Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perlahan Namun Pasti (Season 2)

Lubang manakah yang akan dijamah oleh Iyan terlebih dahulu

  • Lubang putri

    Votes: 44 10,6%
  • Lubang Tante astri

    Votes: 206 49,5%
  • Lubang teh ela

    Votes: 62 14,9%
  • Lubang nuri

    Votes: 62 14,9%
  • Lubang nina

    Votes: 42 10,1%

  • Total voters
    416
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Eps 10


Mulustrasi Tante Astri







Mulustrasi Nuri





Mulustrasi Putri








Mulustrasi Chika








...


Setelah itu Tante astri pun ikut berbaring di sebelahku. Kami sama sama masih kelelahan saat itu. Tak ada kata yang terucap di antara kami.


Dan setelah beberapa menit kami terdiam. Kupikir semuanya akan selesai setelah ini dan kami akan tertidur karena kelelahan. Namun ternyata dugaanku salah.


" Yannn.." ucap Tante Astri


" Iyahh..?"


" Tante pengen lagii.."


Sontak aku sendiri langsung terkejut mendengar ucapannya. Hal yang awalnya sudah berakhir, justru dengan ucapannya mungkin akan kembali dimulai.


Juniorku pun yang tadi sebelumnya sudah mulai mengecil. Mendadak mengeras kembali mendengar ucapan Tante Astri.


Tak lama setelah itu Tante astripun bangkit dari tidurnya. Sementara aku masih berada dalam posisi tiduran.

Iapun kembali mengambil posisi berada tepat di depan selangkanganku. Terlihat tatapannya pun semakin bernafsu Saja. Ketika melihat ke arah Juniorku.


" Tante serius..?" Tanyaku


" Emang Tante keliatan becanda?"

Balasnya sambil tangannya mulai kembali mengocok Juniorku.


Ahhh sensasi nikmat dari kocokan tangannya ditambah ekspresi wajahnya yang sayu menatapku. Membuat Juniorku tentu seketika ngaceng saat itu.


" Gimana enak kan yan?'' tanyanya sambil terus mengocok juniorku


" Ahh ko Tante jadi binal gini sihh"


" Kenapa? Kamu ga suka?" Tanyanya dengan nada menggoda


" Ahhh suka bangett Tante.."


Setelah itu Tante Astri pun kembali menurunkan wajahnya. Dan mulai menjulurkan lidahnya. Hingga akhirnya lidahnya menyentuh bagian demi bagian Juniorku.


Sllrppppp... Sllrppppp... Sllrppppp...


Ahhh sungguh sensasi nikmat yang luar biasa. Aku kembali bisa merasakan blowjob dari Tante Astri. Lidahnya terus menari menjilati seluruh bagian Juniorku.


Kulihat ekspresinya pun ketika melakukan blowjob. Semakin menggairahkan saja. Nampaknya ia sangat menikmati dan bernafsu kali ini.





Setelah puas menjilati Juniorku. Perlahan ia pun mulai kembali mengulum Juniorku ke dalam mulutnya.


Sensasi nikmat kembali kurasakan. Ketika Juniorku keluar masuk mulutnya. Terlebih lidahnya pun ikut bermain di dalamnya. Ahh benar2 luar biasa.


Sllrppppp... Sllrppppp... Sllrppppp...


Setelah beberapa menit aku puas merasakan blowjobnya ini. Tante astripun melepaskan Juniorku dari mulutnya. Ia langsung tersenyum setelah itu ke arahku.


Dan tak lama iapun mengambil posisi bangkit membelakangiku. Lalu setelah itu tubuhnya mulai turun mengangkangi Juniorku. Ahh dari posisi ini aku bisa melihat dengan jelas pantatnya yang besar.


Perlahan tubuhnya mulai turun mendekati Juniorku yang ada di bawah. Tangannya pun kini mulai memegangi Juniorku dan mengarahkannya agar masuk ke dalam lubang vaginanya.


Setelah dirasa pas, tepat berada di depan lubang vaginanya. Iapun mulai menurunkan tubuhnya secara perlahan. Yang membuat Juniorku pun mulai masuk kembali ke dalam vaginanya.


" Ahhh.."

desah kami berbarengan ketika kepala Juniorku masuk ke dalam vaginanya.


Perlahan Tante astripun semakin menurunkan tubuhnya. Yang membuat Juniorku semakin tertelan oleh vaginanya. Nikmat yang kurasakan semakin bertambah seiringan dengan itu.


" Ahh.. punyaaa.. kamu.. gede.. bangett.. Yann.. ahhh"


Dan akhirnya seluruh juniorkupun sudah tertelan oleh vaginanya. Tanpa tunggu lama Tante astripun mulai menggerakkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.


" Ahhh.. Yann.. gedeee.. ahhh.. tantee.. Sukaaa... Ahhh"





Nikmat yang kurasakan sungguh luar biasa. Ketika Juniorku terus keluar masuk vaginanya. Kurasakan Juniorku pun seperti menyentuh sesuatu di dalam. Yang kurasa dinding rahimnya.


" Ahhhh.. ahhhh.. dalemmm.. dalemm.. bangettt.. Yann.. ahhh"


Kulihat pula pantatnya yang besar terus turun naik. Sehingga menimbulkan suara ketika pantatnya bersentuhan dengan tubuhnya.


Plokk..plokk..plokk...


" Ahhhhh.. shhhh... Ahhhhh.. enakk.. ahhhh.."


Semakin lama gerakan Tante astripun semakin cepat saja. Nampaknya ia memang benar benar bernafsu saat ini. Baru kali ini aku melihat wanita seperti Tante Astri.


" Ahhhh.. shhhh... Ahhhh.. yannn.. enakkk... Tantee.. bentarr.. lagiihh.. ahhhhh.."


Mendengar hal itu akupun turut membantu Tante astri dengan menggerakkan pinggulku ke atas dan ke bawah. Menusuk bagian vaginanya dengan Juniorku. Dan hasilnya Tante astripun akhirnya tak lama orgasme juga.


" Ahhhh... Ahhhhh... Iyahhh.. gituuu.. gituuu... Ahhhh.. ahhhh..."


" Ahhhhh... Yannn... Tanteee.. ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhhhhhh...."


Tubuhnya seketika menggelinjang di atas tubuhku. Bahkan Juniorku pun langsung terlepas dari vaginanya. Ia nampak mengalami orgasme yang cukup dahsyat.


Iapun langsung terkapar lemas di kasur seketika itu. Kulihat iapun langsung mencoba mengatur nafasnya yang tak beraturan akibat orgasmenya. Namun hal yang tak kuduga terjadi saat itu.


" Buu.. ibu udah tidur?"


Sontak aku dan Tante Astri terkejut mendengar itu. Kudengar itu adalah suara Nuri. Suara itu terdengar dari balik pintu kamar Tante Astri.


Karena Tante Astri masih menikmati sisa orgasmenya. Nampaknya ia masih kesulitan untuk bicara. Hingga terdengar kembali suara Nuri memanggil untuk kedua kalinya.


" Buuu..ibu ga apa2?"


Untungnya saat itu pintu sendiri sudah kukunci dari dalam. Jadi tidak mungkin Nuri bisa masuk ke dalam.


Setelah itu Tante astripun langsung bangkit. Dan memberikan kode padaku untuk bersembunyi. Aku yang mengerti itupun langsung berjalan turun dari kasur lalu sembunyi di dekat lemari.


" Iyahh sayang kenapa?" Jawab Tante Astri.


" Engga, ibu belum tidur?"


Tak kuduga Tante astripun justru berjalan ke arah pintu. Apakah dia akan membuka pintu tersebut? Tapi kondisi tubuhnya sendiri masih dalam keadaan bugil.


Dan ternyata Tante astri saat itu benar benar membuka pintunya. Namun syukurnya saat itu ia hanya memperhatikan bagian kepalanya saja pada Nuri. Sementara tubuh yang lainnya masih terhalang oleh pintu.


" Belum, kenapa sayang?''


" Engga, aku aneh aja jam segini ibu belum tidur"


" Owhh ibu ada kerjaan yang belum beres, jadi belum bisa tidur"


" Owhh yaudah kalo gitu aku mau tidur lagi"


Setelahnya Tante astripun masih belum menutup pintunya. Kurasa dia memperhatikan Nuri masuk terlebih dahulu ke dalam kamarnya.


Dari posisiku ini, aku bisa melihat pantatnya yang besar dan sangat menggodaku. Tentu saja sedari tadi juniorkupun sudah ngaceng melihat hal ini.


Karena situasi yang kurasa sudah mulai aman. Akupun perlahan berjalan mendekati Tante Astri dari belakang. Ia nampaknya masih belum menyadari posisiku yang berada di belakangnya.


Tepat setelah ia mulai menutup pintunya. Aku langsung memeluk Tante Astri dari belakang. Iapun awalnya nampak terkejut dengan apa yang kulakukan.


" Ihh ngagetin aja kamu Yann, untung nurinya udah ga ada"


" Abisnya Iyan ga tahan liat pantat Tante"


Karena posisiku kini yang memeluknya dari belakang. Juniorkupun kuposisikan berada di belahan pantatnya. Secara perlahan mulai kugerakkan juniorku di belahan pantatnya.


" Ahhh.. Yann.."


Kurasakan belahan vaginanya sudah terasa basah saat itu. Mungkin karena orgasmenya yang tadi.


Karena sudah tidak tahan lagi. Kuposisikan juniorku berada di lubang vaginanya. Dan secara perlahan mulai kudorong masuk kembali.


" Ahhh Yann hmmpp.."


Tante astripun nampak diam saja. Dan membiarkan juniorku terus masuk ke dalam vaginanya. Dan akhirnya seluruh juniorkupun sudah berada di dalam vaginanya.


" Ahhh.. penuhh.. Yann.."


Setelah itu kutarik satu tangan Tante Astri dengan tanganku. Dan secara perlahan mulai kugerakkan juniorku keluar masuk vaginanya.





" Ahhhh.. ahhhh.. ahhh.. enakk.. enakk.. teruss.. Yann.. ahhh..."



Akupun terus mempercepat genjotanku. Yang membuat Tante Astri semakin meracau saja.


" Ahhhh.. ahhhh.. Yann.. ahhh.. enakk.. tanteee.. sukaaa.. ahhh.."


Tanganku pun saat itu mencoba meraih payudaranya yang berada di depan. Kuremas payudaranya yang terasa kenyal di tanganku ini.


" Ahhh.. shhhh.. kamuuu.. sukaaa.. susuu.. punya.. tantee.. kann.. Yann.. ahhh"


" Ahhh.. suka.. bangett.. tantee.."


Setelah beberapa menit kembali kuubah posisi kami. Kini satu kaki Tante Astri kuangkat dengan tanganku. Sementara tubuhnya menghadap miring.





" Ahhhh.. ahhhh.. Yann.. ahhhh.. Terusss.. ahhh.."


Posisi wajah kami yang berhadapan. Membuatku pun langsung kembali mencumbu bibirnya. Tante Astri pun langsung membalas cumbuanku dengan tak kalah ganasnya saat itu.


Ccccppp... Sllrppppp.. ahhh.. sllrppppp... Hmmpp.. sllrppppp....


Lidah kami saling bertemu dan bermain satu sama lain. Sedangkan di bawah aku tak ada henti terus menggenjot vaginanya. Sungguh persetubuhan yang luar biasa.


" Yann.. kita balikk.. ke kasurr.. aja.. ahhhh..."


" Ahh.. iyahh.. tantee.."


Namun akupun terpikir suatu ide. Posisi yang paling kusukai ketika sedang melakukan sex.


Setelah itu kulepaskan juniorku dari dalam vaginanya sebentar. Lalu kuposisikan Tante Astri menjadi saling berhadapan kembali denganku.


Setelah itu akupun menyuruh kedua tangan Tante Astri untuk di kalungkan di leher belakangku. Awalnya ia kebingungan dengan apa yang akan ku lakukan.


" Kamu mau apa Yann?"


Tanpa menjawab kembali kuangkat satu kaki Tante Astri. Lalu kumasukkan kembali juniorku ke dalam vaginanya.


" Ahhh.. bentarr.. Yann.. di.. kasurr.. ajaa.. ahhh.."


Tanpa menghiraukan ucapannya akupun mulai menaikkan satu kakinya lagi. Nampaknya Tante Astri mengerti akan apa yang kulakukan.


Iapun langsung menyilangkan kakinya di belakang tubuhku. Hingga akhirnya kini posisi yang kuinginkan pun terjadi juga. Aku menyetubuhi Tante Astri sambil menggendongnya.


Perlahan mulai kembali kugerakkan juniorku yang sudah berada di dalam vaginanya. Tante astripun kembali mendesah saat itu.


" Ahhhh.. ahhhh.. yannn... Kamuu.. tauu.. ajaa.. posisi.. yang.. enakkk.. ahhhh..."





Sambil berjalan ke arah kasur terus kugenjot vaginanya dari posisi ini. Tante astripun saat itu langsung mengambil inisiatif untuk mencumbu bibirku kembali.


Ccpppp.. sllrppppp.. hmmppp.. sllrppppp... Sllrppppp... Sllrppppp..


Setelah sudah berada di kasur. Kuturunkan tubuh Tante Astri ke kasur. Hingga kini aku berada dalam posisi menindihnya dengan juniorku yang masih tertancap di vaginanya.


Setelah itu akupun bangkit, hingga kini kami berada dalam posisi missionary. Dan setelah itu secara perlahan mulai kugerakkan kembali juniorku keluar masuk vaginanya. Kali ini kumulai dengan tempo pelan.


" Ahhhh.. ahhhh... Shhh.. Yann.."


Saat itu tanganku pun langsung meraih kedua payudaranya. Kuremas payudaranya yang besar ini. Lalu kupilin bagian putingnya.


" Ahhhh.. iyahhh.. gituu.. maininn.. teruuss.. Yann.. ahhh.."


Setelah beberapa menit akupun mulai mempercepat tempo genjotanku. Kuubah menjadi tempo maksimal. Hal itu membuat Tante Astri semakin gelagapan.





" Ahhhh.. ahhhhh... Shhhhh... Ahhhhh... Terusss.. yannn.. ahhhh... Enakkk... Tantee... Ahhh... Ahhh.. ahhh.."


Tak lama setelah itu akhirnya Tante astripun akhirnya orgasme untuk ke sekian kalinya. Tubuhnya menggelinjang hebat kembali. Kurasakan cairan vaginanya menyentuh juniorku di dalam.


" Ahhhhhh... Ahhhhhh... Ahhhhhh.. keluaaarrrr..."


Kukeluarkan juniorku dari dalam vaginanya. Kubiarkan Tante Astri menikmati orgasmenya terlebih dahulu. Terlihat ia masih kesulitan untuk mengatur nafasnya.


" Hhhhh.. Yann..."


" Iyahh tantee.."


" Ko kamu.. kuatt bangett sih belum keluar keluar hhhhh.. hhhh.."


" Hehehe Iyan juga ga tau Tante"


Aku juga sebenarnya heran, kenapa sampai sekarang aku belum keluar keluar juga. Tapi aku tak terlalu memperdulikannya.Yang kuinginkan sekarang hanya menyelesaikan hasratku ini.


Setelah dirasa Tante Astri sudah siap lagi. Kuarahkan Tante Astri untuk menungging membelakangiku. Iapun saat itu hanya menuruti apa yang kukatakan.


Setelah posisinya sudah sesuai. Segera kudekatkan juniorku ke arah belahan vaginanya dari belakang. Pantatnya yang besar benar benar menggodaku saat itu.


Tanpa tunggu lama mulai kumasukkan juniorku dari belakang. Saat itu segera kumasukkan juniorku seluruhnya. Yang membuat Tante Astri langsung mendesah saat itu.


" Ahhhh... Yannn.. hmmppp.."


Setelahnya secara perlahan mulai kugerakkan juniorku maju mundur. Kulakukan dalam tempo pelan terlebih dahulu. Namun nikmat yang kurasakan saat itu sudah luar biasa.


" Ahhh.. ahhh... Teruuss.. sodokkk.. yannn... Ahhhhhh.."





Setelah itu kugapai payudaranya dengan tanganku. Kuremas dan kumainkan kembali payudaranya.


" Ahhhh.. Yann.. enakkk.. terusss... Ahhhh.."


Setelah beberapa menit akupun mulai mempercepat tempo genjotanku ke tempo sedang. Hal itu membuat Tante Astri semakin keras mendesah.


" Ahhhh.. shhhh.. ahhhhh... Ahhhhh... Enakkk.. Enakk... Ahhhh.. yannn.. ahh"


Saat aku sedang menyetubuhinya dalam posisi ini. Akupun teringat dengan daerah sensitif tubuhnya. Yaitu berada di bagian pantatnya.


Muncul ide di pikiranku untuk menampar bongkahan pantatnya yang menggairahkan ini. Akupun penasaran bagaimana reaksinya nanti setelah aku menampar pantatnya ini.


Plakkk.. plakkk.. plakkk


" Ahhhhh.. Yannnn... Kamuuu.. ahhhh..."


Akupun cukup puas melihat reaksinya. Kepalanya yang tadi tertunduk langsung mendongak ke atas setelah aku menampar bagian pantatnya.


" Ahhh.. yannn.. lagihhh... Tamparr.. lagihhh.. yannn.. ahhhh..."


Yaa kurasa sesuai dugaanku, Tante Astri menyukai apa yang kulakukan ini. Tanpa tunggu lama segera kutampar kembali pantatnya dengan tanganku.


Plakkk.. plakk.. plakkk...


" Ahhhh.. Yann.. ahhhhh.. enakkk.. enakkk.. tantee.. sukaaa.. ahhh..."


Setelah itu akupun mulai mempercepat tempo genjotanku. Kini kugenjot ke tempo maksimal. Akupun mulai merasakan rasanya aku sudah hampir keluar.


" Ahhhhh... Ahhhhh... Yannn... Iyahhh... Gituuu... Ahhhh... Tantee.... Dikitt.. lagihh.. yannn.."


" Ahhh.. Iyan.. juga.. tantee.. ahhh.."


" Keluarinn.. Yann... Ahhhh... Keluarinn.. semuanya... Di... Dalemm.. ahhhh.."


Mendengar hal itu akupun sudah tak kuasa untuk menahannya lagi. Kutembakkan seluruh pejuku di dalam vaginanya. Tante Astri sendiri orgasme berbarengan dengan pejuku yang keluar di vaginanya.


Croottt.. croott... Croott...


" Ahhhhh... Ahhhhh... Yann... Ahhhhhhhhhhh..."


Tubuh kami seketika ambruk saat itu. Aku merasa lemas setelah seluruh pejuku keluar. Kurasakan nikmat yang sungguh luar biasa tadi.


Tante astripun sama sepertiku. Nampaknya ia sudah lemas dan kelelahan akan persetubuhan ini. Kami tergeletak bersama di kasur.


" Tante.." ucapku


" Iyahhh? Hhhhh" balas Tante


" Abis ini kita bakal ada perjanjian lagi ga?"


Tante astripun langsung tersenyum mendengar hal itu.


" Hhhhh.. enggaa Yann, sekarang kamu tinggal minta aja kalo mau"

ucapnya dengan senyum padaku.


Akupun tentu saja senang dan langsung tersenyum mendengar jawabannya itu. Akhirnya perjanjian yang kami sepakati, sekarang sudah tidak ada lagi.


Yang artinya, mulai sekarang aku bisa melakukannya kapan saja dengan Tante astri. Nampaknya iapun sudah terbuai dengan kenikmatan ini.


Tak lama mungkin karena sudah kelelahan, kulihat mata Tante Astri mulai tertutup. Nampaknya ia sudah mulai tertidur saat ini.


Aku sendiri sebenarnya sudah merasakan hal yang sama. Namun bisa gawat kalo aku sampai tertidur disini.


Segera kupakai pakaianku lalu dengan hati2 berjalan keluar kamar Tante Astri. Dan untungnya saat itu sudah tak ada siapapun di luar. Segera aku masuk ke kamarku.


Setelah sampai di kamar, segera kubaringkan tubuhku di kasur. Tak kusangka akhirnya Tante Astri luluh juga. Kini aku hanya tinggal meminta saja apabila sedang menginginkannya.


Entah kenapa nasibku selalu beruntung. Apabila mengenai hal hal seperti ini. Rasanya sangat mudah bagiku untuk merasakan tubuh wanita.


Tanpa sadar saat aku terus memikirkan hal itu. Aku pun semakin mengantuk hingga akhirnya tertidur.


...



Pagi haripun tiba, saat itu aku sedikit terkejut. Karena bisa dibilang aku hampir bangun kesiangan. Padahal tak biasanya aku seperti ini.


Mungkin karena kejadian semalam, yang sangat menguras tenagaku. Membuatku pun kelelahan. Sehingga tertidur lebih lama dari biasanya.


Akupun segera mandi dan siap siap untuk segera pergi ke kantor. Setelah selesai semuanya, seperti biasa akupun langsung pergi ke bawah untuk sarapan.


Namun saat aku turun ke bawah. Kulihat Tante Astri juga berjalan dari ruang tengah ke ke meja makan. Iapun saat itu langsung tersenyum begitu melihatku.


Akupun langsung membalas senyumannya. Kurasa apa yang dipikirkan oleh kami sama. Yaitu tentang kejadian semalam.


Setelah itu aku pun segera pergi ke meja makan bersama tante Astri. Kulihat semuanya ada disana kecuali Nina. Kurasa Nina berangkat lebih awal lagi.


Aku:" Nina kemana?"


Tante:" biasa, berangkat duluan sama temannya yan"


Aku:" hmm gituu"


Sepertinya aku tau orang yang dimaksud teman itu adalah Aldy pacarnya.


Saat di meja makan tak banyak yang kami obrolkan saat itu. Hanya saja saat Tante Astri menawarkan sesuatu padaku.


Tante:" Yann"


Aku:" iyahh Tante?"


Tante:" kamu bisa bawa mobil ga?"


Aku:" kalo mobil mah belum bisa Tante.."


Tante:" owhh gituu, mau ga belajar bawa mobil?"


Aku:" hmm Iyan mah sih mau2 aja Tante"


Teh Ela:" iyahh a mending aa belajar bawa mobil"


Tante:" iyahh kalo kamu mau, nanti Tante bakal ngajarin pake mobil Tante"


Aku:" bener Tante?"


Tante:" iyahh benerr, tapi nanti yah. Sekarang2 Tante masih banyak kerjaan"


Aku:" iyahh Tante ga apa2"


Setelah selesai sarapan, aku sendiri langsung hendak berangkat kerja dengan motorku. Namun tiba tiba Nuri memanggilku.


" Kaa.."


" Iyahh?"


" Aku boleh bareng ga berangkatnya?"


" Owhh bolehh ko boleh"


" Yess, kk ga lagi mau jemput putri kan?"


" Iyahh engga ko, katanya dia mau berangkat naik angkot aja. Kenapa emang?"


" Engga, takut ga enak aja sama putri"


" Engga ko tenang aja, yaudah ayo"


" Iyah kaa bentar"


Saat ini Nuri sendiri memakai setelan celana jeans. Dan memakai kemeja kotak-kotak warna pink dengan kancing yang dibuka. Lalu dalemannya ia memakai kaos bewarna putih.


Setelah itu aku mulai menyalakan motorku. Nuri pun segera naik ke motorku. Dan setelah itu segera kulajukan motorku ke arah tujuan kami.


Selama perjalanan kami sendiri tak banyak bicara saat itu. Namun ada hal yang tak terduga terjadi saat itu. Kejadian yang membuat kami hampir celaka.


Saat berada di pertigaan, motorku terpaksa harus ngerem mendadak. Hal itu dikarenakan motor yang berada di depanku.


Yaitu seorang ibu2 yang mengendarai motor matic. Saat itu di pertigaan dia menyalakan lampu sein kanannya. Namun justru ia malah berbelok ke arah kiri.


Hal itulah yang membuatku ngerem secara mendadak. Kalau tidak, mungkin aku sudah menabrak motornya saat itu.


Hal itupun membuat Nuri yang tadinya duduk tidak terlalu dekat denganku. Seketika Langsung menempel dengan tubuh bagian belakangku. Tangannya pun langsung memeluk erat diriku.


Akupun sempat merasakan payudaranya untuk kesekian kalinya. Kurasakan payudaranya menekan punggungku. Hal itupun terjadi selama beberapa saat.


Nuri sendiri yang kaget langsung bertanya padaku saat itu.


" Kenapa ngerem mendadak kaa?"


" Ehh maaf nur, tuhh gara2 ibu2 di depan. Sein kemana beloknya kemana. Jadi terpaksa harus ngerem ngedadak. Maaf yahh"


" Owhh gituu, hihh ibu2 emang suka gitu"


" Iyahh emangg, tapi kamu ga apa2 kan?"


" Iyahh kaa ga apa2, cuma kaget aja"


Ibu2 itu sendiri entah tidak tau atau menghiraukan apa yang terjadi di belakangnya. Ia saat itu tak memperdulikanku yang hampir terjatuh dan terus berjalan meninggalkanku.


Untungnya saat itu aku tak terpancing emosi dan hanya bisa tersenyum saja melihat tingkah ibu2 itu. Rasanya sudah bukan hal aneh hal seperti ini terjadi.


Setelah itu kembali kulajukan motorku ke arah kampus. Hingga tak lama berselang akhirnya kamipun sampai juga.


Dan kebetulan, kulihat putri pun ada di depan gerbang masuk. Ia nampak senang ketika melihatku datang. Nuripun segera turun dari motorku.


Nuri:" put, Lo ga cemburu kan gue dibonceng sama ka Iyan? Wkwkwk"


Putri:" enggalahh, yakali cemburu gitu doangg"


Nuri:" hahaha bagus deh"


Putri:" ehh sayang.."


Aku:" iyahh kenapa?"


Putri:" kamu sekarang lembur ga?"


Aku:" hmm engga sih, kenapa emang?"


Putri:" kamu mau ga nganterin aku nanti sore?"


Aku:" mau dong,masa ga mau Wkwkwk"


Putri:" yess Wkwkwk"


Aku:" emangnya kamu mau kemana?


Putri:" aku mau beli sesuatu, jadi aku pengen kamu yang nganterin, sekalian kita jalan bareng lagi"


Aku:" owhh gituu, yaudah nanti aku kabarin kalo aku udah pulang kerja"


Putri:" iyahh siapp Wkwkwk"


Nuri:" hadeuhh2, gue keknya cuma jadi obat nyamuk yah disini"


Putri:" hehehe maaf maklumin aja yah wkwkwk"


Aku:" iyahh makannya kamu juga cepet2 cari pacar biar ga iri liat kita wkwkwk"


Nuri:" hihh pada parah yahh, emang kalian bisa sampe jadian gini berkat siapa? Hahh?"


Aku:" wkwkwk Iyahh maaf2, yaudah aku duluan yah takut telat"


Putri:" hmm gituu yaudahh hati2 sayang"


Nuri:" makasihh kaa udah nganterin"


Aku:" iyahhh"


Setelah itu segera kulajukan kembali motorku ke arah kantor. Kurang lebih 15 menit, akhirnya akupun sampai juga.


Nampaknya aku memang sedikit kesiangan sekarang. Karena memang sekarang sudah agak siang dari biasanya aku datang ke kantor.


Setelah memarkirkan motorku. Akupun dengan segera masuk ke dalam kantor. Dan langsung naik ke dalam lift. Untungnya lift saat itu tidak terlalu penuh.


Sepertinya para karyawan sudah mulai bekerja saat itu. Setelah sampai di lantai 7. Segera aku masuk ke dalam ruangan kerjaku.


Dan benar saja, saat itu orang2 sudah mulai bekerja. Dengan segera aku pun pergi ke meja kerjaku. Chika, mba Tya dan kak Citra pun sudah ada di mejanya.


Saat aku sampai di mejaku. Tiba2 Chika yang ada di sebelahku memberikan berkas2 tugas kerja untukku.


" Nihh kerjaan lu" ucap chika


" Ini dari pak Adi?"


" Iyee, tadi sebenarnya pak Adi nyangkanya lu ga masuk. Jadi kerjaan lu dikasih ke gue. Tapi untungnya lu masuk jadi kerjaan gue ga terlalu banyak"


" Hmm gituu tohh, oke makasih yah Chik"


" Tapi tumben Yan lu kesiangan gini datangnya"


" Iyee gue kesiangan bangunnya tadi"


" Owhh gituu pantesan, siap2 yah"


" Siap2 kenapa?"


" Siap2 kena marah sama pak Adi"


Tak lama setelah itu, entah kebetulan atau bukan. Pak Adi pun langsung memanggilku dengan Chika ke mejanya. Ahh sepertinya benar aku akan dimarahinya.


Dan benar saja, begitu aku dan Chika sampai di mejanya. Aku langsung dimarahi oleh pak Adi saat itu. Aku hanya bisa terdiam saja ketika pak Adi marah karena keterlambatanku.


Namun yang tak kuduga ternyata untuk ke sekian kalinya Chika pun dimarahi kembali. Kali ini ia dimarahi dengan kesalahan Yang sama seperti sebelumnya.


Sejujurnya aku sudah tak habis pikir kenapa ia selalu mengulangi kesalahan yang sama. Sekilas akupun mencoba melihat Chika yang sedang dimarahi di sebelahku.


Aku sedikit terkejut, dengan ekspresi wajah yang ia tunjukkan ketika sedang dimarahi oleh pak Adi. Alih2 mengeluarkan ekspresi sedih atau takut. Justru ia memperlihatkan ekspresi yang berbeda.


Bibir bagian bawahnya ia gigit. Dan tatapan matanya sayu. Hal ini sama persis dengan wanita yang sedang horny.


Apa apaan ekspresi wajahnya ini. Sebenarnya apa yang terjadi padanya. Kenapa ia justru mengeluarkan ekspresi seperti itu disaat seperti ini.


Selepas kami dimarahi, kamipun kembali ke meja kerja kami masing2. Sebenarnya aku ingin bertanya mengenai ekspresi wajah yang Chika tunjukkan tadi. Kenapa dia berekspresi seperti itu.


Namun rasanya tak terlalu penting juga, apabila aku menanyakan hal itu. Malah nanti aku takut ia tidak suka dengan apa yang kutanyakan.


Ahh sudahlah lebih baik aku segera menyelesaikan pekerjaanku. Setelah beberapa saat aku mengerjakan tugasku. Akhirnya tibalah waktunya untuk istirahat makan siang.


Akupun segera pergi ke kantin saat itu. Saat aku pergi ke kantin aku saat itu tak pergi bareng bersama Dimas. Melainkan dengan Chika dan kak Citra.


Dan saat aku sudah berada di kantin pun, aku juga tak melihat Dimas sama sekali. Kemana anak ini sebenarnya, padahal biasanya dia yang paling gesit apabila sudah masuk waktu istirahat makan siang.


Saat kami bertiga sedang makan di meja yang sama akupun coba menanyakan hal itu kepada Chika.


Aku:" Chik si Dimas kemana? Ko ga makan?"


Chika:" ihh baru aja gue mau nanya gitu ke lu, kirain lu tau dia kemana"


Aku:" kemana yah dia, tapi perasaan dia tadi masuk kerja kan?"


Chika:" iyahh masuk ko, orang gue pagi sempet ngobrol"


Kak Citra:" kalian pengen tau Dimas kemana?"


Aku:" iyahh ka, emang kk tau?"


Kak Citra:" kk tau, tau banget malah wkwkwk"


Aku:" wahh kemana dia ka?"


Kak Citra:" dia makan di luar berdua sama si Tya"


Sontak mendengar hal itu aku dan Chika sedikit terkejut.


Chika:" hahh? Yang bener ka?"


Kak Citra:" iyahh orang tadi s Tya sendiri yang ngomong"


Chika:" ko bisa yah? Emang mereka sedeket itu sampe makan bareng berdua gitu"


Kak Citra:" kalo soal itu sihh kk ga tau yahh wkwkwk"


Aku sendiri memang sudah curiga. Karena akhir2 ini hubungan dengan mba tya dan Dimas semakin dekat saja. Tapi aku tak menyangka ia sampai makan bersama di luar seperti sekarang.


Dan anehnya bukankah mba Tya sudah tau kalo Dimas itu adalah anaknya pak Anton ( bapaknya dimas). Tapi kenapa ia bisa sampai mau menjalin kedekatan dengan anaknya juga.


Ahh sudahlah mungkin dia cuma sekedar makan bersama saja. Lebih baik aku segera menyelesaikan makananku dan kembali bekerja lagi.


Dan singkat cerita akhirnya tak terasa jam pulang kerja pun tiba. Aku sendiri teringat bahwa hari ini aku ada janji dengan putri untuk jalan bersama.


Segera kupacu motorku, ke arah kampusnya. Karena memang putri menyuruhku untuk menjemputnya disana. Setelah kurang lebih 15 menit akhirnya akupun sampai juga.


Kulihat saat itu putri sendiri sudah menunggu di gerbang. Iapun langsung tersenyum begitu melihatku datang ke arahnya.


" Kamu udh nunggu lama?" Tanyaku


" Hmm mayaan sihh wkwkwk" jawabnya


" Maaf kalo gitu yah, tadi di jalan agak macet"


" Hmm Iyahh ga apa2, ayo kita berangkat"


" Tapi aku belum tau tujuan kita mau kemana"


" Owhh iyahh aku lupa ngasih tau wkwkwk, kita ke mall yang kemaren aja sayang"


" Hmm oke dehh ayo naik"


Setelah itu putripun naik ke motorku. Aku pun segera melajukan motorku ke tujuan kami. Dan diperjalanan kami terus mengobrol.


" Emangnya kamu mau beli apa?"


" Alat make up hehehe"


" Owhh gituu tohh"


" Iyahh soalnya make up aku banyak yang udah abis, ehh tapi awas yah sayang"


" awas kenapa? Wkwkwk"


" Awas kalo kamu bayarin semuanya. Pokonya aku ga mau. Aku mau bayar pake uang aku sendiri"


" Owhh ituu Wkwkwk, yahh padahal tadi udah ada niatan gitu Wkwkwk"


" Ihh pokonya aku ga mau"


" Iyahh dehh iyahh"


Setelah itu tak lama akhirnya kamipun sampai di mall tempat kami nonton film kemarin.


Saat sampai disana akupun hanya mengikuti langkahnya saja. Karena memang putri yang lebih tau dimana peralatan make up yang dia cari.


" Owhh iyahh sayang, Inget ga soal yang aku ceritain kemaren?"


" Hmm yang mana?"


" Itu lohh yang soal si galih"


" Owhh itu, kenapa emangnya?"


" Sekarang aku udah baikan sama dia"


" Hmm ko bisaa?"


" Aku juga ga tau, tiba2 sikap dia kek biasa lagi ke aku. Keknya sebelum2nya dia memang lagi ada masalah jadinya sikapnya gitu"


" Owhh gituu baguss dehh kalo gitu"


" Iyahh, owhh iyahh dia juga nanya2 soal kamu ke aku"


" Nanya apa aja?"


" Yaa nanya aja kamu tuh orangnya kaya gimana, terus kerjaannya apa gitu2lah"


" Owhh cuma gitu doangg"


" Iyahh keknya dia penasaran sama kamu"


" Buat apa coba dia penasaran sama aku?"


" Yaa mungkin pengen kenal sama kamu"


Setelah itu akhirnya kamipun sampai di tempat putri akan membeli peralatan make up-nya. Bisa dibilang saat itu ia cukup lama dalam memilih dan membelinya. Sehingga membuatku merasa suntuk.


Dan akhirnya setelah sekian lama aku menunggu. Akhirnya putri selesai juga. Kamipun berniat mencari tempat makan terlebih dahulu.


" Maaf yah kamu harus nunggu lama hehe" ucap putri


" Ga apa2 ko wajarr"


" Wajarr kenapa?"


" Cewe kan kalo beli sesuatu pasti lama"


" Wkwkwk Iyahh sihh benerr, yaudah kamu mau makan apa?"


" Kita ke KFC aja kali yah"


" Hmm setujuu"


Saat kami berjalan menuju ke KFC. Secara tak terduga saat itu kami bertemu dengan galih. Yang merupakan teman dari putri.


Putri:" galihh, ko lu bisa ada disini?"


Galih:" ehh put, ini gue abis beli baju. Kalian berdua mau makan di KFC?"


Aku:" iyahhh"


Putri:" yaudah lu makan bareng sama kita aja lih"


Galih:" emang boleh? Ga bakal ganggu kalian emangnya?"


Aku:" ya enggalah tenang aja"


Putri:" iyaa lih, engga ganggu ko wkwkwk"


Galih:" yaudah oke"


Setelah itu kamipun masuk ke dalam. Dan langsung memesan makanan kami. Dan saat kami makan kami terus berbincang satu sama lain.


Aku sendiri awalnya sempat kurang menyukai galih. Karena aku berpikir dia juga menyukai putri. Namun ternyata semua itu berbeda ketika kami berbincang.


Ia terlihat cukup baik dan friendly Ketika kami saling mengobrol dan bercanda. Ia sendiri sepertinya tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, sama sepertiku.


Namun ternyata sikap ramah dan friendly yang ia tunjukkan padaku dan putri saat itu. Ternyata hanya sebentar saja.


Putri:" yaudah kalian ngobrol dulu aja yah, aku mau ke kamar mandi dulu"


Aku:" owhh okeyy"


Galih:" Yan.."


Aku:" hmm?"


Galih:" sebenarnya ada hal yang gue belum kasih tau ke lu"


Aku:" owhh soal apa?"


Galih:" soal Putri"


Seketika raut wajahnya yang tadinya tersenyum dan ramah berubah menjadi serius.


" Sebenarnya gue juga suka sama Putri"


" Hahh? Bukannya lu temen dari kecilnya putri?"


" Yaa emang ga boleh? Asal lu tau aja gue tuh udah suka dari lama sama Putri. Cuma keduluan aja sama lu"


" Hahaha lucu yah, tadi lu bersikap ramah banget ke gue waktu Ada putri. Tapi sekarang lu nunjukin sifat asli lu"


" Hahaha iyalah mana mungkin gue ramah ke orang yang udah ngerebut cewe yang gue suka"


" Terus sekarang mau lu apa? Mau rebut balik?"


" Tenang aja, gue ga bakal ngelakuin itu untuk sekarang. Mending Lo jaga baik2 putri, jangan sampe lu kecewain atau bikin nangis dia. Karena bisa jadi itu kesempatan gue buat ngerebut putri dari lo"


" Tenang Aja, gue pasti ga akan ngecewain dia"


" Okey kita liat aja ke depannya bakal gimana"


Tak lama setelah itu putri pun akhirnya kembali dari kamar mandi. Iapun nampaknya tidak menyadari bahwa situasi yang tadi terlihat tenang kini sudah berubah menjadi ketegangan.


Putri:" kalian lagi ngomongin apa? Ko kek serius gitu"


Galih:" engga ko put, cuma ngomongin hal biasa aja. Owhh iyahh keknya gue mo pulang duluan yah. Mau ada urusan"


Putri:" owhh gituu yaudah hati2 lih"


Setelah itu galih pun pergi meninggalkan kami. Tentu saja yang kurasakan saat itu kesal dengan apa yang dikatakan galih.


Dia ketika ada putri bersikap sangat baik dan cukup ramah padaku. Padahal sebenarnya ia sangat membenciku. Karena iapun menyukai putri.


Rupanya dugaanku selama ini tidak salah tentangnya. Meskipun dia sahabatnya putri. Tapi tetap saja aku tak menyukainya.


" Sayang kamu kenapa? Ko bengong gitu" tanya putri padaku


" Ahh engga ko ga apa2, cuma lagi mikirin kerjaan aja"


" Hmm kamu lagi banyak kerjaan?"


" Yaahh mayanlah"


" Ihh kenapa kamu ga bilang dari awal?"


" emang kenapa?"


" yaa kalo tau gitu kan, aku ga bakal minta kamu buat anterin aku"


" Ihh ga apa2 sayang, kerjaan mah masih bisa aku handle ko"


" Hmm Iyahh dehh, kalo gitu kita pulang juga yuk takut keburu malem"


Sebenarnya aku ingin memberitahu apa yang terjadi tadi antara aku dan galih. Tapi rasanya waktunya sekarang kurang tepat. Karena putri baru saja berbaikan dengannya.


Aku takut hal yang kuberitahu nanti, justru bisa merusak mood dan hubungannya dengan galih. Jadi lebih baik hal ini tak kuberitahukan saja.


Setelah itu akupun segera mengantar putri ke kosannya. Tak butuh waktu lama untuk kami sampai disana.


" Sayang, makasihh yahh udah mau direpotin lagi"


" Iyahh sama2, kalo gitu aku pulang yah"


" Iyahh hati2 sayang"


Sebenarnya sejak kejadian pembicaraanku dengan galih. Entah kenapa moodku jadi berubah. Rasa kesal terus kurasakan saat itu.


Hal itupun membuatku tadi tak terlalu banyak bicara dengan putri. Entah ia menyadarinya atau tidak. Tapi aku saat itu benar benar malas untuk berbicara banyak.


Setelah itu hari demi hari terus kujalani. Saat ini sendiri, tepatnya setelah aku pulang bekerja. Tante Astri berjanji padaku untuk mengajari cara mengendarai mobil.


Setelah sampai rumah, segera kuganti pakaianku dan pergi ke teras. Dimana Tante astri sudah menungguku.


Sebenarnya semenjak kejadian persetubuhanku dengan Tante Astri, kami jadi semakin dekat saja. Apalagi perjanjian yang Tante Astri buat denganku pun sudah tidak ada.


Peluang untuk aku bisa melakukannya lagi dengannya semakin terbuka. Namun sayang karena kesibukan kerja Tante Astri, aku jadi belum bisa melakukan hal tersebut.


" Kamu udah siap Yan?" Tanya Tante astri


" Udah Tante"


" Yaudah ayo kita ke mobil"


Tante astri sendiri saat itu memakai pakaian model dress pendek bewarna kuning. Terlihat setengah pahanya yang menggoda. Lalu belahan payudaranya pun bisa sedikit kulihat.


Ahh melihat hal ini membuatku mulai tergoda. Tapi sepertinya aku saat ini harus mencoba fokus belajar mengendarai mobil.


" Yan, ayo cepet masuk"

Ucap Tante Astri yang sudah ada di dalam mobil.


Aku pun segera masuk ke dalam mobil. Dan saat itu aku duduk di depan. Di samping Tante Astri yang mengendarai mobilnya.


" Kita mau latihan belajarnya dimana Tante?"


" Di lapangan Deket komplek sini. Kebetulan udah sepi jarang ada yang make. Jadi mending kita pake buat kamu belajar mobil aja"


" Okee siap Tante"


Setelah itu Tante Astri pun segera melajukan mobilnya ke arah yang tuju. Dan tak butuh waktu lama kamipun akhirnya sampai juga.


" Yann, sekarang kita tukeran tempat duduk"


" Owhh iyahh Tante"


Setelah itu pun kami bertukar posisi. Kini aku yang berada di bagian yang mengendarai. Tentu saja aku sangat excited menunggu hal ini.


Setelahnya Tante Astri pun menjelaskan semua hal yang ada di dalam mobil ini. Dan bagaimana cara menjalankannya. Tante astri menjelaskan semuanya secara rinci yang membuatku pun menjadi mengerti.


" Nahh udah ngerti kan sekarang?"


" Iyahh udah Tante"


" Nahh coba gas pelan2 dulu aja"


Setelah itu akupun mengikuti instruksinya. Dengan menginjak pedal gasnya. Tentu kulakukan dengan hati2.


" Nahh kaya gitu Yann.."


Saat itu sendiri aku hanya berani menginjak pedal gasnya pelan saja. Sehingga kecepatan mobil pun cukup lambat.


Tapi itu wajar saja, namanya juga baru permulaan aku belajar mengendarai mobil. Setelah itu akupun terus mengikuti instruksi dari Tante astri.


Sehingga akupun sudah mulai terbiasa secara perlahan. Saat itu kami berlatih kurang lebih selama setengah jam. Dan akupun masih merasa sedikit kesulitan dalam mengendarainya.


Setelah selesai aku belajar mobil, kamipun sempat mengobrol di dalam mobil dan masih berada di lokasi yang sama. Kami berisitirahat sebentar sebelum akhirnya pulang ke rumah.


" Tenang aja sekarang mah memang masih agak susah, tapi nanti kalo Terus belajar pasti bisa ko. Sama kaya waktu kamu belajar motor aja dulu"


" Iyahh Tante"


" Lumayan juga kan kalo kamu bisa bawa mobil. Nanti kalo mau maen jauh sama pacar kamu tinggal pake mobil ini aja"


" Ahh emang boleh Tante?"


" Boleh ko tenang aja, yaa selama Tante lagi ga pake mobil ini. Kamu boleh pake ko"


" Hehehe makasihh Tante"


Sebenarnya selama kami mengobrol mataku tak henti terus menatap ke arah bagian belahan payudaranya. Hal itu benar benar cukup menggodaku.


Dan ternyata saat itu Tante Astri menyadari hal itu. Ia sendiri tidak marah dan malah tersenyum ketika melihat mataku menatap ke arah payudaranya.


" Yann, matanya yahh Wkwkwk"


" Hehe maaf, abisnya ga tahan liatnya"


" Hihh kamu nihh yahh, yaudah kalo gitu Tante bakal bantu kamu"


" Bantu apa Tante?"


Tanpa diduga Tante Astri langsung mendekat ke arahku. Dan tangannya mulai menyentuh bagian selangkanganku yang masih tertutup celana. Secara perlahan iapun mulai mengelusnya.


Iapun kembali menatapku dengan tatapan mesumnya. Hal itu membuat juniorku pun perlahan mulai menegang.


" Ehh keknya udah mulai gede Yan"


'' ahh iyahh tantee"


Setelah itu Tante astripun perlahan mulai membuka resleting celanaku. Nampaknya ia sudah sangat penasaran melihat juniorku yang sudah mulai mengeras. Aku pun turun membantunya dengan menurunkan celanaku.


Dan secara perlahan terlihatlah juniorku yang masih tertutupi CD. Ia pun terlihat sangat senang saat itu. Tanpa tunggu lama iapun turun menurunkan cdku.


Dan akhirnya juniorku yang sudah ngaceng pun terlihat juga. Tante astripun segera menyentuh juniorku dengan tangannya.


Ahh merasakan tangannya yang lembut tiba2 menyentuh area juniorku. Benar benar menimbulkan sensasi yang luar biasa.


Setelah itu iapun mulai mengocok juniorku dengan tangannya. Dan seketika rasa nikmat mulai kurasakan saat itu.


" Gimana enak ga yan?"


" Ahhh enakk Tante.."


Setelah itu Tante astripun mulai mempercepat kocokan tangannya. Yang membuat kenikmatan semakin kurasakan.


" Ahh enakk tantee ahh"


" Punya kamu gedee banget sih yan, Tante baru pertama kali liat yang Segede ini"


" Ahh masa sih Tante?"


" Iyahh beneran''


Setelahnya Tante astripun menundukkan kepalanya ke bawah. Dan seperti yang kuperkirakan, ia langsung menjulurkan lidahnya. Dan secara perlahan mulai menjilati juniorku.


Sllrppppp.. sllrppppp... Sllrppppp...


Ahh sungguh luar biasa, ketika lidahnya secara perlahan menjilati bagian demi bagian di juniorku. Perasaan nikmat yang kurasakan benar benar luar biasa.


Apalagi ketika aku melihat tatapannya saat sedang menjilati juniorku. Tatapan matanya benar benar semakin menggodaku.


Semakin lama lidahnya semakin aktif memainkan juniorku. Dan hal itu sungguh luar biasa. Tante astri terlihat cukup ahli dalam memainkan lidahnya.


Dan setelah beberapa menit, akhirnya Tante astripun mencoba mengulum juniorku ke dalam mulutnya. Rasa nikmat semakin bertambah ketika juniorku berada di dalam mulutnya.





Secara perlahan iapun mulai menaik turunkan kepalanya. Membuat juniorku keluar masuk mulutnya.


Di dalam, lidahnya pun ikut memainkan juniorku. Sehingga sensasi nikmat yang luar biasapun kurasakan saat itu.


Perlahan namun pasti gerakannya pun semakin cepat saja. Membuatku semakin merasakan nikmat yang tak tertahankan.


Dan akhirnya setelah beberapa menit kurasakan. Aku sudah hampir mencapai batas ku. Dan rasanya aku sudah tak bisa tuk menahannya.


Secara refleks saat itu tanganku langsung memegangi kepala Tante Astri. Dan semakin menekannya agar tetap mengulum juniorku. Dan tak lama setelah itu...


Croottt... Croottt... Croottt....


Akhirnya seluruh pejuku kukeluarkan juga saat itu. Kukeluarkan peju2ku di dalam mulut Tante Astri.


Kulihat Tante astripun langsung mengeluarkan seluruh peju2ku dari dalam mulut ke telapak tangannya.


" Aduhh Yann, ko kamu keluarin di dalem mulut Tante"


" Hehe maaf Tante Iyan kelepasan"


Setelahnya Tante astripun segera mengambil tissue yang ada di mobil. Dan mengelap semua pejuku yang ada di tangan dan mulutnya.


Nampaknya ia tak terlalu menyukai aku mengeluarkan seluruh pejuku di dalam mulutnya. Namun setelah semuanya bersih. Iapun kembali tersenyum lagi padaku.


" Gimana udah lega kan sekarang? Wkwkwk"


" Hehe Iyahh, makasihh Tante"


" Sama2, yaudah ayo sekarang kita pulang"


Setelah itu akupun kembali bertukar tempat duduk dengan Tante astri. Tante astri langsung melajukan mobil ke arah rumah kami.


Tak kusangka di momen seperti ini, aku bisa merasakan nikmatnya blowjob dari Tante Astri. Walaupun sebenarnya aku menginginkan hal yang lebih lagi. Tapi karena kesibukan kami berdua, rasanya mendapatkan blowjob pun sudah cukup.


Setelah sampai rumah, kamipun beraktivitas seperti biasanya. Hingga akhirnya esok haripun tiba. Akupun kembali bekerja seperti biasanya.


Dan sepertinya hari ini aku akan bekerja lembur kembali. Karena pekerjaan yang diberikan padaku cukup banyak. Ahh sial, kerjaan ini benar benar membuatku suntuk.


Saat itu bisa dibilang tidak banyak orang yang bekerja lembur sampai malam. Hanya ada aku, Dimas, mba tya, Chika dan pak Adi. Kami benar benar dibuat pusing oleh kerjaan kami.


Saat waktu sudah menunjukkan pukul 19:00. Ternyata Dimas dan mba Tya sudah menyelesaikan pekerjaannya. Dan mereka pun memutuskan untuk pulang bersama untuk ke sekian kalinya.


Aku sendiri sempat bertanya pada Dimas tentang kedekatannya dengan mba Tya. Tapi dia saat itu seperti tak mau menjawab pertanyaanku dan malah mengalihkan pembicaraan.


Hal itu membuatku semakin curiga akan kedekatan mereka. Walaupun mereka selalu bilang hanya berteman saja. Tapi rasanya yang aku rasakan berbeda.


Pasti ada sesuatu yang mereka coba sembunyikan. Dan tak ingin kami ketahui. Setelah mereka berpamitan pergi, kini hanya tinggal ada aku, Chika dan pak Adi.


Yaa sebenernya aku sendiri khawatir pada Chika. Karena hampir setiap ia bersama pak Adi. Ia hampir selalu dimarahi karena kesalahannya.


Aku sendiri sudah tak habis pikir lagi. Dengan apa yang Chika lakukan. Kenapa ia selalu membuat kesalahan yang membuatnya dimarahi oleh pak Adi.


Tapi anehnya, walaupun ia sering kena marah ia justru terlihat baik baik saja sampai saat ini. Ia tetap bersikap seperti biasanya. Seolah tak terjadi apa2.


Entah karena sudah terlalu biasa atau apa. Tapi sebenarnya aku masih penasaran dengan apa yang terjadi beberapa hari lalu. Ketika kami berdua dimarahi oleh pak Adi.


Sebenarnya apa maksud dari ekspresi wajahnya ketika dimarahi saat itu. Apakah ia menikmati ketika pak Adi sedang memarahinya? Ahh tidak mungkin Chika seorang yang seperti itu.


Setelah sekian lama aku mengerjakan pekerjaanku. Akhirnya saat waktu sudah menunjukkan pukul 20:10. Aku pun selesai juga mengerjakannya.


Tentu saja saat itu aku senang. Akhirnya aku bisa terbebas dari tugas lemburku. Akupun segera bersiap-siap untuk pulang.


Namun saat aku hendak pulang. Kulihat Chika masih mengerjakan pekerjaannya. Begitu juga dengan pak Adi.


Aku yang awalnya ingin segera pulang. Menjadi mengurungkan niatku. Karena mana mungkin aku membiarkan Chika berduaan dengan pak Adi.


Apalagi dengan tempramen pak Adi yang mudah meledak. Aku takut akan terjadi apa apa dengan Chika nantinya.


" Chik.." ucapku


" Hmm kenapa?" Balasnya


" Masih belum beres?"


" Belumm, emang lu udah?"


" Gue sihh udah beres"


" Ko lu belum pulang?"


" Gue nungguin lu dulu dehh"


" Ihh ngapain sihh emang gue anak kecil"


" Engga, gue khawatir aja kalo gue tinggal. Nanti pak Adi ngapa2in lu"


" Tenang aja, sekarang mah ga bakal kejadian. Udah lu pulang aja sana"


" Hmm benerr nihh?"


" Iyee, lagian gue malah seneng kalo lu pergi"


" Hahh? Gimana?"


" Engga, gue bosen aja liat muka Lo mulu"


" Hihh dasar Lo, yaudah gue pulang ya"


" Iyeee"


" Baik2 lu disini"


" Iyahh"


" Kalo ada apa2 telpon gue aja"


" Iyee bawel, sana lu ahh cepet"


" Okee, pak Adi saya duluan yahh" ucapku pada pak Adi


" Owhh iyahh hati2 yan"


Saat aku mulai berjalan ke luar ruangan. Aku sempat menoleh ke belakang sesaat. Dan secara tak sengaja aku melihat ada kontak mata antara pak Adi dan Chika.


Aku sendiri tak mengerti, apakah itu hanya suatu kebetulan atau bukan. Namun aku melihatnya mereka seperti saling memberi kode satu sama lain.


Sebenarnya apa yang terjadi antara mereka? Ahh sudahlah lebih baik aku segera pulang saja. Akupun segera mencoba turun ke bawah dengan lift.


Namun sayangnya saat aku hendak masuk lift. Ada bacaan lift sedang dalam perbaikan. Tentu saja aku kesal pada saat itu.


Padahal tadi pagi, liftnya masih lancar lancar saja. Ahh terpaksa aku harus turun tangga. Aku benar benar tak menyukai hal ini.


Selain karena aku yang kini sedang berada di lantai 7. Sehingga pasti akan lama untuk turun ke bawah. Di tangga ini juga kerap ada cerita karyawan yang pernah beberapa kali melihat hantu.


Tentu saja hal itu membuat nyaliku sedikit ciut. Apalagi kini sudah malam hari. Aku pun segera menuruni tangga dengan kecepatan penuh.


Karena tadi aku sedikit berlari ketika menuruni tangga. Alhasil aku sedikit kelelahan saat itu. Ahh tapi tak apalah, yang penting kini aku sudah sampai.


Namun sialnya begitu aku sampai parkiran dan hendak menyalakan motorku. Kunci motorku tak kutemukan sama sekali. Baik di kantong ataupun di tasku.


Ahh sial, pasti kunci motorku tertinggal di meja kerjaku. Kenapa tertinggalnya dalam kondisi seperti ini. Ahh benar benar hari yang melelahkan.


Dengan berat hati, akupun terpaksa naik kembali ke lantai 7. Dan kembali menggunakan tangga. Dan selama aku menaiki tangga, tentu saja aku kelelahan saat itu.


Dan butuh waktu beberapa menit untuk aku sampai di lantai 7. Dan untungnya cerita2 mistis yang kudengar dari karyawan lain. Tak kualami saat itu.


Setelah sampai di lantai 7, aku cukup merasa lega saat itu. Akhirnya sampai juga, kini aku hanya tinggal masuk ke ruangan dan mengambil kunci motorku di meja kerjaku.


Dengan perlahan akupun akan masuk ke ruangan. Namun saat aku berjalan dan menatap ke arah meja kerjaku dari jauh. Aku terkejut dan tak menyangka dengan apa yang kulihat.


Bagaimana tidak, saat itu aku melihat Chika dalam posisi menungging. dengan kondisi kemejanya yang sudah berantakan. Lalu roknya tersingkap hingga ke atas pantatnya.


Dan dibelakangnya terlihat pak Adi sedang menggenjotnya menggunakan penisnya. Aku benar benar kaget dengan apa yang kulihat. Dan hal ini tak kuperkirakan sebelumnya.


Awalnya aku sempat menyangka Chika sedang diperkosa oleh pak Adi saat itu. Karena kulihat saat itu rambut Chika ditarik dari belakang. Lalu kedua tangannya pun diikat dari belakang.


Karena kesal dengan apa yang kulihat, akupun segera mendekat ke arah mereka. Namun begitu jarakku semakin dekat, akupun semakin bisa mendengar suaranya.


Dan semua dugaanku tadi yang menyangka Chika sedang diperkosa oleh pak Adi, ternyata salah. Semuanya berubah ketika aku mendengar suara desahan dari mulut chika.


" Ahhhh.. ahhh.. teruuss.. kasarinnn.. saya.. pakkk.. ahhhh"


" Hahaha kamu suka kan dikasarin gini hahh? Cepet jawabbb"


balas pak Adi sambil memukul pantat Chika dengan penggaris.


" Ahhh.. iyahh.. saya.. sukaaa.. pakk.."


Kini terjawab sudah semua pertanyaanku tentang Chika. Tentang kenapa alasan dia selalu melakukan kesalahan ketika mendapat perintah dari pak Adi. Dan arti dari ekspresi wajahnya saat itu.


Aku benar benar terkejut, aku tak menyangka Chika sahabatku yang awalnya ku anggap sebagai wanita seperti biasanya. Ternyata adalah seorang masokis.


Aku pun langsung memundurkan langkahku. Tak jadi mendekat ke arah mereka berdua. Pikiranku masih kacau melihat apa yang terjadi di depan mataku.


Namun ada satu pertanyaan yang muncul di dalam benakku.


Sejak kapan hubungan mereka yang seperti ini dimulai?







- bersambung-




Info: Masokis = ( Kelainan seksual ketika seseorang merasa nyaman dan puas secara seksual ketika dirinya disakiti atau dilecehkan oleh pasangannya)
Wah kalo putri sama pak adi dilaporin sama iyan ke atasan bakal seru nih, semangat lanjutin ceritanya om
 
makasih updatenya

walah Tante Astri mah emang gitu, sekali dapat langsung ketagihan hahahahaha

ini ane yang keskip atau emang Mba Tya sama Dimas udh deket gitu aja ya, belum ada penjelasan nih kenapa mereka dekat. atau malahan si Dimas udah dapat jatah dari Mba Tya hahahaha, kalah si Iyan padahal yang ngeliat skandal mba Tya pertama kali dia.

sebenarnya Chika sih udah ketebak bakal ada main sama atasannya itu, bahkan ane pikir Chika itu masuk karena orang tersebut dan meminta jasa atas itu. ternyata malah lebih dari itu, Chika menikmatinya juga hahahaha.

ditunggu kelanjutannya
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd