“Nggak usah kok om makasih. Sebentar lagi juga mau pergi kok.”

“Jangan panggil om, panggil abang aja. “ ujar si pria paruh baya. Enak saja manggil om, kayak yang udah tua aja.

“Lagian mau kemana dek? Mau belanja? Sini sama om, ajak juga temannya tadi. Kalau butuh apa-apa nanti om bayarin.” Pria itu mencoba menawar. Dia bahkan tidak masalah keluar ratusan ribu asalkan bisa bareng lebih lama. Siapa tau bisa diajak ke hotel.

“Nggak deh om, makasih.”

“Sha, ayo udah ditungguin kita.” Ajak temannya yang entah datang dari mana.

“Loh kok buru-buru banget? Nggak mau nongkrong bareng dulu?”

“Maaf om, kami udah ditungguin Daddy nih.” Ujar temanya itu sambil menarik cewek berbaju kuning.

“Ah, sial padahal kayaknya bisa tuh cewek diajak ngamar. Keburu temennya dateng.” Umpat pria itu di dalam hati.

Ketika dia hendak kembali ke mejanya, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dengan keras.

“Woi Broto, piye kabare?” sapa pria yang baru datang itu dengan lantang.

“Wasem, ngagetin aja. Kalo jantungan gimana? Dasar Zakar dari dulu kok gini-gini aja.”

Mereka bersapa-sapa sampai beberapa temannya yang lain berdatangan. Sementara pikiran Pak Broto teralihkan.

--


Semua teman-temannya sudah kembali pulang, memang sulit karena banyak yang sudah berkeluarga. Bisa berkumpul sejam dua jam saja sudah bersyukur banget. Pak Broto kembali ke parkiran dimana dia memarkirkan Fortunernya disana.

Baru saja masuk mobil, dia menerima telepon dari kliennya. Seperti biasa kliennya itu meminta pengiriman barang namun meminta dikirim dengan cepat. Dia sudah menjelaskan kalau pengiriman antar pulau bisa sekitar seminggu. Tapi kliennya ini meminta 3 hari saja dimana itu tidak mungkin.

Ketika menerima telepon menyebalkan itu, Pak Broto melihat dua sosok yang familiar. Dua cewek itu berjalan menuju kemari, ke arah parkiran. Dia memikirkan bagaimana bisa menutup telepon ini, lalu menghampiri mereka.

Tapi si cewek berbaju kuning itu berjalan tertatih-tatih, raut mukanya tidak bisa dijelaskan, tangannya memegang perut bagian bawah seperti menahan kencing. Apa dia kebelet kencing? Tapi tidak dia berjalan menjauhi toilet yang ada di dalam gedung. Apa mungkin dia sakit? Melihat mukanya yang memerah. Pak Broto hendak memutuskan sambungan telepon dan mau mencoba membantu mereka. Siapa tau dengan begitu bisa berkenalan lebih jauh.

Si cewek berbaju kuning itu berhenti tepat di depan mobil Pak Broto, memegangi selangkangannya dari luar dressnya dan satu tangannya lagi memegang erat tangan temannya. Mukanya tampak memerah dan sedetik kemudian ada yang terjatuh.

“Apa itu? Timun? Dia berjalan sambil pakai timun di selangkangannya?” pikir Pak Broto.

Imajinasinya langsung berkembang liar bagaimana cewek yang masih muda itu berjalan di mall dengan timun di lubangnya? Pak Broto pun yakin kalau cewek itu sedang mengalami orgasme, melihat kakinya yang gemetaran dan dibasahi oleh lelehan cairan cinta.

“Maaf Bu Liana, saya ini sedang menyetir dan lagi kagok. Saya matikan dulu teleponnya ya, nanti saya hubungi lagi.” Ucap Pak Broto dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Dia mencoba merekam menggunakan HPnya. Cewek itu berbicara sesuatu kepada temannya yang kemudian melihat sekitarnya. Sepertinya kondisi sedang sepi, tapi mereka tidak akan tahu kalau ada om-om bernama Broto di dalam fortuner hitam dihadapan mereka. Si cewek itu tampak menikmatinya. Bahkan setelah timun yang dia gunakan sebagai pengganti dildo terjatuh, dia masih mengobrol sambil ketawa.

Kemudian mereka masuk ke mobil Jazz yang ada di sebelah fortuner Pak Broto. Dia menyesal tidak memutus telepon itu lebih cepat dan merekam kejadian itu. Tapi memang siapa sih yang menyangka ada cewek berbaju seksi dengan muka yang masih polos berjalan di mall dengan timun di selangkangannya?

Tak lama mobil mereka keluar dari parkiran dan Pak Broto menunggu lebih lama agar tidak dicurigai oleh mereka. Dia baru menyalakan mesin ketika mobil mereka sudah cukup jauh dan membuntuti mereka dari belakang. Broto membuntuti di jalanan yang ramai, namun mobil cewek tadi berjalan cukup cepat dan lincah. Broto agak menyesali membawa mobil yang segede gaban ini karena sulit menyelip di kemacetan. Broto kehilangan mereka, tapi dia kehilangan di daerah yang cukup familiar. Dia sampai di daerah kampus yang penuh dengan kos-kosan.

Setidaknya dia tahu kalau mereka adalah anak kuliahan dan tahu tempat kuliah mereka.

--

BONUS PART 10E​



Di kamar kosan berukuran 4x4 meter, dua insan ini memadu birahi mereka. Mereka tidak malu untuk mendesah keras. Mereka tidak peduli kalau tetangganya atau orang yang melewati depan kamarnya mendengar desahan keras. Walaupun kamar kosan mewah ini cukup soundproof dengan dinding yang tebal dan pintu kamar yang solid.

Si cewek melenguh keras menerima hujaman dari si cowok yang bertubi-tubi tanpa jeda. Ini sudah kali ketiganya dia mendapatkan orgasme dalam 15 menit. Memang gocekan cowok yang satu ini memang hebat, bisa menaklukan makhluk binal ini semenjak pertama kali mereka beradu kelamin.

“Anjir Ringgo, gue udah dapet 3 kali masih lu gas terus.” Ujar si Cewek.

“Sebentar lagi gue keluar.”

“Jangan di dalem ya Ringgo.”

“Kalau kelepasan di dalem gimana?”

“Jangan sekarang lagi nggak aman sayaang.”

Plakk.

Ringgo menamparl pantat si cewek sampai terlihat tapak tangan yang memerah. Tapi tamparan itu malah menaikan birahi si cewek hingga akhirnya dia mendapatkan orgasme lagi dalam waktu berdekatan.

“Shit nggo, gue dapet lagi.”

Si cewek melenguh keras dan lama menikmati orgasmenya sedangkan Ringgo tetap menggenjotnya tanpa ampun. Hingga akhirnya liang surgawinya yang sudah banjir menetes hingga ke kasur semakin sensitif dan menyerah untuk dilanjutkan.

Si cewek tadi melepaskan genjotannya dan langsung terkapar di ranjang berukuran besar ini. Ringgo tadi yang memang sudah dekat dengan ejakulasinya mengarahkan batang besar yang tegak itu ke arah mulut si cewek. Dengan sebisa mungkin dia mencoba memuaskan dengan mulut mungilnya itu.

“Argh shit gue keluar.”

Ringgo menekan pinggangnya agar bisa lebih masuk mulut mungilnya itu dan memuncratkan cairan putih kental di dalam mulutnya. Mulut kecilnya itu kewalahan sampai menetes membasahi dadanya.

“Aah gila, beruntung banget gue punya temen kayak lu.” Ujar Ringgo puas melihat mulut mungil itu belepotan pejunya.

“Mmmhh.. Glek.. Sialan lu, kagak pelan-pelan napa nyodoknya, ampir keselek. Banyak bener lagi keluarnya.”

“Hehe, udah berapa hari lu nggak nyedot gue kan.” Ujar Ringgo. “Toh lu demen kan disemprotin di mulut?”

“Bodo ah.” Ujar cewek itu sambil berjalan ke kamar mandi membersihkan mulutnya, baik yang atas maupun yang bawah.

Ketika beres bersih-bersih, Ringgo sudah merokok di pinggir jendela kamar. Cewek itu dengan tubuh telanjangnya cuek ikutan merokok.

“Tadi di PVJ lu ngapai aja Sher? Kok bisa dapetin gambarnya si Marsha gitu?”

“Haha, banyak lah. Gue ngajarin banyak hal ke dia.” Jawab Sherry.

“Anjir, gue sering sih dapet fotonya dia, tapi nggak pernah full body sih. Foto lu tadi nyaris naked loh.”

“Itu pas lagi nyobain baju, makanya cuma pake daleman doang.”

“Coba dia lagi nggak pake daleman kayak tempo hari ya.”

“Kayaknya tadi lebih dari itu sih.”

“Maksudnya?”

“Kan gue tadi ‘ngajarin’ dia banyak hal.”

“Anjir cerita dong Sher. Masa temen seperngentotan nggak diceritain.”

“Haha, bangsat lu. Temen gue udah diincer ye.”

“Penasaran gue. Gue waktu itu ngerasain toketnya sekal banget Sher. Tapi ya penasaran juga sama mekinya.”

“Haha, kalah lu sama timun.”

“Ha, timun?” tanya Ringgo dengan penasaran. “Wah anjir, kayaknya kalian doing something slutty.”

“Wah anjir lu nggak bakalan nyangka deh.” Ujar Sherry.

Akhirnya dia menceritakan segala macam yang terjadi siang itu. Mulai dari ganti baju di parkiran, flashing ke mas-mas toko sepatu dan insiden si kafe.

“Anjir untung lu tepat waktu balik ke kafenya. Nggak rela kalau si Marsha digarap sama om-om.” Kata Ringgo saat menceritakan insiden di kafe.

Lalu Sherry melanjutkan percolmekan di dalam bioskop, bahkan Sherry sendiri tidak menyangka kalau Marsha malah orgasme saat colmek sambil dilihat orang lain.

“Asli deh gue nggak nyangka Marsha yang selama ini polos jadi binal gini.” Ujar Ringgo.

“Belum beres Nggo. Pas dia beres colmek tuh, gue nyuruh dia buat jangan dilepas timunnya. Terus gue ajak dia keluar dari theater dengan timun di mekinya. Aslinya ya dia ngikut lagi pas gue ajak ke toko baju buat beliin baju buat dia. Lu harus liat mukanya si Marsha udah nahan sange. Abis itu dia udah ngebet banget balik ke mobil gue. Sempet dia ketemu lagi sama cemcemannya.”

“Cemceman?”

“Si Johan tetangga kosannya si Billy. Si Marsha cerita dia udah pernah dieksekusi sama si Johan.”

“Wah annjir gue kalah cepet sama tuh orang.”

“Tapi si Johan itu sih menurut gue kecepetan geraknya. Si Marsha jadi ngehindarin si Johan karena nggak mau selingkuh 2x. Juga dia ngerasa kalau si Johan merkosa dia. Jadi lu jangan terlalu ngebet, daripada cuma bisa sekali nyelup doang.”

“Siaap, meskipun gue kalah cepet sama si Johan, tapi gue nggak seamatiran itu.”

“Terus balik lagi ke Marsha tadi, ini bagian paling kocaknya sih. Pas sampe parkiran jalannya dia udah aneh banget. Dia bilang kalau celananya nyelip, kan gue nggak ngerti ya. Gataunya timunnya udah ampir copot.”

“Terus beneran copot?”

“Iya pas hampir sampe mobil gue, dia tiba-tiba berenti megang tangan gue kenceng. Terus jatoh deh tuh timun. Dan lu tau nggak, lagi kayak gitu si Marsha orgasme loh. Malah kayaknya squirting.”

“Serius sher?”

“Kayaknya sih, dia juga nggak bisa jawab. Tapi ada yang ngalir di kakinya.”

“Wanjir, Marsha gue kira dia polos. Nggak taunya dia exhibisionis sejati tuh.”

“Iya, gue juga nggak nyangka loh.”

“Duh, coba tadi lu berhasil ngajak dia ke sini. Udah threesome kali kita.”

“Iya anjir cuma telat beberapa menit doang. Ngga jadi deh threesomenya.”

“Btw Sher, gue ngaceng lagi nih.”

“Dasar lu, nggak ada abisnya ngentot sama gue.”

Sherry tidak mempedulikan Ringgo yang sudah on lagi. Dia mengambil suatu barang dari tasnya dan melemparkan ke Ringgo.

“Apa ini?” tanya Ringgo sambil merabai kain berwarna merah dan terasa basah itu. Ketika diperhatikan lagi ternyata itu celana dalam.

“Itu celana dalamnya Marsha.”

--



Sekitaran sejam yang lalu.

“Haaai Ringgo.”

“Eh Sherr, gue tunggu-tunggu nih kabar lo.” Kata Ringgo lewat teleponnya. “Masih sama Marsha?”

“Iya, kamu ke kosan gue ya.”

“Siaapp, lu bakalan bawa Marsha juga?”

“Iya, udah nggak sabar nih dientotin sama kamu.”

“Siapp Sherr. Gue langsung otw.”

“Okay sayang, ditunggu di kosan yaaa.”

Sherry mematikan smartphonenya dan memandangi Marsha yang masih dipenuhi birahi. Tangan Sherry masih berada di celana dalam Marsha yang masih basah berlendir.

“Wanna join, Sha?” ajak Sherry.

Tapi Marsha sedang diam saja. Sherry sangat yakin kalau dia bawa ke kosannya bersama dengan Ringgo, pasti dia akan memberikan selangkangannya dengan sukarela.

“Lets go then.” Sherry mulai menjalankan mobilnya menuju pintu keluar. Ketika hendak mencapai pintu keluar, dia menyuruh Marsha membuka celananya.

“Buka aja Sha celana dalam lu udah basah gini.”

Marsha membuka celananya bahkan ketika Sherry masih membayar parkir. Ketika memasuki jalan Sukajadi, Sherry mengelus klitoris Marsha yang sudah tidak tertutupi celana dalam.

“Sabar ya sayang, sebentar lagi lubang mungil kamu bakalan dipuasin kok.”

Sherry menarik tangannya dari selangkangan Marsha dan mulai fokus menjalankan mobilnya. Dia sendiri sudah nggak sabar liang surgawinya dimasukin oleh batang beneran. Dengan keahlian menyetirnya, dia menyelip diantara jalanan sukajadi yang selalu padat.

Sesekali Sherry melirik ke Marsha yang tampak ingin mengelus klitorisnya dari luar bajunya. Tampak dia masih horni berat ingin dipuaskan. Sherry pun sudah lama ingin merasakan momen itu. Dia sebenarnya iri, tapi sekaligus kagum dengan badan Marsha yang menurut dia sempurna. Sungguh Billy amat beruntung bisa mendapatkan pacar seperti Marsha.

Tak lama, Sherry hampir sampai di kosannya, tinggal satu kali belokan. Tiba-tiba handphone Marsha berbunyi. Sekilas terlihat Billy menelepon.

“Ha.. Haloo sayang... Iya ini udah beres kok udah deket kampus.. Nggak usah aku langsung ke kosan kamu aja.... Iya sayang... Bye..”

Marsha menutup teleponnya. Yah, ini nggak baik.

“Gue langsung ke kosan Billy aja Sher. Dia udah balik ternyata.”

“Yah, nggak jadi gabung nih Sha?” tanya Sherry yang jelas terlihat kecewa.

“Nggak deh Sher, gue langsung ke Billy aja.”

Sherry agak menyesali kenapa dia tidak menyetir lebih cepat lagi. Kalau saja Billy tidak menelepon Marsha pasti dia sudah bisa diajak threesome sama Ringgo. Padahal udah sampai di depan kosan Sherry dan juga terlihat Ringgo sudah menunggu disana. Tapi ya bagaimana lagi, si Billy kan emang pacar resminya Marsha.

Marsha membuka pintu mobil dan hendak keluar.

“Eh, lu ke kosan Billy mau jalan?” tanya Sherry agak panik.

“Iya, gue jalan aja.”

“Udah sini masuk lagi. Gue anter ke kosan Billy.” Kata Sherry.

Dia sebenarnya agak khawatir kalau Marsha jalan dengan keadaan seperti itu. Bisa-bisa dia diperkosa abang ojek pangkalan di depan jalan. Untungnya Marsha menurut dan diantarlah Marsha ke kosan Billy.

“Sampe Sha.”

“Thanks ya Sher.”

“Ur welcome Sha. Gih sana masuk ke kosan Billy, muka lu udah kayak siap dientotin gitu.”

Marsha keluar dari mobil dengan kaki yang agak lemas. Karena jahil, Sherry menampar pantat Marsha yang montok itu cukup keras.

“Aaaahhh. Sherr.”

“Mulai gila nih anak, dipukul malah mendesah gitu.” Pikir Sherry.

Selepas dari mobil, Sherry masih menatap Marsha yang berjalan masuk ke dalam kosan Billy. Dilihatin oleh abang-abang penjaga kosan yang terbengong melihat Marsha.

Sherry sudah hendak mengemudikan mobilnya lagi, tapi dia melihat sesuatu di kursi penumpang. Celana dalam Marsha ketinggalan.

"Gue akan buat lu binal, Marcha"


BERSAMBUNG
 
Berhubung PART 10C, D & E adalah BONUS saja. Jadi gpp ya POV diubah. Biar tahu aja apa yang dirasakan oleh orang lain (yang kemungkinan akan ada benang merahnya nanti di crita selanjutnya). Selamat menikmati. Semoga berkenan.

Penasaran apakah waktu liburan sama billy di hotel pas dikolam renang marsha diexe sama penjaga barnya atau nggak🤔, kan ditinggal billy BAB😅😅
Tunggu PART 11 ya.


keren suhuuu, masih ngikutin terus update nya nihhh,,
marcha yang malu2 dan "astaga apa yang telah kamu lakuka marcha" penyesalan marcha selalu bikin makin hot.
semangat suhu
Masrcha dasarnya baik anaknya. Setia dan sayang pacar. Tapi kadang ya gitu deh kalau desakan birahi muncul.
 
Ditunggu part selanjutnya suhu, tetap semangat buat nulis maupun di RL
 
Penasaran apanya hu?


Betul. menjelaskan proses perubahan Marscha. Semoga tidak bosan menunggu.


Ringgo lagi susun strategi menaklukan Marscha.

Kasihan Marscha. Terpengaruh
Penasaran sama marsha di exe sama siapa hu,, dialog nya bikin kentang
 
Wahhh makasih updatenya hu.
Menanti Ringgo bisa cicipin mekinya Marscha di update selanjutnya :D
 
"gw akan buat lo binal Marcha"

waduuu......... kenot wait....

terutama pria2 yang belum beruntung belum pernah icip cewe2 high class, semoga mereka kebagian walaupun ada yang kebagian nya cuma kentang biar deg2an hihihi....

thanks udah selalu semangat update Suhu !!
 
Makasih up ny gan, kalo ad donasi khusus buat tread ini, gw mw donasi seriusan, sehat selalu bang
 
Penasaran sama marsha di exe sama siapa hu,, dialog nya bikin kentang
Kan sudah kejawab juga siapa yang exe Marsha. Clue : cowo kedua yang rasain memek Marsha.

Yah gajadi threesome
Tapi gapapa deh, kalau kata orang Jawa alon-alon asal kelakon
Itulah namanya belum rezeki ringgo. Padahal hitungan menit doang sebelum ditelp Billy. Kalau tidak, makin banyak batang-batang nakal yang rasakan kenikmatan gratis.

Hehehehe... Bagus plot twist last minute....

Sip. walapun kentang ya

"gw akan buat lo binal Marcha"

waduuu......... kenot wait....

terutama pria2 yang belum beruntung belum pernah icip cewe2 high class, semoga mereka kebagian walaupun ada yang kebagian nya cuma kentang biar deg2an hihihi....

thanks udah selalu semangat update Suhu !!
Cant hardly wait...
 
Bimabet
Yg menarik itu, siapa yg jadi orang kedua yg pake marsha.... Apakah Ringgo atau malah Kang Ojol si Pemenang Polling :pandaketawa:

hahahaha siapa tau ada plot twist ya, udah mengarah ke ringgo atau pemenang polling (kang ojol) tau nya malah penjaga warung wkwkwk
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd