Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Nenek Gendut 2

thealfonso

Calon Suhu Semprot
Daftar
17 May 2012
Post
2.595
Like diterima
1.656
Bimabet
Eh... aku bahagia sekali. Saat
kupeluk tubuhnya, LUkman malah
memelukku dan merapatkan
wajahnya ke tetekku dan sebelah
tangannya menggenggam tetekku.
Aku tahu sebelah tangannya tak mungkin bisa menggenggam
tetekku yang besar.
"Kamu mau?" bisikky ke telinganya.
Akutak menunggu jawabannya.
Untuk apa aku menunggu
jawabannya, karena sebenarnya aku yang mau. Kukeluarkan tetekku
dari belahan lehen dasterku setelah
mempreteli kancingnya.
KUnyonyotkan pentil tetekku yang
besar ke mulutnya. Cepat Lukmat
mempermainkan pentil tetekku. "Huh... ternyata cucu nenek ini
nakal juga kataku mencubit sayang
pipinya. Lukman terus mengisap-
isap dan mebnggigity kecil pentil
tetekku membuat aku benar-benar
semakin bernafsu. Kok bisa, tanyaku dalam hati. Sudah 11
tahun aku tidak pernah melakukan
ini, bahkan selama ini aku
merasakan aku sudah mati rasa,
kok tiba-tiba aku demikian
bernafsu? "Kita ke kamar saja Nek.." ajaknya
dan dia bangkit lalu menarik
tanganku agar aku bangkit. Setelah
aku bangkit, Lukman cepat
menutup pintu dan menguncinya
sedang aku menuju kamar tidur. Setelah kamar tidur ditutup dan
dikunci, Lukman langsung
menelanjangi dirinya. Duh...betapa
bernafsunya aku melihat kontolnya
yang besar dan panjang. Wajar
kontolnya panjang, karena Lukman memang orangnya tinggi. "Kontolmu besar sekali sayang"
bisikku setelah memeluknya.
Perutku yang gendut menempel
pada tubuhnya. Lumman
menunduk dan merapatkan bibirnya
ke mulutku, lalu dia melumat bibirku dan aku merasakan betapa
kerasnya kontolnya di perutku.
Perlahan dia membimbingku ke
tempat tidur dan merebahkan
tubuhku di tempat tidur. Aku tau Lukman sudah sangat
bernafsu dan ingin menusuk
kontolnya ke memekku. Tapi
pahaku berlaga dan aku
menguakkan kedua kakiku selebar-
lebarnya, namun lubang memekku juga tak kelihatan. Aku menungging
di atas tempat tidur dan Lukman
berdiri di lantai. Kutuntun kontolnya
untuk menusuk lubang memekku
yang sudah basah kuyup dengan
lendir dan beraroma mesum. Oh... baru ujung kontol lukman saja
menenmpel di lubang memekku,
aku merasa sudah melambung di
awang-awang yang maha tinggi.
Saat kontolnya ditusuk,
ambooooiiiii... aku merasa nikmat luar biasa. Aku merasakan betapa
panjangnya perjalanan kontol
lukman di dalam rahimku. Aku
merasa kontolnya demikian hangat
di dalam rahimku. Aku tak mampu berbuat apa-apa
lagfi selain merasakan kenikmatan
yang tiada taranya. Lukman terus
mengocoknya maju mundur.
Sedang pahaku dan perutku amasih
berlaga dan tusukannya itu membuat dadaku yang tergantung
ikut terayun-ayun. AKu sudah tak
mampu membendung rasa
nikmatku sampai aku mendesah-
desah dalam jerit kecilku dan aku
sudah membuncahkan lendirku yang banyak sekali keluar dari
memekku. Lelehan lendir itu terasa
pada pahaku sampai ke dengkulku.
Aku sudah keluar dan orgasme dua
kali. Tak pernah rasanya aku
merasakan orgasme demikian cepat. "Lama lagi sayang... Nenek sudah
tak tahan menikmatinya. Ayo
keluarkan spermamu yang
banyak..." kataku dengan njerit
kecilku. Lukman menekan
kontolnya jauh ke dalam lubang memekku yang terdalam sampai
aku merasakan ujung kontolnya
menempel pada bagian tubuhku di
dalam memekku yang terdalam.
Dan aku juga tak pernah merasakan
itu selama ini dari suamiku. Croooootttttt. Semprotan panjang
berkali-kali tarasa demikian hangat
dan aku terangkat-angkat dalam
nikmatku. Begitu kontol LUkan
mengecil dan keluar dengan
sendrinya dari memekku, aku langsung terkulai dan terhempas di
tempat tidur. Aku mengatur nafasku.
Rasanya nafasku yang tersengal
hampir putus, karena gemuknya
aku , sesekali aku merasa susah
bernafas. "Terima kasih sayang. AKu tak
pernah merasakan hal seperti ini
selama hidupku," aku mengakuinya
terus terang. Lukman tersenyum.
"Apakah kakek tidak hebat?" dia
bertanya. AKu harus jujur. "Kamu jauh seribu kali lebih hebat
dari kakekmu," kataku jujur, walau
di hatiku terselip juga rasa berdosa,
kenapa aku harus membuka aib
suamiku yang sudah almarhum. "Kapan lagi Nek?" Lukman
bertanya.
"Kapan saja kamu mau, Nenek pasti
mau," jawabku jujur pula.
"Nanti malam setelah kita selesai
jualan ya Nek," katanya, sembari memakai kain sarungnya dan
tertidur di sisiku. AKu
menyanggupinya. Lima belas menit
dia terlentang di sisiku, aku
mendengar suara dengkurnya. Aku
yakin dia terlalu menikmati kenikmatan bersetubuh, hingga
tertidur pulas. Biarlah dia tertidur
pulas agar tenaga pulih kembali.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd