Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Penjelajah Samudra S4

Episode 13


Malam itu malam terakhir kami di planet bumi. Kami mendirikan api unggun , menikmati masakan asli yang dibuat oleh manusia pribumi planet ini. Siapa lagi jika bukan Bintang dan Melati. Setelah melakukan sex tadi sore , Dewa dan Indra menangkap ikan sebanyak-sebanyaknya dari kali lalu malam itu kami menyantapnya



Rasanya seru sekali. Bermalam di alam bebas , dengan api yang hangat dan makanan yang lezat. Bintang dan Melati duduk di kiri dan kananku. Kami menyantap ikan bakar yang sangat lezat , dengan lauk nasi dan rebusan sayuran. Bintang juga membawa peralatan masaknya yang ia buat sendiri. Melati menghidangkan buah-buah sebagai menu penutup malam itu.



Mereka semua lalu meninggalkan Kami bertiga saja di pantai. Aku akhirnya bicara serius tentang nasib mereka. Melati menatapku serius sedangkan Bintang hanya menunduk. Kami bertiga masih duduk di api unggun itu dan mulai berbicara serius



“ Dunia ini adalah dunia yang paling indah yang pernah aku temukan seumur hidupku. Tapi tetap saja , aku punya rumahku sendiri. Aku tahu, dunia ini apakah dunia kalian. Jadi aku ingin bertanya , apakah kalian ingin kami temukan rumah baru di dunia ini? Atau kalian ingin ikut kami berlayar ke dunia kami ? “



Tanpa ragu Bintang menjawab



“ Aku ini orang yang diasingkan Tuan Sakti. Aku diasingkan karena mereka menuduh aku penyihir “



“ apa kau benar-benar penyihir?”



Celetuk Melati



“ Melati , kita sudah bahas ini kan? “



Melati tertawa terbahak-bahak. Penyihir? Yang benar saja. Aku belum pernah melihat sihir seumur hidupku.



“ Kalau aku, aku sebenarnya bingung. Apa boleh aku menjawabnya esok?”



Bintang menepuk pundak Melati



“ jadi kau benar-benar masih bingung ?”



“ tentu saja. Aku ingin melihat dunia di luar sana , tapi aku masih ingin pulang ke mari. Ini rumahku “



Aku mengerti itu. Keputusan yang sulit. Melati diasingkan tapi masih di kampung halamannya. Sedangkan Bintang , ia diasingkan jauh dari kampung halamannya sehingga ia tidak punya masalah pindah ke dunia yang lain lagi



“ jadi , Nona Melati ingin kami antar pulang ke pantai itu lagi?”



Ia menggeleng kepalanya



“ Itu dia aku bingung. Kalian tahu itu mustahil. Karena itu aku ingin waktu untuk memikirkannya “



“ Baiklah kami tunggu hingga esok “



Melati mengangguk dan aku pun memadamkan api unggun itu. Kami kembali ke dalam dan mereka masuk ke kapsul mereka. Aku kembali ke Anjungan dan seperti biasa tidur di kursi kemudi. Aku lalu tertidur. Namun aku terbangun setelah seseorang membuka Ramp door.



Aku melihat Melati di luar sana, berjalan menuju pantai. Aku keluar menghampirinya dan ia pun menoleh. Tatapan itu kembali.



“ Aku belum menjawab pertanyaanmu “



Ucapnya. Aku hanya diam.



“ aku tidak akan menjawabnya sebelum kau mengenal siapa aku “



Ia menjulurkan tangannya. Aku memegangnya lalu ia meraih helm dari pinggangku , dan berbisik



“ kenakan helmmu”



Aku mengenakannya. Dan tak lama seberkas cahaya muncul di atas pasir pantai. Sebuah kubangan air muncul. Melati melepas seluruh pakaiannya hingga ia bugil dihadapan mataku. Ia mengenakan perhiasan menyerupai emas yang ia ambil dari tempat persembunyiannya dan seketika sebuah gaun yang sangat indah muncul menutupi tubuhnya. Gaun dengan gaya dan corak yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Ia mendekupku lalu kami pun masuk ke dalam kubangan air itu.



Kami masuk ke sebuah lubang yang sangat luas nan gelap. Tekanan air sangat tidak normal. Ia tidak melepas pelukannya dan memberi isyarat kepadaku untuk tidak melepaskan pelukanku. Seberkas cahaya muncul dan betapa terkejutnya aku ketika tiba-tiba sebuah kapal yang sangat besar muncul di hadapanku.



Cahaya dari kapal itu membuat lubang gaib yang sangat gelap itu seketika terang benderang. Sambil mendekupku , Melati membawaku masuk ke dalamnya. Kapal itu berbentuk seperti ikan Manta , dengan panjang kurang lebih 450 kaki atau sekitar 150 meter. Ketika kami masuk , air perlahan surut dan seragamku tiba-tiba saja kering



“ Selamat datang di kapalku Sakti. Anggap saja rumah sendiri “



Ia menuntunku masuk ke kamarnya. Sebuah layar muncul dari telapak tangannya dan ia menekan beberapa menu sambil berjalan menuntunku. Kapal itu lalu bergerak sendirinya dan layar itu pun tertutup.



“ kapal ini , apakah digerakkan dengan autopilot?”



Tanyaku. Ia mengangguk.



“ begitulah. Aku lebih suka berkelana sendiri jadi kapal ini beroperasi tanpa awak. “



Aku masih terkejut. Siapa sebenarnya gadis ini? Jadi dia bukan gadis pribumi yang diasingkan?



“ tergantung apa maksudmu pribumi? Penghuni asli planet ini? Tentu , aku lahir dan dibesarkan di planet ini. Tapi apakah aku manusia biasa seperti Bintang? Tentu saja tidak “



Kami masuk ke kamarnya. Kamar yang sangat mewah dengan Nuansa serba putih. Ia melepaskan perhiasan itu dan ia pun kembali bugil. Aku melepas helmku namun aku masih berdiri bingung.



“ Jadi siapa namamu sebenarnya?”



Dan ia pun seketika memelukku.



“ aku punya banyak nama Sakti. Setiap bangsa Memanggilku dengan nama berbeda. Tapi aku , aku ingin kau mengenalku sebagai Melati. Aku ingin kau mengenalku sebagai manusia biasa “



Lirihnya pelan.



“ Jadi. Kenapa kita di sini?”



“ Aku ingin kita bercinta tanpa gangguan orang lain. Aku ingin kau menyetubuhiku “



Apa?



“ aku mendengar pembicaraan kalian malam itu. Itu adalah hal yang paling aku takutkan. Setiap Raja , Setiap Kaisar , Setiap Dewa di Planet ini bertekuk letut memohon cintaku. Sementara kau? Kau justru membuatku memohon “



Aku hanya diam. Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku tahu ini akan terjadi tapi secepat ini?





“ aku tidak menjawab pertanyaanmu sore itu karena aku ingin mengatakannya saat kita berdua saja. Sakti , aku rela melepas statusku sebagai Putri Yang Mulia Ryujin yang Agung , demi selalu bersamamu . Aku pergi ke mana pun kau pergi. Aku ikut ke mana pun kau membawaku. Karena aku , Putri dari Yang Mulia Ryujin yang Agung , telah jatuh cinta kepadamu. “



Saat itu juga emas itu berubah menjadi perunggu. Untuk sesaat seisi kapal itu menjadi tembus pandang , dan akhirnya untuk pertama kalinya aku melihat sebuah peradaban yang sangat maju , di Planet Bumi. Sebuah kota metropolitan bertabur cahaya warna warni , tersembunyi di bawah laut. Tidak ada cara bagi manusia menemukannya dengan kedalaman sedalam ini. Kapal itu kembali seperti semula dan aku pun mencumbunya.



Air mata turun dari wajahnya. Aku lepaskan seluruh seragamku hingga kami berdua sama-sama polos tanpa busana. Kudekup tubuhnya yang mungil , lembut dan halus lalu kami pun kembali bercumbu. Ku gendong dia , lalu sambil bercumbu mesra , kubawa dia dipelukanku , lalu aku rebahkan tubuhnya di atas kasur. Ku tindih tubuh mungilnya sambil kutatap wajahnya manisnya



“ Cumbulah aku malam ini Sakti. Nikmatilah keperawananku. Nikmatilah tubuhku “



Kulahap lehernya lalu kujilat-jilat dengan lidahku. Lucu aku pernah bermimpi mencumbunya dan kini semuanya nyata. Kuremas buah dadanya dan sesekali kumainkan putingnya dengan jemariku. Aku naikkan bibirku ke telinganya dan mulai mencumbunya. Ia mendesah-desah halus menikmati cumbuanku. Kuraba kemaluannya yang masih perawan , lalu kuusap pelan dengan jemariku



Ia peluk tubuhku dan terus mendesah-desah halus. Kemaluannya mulai basah dan tubuhnya mulai menggeliat. Ia remas punggungku , menikmati gosokan jemariku dan cumbuan bibirku. Kutempelkan penisku di bibir kemaluannya yang sudah sangat becek, lalu mulai menggeseknya



Desahannya semakin keras. Kugesek-gesek kemaluanku di bibir kemaluannya yang masih perawan sambil meremas gemas buah dadanya. Ia meremas kasur dan kepalanya mulai menggeleng-geleng. Kulepas penisku dari bibir kemaluannya , kalu sambil meremas-remas gemas kedua buah dada itu, kuarahkan bibirku kesana dan mulai menghisap-hisapnya



Tubuh Melati semakin menggeliat dan desahannya bertambah keras. Jemariku kembali ke bibir kemaluannya dan menggosoknya dengan liar. Ia remas kasir itu dan tiba-tiba melolong panjang. Melati mencapai puncak kenikmatannya. Cairan kenikmatan memuncrat mengenai tubuhku dan tubuhnya pun berkedut-kedut hebat.



Aku duduk diatas kasur dan Ia pun bangun. Ia mendekat lalu berlutut diantara kedua selangkanganku. Ia remas penisku lalu mengocok-ngocoknya pelan. Ia julurkan lidahnya , dan ia pun mulai menjilat-jilati ujung penisku. Ia menjilatinya pelan sambil mengocok-ngocok batang kemaluanku naik turun dengan jemari lentiknya. Sesekali ia kecup , ia hisap ujung penisku itu , lalu ia kembali menjilatnya dengan irama yang pelan sehingga aku dapat menikmatinya dengan nyaman



Ia tenggelamkan batang penisku ke dalam mulutnya dan mulai mengulum-nguliminya. Kepalanya naik turun memompa-mompa penisku. Persis seperti malam itu aku menikmatinya. Kubelai pelan rambutnya , menikmati permainan bibirnya yang luar biasa. Ia lepaskan bibirnya dari kemaluanku dan ketika wajah kami bertemu , kami bercumbu seliar-liarnya.



Aku dorong tubuhnya di atas kasur dan kembali menindihnya. Aku tahan kedua tangannya dan terus mencumbunya. Kedua bibir kami saling mengecup satu sama lain dan lidah kami saling bersilat-silat. Aku lepaskan cumbuanku dan kami pun siap untuk permainan puncak



“ Aku sayang kamu Sakti. “



Perlahan-lahan kutusukkan kemaluanku ke dalam lubang perawannya. Ia memekik terkejut dan berdesis kesakitan. Aku pernah melakukannya sebelumnya jadi tidak sulit lagi bagiku. Kutahan kedua tangannya dan mulai menggenjotnya. Aku melakukannya dengan perlahan agar ia tidak terlalu kesakitan



Rintihannya perlahan berubah menjadi desahan. Aku mempercepat Tempo genjotan penisku. Desahannya semakin keras dan kencang , dan aku pun semakin nafsu mendengar suaranya yang menggemaskan. Dinding kemaluannya yang masih sempit membuatku semakin nafsu untuk menggenjotnya. Ia memekik kuat dan kami pun keluar bersama-sama



Aku diamkan penisku menikmati ejakulasi di dalam lubang kemaluannya. Aku merenggut keperawanannya. Nafasnya terengah-engah dan ia pun sangat puas. Aku pun begitu.



“ Terima kasih sakti. Aku sangat bahagia malam ini. Aku sangat puas. Puaskanlah dirimu malam ini. Aku milikmu Sakti “



Kami bersenggama berulang-ulang kali , mencoba segala gaya. Kadang ia di atas , kadang ia di bawah , kadang ia menungging dan aku mengguncangnya dari belakang , kadang aku menggendongnya. Tak terhitung berapa kali ia berhasil membuatku meledak tak terhitung berapa kali ia memuncrat. Aku paling suka ketika ia menunggangiku dan menggenjotku. Namun tiba-tiba saja, semua itu sirna dan aku terbangun dari mimpiku



“ Awww “



Sekujur tubuhku terasa sakit. Tak kusangka semua itu hanya mimpi. Tapi aku bingung semua itu terasa nyata bahkan aku merasakan bagaimana buah dadanya dan bagaimana keperawanannya. Ini kedua kalinya aku bermimpi bersetubuh dengan Melati. Apa itu artinya aku mulai berpikiran kotor? Apa aku ‘sehaus’ itu? Apa sebaiknya aku memohon kepada Githa untuk melakukannya di tempat yang jauh?



Tadinya aku hendak mengajak Githa melakukannya karena kebetulan ia telah bangun dan sedang mandi di kamar mandi. Tapi ketika aku bangun dari kursi kemudi , tubuhku terasa remuk seperti sehabis bercinta ratusan kali. Aku kembali ke kursi kemudi untuk istirahat. Aku harus cari cara menahan nafsuku atau aku akan kembali menjadi pria mesum seperti zaman bujangan dulu.



“ Sakti! Aku sudah buat keputusan “



Pagi itu di tepi pantai kurang lebih dua jam setelah matahari terbit. Kami kembali berbicara bertiga tentang bagaimana keputusan Melati. Akhirnya ia rela meninggalkan bumi , dan memulai hidup baru di lautan antariksa. Persis seperti mimpiku semalam. Ah tidak itu hanya mimpi. Melati gadis biasa yang diasingkan , bukan putri Yang Mulia Ryukyu , Ryuju , Rully , ah apalah itu , Yang Agung.



“ Baiklah , Jadi ini pagi terakhir kita semua di Bumi. Mulai hari ini , kalian berdua akan melihat dunia yang baru “



Melati sangat antusias. Ia berlari naik ke kapal , meninggalkan kami berdua saja. Namun Bintang sempat melihat , menoleh ke arah laut , hutan , perbukitan di sekitar kami. Lucu kemarin Melati yang berat meninggalkan bumi. Namun pagi ini , Bintang yang seolah berat meninggalkannya.



“ aku sadar . Rasanya berat meninggalkan rumah. Dan terjadi lagi. Aku harus pergi lagi. Namun paling tidak kali ini , aku tidak sendiri. Aku punya sahabat baikku , dan teman-teman baru. Tuan , aku tak sabar melihat seperti apa dunia di luar sana. “



Bisiknya. Ia menatapku serius. Kupegang tangannya , lalu aku tersenyum. Ia pun ikut tersenyum. Aku pun senang ada suasana baru di kapal kami. Ada Bintang dan Melati yang akan memberikan warna baru di kapal ini. Aku pun tak sabar seperti apa hari yang akan datang nanti.



“ mungkin tak seindah duniamu. Namun seekor burung yang cantik, akan semakin nampak kecantikannya ketika ia terbang bebas keluar sangkarnya “



Dan Bintang pun tersenyum geli



“ Jadi menurut Tuan. Aku ini sama burung begitu? “



“ Nah , bukan begitu maksudku. Maksudku ....”



“ tenang saja aku cuma bercanda “



Dan dia pun tertawa. Itu pertama kalinya aku melihat Bintang tertawa lepas. Cantik dan manis sekali. Namun alangkah baiknya jika ia jarang melakukannya. Karena dia dapat membunuhku , dengan keimutan dan kecantikan yang terpancar dari tertawanya itu.



Tamat Season 1
 
Episode 14


“ Bersiap untuk lepas landas teman-teman”



Mesin kapal dihidupkan. Semuanya telah siap di posisi mereka masing-masing. Hanya empat gadis itu yang bersantai di kabin kapal. Kami melakukan perjalanan dari bumi , menuju sebuah tata surya sejauh ratusan tahun cahaya. Perjalanan memakan waktu belasan jam. Sedikit lebih lama karena kapal tidak dalam kondisi stabil , sehingga lebih aman jika kami memperlambat kecepatan hyperdrive.



Kami meninggalkan atmosfer bumi. Aku menghidupkan mesin hyperdrive dan mulai memasukkan koordinat tujuan. Status kami adalah buronan angkatan laut. Maka aku memasukkan sebuah tata surya di mana keberadaan Angkatan laut tidak begitu dominan. Tapi bukan berarti tidak ada sehingga kami tetap harus hati-hati.



Kami membawa kurang lebih tiga kontainer makanan. Ada beras , ada sayuran dan buah-buahan , ada banyak bibit dan beberapa ikan serta daging hewan. Kurasa cukup untuk 30 hari lebih jika kami berhemat. Namun bisa lebih lama lagi jika bergantian dengan ransum dari kapal kami.



Tujuan dimasukkan . Dengan kapal bermesin sebelah , kami meninggalkan bumi menuju dunia yang baru. Perjalanan memakan waktu belasan jam. Kami membatasi kecepatan agar kapal tetap stabil meski bermesin sebelah. Kami melewatinya dengan mengobrol bersama , makan bersama , dan bermain beberapa permainan. Maya dan Githa telah mengajari Kedua awak baru kami bagaimana cara memasak dengan peralatan listrik , dan mereka langsung mengerti. Kami makan siang dan makan malam dengan masakan khas bumi.



Kami bisa saja menjual bukti perjalanan beserta koordinat planet itu ke perusahaan besar. Aku dapat mendapat puluhan juta tahil atau jika bulan dan planet di sekitarnya juga berharga, aku dapat menukarnya dengan sebuah planet di galaksi kami sehingga aku dapat memiliki planet pribadi. Tapi aku tidak akan melakukannya. Dari dulu aku bukan orang seperti itu.



Belasan jam ternyata bukan waktu yang lama. Kami tiba di tata surya itu , tanpa gangguan dari angkatan laut. Hanya ada satu planet di tata surya ini dengan beberapa bulan dan beberapa situs penambangan baik di planet atau bulan-bulan tersebut. Kami melompat menuju tujuan kami , sebuah situs penambangan asteroid yang terbengkalai menjadi situs Pelacuran dan pengendaran narkotik.



“ Komandan , kau serius kita akan ke tempat seperti ini? Bagaimana dengan kedua gadis itu?”



Rama memperingatkanku apakah kami benar-benar akan berlabuh di sarang penyamun, yang mungkin membahayakan Melati dan Bintang. Tapi kami tidak punya banyak pilihan. Hanya tempat ini yang dapat kami kunjungi sebagai buronan Angkatan laut.



“ Bintang merah , disini Kapal Dagang Penjelajah Bintang , meminta izin untuk berlabuh “



“ Diizinkan Penjelajah Bintang , kuharap kalian bawa ‘permen’ yang banyak “



Kami berlabuh di deck salah satu yang disediakan. Kami mengenakan seragam karena tidak ada oksigen di deck itu. Kami turun dari kapal menuju gedung utama. Aku mengunci kapal agar tidak ada berandalan yang mencurinya.



“ wah , Bintang lihat bebatuan-bebatuan itu! Mereka melayang! “



Melati sangat antusias melihat asteroid-asteroid di sekitar kami. Bintang juga tak kalah antusias



“ Dengar , jangan sampai terpisah. Tidak ada orang baik di tempat ini “



“ mengerti “



Kedua gadis itu mengangguk



“ Dewa , Indra , jaga mereka “



“ beres Komandan “



Mereka menunggu di ruang tunggu sementara Aku dan Rama menuju loket perbaikan kapal. Pemiliknya seorang bandit tua yang pensiun. Kami mengajukan perbaikan total. Termasuk sebuah mesin bagian kanan dengan sayap yang baru. Serta perbaikan segala bagian kapal yang rusak.



“ Kalian tidak akan suka jumlahnya anak muda. Apalagi untuk buronan seperti kalian “



Sahut Kakek tua itu.



“ Tidak masalah. Apa satu kontainer permata merah cukup? “



Kakek tua itu tertawa



“ aku tidak punya kembaliannya nak. “



“ ya sudah simpan saja “



Dia menggeleng kepala



“ tidak ada peraturan seperti itu di sini. Aku buatkan kalian Vocer belanja saja “



Kakek tua itu membuatkan kami vocer belanja. Vocer yang bisa digunakan di bar , rumah bordir , kabin dan seluruh toko di situs ini. Kami setuju. Aku menemani Rama keluar kembali , untuk mengawas awak dermaga yang akan membongkar muat kapal kami. Nota serah terima lalu dibuat , lengkap dengan keterangan jumlah kendaraan dan kontainer di dalam kapal.



Butuh sehari semalam untuk memperbaiki kapal itu. Kami turun dari ruang tunggu , menuju bekas lokasi pertambangan di mana pertokoan , bar , kabin dan rumah bordir berada. Sungguh tempat yang kumuh , kotor dan penuh dengan orang mabuk serta pelacur telanjang murahan.



Lift berada di tengah-tengah di kelilingi oleh pertokoan dan yang lainnya. Ada sebuah bar telanjang di dekat lift yang merupakan bar paling besar di tempat ini. Ada beberapa rumah bordir , yang lebih kecil di sekitarnya tapi jauh lebih kecil. Kabin berada dua lantai diatas kami dan hanya bisa diakses melalui tangga. Aku menjaga kedua gadis itu agar mereka tidak diculik dan diperkosa berandalan-berandalan ini.



Kami menyewa lima kabin yang semuanya bersebelahan. Masing-masing mempunyai kapsul yang cukup untuk dua orang. Tidak ada kamar mandi jadi kami harus bercampur dengan orang lain. Bau makanan basi , air kencing dan air mani bercampur di lorong kabin. Melati seketika muntah ketika kami baru masuk. Mereka tidur berpasang-pasangan sedangkan aku tidur sendirian. Kami menggunakan wewangian agar segala macam bau itu hilang.





Mereka semua mengunci kabin dan tidak keluar lagi. Aku mengganti pakaian lalu keluar ke lorong. Aku kira mereka akan keluar setelah menaruh barang namun ternyata tak satupun yang sudi. Seorang pelacur yang sudah cukup tua berjalan menghampiriku.



“ hei tampan. Mau bersenang-senang?”



Aku menggeleng kepala. Namun aku melihat ada satu bayi tertidur di kabin tempat ia baru keluar. Aku kembali ke kabinku lalu menghampiri pelacur itu, lalu memberinya 10 tahil emas dari tasku.



“ bawa bayi itu pergi dari sini. “



Dia terkejut. Ia mengangguk lalu segera menyembunyikan emas itu di sakunya



“ Terima kasih , kau baik sekali. “



Ia kembali ke kabinnya lalu mulai berkemas dan akhirnya menutup pintunya. Setidaknya emas itu cukup untuk pindah ke planet layak huni. Aku keluar dari lorong kabin menuju pertokoan. Aku turun ke lantai dasar dan masuk ke sebuah gua. Banyak pelacur , germo yang hendak menarikku ke bar , rumah bordir mereka tapi aku menolak. Aku masuk ke sebuah toko elekronik di gua itu.



“ selamat datang kakak di Toko Lili! Selamat belanja “



Gadis kulit kuning penjaga toko itu ternyata masih remaja , dan terlalu manis untuk tinggal di tempat seperti ini. Aku berkeliling melihat-lihat mencari benda yang mungkin dapat menyelamatkan kami dari kejaran angkatan laut. Aku berkeliling cukup lama dan gadis itu lalu menghampiriku.



“ Cari apa kakak? Boleh Lili bantu? Cari gaming konsol ? Komunikator baru? Layar terbaru? Ah! Pembesar penis ? Koleksi Film dan majalah porno terbaru? “



Pembesar penis? Film porno? Yang benar saja



“ aku mencari Kartu hitam , kau menjualnya? “



Gadis itu terdiam. Ia mendekat lalu berbisik



“ Kemaluanmu besar juga ya. Sudah lama sekali sejak ada yang mencari benda itu “



Gadis itu menutup tokonyo, Lalu mengajakku ke kamarnya , yang tak lain gudang toko itu. Ia kunci pintu kamarnya, lalu mengambil berbagai macam kartu memori dari lemari pakaian dalamnya.



“ Silahkan pilih. Yang paling murah tapi lamban harganya 2 tahil emas. Yang paling mahal tapi cepat prosesnya harganya 20 tahil emas “



Kartu hitam adalah kartu memori yang digunakan untuk meretas masuk ke dalam jaringan garda Keamanan Kerajaan. Dengan masuk ke jaringan tersebut seseorang dapat mengubah data identitas diri mereka , atau sekedar menghapus catatan kriminal . Proses peretasan tentu memakan waktu sehingga itu sebabnya kartu tersebut beragam harganya mulai dari yang murah sampai yang paling mahal.



“ aku ambil paling tercepat. “



Lucunya yang paling cepat berwarna putih. Aku mengeluarkan 20 tahil dari tas jinjingku dan ia pun mengambilnya.



“ kartunya ada di payudara bawahku . Kalau mau ambil sendiri dong ah “



Kutelanjangi buah dadanya lalu sambil melihat buah dada indahnya yang besar , padat dan kencang, lalu kuraba-raba keduanya dan tidak menemukan di mana kartu memori itu



“ maaf , maksudku , di selangkanganku “



Aku turunkan hot pants dan celana dalamnya lalu kuraba selangkangannya. Ia mendesah-desah kegelian dan akhirnya aku menemukan di mana kartu itu



“ senang berbisnis dengan mu , Nona “



Gadis remaja itu tiba-tiba sudah terduduk di kasurnya , bermasturbasi mencolok-colok kemaluannya di depan mataku



“ ah ah ah buru-buru sekali , kau tidak mau bersenggama sebelum kau mati?”



Kebanyakan berandalan yang melakukan aksi ini tewas saat beraksi namun bukan berarti aku akan berakhir seperti itu juga



“ Tidak terima kasih “



Aku keluar dari kamar itu , meninggalkan gadis itu bersenang-senang seorang diri.



“ Kecelakaan saat latihan , belasan personel AL gugur “



Pertempuran kecil kami melawan AL masuk ke dalam berita. Hanya saja mereka memalsukan pertempuran itu seolah kecelakaan saat latihan. Di berita itu , belasan personel gugur akibat tabrakan dengan asteroid. Padahal kita semua tahu apa yang terjadi sebenarnya. Aku keluar dari toko elektronik itu , menuju bar telanjang. Masih ada satu yang aku butuhkan , jika aku benar-benar ingin ‘menghajar’ Angkatan Laut.



“ Selamat datang sayang , butuh teman?”



Beberapa penari telanjang langsung mengerubungiku. Aku menyimpan Token khusus penyelundup yang menjadi lambang para penyelundup di dunia kami. Aku menunjukkan Token itu dan para penari telanjang itu mundur menyisakan dua orang dari mereka.



“ Ikut kami “



Penari-penari telanjang itu membawaku ke kamar lounge tempat orang bersenggama dengan penari telanjang sewaan mereka. Mereka mengajakku masuk lalu salah satu dari mereka keluar untuk memanggil boss mereka. Tiba-tiba dua orang keling berbadan kekar masuk ke kamar kami.



“ kami tidak suka kau di sini , anak Manja “



Aku berdiri dari tempat dudukku lalu menjawab



“ Bagus “



“ Buk!”



Lalu tanpa pikir panjang aku hantam kedua kepala mereka hingga tewas di tempat.



“ Aku juga tidak suka berandalan seperti kalian”



Penari bugil itu berjalan keluar , memanggil seseorang untuk menyingkirkan kedua mayat bajingan itu. Aku merogoh kantong dan jaket mereka , mengambil seluruh barang berharga milik mereka. Termasuk remot kapal mereka. Tak lama seseorang datang menyeret mayat-mayat itu lalu kedua penari itu kembali , bersama Boss mereka. Seorang Nenek-nenek tua beserta cucu laki-lakinya yang masih remaja.



“ lewat sini jagoan “



Nenek tua itu mengajakku turun ke gudang penyimpanan minuman keras mereka. Ia menyuruh cucunya membuka sebuah lantai logam, menunjukkan sebuah tangga rahasia yang menurun ke bawah. Kami turun ke bawah , menuju gudang penyimpanan barang-barang ilegal.



“ Disini kami menjual barang-barang ilegal yang tidak seharusnya di jual bebas. Hyperprosesor ( sebutan untuk komputer super mini di dunia kami. Hyperproser sebenarnya satu bagian utama di komputer tersebut / CPU ) , persenjataan standar Militer , senjata dari dunia lain , perlengkapan Militer termasuk Baju zirah. “



Ada banyak pilihan barang-barang ilegal di sana. Bahkan Hyperprosesor yang belum di jual di pasaran. Tapi bukan itu yang aku cari. Aku membuka sebuah fail rahasia dari Komunikatorku , lalu menunjukkan gambar benda yang kucari



“ ah , Roket pendorong individu X-01A. Andalan Marinir. Hobimu mahal anak muda “



Ia menyuruh cucunya untuk mengambil sebuah kontainer berisi roket X-01A milik Marinir. Roket mini ini dipasangkan di pundak seorang prajurit , sehingga memungkinkan prajurit meluncur dengan kecepatan tinggi di luar angkasa. Kurang lebih seperti jet pack di komik-komik. Aku membutuhkannya jika saja aku terlibat kontak senjata atau pertarungan bebas di luar angkasa.



“ aku ambil semuanya “



Aku membutuhkan banyak untuk semua sahabatku.



“ luar biasa anak muda. Luar biasa , bagaimana kau akan membayarnya? “



Aku keluarkan semua tahil emas di tas jinjingku , mungkin senilai 4 kilo emas , menyisakan dua keping 10 tahil emas.



“ lucu sekali nak. Uang gajianmu ini mau beli satu saja belum cukup “



Ia menjual roket punggung itu sangat mahal karena memang dilarang dipasarkan bebas. Aku keluarkan remot kapal rampasan yang aku rampas dari kedua pecundang yang ingin menghajarku.



“ Ambil ini. “



Nenek tua itu semakin tertawa terbahak-bahk



“ kapal rampasan ya ? Aku suka gayamu anak muda. Kau mau beberapa pelacur cantik untuk peliharaanmu? Kau bisa dapat belasan sebagai kembaliannya “



Aku menggeleng kepala.



“ tidak terima kasih “



“ baiklah , tanda tangan di sini dan aku pastikan Roket ini diangkut ke muatanmu “



Aku harap ia tidak melakukan hal bodoh jadi aku tidak perlu mengotori senjataku. Tapi sebenarnya aku senang ketika orang melakukan hal bodoh. Jadi aku punya hal menyenangkan untuk mengisi waktu luangku.



“ Datang lagi kapan-kapan anak muda. Aku yakin aku masih punya banyak mainan untuk anak sepertimu. “
 
Episode 15


Aku mendapat semua yang aku butuhkan. Ketika kapal selesai , kami akan lepas landas menuju posko keamanan kemudian mengubah data identitas diri kami semua. Dengan begitu kami dapat lepas dari kejaran Angkatan Laut dan kembali ke galaksi kami dengan aman.



Aku kembali ke kabinku lalu tertidur sebentar. Berbeda seperti bumi dan planet pada umumnya , tidak ada siang malam di stasiun ini. Biasanya ada pengaturan waktu siang dan malam di sebuah stasiun mengikuti planet hunian terdekat . Namun di stasiun ini tidak ada sehingga seharian penuh selamanya adalah waktu bersenang-senang tanpa batas. Orang-orang bebas bersenggama , mabuk-mabukan , bahkan memperkosa kapanpun mereka mau.



“ Jangan! Jangan! Tolong!!! Kyaaaa “



Aku terbangun karena teriakan seorang wanita. Aku keluar dari kabinku dan melihat seorang Bajingan tua bangka sedang menelanjangi seorang wanita remaja. Remaja itu sudah bugil dan Bajingan itu hampir menusukkan kemaluannya ke lubang perawan gadis itu. Kesal aku Jambak bajingan itu lalu kutendang biji pelirnya sekuat tenaga.



“ UGH!”



Biji Pelir itu terpecah dan bajingan itu mati di tempat.



“ Kalian mengganggu orang tidur saja “



Sahutku . Gadis remaja itu masih ketakutan. Aku tidak peduli apakah dia menculik atau membeli gadis perawan ini namun aku benci orang mengganggu aku tidur.Aku ambil remot kapal milik bajingan itu lalu aku berikan ke gadis yang masih duduk ketakutan di kasur.



“ ini , pergi dari sini “



Ia langsung mengambil remot itu dan menutupi buah dadanya dengan kedua tangannya. Aku keluar dari kabin itu dan aku terkejut melihat Bintang di belakangku.



“ Nona Bintang “



“ Tuan , kau menyelamat gadis itu. Kau hebat “



Dia tidak tahu yang sebenarnya tapi tidak apa.



“ nah , sudahlah. Kau tidak boleh keluar sembarangan. Nanti kau bernasib sama “



Sahutku



“ kan ada Tuan. Jangan-jangan Tuan berniat ‘ jahat padaku. Silahkan Tuan , aku ikhlas “



Astaga , dia mengira aku ingin memperkosa dan menggenjotnya dengan kasar. Aku rangkul dia keluar kabin itu lalu aku tertawa terpingkal-Pingkal



“ kau ini lucu juga ya “



Aku kira Bintang orang yang serius tapi ternyata dia juga punya otak yang gila.



“ aku ingin keluar lihat-lihat. Tuan sudi menemaniku?”



Jalan-jalan di tempat seperti ini? Astaga. Tapi jika dia benar-benar ingin tahu



“ Kenapa tidak “



Bintang pun tersenyum senang saat mendengar jawabanku



“ Kalau begitu ayo. “



Ia pegang tanganku dan dengan semangatnya mengikutiku keluar. Positifnya sedikit pelacur atau germo yang menggangguku karena mereka mengira aku sudah punya satu. Aku mengajaknya ke sebuah lorong di mana banyak pelacur yang sedang libur , atau germo berbelanja.



“ Belanja ? Apa itu?”



Astaga. Bahkan Bintang belum tahu apa itu belanja. Aku berusaha menjelaskan apa itu belanja , dan ia sempat bingung.



“ Jadi , semacam barter? Tapi dengan uang”



“ itu dia! Terkadang kita juga bisa barter “



Sepertinya ia mulai menangkapnya. Aku mengajaknya berbelanja melihat-lihat toko di lorong itu. Bagiku tidak sebagus toko-toko pada umumnya dan kebanyakan orang kesana untuk membeli pakaian baru karena yang lama sudah usang atau tidak muat. Tapi Bintang , bintang sangat menyukainya



“ pakaiannya cantik-cantik “



Bintang biasa memakai kain tradisional yang coraknya kecoklatan atau pun putih menerawang. Sehingga ketika ia melihat banyak pakaian dengan model dan warna beraneka ragam , ia menyukainya. Matanya , raut wajahnya , menggambarkan jika ia sangat menikmati jalan-jalan di hari itu. Kurasa ini kencan pertama kami yang sebenarnya.



“ pilih saja kalau ada yang kau suka “



Ia juga melihat tas-tas serta dompet tiruan. Ia melihat lalu memegang satu persatu sampai ia memilih salah satu tas berwarna hitam.



“ aku bingung bagaimana mereka membuat tas-tas ini. Bahan apa yang mereka gunakan “



Aku menjelaskan bahan apa yang mereka gunakan , bagaimana mereka membuatnya , tapi Bintang seperti sulit mencernanya. Akhirnya aku segera melompat ke percakapan di mana aku menawarinya apakah ia benar-benar mau tas itu.



“ Tentu , jika Tuan tidak keberatan “



Aku membelikannya tas itu. Harganya sangat murah mengikuti pasaran di stasiun ini. Kami pindah ke toko lain dan ia kembali melihat-lihat pakaian , tas serta dompet sampai kosmetik lalu

Perawatan kulit dan wajah di sana. Kurasa tak lama lagi ia akan menjadi seperti wanita pada umumnya negeri kami



“ mungkin sekali-kali kau boleh ajak Maya dan Githa. Mereka paling mengerti barang-barang wanita “



Ujarku



“ benarkah? “



Aku pun mengangguk.



“ kalau begitu , kapan-kapan aku akan ajak mereka! “



Kami terus berkeliling dan aku pun mengajaknya makan berdua waktu kami melihat kedai kecil di sana. Tentu saja ransum biasa jadi kita tahu apa yang akan terjadi.



“ Tidak apa, aku pernah makan makanan yang lebih aneh dari ini “



Ia tetap memakannya. Sayang sekali tidak ada resto atau Cafe yang layak untuk mendukung kencan itu. Kami akhirnya makan romantis di kedai yang menjual ransum Militer curian. Ransum Militer bukanlah makanan yang lezat di dunia kami.



“ Terima kasih Tuan , aku senang sekali hari ini. “



Bisiknya seusai kami makan berdua. Namun perlahan , ia dekatkan wajahnya dan berbisik



“ Tapi , kalau aku boleh tahu , dari wanita-wanita cantik di sini, kau lebih memilih mereka atau aku ? “



Tentu saja aku tidak mungkin menyamakan Bintang dengan wanita-wanita malang di tempat ini. Tentu saja dia berbeda. Aku pegang kedua pundaknya dan menjawab



“ Tentu saja aku pilih kamu Bintang , “



“ jadi menurut Tuan aku ini cantik? Apa aku juga sexy? “



Aku tersenyum menahan geli



“ kau lebih dari itu Bintang. “



Jawabku



“ Bagaimana dengan Melati? Apa aku lebih cantik dari Melati? Aku lihat kalian dekat sekali. “



Aku bingung bagaimana aku menjawabnya. Jantungku berdegup-degup dan aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku terdiam dan ia pun memegang tanganku lalu bertanya sekali lagi



“ Tuan? “



Aku pegang kedua pipinya lalu aku pun menjawab



“ Kamu lebih cantik “



Dan pipi itu pun memerah. Ia seketika malu. Ia pejamkan matanya seolah siap dengan apa yang akan datang. Aku dekatkan wajahku dan kami pun bercumbu di lorong itu. Kami pejamkan mata kami , mengacuhkan segala di sekitar kami , lalu saling mengecup satu sama lain , mencurahkan cinta dari dalam diri kami masing-masing.



Kami melepaskan ciuman kami. Mereka mengacuhkan kami karena banyak yang juga bercumbu dan bercinta di sekitar kami. Aku tersenyum dan ia pun ikut tersenyum. Aku menyukainya . Bisa jadi aku mencintainya. Namun aku bingung pada diriku sendiri. Siapakah yang aku cintai ini? Apakah Bintang sang gadis dari Bumi , atau istri pertamaku Dewi. Saat aku melihat senyum itu , tak kupungkiri aku masih melihat bayang-bayang Dewi di sana.



“ Tuan , maaf jika diriku ini telah lancang. Saat engkau melihatku, siapakah yang engkau lihat? Aku atau istrimu?”



Aku terdiam. Aku hampir bingung menjawab pertanyaan itu. Aku sebenarnya tahu apa jawabannya. Kalian juga tahu. Dan aku malu mengatakannya.



“ Tuan , aku hanya takut. Aku takut kau sebenarnya tidak mencintaiku. Aku takut cintamu untukku tidaklah nyata. Aku takut kau masih sangat mencintai istrimu. Aku iri pada Melati. Maaf sekali lagi aku lancang , tapi aku merasa cintamu pada Melati lebih nyata. Belakangan ini entah kenapa aku takut kau tidak mencintai Bintang yang sebenarnya. “



Aku semakin terdiam. Aku tidak sanggup berkata apa-apa lagi. Aku juga takut ternyata ia benar.



“ Namun hari ini entah siang atau malam, aku tidak peduli lagi. Aku sadar aku sudah terlalu mencintai Tuan. Apa pun yang Tuan butuhkan, aku siap memenuhinya. Jika Tuan butuh tubuhku , maka cumbulah , setubuhilah tubuhku. Panggil aku Dewi jika itu membuat Tuan lebih baik. Ajari aku menjadi dia. Jika cintaku yang Tuan inginkan , maka aku siap memberikan seluruh cintaku kepada Tuan. “



Dan ia pun mengatakan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya. Aku pernah bilang aku tidak ingin kami bersama hanya karena dia ingin membalas apa yang telah aku lakukan. Namun kali ini , tatapannya berbeda . Aku dapat melihat jelas bagaimana perasaannya. Aku tidak bisa mengelak lagi. Akhirnya kucumbu dia sekali lagi dan aku pun berbisik



“ Aku hanya butuh kamu , dan sampai kapan pun tetap begitu “



Kami berpegangan tangga lalu berjalan kembali ke Kabin. Senyumannya , kata-katanya membuatku seketika lupa bagaimana perasaan orang lain ketika ia tahu apa jawabannya. Tentu kalian paham siapa orang lain ini. Orang lain yang sudah beberapa kali muncul di mimpiku. Orang lain yang memekik di pikiranku ketika aku terbius nafsu. Bintang dengan sendirinya melepas genggamannya begitu kami tiba kembali di kabin.



“ Tuan , Aku kembali dulu. “



Ia kembali masuk ke kamarnya. Melati dan yang lain sepertinya masih tertidur. Aku kembali ke kabinku dan di kapsul tidur itu , aku terus memikirkan dia. Sayang sekali aku masih ragu pada diriku sendiri , apakah benar aku mencintainya , atau bayang-bayang Dewi yang ada dalam dirinya.



“ Darurat Merah! Darurat Merah!”



Aku tidak menyangka akan mendengar tanda darurat di stasiun ini. Semua orang lari berhamburan. Termasuk kami. Kami

Langsung mengenakan seragam lengkap dan siap berlari ke hangar. Hingga sebuah pesan disiarkan melalui pengeras suara stasiun.



“ Kepada Penghuni Bintang Merah , Di sini Kapal Induk Kelas Naga laut. Kami bukan ingin menangkap kalian. Kami datang untuk menangkap buronan kelas kakap Sakti serta komplotannya. Barang siapa yang sanggup membawa Sakti hidup atau mati , maka seluruh catatan Kriminalnya akan dihapuskan. Kami ulangi.”



Kerumunan yang mulanya sibuk melarikan diri , kini berlarian mencari kami. Aku keluarkan pistol laserku , dan semuanya langsung mengeluarkannya. Kami todongkan pistol itu ke pintu masuk Lorong Kabin dan kami siap dengan apapun yang akan menerobos masuk



“ pssst. Kalian semua lewat sini.”



Seseorang memanggil kami. Kami melirik ke balik sebuah dinding dan mendapati seorang wanita memanggil dari sana



“ kalian ingat aku kan? Ayo lewat sini kalau kalian ingin selamat “



Wanita itu , pelacur yang aku berikan emas agar dia melarikan diri dari stasiun terkutuk ini. Sekarang dia membisiki kami dari balik sebuah celah kecil yang semulanya ditutupi dengan seng. Kami segera melarikan diri lewat sana satu persatu lalu menutup celah itu kembali.



Aku bertemu kembali dengan gadis remaja yang hampir diperkosa sebelumnya. Ia kelihatan lebih cerah sekarang. Mereka membawa kami menyusuri lorong itu ke sebuah pintu rahasia yang sudah tua.



“ Terima kasih telah menyelamatkanku. Si dungu tua itu menyeretku dari sini , jadi aku tahu jalan keluar rahasia ini. “



Ucap gadis remaja itu



“ Bagaimana kau tahu aku Sakti ?”



“ Tentu saja aku kenal , kau Pangeran tampan yang kaya raya itu kan? Kau dulu terkenal , aku fans mu”



Astaga. Masih ada yang ingat hal konyol itu. Teman-temanku semuanya tertawa kecuali Bintang dan Melati yang tak tahu apa-apa. Aku menggeleng-geleng kepala tapi tak lupa mengucapkan terima kasih.



“ cepat kenakan helm kalian “



Ucap wanita itu sambil menggendong kotak oksigen berisi bayinya. Kami mengenakan helm kami lalu Gadis itu membuka pintu besi yang membawa kami ke sebuah gua tua yang terbengkalai. Tidak ada oksigen di sana. Kami menyusuri gua itu sampai kami melihat kapal serbu kelas pedang , terparkir di bibir gua.



“ itu dia kuncinya. Gua ini diluar jangkauan mesin Blokade Angkatan Laut. Jadi kita bisa melarikan diri!”



Angkatan laut memang memiliki Mesin Blokade yang dapat memblokir mesin pelompat kapal musuh sehingga mencegah mereka melarikan diri. Namun gua ini di luar jangkauan mereka. Jadi Rama mengajukan ide meninggalkan kapal kami lalu melarikan diri.



“ aku punya ide lain “



Kami berdebat selama sepuluh menit . Bintang serta Melati menolak ideku. Namun aku bersikeras ide ini dapat menampar angkatan laut dan memberi banyak waktu melarikan diri dengan identitas baru karena mereka telah kehilangan cukup banyak kapal. Ideku adalah mengecoh dan melawan angkatan laut . Mereka akhirnya setuju karena aku bersikeras menolak ide mereka tentang melarikan diri.



“ lorong itu menuju hangar , silahkan kalian lewat sana”



Ucap wanita itu sebelum menggendong bayinya ke dalam pesawat. Kami berpisah dan kapal serbu itu lepas landas dan langsung melompat dari dalam gua.



Kami menunggu sekitar setengah jam. Lelah menunggu Kapal induk itu melepas landas Squadron Rajawali yang mengangkut satu Batalion Marinir Raja Agung. Baik Squadron Rajawali dan Batalion Raja Agung memiliki segudang pengalaman menumpas perompak dan pemberontak. Squadron ini dibekali dua kapal serbu kelas Ular sanca , yang dibekali senjata EMP. Senjata EMP adalah senjata elektromagnetik yang dapat melumpuhkan kapal musuh dalam radius tertentu dengan kapal ini , Squadron Rajawali dapat memenangkan pertempuran bahkan sebelum dimulai.



“ semua kapal yang berusaha melarikan diri akan ditembak jatuh!”



Sejauh ini dalam waktu kurang dari satu jam , lima kapal ditembak jatuh. Kerusuhan terjadi di stasiun Bintang merah karena mereka berusaha mencari keberadaanku. Empat puluh lima menit sudah sejak kami keluar dari kabin kami . Diam-diam aku naik ke hangar bersama Dewa , dan naik ke kapal kami. Kami segera menghidupkan kapal , dan memulai rencana kami. Menampar serta mempermalukan angkatan laut.



“ Kapal Induk Naga Laut , Di sini Sakti Komandan Kapal Dagang Penjelajah Bintang . Sekarang juga aku menyerah tanpa syarat kepada Angkatan Laut Brahma. “



“ Sakti , turun dan berlutut dengan kedua tangan di atas. Personel Marinir akan berlabuh dan menangkap Anda di dermaga “



Aku hidupkan mesin kapal dan bersiap untuk pertempuran kecil di ladang asteroid ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd