Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nyonya Boss XXX: The Secret Life of Nia Ramadhani (New Chapter Up!)

Status
Please reply by conversation.

Rianoraptor

Tukang Semprot
Daftar
7 Sep 2017
Post
1.308
Like diterima
5.587
Bimabet
Nyonya Boss XXX: The Secret Life of Nia Ramadhani

Note: Cerita tidak ada hubungannya dengan seri cerita Runner/Fahmi karya saya meski beberapa bagiannya memang terinspirasi dari seri tersebut. Basic idea cerita ini terinspirasi dari kisah fiksi Agnes Monica yang pernah saya baca, namun jalan cerita keseluruhan saya ganti dengan ide saya sendiri dan menggunakan tokoh Nia Ramadhani. Do not copy this story without my authorization!



Pukul 3 Pagi, Kediaman Nia Ramadhani.

"Kita main cepet aja, sebentar lagi pembantu yang lain pada bangun buat beberes" kata seorang wanita pada seorang pria.
"Siap, 'nyah" jawab Pria berusia 18 tahun itu.

Pria itu adalah Agus, pria yang dipekerjakan sebagai tukang kebun di rumah Nia Ramadhani dan wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Nia Ramadhani, majikan dari Agus. Sudah beberapa bulan belakangan ini Agus dan Nia berani berbuat zina, bahkan Nia tidak takut menyelingkuhi suaminya dengan pembantunya sendiri.

Agus mendorong Nia ke arah meja dapur dan membalik tubuhnya, sehingga kini Agus menciumi leher dan punggung Nia. Agus dengan paksa menurunkan celana piyama Nia beserta celana dalamnya. Nia merasa dirinya sudah becek, tapi Agus belum. Agus menggunakan ludahnya untuk membasahi penisnya. Akhirnya penis Agus menusuk masuk vagina Nia lewat belakang. Karena mereka harus bermain cepat sebelum para penghuni rumah bangun, maka Agus mempercepat gerakannya dengan liar.

"Hhhmmmmmppphhh.... Hhhmmppphhh....." Agus menutup mulut Nia dengan celana dalamnya agar desahan dan teriakannya tidak terdengar seantero rumah.

Bisa berabe kalau Ardi Bakrie tau istrinya sedang 'digarap' oleh pembanunya sendiri. Nia terdengar seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak bisa karena mulutnya tersumpal celana dalamnya sendiri. Agus sendiri tidak peduli akan hal itu dan tetap fokus menggoyangkan penisnya dalam vagina Nia. Vagina Nia terasa mengencang dan benar saja, Nia mendapat orgasme. Bukan hanya orgasme, Nia mengalami squirt. Hal ini tidak menghentikan Agus untuk terus bergerak. Sekarang giliran Agus yang akan mengalami orgasme. Agus semakin mempercepat gerakannya dengan liar. Masih sadar bahwa dia sedang 'menggarap' Istri orang, Agus mengeluarkan penisnya dari vagina Nia dan menyemburkan seluruh spermanya ke pantat Nia.

Nia melepas celana dalamnya dari mulutnya. Mereka berdua tampak seperti dua orang yang habis lari marathon. Wajah mereka berdua tampak merah dan kehabisan nafas. Agus mengenakan celananya lagi dan Nia membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel di pantatnya. Bahkan Nia menjilat sperma Agus yang tercecer di lantai. Saat mereka akan kembali ke kamar masing-masing, Nia mencium bibir Agus.

"Thanks yah" ucap Nia Ramadhani sambil senyum.
"Siap 'nyah, sering-sering ya 'Nyah" Jawab Agus sambil ikut tersenyum.
"Oh pasti dong, kamu kalau engga ngelayanin Aku malah Aku potong gaji kamu!" Ancam Nia sambil bercanda.

Agus hanya tersenyum dan masuk lagi ke kamarnya.

Pukul 11:00.

Karena bangun kesiangan, Nia terlambat untuk mengambil rapot anaknya sehingga dia menjadi orang terakhir yang mengambil rapot. Ardi Bakrie harus pergi meeting pagi-pagi sekali sehingga tidak bisa menemani Nia mengambil rapot Mikhayla.

"Selamat pagi, Bu Nia." Sapa Pak Haris, guru sekaligus wali kelas Mikhayla.
"Pagi juga, Pak." Nia menyapa balik.
"Ayo silahkan duduk, Bu." Lanjut Pak Haris.

Nia duduk di kursi yang telah disediakan.

"Jadi begini, bu. Nilai-nilai Mikhayla ini sebenarnya bagus, tapi..." Pak Haris menghentikan pembicaraannya.
"Tapi apa Pak?" Nia bertanya-tanya.
"Ada beberapa nilai Mikhayla yang agak kurang, agak sulit untuk dia naik kelas." Jawab Pak Haris.

Nia terdiam lalu mulai berbicara lagi.

"Apa engga bisa remedial, Pak?" Nia memberikan ide pada Pak Haris.
"Justru ini sudah hasil remedial, Bu. Saya juga sudah kehabisan akal bagaimana cara menaikkan nilai Mikhayla." Jawab Pak Haris lagi.

Nia berdiri dari duduknya lalu mendekati Pak Haris.

"Eh, Bu Nia mau apa???" Pak Haris sontak kaget ketika didekati oleh Nia.
"Bapak, mau nolongin saya engga? Nanti saya pasti tolongin Bapak deh" ucap Nia sambil mengelus-elus pipi dan kepala Pak Haris.

Menerima perlakuan seperti ini, penis Pak Haris mulai menegang. Apalagi Pak Haris adalah seorang duda yang sudah lama tidak merasakan hangatnya sentuhan wanita.

Wajah Nia mulai mendekati wajah Pak Haris sambil berkata "Aku tau Pak Haris mau apa?" Ucap Nia mengelus-elus selangkangan Pak Haris dan secara mendadak memagut bibir Pak Haris.
"Eh, Bu Nia, Bu Nia mau ngapain???" Tanya Pak Haris masih berusaha melawan.
"Aku akan muasin Pak Haris, tapi Pak Haris janji ya Pak Haris akan lakuin apapun biar Mikhayla bisa naik kelas." ucap Nia lagi.

Pak Haris tidak menjawab perkataan Nia. Nia membuka resleting celana Pak Haris dan membuka dalaman Pak Haris. Tangan Nia merogoh ke dalam dan meraih penis Pak Haris. Nia mengocok penis Pak Haris dan Pak Haris mengerang keenakan.

"Janji ya Pak, Mikhayla pasti bisa naik kelas?" Tanya Nia.

Pak Haris hanya bisa menganggukan kepala sambil keenakan karena menerima handjob dari Nia Ramadhani, sang Nyonya Boss. Nia tersenyum dan menciumi batang penis Pak Haris, sesekali lidahnya ikut menjilati penis itu. Tangan Nia juga masih ikut memberikan kocokan pada penis Pak Haris. Pak Haris hanya bisa menutup mata dan menikmati permainan dari Nia sambil mengelus-elus kepalanya. Hal yang ditunggu-tunggu Pak Haris tiba juga, Nia memberikan blowjob pada Pak Haris. Nia menghisap dan menjilat penis Pak Haris dengan perlahan dan telaten seakan tidak ada hari esok. Lidah Nia sesekali menjilati lubang kencing Pak Haris. Setelah beberapa menit Pak Haris nampaknya sudah tidak kuat lagi

"Bu Niaaaa, udah buuu.... Saya engga tahan, saya mau keluar!" seru Pak Haris.

Mantan pemain sinetron itu malah semakin menyedot penis Pak Haris dengan kencang dan akhirnya Pak Haris menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut Nia. Dengan senang hati Nia menelan semua sperma Pak Haris tanpa sisa dan menjilati sisa sperma yang masih menempel di bibirnya dan penis Pak Haris. Bahkan Nia juga menjilati sperma Pak Haris yang tersisa di jari-jarinya.

Mereka harus menyelesaikan permainan mereka sebelum seluruh orang sekolah dan para guru curiga kenapa Nia lama sekali mengambil rapotnya, apalagi ada beberapa guru menunggu Pak Haris untuk meeting di ruang depan. Pak Haris kembali memakai celananya dan Nia kembali mengenakan lipstick.

"Jadi Mikhayla bisa naik kelas ya, Pak?" Nia bertanya pada pria yang kira-kira seumuran dengan mertuanya itu.

Pak Haris, yang sedang duduk kelelahan, hanya mengangguk pelan sebagai tanda setuju.

"Makasih sudah peduli dengan pendidikan Mikhayla ya, Pak." Ucap Nia pada Pak Haris.

Nia tersenyum dan meninggalkan ruangan kelas Pak Haris.

Pukul 13:00, Stasiun TV.



Nia mendatangi sebuah stasiun TV swasta di daerah Tendean untuk sebuah meeting dengan seorang station manager. Beberapa bulan lalu Nia mengajukan proposal untuk sebuah reality show mengenai kehidupan sehari-hari Nia.

Nia mengetuk pintu ruangan Pak Bambang lalu terdengar suara pria dari dalam ruangan.

"Silahkan masuk!" Pria itu berkata dengan lantang.

Nia akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruang Pak Bambang.

"Oh Nia ya, Ayo silahkan masuk! Saya udah nunggu loh dari tadi." Ujar Pak Bambang sambil cengengesan.

Nia sudah bisa melihat wajah Pak Bambang yang terlihat bejat dan mesum.

"Laki-laki tua bejat gini sih kayaknya bakalan gampang deh!" Nia berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
"Ayo Nia silahkan duduk!" Pak Bambang mengajak Nia duduk di sofa ruangannya.
"Terima kasih, Pak" Jawab Pak Bambang dengan singkat.

Nia duduk di sofa panjang itu dan Pak Bambang duduk di sebelahnya.

"Jadi Nia udah tau harus apa kalau mau dapat project ini goal?" Tanya Pak Bambang lagi-lagi sambil cengengesan.
"Sudah Pak, Nia sudah dengar dari assistant Pak Bambang dan Nia siap melakukannya." Jawab Nia.

Pak Bambang tersenyum dan memasang wajah mesumnya.

"Yaudah, tunggu apalagi? Kita mulai aja." Ujar Pak Bambang pada Nia.
"Siap pak!" Nia menjawab dengan sigap.

Pak Bambang melepaskan ikat pinggang lalu melepaskan celana panjangnya, diikuti dengan celana dalamnya.

"Kamu pasti tau kan yang saya mau dari kamu?" Tanya Pak Bambang pada Nia.

Nia tidak menjawab pertanyaan Pak Bambang, tapi Nia langsung berjongkok di hadapan Pak Bambang yang masih duduk di sofa panjang itu.

"Anak pinter, penuh inisiatif!" Ucap Pak Bambang sambil mengelus-elus kepala Nia.

Nia dengan segera langsung melahap penis Pak Bambang. Nia segera keluarkan kemampuan terbaiknya karena Nia ingin membuktikan pada Pak Bambang kalau dirinya benar-benar menginginkan projectnya itu goal. Hal itu membuat Pak Bambang merem melek keenakan sehingga penisnya kembali berdiri meski kini sedang ada di dalam mulut Nia.

"Wah, gila! Enggak nyangka! Kamu pinter banget nyepongnya!" Puji Pak Bambang yang sedang merasa keenakan itu.
"Mmmphh... mmphh..." Entah apa yang dikatakan Nia Ramadhani, suaranya tidak terdengar jelas karena bibirnya masih penuh oleh penis Pak Bambang yang sangat besar itu.

Lidah Nia memijat penis Pak Bambang dan bibirnya menyedot penis Pak Bambang dengan kuat.

"Oooohhh!!!!" Pak Bambang berteriak kencang saat menembakkan seluruh isi spermanya ke dalam mulut Nia.

Dengan rakus, Nia menjilat dan meminum cairan sperma Pak Bambang bahkan menjilati sisa-sisa sperma Pak Bambang yang masih menempel di penis Pak Bambang.

"Nah, sekarang lepas seluruh pakaian kamu! It's time for the main event!" Pak Bambang memberikan perintah pada Nia.

Nia membersihkan sisa-sisa sperma Pak Bambang yang masih menempel di wajahnya lalu beranjak dan melepaskan seluruh pakaiannya.

"Kamu rebahan di atas meja itu, saatnya saya yang muasin kamu sekarang." Pak Bambang memerintahkan Nia untuk merebahkan dirinya di atas meja kerja Pak Bambang.

Nia menuruti permintaan Pak Bambang dan merebahkan dirinya di atas meja kerja Pak Bambang. Kini giliran Pak Bambang yang berjongkok di hadapan kemaluan Nia, Pak Bambang mendekatkan wajahnya ke arah vagina Nia. Pak Bambang menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir kemaluan Istri pengusaha terkenal itu.

“Aaahhmmmm…” Tubuh Nia bergetar karena sensasi enak yang sudah lama dia rindukan, memang sudah lama sekali sejak terakhir Nia bercinta dengan suaminya yang dia anggap payah di ranjang itu.

Secara alami, tubuh Nia mulai bereaksi, kedua pahanya terbuka perlahan, semakin memberikan keleluasaan pada lidah Pak Bambang yang semakin gencar menyerbu selangkangan Nia. Nia terus mendesah dan menggelinjang keenakan. Sungguh sensasi yang luar biasa. Ibu muda itu begitu pasrah pada rasa nikmat di selangkangannya, terlihat dari kedua pahanya yang sudah terbuka lebar.

“Ooouuww.... Aaaahhhh!!!” Tubuh Nia menekuk ke atas, kedua pahanya menjepit kepala Pak Bambang, dan kedua tangannya menekan kepala Pak Bambang ke selangkangannya.

Dengan senang hati, Pak Bambang menyeruput habis cairan orgasme vagina Nia tanpa disisakan sedikit pun. Cairan vagina Nia yang sedikit tertinggal di dalam liang kewanitaannya pun dikorek habis oleh Pak Bambang. Pak Bambang kini ikut-ikutan melepaskan seluruh pakaiannya lalu mengarahkan penisnya ke arah vagina Nia yang sudah basah itu.

"Saya masukin ya, Nia sayang?" Tanya Pak Bambang sambil menggesek-gesekkan penisnya di permukaan bibir vagina Nia.
"Ayo Pak, masukin aja! Aku beneran udah engga tahan!" Jawab Nia sambil menutup matanya.

Kepala penis Pak Bambang pun sudah menempel dengan bibir vagina Nia. Dengan memegang pinggang Nia, Pak Bambang mulai mendorong penisnya. Perlahan tapi pasti, kepala penis Pak Bambang mulai mendongkrak sela-sela bibir vagina Nia.

“Eemm.. Eeemm..” Rasa menggelitik dirasakan wanita berusia 30 tahun itu saat urat-urat yang menghiasi sekujur batang Pak Bambang bergesekkan dengan dinding vaginanya.

“Mm.. Enak gak, Nia? Enak gak?” Goda Pak Bambang sambil mulai menarik lalu mendorong penisnya secara perlahan.
“Mmhh…” Nia masih terus mendesah.

Tentu Nia tak menjawab pertanyaan Pak Bambang, dia terlalu berfokus pada sensasi nikmat yang sedang terasa di selangkangannya. Ternyata rasa dan sensasi yang diidam-idamkan alam bawah sadar Nia selama ini adalah rasa penuh di liang vaginanya. Rasa penuh terisi benda tumpul seperti yang sekarang sedang ia rasakan. Gerakan Pak Bambang dan Nia mulai seirama. Tubuh mereka bergerak dengan irama yang serasi.

Keduanya begitu menikmati persetubuhan ini, desahan-desahan Nia di kuping Pak Bambang semakin menyemangatinya. Pak Bambang tak melepaskan pelukannya karena tubuh seksi Nia benar-benar empuk dan hangat, enak sekali untuk dipeluk. Nia pun tak melepaskan pelukannya.

“Dikit lagi.. Ooohhhhh..” Pak Bambang mempercepat ritme genjotannya.

Tak ada suara yang keluar dari mulut Nia, tapi wajahnya menunjukkan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakannya, matanya tertutup dan mulutnya terbuka. Tubuh seksi Nia mulai kepayahan dalam menghadapi Pak Bambang.

“Niaaaa... Anjing, memek kamu enak banget!!!” Pria bejat berusia 50 tahun itu menusukkan penis besarnya dengan sedalam-dalamnya.
"Fuck me you old bastard! Fuck me!" Nia Ramadhani juga berteriak dengan bahasa yang tidak kalah kasarnya.

Nia juga merasa akan mendapatkan orgasmenya. Dengan sisa tenaga yang dia miliki dan atas dasar inisiatifnya sendiri, Nia membalik tubuh Pak Bambang tanpa melepaskan penis Pak Bambang dari vaginanya. Kini dengan gaya cowgirl, Nia bergerak dengan liar di atas tubuh Pak Bambang. Nia menggerakan pinggulnya dengan liar bagaikan koboi yang sedang berusaha menjinakkan kuda liar.

"Niaaaaa... saya mau keluaaaar...." Pak Bambang berusaha memperingatkan Nia namun Nia nampak tidak peduli dan terus menggerakan pinggulnya.

Benar saja, tidak lama kemudian Pak Bambang mendapat orgasmenya dan Nia menembakkan seluruh spermanya ke dalam liang vagina Nia.

"Oh, Ayo Pak, bentar lagi Aku juga keluar!" Ujar Nia yang masih menggerakan pinggulnya.
"Aaaaahhh!!!!" Nia mengalami squirt dan membasahi penis dan paha Pak Bambang.

Nia yang lemas akhirnya ambruk di atas tubuh Pak Bambang, keduanya saling berpelukan di atas meja itu dan saling berciuman dengan mesra.

"Gimana pak, project Aku goal kan?" Tanya Nia dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
"Oh, masih ada satu test lagi yang harus kamu lalui. Sejauh ini sih kamu oke kok." Jawab Pak Bambang.
"Test? Test apa itu Pak?" Tanya Nia Ramadhani yang penasaran.

Tanpa permisi, Pak Bambang membalik tubuh Nia memasukan penisnya ke dalam lubang pantatnya.

"Shit!!! Aku udah lama engga dianal, bangsat!" Teriak Nia dengan protes.

Pak Bambang tidak peduli dan terus menjalankan aksinya. Nia hanya bisa menggeram dan mendesah menerima perlakuan dari Pak Bambang yang sembarangan itu. Pak Bambang memainkan penisnya dengan kasar di dalam lubang pantat Nia sehingga Pak Bambang berteriak sejadi-jadinya.

Pak Bambang menjambak rambut Nia yang lurus itu dan menariknya kebelakang. Pak Bambang meraih wajah Nia dan menciumnya dengan liar dari belakang. Nia terus mendesah dan berteriak karena permainan Pak Bambang. Pak Bambang juga sesekali menampari pantat Nia sehingga ada bekas telapak tangan di pantat seorang Nia Ramadhani. Tidak hanya itu, Pak Bambang juga menyabet pantat Nia dengan ikat pinggangnya dengan kencang. Tak diduga, rasa sakit yang Nia alami malah membuat Nia semakin bernafsu.

"Teee... Russss..." ucap Nia sambil keenakan.

Pak Bambang tersenyum melihat lawan mainnya itu. Pak Bambang semakin bergerak dengan liar, bahkan terkesan seperti Nia dipakai asal-asalan.

"Pak... Aku... Mau... Keluar... Lagi!!!" teriak Nia sambil terbata-bata.

Benar saja, Nia mengalami orgasme lagi. Pak Bambang melepaskan penisnya dari lubang pantat Nia. Pak Bambang mengocok penisnya tepat di depan wajah Nia. Nia mengambil alih penis Pak Bambang dari genggamannya. Nia kini meletakkan penis Pak Bambang di antara belahan dadanya. Pak Bambang tidak percaya kalau dirinya sedang mendapat titfuck dari Istri Ardi Bakrie itu. Nia sesekali juga menjilati dan menciumi ujung penis Pak Bambang. Tanpa peringatan atau aba-aba, Pak Bambang menembakkan seisi spemanya ke wajah Nia. Kening, mata, hidung, bibir, pipi, dan dagu, semua terkena semprotan sperma Pak Bambang. Nia tidak protes, malah Nia terlihat sangat bahagia menerima semprotan sperma di wajahnya.

"Ini yang aku tunggu!" Ucap Nia dengan puas.

Pak Bambang tersungkur lemas di lantai ruangan itu, sedangkan Nia masih berbaring dengan lemas di atas meja kerja Pak Bambang.

"Sekarang, kamu pakai baju lagi!" Perintah Pak Bambang pada Nia.
"Okay Pak!" Jawab Nia yang masih dalam keadaan lemas dan terbaring di meja.

Sembari berpakaian, Nia kembali memulai percakapan lagi.

"Gimana pak? project saya goal, kan?" Tanya Nia.
"Deal! Serial Nyonya Boss akan segera Shooting. Saya akan segera kirim kontraknya ke kamu." Jawab Pak Bambang.

Tidak terasa mereka sudah bercinta selama nyaris satu jam, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 13:55, padahal Nia ada janji dengan Marshanda jam 15:00, beruntung rumah Marshanda tidak jauh dari Tendean. Nia meninggalkan ruangan Pak Bambang dengan rasa puas dan bahagia karena project barunya sudah goal.


15:00, Rumah Marshanda.



Nia pergi ke rumah Marshanda untuk menghibur sahabatnya itu. Aktris yang akrab dipanggil Caca itu sedang galau karena mantan suaminya akan segera menikah lagi sehingga Marshanda menjadi galau.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan di pintu rumah Marshanda. Marshanda sedang seorang diri saat itu karena sang anak sedang bersama mantan suaminya dan Marshanda memang tidak menggunakan jasa pembantu. Marshanda pun membuka pintu rumahnya dan melihat Nia Ramadhani sudah ada dihadapannya.

"Eh, Ni. Ayo masuk!" Ajak Marshanda.

Nia akhirnya masuk ke dalam rumah Marshanda. Baru saja Marshanda menutup pintu rumahnya, Nia langsung mendorong Marshanda dan mencium bibirnya.

"Oooh... Cacaaaa.... Gue... Kangen..." Ucap Nia di sela-sela ciumannya.

Marshanda langsung menyambut ciuman Nia dengan tidak kalah liarnya.

"Gue.... Juga... Kangen..." Balas Marshanda di sela-sela ciuman mereka.

Bibir Marshanda dan Nia Ramadhani saling beradu dengan liarnya. Yang tidak diketahui oleh masyarakat adalah hubungan persahabatan Nia dan Marshanda sudah lebih dari sekedar persahabatan. Sejak perceraian Marshanda dengan suaminya, Marshanda sering melampiaskan amarah dan nafsunya dengan berhubungan lesbian dengan Nia Ramadhani. Nia dan Marshanda jelas bukan lesbian, tapi mereka merasa hubungan mereka ini terasa pas dan benar. Bahkan sesekali Nia mengajak Jessica Iskandar untuk berlesbian threesome bersama dirinya dan Marshanda.

Nia mulai melucuti celana pendek dan celana dalam Marshanda. Nia yang sudah bernafsu tinggi kini mengarahkan tangannya ke vagina Marshanda sehingga kini tangan Nia mempermainkan vagina Marshanda.

"Ahhmmmm" Marshanda mendesah keenakan.

Kocokan Nia terasa semakin cepat dan intense, desahan Marshanda juga semakin kencang. Akhirnya Marshanda mengalami orgasme. Tangan Nia kini basah oleh cairan orgasme Marshanda, dan Nia mengarahkan tangannya yang basah itu ke mulut Marshanda. Pemain sinetron Bidadari itu menjilati dan menciumi tangan Nia hingga bersih dari cairan vaginanya sendiri.

Lidah Nia kini mulai menyusup kembali masuk ke dalam mulut Marshanda. Lidah Marshanda juga menyambut kedatangan lidah Nia. Nia mendorong Marshanda perlahan ke arah tempat tidurnya dan menidurkannya. Nia dan Marshanda kini sudah melanjutkan permainan mereka di tengah kasur besar itu dengan posisi 69. Nia dan Marshanda saling menyedot vagina satu sama lainnya. Mereka saling mempermainkan clitoris lawan main mereka. Mereka bertujuan untuk memuaskan satu sama lain. Lidah Marshanda menari-nari di dalam vagina Nia dan begitu juga sebaliknya, sehingga tidak butuh waktu lama untuk Marshanda untuk akhirnya bisa membuat Nia orgasme. Nia tiba-tiba melepaskan ciumannya dari vagina Marshanda.

"Ah... Ah... Ah... Aaaaahhhhhh!!!!" teriak Nia yang mendapat orgasmenya.

Cairan orgasme Nia langsung mengenai wajah dan bibir Marshanda, dan mau tidak mau Marshanda harus meminum cairan orgasme sahabatnya itu. Kehidupan seks Marshanda tidak pernah sepuas ini selain ketika dia 'bermain' dengan mantan suami atau pacar-pacarnya. Nia tidak mau kalah, kini Nia tidak hanya menjilati dan menciumi vagina sahabatnya itu, tapi tangannya kini ikut bergerilya di vagina Marshanda. Marshanda merasa akan mendapat orgasmenya.

"Niaaaa.... Enak!!! Gila!!!" teriak Marshanda saat lagi-lagi mendapatkan orgasmenya.

Tanpa beristirahat, Marshanda dan Nia melanjutkan permainan mereka. Marshanda dan Nia masih asyik dan semakin hanyut dengan permainan lesbian mereka. Dengan posisi scissor dan saling berpegangan tangan, kini mereka saling menggesekan vagina mereka sambil mendesah sejadi-jadinya.

"Ahhhh... Ahhhh... Ahhh..." teriak Marshanda dan Nia secara bersamaan.

Crooottt... Crooottt... Crooottt... Keduanya mendapatkan orgasme secara bersamaan.

Kedua sahabat karib itu kini berbaring di atas ranjang dengan keadaan telanjang dan penuh keringat. Nia dan Marshanda bercumbu dengan mesra layaknya sepasang kekasih.

"Gimana, masih sedih? Masih mikirin mantan suami kamu itu?" tanya Nia.

Marshanda tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala dan kembali mencium Nia.

"Gitu dong, ini baru Caca yang Aku kenal!" Lanjut Nia lagi sambil mengecup bibir Marshanda.

Kedua sahabat karib itu akhirnya tertidur pulas.


18:00

Nia sampai di rumah dan anak-anaknya sedang les private bersama guru. Karena sudah lelah, Nia langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Saat Nia memasuki kamarnya ternyata ada Gusti yang sedang membereskan kamarnya. Gusti adalah salah satu pembantu laki-laki yang dipekerjakan oleh Ardi. Selain Gusti pekerja Laki-laki di rumah Nia hanya seorang security, supir anak-anak dan Agus, tukang kebun mereka. Sisanya ART mereka berjenis kelamin perempuan semua. Sama seperti Agus, Gusti baru berusia 18 tahun dan ini adalah pengalaman pertamanya bekerja.

Beberapa hari lalu, saat Nia dan kawan-kawannya sedang berenang, Gusti mengintip mereka. Nia tau bahwa dirinya sudah memancing nafsu Gusti. Rupanya "kegiatan" Nia sepanjang hari belum membuatnya lelah, bahkan melihat Gusti membuat nafsunya naik lagi, karena daun muda adalah seleranya. Tanpa peringatan, Nia langsung memeluk Gusti dari belakang dan hal ini membuat Gusti, yang sedang membersihkan debu di kamar Nia, terkejut.

"Aku tau tadi kamu nafsu pas liat kemarin liat Aku berenang." kata Nia.

Jantung Gusti seakan berhenti berdetak. Gusti juga keringat dingin.

"Mak... Maksud Nyonya apa ya?" tanya Gusti dengan gugup.
"Kamu engga usah pura-pura." jawab Nia.

Istri Ardie Bakrie itu terus meraba pundak dan pinggang pembantunya sendiri, berusaha menggodanya.

"Kamu nafsu sama Aku kan?" tanya Nia.

Gusti tidak menjawab apa-apa dan hanya gemetar keenakan akibat godaan Nia. Nia mencumbu bibir Gusti dengan pelan dan mesra, tapi tidak ada respond dari Gusti. Ketika Nia mencium Gusti lagi, Gusti juga tidak memberikan response apapun seakan Gusti masih shock dan tidak percaya kalau Nia Ramadhani, majikannya yang terkenal itu, kini sedang menggodanya. Nia yang awalnya hanya meraba pundak dan pinggang Gusti kini mulai meraba selangkangan Gusti. Nia dapat merasakan penis Gusti yang besar meski masih terbungkus celana jeans.

"Tuh kan, bener dugaan Aku. Gede ini mah. Kamu nafsu beneran ini" ucap Nia dengan nada yang nakal dan menggoda.

Tangan Nia masih terus mengusap selangkangan Gusti. Gusti hanya berdiri disana menerima perlakuan dari majikannya.

"Nyonyah, anak-anak Nyonya ada dibawah loh" ucap Gusti.
"Tenang, mereka lagi sibuk main sama guru Les mereka. Lagian kamu tau sendiri rumah ini gede kan?" jawab Nia sambil terus menggoda Gusti.

Tiba-tiba Nia kembali mencium Gusti, tapi kali ini Nia memasukan lidahnya ke dalam mulut Gusti dan memijat-mijat lidah Gusti. Gusti yang akhirnya menyerah dengan keadaan akhirnya membalas ciuman Nia dengan juga memijat-mijat lidah Nia dengan lidahnya. Gusti dan Nia berciuman dengan liar, lidah mereka saling beradu satu sama lain. Ketika mereka melepaskan ciuman, ludah Nia menjuntai dari mulutnya ke mulut Gusti.

"Kita main cepet aja ya, sebentar Mas Ardi pulang!" ujar Ibu dari tiga anak itu.

Nia membuka roknya serta dalamannya dan menyandarkan bagian depan tubuhnya ke meja rias.

"Kita main pake gaya doggy style aja ya" ujar Nia lagi.

Nia melumuri tangannya dengan ludah dan mengusapkan tangannya ke arah vaginanya. Gusti melepaskan celana panjangnya dan celana dalamnya. Tanpa berfikir panjang, Gusti langsung memasukan penisnya kedalam vagina Nia, secara resmi Gusti kehilangan keperjakaannya karena Nia. Gusti menggerakan pinggulnya dengan liar seperti sedang goyang ngebor sambil memegangi kaki Nia Ramadhani yang terkenal jenjang dan seksi itu. Nia mendesah dan berteriak. Gusti memainkan penisnya dengan kasar sehingga Nia berteriak sejadi-jadinya.

"Nyonya, pelan-pelan, di bawah ada anak-anak loh!" ucap Gusti.
"Biarin, Bodo amat!" jawab Nia sambil mendesah.
"Nyah, pelan-pelan dong. Nanti kedengaran anak-anak!" ucap Gusti lagi.

Nia tidak menjawab dan hanya terus mendesah. Nia sudah tidak peduli lagi apakah dia akan ketahuan apa tidak. Nia sudah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini. Gusti menyumpal mulut Nia Ramadhani dengan celana dalamnya sendiri agar desahan dan teriakannya tidak terdengar seantero rumah, hal yang juga dilakukan Agus pagi tadi saat mereka bercinta di dapur. Nia dapat melihat dirinya sendiri lewat kaca rias di hadapannya. Nia terasa semakin bernafsu saat melihat tubuh seksinya digarap oleh Gusti lewat belakang.

"Hmmmm!!! Hmmmmm!!!" teriakan Nia tertahan oleh celana dalam yang ada di mulutnya.

Vagina Nia tiba-tiba terasa mengencang dan benar saja, Nia mendapat orgasme. Bukan hanya orgasme, Nia mengalami squirt.

"Hmmmm!!!!" teriakan kenikmatan Nia tertahan oleh celana dalamnya.

Hal ini tidak menghentikan Gusti untuk terus bergerak dengan semakin liar.

"Dasar murah kamu. Udah punya suami kaya, udah punya anak, masih aja mau dientot pembantunya sendiri!" ucap Gusti sambil menampar pantat Nia.
"Oh yeah, I'm a slut!" balas Nia.

Ucapan Nia tidak terdengar jelas karena mulutnya tersumpal celana dalam. Sekarang giliran Gusti yang akan mengalami orgasme. Gusti semakin mempercepat gerakannya dengan liar. Gusti mengeluarkan penisnya dari vagina Nia dan menyemburkan seluruh spermanya ke pantat dan paha Nia. Nia melepas celana dalamnya dari mulutnya. Wajah mereka berdua tampak merah dan kehabisan nafas.

"Gila kamu, Gus. Aku dibikin jadi gini" ucap Nia sambil ngos-ngosan.

Fahmi hanya tersenyum mendengar perkataan Nia dan mulai mengenakan celananya lagi tapi tangannya ditahan oleh Nia. Nia memberikan satu kejutan lagi untuk Gusti; dia memasukan penis Gusti ke dalam mulutnya dan membersihkan sisa-sisa orgasme Fahmi yang masih menempel. Tidak lupa Nia membersihkan sisa-sisa sperma yang menempel di pantatnya dengan cara mengambilnya dengan jari-jari tangannya lalu menjilatnya hingga bersih. Setelah mereka kembali berpakaian, Nia mencium Gusti lagi. Nia akhirnya ambruk di atas kasurnya sambil ngos-ngosan saking lemasnya.

"Thanks yah. Udah lama Aku ga ngewe sehebat itu" ucap Nia sambil tersenyum menggoda.
"Sama-sama, Nyonya Boss. Terima kasih sudah memberikan saya kenikmatan ini." Jawab Gusti.

Kemudian Gusti hanya tersenyum dan keluar dari kamar Nia. Nia tertawa saat melihat Gusti yang berjalan tertatih-tatih karena keletihan.

Jam 22:00

"Kegiatan" terakhirnya bersama Gusti benar-benar menguras tenaga Nia sehingga setelah mandi, Nia langsung tertidur pulas. Bahkan saking lelahnya Nia, Nia tidak melayani godaan suaminya yang mengajaknya bercinta. Nia lebih memilih untuk tidur dan bersiap-siap untuk bercinta dengan Agus jam 3 pagi nanti. Baginya Agus dan Gusti jauh lebih hebat daripada suaminya.



The End.
 
Terakhir diubah:
Nah gini mantab, jkt mulu biasanya
Thank you apresiasinya suhu
seruu bos ceritanya... lanjutkannn
Ini cuman one shot aja suhu, ga bakalan Ada lanjutannya
Nice adventure, Nia....
Kejar tayang before break, brother?🤣🤣🤣
Iya, trying to expand my mind 😂
reques nagita dong huu
Wah, sorry ya ini engga Ada lanjutannya
pekerjaan rumah nol besar bisanya ngentot si nia
Iyak 😂
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd