Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PELAYARAN PENGHAPUS DUKA

Mantul nih.. setengah abad tapi masih sedep
 
Dan kapal pun masih terus berlayar, begitu juga kisah percintaan ini
 
Ketika kapal yang kami tumpangi akan sandar di pelabuhan Tanjung Perak dan kami sudah siap untuk meninggalkan kapal, Ia memintaku untuk menemaninya selama di Surabaya karena ingin menikmati cumbuan-cumbuanku. Aku langsung menyetujuinya karena aku juga sangat ingin berlama-lama dan menuntaskan gairah seksku dengannya.

Selama di Surabaya kami menginap di sebuah hotel di dekat Tunjungan Plaza. Di hotel tersebut kami tidak pernah menyia-nyiakan waktu. Sesudah belanja atau menyelesaikan urusan di luar, kembali kami saling peluk, saling cium, saling raba dan menuntaskan gairah kami yang tidak pernah surut. Kami melakukannya di atas ranjang, di lantai, di kamar mandi atau di sofa.

Pertempuran alat kelamin itu terus berlangsung selama 6 hari 5 malam di kota pahlawan tersebut tanpa jeda waktu yang lama. " Amunisi" untuk mempertahan stamina dan kesegaran sudah disiapkan Ibu Mariana dengan baik sehingga fisik kami selalu on fire untuk terus bertempur.

Sehari menjelang perpisahan kami tidak keluar dari kamar hotel. Di kamar tersebut kami tidak menggunakan pakaian selembarpun, kecuali ada bunyi ketukan pintu dari room boy aku langsung memakai piyama untuk mengambil makanan yang kami pesan. Bahkan disaat makanpun tidak ada selembar benang yang menempel di tubuh kami.

Pagi itu, selepas menyantap sarapan Ibu Mariana langsung mengulum bibirku dan tangannya langsung menangkap batang zakarku. Diusap dan diremas serta dikocoknya meriam kecilku itu dengan lembut . sementara itu aku tidak mau berdiam pasrah hanya menerima perlakukaannya. Aku remasi kedua susunya sambil menekan dan memlin putingnya. Ia melenguh kenikmatan. Aku jadi makin bersemangat mendengar lenguhannya itu. Mulutku bergerak ke seluruh bagian wajahnya yang sensitif beberapa saat, kemudian kutelusuri bagian dadanya dengan lidah dan bibirku.Tanganku turun mengusap bagian luar vaginanya sambilmempermainkan klitorisnya. Ia kembali mengerang nikmat. Erangannya menjadi lebih keras jariku menjepit klitoris dan mengocok bagian dalam memeknya.

“Owhh… iya, sayang… di bagian itu, sayang. Lakukan lebih kuat lagi, sayang!” pintanya.

Akupun memenuhinya, tidak hanya seperti yang dimintanya. Mulutkupun ikut memberi sentuhan pada bagian sensitifnya itu. Kugigit lembut klitorisnya sementara tangan kiriku meremas susunya dan tangan kiriku menyerbu ke dalam memeknya. Ia mulai bergerak tak karuan. Matanya setengah terpejam. Pinggulnya berputar-putar seperti goyangan ngebornya Inul Daratista. Tangannya mengapai-ngapai sesuatu untuk dipegangnya. Sementar mulutnya menggigit ujung bantal yang berada persi di sampingnya. Mengetahui itu aku lebih ganas lagi menyerangnya karena sebentar lagi akan sampai pada orgasmenya. Tidak terlalu lama kemudian pinggulnya terangkat menekan ke mukaku. Kakinya kembali menyilang di tubuhku. Tangannya ikut menekan kepalaku sehingga nafasku agak tersenggak.

“Wahhhhh… ourghh… enak, nikmat, sayangggggg…. Owhhhhh. Aku sudah sampai sayang.. kamu hebat, hebat… tidak menyangka nikmatnya lebih hebat dari sebelumnya, sayang” katanya.

Dan lidahku merasakan ada cairan yang menyembur dari dalam memeknya.

Benar saja, semburan cairan itu sampai juga kehidungku. Kuhisap cairan tersebut sambil bibirku menjepit klitorisnya. Dinding vaginanya yang merah itu nampak berkedot-kedot. Tubuhny melemah, terkapar beberapa detik di kasur. Kubiarkan Ia beberapa saat untuk menikmati sisa-sisa sensasi yang baru saja diterimanya .

Setelah tenaganya mulai pulih aku mulai melakukan aksi untuk membangkitkan kembali gairahnya. Kujilati tubuhnya mulai ujung kaki sampai keningnya. Bara gairahnya kembali menyala. Tanganya meraih kontolku yang sangat tegang dan berdiri tegak. Ditariknya supaya mendekat ke mulutnya kemudian di kulumnya. Aku mendesah. Rambut kuusap dan kuremas.

“Wihhhh…. Ukhhhhh “ desahku.

Kontolku diperlkukannya dengan mengeluar-masukan di dalam mulut sambil Ia menikamti desahan dan erangan yag keluar dari mulutku. Kadang lidahnya menjilati ujung penis. Kadang juga di jepitnya dengan rasa gemas. Aku tidak tinggal diam, kembali tanganku menjalari susunya sehingga beberapa kali sempat terdengar Ia mendesah.

Setelah puas menguatk-atik susunya, tanganku berpindah ke bibir memeknya yang sudah mulai basah kembali. Vaginanya yang memerah itu aku obok-obok dengan jari tengah, sementara itu telunjukku mencuil-culi klitorisnya yang menyembul. Ia menggelinjang keenakan. Susunya ikut bergetar. Kulakukan itu sekitar 5 menit.

Tiba-tiba Ia melepaskan penisku dari kuluman mulutnya. Dan merebahkan tubuhnya sambil membuka pahanya. Aku mengerti apa yang diinginkannya. Tanpa buang waktu langsung kunaiki tubuhnya. Diraih dan diarahkannnya kontolku ke lubang memeknya. Sebelum menembus liang seggamanya, digesek-gesekannya kepala penisku di klitorsi dan bibir vagina yang semakin basah. Ia mendesah keras.

“Ayo, sayang. Sekarang tekan, memekku sudah tidak sabar ingin merasakan lagi kenikmatan oleh hujaman kontolmu yang membut aku tidak bisa lupa ini” pintanya.

“Ugghhhhh…enaaaaak… lebih dalam lagi, sayangggggggg!” katanya tak sabar sewaktu kepala penisku mulai menembus memeknya.

Akupun langsung memblesakan kontolku sampai semua batangnya tenggelam di mulut vaginanya. Aku mendiamkannya beberapa saat untuk menikmati empotan vaginanya yang sungguh nikmat seperti punya anak gadis perawan. Memeknya terasa menjepit ketat ketika itu.

Ia mulai menggoyang pantatnya yang besar itu perlahan-lahan. Kontolku juga mulai bergerak keluar-masuk memeknya mengikuti irama goyangannya. Ia peluk tubuhku dengan erat sambil melumat bibirku dengan bibirnya. Aku balas pelukkannya dengan menelusupkan tangan kananku ke bokongnya yang bergoyang. Kemudian meremasnya bokong besar itu sambil terus mengocok memeknya dengan kontolku.

Diiringi bunyi khas beradunya dua, kelamin kami saling meningkatkan serangan. Kulepaskan mulutku dari bibirnya. Kemudian kutelusuri jenjang lehernya dengan lidahku sambil perlahan menuju ke susunya yang kian mengeras. Sambil menikmati serangan mullut, lidah dan kontolku, Ibu Mariana mempercepat goyang pinggulnya sehingga desahan dari mulut kami semakin keras.

“Yeahhhh…. Sayang, kamu hebat, sayaaaaaanggggg.. aku semakin keenakannnnnnn… owhhhh…ahh.sssshh”ia semakin meracau.

“Kontol kamu luar biaasaaaa…. Aku jadi ketagihannn…Uooogghhhh”.

“Memek kamu legit banget…. Ohhhh, tak bisa aku melupakan memek dan tetek kamu yang luar biasa ini sayangggg.” Sahutku sambil menahan nikmat.

“Kocok yang kencang lagi, sayang….. oghhh… aku hampir sayangggg….”pintanya sambil menggigit pundakku.

Tidak lama kemudian, memeknya terasa berkedut. Ia menjerit histeris sambil kakinya menjepit pinggulku. Cakarnya menggores punggungku tanpa Ia sadari. Memeknya menyemburkan cairan kental di kontolku dan membasahi seluruh batangku yang terus bergerak. Nafasnya tertahan dan erangan berubah menjadi desahan. Lalu Ia terkulai lemas di bawah tubuhku yang menindihnya. Aku biarkan Ia menikmati puncak kenikmatannya beberapa saat dengan membiarkan kontolku terbenam di dalam memeknya. Kemudian aku kecup kening, pipi dan bibirnya dengan lembut.

Setelah Ia pulih kembali akupun mulai memberikan rangsangan lagi pada bagian sensitif tubuhnya sambil mengeluarkan-masukan kontolku dengan sangat perlahan. Tidak lama kemudian Ia mulai mendesah lagi pertanda gairahnya sudah bangkit kembali. Pantatnyapun mulai digoyang ke kiri dan ke kanan. Dan tiba-tiba Ia membalik tubuhku sehingga kami berganti posisi sambil tetap mempertahan kontolku berada di dalam lubang senggamanya.

Ketika posisi yang diinginkannya sudah tepat, Ia memainkan pantatnya dengan menumpukan tangannya di dadaku. Sambil mendesah Ia melakukan gesekan turun-naik pantat. Kedua susunya yang menggelantung seperti pepaya ikut bergoyang seirama gerakan pantatnya. Aku menjadi gemas melihat susunya itu. Kemudian aku raih dan kuremas kedua susu tersebut sambil memilin putingmya. Ia mendesah semakin kuat.

Aku lebih agresif lagi untuk segera menuntaskan pertarungan itu. Kuambil posisi duduk mendekatkan mulutku ke susu Ibu Mariana untuk menyedot dan mejilatinya. Kembali desahannya terdengar tidak beraturan ketika mulutku sudah mealkukan jilatan dan sedotan itu. Iapun semakin kuat menekan kontolku di dalam lubang kenikmatannya.

Setelah Ia merasa puas dengan posisi dipangku, Ia memutar tubuhnya sehingga posisinya membelakangiku. Kuhentakkan kontolku ketika ia sudah mulai menurun-naikan pantatnya sehingga terdengar jeritan enak dari mulutnya.

“ Wawww…. Nikmaaaaattttt, paten sekali kenikmatannya, sayang.. Ugrgghhh…ughhhh”

Setelah 5 menit dalam posisi seperti aku teka bahunya sampai Ia menungging dan mukanya menempel di kasur. Kuatur sedemikian rupa agar menjadi posisi dogystyle. Kemudian kukocok kembali kontolku di memeknya sambil meremas pantatnya. Kembali desahan dan erangan kenimatan keluar dari mulut kami berdua. Kadang-kadang kedua tanganku kuulur meraih kedua susunya yang terus bergoyang dan menyebabkan Ia semakin mendekati puncak orgasmenya. Memeknya kembali kurasakn mengemut-emut keras di batang pusakaku. Tangannya menekan keras tanganku yang sedang meremas susunya.

“Iya, sayaanggg….oghhhh… sebentar lagi, sayang… sodok yang keras lagi, sayanggggg… aku hampir sampaaaaaaaiiiiii”katanya.

“Aku juga mau nyampaiii, sayang…” sahutku sambil mempercepat sodokkanku di memeknya.

Sesaat kemudian Ia menjerit dan kontolku terasa dijepit sangat kencang sehingga pertahanankupun tidak tertolong lagi. Kontolku menyemburkan sperma bersamaan dengan muntahnya sperma dari diindi vagina Ibu Mariana.

Tubuhnya melemah diiringi dengan ambruk tubuhnya dan tubuhku yang masih menyatu di atas kasur. Kemudian kuturunkan tubuhnya ke samping tubuhnya. Dan kubalikkan tubuhnya sambil kuciumi lehernya. Setelah tubunya telentang, kubelai rambutnya, kuraba susunya dan kuciumi kening, pipi dan bibirnya dengan lembut beberapa saat. Ia menikmati perlakuanku itu sambil memberikan senyum memelukku erat.

“Sayang, aku merasa sangat tenang di dalam pelukanmu ini setelah percumbuan tadi. Rasanya tak mau aku lepas pelukanmu ini, selamanya, sayang.” Katanya ketika kepalanya sudah berada di dadaku.

Mendengar ucapannya itu aku semakin memperkuat pelukanku untuk lebih memberikan kesan lagi kepadanya.

Hari itu kamipun mengulangi pergulatan nikmat itu beberapa kali sampai menjelang subuh. Kemudian kamipun tertidur sambil berpelukan tanpa mengenakan pakaian seperti sepasang remaja yang tidak ingin berpisah.

Esok harinya aku mengantarkannya ke Bandara Juanda untuk pulang ke Banjarmasin. Di dalam mobil taksi menuju bandara itu kami bergandengan sangat mesra tanpa perduli pada mata supir yang kadang menigintip melalui kaca spion. Tangan saling pegang seperti remaja yang memulai berpacaran.

Sesampainya di bandara Juanda Ibu Mariana menyelipkan sesuatu ke dalam saku celanaku. Aku mencoba untuk menolaknya namun Ia bersekeras.

" Simpan saja, sayang. Kalau kamu membutuhkan sesuatu hubungi ibu, ya! Ibu akan selalu mengingat kebersamaan kita. Dan ibu berharap, di lain waktu ada kesempatan berikutnya."

" Iya, bu. Terimakasih atas kebersamaan kita meski sebentar. Saya juga berharap ada waktu berikutnya untuk kita."

" Ok, sayang. Hati-hati disana ya. Terimakasih kamu telah membuat ibu merasa... Muaahh." Katanya sambil berlalu menuju ruang chek in bandara.


Setelah melepaskan keberangkatannya akupun melanjutkan perjalanan ke Jogja yang tertunda karena adanya perang mendadak dari kamar di atas kapal sampai kamar hotel.

Sekian dahulu thread ini. Terimakasih buat para master, suhu & semproters di forum ini atas atensi dan kunjungannya di trit pertama ini. Mohon maaf segala kesalahan & kekurangan dari newbie.

Mudahan saya diberikan kemampuan, kemudahan & kelancaran untuk membuat thread-thread berikutnya.




Salam semprot.
 
Terakhir diubah:
Luar biasa cerita pengalamannya bro...
Manpyap banget... memang stw milf dan ibu2 gak ada tandingannya...
Baca aja bikin kontol gue keras. Apalagi kalo berhadapan langsung sama Si Ivu ☺️
 
Mohon maaf para suhu & master di mari, kelanjutan cerita dengan Ibu Mariana hanya segitu krn ane blm pernah ketemu lg dengan yang punya pengalaman sebagai nara sumber pd cerita di thread.

Dan terimakasih juga atas like, komen & cendolnya kepada para suhu & master yg membuat saya merasa sangat dihargai.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd