Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang....

jagbar

Semprot Lover
Daftar
20 Mar 2012
Post
237
Like diterima
812
Bimabet
Catatan:
1. Cerita ini mengandung unsur SARA namun tak ada maksud rasis.
2. Kesamaan nama, tempat, dan peristiwa adalah kebetulan semata.
3. Genre cerita ini mungkin termasuk kategori drama dengan bumbu “softcore” sehingga konten seksualnya – kalaupun ada - tidaklah sebanyak dan se-eksplisit dalam genre cerita-cerita “hardcore” pada umumnya. Penulis mohon maaf kalau hal ini tak sesuai dengan ekspektasi pembaca.
4. Apabila ada kesalahan penulisan atau hal-hal yang menyinggung maka penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semua itu dilakukan tanpa unsur kesengajaan.
5. Di luar itu, tanggapan dari pembaca tentu diharapkan dan akan sangat diapresiasi oleh penulis.
6. Semoga cerita ini dapat bermanfaat atau paling tidak menghibur pembaca.
7. Dimohon tidak copas tanpa mencantumkan nama pengarang atau tanpa seijin pengarang
8. Mohon cerita ini tidak ditiru atau diekstrapolasikan dalam kehidupan nyata secara mentah-mentah. Semua yang terjadi adalah fiksi belaka yang bisa jadi sangat berbeda dengan kehidupan nyata.



Namaku Rico. Mahasiswa, dan salah satu dari sekian banyak manusia yang merantau ke ibukota. Daerah asalku adalah satu kota menengah di bagian timur pulau. Atau sering disebut daerah tapal kuda oleh banyak orang. Tanpa terasa, kini telah 6 tahun lamanya aku tinggal di ibukota negara yang penuh dengan segala hingar-bingar serta drama kehidupan yang begitu beraneka ragam ini.

Pertama kali menjejakkan kakiku disini adalah saat usiaku belum genap 15 tahun. Ketika aku dan kakakku dikirim oleh Papa untuk meneruskan pendidikan kami di ibukota. Saat itu aku baru akan masuk kelas 3 SMP. Sementara kakakku, yang juga merupakan saudara kandungku satu-satunya, akan masuk kelas 3 SMA. Usia kami terpaut hampir tepat 3 tahun. Kami lahir di bulan yang sama dengan tanggal selisih beberapa hari.

Di saat-saat awal kami tinggal di rumah Tante, sepupu jauh dari Papa. Dulunya keluarga tanteku agak kekurangan dan mereka sering dibantu oleh kakek dan papaku. Mungkin karena itu maka tanteku langsung menyanggupi untuk menerima kami. Apalagi kini mereka sangatlah berkecukupan bahkan jauh melebihi keluarga kami.

Namun rupanya lain dulu lain sekarang. Saat-saat awal, mereka sekeluarga mulai dari tanteku, suaminya, dan anak-anaknya menerima kami dengan baik dan ramah. Namun hal itu hanya berlangsung beberapa bulan saja. Setelah itu tanteku jadi sering memarahi kami untuk urusan sepele. Sementara anak-anaknya yang usianya jauh lebih muda dibanding kami juga sering mencari gara-gara lalu mengadu ke orangtuanya.

Yang lebih parah lagi, situasi jadi bertambah sulit karena diam-diam suami tanteku tergiur oleh kecantikan dan daya tarik kakakku. Di usianya antara 17-18 tahun kakakku ibarat bunga yang baru tumbuh mekar sempurna. Di usianya yang 40 tahunan, sepertinya si oom ini sedang memasuki masa puber kedua laki-laki.

Sementara tanteku di usia yang sama sedang memasuki masa-masa krisis bagi seorang wanita. Secara fisik, tentu agak challenging untuk bersaing dengan gadis usia remaja dalam hal daya tarik. Tanpa berupaya kesana sedikitpun, seringkali kehadiran kakakku membuat si oom jadi sexually attracted kepadanya. Apalagi kita tinggal serumah. Tentu ada saat-saat dimana interaksi terjadi kerika kakakku memakai pakaian tidur atau daster yang agak tipis atau juga baju rumah yang membuatnya terlihat sexy tanpa bermaksud untuk tampil sexy apalagi menggoda. Terlebih, memang kakakku punya “asset”.

Sejauh yang kutahu memang tak pernah terjadi si oom melakukan tindakan yang nyata ataupun pendekatan secara eksplisit seperti memaksa atau merayu kakakku. Namun dari sikapnya selama ini terutama cara pandang dan sorot matanya jelas menunjukkan ketertarikan kalau tak ingin disebut nafsu birahi. Hal ini tentu juga dirasakan oleh tanteku. Sebagai wanita paruh baya dan seorang istri, tentu ia lebih sensitif akan hal-hal seperti ini dibanding orang lain. Bahkan hal yang tak ada pun bisa “diada-adakan” dan dicemburuin setengah mati.

Satu hal yang pasti, ia tak pernah membiarkan suaminya lama-lama dengan kakakku. Apalagi sampai sendirian berdua di rumah. Sebenarnya hal ini bagus juga buat kami. Karena dengan demikian kakakku jadi lebih aman. Soalnya aku pun kadang juga agak kuatir kalau-kalau si oom sampai lupa daratan lalu terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Tentu pihak perempuanlah yang nantinya akan menanggung kerugian. Termasuk aku, sebagai adik laki-lakinya. Paling tidak, tentu korban perasaan saat kakak perempuan kita dijadikan permainan oleh laki-laki yang bukan pasangannya.

Well, apapun itu, yang pasti situasi jadi kurang kondusif dimana “perang dingin” dan prasangka selalu terjadi tiap hari. Ditambah dengan sikap marah-marah tante kepada kami. Makin lama kata-kata yang keluar dari mulutnya semakin menyakitkan hati.

Puncaknya, malam itu tante dan kakakku saling “berbalas kata”. Gara-gara tante yang memarahi kakakku karena urusan sepele. Karena tak merasa bersalah, kakakku membela diri. Hal itu membuat kemarahan tante jadi meluap. Lalu keluarlah kata-kata yang intinya mengatakan “kalo kayak gini terus lama-lama kakakku akan jadi seorang pe*ek”. Tak terima dikatakan begitu, kakak mengatai balik yang rupanya sangat menyentuh ego tante. Puncaknya, tante menelpon papa. Intinya, kami berdua disuruh keluar dari rumahnya dalam waktu 1x24 jam. Hanya karena mengingat hubungan saudara saja maka kami tidak langsung diusir malam itu juga.

Setelah sempat tinggal di hotel melati beberapa hari, untungnya kami akhirnya bisa dapat rumah kontrakan. Untungnya juga, saat itu kakakku baru saja melewati ultah-nya yang ke-18. Sehingga secara teknis telah dianggap dewasa dan bisa menandatangi kontrak. Itupun juga pemilik rumahnya mulanya curiga. Dikiranya kami lari dari rumah atau sedang bermasalah. Hanya setelah berbicara dengan papa lewat telpon saja akhirnya ia percaya dengan keadaan kami yang sesungguhnya.

(Saat kami tinggal di hotel melati itu juga ada beberapa kejadian menarik dimana keberadaan kami terlihat menyolok, terutama kakakku, yang mana mengundang perhatian berlebih dari penjaga hotel dan terutama para tamu lainnya yang kebanyakan laki-laki. Mungkin hal ini akan kuceritakan di lain waktu).

Sejak itu, kami tinggal berdua selama bertahun-tahun di rumah kontrakan tersebut.

Index:
Part 1 & 2: di halaman depan
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Epilog
 
Terakhir diubah:
Kalau kejadian diputar ulang dan dilihat secara obyektif, baik oom dan tanteku sebenarnya tak bisa disalahkan juga. Tak dapat dipungkiri kehadiran kami di dalam rumah mereka membuat suasana sehari-hari keluarga mereka berubah. Sehingga solusi terbaik bagi semuanya memang dengan keluarnya kami dari rumah mereka. Meskipun hal itu cukup berat bagi kami berdua yang masih berusia muda. Apalagi sebelumnya kami harus keluar dari rumah dan tempat tinggal kami berasal.

Meski sumber masalah tak hanya melulu disebabkan oleh seksualitas kakakku, tak dapat dipungkiri hal itu merupakan faktor yang cukup berpengaruh. Sebagai seorang laki-laki muda, aku sedikit banyak dapat memaklumi gejolak dalam diri si oom terhadap kakakku. Apalagi diantara mereka tak ada hubungan darah. Adanya pertalian keluarga adalah karena ia menikah dengan tanteku. Meski aku memahami namun bukan berarti aku menyetujui sikapnya. Apalagi kalau sampai terjadi affair beneran dengan kakakku (amit-amit aja kalau hal itu sampai terjadi!).

Khusus tentang kakakku, bahkan aku sebagai adiknya pun juga sedikit banyak merasakan dan menyadari daya tarik kewanitaannya yang cukup kuat terpancar dari dirinya. Sejak kecil dulu, banyak kerabat, kenalan orang tua atau bahkan tak jarang orang yang berpapasan dengan kami menyampaikan pujiannya terhadap kakakku sebagai seorang gadis cilik yang cantik dan menawan kepada orangtuaku. Aku yang selalu tinggal bersamanya juga merasakan perkembangan dirinya yang berangsur tumbuh menjadi seorang gadis cantik. Saat ia berusia 16 tahun, kakakku telah menjelma menjadi gadis muda dengan wajah cantik dan tubuh yang begitu indah. Sejak itu apabila keluar bersamanya, kudapati banyak orang yang memalingkan wajah mereka ke arahnya terutama kaum laki-laki.

Paras mukanya memang secara alamiah sungguh cantik dan elegan terutama bagi mereka penggemar tipe oriental. Bahkan menurutku ia tak kalah cantiknya dengan artis-artis Korea Jepang atau Mandarin, ditambah... kakakku tak pernah melakukan operasi plastik baik di wajah ataupun tubuh. Sebagai gadis keturunan Tionghoa dari suku Hakka, tentu kulitnya putih bersih. Tubuhnya cukup proporsional, dengan tinggi 165 cm dan postur tubuh langsing. Sementara pinggulnya cukup padat berisi apalagi kalau memakai celana pendek. Dan, another major plus point darinya (mohon maaf ya Cie kalau adikmu ini bicara terus terang): payudaranya lumayan padat berisi namun kencang dan tak turun. Ukuran bra yang dipakainya 34C. Jadi kalau memakai baju atasan agak ketat (satu hal yang cukup sering dilakukannya) tentu hal itu cukup menggoda pandangan kaum lelaki.

Aku masih ingat saat itu, ketika kami masih tinggal di rumah lama kami. Saat itu ada pekerja honorer, seorang pemuda setempat yang membersihkan halaman rumah. Saat itu pas kebetulan kakakku keluar ke halaman samping untuk mengambil handuk yang dijemur disitu. Tempat tak jauh dari cowok itu berada. Begitu melihat kakakku, ia terdiam melongo dan terpana menatap kakakkku. Sementara pekerjaannya seketika terhenti. Usia cowok itu kelihatan lebih dewasa dibanding kakakku. Mungkin sekitar 18 tahunan. Sementara kakakku saat itu 16 tahun.

Memang saat itu pakaian yang dikenakan kakakku mungkin agak terlalu sexy. Ia memakai celana pendek dan kaus tanktop yang agak pendek dan ketat. Kaus pendeknya itu tak sanggup menutupi bagian pinggangnya memuat bagian pusarnya kelihatan. Bagian tengahnya agak naik keatas disebabkan karena ukuran payudaranya yang lumayan menonjol. Kulitnya yang putih mulus terlihat begitu nyata terutama pahanya. Sementara dadanya begitu menonjol dan menggiurkan dengan belahan atasnya sebagian terlihat. Mungkin the view is too much for him. Sebagai pemuda pinggiran yang baru pertama kalinya melihat gadis keturunan Tionghoa belia yang putih cantik sexy dengan pakaian minim di depan matanya. Tentu hal ini membangkitkan gejolak muda dan gairah laki-lakinya. Tatapan serta ekspresi wajahnya kepada kakakku saat itu sungguh priceless! Tatapan penuh gairah birahi laki-laki pada puncaknya!
 
suhu jagbar turun gunung nih :ampun:
ga bikin sekuel Liana suhu? :p
 
Mantap suhu..lanjutkan..
Btw, the confluencega ada kisahnya.lg aya? Sayang bgt suhu..mohon dilanjut juga..
 
Ijin pasang tenda suhu...
Seperti nya bakalan menarik cerita suhu...
Semoga update nya lancar sampai TAMAT..
 
Mantap suhu..lanjutkan..
Btw, the confluencega ada kisahnya.lg aya? Sayang bgt suhu..mohon dilanjut juga..

Sayangnya waktu itu HD ane crash suhu. Abis itu inspirasi jadi mampet, jg yang lain2nya. Mudah2an nanti bisa dilanjut ya.
 
Tengkyu Bro.
Hahaha Masih ingat aja Liana. Masih belum ada ide suhu.

hehe, memorable banget itu suhu :pandajahat:
btw, masih ada typo minor dan buat cerita no comment dulu, masih meraba :remas:
tp melihat dari gaya bahasanya, mirip-mirip Liana kah ini ceritanya suhu Jagbar?

semoga ga macet dan dapet title TAMAT :ampun: :beer:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd