Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Pendekar Tanpa Bayangan

jail22

Adik Semprot
Daftar
15 Oct 2010
Post
102
Like diterima
8.503
Bimabet
Sebelumnya saya memohon maaf apabila cerita di bawah ini ada kata-kata yang salah ataupun menyalahi aturan yang ada. Cerita ini hanyalah fiktif belaka, hanya saja saya mengambil latar sebuah kerajaan besar di pulau jawa di tahun saka 1200 an. Hanya saja semua tokoh dan wilayah saya samarkan dan saya ganti karena di khawatirkan bersinggungan dengan sejarah yang ada. Karena sejarah adalah jati diri dari suatu bangsa, maka tidak etis bangsanya sendiri bila menampikkannya. Cerita ini adalah cerita kedua yang posting di forum ini, sebelumnya saya sudah membuat salah


Pendekar Tanpa Bayangan, Episode 1 : Titah Sang Prabu

Pada tahun saka 1200 an di sisi pulau jawa sebelah timur berkembang sebuah kerajaan besar yang telah banyak melakukan ekpedisi-ekspedisi lautnya untuk menaklukkan banyak kerajaan besar, hingga pada tahun itu kekuasaan prabu nagara raja dari kerajaan caraka mencapai titik kedigdayaannya ketika menaklukkan seluruh kerajaan yang berada di wilayah sekitarnya. Tak terkecuali kerajan besar yang saat itu berada di wilayah sumatra. Ekspedisi laut itu di pimpin oleh salah satu menantu prabu nagara, kemudian setelah penaklukan kerajan besar di sisi pulau sumatra itu di dirikanlah sebuah prasasti tanda menyerahnya prabu asrhaya untuk prabu nagara raja dari kerajaan caraka. Pasukan yang menang perang dari kerajaan besar di sisi pulau sumatra itu pulang dengan kepala mengadah keatas penuh kebanggaan, dan rakyat pun mengelu-elukan pasukan tersebut seperti halnya pahlawan.

Saat itu seluruh pejabat tinggi di pasukan itu di undang prabu nagara ke istananya yang megah, terlihat prabu nagara begitu bangga akan kedigdayaan pasukannya itu. Hingga kemudian prabu nagara bertitah kepada menantunya pangeran harsa untuk memberikan imbalan kepada semua yang sudah sangat berjasa atas kemenangan-kemenangan yang telah di raih kerajaan itu, hingga sampai pada saat ini. Karena prabu nagara tidak ingin dalam kemenangannya itu semua yang sudah membantu tidak ikut mencicipi buah dari kemenangan itu.

Maka tibalah ketika pangeran harsa menunjuk beberapa pejabat di kerajaan untuk bergerak mendistribusikan hadiah dari sang raja kepada semua pihak yang telah berjasa pada saat itu. Hingga pada hitungan ke 105 seorang utusan khusus kerajaan di minta mengirimkan hadiah yang berisi emas itu untuk sebuah wilayah kecil di sisi barat kerajaan caraka. Pengiriman hadiah ke 105 itu di pimpin langsung oleh salah satu perwira menengah yaitu jalada, orang kepercayaan patih hanggrama. Dan patih hanggrama sendiri adalah seorang panglingma perang tangan kanan pangeran harsa. Sebenarnya hanggrama menunjuk jalada ke aderah tersebut bukannya hanya untuk misi menyampaikan hadiah, tapi juga untuk misi khusus untuk menumpas beberapa begal yang sudah sangat meresahkan rakyat caraka di sisi ujung barat sana. Hanya saja hanggrama tidak menyampaikan langsung hal itu kepada jalaga. Hitung-hitung untuk melihat sejauh mana kemampuan jalaga, yang sebenarnya adalah salah satu keponakannnya.

Setelah menerima titah dari pangeran harsa, dan juga patih hanggrama atasannya. Tibalah jalada pagi hari itu langsung berangkat dengan membawa 5 prajurit kepercayaannya untuk pergi ke sisi paling barat dari kerajaan caraka. Ya pagi itu jalada dan pasukannya hendak ke suatu pedesaan yang yang berada jauh di sisi paling barat kerajaan itu. Pedesaan itu berbatasan langsung dengan kerajaan gelangan yang merupakan kerajaan kecil yang rajanya merupakan kerabat dekat prabu nagara, serta pangeran putra mahkota kerajaan gelangan tersebut adalah salah satu menantu prabu nagara seperti halnya pangeran harsa.

Setelah berkuda selama 3 hari akhirnya jalaga dan pasukannya tiba juga di wilayah terluar pedesaan kaliumur, wilayah terluar sebelah timur pedesaan kaliumur adalah sebuah hutan belantara yang cukup wingit pada saat itu, entah karena mahluk silumannya ataupun juga para begal dari golongan pendekar beraliran hitam yang memang sangaja menunggu mangsa jarahannya disitu. Memang jalan masuk melalui hutan belantara itu bukanlah jalan masuk satu-satunya kedaerah tersebut, penduduk desa kaliumur lebih memilih jalan memutar disebelah utara untuk menuju ibukota kerajaan. Memang jaraknya lebih jauh hampir 2 kali lipat dari jalan dengan melawati hutan belantara itu. Tapi demi keamanan dan keselamatan penduduk desa lebih memilih untuk menempuh jarak yang lebih jauh di bandingkan mendapat malapetaka kalau melewati hutan belantara tersebut.

Kini beda hal nya dengan jalaga dan pasukannya jangankan hutan yang wingit, medan peperangan yang penuh darah bercucuran saja telah banyak ia lalui, sehingga dengan penuh kepercayaan diri tanpa takut akan selentingan kabar burung mengenai hutan itu jalaga tetap teguh menempuh jalur dengan melewati hutan belantara itu. Karena sepertinya ia sangat yakin akan kemampuannya dirinya sendiri, di tambah lagi ia harus bersegera menyampaikan hadiah tersebut agar semua rakyat tahu akan kebesaran kerajaan caraka tersebut. Misi yang di emban jalaga memang cukup penting, wilayah pedesaan kaliumur adalah lumbung padi salah satu pengahasil beras terbaik di wilayah kerajaan caraka. Upeti beras dari pedesaan kaliumur telah ikut serta memberikan perbekalan yang sangat cukup untuk pasukan perang prabu nagara untuk upaya melakukan semua ekpedisi penaklukannya.

Hari itu sudah mulai gelap, hutan yang tadinya sepi sunyi sekarang mulai menampakkan wujud malam yang sesunguhnya terdengar anjing hutan melolong panjang dan bunyi kelelewar berterbangan hilir mudik kian kemari. di beberapa sudut hutan terlihat cahaya-cahaya mata binatang liar yang cukup menyilaukan. Lambat laun suasana itu membuat beberapa pasukan jalaga menjadi ciut nyalanyi. Tapi bukanlah jalaga kalau hanya dengan keadaan seperti itu saja bisa takut. Jalaga memerintahkan pasukannya untuk tetap melanjutkan perjalanan. Hingga kemudian ketika mereka sudah melewati setangah hutan belantara itu. Di depan jalan berkuda yang harus mereka lalui ada beberapa pohon kayu tumbang yang sepertinya sengaja di susun untuk menutupi jalan yang harus mereka lalaui....di atas pepohonan sepertinya banyak sekali suara beberapa orang pria yang tertawa begitu nyaringnya...hahahaha hahahhaha...hahahahh....akhirnya setelah beberapa bulan ada juga mangsa yang masuk ke wilayah ku ini...

Jalaga dan pasukannnya mulai meningkatkan kewaspadaanya, kemudian jalaga pun maju dengan gagahnya." haiii siapa kalian...tunjukkan wujud mu di hadapan ku..kalian telah dengan sengaja menghalangi salah satu perwira kerajaan caraka untuk menyelesaikan tugas dari kerajaan..kalian bisa di hukum berat atas apa yang telah kalian lakukan....ujar jalaga dengan lantang"

Hahhahahah...hahahahah...ohhh jadinya cecunguk...cecungukkk...nagara yang berani melewati daerah kekuasaan ku..hiyat ....hungggg.....brakk..brakk..brakkk..beberapa orang pria berbaju hitam mulai meloncat dari atas pepohanan tinggi di sekitar situ dan mulai maju kedepan jalaga dan pasukannya. Terlihat di depan jalaga kini sudah berdiri 10 pria berbaju hitam yang kesembilannya sudah memegang golok-golok yang besar yang siap mencincang tubuh jalaga dan pasukannya. Terlihat salah satu dari pria itu tidak membawa golok, pria itu berambut gondrong dengan muka yang sangat mengerikan di dahi nya terlihat bekas sayatan yang cukup lebar. Dari sayatan di dahi nya itu akhirnya jalaga mengetahui kalau sekarang yang berada di depannya adalah si codet hitam dan para kawanannya, mereka adalah perampok keji yang sudah banyak meresahkan rakyat di wilayah barat kerajaan caraka. Perampok itu tidak segan untuk membunuh pria dan mempekosa wanita mangsa rampokannya.

Jalaga : Wahhh kebetulan sekali, aku sudah banyak mendapat kabar kalau kau dan kelompok mu telah banyak meresahkan rakyat caraka di wilayah sebelah barat..kini saat nya aku menangkap kalian untuk di adili di alun-alun kerajaan.
Codet hitam : Kurang ajar, wedus gembel.. sungguh besar sekali mulut mu hai cecunguk nagara..
Jalaga : sekali lagi kamu menghina sang prabu, pedang ku akan memisahkan kepala dari tubuh mu..
Codet hitam : haha besar juga nyali mu ....Ahhh jangan banyak bacot...ayo...serang....

Akhirnya di malam itu terjadi pertempuran antara pasukan jalaga dan codet hitam serta anak buahnya. Suara bunyi pedang dan golok terus beradu memecah kesunyian malam itu...tranngg tranggg trangg..buggg bugg...semua pasukan jalaga dan anak buah codet hitam beradu ilmu kenuragan beberapa gerakan maut dari jalaga dan pasukannya sepertinya masih belum cukup untuk melawan kebringasan para perampok itu. Terlihat jalaga mengeluarkan tendangan dan pukulan keras ke perut hiyatttt bugg..bug... salah satu anak buah codet hitam. Namun sayang waluupun anak buah codet hitam terpelanting kebelakang mereka sepertinya tidak merasakan sakit dan merekapun kembali berdiri membalas serangan jalaga dan pasukannya, tinju beberapa anak buah codet hitam yang di lancarkan berkali-kali ke tubuh jalaga akhirnya menemukan hasil. buggg..jalaga pun terpental kebelakang. " Ahhh brengsek kalau begini terus kita bisa kalah..ucap jalaga kepada beberapa anak buahnya.." " Ampun tuan kami bingung kelompok codet hitam sepertinya mempunyai kesaktian kekebalan tubuh..tadi pedang kamu pun sepertinya hanya menggelitik tubuh mereka saja..ucap prajurit jalaga yang masih memegangi tangannya yang tertebas golok para begal itu." Akhinya jalaga pun bermeditasi, ia pun meminta semua anak buahnya untuk melindungi dirinya saat jalaga melakukan meditasi. Terlihat jalaga memejam kan mata dan memfokuskan tenaga dalamnya di matanya, dan beberapa menit kemudian kembali jalaga pun membuka mata...kini di matanya terlihat memancar aura kuning yang membuat matanya bisa jauh lebih detail melihat padangan sekitarnya. Di penglihatan jalaga kini terlihat ternyata semua anak buah codet hitam memeliki kekebalan tubuh yang hebat di karenakan saat ini tubuh mereka sedang di lindungi oleh para siluman hijau yang sebenarnya bersemayam di batu akik yang berada di atas ikat kepala hitamnya. Jalaga pun memberikan bisikan kepada anak buahnya untuk menghancurkan atau pun memisahkan batu yang berada di ikat kepala masing-masing anak buah codet hitam. Kontan saja setelah di beritahu jalaga semua anak buah nya langsung beralari menerjang anak buah codet hitam. Kini mereka seakan melupakan target tubuh lawannya dan berusaha mengahacurkan dan memisahkan batu akik yang berada di ikat kepala lawannya itu..Hiyatttt trangg....tug....salah satu anak buah jalaga menebas batu akik hijau itu kemudian setelah batu itu hancur..kini giliran pedang anak buah jalaga menebas...leher lawannya...srekkkkk.....darah segar pun langsung muncrat dan mengalir dari tubuh dan kepala yang sudah terpisah itu. Kini keadaan mulai berbalik jalaga dan prajuritnya mulau membuat anak buah codet hitam terpental satu persatu dengan disusul pekkikan kematin...srekkkkkkkkkkkk,....ahhhhhhhhhhhhhhh...terlihat salah satu anak buah codet hitam meregang nyawa di ujung pedang jalaga. Kini terlihat codet hitam yang tidak terima 5 anak buah nya mati di tangan jalaga dan pasukannnya mulai mengeluarkan senjata cambuk hitam pamungkasnya, seketika hawa panas mulai menyeruak di pertempuran itu. Kini codet hitam mulai mengayun-ngayunkan cambuk hitam itu terlihat dari sela-sela cambuk itu terliahat mengeluarkan asap..kini codet hitam pun membabi buta menyerang pasukannya jalaga, hingga kemudian codet hitam terus mengayunkan cambuk itu berputar menyambar 2 prajurit jalaga..suingg....suing....brerrrrrrr...cambuk hitam itu terlihat menyala seperti api..maka kontan saja ketika menyambar 2 prajurit jalaga yang tidak sempat menghindar...duarrr...duar.....cambuk itu langsung menyambar kemudian membakar kedua tubuh prajurit jalaga. Keduanya pun terlempar ke tanah mati dengan tubuh masih terbakar. Melihat kesaktian cambuk dari codet hitam jalaga pun memberikan instruksi kepada ketiga anak buahnya yang masih tersisa untuk mundur berlindung di belakangnya. karena kelihatannya ketiga anak buahnya sudah kewalahan menghindari sambaran cambuk itu..kini di pihak codet hitam pun hanya tinggal 4 orang anak buahnya yang tersisa...suasana saat itu mulai mencekam membuat prajurit jalaga yang tersisa, bergetar ketakutan melihat cambuk si codet hitam menyambar merah menyala membakar dan menghancurkan semua yang terkena cambukkannya

Kini jalaga maju dua langkah kedepan, terlihat jalaga mengeluarkan satu keris berlekuk 7 dari belakang pinggangnya....srengg...jalaga pun mencabut keris itu dari sarung nya.....seketika angin kencang mulai bertiup di sekitar tubuh jalaga...brerrrrrrrrr sekeling tubuh jalaga nampak cahaya sinar kuning terang...kemudian jalaga pun mulai membentuk kuda-kuda untuk menyerang codet hitam.....seketika jalaga pun langsung menusukkan keris yang di pegangnya ketanah yang berada di depannya...srekkkk....di depan sana cambuk si codet hitam hampir saja mendarat di kepala jalaga namun seketika setelah satu tusukan keris yang di pegang jalaga menusuk tanah...sukma jalaga seperti meloncat ketanah dengan memegang suka keris yang di pegangnya itu lalu masuk masuk ke tanah kemudian langsung keluar meloncat keatas menyambar dan menyayat tubuh si codet hitam..hiyatttttt srakkkkk.... duarrrrrrrrrrrrrrrrr... AAAAaaaaaaaaAAA... ..pekikkan kematian si codet hitam membahana di seantero hutan lebat itu....kini tubuh si codet hitam sudah terkena serangan pamungkas jalaga, tubuhnya langsung gosong dan ambruk di tanah. Salah satu anak buah yang menyadari ajian yang di gunakan jalaga langsung berteriak dan lari....Ajian kala bayu....lari...seketika itu pula ketiga orang yang tersisa langsung ikut lari terbirit-birit. Ya hanya orang yang berilmu cukup tinggi yang bisa menggunakan ajian itu. Ajian itu memang harus di padukan dengan keris berlekuk tujuh itu untuk menyamarkan serangan ke arah sukma. Dan keris yang di pegang oleh jalaga adalah salah satu keris tersohor karena kesaktiannya yang bernama keris bayu sukma.

Di ujung sana sukma jalaga kembali berjalan ke arah raganya dan kembali masuk menyatu di dalam sana. Hem...tubuh jalaga pun kembali bergerak setelah beberapa detik kaku tidak bergerak....cluk...jalaga pun menarik keris itu dan langsung menyarungkannya kembali. Ketiga anak buah jalaga yang tersisa langsung tersenyum bahagia ketika mereka sudah berhasil menumpas gerombolan begal yang sudah sangat meresahkan rakyat caraka di wilayah barat. Tadi jalaga tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan ajian pamungkasnya karena cambuk yang di pegang si codet hitam adalah cambuk setan pencabut nyawa, di tangan orang yang tepat cambuk itu bisa sangat mengerikan untuk di lawan. Namun sepertinya si codet hitam baru bisa menguasai kesaktian cambuk itu hanya seperempatnya saja. Kemudian setelah itu jalaga pun mengambil cambuk setan itu, terlihat aura hitam yang mengerubungi cambuk itu. Memang cambuk itu bisa membuat orang sakti mandraguna, tapi cambuk itu bisa membuat orang tersesat kejalan kegelapan yang di buat setan sama halnya dengan nama cambuk itu.

Kemudian jalaga pun langsung membuang cambuk itu ke jurang yang cukup dalam di sebelah kiri hutan itu. " semoga saja cambuk iblis itu tidak akan di gunakan orang lain lagi...cukup hanya si codet yang mengunakan itu..ujar jalaga dalam hati " kemudian jalaga pun memerintahkan ketiga anak buahnya untuk mengubur semua mayat yang tergelatak tak terkecuali gerombolan si codet hitam..sungguh jalaga adalah kesatria sejati, dia begitu tulus menguburkan jasad begal-begal itu. Dari tanah akan kembali ke tanah, dari api akan kembali ke api. Akhinya jalaga pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya karena sepertinya 3 jam lagi berkuda ia dan prajuritnya sudah sampai di pedesaan kaliumur.
 
Pendekar Tanpa Bayangan, Episode 2 : Keindahan Desa Kaliumur


Akhirnya setelah 3 jam perjalanan berkuda mereka pun sampai juga di pedesaan Kaliumur, suasana saat itu sudah pagi terlihat mentari sudah mulai bersinar. Di sepanjang jalan, Jalaga dan prajuritnya begitu terkesima menyaksikan lapangnya sawah yang hijau yang di pinggir-pinggirnya mengalir air sungai yang begitu jernih. Membuat suasana nyaman dan tenang di hati Jalaga dan ketiga prajuritnya. Setelah 15 menit Jalaga dan prajuritnya berkuda dari perbatasan desa itu..kini mereka sudah sampai di alun-alun desa Kaliumur di sana sudah sangat ramai sekali orang sedang membarter hasil buminya dengan segala keperluan yang mereka perlukan, di alun-alun itu rupanya di jadikan seperti pasar untuk orang-orang Kaliumur. Setelah menyadari kehadiran perwira kerajaan Caraka, Beberapa anak buahnya Ki Ageng Palasut kepala desa Kaliumur, langsung bergerak menyambut rombongan itu di alun-alun desa tersebut. Dan salah satu bawahan kepala desa itu langsung beralari kekediaman Ki Ageng Palasut kepala desa Kaliumur. Ki Ageng Palasut pun langsung memerintahkan istrinya untuk mebuat jamuan, setelah berkata kepada istrinya Ki Ageng Palasut pun kini ikutan beralari ke alun-alun menyambut utusan dari rajanya itu. Setelah menyambut utusan itu Ki Ageng Palasut langsung mengajak para utusan kerajaan itu kekediamannya. Merekapun mulai berjalan beiringan menembus jalanan desa yang cukup ramai hingga akhirnya mereka pun sampai di kediaman Ki Ageng Palasut yang paling besar di atara rumah warganya. Ki Ageng Palasut sangat bahagia dengan maksud kedatangan utusan sang prabu itu, ia pun dengan senang hati menerima hadiah pemberian rajanya itu. Hingga kemudian Ki ageng palusut pun megajak para utusan itu untuk menikmati jamuan di rumahnya.

Telihat kini Jalaga dan ketiga prajuritnya sedang mengobrol seru dengan Ki Ageng Palasut yang ramah, dari obrolan mereka di ketahui ternyata Jalaga saat itu baru berumur 25 tahun. Tapi karena kemahirannya, dalam usia yang relatif cukup muda untuk jabatan yang di embannya. Ia pun sudah menjadi salah satu perwira menengah kepercayaan patih Hanggrama. Sedangkan Ki Ageng Palasut saat itu sudah berumur 49 tahun, di umurnya yang ke 49 tahun Ki ageng sudah memiliki 1 putri yang beranjak dewasa dan sekarang istrinya Tal Ambaran (35 tahun) sedang mengandung anak yang kedua. Pasangan suami istri sangat harmonis dan rukun, seperti halnya para penduduk di pedesaan Kaliumur. Terlihat di belakang sana istri Ki Ageng Palasut serta seluruh pelayan di rumah itu sedang mempersiapkan segala makananan untuk menjamu salah satu perwira menengah kerajaan Caraka tersebut.

Terlihat Ratih anak dari Ki ageng palusut dan Tal Ambaran, sedang ikut membantu ibunya mempersiapkan segala hidangan makananan. Di umurnya yang ke 18 tahun sebenarnya sudah banyak laki-laki bangsawan yang hendak meminang Ratih, namun Ratih saja yang masih tidak mau di pinang dirinya masih senang bersama ayah dan ibunya. Juga ia sedang menantikan kelahiran calon adiknya yang sekarang berada di kandungan ibunya itu.
Kini terlihat makanan dan minuman sudah siap sedia, beberapa pelayan sudah membawa makanan itu kedapan kini di susul oleh Tal Ambaran dan anak nya Ratih mereka ikut membantu menyajikan makanan ke depan sana.

Ketika Tal Ambaran dan Ratih anaknya kedepan dan menata makanan, mata Jalaga dan ketiga anak buahnya melotot seperti mau keluar menyaksikan dua tubuh indah dan cantik keluar menyajikan makanan di depan mereka. Tal Ambaran di kehamilan tuanya begitu menggoda dengan tubuh demplon dan kulit putih khas wanita dari kerajaan di wilayah jawa sebelah barat, Memang Tal Ambaran tidak berasal dari kerjaaan Caraka Tal Ambaran sesungguhnya adalah salah satu putri dari adipati di salah satu kerajaan jawa sebelah barat. Ketiga anak buah Jalaga memandangi tubuh indah dan kecantikan dari Tal Ambaran yang begitu mempesona membuat mata mereka tidak bergerak seperti tersihir di bawah sana kain yang menutupi tubuh bagian bawah mereka terlihat sudah mengembung. Wajar saja di kehamilan tuanya Tal Ambaran menggunakan kain yang melilit tubuhnya dari ujung lutut sampai ujung dada dan hanya di padukan dengan baju kebaya yang tidak di tutup depannya karena baju itu sudah tidak muat di perut Tal Ambaran, hingga di depan sana dada besarnya terlihat menyembul indah putih dan mulus. Berbeda dengan ketiga anak buahnya perhatian Jalaga kini teralih kepada Ratih anak sulung Ki Ageng Palasut. Ratih terlihat sangat cantik dengan bentuk tubuh indah dan ideal dada dan pinggul nya tidak kalah aduhai di bandingkan ibunya. Hingga utusan kerajaaan itu hanya bisa diam begong dan terpaku untuk beberapa lama. Sebelum Ki agen palasut menyadari kegagapan mereka.

Ki Ageng Palasut : ehemmm...mari tuan di santap sajiannya, maaf hanya ini yang bisa kami sajikan tuan maaf hanya hidangan kampung alakadarnya.
Jalaga : hmmmmm ( masih kaget) tidak apa-apa ki ini lebih dari cukup, mari ki kita makan.

Akhirnya mereka pun makan bersama, terlihat Jalaga dan Ratih saling curi-curi pandang dan saling tersenyum mengagumi fisik masing-masing. Dari mata Jalaga timbul bias-bias cinta yang mulai terlihat dari sorot tajam matanya. Demikian juga dengan Ratih melihat kegagahan dan kesatunan Jalaga membuat hati Ratih seperti berdesir dan berbunga-bunga sepertinya inilah laki-laki yang sudah di kirimkan dewata untuk dirinya. Setelah menikmati sajian makanan itu, mereka masih bercengkrama di balai-balai depan rumah kediaman Ki Ageng Palasut. Meraka masih mengobrol tentang hasil bumi pedesaan Kaliumur yang begitu melimpah. Ternyata tidak hanay penghasil beras saja. Desa itu memiliki banyak perkebunan ketela dan jagung di belakang sana. Karena begitu asik mengobrol mereka seakan luap waktu, terlihat diatas sana langit sudah mulai gelap dan mendung, gerimis pun sudah turun membasahi tanah subur Kaliumur. Ki Ageng Palasut kemudian mempersilahkan para tamu nya itu untuk beristirahat di kamar-kamar tamu yang sudah di siapkan. Ketiga anak buah Jalaga menempati satu kamar yang sama, di sebelah belakang dekat dengan kamar para pelayan di rumah itu. Sedangkan Jalaga di tempatkan di kamar yang berbeda, kamar Jalaga berada di samping kamar Ratih, karena kamar yang bagus hanya tinggal kamar itu saja. Maka Ki Ageng Palasut pun merelakan kamar itu untuk di tempati Jalaga. Malam itu Jalaga tidak bisa memejamkan matanya, di benaknya selalu terbayang kecantikkan Ratih dan keangunan sifatnya yang telah menaklukan kesatria Caraka itu. Setiap Jalaga berusaha menutup matanya, bayangan Ratih semakin nampak berada di depannya. Ini membuat dia tak bisa tidur, hingga ia pun memutuskan memberanikan diri untuk mengintip Ratih dari bilik kamarnya itu. Sepertinya Ratih pun dalam keadaan yang sama dengan Jalaga pikirannya terus menurus membayangkan Jalaga yang tampan. Tubuh indah Ratih seperti berguling kekiri dan kekanan hingga dia pun tidak bisa memejamkan matanya. timbul pikiran iseng Ratih untuk mengintip Jalaga hingga akhinya ia pun berajalan ke bilik penyekat didingnya kamarnya itu dan alangkah terkejutnya Ratih ketika hendak mengintip, mata Ratih dan Jalaga seperti kebetulan beradu bertemu dari balik bilik bambu yang memisahkan kedua kamar mereka itu..ahhhh...keduanya pun terkejut dan hampir saja Ratih berteriak kaget tapi sepertinya keduanya pun bisa mengendalikan keadaan. hingga kemudian keduanya pun sama-sama tertawa lirih hingga keduanya pun kemudian terbuai dalam sebuah obrolan seru di malam itu.

Ratih : Aduh....tuan Jalaga bikin kaget aja...hehe
Jalaga : ahh jangan panggil tuan panggil kakang aja..
Ratih : haha tidak apa-apa nih Ratih panggil kakang...nanti ada yang marah gimana..
Jalaga : siapa yang marah wong belum ada yang punya..hehe
Ratih : masa sih perwira gagah seperti kakang Jalaga belum ada yang punya...Ratih jadi sanksi..
Jalaga : demi dewata kakang belum ada yang punya...dek Ratih, ehh dek Ratih sendiri gimana ? biasanya seumuran dek Ratih di desa seperti ini sudah punya momongan loh...
Ratih : itu dia kakang belum ada yang srekkk di hati Ratih...
Jalaga : ahh masa sih Ratih, wanita secantik kamu pasti bisa dengan mudahnya untuk memilih pria mana yang beruntung itu.

Kemudian tak terasa sudah lewat tengah malam, mereka seakan lupa akan waktu dan terus mengobrol dari balik bilik bambu itu. Beralih ke kamar sebelah kanan Ratih kamar itu di tempati Ki Ageng Palasut dan istrinya Tal Ambaran. Malam itu di hujan turun sudah mulai deras Tal Ambaran dan Ki Ageng Palasut terlihat belum tertidur, mata keduanya masih tetap terjaga. Terlihat Ki Ageng Palasut sedang mengelus-ngelus perut Tal Ambaran yang sudah mulai membesar sepertinya 1 bulan lagi Tal Ambaran akan melahirkan. Tidak hanya perut saja terlihat kedua payudara Tal Ambaran juga ikut membesar dan mengembung indah. di bawah sana pantatnya yang sudah indah, makin indah dengan ukurannya yang makin membesar. Terlihat kini elusan tangan ki ageng mulai merambat keatas dan mulai mengelus-ngelus kedua bongkahan payudara milik istrinya itu. Setelah mengelus-ngelus terlihat ki ageng begitu gemas dan mulai meremas-remas bukit payudara itu. Tadi siang bukit itu menjadi tontonan menarik utusan kerajaan Caraka, membuat kontol ki ageng mengeras seketika. Kini Ki ageng dengan cepat sudah melepaskan kain jarik yang di pakai istrinya itu.." ihhh kakang, kan kemarin malem udah...ucap Tal Ambaran"..." Biar lancar lahirannya nanti nyi..jadi harus sering di buka jalan lahirnya hehe..ucap Ki ageng". Tal Ambaran hanya bisa tersenyum dan sepertinya mengiyakan ajakan suaminya itu setelah satu lumatan bibir Ki ageng yang di balas lumatan panas dari Tal Ambaran..kini keduanya sudah sama-sama menanggalkan pakaiannya. terlihat tubuh Tal Ambaran begitu berkilau menggoda terkena pantulan cahaya nyala lampu petromak di dingding kamarnya. Kini mulutnya sedang sibuk melumat-lumat mulut suaminya itu. SLuphhhhhh ckckck sluphhhhhhh ckckck sluphhhh... di sana tangan ki ageng mulai telaten meremas-remas kedua bukit payudara Tal Ambaran yang makin membesar..ahhhhhhhhhhh shhhhhhh kakang..geli....sluphhhhhhh ckckck sluphhhhh ckckck lumatan kedua bibir mereka makin ganas dan panas...kini Tal Ambaran makin kepanasan setelah salah satu jari suaminya meluncur mencolok memeknya di bawah sana..clokk clokk clok....ahhhhhhhh shhhhh ahhhh kakang, ihhhhh ashhhhhhh shhhhh Tal Ambaran makin kepanasan dan kelojotan seiring tusukan jari tangan suamianya di dalam memeknya itu. yuk masukin aja kakang....seperti menuruti kemauan istirnya itu kini ki ageng langsung menempatkan kontol nya di depan liang memek istrinya itu...hingga dalam satu sodokan kuat...bleshhhh kontol ki ageng langsung melesat dalam membelah memeknya yang sudah basah..ahhhhhhhh shhh ahhhhhh mulut Tal Ambaran mulai berisik menikmati tiap colokan kontol suaminya yang keras itu..plokkk clokk plokk clokk clokk clokk clokk plokk..pinggul ki ageng maju mundur memompa memek istrinya makin dalam dan makin cepat..plokk clokkc lokk clokk plok...di kemahilan tuanya memek Tal Ambaran makin menggigit kontol ki ageng ketika mereka bersenggama hingga tiap malam kini Ki ageng rutin merojok memek istrinya itu....plkokkk clokk clokk plokk clokk ahhhh shhhhhh kakang...dinda udah di ujung....ahhhhhhhh ya dinda kakang juga sama udah di ujung...ahhhh plokk clokkc lokk cplokk plokk plok...hinga satu sentakan sodokan dalam ki ageng membuat kontolnya menubruk laing rahim Tal Ambaran kemudian tubuh keduanya sepertinya mengejang dan kaku...hingga di bawah sana terasa semprotan yang saling menembak dari kelamin masing-masing...crotttttttttttttttttt crottttttttttttttt crotttttttttttt crotttttttttt peju ki ageng membalas semprotan kuat dari cairan memek istrinya..keduanya mengalami orgasme yang nikmat di malam yang cukup dingin itu. Hingga akhirnya keduanya pun ambruk di tempat tidur itu dan kemudian mereka pun tertidur di malam itu.

Di kamar sebelahnya masih terdengar suara tawa cekikian pelan Ratih dan Jalaga sepertinya dua sosok itu tidak mau tidur malam itu. Sepertinya mereka lupa kalau sekarang sudah dini hari, dan luarpun hujan sudah mulai reda sedari tadi. Ratih dan jalagi masih di posisi yang sama saat mereka saling mengintip. Tubuh mereka masuh bersandar di samping dinding bilik bambu yang tebal yang memisahkan keduanya.

Di sisi lain rumah kediaman Ki Ageng Palasut terlihat ketiga prajurit anak buah Jalaga masih belum tertidur merek masih sibuk membicarakan kesexyan tubuh istri Kepala desa itu..hingga perlahan kejantanan mereka pun bangkit semua. Dan ketika mendengar suara senandung wanita yang sedang di dapur mata mereka saling melirik penuh arti. Akhirnya salah satu prajurit itu keluar dan hendak melihat siapakah gerangan yang di dini hari itu sudah sibuk di dapur dan bersenandung tembang yang cukup indah. Akhirnya salah satu prajurit Jalaga menjumpai Narti salah satu pelayan di rumah kediaman Ki Ageng Palasut sedang memasak nasi. Pucuk di cinta ulam pun tiba, disaat ketiga prajurit Jalaga itu sedang horni berat karena membayangkan kesexyan tubuh nyimas Tal Ambaran. Kini di depan sana terlihat tubuh montok milik salah satu pelayan di rumah itu. Dengan cekatan akhirnya prajurit itu mendekati narti dan mencoba membuka obrolan dengan wanita paruh baya itu, Narti seolah tidak keberatan dengan kehadiran salah satu prajurit Caraka itu, malahan dengan centilnya Narti menggoda prajurit itu. Narti memang di kenal paling centil diantara pelayan di rumah itu. Jam terbangnya sudah cukup banyak, Narti sudah mengalami 3 kegagalan berumah tangga. Kini ia lebih menikmati status jandanya dan menikmati setiap godaan para lelaki hidung belang yang kadang pula ada yang beruntung bisa dapat menikmati tubuh semoknya itu. Memang saat itu Narti menjadi horni menanggapi godaan prajurit tersebut apalagi prajurit tersebut terlihat bertelanjang dada dengan tonjolan besar di bawah kain penutup tubuh bawahnya. Kontan saja saat itu Narti pun bisa tergoda rayuan prajurit itu. Kini terlihat prajurit itu sudah sudah mulai mencumbui Narti, tangan prajurit itu sudah meremas-remas kedua bukit payudara narti dari belakang. kini bibir prajurit itu sudah mencmubui tengkuk leher narti beserta belakang telingan. Ransangan itu membuat tubuh Narti seperti melayang ke udara...shhhhh ahhhhhh shhhh ahhhh kakang...jangan di sini donk...kemudian prajurit itu membalikkan tubuh narti dan mulai melumat-lumat bibirnya yang tebal..ahhh tubuh Narti makin panas...di bawah sana tempiknya sudah mulai basah. Akhirnya prajurit itu mengendong tubuh Narti masuk ke kamar yang tadi ia tempati bersama kedua temannya yang lain.

Setelah memasuki kandang macan itu Narti kaget dan terperanjat kedua teman prajurit itu sudah bugil tanpa satu helai benang pun menempel di tubuhnya. Dari sana Narti melihat kontol-kontol itu sudah berdiri tegak siap untuk di gunakan. Ketika Narti hendak keluar dari kamar itu prajurittadi yang menggodanya memagang tangannya ranti dan mengeluarkan beberapa keping uang perunggu dari balik kain celananya.

Prajurit I : Udah lah nyi..yuk tolong temenin kami..lihat nih barangkami sudah berdiri semua.
Narti : Ahhh tidak maaf tuan, saya bukan perempuan seperti itu.
Prajurit I : sudah lah nyi, jangan berdebat lagi..ini 2 keping uang perunggu untuk nyai..
Prajurit II : Kalau nyai berkenan ini saya tambah 2 keping lagi..
Prajurit III: Nih saya kasih 2 keping lagi deh nyi...yuk...temenin kami.

Melihat beberapa keping uang perunggu yang di sodorkan para prajurit itu kepadanya, membuat kepala Narti pusing untuk menganmbil keputusan. Di lain sisi ia malu karena merasa bukan wanita murahan, di sisi lain menyangkan kalau beberapa keping uang perunggu itu sangat sayang kalau tidak di ambil. Uang itu cukup untuk satu bulan membiaya hidupnya dan juga ketiga anaknya di rumah. Akhirnya karena silau akan beberapa keping uang itu Narti pun mengangguk di ikuti sorak gembira para prajurit itu. Kini kedua prajurit I dan II terlihat sudah menarik Narti keatas tempat tidur dan prajurit ke III terlihat langsung menutup pintu dan menguncinya dari dalam.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd