Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perawan Sang Pramugari [LKTCP 2020]

Top ini cerita pengalaman pribadinya suhu...sange nya ada,penasarannya ada...dan pesan moralnya juga ada...wkwkw..mantap,eniwei kirain suhu jebolin prewinya vallen ternyata bukan.
 
Ah bangke bener emang si toar,
Ane bacanya aja jd kebawa emosi.
Yang kuat ya hu.. terus gimana sekarang kelanjutannya hu?
 
Luar biasa ceritanya...***k hanya soal sex mulu tapi ada sisi kehidupan rumah tangganya.....salute
 
terus terang banyak yg pingin cerita suhu juga pakai vallen mungkin bukan hanya balasan buat suaminya tapi juga vallen harus tahu kondisi yg sebenarnya. walau mungkin hanya fiksi tapi bagi kami pembaca bisa lebih puas dengan vallen tahu kondisi allena dan suami vallen yg sebenarnya
 
Ane ikutin cerita ini dari Ocha - bali, keren Jo..
Tp br tau endingnya sperti itu ya.. bakupas finished kah?
 
Seru hu.... Mar dp ending agak sedih gtu... Mudah2an bukan real life neh hu...
 
Parahh parahhh, ada lanjutanny lg ternyata setelah di Bali hahaha
 
Waaah hu turut berduka ya, semoga cepat dpt penggantinya.
 
Terakhir diubah:
Mantap ceritanya Hu
jadi makin rame deh LKTCP tahun ini...

ditunggu hasil DNA nya anak Pingkan Hu...
Wah bisa2 Ocha hamil lagi hasil dari Donni juga nih..
 
Acara syukuran pernikahan Toar dan Vallen kali ini menjadi moment pertama aku dan Allena menunjukkan ketidak harmonisan kami. Sedari awal kami tidak lagi duduk bersama, tidak saling sapa, dan tidak lagi saling memikirkan. Allena sibuk dengan urusannya bersama teman temannya, akupun tidak mempedulikannya lagi. Satu jam hampir berlalu, aku sudah stand bye di mobil hingga akhirnya dua orang kakak beradik menghampiriku. Toar duduk di depan dan Pingkan adiknya duduk di bangku tengah. Suasanya menjadi sangat dingin dan kaku hingga akhirnya aku membuka pembicaraan. “Haiii, kita belum kenalan. Aku Donni”, ucapku sambil menyodorkan tanganku ramah. “Pingkan”, jawab adik Toar dengan muka marah tanpa menggubris jabatan tanganku. “Donni udah cerita ?” tanyaku ke Pingkan. “Babi ngana! Tega teganya kau buat begini!”, jawab pingkan dengan nada tinggi. “Jangan marah ke aku, tanya tuh kakakmu kenapa gatal menggauli istri orang padahal sebentar lagi mau menikah. Kurang cantik apa Vallen sampai sampai selingkuh dengan istriku”, jawabku. Toar hanya terdiam seperti orang bodoh di hadapan Pingkan. Pingkan menangis tersedu, sambil tangannya memeluk Toar, menyandarkan kepalanya ke bahu Toar. Sekarang kakak beradik ini saling berpelukan dan saling menguatkan.

“Ayo cepat turun nanti ada yang curiga”, perintahku ke Toar dengan maksud mau mengusirnya. Tidak lama setelah itu Toar turun dari mobil dan kujalankan mobil meninggalkan lokasi pesta itu. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan sama sekali antara aku dan Pingkan. Pingkan hanya menangis tak henti hentinya, menyandar di kursi sambil menutup wajahnya dengan tas tangan yang dia bawa. Kuarahkan mobilku menuju salah satu hotel yang ada di jalan lingkar Tomohon. Sepanjang perjalanan aku terus melihat ke kaca spion tengah yang sengaja kuarahkan agak kebawah menyotor bagian paha Pingkan yang sedang duduk menyandar. Sangat menggoda. Dress pendek yang dia kenakan tidak bisa menutup paha kencang milik pramugari cantik ini. Sebelum turun dari mobil aku coba menenangkan Pingkan dengan berkata bahwa aku ini orang baik baik yang hanya meminta tanggung jawab kakaknya yang sudah merusak rumah tangga bahagiaku. Tidak perlu takut, aku hanya mau kenal lebih dekat lagi dengannya.

Kami sudah check ini dan masuk ke kamar yang tidak terlalu luas dibandingkan hotel yang ada di Manado. Pingkan mulai memberanikan diri berbicara, menanyakan mauku apa. “Jangan macam macam! Aku masih perawan”, bulan depan aku mau menikah. Aku menanggapi ucapan Pingkan dengan santai dan memberikan kesan baik padanya. Aku menceritakan duduk permasalahannya kepada Pingkan. Aku dengan panjang lebar bercerita tentang apa yang aku rasakan saat ini. Bahwa sebenarnya aku sangat mencintai istiku Allena, rumah tangga kami sangat bahagia hingga akhirnya kakaknya Toar datang menjadi orang ketiga dalam hubungan kami. “Apa buktinya kakakku sudah berselingkuh dengan istrimu ?”, tanya Pingkan seakan tidak percaya dengan yang kuceritakan. “Ada buktinya, coba lihat ini”, jawabku sambil memutarkan rekaman video yang kuambil dari handphone nya Toar. Sengaja kuperlihatkan semua mulai dari video hari pertama hingga hari terakhir. Durasinya memang tidak terlalu panjang, tapi adegannya sangat hot. Pingkan memperhatikan sampai selesai semua video yang kuperlihatkan, bahkan foto foto mereka bersenggama sangat jelas kutunjukkan ke Pingkan. Aku sendiri tentu saja sudah horny melihat rekaman video istriku bersetubuh dengan mantan pacarnya. Yang paing bikin horny tentu saja sekarang saya sudah sekamar bersama Pingkan, gadis cantik nan menawan, pramugari yang sangat menarik perhatian, yang sekarang sedang mengenakan dress seksi. Tidak menyangka aku yang sangat mengagumi pesonanya bisa mengalami peristiwa ini, berdua bersamanya di kamar hotel.

Pingkan :


“Oke, aku gak tahu apa yang dipikirkan kakakku hingga tega berbuat itu”, “Seburuk apapun perbuatan yang dia lakukan, kakak Toar adalah pahlawan buat keluarga kami”. “Aku sampai bisa kerja di maskapai seperti sekarang ini semua karena bantuan Toar, biaya pendidikan, biaya hidup, semua dia yang tanggung. Toar juga harus menafkahi keluarga besar kami, karena papa sudah tidak ada”. “Jadi kalau ini mau kamu, aku rela menjadi korban demi kakakku. Sudah saatnya aku balas budi ke kak Toar. Kalau bukan demi kakak, aku gak pernah sudi bertemu dan kenal sama kauu bajingan!”, ucap Pingkan dengan ekspresi sangat marah sambil air matanya mengucur deras ke pipinya yang imut. Aku refleks menyentuh pipinya dan mengusap air mata Pingkan, yang dibalas dengan pukulan perlawanan. “Jangan macam macam!”, apa mau kau anjing ?. Pacarku saja gak pernah berani menyentuhku!

Aku merespon dengan kalem, berusahan menenangkan suasana. “Begini Pingkan, yang harus kamu tau... aku orang baik baik. Aku tidak akan jadi seperti ini kalau kakakmu tidak merusak rumah tanggaku. Aku hanya minta pertanggung jawaban kakakmu Toar. Dia menawarkan aku untuk main dengan Vallen istrinya asalkan jangan ada orang yang tau tentang skandal dia dan istriku”. “Suami macam apa itu ngasih istri yang baru dinikahinya buat dipakai orang lain! Coba kamu pikir”. “Aku menolak tawaran kakakmu Toar, biar rumah tanggaku saja yang rusak jangan rumah tangganya dengan Vallen juga ikut terbawa bawa.”. “Aku sudah tidak ada pilihan lain. Aku sangat tertarik sejak melihatmu di pesawat. Aku juga terpesona dengan penampilanmu sewaktu pesta pernikahan minggu lalu. Aku tertarik untuk terus melihatmu, memandangimu Pingkan. Aku janji tidak akan berbuat lebih. Aku janji tidak akan merusak keperawananmu. Aku hanya minta kamu menemaniku untuk menenangkan pikiranku yang sekarang sedang kacau”. Ucapku dengan nada lembut menenangkan Pingkan. Sepertinya Pingkan mulai terbawa suasana.

“Oke kalau begitu. Hanya sekali ini dan anggap kita tidak pernah bertemu”. “Demi kakakku Toar akan kuturuti kemauanmu”. “Dengan satu syarat! Tidak boleh macam macam. Aku bukan perempuan murahan yang bisa kau buat seenaknya”. “Kalau macam macam aku gak akan pikir panjang, kubunuh kau bangsat”!. Ancam Pingkan kembali dengan nada keras. “Oke, santai saja Pingkan, aku gak akan macam macam kok, aku orang baik baik”. “Aku hanya ingin melampiaskan nafsuku biar pikiranku tenang”. Rayuku.

“Apa maumu ?” tanya Pingkan. “Aku mau coli di depan kau, ikuti apa yang aku suruh!”, jawabku. Tidak perlu menunggu respon Pingkan selanjutnya akupun langsung membuka semua pakaianku hingga telanjang bulat. Aku yang sudah terangsang berat duduk di sebelahnya Pingkan dan mulai memainkan penisku yang tegang maksimal. Pingkan hanya menangis tersedu sambil menutup matanya rapat rapat. “Katamu kau orang baik, kenapa tega berbuat seperti ini padaku ?”, tanya Pingkan terbata bata disela tangisnya. Aku menjawab dengan nada pelan. “Sekarang aku tanya kau, apa kakak kau Toar itu orang baik baik ?”. Pingkan mengangguk. “Kata kau dia pahlawan keluarga, kenapa tega berbuat seperti itu pada rumah tangga orang ?”. “Dia gak pikir gimana nasib anak kami kalau aku dan istriku cerai ?, dia gak pikir mau ditaruh dimana muka keluargaku?, apa kau pikir penjahat kelamin seperti kakakmu itu orang baik baik ?”. Pingkan tidak bisa menjawab part yang itu.

“Sekarang begini, pilihan ada padamu. Mau membantu kakakmu atau tidak. Aku tidak minta macam macam. Sebagai laki laki aku sudah seminggu tidak bisa melampiaskan nafsu seks. Aku dan istriku sudah tidak ada komunikasi yang baik lagi akibat perselingkuhan dengan kakakmu. Atau kau lebih memilih pernikahan kakakmu kandas ditengah jalan ? Aku bisa saja saat ini juga menyebarkan skandal dia dengan istriku. Sambil aku pura pura mengambil handphone, membuka salah satu foto mesum Toar dan Istriku, share, Whatsapp, mengetik nama Vallen, dan oke. “Tinggal sekali pencet, foto ini akan terkirim ke Kakak iparmu. Sepertinya mereka masih beracara, keluarga besar masih ngumpul di rumahmu, akan rame nih, asyik deh”, ancamku ke Pingkan. “Stopppp, aku mohon jangan”. “Aku gak tau harus ngapain sekarang. Yang jelas aku minta tolong ke kau, kalau kau masih punya hati nurani, kalau kau masih manusia, minta tolong sekali lagi. Aku masih perawan, aku mau nikah bulan depan. Jangan kau apa apakan aku. Aku akan menuruti perintahmu asal kau janji gak akan merusak keperawananku.” Ucap Pingkan yang kini berbicara sedikit lebih halus. Aku mengangguk tanda setuju. “Iya aku janji gak akan kelewatan, aku hanya tertarik sejak pertama kali melihat kau di pesawat waktu lalu. Masih ingat pernah ketemu aku ? Flight dari Jakarta ke Manado”. “Aku juga sangat terpesona dengan penampilanmu yang cantik dan seksi di pesta pernikahan Vallen minggu lalu, sadar gak kalau aku selalu memperhatikanmu”. “Apalagi hari ini, ada kesempatan untuk mengenalmu lebih dekat, gak akan aku sia siakan”. “Jujur aku gak pernah membayangkan bisa melakukan ini. Tapi kau harus tau hatiku hancur banget, hancur sehancur hancurnya karena kakakmu. Aku mau balas dendam ke kakakmu, tapi tidak mau merusak rumah tangganya. Aku dan Vallen berteman baik, bahkan kayak sudara sendiri”. “Makanya aku memilih untuk ngasih pelajaran ke Toar bangsat itu, bahwa adik kesayangannya yang harus bayar mahal untuk perbuatannya”. Apa yang dia tabur itu yang harus dia tuai.

“Aku mengerti gimana perasaanmu Donni”, ucap Pingkan yang kali ini sikapnya mulai membaik, sudah sudi mengucap namaku. “Kuulangi lagi, seburuk buruknya Toar kakakku, dia sangat berjasa untuk hidup kami. Aku sangat menyayanginya. Jangan kau rusak rumah tangganya. Dia pernah patah hati waktu lulus SMA, dia pernah cerita kalau perpisahan dengan pacarnya sangat membuat dia merasa bersalah. Setelah itu Toar seperti punya trauma untuk memulai hubugan dengan wanita lagi. Bertahun tahun hidupnya hanya dihabiskan untuk kuliah dan kerja keras di Australia. Bersyukur trauma nya bisa hilang setelah ketemu Vallen. Vallen itu teman seangkatanku di sekolah pramugari, kami berteman baik sekali sampai sekarang. Aku yang mencomblangi dan mempertemukan Toar dan Vallen. Kebetulan sekali ternyata mereka pernah satu sekolah waktu SMA, dan kebetulan lagi Vallen mengalami hal yang sama dalam hal percintaan. Mereka mempunyai trauma dengan hubungan sebelumnya, jadi setelah ketemu bisa satu visi dan komitmen untuk membangun rumah tangga”. Pingkan mulai terbuka dan bersedia untuk curhat tentang kakaknya. “Kau kenal mantan pacarnya Toar yang kau maksud ?”, tanyaku menyelidik. “Aku enggak tau, Toar hanya pernah cerita kalau mantannya itu bekas adik kelas semasa SMA. Mereka saling mencintai. Hingga suatu waktu kakakku mendapat beasiswa ke Australia, negara impiannya. Toar pergi tanpa mengabari mantannya itu, meninggalkan hubungan mereka yang tidak ada kejelasan lagi.” Ucap Pingkan. Aku langsung relate dengan ceritanya Pingkan, bahwa mantan pacar Toar itu, yang katanya mereka saling mencintai, dan hubungannya gak jelas sampai sekarang, pasti itu Allena istriku. Pantesan saja Allena bisa setega itu berselingkuh dariku. Dia lebih memilih cinta lamanya. Aku juga langsung teringat kejadian di gereja ketika ibadah pemberkatan nikah Vallen dan Toar. Kuingat persis mata Allena berkaca kaca selama pengucapan janji nikah, bahkan dia tidak kuat melihat mereka dipersatukan oleh pendeta menjadi suami istri. Hhhmmm sedihnya tuh disini. Kecemburuanku kini tak tertahan lagi.

Pingkan, jujur aku sudah tidak tahan lagi, nafsuku sudah di tingkat tertinggi. Seketika aku memeluk tubuh Pingkan dan berusaha mencium bibirnya. Tetapi perlawanan Pingkan sangat kuat. Dia menghindar sekeras tenanga dan kembali membuas. “Anjing kau! Memang iblis gak ada yang bisa dipercaya!”, teriak Pingkan. “Jangan macam macam, aku bisa nekat!”, ancam Pingkan sambil mengangkat fas bunga dengan ancang ancang mau melemparku. “Sorry sorry, maaaf.. aku tergoda nafsu. Kita kuselesaikan baik baik saja biar urusan ini cepat selesai”, ucapku dengan baik baik. “Aku gak mau duperlakukan seperti tadi! Aku bukan perempuan gampangan, camkan itu Anjing”. “Satu lagi syarat sebelum aku ikuti maumu.”“Apa itu ?” tanyaku. “Sekarang juga hapus semua foto dan video Toar di handphonemu”, perintah Pingkan. “Apa jaminannya kalau aku hapus semua foto dan video mesum ini ?”, tanyaku menantang. “Percaya saja, aku akan kooperatif mengikuti perintahmu. Sekali ini saja dan urusan kita selesai”. “Oke baik, aku akan coba buat percaya padamu, akan kuhapus gambar dan video video di hp”. “Sini lihat biar kau yakin aku benar benar menghapusnya”, ucapku sambil mengajak Pingkan duduk di sebelahku buat melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri bahwa aku akan menghapus bukti perselingkuhan kakaknya dengan istriku. Pingkan mendekat, duduk di sebelahku, memperhatikan layar handphone ku. “Eh, Tapi kasih kesempatan sekali lagi aku buat melihat tubuh istriku meskipun lewat handphone”. “Kehidupan seksual kami sangat menyenangkan sebagai suami istri. Sebelum konflik ini kami bisa hampir setiap hari ML. Aku gak pernah bosan bosannya menikmati tubuh istriku. Sekarang jangankan ML, sejak bertengkar hebat beberapa hari lalu, mencium bibirnya pun aku gak bisa.”, curhatku sambil mengelus ngelus penis tegangku dan menonton adegan mesum perselingkuhan Toar dan Allena.

Cukup lama aku beronani dengan menyaksikan gambar dan video mesum Toar dan istriku. Beberapa foto menampilkan Toar yang sedang menjilati vagina Allena, ada yang menampilkan mereka french kiss sambil tangan Toar menyelinap masuk ke BH Allena, dan yang paling hot adalah adegan Allena mengulum penis Toar di ruang tamu rumahku. Dari semua video yang sempat kurekam dari HP Toar, adegan ini yang durasinya paling lama. Sekitar Dua menit lebih, dan selama itu juga kami akhirnya nonton bokep bareng. Aku yang sedari tadi mengelus elus pelan penis tegangku sepertinya sedikit memancing birahi Pingkan. Gerak gerik tubuhnya semakin aneh, tarikan nafasnya semakin pendek dan cepat. “Pernah ngulum penis kayak begini ?”, tanyaku ke Pingkan. “Gila kau, gak pernah lah!” Jawabnya ketus. “Mau coba ?”. “Enggak!, enggak, enggak!”. Jawab Pongkan lagi. Akupun mulai mengerahkan jurus SSI tipis tipis. “Kalau itu bagian dari tugasmu hari ini gimana? Kau udah janji mau melakukan apa saja buatku. Ayolah nanti aku ajari caranya”. Rayuku.Perlahan aku mengarahkan tangannya memegangi penisku. Beberapa percobaan sempat gagal karena Pingkan masih bersikeras tidak mau melakukan itu. Untung aku tidak terpancing untuk berlaku kasar. Ternyata Gadis cantik ini akan menurut jika diperlakukan dengan halus. “Ayolah Ping, percaya aku gak akan ngapa ngapain kau, aku cuma minta kamu melayani aku. Gak susah kok ngocok penis doang, kalau kau mau yang boleh di sepong. Kalau enggak pun gak apa apa”. Ayolah manis, aku pengen lihat senyum di wajahmu.

Praaaakt! Tangannya menamparku. “Anjing kau Donni! Kalau bukan demi kakakku, gak sudi aku begini. Kusumpahi kau mati setelah ini”, berontak Pingkan dalam ucapannya, tapi tangannya yang halus mulai memegangi pangkal penisku. Masih sangat kaku, sepertinya pramugari cantik ini belum pernah melakukan sebelumnya. “Sini kuajari”, ucapku sambil membimbing tangannya mengocok pelan penisku naik turun sampai helm nya masuk keluar kulit penis yang tak bersunat. Cukup lama aku memegang tangannya hingga akhirnya Pingkan bisa melakukannya sendiri. Masih terus mengocok penisku, kusajikan dia tontonan mesum antara Toar dan Allena. Semakin lama, semakin tak karuan nafas Pingkan. Hinga kembali lagi kuputarkan video sepongan Allena. Tanpa kusangka Pingkan mulai menurunkan kepalanya menuju selangkanganku, mulutnya terbuka menelan penisku. Sakit! Giginya sangat terasa di daging penisku. Kucoba memperingati dia. “Ping santai aja, hisap kayak makan es krim, jangan sampe kena di gigi, sakit”, ucapku sambil membelai rambunya yang indah. “Sorry baru pertama kali”, jawab Pingkan. Iya gak apa apa, ikut aja kayak yang ada di Video. Tak ada kata kata dari Pingkan setelah itu. Dia mulai terbiasa mengulum penisku dengan lancar. Enak sekali, kenikmatannya tidak terbayangkan. Setelah itu suasana semakin mencair. Tanganku perlahan mulai membelai leher hingga turun ke punggungnya. Meskipun masih mendapat penolakan tetapi berkali kali kulakukan hingga Pingkan menyerah. Tanganku sangat nyaman mengelus elus punggungnya yang sedikit berbulu tipis. Dengan posisi Pingkan yang merunduk menyepong kontolku, memungkinkan aku untuk menarik roknya keatas. Berhasil kulakukan hingga celana dalam cream miliknya bisa terlihat. Seksi sekali. Pingkan adalah tipikal perempuan yang mempunyai paha besar dan tumbuh bulu halus hingga ke selangkangannya. Sangat seksi dan menggoda.

Menyadari aku yang sepertinya sebentar lagi akan keluar, kuangkat kepala Pingkan untuk menghentikan sepongannya. “Sudah, cukup. Aku gak mau keluar cepat cepat. Aku masih mau menikmati tubuh indahmu Pingkan sayang”, ucapku halus di dekat telinganya. “Boleh aku panggil sayang ?”, tanyaku menggoda. “Terserah!” jawabnya singkat. Sekarang kuarahkan Pingkan untuk mengocok penisku dengan tangan kanannya sementara tangan kananku mengelus elus leher, tangan dan punggungnya. Pingkan semakin terbawa suasana. Mungkin tanpa sadar dia mulai mengerang kenikmatan. “Aaahhh, aaahhh.... “. Pertanda bagus nih. Pingkan yang kini menutup mata dengan ekspresi yang sange, semakin mempercepat kocokannya tapi sekuat tenaga aku menahan jangan sampai crooott. “Pelan aja sayang, pelan, jangan cepat cepat”, perintahku. “Masil lama ? Udah pegal nih tanganku”, keluh Pingkan. “Supaaya cepat keluar aku harus dapat rangsangan lebih”. “Ini boleh ?”, tanyaku sambil jariku menunjuk ke payudaranya. “Noooo!”, tolak pingkan. Tapi ucapannya tidak sejalan dengan tindakannya setelah tanganku menyelinap masuk kedalam dress yang dia gunakan. Aku berusaha meraih payudara indah Pingkan dibalik BH yang dia kenakan. Tidak terlalu besar ternyata, tidak seperti yang kubayangkan. Tapi putingnya sangat tebal dan mancung. Mengeras! Ini tandanya dia sudah terangsang. Tanpa minta izin lagi aku langsung melucupi dress yang dia kenakan hingga terlihat tubuh putih mulus pramugari impianku. BH nya juga tidak luput dari jarahanku. Kini Pingkan topless di depanku. Aku semakin bernafsu hanya dengan melihat tubuh bagian atasnya yang telanjang. Desakan sperma yang sudah mengunggu untuk disemprotkan semakin masif, aku tidak tahan lagi. Secepat kilat kusuruh Pingkan untuk menghisap penisku lagi tapi terlambat. Belum sampai mulutnya menentuh penisku, spermaku yang banyak banget sudah menyemprot dengan kencang. Wajah, leher hingga dada Pingkan menjadi sasarannya. Kini Pingkan belepotan terkena sprema. Aku orgasme dengan dashyat. Enak sekali.....

Pengalaman tak terlupakan dibikin crot oleh wanita cantik yang sedari awal sudah membuatku terpesona. “Sudah ? Oke tugasku selesai ya!, aku mau balik”, ucap Pingkan. “Bersih bersih dulu lah, kamu gak mau kan sperma yang ada di wajah dan lehermu dilihat orang ? Itu membekas loh, lengket”, rayuku. “Iya sih, kurang ajar emang kau Donn”, maki Pingkan. “Gak apa apa kami mau memaki maki aku, aku hanya mau bilang terima kasih sudah melayaniku. Sudah bikin aku crott. Meskipun enaknya cuma sesaat, tidak sebanding dengan kenyataan bahwa rumah tanggaku akan berakhir, tapi menikmati beberapa saat berdua denganmu sudah sangat membuatku bahagia”. “Makasih pingkan sayang”, ucapku merayu. “LAMU!”, jawab Pingkan. “Aku bersih bersih dulu”, sambil Pingkan mengarah ke kamar mandi. “Boleh bareng ?” tanyaku dengan nada agak ragu. “Ayooo cepat sini, aku kasih bonus buat kau!”. Seperti tertiban durian runtuh aku mendengarnya. Tidak disangka sangka pingan mengiyakan permintaanku. Apakah dia juga sudah sange ? Gak tau ah, tapi seperti yang saya ketahui, perempuan berbulu itu nafsu birahinya tinggi. Tapi sedari tadi belum kulihat tanda tanda itu di Pingkan. Kami masuk ke kamar mandi, tanpa malu Pingkan melucuti dress dan pakaian dalamnya. Wooooowww. Tidak kusangka sangka bisa sejauh ini. Kini pingkan tanpa malu dan canggung bersedia telanjang bulat di hadapanku. Tubuh yang sempurna, ideal, putih dan mulus. Vaginanya berbulu cukup lebat namun tertata dengan rapi. Indah sekali, sunggu sempurna wanita ini. Menaklukkan Pingkan ternyata tidak sesulit yang kubayangkan. Sekeras apapu seorang wanita mempertahankan prinsipnya, kalau udah ketemu kontol, pasti klepek klepek.

Pingkan menarik aku kebawah shower dan menyirami tubuhku, aku hanya menurut apa yang dilakukan Pingkan. Diambilnya sabun dan mulai Pongkan menyabuni tangan, punggung hingga selangkanganku. Penisku kembali menegang. Pingkan ternyata nakal juga ya, pikirku. Tangan halusnya kini kembali memain mainkan penisku yang bersabun dan licin. Tak mau ketinggalan, akupun membasahi tubuhnya yang telanjang bulat. “Rambut sama wajah jangan sampai basah Donn”, ucap Pingkan memperingati. Oke siap sayang. Kini kami saling mengusapkan busa dari sabun yang semakin menghangatkan suasana. Tangannya yang lincah mengocok penisku kubalas dengan mengusap usap bulu vaginanya. Pingkan memberikan respon yang luar biasa, dia mengejang hebat hanya dengan sentuhan di vaginanya. Tak mau hanya sampai disitu, akupun menjilati vagina Pingkan yang sangat rapat. Khas vagina seorang perawan. Kujati terus menerus hingga Pingkan berkali kali Orgasme. Orgasme yang dashyat dan luar biasa. Tak terhitung berapa kali Pingkan ambruk saking nikmatnya rangsangan yang kuberikan. Akupun berkali kali crot di tangan dan mulut Pingkan. Seakan tidak ada jarak lagi antara aku dan Pingkan. Berpelukan erat, kulitku dan kulit mulus Pingkan menyatu tanpa sekat, saling gesek, saling raba, saling merangsang. Ludahku dan ludah Pingkan saling campur aduk bersama ciuman bibir dan lilitan lidah kami berdua. Pingkan akhirnya bisa menampilkan dirinya yang sebenar benarnya. Wanita cantik yang baik dan murah senyum. Kudapat ekspresi bahagia Pingkan setelah orgasmenya yang pertama. Pingkan yang awalnya judes dan galak berubah 180 derajat setelah lidahku meruntuhkan pertahanan birahinya. Titik klotoris di bagian atas vaginanya menjadi sasaran seranganku yang bertubi tubi. Beberapa kali Pingkan berteriak lepas memanggilku sayang. Tak tergambarkan betapa nikmatnya momen itu.

Tidak terasa sudah berjam jam kami di kamar mandi, tenaga sangat terkuras setelah orgasme yang berkali kali. Pingkan juga sepertinya sangat lelah setelah kumanjakam Vagina, payudara dan semua titik tangsangan yang ada padanya. Kamipun tertidur dengan pulasnya setelah aktifitas di kamar mandi. Sampai pukul 9 malam, kami terbangun setelah panggilan dari Toar berkali kali di handphone Pingkan. Dibiarkan saja, gak diangkat sama Pingkan. “Pasti kak toar khawatir banget, tapi aku gak tahu mau bilang apa”, ucap Pingkan dengan lirihnya sambil menangis. Aku yang melihatnya cukup tersentuh, aku usap air matanya, dan memeluk Pingkan dari belakang. Tak kuduga, reaksinya sangat bertolak belakang dibanding pertemuan awal kami tadi. Pingkan menyandarkan kepalanya di bahuku sambil terus menangis. “Maafkan aku Pingkan, aku jahat, aku bodoh”. Ucapku ke telinga Pingkan. Pingkan tidak menjawab. Dia malah semakin merapatkan kepalanya di lehermu dan mengencangkan pelukannya. “Jangan ada orang yang tau tentang kejadian ini, plis Donn. Jangan bilang kak Toar juga”. “Aku akan mengaku ke kal Toar kalau kita berdua tidak melakukan apa apa. Aku akan bilang ke kak Toar kalau kau orang baik baik dan enggak menyentuh aku sama sekali”. Aku malu Donnn... mau disimpan dimana mukaku..

Pingkan terus menangis tersedu sambil curhat semua yang dia rasakan. Kami berbincang dengan sangat intim. Masih tidak mengenakan pakaian apapun, Aku telanjang, Pingkan telanjang. Hanya tertutup selimut untuk melawan dinginnya kota Tomohon. Pingkan banyak bercerita tentang pengalaman pribadinya. Kurang lebih sama seperti yang pernah Vallen ceritakan, bahwa hampir semua laki laki yang mendekati seorang pramugari itu hanya menginginkan tubuhnya. Pingkan pernah pacaran dengan beberapa laki laki tapi semuanya gak baik, belum lama pacaran sudah meminta ML. Belum pernah ada yang sampai melihatnya telanjang. Aku laki laki selain kakaknya yang sudah melihat tubuhnua telanjang... Sekali lagi kuulangi, aku afalah laki lali kedua selain kakaknya Toar yang sudah melihat tubuh telanjangnya Pingkan. Apa ? “Maksudnya gimana ?” tanyaku penasaran. “Iya Donn, aku sama kakak hubungannya dekat banget. Saking dekatnya malah mungkin sudah melewati batas batas kewajaran”. “Sering kalau penerbangan ke Australia dan punya waktu panjang sebelum penerbangan selanjutnya, aku nginap di apartemennya Toar”. “Kami kakak beradik yang punya nafsu tinggi. Kami Hiyperseks!”. Aku sangat mudah terangsang kalau lihat kak Toar telanjang. Nah Toar ini kalau di apartemennya sering hanya pake celana dalam. Otomatis aku sange dong lihat dia.”. “Diantara aku dan Toar gak pernah ada rahasia rahasiaan, kalau aku sange, kubilang ke Toar kalau aku sange”. “Bisanya kalau begitu kami mandi bareng, tapi Toar gak pernah mau berbuat lebih. Aku gak pernah disuruh mengocok penisnya. Diapun gak pernah mau menyentuh aku. Kalu orang pertama yang kusepong Donn”. “Kalau sama sama udah sange, kami masturbasi bareng. Aku mainin memekku, kak toar coli sampe keluar. Udah selesai, gitu aja”. “Jadi gak heran aku kalau akhirnya Toar terjerumus ke perselingkuhan dengan istrimu. Dia mudah sekali tergoda. Mungkin juga karena sudah lama banget jarang dibelai wanita.”

Pingkan bercerita dengan panjang lebar, karena suasana saat ini sudah berbeda. Kami sudah merasa dekat satu sama lain. Jelas setelah ini kami melanjutkan petualangan cinta terlarang di kamar hotel. Tidak kulikirkan lagi istriku, tidak kulikirkan lagi kalau senin besok masuk kerja. Persetan dengan semua itu. Saat ini ada wanita cantik pujaaanku yang siap untuk aku nikmati. Hingga tengah malam tak henti hentinya kami saling memuaskan. Pingkan semakin menampakkan wujud aslinya sebagai wanita binal bernafsu tinggi.

Hingga matahari pagi menyapa dibalik jendela, kami masih tertidur dengan ketelanjangan. Tempat tidur sudah tidak karuan dengan cairan cairan yang belepotan sana sini. Kupeluk Pingkan yang masih tertidur, gesekan kulitku dan kulitnya semakin mengundang birahi. Perlahan Pingkan bangun, entah mimpi apa dia barusan. Melihatku memeluknya, bibir indahnya mengucapkan “selamat oagi Donni sayang”, sambil senyum indahnya merekah bersama lesung pipit. Persis sama sekali dengan senyum indah sang pramugari yang kulihat di pesawat. “Selamat pagi Pingkan sayang. Tidur enak ?”, tanyaku. “Iya, enak sekali. Tapi gak seenak jilatanmu di vaginaku”. Ucap Pingkan dengan nada menggoda.

“Mau lagi ?” tanyaku. “Iya Donn, plisss aku mau lagi”, ucap Pingkan dengan manisnya. Akupun membuka kakinya dengan lebar, mengarahkan lidahku ke memeknya. Tapi Pingkan menginginkan lebih. Dia mengisyaratkan aku untuk berputar dan menindih tubuhnya. Wowww Pingkan mau 69 dengan posisi aku diatas. Kujilati hebat vagina Pingkan yang perlahan mulai mengeluarkan cairan asam dan lengket. Sambil mulut Pingkan mengulum penisku dengan buas. Cukup lama kami bertahan dengan posisi itu hingga akhirnya bergantian aku dibawah dan pingkan menindih tubuhku. Kejadian tak terduga kembali terulang. Setelah beberapa kami mengalami orgasme tampaknya Pingkam masih belum puas. Tiba tiba dia duduk diatas selamgkanganku dan mencoba mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Aku bereaksi cepat dengan menghindar hingga Pongkan terjatuh ke kasur. “Heeey! Apa apaan kau Ping! Kan aku udah janji gak akan penetrasi ke vaginamu.”. Meskipun udah nafsu berat aku masih bisa mengendalikan kesadaran. Aku gak mau masa depan Pingkan akanh rusah hanya karena kebejatanku. “Aku hisap lagi vaginamu”, ajakku yang dituruti oleh Pingkan. Sekali lagi Pingkan orgasme setelah kusapu bersih vaginanya dengan lidah lincahku. Kali ini nafsu Pingkan semakin menggebu. Entah belajar dari mana, kini Pingkan membalik badan dan menungging dengan belahan pantat dan vaginanya membuka. “Plisss masukin aja Donn, aku udah tersiksa dengan nafsuku ini. Gak usah mikirin aku lagi, puaskan aku dengan penismu sayang.”.

Nafsu birahi berperang melawan hati nuraniku. Tapi yang menang sudah pasti sanh birahi. Persetan dengan hati nurani, di depanku sudah ada sang bidadari, pramugari cantik bernama Pingkan yang telanjanh dan menungging. Vaginanya sudah menanti penisku untuk menerobos perawannya. Selangkah lagi aku bisa bersetubuh dengan Pingkan. Toh ini maunya Pingkan juga, anak itu sudah pada level sange yang tertinggi. “Pelan pelan ya Donn”, ucap Pingkan ketika ujunh penisku mulai menyentuh labia minora miliknya. Kumasuk masukkan penisku dengan perlahan. Masuk, keluar, masuk beberapa centi lagi, keluar lagi, masuk semakin dalam, kucabut keluar lagi, sampai vaginanya benar benar becek dan denyut daging memeknya benar benar kurasakan. Ini tandanya vagina Pingkan sudah bisa beradaptasi dengan keberadaan penisku. Dalam satu sodokan yang keras, kurobek selaput darah Pingkan yang gurih dan sempit. Ini ditandai dengan erangan Pingkan yang dashyat kesakitan. “Maaf sayang, tahan ya, sebentar lagi enak kok”, kataku menenahkan Pingkan.Benar saja, setelah beberapa kali tusukan selanjutnya Pingkan sudah bisa menikmati tusukan penisku kedalam vaginanya. Pingkan mengerang sejadi jadinya, berteriak saking enaknya dientot. Darap perawannya bercucuran bersama cairan kenikmatan, menodai selimut hotel yang berwarna putih. Kembali lagi kubuat Pingkan orgasme berkali kali dengan tusukan penisku dan rangsangan tanganku ke payudaranya. Berganti ganti gaya dan posisi, hingga terakhir gaya missionaris karena kami udah tidak ada tenaga lagi. Berkali kali juga spermaku kusemprotkan kedalam rahim Pingkan. Sungguh pergulatan yang tidak akan pernah kulupakan. Perawan sang pramugari kini sudah kurenggut. Kami terus melakukannya sampai siang. Bahkan sambil makan pun kami telanjang karena memang tidak membawa baju dan pakaian dalam untuk ganti. Sebelum check ini kami menyempatkan lagi untuk mandi bersama. Kali ini lebih hebat dari sebelumnya, karena dibawah shower kami tidak hanya saling rangsang namun saling bersenggama, Vagina Pingkan tak henti hentinya kusodok dengan penis perkasaku. Pingkan pun semakin terbiasa dan merasa nafsu liarnya menemukan pasangan yang tepat. Hari itu sungguh menyenangkan. Tentunya sebelum balik kerumah Pingkan sudah menggunakan baju baru yang kami beli di pusat kota. Kami berpisah dengan baik baik. Pingkan menyempatkan untuk mengecup bibirku sebelum turun dari mobil. Dan mengingatkan perjanjiannya untuk tidak memberitahu kejadian yang sebenarnya ke Toar.



Hari demi hari berlalu, hubungan aku dan Allena istriku semakin berantakan. Aku semakin sering pulang larut malam, dan Allena lebih sering tidur dirumah orang tuanya membawa anak kami. Berminggu minggu seperti itu. Bahkan ketika aku ditugaskan kembali untuk ikut training dua minggu di Jakarta, Allena tidak tau sama sekali. Komunikasi hampir tidak ada, Allena yang tidak tau menahu penyebab aku marah malah seperti membiarkan hubungan ini lebih renggang. Tudak ada itikad baik Allena untuk memperbaiki hubungan kami. Sepertinya memang pernikahan kami akan berakhir. Suatu ketika masuk panggilan telepon dari nomor tidak kukenal. Setelah kujawab ternyata Pingkan yang menelponku. Dia menanyakan posisiku dimana, aku menjawab kalau aku sedang training di jakarta. “Yaaaa sayang sekali, ada yang ingin kusampaikan padamu”, ucap Pingkan. “Sampai kapan di jakarta ?”, tanyanya lagi. “Sekitar seminggu lagi, masih lama kok”, jawabku antusias. “Oke kalau begitu, besok lusa aku tugas terbang ke Jakarta dan mau tinggal lama disana buat persiapan nikahan. Aku temui kau di Jakarta ya, nanti kabar kabari lagi”, kata Pingkan. “Simpan ini nomorku”. Aku menjadi penasaran dan teringat kembali pengalamanku dengan Pingkan. Memang setelah memperoleh merenggut perawan Pingkan di Tomohon, aku tau diri dengan tidak lagi mengganggunya. Kami putus kontak sampai terkahir hari itu dimana Pingkan menelponku. Mengingat persetubuhanku dengan Pingkan bisa bikin aku onani berkali kali. Hehehe. Beberapa hari setelahnya, Pingkan kembali menelponku dan minta aku share lokasi. “Mau kesini ?” tanyaku. “Iya, ini udah mau OTW, mumpung pacarku lagi kerja”. Wah ada apa ini Pingkan ngebet banget mau ketemuan denganku. Aku sama sekali tidak ada niat jahat atau niat mesum seperti sebelumnya. Perasaanku malah menyiratkan signal bahwa Pingkan membawa berita buruk. Firasatku gak enak. Benar saja, ketika sudah bertemu di loby hotel, Pingkan langsung menunjukkan foto foto kakaknya Toar sedang bergumul dalam keadaan bugil dengan istriku Allena. Dan dari tanggalnya, mereka terus melakukan perselingkuhan sampai hari dimana Pingkan menelponku beberapa hari lalu. Foto foto itu dicurinya dari HP Toar. Pingkan bercerita kalau Toar memang suka sekali mengoleksi foto foto bugil istriku. Pingkan pernah membuka salah satu folder di laptop Toar yang berisi foto foto mereka sedang bercinta, dan juga foto foto selfie Allena sedang bugil, dan sedang masturbasi. Kayaknya itu foto kiriman Whatsapp. Dari sini saya berkesimpulan bahwa memang Allena sudah tidak mencintaiku lagi, dan memilih untuk menjadi pelakor. Padahal Toar itu sudah menjadi istri teman baiknya Vallen. Tanpa sadar aku menangis, meneteskan air mata, tidak mampu menahan beban yang kualami. Aku cemburu dan patah hati. Melihat aku yang semakin bersedih, Pingkan mengajakku masuk ke kamar hotel yang sudah beberapa hari ini menjadi penginapanku. Awalnya berjalan normal, kami saling curhat dan saling menguatkan. Pingkan bercerita kalau pacarnya tidak mempermasalahkan Vaginanya yang sudah tidak perawan. Tinggal seminggu lagi menjelang pesta pernikahannya, Pingkan mengaku ke pacarnya kalau dia sudah tidak perawan. Hal itu tidak dipermasalahkan oleh pacarnya yang adalah seorang pilot. Malah setelah mengetahui hal itu, Pingkan dan pacarnya jadi rutin ngentot, bersetubuh saling memuaskan. Jadi dia tidak takut lagi kalau sperma yang kutumpahkan kedalam rahimnya akan menjadi janin. Toh pacarnya juga setiap ML buang sperma di dalam. Semakin hangat obrolan kali itu hingga akhirnya Pingkan menawarkan untuk membantu menghibur aku yang sedang terluka. Diarahkannya tanganku untuk menjamah tubuhnya hingga terlepas semua pakaian yang dikenakannya. Kami pun bersetubuh dengan ganas setelah itu. Pingkan terlihat semakin terbiasa dan ahli dalam bercinta. Banyak gaya dan variasi variasi yang dia kuasai. Hingga kami berdua merasakan pincak kenikmatan yang tiada taranya. Terima Kasih pingkan, i love u so much. “Maukah kamu jadi selingkuhanku terus ?”, tanyaku manja di telinga Pingkan. “Iya Donni sayang, aku mau jadi lontehmu.” Aku sayang kamu. Dan kamipun terus melanjutkan persetubuhan ini.

Bahkan sampai Pingkan menikah, kami masih rutin untuk berselingkuh ketika Pingkan sedang balik ke kampungnya di Tomohon. Dengar dengar bulan depan dia akan berhenti dari pelerjaannya sebagai pramugari karena sudah hamil. Kiyakin janin yang ada di kandungannya itu adalah anakku. Allena ? lupakan saja semua cerita tentangnya. Kami tinggal menunggu putusan Mahkama Agama tentang hak asuh anak. Kami memutuskan untuk bercerai. Semenjak itupun hubunganku dengan teman teman Allena semakin jauh dan merenggang. Hanya ada sosok wanita cantik bernama Pingkan yang kini mewarnai kehidupanku. I love you Pingkan, semoga anak kita lahir dengan selamat dan menjadi tanda buah cinta kita berdua.

TAMAT
Serius udah lama nunggu kelanjutan ini hu...
 
Bimabet
Bukan sange tapi Sedih om bacanya,,
Tissu yang seharusnya buat ane ngelap sperma, malah buat nglap air mata
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd