Malam hari pun tiba,
Naomi bangkit beranjak keluar dari kamarnya saat mendengar suara mesin mobil Rendy memasuki halaman rumahnya. Setelah sebelumnya mandi dan membersihkan diri dari sisa sisa perbuatan mertuanya.
Memang sejak kejadian tadi siang dimana dia diperkosa oleh mertuanya, Naomi tidak berani keluar dari kamarnya apalagi harus berduaan dengan mertuanya itu. Dia takut mertuanya kembali kalap dan memperkosanya kembali.
Setelah selesai bersiap dan memakai pakaian tidurnya Naomi melangkah turun menemui suaminya, ketika sampai dibawah dilihatnya Rendy sedang mengobrol dengan ayahnya.
“ Baru pulang mas, “Ucap Naomi sambil meraih tas kerja Rendy tanpa melihat kearah pak Husen mertuanya.
Sedangkan pak Husen pura pura cuek dengan keberadaan menantunya itu, meskipun penampilan menantunya malam itu kembali membangkitkan hasrat dalam tubuhnya untuk bisa kembali menikmati tubuh molek itu.
“ iya, banyak hal yg harus diurus dikantor. “ jawab Rendy
“Ya udah,, mas langsung mandi aja,terus makan malam. “
“ Siap istriku yg cantik,, “ balas Rendy sambil mencium kening Naomi membuat pipi wanita itu memerah.
“Rendy mandi dulu ya pak, kalau butuh apa tinggal bilang. Kamu temenin bapak dulu ya” ucap Rendy ke Naomi sambil melangkah menuju kamarnya.
Naomi yg mendengar ucapan suaminya hanya bisa menurut, dia tidak ingin suaminya curiga kepadanya,,dia pun mengambil posisi duduk agak jauh dari mertuanya itu.
Tak berselang lama suaminya sudah tak terlihat lagi, hanya terdengar suara pintu kamar yg tertutup.
Sedangkan diruang tamu suasana menjadi hening, Naomi dan pak Husen keduanya hanya diam, Naomi tak berani menatap wajah mertuanya itu karena peristiwa tadi siang.
Sedangkan pikiran pak Husen kembali teringat nikmatnya tubuh sexy menantunya itu.
Tiba tiba pak Husen bangkit dari duduknya dan berpindah mendekat kearah Naomi, Naomi yg menyadari pergerakan mertuanya itu mencoba bangkit hendak pergi meninggalkan mertuanya itu.
Namun terlambat baru saja dia berdiri sebuah tangan kekar sudah menahan pergelangan tangannya.
“Duduk.. ..!! “ suara berat disertai tatapan tajam sang mertua membuat nyali Naomi menciut, dengan terpaksa dia pun kembali duduk.
Pak Husen pun tersenyum Penuh kemenangan, Dengan cekatan tangan Pak Husen mulai meraba tubuh sexy menantunya itu.
“Pak! Jangan ah! Mas Rendi kan ada di atas! Dia sedang mandi… bagaimana kalau dia nanti…”Ucap Naomi sambil berusaha melepaskan diri dari cengkraman mertua nya.
“Memangnya kenapa kalau Rendy sedang mandi di kamar atas? Kita pasti akan mendengar suara langkah kakinya kalau dia turun lewat tangga. “ balas pak Husen sambil tanganya bergerak menyusup kedalam gaun tidur Naomi.
“A-aku…ahhh ah” Naomi kebingungan mencari kata-kata yang tepat.
Kepanikan Naomi dimanfaatkan dengan baik oleh Pak Husen. Pria tua itu menggunakan kedua tangannya untuk menjelajah keseksian tubuh sang menantu. Tangan kirinya masuk ke dalam bawah gaun tidur Naomi dan meengelus pahanya yg mulus dan pantatnya yang bulat, sementara tangan kanannya memainkan buah dada Naomi yang ranum. Paha Naomi putih mulus dan sangat halus tanpa cacat, sangat merangsang nafsu Pak Husen. Sedangkan buah dada menantu Pak Husen itu tidak perlu lagi diceritakan walaupun ukuran ya tidak terlalu besar namun proporsional dengan bentuk tubuhnya.
“A-aku tidak mau melakukan ini lagi …” Naomi mencoba meronta dan melepaskan diri dari pelukan ayah mertuanya, sia-sia saja karena pria tua itu jauh lebih kuat. “Lepaskan aku… Mas Rendy…”
“Bayangkan apa yang akan dilakukan oleh anakku itu seandainya dia turun ke bawah dan melihat kita sedang bermesraan seperti ini, hmm? Ayah kandungnya sedang bermain-main dengan pantat mulus dan payudara molek istrinya.” Pak Husen membisikkan kata-kata yang membuat Naomi urung melakukan perlawanan. “Aku hanya ingin menikmati keindahan tubuhmu, . “ balas pak Husen sambil berusaha melepas gaun tidur menantunya itu.
“Aku tidak ingin melakukan ini lagi!”Naomi mencoba tegas sambil terus meronta berusaha melepaskan diri dari dekapan mertuanya itu.
Karena jengkel, Pak Hasan menggeram dan mendorong tubuh menantunya sampai terbaring ke sofa. Kedua tanganya ditahan oleh tangan kiri sang mertua, sedangkan tangan kanan pak Husen masih terus meremas kedua biah payudaranya. Karena posisi tubuhnya yang terjebak Pak Husen, Naomi tidak mampu melawan, Naomi mendesah kecil tapi karena takut Rendi akan mendengar suaranya, si cantik itu menutup mulutnya sendiri.
Dengan terengah-engah Pak Husen menahan agar tubuh Naomi tetap terbaring di sofa , pria tua berbisik perlahan ke telinga Naomi. “Aku sudah berusaha ramah padamu, Nduk. Tapi kalau kau mengajak main kasar, aku tidak akan segan-segan meladenimu. Aku ingin kau mendengarkan kata-kataku karena aku tidak akan mengulanginya lagi… paham?”
Naomi mengangguk dengan ketakutan.
“Aku ingin menidurimu lagi. Aku tidak peduli Rendy sedang berada di rumah atau pergi bekerja, tapi saat aku ingin memasukkan kontolku ke dalam memekmu yang wangi, maka kau wajib membuka lebar-lebar kakimu agar aku bisa menikmatinya.” Ucap pak Husen sembari tangan kanannya bergerak menuju liang vaginanya.
Naomi menggeleng kepala,sembari menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan desahan karena rangsangan tangan si mertuanya itu.
Jari jemari gemuk pria tua itu beraksi dengan cepat, mencubit, menusuk dan mengelus bagian dalam vagina Naomi. Jempol Pak Husen digunakannya untuk mengelus-elus klitoris Naomi sementara jari tengahnya masuk ke liang cinta ibu rumah tangga yang cantik itu.
Naomi mendesis lirih saat jari tengah Pak Husen memasuki vaginanya dengan kasar.
“Terdengar langkah kaki di lorong kamar atas, sepertinya Rendy sudah bersiap turun ke bawah menyusul Pak Husen dan Naomi. Keringat istri setia itu menetes sebesar jagung, apa yang harus dilakukannya? Ia tidak mau lagi melayani kebejatan sang mertua, tapi kalau Mas Rendy sampai tahu, seluruh dunia mereka pasti akan hancur berantakan. Detik demi detik berlalu, terdengar langkah kaki Rendy turun melalui tangga, Naomi makin panik, ia berusaha meronta tapi gagal karena jepitan kunci Pak Husen sangat kuat. “
Hingga akhirnya tubuhnya menegang, dari vaginanya menyembur cairan cinta membasahi jari jari pak Husen yg masih asik memainkan vaginanya.
Pak Husen tersenyum puas karena berhasil membuat menantunya yg sexy itu orgasme,ditarik nya jari jarinya dari dalam vagina menantunya itu.
Tampak jari jarinya basah oleh cairan vagina Naomi, disodorkan nya jari jarinya yg basah kedepan mulut Naomi yg kini sudah dalam posisi duduk kembali sembari merapikan gaun tidurnya yg berantakan.
“ Bersihin..!! “ Ucap pak Husen
Naomi yg takut Rendy mengetahui perbuatanya, terpaksa menjilati jari mertuanya itu hingga bersih.
Tak berselang lama Rendy pun sampai ke ruang tamu menemui mereka berdua, Naomi berusaha untuk bersikap wajar dia tidak ingin suaminya tau bahwa vagina istrinya barus saja diobok obok oleh ayah kandungnya sendiri.
Mereka bertiga pun memutuskan untuk makan malam, sepanjang makan malam diselingi oleh obrolan ayah dan anak itu sedangkan Naomi mendengarkan dan banyak diam.