BAGIAN 7
POV NUNUNG
Malam itu Aku sedang mempersiapkan makan malam untuk diriku dan Rian , setelah selesai aku menuju kamar anak ku .
Tok tok tokk ...
" Dek makan yuk udah selesai ini masakannya " . ucap Nunung sambil menbuka pintu .
" Bentar ma ini mau end kok " jawabnya di dalam kamar .
" yaudah aku tunggu cepetan loh ya .. "
Aku yang sedang menunggu Rian sedang sibuk sendiri dengan game nya , Aku mengambil hp dan duduk di ruang makan , sambil melihat W* ternyata ada beberapa chat dari Siti yang mengabarkan dirinya sudah nyampek rumah , dan aku menjawabnya dengan alakadarnya .
Selang beberapa menit Anakku keluar dari kamarnya , terlihat wajah nya dengan ekspresi murung dan duduk di ruang makan . Aku langsung mengambil kan piring serta nasi dan lauknya .
" Mau ayam apa telor dadar Dek ?? " Tanyaku .
" Ayam aja mah gak usah sop " ucapnya .
" Kok murung gitu emang nya kenapa kak ? "
" enggak sebel aja kalah Ma barusan "
" cuma gitu aja kok sampek gitu " kataku pelan .
" Iya kata Mama gitu .... Mama gak ngerti maen game di pikir gak jenuh gitu " jawabnya nada tinggi .
Aku gak menyangka Rian sudah berani mulai membentak nya .
Bathinku sambil mengelus dada .
" Iya sayang maaf , Mama gak ngerti " ucapku memberikan makanan yang aku ambilkan .
Begitulah Rian ketika sehabis maen game kadang suka marah - marah , Pikiran dia hanya Bermain, tak peduli bahwa aku yang berjuang untuk menghidupi kebutuhannya sehari - hari walaupun sebagian di tanggung oleh Ayahnya .
Sakit hati ? pasti siapa yang gak sakit hati aku yang sebagai Mamanya Dibentak tak tau alasannya kenapa , aku hanya bisa berdo'a agar Anakku sadar dan berubah .
" Dek .. Cepetan taro piring nya di cucian gak baik kalo gak di makan lama - lama " ucapku
" Iya - iya Ma .." ucapnya berdiri menaruh piring kotor . " Ma minta duit buat beli jajan , mulutku bau amis ini " .
" Loh kan tadi udah Mama kasih 40 rb .. masak udah habis ? " Kata ku .
" Ya iyalah Ma ... namanya aja di buat beli " jawabnya .
" Buat beli apaan kok udah habis aja , jangan boros dong Dek .. " . tanya ku heran .
" Ishhh .. Mama kalo gak pengen ngasih ya udah bilang dari tadi , mending minta sama ayah langsung diturtin ." jawabnya menggerutu .
Aku menangis dalam hati karna Rian tidak pernah mengerti keadaannya sekarang , ia masih berfikir bahwa hidupnya sama seperti dahulu yang selalu diturutin , apa yang ia inginkan ...
Batin ku
" Uang Mama habis Dek ,, ini tinggal uang saku kamu besok " ucapku mencoba agar Rian bisa mengerti .
Rian tak mendengarkannya , ia keluar rumah entah kemana , aku hanya menggeleng - geleng kan kepala . Selesai mencuci piring aku merebahkan di kasur sambil bermain Hp .
Tak lama kemudian aku mendengar suara ketukan pintu , siapa ya udah malem juga mungkin rian bathin ku sembari menuju ke pintu .
Tokkk ... tok ... tokk ...
" Iya bentarr " ucapku sambil memasang jilbab .
Aku kaget ternyata Mas anam yang datang kerumahku .
" Ada apa Mas ? udah malem - malem gini gak enak dilihat tetangga " ucapku datar .
" Rian kamu apain Nung .. kok dateng - dateng ke rumah nangis " tanya nya serius sambil menatap wajahku .
" Gak aku apa apain Mas , cuma tadi dia minta uang gak aku kasihh , soalnya tadi pagi aja udah aku kasih uang . " jawabku .
"Kamu itu gimana sih .. Cuma uang gitu aja engggak di kasi " ucapnya masih didepan pintu .
Aku pun menyuruhnya masuk dulu tak enak dilihat warga , jika diriku berdebat dengan mantan suaminya di depan rumah .
" Duduk dulu Mass .. mau minum apa ? " tanyaku .
" Gak usah aku bentar aja soalnya mau keluar " jawabnya .
" Kurangin Masss ... Minum - minumnya ntar drop lagi " ucapku menasihatinya .
Flashback
Ya kebiasaan Mas Anam dari dulu adalah minum dan berjudi aku berusaha merubah sikapnya , tapi hal itu sulit karna Mas Anam yang keras kepala jika aku marah bukannya dia sadar tapi malah kebalikannya . Aku cuma bisa berdo'a agar Mas Anam lekas mendapatkan Hidaiyah , semakin hari semakin parah dan di tambah main cewek / Selingkuh . Aku yang sudah tak tahan , hati sudah mantap untuk berpisah dengannya .
End Flashback
" Iya .. Kok perhatian banget sih biasanya gak pernah di ingatin gitu , apa gara - gara kemaren malem hehe " ucapnya .
" Gak lucu Mas .. orang cuma ngingetin aja nanti kalo ada apa - apa ya kasihan Anakmu " Ucapku ketus .
" Ehhh .. Kirain gara - gara kemaren di enakin " ucapnya tersenyum tipis .
Aku semakin marah mendengar perkataan yang mengungkit kejadian yang tak seharusnya terjadi .
" Kalo masih ngungkit - ngungkit semalam mending keluar Mas , ini gimana Rian tidur di rumah kamu aja kah ? " tanyaku emosi .
" Nah kann .. Sifat aslinya keluar iya biarin sama aku aja dulu " jawabnya tersenyum .
Aku menahan tawa karna malu , aku rindu dimana saat bersenda gurau bersama Mas Anam .
" Gak lucu Mas .... Ya udah aku ambilin seragam sekolah sama buku - buku nya bentar " ucapku berdiri dari kursi .
Aku berjalan menuju kamar Rian mengambil seragam untuk sekolah besok dan buku pelajarannya
" Mass .. kalo mau makan itu ngambil sendiri di meja makan " kata ku dari dalam kamar yang sedang mencari buku mata pelajaran buat Rian besok .
" Oke .. mumpung belum makan ini " jawabnya .
Selesai mengemasi kebutuhan sekolah Rian , Aku menghampiri Mas Anam yang sedang makan , aku mengambilkan air putih untuk Mas Anam dan duduk di sebelahnya . Aku memandangi Mas Anam yang sedang makan dengan lahap , pikiranku tiba - tiba merasakan nostalgia bersamanya meskipun saat itu aku juga merasakan sakit hati .
" Loh .. ngelamunin apa kamu Nung , aku ? " tanya nya tersenyum .
Aku kaget ternyata aku melamunn. Jujur aku malu mengakuinya jika aku sedang mebayangkan masa lalu ku .
" Iiiihh .. Ge er amat gimana enak gak masakannya ? " tanyaku mengalihkan perhatian .
" Enak lah , apalagi orang nya enak banget malah " ucapnya tertawa .
" Dasar mesum .. Gak lucu tau , salah sendiri udah dikasih enak malah nyari yang lain " kata ku menyindir .
" Hehe kan itu dulu sekarang mau kok balikan lagi sama kamu , aku janji bakal berubah " ucapnya meyakinkan ku .
" Gak segampang itu Mas .. Udah ayo cepetin makannya , udah malem gak enak dilihat tetangga "
Aku mengingat ucapan Mas Anam barusan , bahwa ia masih ingin kembali bersamanya tapi aku masih belum yakin dengan ucapanya .
"Lihat nanti aja deh , kalo emang berubah ya aku pikir - pikir " bathinku .
" Langsung taro aja piring nya mas aku yang bersihin " ucapku
Mas Agus langsung menuju keluar rumah , aku berjalan membelakanginya .
" Makasih Nung .. aku langsung pamit ya asslamulaikum " ucapnya tiba - tiba tangannya meremas Bokongku
Sontak aku kaget dan menepis tanganya aku marah dan mood berubah drastis karna ulah Mas Anam .
" Masss ... apaan sih " ucapku emosi
Aku ilfiil .. padahal Aku sudah mulai mempercayainya lagi , dan ternyata feelingku salah . Aku langsung menutup pintu dan tak lupa untuk menguncinya .
" kenapa ya Mas Anam suka ngelecehin aku sihh , dulu katanya udah gak menarik badanku udah mulai kendor dan lebih memilih wanita selingkuhannya " Lirihku .
Aku menuju kamar mandi untuk bersih - bersih sebelum tidur , setelah itu aku langsung merebahkan diri di ranjang . Aku teringat perkataan Siti yang menyaran kan untuk segera menikah lagi , tapi aku takut Rian gak mau dan marah malah bisa jadi ia membenciku , tak terasa mata ku mulai berat aku memejamkan mata dan tertidur .
Keesokan Harinya
Aku terbangun mendengar suara adzan , aku sedang menggeliat ke kanan kiri "Hoammm ... cepet banget tiba - tiba udah subuh aja " Lirihku bangun duduk tepi ranjang . Setelah merasa sadar aku berlajan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu' , sempat menoleh ke kamar Rian , " Oh iya Rian lagi nginep dirumah Ayahnya " bathinku .
Setelah selesai melaksankan sholat shubuh di rumah , aku segera mencuci baju kotor , setelah itu menjemur nya tak lama terdengar suara , tukang sayur yang biasanya mangkal di deket rumahnya .
" Belanja apa'an ya , bingung banget uang lagi nipis " lirihku .
Aku segera ke kamar untuk mengambil uang , setelah dihitung - hitung uanya memang lagi menipis karna kemaren aku belanja celana DLL buat kerja , " masak yang sekiranya hemat aja dah , kalo Rian pulang ntar aku belikan nasi goreng deket gang " Ucapku sambil berjalan keluar rumah menuju tukang sayur .
Aku yang sedang memilih untuk membeli sayur atau masak apa yang sekiranya low budget .
" Lohh ada janda baru nihh " ucap seorang Ibu - Ibu 1 yang sedang memelih sayuran .
" iya nihh , lagi anget anget pula emang nya masih belom nemu yang baru ya Nung " tanya salah satu ibu - ibu 2 yang lainnya tertawa .
Mendengar pembahasan yang menjurus ke aku malu di katakan seperti itu , meskipun sekedar gimiick tapi tetep aja terlalu over apalagi di depan ibu - ibu yang lain .
" Masih fokus kerja Bu , belom kepikiran sampek gitu " jawabku berusaha agar tidak terpancing emosi dan tetap tenang .
" Ya cari suami yang kaya toh Nung biar kamu gak perlu kerja lagi , biar gak kesusahan biaya i Anak mu " ucap ibu - ibu 2 bersikukuh .
Aku mendengar kan Ibu - ibu 2 ini yang ngeyel , membuat aku sedikit emosi " Kan terserah akunya kan Bu , kok ibu yang maksa sih " ucapku terpancing .
" Loh kok marah siihh , orang kita nyaranin agar hidup mu enak " ucap ibu - ibu 2 ngeyel .
" Bukan nyaranin itu Bu .. itu mah ngurusin hidup orang " ucapku sambil pergi berpindah ke tukang sayur yang lumayan agak jauh .
"Huftt .. Ngurusin aja emang nya situ keluarganya udah enak hidupnya " Ucapku sebel .
Aku yang sedang berjalan dan akhirnya sampai di tukang sayur bang Lutfi namanya disini lumayan sepi tapi agak jauh dari tempat rumah , aku menghampirinya dan memilih sayur - sayuran yang masih seger .
" Mas ini total nya berapa " ucapku menunjukan beberapa sayuran dan ayam dan bahan seperti garam Dll .
Bang Lutfi : 47 ribu Neng " ucapnya sambil memasukan belannjaan ku kedalam kresek .
Aku membuka dompet ternyata uang ku hanya 35 rb . " Yah bang .. Kurang 12 rb ini bentar aku ambilin dirumah ya " ucapku
" gak usah neng bayar pakek ini aja " Ucapnya memegang kedua bokong ku ia meremas dengan keras sambil menampar .
Entah kenapa aku malah diam mematung dan tak melawan aku benar tak menyadari tiba - tiba bang Lutfhi langsung meremas bokong ku .
"udah bang ya aku pergi dulu makasih " ucapku berlari sambil menahan tangis .
" Makasih ya neng enak banget sering - sering kesini ntar aku gratisin " ucapnya
" Ya ampun kenapa aku kok gitu ya kenapa aku malah diem , Ahhh bodoh banget aku ini " bathin ku menyesali .
Saat berada di rumah aku langsung duduk di kursi ruang tamu sambil melepas hijab memikirkan kejadian tadi di tempat jualan bang Lutfhi . Aku menyesal karna gara - gara gak ada uang aku diam di lecehkan
" Aku gak boleh gini terus , kalo aku ngandelin kerja di jahitan ya gak cukup sih apa lagi Rian yang kalo minta duit gak pernah mikir aku harus nyari penghasilan tamabahan , emang nya harus apa ya buat tambah tambahan uang " batinku.
Aku yang sedang memikirkan untuk mencoba jualan olshop ,aku terkejut ketika menengok Jam ternyata udah menunjukan 06.57 " yaa .. ampun aku lupa udah mau masuk kerja " ucapku sambil berdiri menuju kamar , aku segera melepaskan hijab dan daster serta pakaian dalam . Aku melilitkan handuk berjalan menuju kamar mandi skippp .
Setelah selesai mandi aku yang berada di kamar sedang memakai seragam kerja ketika mencoba memakainya ternyata terlalu ketat dan memperlihatkan kemontokan tubuhku " Ketat banget sihh .. katanya ini XL kok serasa L " ucapku .
" Gapapa deh daripada gak jadi berangkat kerja , dapet uang dari mana trus " lirihku setelah selesai ganti baju dan tak lupa memakai hijab berwarna ungu sama dengan seragam ku , aku langsung mengambil tas . " Naik angkot ajalah hemat " ucapku dalam hati skipp .
Setelah sampai di tempat kerja aku menuju ke tempat jahit yang telah di tentukan " hufttt .. untung gak telat " batinku . skippp
Ketika waktu istirahat aku yang tak sempat memasak gara - gara ngeladenin Ibu - ibu yang ngrusin aku jadi tak sempat untuk untuk sarapan pagi ,aku berjalan menuju luar toko untuk duduk sambil nyari udara segar " Lemes bangett mana lupa gak bawa air putih juga nasib nasib " batin ku .
Tak lama aku dikagetkan karna tiba - tiba Agus datang menghampiriku .
" Mbak kenapa kok ngelamun terus " tanyanya .
" Eh ... enggak kok ini lagi menikmati udara segera aja " jawabku .
" owh kirain kenapa , izin duduk di sebelahnya boleh mbak " tanya nya menunggu izin agar duduk di sebelah ku .
" Boleh silahkan " jawabku sambil menggeser badan .
Perut ku yang tak bisa di kompromi tiba - tiba berbunyi tandanya belum diisi makanan apapun .
Agus pun menoleh " Mbak belom makan ?? kok perutnya bunyi " tanya nya .
" Iya tadi nggak sempat masak jadi ya gak bawa bekal " jawabku sejujurnya .
" Owh kenapa gak beli makanan jadi aja Mbak di warung itu enak kok masakannya " ucapnya sambil menunjuk warung yang berada di sebrang jalan .
Aku bingung mau menjawab gimana " aku gak ada duit sama sekali soalnya mas " ucapku malu.
Agus menunjukan ekspresi kaget " loh emang nya mbak nya gak dikasih duit sama suaminya gitu ? kok sampek gak megang sama sekali " ucapnya .
" Aku udah pisah Mas sama Suamiku jadi ya hidup sama Anak ku aja " ucapku terus terang .
" Maaf .. Mbak gak bermaksud ke arah situ maaf gak tau " ucapnya .
" Iya gapapa kok Mas " .
" Yaudah .. Mbak tunggu sini ya aku belikan bentar " ucapnya berdiri .
" Gak usah Mas ngerepotin aja , aku kuat kok cuma nahan lapar aja " ucapku berbohong .
" Gak ngerepotin kok Mbak sekalian aku juga mau sarapan " ucapnya pergi .
Aku tak menyangka Agus yang baru ia kenali ternyata peduli terhadapku .
POV 3RD
Agus yang sedang membeli di warung favoritnya , ia tak menyangka bahwa Mbak Nunung udah janda ternyata . Agus adalah penyuka wanita berhijab apalagi kalo jadna , ia berambisi untuk merasakan kehangatan wanita yang menurutnya kelihatan alim .
Setelah selesai membeli Agus menghampiri Nunung yang sedang duduk memainkan Hp nya .
" Ini mbak nasinya lauk nya ayam loh mbak soalnya gak tau selera mbak apa hehe " ucap Agus .
" Gapapa kok terserah kamu aja aku cocok aja " ucap Nunung tersenyum sambil membuka bungkus nasi tersebut.
" Syukur Mbak kalo cocok " ucap Agus terperana dengan senyuman manis Nunung sambil melahap makanannya .
" Anjirrr .. manis wah enak nihh biasanya kalo Alim pasti binal " batin nya bahagia .
Nunung sedang makan dengan lahap , karna dirinya sangat lapar , tak lama selesai makan dan ia menuju tempat cuci tangan di deket nya .
" Makasih Mas .. makanannya enak ternyata " ucap Nunung tersenyum tak enak sendiri .
" iya Mbak sama sama , iya disitu warung langganan ku , kalo sarapan " ucap Agus senyum
Agus teringat bahwa nanti malam ada lembur jahit di tugaskan oleh Pak bosnya , ia mempunyai ide untuk mengajak Nunung untuk ikut lembur , padahal tugas dari pak Badrus untuk dia seorang , tapi siapa tau pak Bos mau .
Di sisi lain Nunung kan butuh uang pasti dia mau di ajak lembur ia tersenyum - senyum sendiri batinnya .
" Mbak nanti ada lembur untuk 2 orang siapa tau mbak mau ikut ? kan lumayan dapet tambahan 200 rb biasanya " tanya Agus
Nunung sangat antusias mendengar ajakan Agus senang ia memang sedang butuh uang agar bisa mencukupi kebutuhannya .
" Boleh Gus .. emang nya tugasnya apa aja " tanya tersenyum bahagia .
" Kalo gak salah jahit Bet lambang hotel x2 mbak " jawabnya tak kalah bahagia , ia segera merencanakan strategi nya dengan pak Bos nya ia yakin pak Bos kalo membahas Memek pasti setuju .
" Yaudah makasih loh mas , ngerepotin banget ini hehe " ucap Nunung tersenyum mulai nyaman berbicara dengan pria lain , karna Nunung wanita introvert jadi sulit berbaur dengan orang apalagi pria .
Agus tersenyum tipis melihat Nunung tersenyum bahagia .
" Yaudah mbak udah waktunya masuk " ucap Agus sambil berdiri .
" Iya mbak sekali lagi makasih loh ya .. Aku gak tau cara balas budinya gimana ini " ucap Nunung berdiri sambil berjalan menuju tempat kerjanya .
" Iya Mbak santai aja , gak usah sungkan - sungkan " jawabnya .... " Balas budinya ntar malem aja " bathinnya .
BERSAMBUNG ...