Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

ella1979

Semprot Addict
Daftar
22 Dec 2020
Post
466
Like diterima
9.773
Lokasi
Kabupaten Tangerang
Bimabet
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14

Chapter 1

Maryanah saat ini berusia 29 Tahun, usia Perkawinannya dengan Lelaki pujaan hatinya sudah 6 Tahun berjalan. Namun hingga hari ini mereka belum juga di karuniai keturunan, Maryanah sangat beruntung memiliki Suami Abas yang tidak pernah menyinggung soal anak.

Meski demikian, perasaan Wanita tetaplah sama ada kegersangan dan kegelisahan jauh di lubuk hati Maryanah. Hanya saja semua itu bisa terobati dengan sikap Abas yang selalu saja membuat Maryanah lupa akan soal keturunan. Abas tetap mencintainya sepenuh hati, kasih sayangnya tak pernah berkurang sejak awal pernikahan hingga hari ini.

Maryanah merasa seperti pengantin baru saja, perlakuan Abas terhadapnya diatas ranjang pengantinnya seolah-olah mereka baru saja melangsungkan pernikahan. Abas selalu bisa membuat Maryanah melenguh Panjang disetiap desahan dan rintihan Ketika mereka memadu kasih.

Maryanah dan Abas sejatinya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka. Maryanah gadis alim yang tidak pernah mengenal Pacaran, pasrah saja menerima keputusan orang tua untuk di jodohkan dengan Lelaki yang belum sama sekali di lihatnya. Apakah dia lelaki yang Gagah?? Atau Cacatkah? Dan lain sebagainya.

Naluri kepatuhan seorang anak terhadap orang tua, membuat Maryanah yakin jika orang tua nya tidak mungkin menjerumuskan anaknya. Keyakinan tersebut yang menyebabkan Maryanah menerima keputusan orang tuanya, meski dalam hatinya tetap ada rasa keraguan akan sosok Calon suaminya tersebut.

Singkat saja perkenalan Maryanah dengan Abas suaminya, yang Maryanah tahu bahwa Abas adalah Lulusan sebuah Universitas ternama di Ibukota. Aktif di Organisasi Kepemudaan, juga aktif di beberapa Lembaga Kemanusiaan demikian profile yang sempat di baca olehnya ketika Maryanah sudah memustuskan untuk menerima Abas sebagai suaminya. Dua kali saja Maryanah bertemu dengan Abas, itupun mereka tidak berduaan namun Bersama kedua orang tua mereka dan beberapa sanak saudara yang mendampingi.

Jatuh cinta pada pandangan Pertama demikianlah gambaran pertemuan perdana antara Maryanah dan Abas, Maryanah gadis jelita berkulit putih cerah, busananya yang rapih menutup aurat memesona mata. Abas sendiri adalah Pemuda tampan rupawan, berkulit kuning langsat dan berbadan tegap. Keduanya saling melirik malu-malu, didalam hati mereka saling menilai penampilan calon pendampingnya.

Abas berdecak kagum atas kecantikan Calon istrinya, demikian juga Maryanah yang terpesona akan ketampanan calon suaminya. Itulah moment dimana keduanya saling bertatap muka untuk pertama kalinya, sebelumnya masing-masing hanya mengenal calon pasangannya dari selembar kertas yang berisi biodata dan hobby serta kelebihan dan kekurangan sifat masing-masing.

Pertemuan kedua kalinya terjadi Ketika keluarga besar mereka memutuskan hari, tanggal dan bulan baik untuk keduanya melangsungkan pernikahan. Mata Maryanah berbinar tak sabar menanti hari kebahagiaan yang dinanti-nantikan bersanding dengan Pangeran hatinya. Maka sejak saat itu hanya Abas nama lelaki yang terpatri didalam relung jiwa Maryanah, hanya ada seraut wajah Abas yang bermain dipelupuk mata dan menggoda kedalam jiwa.

Hari yang dinanti tiba juga, Maryanah dan Abas bersanding di Pelaminan bagai Raja dan Ratu seharian. Senyum menghias di wajah keduanya menyalami setiap tamu undangan yang hadir, Sahabat, Kerabat, Sanak Saudara dan Handai Taulan satu per satu memberikan selamat kepada kedua mempelai. Mendo’akan agar keduanya Sakinah Mawaddah Marohmah, Bahagia hingga akhir hayat dan selalu Bersama mengarungi bahtera rumah tangga.

Malam hari, setelah seharian mereka menyambut tamu undangan yang hadir, setelah peluh dan dahaga seharian membersamai mereka, kini keduanya di kurung dalam sebuah kamar yang indah penuh bunga aneka warna. Harum semerbak menyeruak didalam ruangan kamar tersebut menambah suasana romantis diantara keduanya. Maryanah malu-malu melepasi busana pengantin adat Sumatera Selatan yang cukup merepotkan. Abas pun demikian, lelaki tampan tersebut sibuk melolosi busana pengantinnya, Abas masih memakai kaos singlet dan celana selutut dibalik busana pengantin tersebut.

Maryanah ragu melepas kerudungnya didepan lelaki yang sudah sah menjadi suaminya ini, seumur hidupnya dia belum pernah menampakkan auratnya di depan lelaki yang bukan Muhrimnya. Kemudian Maryanah teringat bahwa Lelaki asing ini adalah suaminya yang mulai malam ini dia berhak melihat dan menikmati sekujur tubuhnya. Bergetar namun pasti perlahan tangannya mulai melepasi kerudungnya, rambut hitam tergerai sepinggang memancarkan aroma harum bercampur dengan keharuman bunga-bunga nan rupawan.

Abas terkesiap memandang istrinya dari belakang yang masih sibuk melepasi segala pernak-pernik busana pengantinnya. “Eheemmmm…hmmmm…Mas ijin ke toilet dulu” bergetar suara Abas memecah kesunyian kamar. “Ehhhh…iiyyy…iyyya…Mass..” halus dan perlahan sekali Maryanah menjawab suaminya. Celakanya ditelinga Abas suara jawaban Maryanah seumpana desahan yang menggoda kejantanannya. Buru-buru Abas mengenakan Sarung kemudian keluar Kamar menuju toilet yang berada didapur rumah mertuanya.

Suasana rumah Sudah lengang, sepertinya masing-masing penghuni rumah ini sudah terlelap kelelahan seharian berpesta ria. Cepat sekali Abas menyelesaikan hajat ditoilet kemudian bergegas Kembali kedalam kamar. Maryanah sudah memakai piyama, rambutnya masih tergerai manja. Abas sedikit kecewa melewatkan moment dimana istrinya mengganti pakaian, hatinya mengutuk ketololan dirinya yang harus ke toilet dan kehilangan kesempatan berharga.

Maryanah terseyum manja “Yanah juga ijin ke toilet dulu Mas……” suaranya masih halus dan sedikit bergetar. “Sil..silahkan Dek…” Gugup Abas menjawab istrinya. Maryanah bergegas keluar Kamar, Abas berusaha tenang berbaring kemudian meredupkan cahaya kamar tersebut.

Temaram demikian suasana yang terlihat Ketika Maryanah Kembali masuk ke kamar setelah habis dari toilet. Kaget sekali Maryanah mendapati suaminya sudah bertelanjang dada dan mengenakan boxer longgar. Dadanya yang bidang menggoda bathin Maryanah untuk segera menyandarkan kepalanya diatas dada tersebut. Maryanah Nampak Gugup, sejenak mematung kemudian perlahan menghampiri peraduan.

Refleks jari-jari Maryanah meraih kancing piyamanya, naluri kewanitaannya menuntun agar ia segera melolosi piyama tersebut. Abas melotot tak berkedip menyaksikan adegan slow motion istrinya yang sedang membuka satu persatu kancing piyamanya. Jakunnya turun naik, Ketika Bagian atas istrinya sudah terlempar ke lantai. Payudara itu indah menggoda iman, putih mulus, bulat kecil kencang. Tak sampai disitu Maryanah melanjutkan aksinya membuka celana piyamanya, jantung Abas semakin berdebar menanti adegan berikutnya.

Sempurna, hampir saja jantung Abas copot, kedua bola matanya mencelat memandangi sang bidadari berdiri disamping tempatnya berbaring. BH berenda berwarna merah menyala, serasi dengan celana dalam istrinya yang berwarna sama, menyamarkan wilayah terlarang dari seorang gadis. Mendidih darah Abas, diraihnya Maryanah dengan kasar dihempaskan kepembaringan.

Maryanah memekik kaget tak menyangka suaminya akan sekasar itu, namun entah mengapa Maryanah menyukainya. “Ahhhhh……..Massss…….pelan-pelan…aahhhh…shhhhh” Desahan Maryanah mengema Ketika Abas tanpa aba-aba langsung menyergap Maryanah. Bibir Abas menjelajah Leher dan Pundak Maryanah. “Hmmmm…cup…cup…cupp….” Kecupan demi kecupan Abas mendarat di leher jenjang tersebut. Marayanah hanya bisa menggelinjang menerima serangan demi serangan yang bertubi-tubi.

Keduanya berciuman hangat, entah siapa dan dari mana mereka belajar namun keduanya berusaha menampilkan yang terbaik malam itu demi pasangan masing-masing. Abas makin beringas, Maryanah hanya mendesah dan mendesah. Keduanya sudah bertelanjang bulat, sejak kapan pakaian dalam masing-masing terlepas begitu saja. Maryanah Sudah tidak peduli, otaknya saat ini menuntut penuntasan atas gelora yang ada, jiwanya menagih kenikmatan atas kepanasan dan kehausan saat ini.

Lidah Abas menjelajah turun ke selangkangan Maryanah, hidungnya sejak tadi penasaran dengan aroma yang terhirup dari tubuh istrinya. Aroma itu semakin menyengat Ketika hidungnya sudah tepat berada didepan Memek kecil nan mungil tanpa bulu. Sepertinya Maryanah sengaja mencukurnya dan Abas menyukainya. “Hmmmmmsssh….shhhhhhh…grrrrr…ggrhhhmmm…ssllruupp…sllruuuppp….” lidah Abas menjilati Memek istrinya dengan geraman penuh dendam, seolah-olah sudah lama hal ini di impi-impikan olehnya. “Ahhhhhhhhh….Masss…….aaaaahhhh….ahhhhh…auuuuuuuww…auuuww…..” jeritan-jeritan kecil nan manja keluar dari bibir jelita Ketika Abas mengecup, menggigit dan menjilati Memeknya.

Basah…becek….lendir itu mengalir deras dari dalam lubang memek pink merona menebarkan aroma harum menggoda. Abas Kembali merangsek keatas..bibirnya mencari bibir Maryanah, kedua Kembali terlibat ciuman hangat mengelora. Maryanah menggigil, Lubang memeknya disundul-sundul benda tumpul kejantanan suaminya, rasa gatal mulai merasuki Maryanah. “Masss….ouuuhhhh Mass…..massssuuukkiiinnnn” Maryanah kehilangan harga dirinya, merintih meminta suaminya untuk segera mengeksekusinya, rasa gatal di bibir memeknya membuat Maryanah seperti Wanita murahan malam ini.

Abas menggeram tajam….”Grrrmmmmmm….grrrhhhh….Hmmm….Ahhhhh…ouuhhhh ….ssstttttt…ahhhhhh” racaunya Ketika secara perlahan kontolnya membelah bibir memek nakal istrinya. Sempit dan menggigit itulah yang dirasa kontol Abas Ketika memasuki goa larangan milik Maryanah. Tiba disuatu titik kontolnya membentur sesuatu yg keras namun lembut, naluri Abas memerintahkan agar dia menghentakan sekaligus kontolnya. “Srettttt…creetttt…Ahhhhh…..sshhhh…..ouuhhh…” Lolongan Abas menghiasi kamar, sementara Maryanah menjerit dan menggigit Bahu Abas sekuatnya.

Setitik airmata jatuh kepipi Maryanah, Abas tak begitu memperhatikan dia fokus menghujamkan kontolnya kelubang hangat Maryanah. Lubang itu entah mengapa selalu menarik kontol Abar terus masuk semakin dalam dan dalam. Nafas Abas menderu bersahutan dengan rintihan dan desahan Maryanah, keduanya seirama saling goyang, saling jepit, saling dekap. Kadang pelan syahdu, kadang ganas cepat, Gerakan tubuh keduanya begitu ritmis dan erotis.

Hingga akhirnya….”Ahhhhhh…..ouuhhh…ssstttt…ggrhhmmmmm…ahhhhh…aku keluarrrrr dek…aahhhh..croooottt…..crooottt…crooott” Abas menggeram kencang tubuhnya menegang menyemburkan lahar panas dari ujung kepala kontolnya menyirami Rahim sang Istri. Maryanah menggelepar, dadanya membusung Ketika rahimnya menerima cairan hangat kemudian memuncratkan cairan pula dari memeknya.

Keduanya masih berpelukan, kenikmatan itu begitu dahsyat melanda mereka. Kelamin Maryanah dan Abas masih Bersatu Ketika nafas mereka sudah berangsur-angsur pulih seperti sedia kala. Kontol Abas mengecil dan lepas dari memek Maryanah. “Plop…”demikian bunyi Ketika kontol itu keluar sarangnya. Maryanah sedikit meringis, Abas takjub menatap memek kecil istrinya, cairan sperma Abas perlahan keluar berwarna putih kemerahan tidak jelas. Abas merasa bangga memetik perawan sang istri. Maryanah malu-malu melirik ke selangkangan suaminya, matanya nanar menatap kontol suaminya yang berurat berwarna sedikit gelap. Kontol itu telah membombardir memek sucinya, ada kebahagiaan disana terpancar jelas di wajah keduanya.

Selanjutnya ronde demi ronde dilalui keduanya malam itu, seolah-olah tiada malam lain lagi. Dua insan yang sedang kehausan dilanda birahi itu terus menerus mereguk kenikmatan. Tak terhitung bilangannya hingga keduanya terkapar tak berdaya dan kantuk menyerang keduanya kemudian terlelap dalam dunia mimpi yang indah. Abas dan Maryanah berpelukan mesra tanpa sehelai benang pun ditubuh mereka. Sekelebat bayangan menjauh dari kamar keduanya yang sudah lupa akan dunia dan sekitarnya.
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd