Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.

awazomiya666

Semprot Addict
Daftar
31 Oct 2019
Post
472
Like diterima
12.522
Bimabet
Lanjutan dari thread : PESAN RAHASIA

==> PART I <==

=============================================​

Dicerita kali ini saya sudah mendapat izin untuk menggunakan nama tokoh yang sebelumnya dirahasiakan, dan seperti permintaan para pembaca yang menginginkan POV neng yang sudah berhasil saya wawancara juga hahaha


Let's read !!


========================================================


POV NENG


Aku mulai merasakan perubahan pada kehidupanku setelah menikah dengan suami baruku riko, ia benar benar bisa menuntunku ke arah yang lebih baik. Mungkin sosok seperti inilah yang aku butuhkan selama ini, padahal diawal aku merasa pernikahan ini hanya sebatas formalitas saja agar bisa serumah dan halal


Mungkin dari segi kesuburan ia memiliki kesamaan dengan mantan suamiku dulu, merasa kecewa pasti karena masih belum mendapat kepercayaan untuk dititipkan buah hati walau sudah bertahun tahun berumah tangga. Namun kali ini aku merasa ikhlas dan menikmatinya, mungkin karena ia telah berhasil mengubahku menjadi lebih baik


Namun ada sesuatu yang selalu membuatku merasa tidak tenang. Banyak sekali pria pria yang ingin mencelakai suamiku, entah apa motif jelasnya, namun aku merasa mereka ingin membuatku menjadi janda lagi, ya aku yakin itu. Aku selalu merasa terancam walaupun beberapa kali suamiku selalu meyakinkanku bahwa semuanya akan baik baik saja, semoga begitu.


" aa ke pesantren dulu ya neng " ujarnya
" iya a, salam buat anak anak disana ya "
" iya sayang " ia mengecup keningku dan berlalu pergi.
suatu tindakan yang sederhana namun selalu membuatku meleleh, ia sungguh memperlakukanku layaknya tuan putri
" mamah " ujar ferdi anakku yang mulai tumbuh dewasa, hasil buah cintaku dengan alm. anwar
" sayang, sarapan dulu "
" papa kemana "
" ke pesantren "
suamiku bahkan menyayanginya, tidak memperlakukannya secara berbeda. Ia tidak dipaksa untuk masuk pesantren ataupun menerapkan agama secara ketat, cara yang sungguh dewasa menurutku.
" besok ada rapat disekolah mah "
" iya nanti mama kesana "
" mah, nanti aku mau ke rumah sintia ya ada tugas "
" ohh iya " aku hanya tersenyum
" hehehe mama juga suka disuruh kesana sama papanya "
terkadang terbesit rasa rinduku pada mang kosim yang selalu memberiku kenikmatan, entah kapan terakhir kali aku menginjakan kaki di kampung itu dan mengenai rumah di perumahan sudah aku kontrakan pada orang lain
" iya nanti ya hehe salam aja buat papanya sintia "
" mau sekalian ke papa yudi ya "
" iya sayang " mataku seketika berkaca kaca setiap kali mendengar nama mantan suamiku yang sekarang sudah bahagia bersama rina, semua kontak masih tersimpan di hpku namun entah kenapa aku tidak berani menghubunginya, mungkin karena kondisi sudah berbeda sekarang


" salam aja buat papa yudi sama papanya sintia ya " kataku
" iya mah, ferdi berangkat ya "
ia segera berlalu mengenakan sepeda motornya, waktu begitu cepat berlalu dan anak itu sudah tumbuh menjadi pria tampan.
Seketika terbesit fikiranku untuk kembali berkunjung ke desa itu, desa yang memiliki sejuta cerita pahit dan manis.
Baru saja anakku berpamitan, sebuah telepon masuk dari mang kosim


" neng hehe "
" iya mang "
" gimana kabarnyaa " ia terdengar bahagia
" hehe baik mang, yuni sama sintia gimana? " tanyaku
" alhamdulillah hehe "
" syukurlah "
" mamang lagi ngirim sayuran nih " katanya
" oh iya mang "
" suami kamu ada ngga? " pertanyaan yang langsung dapat kutebak
" gak ada mang, ke pesantren "
" wah kebetulan hehehe "
" kenapa emang? " aku mulai mengetahui maksudnya
" kangen pengen kesitu hehe "



Sebenarnya belakangan ini mang kosim selalu membujukku, mengajakku bertemu untuk saling melepas rindu namun berulang kali aku menolaknya. Aku menghargai suamiku karena perlakuannya yang sangat istimewa padaku dan juga ferdi


" gak enak mang diliat tetangga "
" kenapa emang "
" kita berduaan dirumah, gaenak "
" hahaha kamu kayak kesiapa aja " ia malah tertawa
" suami neng lagi gak ada "
" ya bagus dong bebas, udah ngaceng nih mamang hehe "
aku sudah dapat menduganya
" astaghfirullah mang gaboleh gitu "
" duh kamu makin gemesin aja hehehe "

aku segera menutup telepon


Jujur saja aku sudah tidak mau melakukan hal itu lagi, perlakuan lembut suamiku sungguh dapat merubahku menjadi lebih baik. Bahkan aku sudah menghapus semua video dan foto mesumku bersama para pria lain. Malah aku lebih merindukan yudi mantan suamiku, setelah aku menikah sudah jarang mendengar kabarnya. Dendamku pada rina juga sudah hilang


Siang terik itu seperti biasa aku mengantarkan bekal makan siang untuk suamiku di pesantren karena aku khawatir dengan jajanan luar yang kurang bersih, lebih baik masakan sendiri.
" assalamualaikum teh hehe " ujar gilang, salah satu pengajar di pesantren
" waalaikumsalam " aku merapatkan telapak kedua tangan didadaku
" dicari suaminya teh hehe "
" oiya dimana ya "
" mari teh gilang anter "
aku selalu risih setiap kali datang kesini, mata para pria selalu melihat tubuhku. Padahal aku sudah mengenakan pakaian yang sangat tertutup dan jilbab lebar agar tidak menjadi tontonan, namun tetap saja aku selalu menjadi pusat perhatian
" sayang " suamiku menyambut
" ini a makannya "
" ayo temenin makan "
" aku belum masak a, tadi kesini naik kendaraan umum "
" hmmm iya iya "
setelah mengantar makanan aku berniat pulang
" yaudah ya a, neng pulang "
" dianter sama gilang aja ya biar cepet " ujar suamiku
" oh iya a "
setelah memerintahkan gilang aku langsung masuk ke mobil dan pulang, selama perjalanan aku hanya melamun karena rindu pada yudi mantan suamiku.
Hingga sampai dirumah pun aku tidak menyadarinya
" teh udah nyampe "
" oh iya gilang, makasih "


Rasa rinduku sepertinya semakin tak tertahankan, segera aku mengirim vc pada mantan suamiku. Tanpa basa basi aku langsung menanyakan kesibukannya karena sepertinya CD ku mulai basah


" aa.. lagi sibuk enggak " tak butuh waktu lama ia membalas
" ehh eneng kemana aja, engga kok "
seketika aku tersenyum
" dirumah terus a hmm bosen "
" main sini neng "
" lagi dimana emang a "
" rumah lama "



Seperti tergerak hati dan dorongan hasrat yang kuat, seolah aku ingin mengulang kemesraanku dengannya. Apa aku harus menjadi seperti dulu lagi? sungguh kenakalan itu selalu membuatku ketagihan, mendapat kehangatan dari para pria yang bukan muhrimku


" aa.. hmmmm neng kangen "
" haha iya ya pasti udah lama gak ketemu "
" pengen ketemu deh neng "
" gaenak sama suami kamu neng "
" lagi gak ada kok a "
" ini masih dirumah lama sih aa "
" sama siapa a disitu? "
" sendirian neng hehe "



Jiwa kupu kupu malamku meronta, ingin rasanya berangkat kerumah lamaku dan menuntaskan hasrat bersama mantan suamiku. Apa aku harus berangkat sekarang?? aku tidak peduli dengan rina atau suamiku
TOK TOK TOK
tiba tiba saja ada suara ketukan pintu yang seketika membuat konsentrasiku ambyar
" assalamualaikum " suara anakku terdengar
" waalaikumsalam, udah pulang lagi? "
" udah mah "
" mandi terus makan " kataku
" iya mah mau ini "
Mungkin kali ini aku harus mengurungkan niat merengkuh kenikmatan dari mantan suamiku, yang sudah lama tidak aku dapatkan.
 
Terakhir diubah:
Sekueeeeel memang selalu dinanti
:cool:
 
Wah ada season 2 nya nih thanks suhu
Lanjutan dari thread : PESAN RAHASIA


Dicerita kali ini saya sudah mendapat izin untuk menggunakan nama tokoh yang sebelumnya dirahasiakan, dan seperti permintaan para pembaca yang menginginkan POV neng yang sudah berhasil saya wawancara juga hahaha


Let's read !!


========================================================


POV NENG


Aku mulai merasakan perubahan pada kehidupanku setelah menikah dengan suami baruku riko, ia benar benar bisa menuntunku ke arah yang lebih baik. Mungkin sosok seperti inilah yang aku butuhkan selama ini, padahal diawal aku merasa pernikahan ini hanya sebatas formalitas saja agar bisa serumah dan halal


Mungkin dari segi kesuburan ia memiliki kesamaan dengan mantan suamiku dulu, merasa kecewa pasti karena masih belum mendapat kepercayaan untuk dititipkan buah hati walau sudah bertahun tahun berumah tangga. Namun kali ini aku merasa ikhlas dan menikmatinya, mungkin karena ia telah berhasil mengubahku menjadi lebih baik


Namun ada sesuatu yang selalu membuatku merasa tidak tenang. Banyak sekali pria pria yang ingin mencelakai suamiku, entah apa motif jelasnya, namun aku merasa mereka ingin membuatku menjadi janda lagi, ya aku yakin itu. Aku selalu merasa terancam walaupun beberapa kali suamiku selalu meyakinkanku bahwa semuanya akan baik baik saja, semoga begitu.


" aa ke pesantren dulu ya neng " ujarnya
" iya a, salam buat anak anak disana ya "
" iya sayang " ia mengecup keningku dan berlalu pergi.
suatu tindakan yang sederhana namun selalu membuatku meleleh, ia sungguh memperlakukanku layaknya tuan putri
" mamah " ujar ferdi anakku yang mulai tumbuh dewasa, hasil buah cintaku dengan alm. anwar
" sayang, sarapan dulu "
" papa kemana "
" ke pesantren "
suamiku bahkan menyayanginya, tidak memperlakukannya secara berbeda. Ia tidak dipaksa untuk masuk pesantren ataupun menerapkan agama secara ketat, cara yang sungguh dewasa menurutku.
" besok ada rapat disekolah mah "
" iya nanti mama kesana "
" mah, nanti aku mau ke rumah sintia ya ada tugas "
" ohh iya " aku hanya tersenyum
" hehehe mama juga suka disuruh kesana sama papanya "
terkadang terbesit rasa rinduku pada mang kosim yang selalu memberiku kenikmatan, entah kapan terakhir kali aku menginjakan kaki di kampung itu dan mengenai rumah di perumahan sudah aku kontrakan pada orang lain
" iya nanti ya hehe salam aja buat papanya sintia "
" mau sekalian ke papa yudi ya "
" iya sayang " mataku seketika berkaca kaca setiap kali mendengar nama mantan suamiku yang sekarang sudah bahagia bersama rina, semua kontak masih tersimpan di hpku namun entah kenapa aku tidak berani menghubunginya, mungkin karena kondisi sudah berbeda sekarang


" salam aja buat papa yudi sama papanya sintia ya " kataku
" iya mah, ferdi berangkat ya "
ia segera berlalu mengenakan sepeda motornya, waktu begitu cepat berlalu dan anak itu sudah tumbuh menjadi pria tampan.
Seketika terbesit fikiranku untuk kembali berkunjung ke desa itu, desa yang memiliki sejuta cerita pahit dan manis.
Baru saja anakku berpamitan, sebuah telepon masuk dari mang kosim


" neng hehe "
" iya mang "
" gimana kabarnyaa " ia terdengar bahagia
" hehe baik mang, yuni sama sintia gimana? " tanyaku
" alhamdulillah hehe "
" syukurlah "
" mamang lagi ngirim sayuran nih " katanya
" oh iya mang "
" suami kamu ada ngga? " pertanyaan yang langsung dapat kutebak
" gak ada mang, ke pesantren "
" wah kebetulan hehehe "
" kenapa emang? " aku mulai mengetahui maksudnya
" kangen pengen kesitu hehe "



Sebenarnya belakangan ini mang kosim selalu membujukku, mengajakku bertemu untuk saling melepas rindu namun berulang kali aku menolaknya. Aku menghargai suamiku karena perlakuannya yang sangat istimewa padaku dan juga ferdi


" gak enak mang diliat tetangga "
" kenapa emang "
" kita berduaan dirumah, gaenak "
" hahaha kamu kayak kesiapa aja " ia malah tertawa
" suami neng lagi gak ada "
" ya bagus dong bebas, udah ngaceng nih mamang hehe "
aku sudah dapat menduganya
" astaghfirullah mang gaboleh gitu "
" duh kamu makin gemesin aja hehehe "

aku segera menutup telepon


Jujur saja aku sudah tidak mau melakukan hal itu lagi, perlakuan lembut suamiku sungguh dapat merubahku menjadi lebih baik. Bahkan aku sudah menghapus semua video dan foto mesumku bersama para pria lain. Malah aku lebih merindukan yudi mantan suamiku, setelah aku menikah sudah jarang mendengar kabarnya. Dendamku pada rina juga sudah hilang


Siang terik itu seperti biasa aku mengantarkan bekal makan siang untuk suamiku di pesantren karena aku khawatir dengan jajanan luar yang kurang bersih, lebih baik masakan sendiri.
" assalamualaikum teh hehe " ujar gilang, salah satu pengajar di pesantren
" waalaikumsalam " aku merapatkan telapak kedua tangan didadaku
" dicari suaminya teh hehe "
" oiya dimana ya "
" mari teh gilang anter "
aku selalu risih setiap kali datang kesini, mata para pria selalu melihat tubuhku. Padahal aku sudah mengenakan pakaian yang sangat tertutup dan jilbab lebar agar tidak menjadi tontonan, namun tetap saja aku selalu menjadi pusat perhatian
" sayang " suamiku menyambut
" ini a makannya "
" ayo temenin makan "
" aku belum masak a, tadi kesini naik kendaraan umum "
" hmmm iya iya "
setelah mengantar makanan aku berniat pulang
" yaudah ya a, neng pulang "
" dianter sama gilang aja ya biar cepet " ujar suamiku
" oh iya a "
setelah memerintahkan gilang aku langsung masuk ke mobil dan pulang, selama perjalanan aku hanya melamun karena rindu pada yudi mantan suamiku.
Hingga sampai dirumah pun aku tidak menyadarinya
" teh udah nyampe "
" oh iya gilang, makasih "


Rasa rinduku sepertinya semakin tak tertahankan, segera aku mengirim vc pada mantan suamiku. Tanpa basa basi aku langsung menanyakan kesibukannya karena sepertinya CD ku mulai basah


" aa.. lagi sibuk enggak " tak butuh waktu lama ia membalas
" ehh eneng kemana aja, engga kok "
seketika aku tersenyum
" dirumah terus a hmm bosen "
" main sini neng "
" lagi dimana emang a "
" rumah lama "



Seperti tergerak hati dan dorongan hasrat yang kuat, seolah aku ingin mengulang kemesraanku dengannya. Apa aku harus menjadi seperti dulu lagi? sungguh kenakalan itu selalu membuatku ketagihan, mendapat kehangatan dari para pria yang bukan muhrimku


" aa.. hmmmm neng kangen "
" haha iya ya pasti udah lama gak ketemu "
" pengen ketemu deh neng "
" gaenak sama suami kamu neng "
" lagi gak ada kok a "
" ini masih dirumah lama sih aa "
" sama siapa a disitu? "
" sendirian neng hehe "



Jiwa kupu kupu malamku meronta, ingin rasanya berangkat kerumah lamaku dan menuntaskan hasrat bersama mantan suamiku. Apa aku harus berangkat sekarang?? aku tidak peduli dengan rina atau suamiku
TOK TOK TOK
tiba tiba saja ada suara ketukan pintu yang seketika membuat konsentrasiku ambyar
" assalamualaikum " suara anakku terdengar
" waalaikumsalam, udah pulang lagi? "
" udah mah "
" mandi terus makan " kataku
" iya mah mau ini "
Mungkin kali ini aku harus mengurungkan niat merengkuh kenikmatan dari mantan suamiku, yang sudah lama tidak aku dapatkan.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd