Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Nesha

Part 6

Sehari setelah kejadian ku dipijat oleh mang ujang, aku belum kembali ke Tasik. Dan satu hal yg aku takutkan adalah hari ini pertemuan ku dengan mang Ujang.

Aku sadar betul saat berbicara bahwa mang ujang mempunyai hutang untuk menyetubuhi ku. Namun sisi lain, aku tidak mau untuk melakukan nya.

Pagi hari aku terbangun, rumah sudah tidak ada siapa-siapa. Ini karena ayah dan mama ada di toko. Oh ya, keluarga kami mempunyai toko bangunan di daerah sana. Dan adikku sendiri sudah berangkat sekolah.

Lalu aku beranjak menuju dapur, aku mengambil minum dan kembali menuju kamar untuk merebahkan diri.

Di sela merebahkan diri itu, tanganku bergerilya di badanku. Mulai dari dada sampai kemaluan ku yg mengakibatkan aku mendesah sendiri.
Aku sendiri tidak tahu mengapa kalau nafsuku selalu mudah naik dan terpancing.

Sampai titik dimana aku kaget saat telepon ku berdering.

Disana tertulis nomor yg tidak mempunyai nama. Dan saat ku angkat adalah:

Orang: Hallo neng

Aku: Iya hallo, siapa ya?

O: Ah, masa lupa. Yg kemarin dikasih nomor hp saka neng.

A: siapa sih?

O: ini yg kemarin neng kasih nenen buat di remas.

Degg saat itu juga jantungku serasa berhenti. Aku lupa kalau kemarin aku memberikan nomor hp ku kepada driver ojol yg mengantarkan ku.

A: oh, ada apa pak?

Jawabku mencoba dingin.

O: ih meni judes neng

A: ada apa pak? Atau aku tutup aja ini telepon nya

O: eh jangan2, ini saya mau nawarin makan.. mau dianterin apa neng?

A: gausah pak, aku udah makan

O: ah masa neng?

A: bener pak

O: orang tua neng aja udah pergi dua2 nya, neng sendirian kan di rumah

A: bapak ngintai rumah aku? Aku laporin ya

O: enggak kok, bapak cuma lewat aja. Terus ini lumayan deket sama rumah neng

A: yaudah gausah pak makasih

O: beneran nih neng? Padahal pagi2 enak lho

A: enak apa pak?

O: enak gigit gigit

Entahlah, aku merasa terpancing saat mendengar kalimat yg dikatakan olehnya.

A: gigit apa pak?

O: gigit yg kemarin gagal saya gigit dan jilat

A: ahhh.. apa tu pak?

O: itu tuh, yg kemarin baru saya remes aja. Kalau di emut dijilat terus di gigit lebih enak lho

A: ahhh..

Aku hanya menjawab desahan karena setiap kalimat yg dilontarkan olehnya membuat tanganku bergerak ke dadaku.

O: neng saya kesana ya

A: ahh mau apa pakk

O: biar neng gak kerja sendirian. Lebih enak pake tangan saya

A: jangan pak ahh.. aku mau keluar sekarang. Bye

Aku lalu menutup teleponnya takut terjadi hal lebih dengan diriku pagi ini.

Oh, ya aku lupa cerita kalau aku sekarang sudah putus dengan Bobby. Hubungan kami semakin buruk saat dia seolah semakin cuek kepadaku.

Dan hari itu sebenarnya aku bingung mau kemana karena gabut, chat temen-temen ku pada sibuk kerja.
Dan karena aku ingin jajan, aku pun beranjak mandi untuk mencari makan diluar.



Saat aku selesai mandi lalu melilitkan kimono ku, lalu aku berjalan menuju kamar ku sampai aku mendengar suara rumah di ketuk dengan suara

"Punten, assalamualaikum.. pak rw", suara teriak dari luar.

Lalu aku berubah berjalan menuju pintu depan lalu membukakan pintu.

Saat aku membuka pintu, di hadapanku berdiri seorang pria berumur 30 tahunan. Dia adalah Kang agung, orang yg memanggil ayah ku tadi malam.

Dia hanya menatapku yg hanya menggunakan kimono yg ku yakin dia bisa melihat belahan dadaku walau kimono yg kupakai sudah ku tali.

Tatapan dia tajam namun bengong melihat ku.

"Kang... Kang", kataku menyadarkan lamunannya.

"Eh ada nesha", katanya sedikit gugup.

"Iya kang, mau ke ayah? Ayah lagi di toko", kataku santai.

"Iya nih sha, kemarin sih udah janjian di rumah", katanya.

"Oh gitu, yaudah duduk dulu aja kang, aku telepon ayah", kataku.

Aku dengan kang agung sendiri sudah biasa mengobrol, karena dia juga adalah orang yg memasukkan ku ke tempat kerja yg sekarang. Jadi kami tidak sekaku itu, lagipula umur kang agung tidak begitu jauh denganku.

Lalu kang agung pun duduk di kursi, dan aku ke kamar untuk mengambil hp yg akan ku gunakan untuk menelepon ayah.

Di kamar aku menelepon ayah katanya dia sedang ke daerah Cileunyi dulu dan menyuruh kang agung menunggu di rumah dan menyuruhku untuk membuatkan minum kepada nya.

Saat aku hendak keluar lagi, aku belum mengganti kimono yg ku pakai. Entah darimana rasa nafsu yg tadi pagi terpancing oleh telepon nakal driver ojol kembali menyerangku.

Aku lalu berjalan dengan rambut yg sekarang ku ikat dan memperlihatkan leherku lalu dengan hanya satu lapisan kimono aku berkata.

"Kang, kata ayah tunggu sebentar lagi ke Cileunyi dulu", kataku

"Oh iya nes", katanya dengan tatapan tajam kepadaku.

Aku notice sekarang pintu rumahku sudah tertutup yg mana tadi tidak tertutup.

"Aku buatin minum dulu kang, mau apa?", Kataku

"Apa aja nes", katanya.

Lalu aku ke dapur dan membuatkan susu kental manis putih dan aku bawa kedepan.

"Ini kang, adanya susu", kataku yg menaruh gelas itu dan aku duduk di kursi yg mungkin hanya berjarak setengah meter dengan dia.

"Makasih nes, akang suka susu kok", katanya.

"Enak ya kang", kataku yg sekarang malah berkeringat. Rambut ku yg basah sekarang bukan hanya basah sesudah keramas, namun dengan keringat.

"Tapi akang lebih suka susu murni sih", katanya.

"Susu murni kang?", Kataku dengan menatapnya.

"Iya, susu murni", dengan tatapan ke dadaku.

"Yg dari sumbernya kang?", Kataku

"Iya nes"

"Dari istri akang ya contohnya", kataku

"Bisa dari istri, bisa dari siapa aja sih", kata dia lagi.

"ih kok gitu, gak setia dong", kataku

"Yaa gimana ya, istri akang sekarang aja lagi ke lampung. Jadi gak bisa kasih susu dari sumbernya sekarang", timpalnya

Yg tidak aku sadari sekarang adalah kami sudah dalam posisi rapat dan kami bercanda sampai tangannya seolah menepuk pahaku dan aku menghindar.

Dalam posisi duduk, aku menghindar saat pahaku mau dia tepuk namun badanku malah menjadi bersandar kepadanya.

"Eehh kang", kataku lalu menatapnya.

Dia menatapku balik lalu bertanya.

"Boleh nes?"

Aku hanya mengangguk dan merebahkan diri ke kursi dan sedetik kemudian aku merasakan bibir di bibirku.

Ahhmmmm...

Dan tanpa waktu lama, lidah kami saling beradu dan melilit.

Ahhhmmmm hmmm

Tidak lama dari itu, aku merasakan tangannya membuka belahan kimonoku dan aku merasakan tangannya mulai meraba payudara ku dan meremas nya.

Ahhhmmm kang.... Ahhh

Desahku mengiringi setiap gerakan dari tangannya yg meraba dan meremas dadaku sampai memilin putingku.

Tangan aku sendiri seolah memeluk kang agung agar dia tidak melepaskan kegiatan nya.

Sampai tangan dia mencoba menarik tali kimonoku dan langsung terbukalah tubuhku karena sekarang kimonoku hanya mengait di tangan saja.

"Gila nes, badan kamu bagus banget", kata kang agung

"Sini kang nenen di susu murni", kataku dan menuntun badan dia untuk menunduk dan langsung membelai putingku.

"Ahhh.. iya kang gitu", desahku dengan tangan yg menahan kepala dia.

Tangan diapun sekarang berada di selangkangan ku, dan aku langsung merenggangkan kedua pahanya.

"Ahh.. enak banget kang", ku merasakan jarinya menyibakkan kulit bagian luar kemaluanku yg sudah basah dan jarinya berputar disana.

"Kang ewe aku cepett ahhh gak tahan", kataku yg sudah ingin merasakan kegagahan pria.

Dan kang agung langsung berdiri untuk membuka celananya lalu..


Krekkk

Terdengar suara pagar rumahku yg terbuka. Kami mematung dan kegiatan berakhir bersamaan aku melihat batang kemaluan dia yg sudah tegang.

"Pak RW neng", kata dia yg langsung membenarkan kembali celananya.

"Yah, kang cepet beresin", kataku yg lalu berdiri lalu sedikit berlari menuju kamarku.

Akupun kembali ke kamar dengan kondisi setengah puas lagi.
 
Semoga nesha cepat dibikin klimaks sama salah satu pejantan tuanya itu. Silahkan suhu boleh milih mau itu Pak Ujang, Tukang ojol atau yang lainnya 👍👍👍
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd