Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Penjelajah Samudra S4

Episode 10


Kuambil pakaiannya , lalu kubantu dia mengenakan kembali pakaiannya. Kupeluk dia dan kami pun berpelukan lama. Ia hanya pasrah. Aku lepaskan pelukanku , lalu kuhapus air mata dari wajahnya. Aku tersenyum dan ia pun kembali tersenyum. Aku antar dia menuju kapsulnya , mengantarnya sampai terbaring tidur kembali.



Aku juga melihat Melati tertidur pulas. Bintang menutup kembali kapsulnya dan aku kembali ke anjungan. Aku pejamkan mata , lalu tertidur. Kami bangun tepat waktu matahari terbit. Rama telah memetakan waktu di planet ini yang mana , sehari di planet ini adalah 24 jam , dan matahari terbit pada pukul 5:30 sampai dengan 6:15. Namun bisa saja berbeda di belahan dunia lain. Hanya Rama yang dapat melakukannya karena ia pernah mengambil kelas ilmu Astronomi. Sehingga , meskipun di bulan , waktu di kapal menunjukkan waktu daerah tepat saat kami lepas landas. Yang mana awalnya sebelum mendarat di planet asing ini, waktu kapal diatur sesuai waktu Indahpura.



Bintang dan Melati masih tertidur lelap. Kami tidak membangunkannya. Kami sarapan , lalu mandi secara bergantian. Mereka bangun dua jam setelah kami bangun . Mereka pun sarapan , lalu mandi , dan mengenakan seragam yang kami berikan kepada mereka.



“ Tuan , kami ingin kembali ke rumah kami. Kami ingin melihat sisa-sisa dari apa yang kami punya “



Ucap Bintang. Melati hanya diam pagi itu. Aku tidak tahu ada apa dengannya. Dia hanya diam dan menjadi anak baik sejak dia bangun.



“ baiklah. Kita kembali sekarang



Kami semua bersiap di posisi masing-masing. Kapal lepas landas dan kami melompat kembali ke bumi. Tidak sampai setengah menit kami sudah tiba di orbit rendah bumi. Kapal kembali ke kecepatan jelajah. Kami kembali ke koordinat awal , persis di lokasi kami berlabuh saat pertama kali tiba di Planet ini. Di pesisir barat pulau tanpa nama yang kalian kenal dengan nama Sumatra. Mungkin di sekitar Bengkulu.



Kali ini kami sangat hati-hati. Kami mengintai lokasi pendarat dengan sangat hati-hati. Kami mendarat tepat di rumah Bintang , setelah mengintai lokasi sekitar selama seperempat jam. Aku keluar mengawal Bintang dan melati , bersama Indra dengan senjata pistol kejut. Aku tidak menggunakan pistol sinar karena terlalu berbahaya.



Hampir tidak ada yang tersisa dari rumah Bintang. Kebunnya habis dibakar. Rumahnya pun sudah hampir tidak ada sisa. Indra bersiaga memantau keadaan sekitar sedangkan aku mengawal Bintang dan Melati berjalan menjauhi rumahnya. Kami berhenti di tengah hutan tak jauh dari rumahnya.



“Di sini. Aku menyembunyikan lumbung makanan di bawah sini. “



Bintang menarik sebuah pintu rahasia ke bawah tanah. Aku tidak menyangka dia bisa membuat tempat seperti ini. Bintang menuruni tangga lebih dulu lalu Melati ikut turun dan yang terakhir aku.



Ada berbakul-bakul makanan di dalamnya. Aku bingung bagaimana Bintang membuatnya. Ruang bawah tanah ini memang sempit namun membuatnya tentu saja tidak mudah. Apalagi bagi seorang wanita.



“ Nona membuatnya sendiri? “



“ begitulah. “



Luar biasa. Aku bahkan tidak bisa membayangkannya.



“ bertahun-tahun di pengasingan menuntut orang punya banyak kepandaian tahu “



Sahut Melati. Dan itu pertama kalinya ia bicara hari itu. Bintang lalu mengambil sebuah kendi berisi beras dan berjalan ke arah tangga.



“ Nona tunggu! Biar aku saja “



Aku mengambil kendi itu darinya



“ terima kasih Tuan. “



Aku membawa kendi itu ke atas. Mereka menunggu di bawa dan aku berjalan membawa kendi itu naik ke kapal. Aku lalu meminta Indra untuk mengangkut kendi-kendi berisi beras , sayur dan persediaan agrikultural lainnya naik ke dalam kapal.



Indra membawa dapat membawa kendi-kendi itu tanpa masalah. Kami mengangkut sebanyak-banyaknya atas permintaan dari Nona Bintang. Butuh beberapa kali perjalanan untuk mengangkut semuanya. Namun tiba-tiba Bintang dan Melati naik ke permukaan saat aku hendak kembali ke ruang bawah tanah itu untuk kesekian kalinya.



“ Tuan , biar aku urus semua ini bersama teman Tuan saja. Melatu juga ingin kembali ke rumahnya. “



Bintang ingin aku pergi menemani Melati ke rumahnya.



“ ayo cepat. Kita tidak boleh terlalu lama “



Aku tidak punya lain. Bintang kembali turun untuk membawa persediaan simpanannya naik ke kapal. Berdua saja , aku menemani Melati kembali ke rumahnya. Namun Melati tidak mengajakku ke rumahnya. Ia mengajakku ke sebuah pohon yang sudah tumbang dan kami pun berhenti di sana



“ mengapa kita di sini?”



Tanyaku bingung



“ tidak ada gunanya kembali ke rumahku. Mereka sudah pasti sudah membakarnya juga. Mereka mengumumkan perang bukan hanya pada kalian tapi juga pada aku dan Bintang. “



Ia merogoh sesuatu dari pohon itu. Ia meraih sebuah gelang dan mahkota lalu menyimpannya di seragamnya. Keduanya terbuat dari logam. Dan tentu saja itu aneh karena sejauh ini aku tidak pernah melihat benda terbuat dari logam di planet ini.



“ Sakti. Bagaimana jika sebenarnya aku bukanlah Melati yang kau kenal?”



Bisiknya



“ maksudmu?”



Tanyaku heran. Dalam waktu sekejap ia tampak berbeda seperti orang lain



“ bagaimana jika sebenarnya selama ini aku berbohong tentang diriku? Bagaimana jika aku hanya berpura-pura menjadi Melati? “



Aku pegang kedua pundaknya dan aku tatap wajahnya serius. Raut wajahnya pun berubah. Ia seperti bukan Melati yang kukenal. Siapa gadis ini sebenarnya?



“ maka dari itu. Aku mohon padamu berhentilah berpura-pura. Jadilah dirimu sendiri. Bukan hanya di depanku , namun di depan Bintang dan orang lain juga “



Ia pun sempat terdiam lama. Ia melepas kedua tanganku dari pundaknya dan menjawab



“ bagaimana jika diriku ini bukanlah orang yang baik? Apakah kau , apakah kau masih akan menerimaku ? Apakah mereka juga begitu ? “



Aku tahu pertanyaan itu. Dan aku juga tahu apa jawaban yang tepat.



“ Melati. Masa lalumu , adalah milikmu. Kau tidak akan bisa menghapusnya , dan kau tidak akan bisa menyesalinya. Tapi kau tidak perlu takut , karena aku tahu , aku akan menerimanya. “



Kupegang wajahnya dengan kedua tanganku. Ia pun tercengang. Seolah bingung bercampur terkejut dengan apa yang baru saja aku akan katakan



“ aku tidak mau tahu seburuk apa pun masa lalumu . Aku melihat orang yang baik di wajah ini “



Ia terdiam. Persis seperti aku pada malam itu. Aku pun pernah mengatakan hal yang sama di depan Dewi. Persis seperti apa yang Melati katakan padaku



“ bagaimana jika aku bukan orang yang baik? Apakah kau masih akan mencintaiku?”



Dan jawabannya persis seperti kata-kata yang baru saja aku ucapkan kepada Melati. Ia juga terdiam. Sama seperti aku yang terdiam seribu bahasa pada saat Dewi mengatakannya. Karena itulah kami bercumbu di malam itu , dan akhirnya setelah sekian lama aku menemukan cinta sejatiku. Namun sayang tidak ada yang abadi . Situasinya persis sama , namun apakah karena ini , apakah ia juga merasakan hal yang sama?



Saat itu juga hujan turun. Air hujan turun rintik-rintik mengguyuri kami berdua. Hujan sangat berbahaya di dunia kami namun di planet ini , kurasa aku menyukainya. Hujan membuat situasi itu bertambah sempurna. Aku bertanya pada diriku sendiri. Apakah aku mulai menyukai gadis ini? Bagaimana jika jawabannya iya? Bagaimana jika aku menyukai kedua gadis ini? Apakah ada yang akan terluka? Dan ia pun memegang tanganku , seraya tersenyum dan berbisik



“ Sakti , ayo kita kembali “



Aku mengangguk. Ia mengambil beberapa kantung dari pohon itu dan ternyata ada banyak buah-buatan di dalamnya. Aku penasaran bagaimana mereka mengawetkan makanan di planet ini. Kami berlari kembali ke kapal . Dan sesuatu terjadi.



Aku melihat Indra dan Dewa terkapar. Aku melihat seorang pria muda , bertelanjang dada dengan sebuah kain sebagai celana dan kulit hewan di sekitar pinggangnya. Ia sepertinya jawara di suku ini. Ia menggunakan sebuah senjata yang di dunia kami termasuk senjata ilegal. Kris



“ aku Sakti , Komandan kapal ini. Kami datang dengan damai. Kami tidak berniat merusak atau menodai tanah kalian “



Ia berbalik ke arahku. Dan tiba-tiba menyarungkan Krisnya



“ Engkau bukanlah iblis. Namun jelas sekali, kisana bukan dari alam kami. Kisana mungkin datang dari dunia asing. Aku si Pahit Lidah , jawara terhormat dari tanah Melayu. “



Ia membungkuk memberi hormat dan aku pun begitu. Indra dan Dewa lalu bangkit dan kembali ke kapal. Melati masih berdiri di belakangku. Si Pahit Lidah lalu berjalan menyingkir.



“ segera tinggalkan daratan ini dan aku anggap masalah kita selesai. “



Si Pahit Lidah lalu menghilang ke dalam hutan. Kami naik ke kapal , menutup ramp door dan segera lepas landas. kami pun tidak ingin mengganggu mereka lagi. Kami lepas landas menuju orbit. Tapi setengah jalan sebuah sinyal SOS masuk terdeteksi.



“ sinyal SOS terdeteksi komandan “



Saras juga melaporkannya. Kami melupakan satu hal . Siapa lagi jika bukan Komandan Sanjaya dari Angkatan laut. Sulit dipercaya. Kami melihat sendiri kapal itu meledak dan jatuh ke permukaan. Tidak mungkin ada yang selamat dari ledakan itu. Namun sinyal SOS muncul beberapa hari setelahnya



“ bagaimana kau yakin itu Sanjaya?”



Celetuk Indra



Itu benar. Sinyal itu belum tentu Sanjaya. Tapi siapa lagi. Sinyal itu memang hanya menuliskan koordinat posisi. Tidak ada nomor kapal , tidak ada jenis kapal , tidak ada nama pilot , hanya sebuah posisi. Namun siapa lagi? Tidak mungkin ada kapal lain di planet ini yang mampu mengirim sinyal sejenis itu.



“ Benar juga. Tapi , kita acuhkan saja! Biarkan saja dia mati dibunuh suku pribumi”



Kurasa tidak semudah itu. Untuk saat ini mungkin hanya kami yang mendapatkannya. Namun bagaimana jika Angkatan laut di perbatasan mendapatkannya? Atau mungkin angkatan udara yang di stasiunkan di planet terdekat? Aku hanya tidak ingin ada yang muncul kembali untuk balas dendam lalu merusak semuanya.



“ baiklah jika itu maumu ‘komandan’ “



Sinyal itu membawa kami menuju sebuah gunung api yang terletak seratus kilometer lebih di tenggara posisi kami. Kami terbang di atmosfer planet menuju koordinat dan diberikan , dimana gunung api itu berada.



Kami terbang rendah mendekati lokasi sesuai koordinat sinyal. Tidak ada bangkai kapal di sana. Kami mengobservasi koordinat itu beberapa menit namun hanya pepohonan dan sebuah air terjun yang indah yang kami lihat. Kami mendarat tak jauh dari koordinat dan memutuskan untuk mencarinya dengan jalan kaki.



Kami keluar berempat. Aku , Indra , Bintang dan Melati. Kami berada di kaki gunung api itu. Kami keluar lengkap dengan helm dan seragam , namun hanya aku dan Indra yang membawa pistol kejut. Hujan masih turun rintik-rintik. Bintang menatap kepada Gunung api itu , yang tinggi menjulang menembus awan.



“ ini tanah kelahiranku”



Kami semua menoleh. Melati mendekatinya lalu bertanya



“ Jadi gunung api itu, apakah yang ini?”



Bintang mengangguk. Kami mendarat di tanah kelahirannya. Tanah di sekitar gunung api ini sangat subur , sehingga suku pribumi mungkin banyak yang bermukim di sekitarnya



“ tenang saja , mereka jarang ke hutan sebelah sini karena banyak harimaunya “



Meskipun tidak ada suku pribumi tapi kami masih harus siaga dengan predator itu. Harimau. Di dunia kami predator ini digunakan untuk sirkus. Tapi di planet ini , aku rasa mereka masih ganas dan berbahaya.



Kami tidak dapat menemukan bangkai kapal itu dari udara , jadi kami menyusuri hutan itu dengan jalan kaki. Kami menggunakan pistol kejut agar tidak membunuh suku pribumi atau predator. Kami menemukan sebuah air terjun , namun tidak ada tanda-tanda apakah ada pemukiman di sekitarnya. Atau singkatnya , tidak berpenghuni. Sinyal itu membawa kami ke sebuah gua kurang lebih lima menit dari air terjun itu.



“ apa jangan-jangan sinyalnya dari dalam sini?”



Bisikku sambil melihat ke dalam gua yang gelap itu. Bintang perlahan mundur



“ gua itu gua harimau. Sebaiknya kita menjauhinya “



Ucap bintang. Indra mengangguk setuju



“ Sakti , tempat itu gelap dan kita tidak tahu ada apa di dalamnya “



Aku menggeleng-geleng kepala. Aku hidupkan lampu helmku dan berjalan ke dalam.



“ Kalian semua kembalilah ke kapal , aku masuk sendiri “



Aku berjalan masuk ke dalam gua sebelum mereka sempat menjawab. Gua itu sangat gelap dan dalam. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Gua menurun dengan sangat curam. Aku masuk semakin dalam sampai cahaya dari luar tidak terlihat lagi.



Aku tiba tepat di mana sinyal itu berada. Sinyal itu membawaku ke sebuah danau yang sangat besar yang terkubur di dalam gua. Sinyal itu sepertinya berasal dari dalam danau. Jika ingin mencapainya, maka aku harus menyelam. Helm ini memungkinkanku untuk menyelam dan bernafas di dalam air. Meskipun tidak aman, aku menyelam ke dalam danau itu. Gelap , bahkan aku tidak bisa melihat dasarnya dengan cahaya dari helmku. Aku terus berenang mendekati sinyal itu sampai aku merasakan ada yang bergerak di dalam danau itu.



Aku melihat kesekitarku dan aku tidak melihat apa-apa. Aku tahu aku butuh lebih dari lampu helm untuk menyelam tempat seperti ini. Aku masih merasa ada sesuatu di dalam danau ini dan tragisnya aku hanya membawa pistol kejut. Aku meningkatkan cahaya lampu ke tingkat maksimal lalu berenang lebih cepat. Kedalaman danau lebih dari 10 meter , sehingga butuh waktu lama sehingga aku dapat melihat asal dari sinyal tersebut.



“ mustahil “



Itu kata pertama yang keluar dari mulutku. Aku melihat sebuah kapal asing , berbentuk bulan sabit di dasar danau ini. Aku heran bagaimana bisa kapal ini berada di dasar danau. Aku berenang mendekatinya dan melihat kapal itu kehilangan sebelah sayapnya. Namun saat aku tiba di puing-puingnya, aku kembali merasa sesuatu bergerak di dalam danau itu. Aku menoleh kebelakang dan melihat sebuah ular yang sangat besar tepat di belakangku.



“ oh tidak “
 
Faktor banyak cerita yang sepi juga karena banyak yang hanya promosi cerita di sini lalu di lanjutkan di tempat yang berbayar...
Karena juga terlalu banyak plagiat atas cerita2 bagus di sini....

Jadi pembaca di sini yah hanya bisa berharap ada penulis yang bisa kasih hiburan berkualitas aja sih
 
Faktor banyak cerita yang sepi juga karena banyak yang hanya promosi cerita di sini lalu di lanjutkan di tempat yang berbayar...
Karena juga terlalu banyak plagiat atas cerita2 bagus di sini....

Jadi pembaca di sini yah hanya bisa berharap ada penulis yang bisa kasih hiburan berkualitas aja sih
Untung banget nubi ga gitu
Karya nubi semuanya gratis
Ga ada bayar bayaran. Donasi juga kalo bisa jangan
Toh kualitas juga belum bagus-bagus amat
biarin duit di dompet cuma 5 atau 10 ribu. Karena kalo nulis cuma buat dapet duit, biasanya passion nulisnya malah luntur
Kalo soal plagiat ya nubi angkat tangan
Walopun cerita ga bisa di copy, ya ga menghentikan oknum untuk nyomot cerita
 
Faktor banyak cerita yang sepi juga karena banyak yang hanya promosi cerita di sini lalu di lanjutkan di tempat yang berbayar...
Karena juga terlalu banyak plagiat atas cerita2 bagus di sini....

Jadi pembaca di sini yah hanya bisa berharap ada penulis yang bisa kasih hiburan berkualitas aja sih
Ini nich... bener banget
 
Episode 11


Aku melihat Ular Raksasa yang sangat besar. Ular itu menerkamku dan nyaris melahapku hidup-hidup. Aku berlindung di kapal itu sehingga rahangnya kini melahap kapal. Aku masuk ke dalam kapal dan duduk di kemudinya. Ular itu menerkamku sekali lagi dan kini tubuhku berada di dalam rahangnya. Kapal inilah yang menghalangi rahangnya melahap tubuhku.



Ular itu melempar kapal dari rahangnya. Kapal terputar-putar menghantam dinding danau. Aku berusaha menghidupkan kapal dan tragisnya , tenaga kapal itu masih hidup. Meski mesin sepertinya mati. Kubidik ular itu lalu kutembakkan senjata utama tepat ke kepalanya. Kapal menembakkan sinar-sinar plasma berenergi tinggi membuat ular itu menghilang menjadi debu.



“ Wow , tak kusangka meriam ini sekuat itu “



Aku tidak mau mengambil risiko dengan menghidupkan mesin kapal. Aku tidak mengerti bahasa yang digunakan di kapal itu. Tulisannya melingkar-lingkar seperti ular , dan bukan bahasa Sansekerta. Namun tiba-tiba sebuah transmisi masuk ke komunikator kapal. Sebuah sinar muncul membentuk gambar berbentuk tiga dimensi menyerupai manusia asli namun berbentuk kecil.



“ kau bukan bangsa Jin ? Aku terkejut. Tak kusangka akan bertemu manusia Asing di bumi “



Bumi , apa itu nama planet ini? Aku yakin pernah mendengar nama itu. Tapi aku lupa. Sebuah bayangan wanita muda muncul. Berpakaian serba hijau berambut hitam panjang , dengan kulit putih langsat.



“ kau mengerti bahasa Sansekerta “



“ tentu saja aku mengerti. Aku juga paham bahasa Arya “



Ia seperti tahu jika aku berasal dari bangsa Arya. Aku kira tidak ada peradaban maju di planet ini. Kurasa aku salah



“ Aku Sakti. Komandan kapal dagang Penjelajah Bintang. “



Gadis muda itu membungkukkan badannya



“ Putri Nagageni. Dulu aku seorang putri , dulu aku istri Dewa , kurasa sekarang aku hanya Jin biasa . Pecundang itu adalah siluman yang dibayar untuk membunuhku. Aku lolos dari dia namun musuhku menemukanku. “



Jin , siluman. Aku tahu apa itu siluman dan Jin. Musuh Kerajaan yang perlahan mulai dibinasakan dari Alam Semesta.



“ Terima kasih sudah datang ke bawah sini untuk menjawab pesan dariku. Bagaimana aku membalas budi baikmu? Kau mau harta? Tahta? Wanita? “



Aku menggeleng kepala



“ Tidak apa. Aku mengira pesan itu dari orang lain “



Jawabku



“ Ah begitu. Akan kukirim sinyal kedua dari sini. Aku ingin kau menyelamatkanku dari pengasingan ini. “



Sebuah sinyal kedua muncul dari komunikator kapal asing ini. Aku mengunduhnya ke komunikatorku sehingga aku dapat mengakses koordinat itu dari kapalku. Sayangnya aku tidak bisa menggunakan kapal asing ini karena mesinnya sudah benar-benar mati



“ Jadi ini misi penyelamatan? Maaf tapi bagaimana kau membayarku dan teman-temanku?”



Gadis itu kebingungan.



“ begini saja. Kau boleh mengambil apa pun yang kau temukan di bawah sini. Bagaimana? “



“ baiklah “



“ bagus. Sampai jumpa di sana”



Aku tidak tahu apa yang baru saja aku lakukan namun semoga saja aku tidak melakukan kesalahan yang fatal. Aku keluar dari kapal itu dan berenang menuju permukaan. Aku keluar dari gua itu dan ternyata mereka bertiga masih menunggu di luar.



“ Sakti?!”



“ Tuan!”



Melati yang pertama kali melihatku namun bintang yang kedua. Indra berdiri dari tempat duduknya lalu mereka pun berlari menghampiriku.



“ Sakti , bagaimana? Apa kau menemukan sesuatu “



Aku mengangguk



“ tentu saja. Sinyal itu bukan dari Sanjaya. Tapi dari kapal asing “



Indra kebingungan



“ kapal asing?”



“ benar. Ada peradaban maju di planet ini. “



Jawabku. Aku bilang sinyal itu berasal dari seorang putri Jin yang diasingkan di suatu tempat. Putri itu meminta kami ke sana untuk menyelamatkannya. Mereka bertiga kebingungan



“ suku pribumi dengan kapal antariksa ? Apa kau yakin ?”



Aku mengangguk



“ Begitulah, mereka bangsa Jin “



Melati segera memotong pembicaraan



“ Entahlah Sakti. Bangsa Jin ini , tetuah suku kami bilang mereka tidak bisa dipercaya “



Ucapnya. Bintang hanya diam. Melati seperti tidak ingin aku percaya dengan bangsa Jin ini.



“ aku setuju Sakti. Kita tidak tahu mereka. Maksudku , itu bisa saja jebakan. Mereka musuh kita: Lagipula apa untungnya menyelamatkan dia?”



Aku separuh setuju. Tidak ada alasa bagi kami untuk menyetujui misi itu.



“ baiklah. Paling tidak kita tahu sinyal itu bukan dari Sanjaya. Kembali ke kapal “



Kami kembali ke kapal. Kami kembali ke posisi kami masing-masing sedangkan Melati dan Bintang bergabung beristirahat di kabin. Kami tidak langsung lepas landas. Aku menceritakan apa yang kutemui di gua kepada yang lainnya. Aku kembali bertanya kepada teman-temanku apakah kami akan menerima misi itu , atau mengabaikannya.



“ aku ikut keputusan Rama “



Sahut Saras. Ia selalu begitu



“ Komandan , jika benar ada peradaban maju di planet ini, aku cuma mengingatkan jika kapal kita dalam kondisi sangat kritis. Sangat berisiko jika kita berlayar dengan kondisi seperti ini. Aku ingin mengatakan jika kita mungkin butuh bantuan mereka “



Rama justru mengatakan jika kami mungkin butuh bantuan mereka , setidaknya untuk memperbaiki kapal kami yang sekarat



“ aku setuju Komandan Sakti. Mungkin mereka punya galangan kapal yang bisa memperbaiki kapal ini “



Bisa dikatakan mereka berpikir terlalu jauh. Ideku sebenarnya adalah berlayar ke stasiun peristirahatan terdekat di wilayah terluar Kerajaan. Namun Dewa dan Rama mengajukan jika kami membantu , mungkin bangsa Jin akan membantu memperbaiki kapal kami. Kami bahkan tidak tahu apakah Putri sosok yang penting di dunia Jin



kami segera lepas landas menuju sinyal yang aku salin dari kapal asing itu. Kami terbang di bawah atmosfer menuju pulau tetangga yang sedikit lebih kecil dari pulau kami semula. Sepuluh menit kemudian , sinyal itu menuju ke sebuah gunung aneh di pulau tetangga.



“ Aku belum pernah melihat gunung seperti itu “



Celetuk Rama



Gunung itu berbentuk pyramid dan tidak terlalu tinggi. Mungkin sekitar 600 kaki atau 200 meter. Ada sebuah dataran di puncaknya sehingga kami dapat mendarat di atasnya. Ada banyak bebatuan menyerupai patung dan sebuah tanah lapang menyerupai landasan kapal , yang meyakinkan kami Gunung itu adalah bangunan buatan manusia.



“ andai saja kita punya kapal penelitian “



Gumam Rama. Kapal penelitian adalah kapal yang dirancang untuk melakukan misi penelitian di planet atau ekosistem asing. Ada banyak kapal penelitian di planet kami namun minim peminat. Aku membuka Ramp door , lalu turun bertiga bersama Indra dan Dewa. Rama menjaga kapal sedangkan Melati dan Bintang memutuskan untuk tidak turun.



Pemakaian senjata mematikan diizinkan , mengingat kejadian sebelumnya yang nyaris membunuhku. Kami tidak lagi membawa pistol kejut. Kami membawa pistol laser bertenaga tinggi yang dapat membakar daging manusia dan membunuhnya di tempat. Milikku bahkan sudah ditingkatkan sehingga dapat mengubah manusia menjadi debu. Kami berkeliling selama sepuluh menit mencari jalan masuk. Sampai kami berdiri bertiga di satu titik dan lantai itu tiba-tiba turun dengan sendirinya



“ wah awas !”



Indra terkejut. Kami berpegangan bertiga agar tidak jatuh. Lantai itu turun seperti sebuah lift , membawa kami turun semakin dalam hingga ke bawah tanah. Misalkan kecepatan lift 1 meter per detik, maka kedalaman gunung itu hingga ke gua bawah tanah di dasarnya sekitar 9000 meter karena kami turun ke bawah selama 15 menit. Namun lift itu turun dengan cukup cepat seperti lift pencakar langit di dunia kami sehingga andai kecepatannya 10 meter per detik , maka kedalaman gunung itu mencapai 9000 meter. Sebagai pengingat bangunan tertinggi di dunia kalian adalah 828 meter



Tidak ada cahaya di bawah tanah gunung ini. Kami menghidupkan lampu helm ke tingkat maksimal. Berbeda dengan lantai gua , lantai gua bawah tanah ini tampak sekali seperti buatan manusia. Kami melihat banyak kolom yang tingga dan megah yang membuat kami yakin Gunung ini adalah bangunan pencakar langit buatan manusia.



“ jangan sampai terpisah , teman-teman “



Kami tetap bersama. Kami berjalan menyusuri gua bawah tanah itu , bersiaga jika ada predator , suku pribumi atau apa pun yang akan mengancam kami. Setiap kolom ditulis dengan tulisan dari bahasa kami. Sangat menarik. Aku kira kami akan melihat tulisan-tulisan ular bangsa Jin namun kami justru menemukan tulisan Sansekerta



“ Awas!!”



Dewa menarikku karena hampir terperosok ke dalam jurang. Aku hampir terjatuh namun beruntung Dewa melihatnya. Kami melihat ke bawah dan Jurang itu cukup dalam.



“ kawan-kawan lihat “



Indra memanggil kami. Kami menghampirinya dan seketika tak percaya dengan apa yang kami lihat



“ apa ini kereta? “



Gumamku



“ tidak salah lagi, ini kereta layang. Sepertinya model lama “



Kereta layang karena kereta ini melayang di atas jurang yang tinggi. Aku melihat sepasang balok mengambang menyerupai rel sehingga tak salah lagi , ini kereta layang. Aku melihat tulisan Sansekerta di papan yang sepertinya gerbang masuk kereta.



“ Stasiun kota – Pusat perdagangan Pulau emas “



Pusat perdagangan Pulau emas ? Apa itu nama bangunan ini? Kami berjalan lagi dan menemukan sebuah prasasti di dekat stasiun itu.



“ Pusat persaingan Pulau emas, Jawa Dwipa, Dibangun ....”



Sekitar 78 ribu tahun yang lalu. Penanggalan tahun di prasasti menggunakan penanggalan di dunia kami sehingga kami seketika tahu Gedung pencakar langit itu dibangun 78 ribu tahun yang lalu. Atau sekitar 80 ribu sebelum Masehi. Itu artinya kami tiba di Bumi 2000 SM. Pada masa Batu tua atau zaman perunggu di beberapa belahan dunia. Hanya saja di prasasti ini , nama Planet ini adalah Gaia. Menariknya Gaia bukanlah bahasa Sansekerta. Lebih mirip nama seseorang. Tapi Jin itu menamakan planet ini Bumi, yang kurang lebih artinya daratan



Kami menemukan tangga menuju bagian gedung yang lebih tinggi. Kami menaiki tangga itu dan ketika sampai di puncaknya kami di sambut sebuah monumen kapal berbentuk bumerang



“ Kapal cepat rudal kelas gerhana matahari “



Gumamku. Kapal cepat kuno kursi tunggal yang sempat menjadi lambang Angkatan bersenjata Brahma. Kapal ini tidak digunakan lagi karena alasan yang tidak jelas. Banyak yang mengkategorikan kapal ini sebagai kapal pembom karena dapat membawa terpedo berdaya ledak tertinggi. Di masa depan banyak kapal perang bumi yang bentuknya menyerupai kapal cepat yang satu ini. Seperti contohnya B-2 spirit dan kapal misterius milik rezim nazi.



“ apa yang terjadi sebenarnya “



Celetuk Indra. Ada banyak tulisan kami di gedung ini, ada banyak kapal tempur kuno milik bangsa kami yang seolah menerangkan jika bangsa kami pernah meninggali planet ini. Tapi kenapa tidak ada sejarah yang tertulis tentang planet ini? Sejarah bangsa kami selalu bermula tentang penciptaan manusia oleh Pimpinan Agung ( yang masih hidup di planet Brahmaloka ) serta masa migrasi besar-besaran yang membuat kami menyebar ke seluruh penjuru galaksi hingga ke galaksi Bima sakti. Apa itu artinya bangsa kami pernah bermigrasi ke planet ini namun meninggalkannya karena suatu alasan? Yang jelas kami pernah di planet ini



Kami menyusuri makin dalam dan menemukan sebuah aula yang sangat luas. Ada sebuah panggung ditengahnya lengkap dengan sebuah sarkofagus (peti mati ) baik panggung atau sarkofagus itu tampak asing dan tak sesuai dengan bangunan di sekitarnya. Sinyal itu berasal dari sana. Kami bertiga naik ke panggung itu dan mendapati sinyal itu tertuju tepat ke sarkofagus.



Kami berusaha membukanya. Panggung itu jelas dibuat oleh pengunjung asing karena bahan dan bentuknya sangat berbeda dari benda di sekitarnya. Mulanya Dewa dan Indra yang berusaha membukanya. Aku melihat-lihat ke patung-patung di panggung itu dan menemukan tulisan Jin yang serupa dengan yang kutemukan di kapal



“ Jadi Bangsa Jin yang menemukan kembali tempat ini. Tapi bagaimana mereka masuk?”



Mengingat hampir tidak ada jalan atau tanda-tanda kedatangan mereka kecuali panggung ini. Dewa dan Indra tetap tidak bisa membukanya sehingga Dewa sempat punya ide untuk memotongnya dengan laser



“ jangan! Mari aku bantu “



Dan ketika aku menaruh tanganku di sarkofagus itu, sebuah cahaya muncul menyilaukan mataku dan aku seketika pingsan.



Aku terbangun di atas kasur , di sebuah kamar yang sangat mewah. Kepalaku terasa sakit seperti sehabis membentur sesuatu. Aku tidak ingat apa yang terjadi. Tadi aku di gua bawah tanah , Dan sekarang aku di kamar orang lain. Aku bangkit dari kasur itu , dan mendapati bahwa tubuhku sudah tanpa busana.



Aku hendak mencari kain menutupi tubuh dan kemaluanku namun seketika itu juga aku tak sengaja melihat pemandangan kota yang indah itu. Langit yang cerah , bangunan-bangunan tinggi menembus awan yang terbuat dari emas , dan ratusan kereta-kereta serta kapal terbang berlalu-lalang.



Aku berjalan menghampiri jendela itu , dan menoleh ke bawah. Aku mungkin berada di tengah gedung itu, namun bayangan di bawah telah terlihat sangat kecil. Aku tidak tahu aku di mana. Ini bukan Indahpura. Lebih mirip Brahmaloka namun bukan karena aku juga pernah ke sana. Di mana aku sebenarnya? Di mana Dewa dan Indra? Di mana yang lain?
 
Maaf sebelumnya ente @cleaner pasti anak baru ya? Sebenarnya ini cerita lama yg ada di akun yg udah di banned. Ceritanya juga punya om @Mashiro999 memang biasanya cuma 2 ribu kata saja per babnya

Hmmm, baru bukan yah, hehehehe
kalau di lihat dari tanggal join sih lebih tua 8 tahun lah dari dirimu, hehehe

Mengenai komentar saya itu mengenai tread yang baru ini yang di rasakan sepi dari Bro @Mashiro999.
Selain faktor yang saya sebutkan di atas itu banyak sih penyebabnya, tetapi kalau saya pribadi pelajari lebih ke arah yang saya utarakan di atas...
Faktor lainnya itu juga antara lain :
Banyak cerita2 yang bagus tapi mentok di tengah jalan karena banyak faktor, antara lain komentar para pembaca yang tidak tahu terima kasih, udah di kasih cerita bermutu, kritik se enak udelnya sendiri, yang akhirnya buat penulis2 itu jadi ngak enak mood buat lanjutin.
Faktor yang membuat cerita mentok di tengah jalan juga bisa karena kesibukan di RL masing2 penulis, begitu udah ngak sibuk, mereka udah ngak bisa lanjutin karena udah terbagi fokusnya waktu ada kesibukan di RL yang akhirnya udah ngak bisa lanjutin.
Kalau saya pribadi banyak penulis yang memang sudah sangat ahli dalam mengungkapkan ide dan inspirasinya tanpa membuat sebuah "kerangka" terlebih dahulu seperti yang mungkin kita di ajarkan di sekolah dahulu
Tetapi itu terkadang punya kelebihan atau kekurangan, kekurangannya yah lebih ke arah "kejadian" di luar dugaan misalkan kesibukan di RL yang menyita banyak waktu dan pikiran tersebut, tetapi kelebihannya kalau tidak terganggu fokus pikiran dan tenaga, begitu ada masukan atau inspirasi mendadak bisa "merubah" jalan cerita yang tadinya terlalu "gimana" gitu, jadi lebih menarik..
Yah itu adalah hak dan keahlian masing2 penulis lah, masing2 punya gaya dan cara menuangkan pikirannya dalam sebuah tulisan yang bisa menghibur kita semua.

Tetapi kita sudah baca klarifikasi dan Bro @Mashiro999 bahwa doi berkomitmen menyelesaikan dan membuat cerita2 yang cukup menghibur dan berkualitas, walau doi sendiri katanya ceritanya masih biasa aja ( sok merendah khan doi, wkwkwkwkw)
:Peace: :Peace: :Peace: :Peace: :Peace: :Peace:

Tapi memang benar kata doi, sekalipun forum ini sudah "menyediakan" fasilitas untuk memproteksi isi nya supaya tidak di plagiat oleh orang, tetap saja akhirnya ada yang melakukan hal tersebut, tuh di tread lain banyak yang ngeluh mengenai hal ini, padahal ceritanya udah tayang setelah di lakukan proteksi oleh forum ini...
Yah susah juga sih kalau itu karena di dunia nyata pun terkadang yang menciptakan sebuah karya juga kadang malah kalah tenar atau kalah terkenal dari yang cuma memakai atau memasarkan...

Yang sabar aja yah para penulis...
(Daku cuma bisa kasih semangat seperti itu aja)
 
Terakhir diubah:
Masalah rame kaganya cerita kan berdasarkan audiensi selera para pembacanya. Kita kaga bisa mempengaruhi faktor tersebut. Makanya Ind*mie aja banyak varian rasanya gitu.

Untuk ukuran cerita yang dibawakan sudah cukup bagus menurut saya. Lebih baik tetap semangat dan dipost aja, karena merupakan kehormatan eh kepuasan sejati bila cerita kita dimuat dan dibaca orang lain walaupun sepi pengunjung.

Masalah plagiasi memang jaman sekarang ada2 aja. Apalagi karya original seseorang seenak udel di jiplak atau diremake tanpa ijin. Jadinya banyak juga yang malas melanjutkan ceritanya atau hanyalah sekedar promosi aja di forum ini.

Idealisme dan realistisme pada penulis adalah dua sisi yang bertolak belakang. Ada yang suka membuat cerita memang hobi, ada juga yang buat cerita demi cuan. Toh manusia banyak motivasinya dan mana kita tahu hati seorang manusia.

Makanya saya juga bingung di forum ini banyak cerita yang menurut saya bagus namun mandek tengah jalan (Mangkrak LOL). Penulis begitu memang banyak faktor seperti yang dijelaskan suhu Cleaner. Tapi yang saya amati dan menilai stucknya cerita adalah cuman fantasi awal2 tanpa kerangka sehingga terjadi writer block / stuck ceritanya atau memang di RL sibuk jadi yah ditinggal.

Terkait plagiasi, ada beberapa penulis hebat / suhu yang memakai kerangka alur. Tapi yah kebiasaan masyarakat kita yang comot n monetisasi karya orang. Jadinya ibaratnya kayak gini deh.

Kalau maen perang2an ada dua kemungkinan.
1. Komandannya pasti menurunkan Panzer III dulu untuk tes ombak padahal punya Panzer VI Tiger. Takut dijiplak Panzer VInya sama musuh. Makanya kasih cerita asal2an atau cuman berapa chapter gitu terus berbayar (Kayak Paywall Berita, Ajegileh)

2. Komandannya bikin M2 Stuart dari nol, sewaktu dirasa kaga beres (Diplagiasi, diremake tanpa ijin, apalagi dimonetisasi). Langsung mangkrak dan dihentikan. Padahal ada ide bertahap mengembangkan ceritanya menuju M26 Pershing (Daripada Semakin Parah, Asoygeboy)

Yah begitulah menurut pribadi saya. Toh saya hanyalah orang yang suka baca cerita aja. Mohon maaf bila ada salah kata dan bersifat penyinggungan.
 
Bimabet
Episode 12


“ Oh , di sana kau rupanya “



Aku pun menoleh. Gadis remaja cantik itu muncul. Putri Nagagini. Ia jauh lebih cantik lebih putih bersinar jika dilihat langsung. Ia sedikit lebih pendek dariku, yang mana itu artinya dia gadis tertinggi yang pernah aku lihat. Terpesona aku lupa jika aku belum mengenakan pakaian



“ maaf , aku... sebenarnya sedang mencari sesuatu “



Sahutku menutupi batang kemaluanku yang mengacung tegak sempurna. Gadis itu hanya tersenyum santai



“ sudah santai saja. Aku sudah biasa. Anggap saja rumah sendiri “



Sahutnya. Aku hendak menutupi kemaluanku dengan selimut namun ia menariknya dan justru merapikannya



“ Kamu dari Brahmaloka?”



Tanyanya santai



“ kau tahu Brahmaloka? Tidak aku dari Indahpura “



Dia tahu kota di dunia kami. Apa dia pernah ke sana?



“ oh , aku belum pernah mendengarnya. Aku Cuma pernah tinggal di Brahmaloka. Mungkin hanya sebulan “



Sebulan di Brahmaloka kurang lebih 50 hari lebih di bumi.



“ tapi itu sudah lama sekali. Aku tidak ingat sudah berapa lama “



Tambahnya.



“ di mana aku? “



Ia duduk di tepi kasur dan menjawab



“ Pulau emas , di mana lagi . Kita sedang di salah satu kediaman pribadi di pusat perdagangan. Kota yang indah bukan? Sayangnya semua ini tidak nyata “



Tidak nyata?



“ Benar. Kamar ini hanyalah sebuah dunia maya yang digunakan untuk mengurungku. Kota di luar sana itu hanya semu , tidak nyata, dan tidak akan bisa dijangkau. “



Aku tahu konsep dunia maya ini. Sebuah dunia virtual berbasis komputer yang dirancang untuk mengurung seseorang. Biasanya tahanan politik , atau terpidana mati seperti teroris , pengedar narkotik , serta pembunuh berantai. Kesadaran seseorang diunggah ke dunia virtual ini sehingga meskipun raganya telah meninggal , maka kesadarannya akan tetap hidup sebagai salah satu kecerdasan buatan di dunia virtual itu. Yang artinya dia dipenjara selama di dunia virtual itu.



“ Aku tahu ragaku mungkin sudah lama mati. Atau jangan-jangan sudah membusuk. Aku hanya ingin bebas. Terkurung di dunia seperti ini membuatku sangat kesepian dan tersiksa “



Tapi bagaimana dia bebas jika tubuhnya telah mati? Dan bagaimana aku kembali?



“ itu mudah. Mulanya dunia itu tidak mempunyai jalan keluar. Namun ketika kau membuka sarkofagus itu , jalan keluar muncul sehingga kau sebenarnya bisa saja keluar kapan saja. Coba tepuk lengan kiriku “



Aku menepuknya dan sebuah layar muncul. Aku melihat banyak menu seperti lakukan panggilan , kirim pesan , pilih pakaian , atau pun tinggalkan area. Yang artinya aku bisa pergi sekarang



“ Menu tinggalkan awalnya abu-abu dan tidak bisa kupilih. Namun sekarang aku bisa “



Jika aku tekan menu tinggalkan maka kurasa aku akan kembali ke duniaku



“ benar karena kau masih hidup. “



Namun jika dia menekannya apa yang terjadi? Bukankah jiwanya menghilang selamanya?



“ Tidak juga. Saat aku pilih tinggalkan , maka aku seperti pingsan , dan aku terbangun kembali di kamar ini. Percuma saja , aku selamanya terkurung”



Itu buruk. Namun raut wajahnya tidak menggambarkan kekecewaan. Ia terlihat biasa saja. Ia mengajakku meninggalkan kamar. Ruang tengah kamar itu sangatlah luas. Lantai dan dinding seperti terbuat dari emas. Hanya saja tidak ada siapa-siapa di sini.



“ Bagaimana kau bisa mengirim sinyal ke luar? Ke dunia nyata?”



“ itu mudah. Aku memecahkan kode di dunia ini meski membutuhkan waktu hampir selamanya. Sehingga aku dapat mengirim pesan ke luar sana. Hanya saja aku hanya dapat mengirim pesan ke kapalku karena tidak ada yang dapat menerima sinyal pesanku termasuk kapal kalian. Aku menggunakannya untuk mengirim sinyal S.O.S “



Jadi begitu. Komunikator kami tidak dapat menerima pesan dari sini karena sinyalnya berbeda. Aku hanya menyalin sinyal itu dan mengkonversinya ke komunikatorku.



“ Terima kasih kau sudah menghabiskan waktu sampai ke sini. Tapi seperti yang kau tahu, aku tidak bisa membayar kalian “



Dan aku juga tidak menemukan apa-apa di gua itu.



“ Jadi bagaimana sekarang? “



Tanyaku bingung



“ kau mirip seperti suamiku. Raksasa besar yang gagah. Hanya saja kau lebih putih “





Aku tahu dari tatap matanya ke mana pembicaraan itu menuju. Aku berdiri dan mengatakan



“ aku harus kembali “



Namun ia memegang tanganku , lalu mendudukkan aku kembali. Aku tak sengaja meraih lengannya , dan tiba-tiba layar itu muncul kembali. Layar itu memunculkan nama seseorang yang menggunakannya. Waktu aku membukanya , layar itu menunjukkan namaku. Namun ketika layarnya terbuka, aku sadar namanya bukan Nagagini. Aku harus pergi dari sini



“ Tinggallah di sini bersamaku “



Ia lalu membuka seluruh pakaiannya , menunjukkan tubuhnya yang sangat indah. Hasratku untuk pergi seketika hilang. Aku kehilangan kendali. Aku tak menyangka nafsuku bisa menguasaiku. Kuremas buah dadanya dengan nafsu dan ia pun mendesah pelan



“ ahhh kau menyukainya kan? Nikmatilah . Cumbulah buah dadaku “



Kucumbu buah dadanya seliar-liarnya. Ia mendongakkan kepalanya , mendekup kepalaku dengan kedua kepalanya dan terus mendesah. Kuhisap ganas buah dada itu sambil sesekali menjilatnya dengan lidahku. Aku berpindah ke buah dada yang satunya , mencumbu sepasang buah dada itu dengan bergantian.



Aku menggulingkan tubuh indahnya di atas lantai. Penisku sangat gerah seolah tak sabar ingin menyeruduk lubang kemaluannya. Kuremas buah dadanya dan dengan nafsunya kumasukkan batang kemaluanku dengan kasar. Ia pegang kedua lenganku dan sambil mendesah keenakan ia berbisik



“ guncang yang keras sayang. Guncang aku sekuat yang kau mau “



Aku mulai menggenjotnya. Kuremas buah dada itu , kulahap lehernya dengan nafsu , sambil kugenjotkan penisku sekencang-kencangnya. Desahannya sangat keras membuat ruangan yang sepi itu menjadi ramai. Kedua selangkangan kami bertepuk-tepuk keras ikut meramaikan seisi ruangan.



“ ooooohhhh”



Ia mencakar-cakar punggungku. Kami pun berganti posisi. Ia menengkurapkan tubuhnya di lantai sedangkan aku menggenjotnya dari belakang. Kedua tangannya meremas lantai sedangkan kedua tanganku menyusup meremas buah dadanya dari belakang. Aku kecup kembali lehernya dari belakang dan mempercepat genjotanku. Tanpa ampun batang kemaluanku terus menusuk keluar masuk dengan sangat cepat memukul-mukul pinggulnya dengan selangkanganku.



Ia memekik keras dan panjang lalu mencapai puncak kenikmatannya. Aku masih terus menggenjotnya terbius oleh nafsu yang menggebu-gebu. Aku angkat tubuhnya dan kami kembali berganti posisi. Kupangku tubuh indahnya dan sambil kembali meremas buah dadanya dengan liar aku terus mengguncang-guncang lubang kemaluan serta tubuh indahnya tanpa ampun.



Tubuhnya semakin lemas dan ia hanya pasrah. Ia orgasme hebat namun aku tetap tidak memberinya ampun. Aku terus menggenjot tubuh indah itu dan masih terus meremas-remas buah dadanya yang indah itu. Ia taruh kepalanya di pundakku dan aku pun ejakulasi hebat di dalam lubang kemaluannya.



Aku lepaskan tubuhnya dan ia pun berlutut pasrah di lantai. Aku berdiri menaruh kemaluanku di depan wajahnya dan ia pun membuka mulutnya lebar-lebar lalu mulai mengulum ujung penisku. Ia kulum ujung penisku dan sesekali menjilat-jilatnya. Ia menelan sisa-sisa air maniku lalu ia keluarkan dari mulutnya dan mengocok-ngocok keluar sisa-sisanya dengan jemarinya.



“ kau tidak usah pergi. Di sini kau bisa memiliki aku “



Aku pun tergoda. Ia sangat menggairahkan dan menggoda. Ia usap penisku dengan telapak tanganku dan dengan tatapan nafsu , di ronde kedua ia mulai mengocoknya. Ia mengocok penisku sampai kembali menegang sempurna lalu ia melepaskan tangannya dan tidak menyentuh penisku seujung jari pun. Ia lalu mengizinkanku mengocok-ngocok penisku di depan wajahnya hingga ejakulasi hebat membanjiri sekujur tubuh , buah dada hingga wajah cantiknya



“ Sakti! Bangun! Jangan mati dulu! Sakti !!!!!”



Aku tiba-tiba mendengar suara Melati. Namun gadis itu mendekapku dan hampir mencumbu bibirku. Aku lepaskan dia lalu mendorongnya pelan. Ia hendak menerbab tubuhku , dan saat itu juga aku terbangun.



Aku melihat Bintang , Melati dan yang lainnya. Kedua gadis itu hampir menangis. Begitu juga dengan Saras , Maya dan Githa. Aku sudah kembali ke kapalku. Aku menoleh Indra dan bertanya apa yang terjadi



“ Kau tersetrum peti mati itu. Kami membawamu kembali ke kapal dan Rama bilang kau hampir mati “



Aku? Hampir mati? Bagaimana bisa? Sex itu sangat nikmat sampai-sampai aku berhasil terbius. Sementara di dunia nyata aku hampir mati. Aku tidak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya. Siapa Nagagini ini sebenarnya ? Mengapa ia menggunakan identitas orang lain? Dan untuk apa ia mengundangku? Yang hampir kehilangan banyak waktu karenanya



“ maafkan aku teman-teman. Kurasa kita kembali ke rencana awal “



Berlayar menuju tempat peristirahatan terdekat lalu kembali ke galaksi kami.



“ Komandan. Tapi aku berhasil mengunduh data dari Jaringan Nirkabel Bangunan ini. Sebagian besar membutuhkan proses enkripsi , namun beberapa dapat diakses sehingga kita mendapatkan ada setidaknya lima kota besar di sekitar sini “



Ujar Rama. Kota-kota itu , Saranjana , Alas Purwo, Pantai Dewa , dan kepulauan Naga



“ abaikan semua Rama. Kita bermalam lalu meninggalkan planet ini esok siang “



Sahutku.



“ Tuan. Bagaimana dengan kami?”



Tanya Bintang bingung



“ Kita akan bahas itu nanti malam “



Aku pun bangkit dan kembali ke anjungan. Kami lepas landas meninggalkan gunung itu , namun tidak dengan misterinya. Kami terbang rendah menuju pantai tak berpenghuni di selatan gunung itu. Seperti biasa kami terbang rendah mengobservasi pantai Itu selama lima menit , memastikan tidak ada pemukiman suku pribumi di dekatnya. Kami tidak mau terlibat perang lagi



Kami mendarat tepat di tepi pantai , di dekat sebuah kali yang bermuara ke lautan. Saat itu matahari terbenam. Kami semua turun. Githa , Maya turun dari kapal dan berlari menuju kali. Mereka melepaskan seluruh pakaiannya dan mulai mandi sore bersama pasangan mereka. Bintang menyingkir melarikan diri sewaktu Dewa dan Indra hendak melepaskan pakaian mereka.



“ Tuan , aku dan Melati , sepertinya mandi di tempat lain saja “



“ Tunggu! Saras !”



Aku lalu menyuruh Saras menjaga mereka.



“ aku tidak suka mandi di alam luar. Tapi baiklah , aku jaga mereka saja “



“ Permisi Tuan “



“ Dah Sakti “



Mereka pun pergi. Aku hanya berdiri diam di pantai itu. Sama seperti pantai di tanah asal Melati , ombaknya tinggi. Tapi bagi bajingan nekat seperti teman-temanku , bukanlah masalah. Namun mereka lebih memilih mandi di kali tak jauh dari pantai itu.



Aku masih tak percaya aku tergoda dengan Wanita misterius itu. Bagaimana jika aku benar-benar mati? Apa aku akan selamanya tinggal di dunia itu? Apa yang aku pikirkan? Apakah itu kelemahanku? Apa aku selama ini aku mengizinkan amarah , dendam , emosi dan nafsu menguasaiku? Kurasa begitu karena aku hanya manusia biasa



“ Oi Sakti! Rama ! Apa kalian akan bergabung?”



Indra memekik memanggil aku dan Rama.



“ Tidak “



Aku menolaknya sementara Rama diam saja.



“ Bagus , karena kami bisa bersenang-senang “



Indra menerkam Githa dan mereka pun mulai bersenggama di pinggir kali. Dewa dan Maya sudah melakukannya lebih dulu. Seperti biasa tanpa peduli keberadaan kami , mereka menggenjotkan penis mereka di kemaluan pasangan mereka masing-masing. Dengan posisi misionari , Indra menggenjot Githa sambil meremas buah dadanya. Sedangkan Dewa menggendong Maya dan menggenjotnya seliar-liarnya



Aku dan Rama menyingkir karena kurasa kami tidak perlu melihatnya



“ data-data asing itu , bagaimana kau mengambilnya? “



Aku bertanya bagaimana Rama mengambil data-data dari gunung itu sedangkan setahuku jaringan nirkabel memiliki sinyal yang berbeda yang tidak bisa ditangkap kapal kami.



“ Sebuah jaringan muncul di komunikator kami tidak lama sebelum Kalian kembali. Jaringan itu sangat primitif dan sangat lamban. Tapi bukan berarti kita tidak bisa terhubung. Aku harus meretas jaringan tersebut agar dapat mengakses data di dalamnya “



Aku tidak mengerti. Apakah itu artinya ada beberapa jaringan berbeda di gunung itu? Atau dalam arti kecilnya , Gadis misterius itu mengirim sinyal dari jaringan yang berbeda? Akhirnya aku mengesampingkan itu semua dan memutuskan untuk melihat data yang Rama unduh dari gunung itu. Sayangnya aku menunggu beberapa jam lagi sampai data tersebut dapat diakses



“ sewaktu pingsan , aku seperti terbangun di dunia lain. Sebuah dunia virtual. Di sana aku bertemu wanita itu “



Aku menceritakan semuanya pada Rama



“ Benarkah Komandan? Apakah kau yakin itu bukan mimpi?”



Aku mengangguk. Aku bilang ia tidak bisa mengirim sinyal dari gunung langsung ke kapal karena jaringannya berbeda



“ Itu mustahil komandan. Kurasa ia keliru “



Sahut Rama.



“ benarkah? Baiklah kurasa kita lupakan saja masalah itu “



Dan akhirnya kasus itu tetap menjadi misteri dan aku tidak pernah tahu siapa wanita yang aku tiduri itu. Itu malam terakhir kami di bumi. Aku harus memutuskan nasib kedua gadis itu. Apakah aku akan membawa mereka , atau aku akan meninggalkan mereka.



Aku berencana mengajak mereka pulang ke galaksiku. Terutama Bintang. Tapi semua itu tetap tergantung mereka. Apakah mereka mau ikut kami ke dunia kami , atau mereka memilih menetap. Yang pasti , mala petaka menunggu kami. Angkatan laut pasti sudah menunggu kami dan siap membunuh kami. Karena itu , aku harus siap dan tidak boleh gegabah agar tidak membunuh kami semua. Pertarungan melawan Angkatan laut membuat aku berpikir , kalau mungkin saja kami butuh senjata yang lebih baik. Mungkin sebuah kapal baru.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd