Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Suami dan Istri (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Siang Para suhu disini, terima kasih ya atas atensi yang sangat luar biasa, hari ini Part 10 rilis ya,
semoga nanti bisa membuat suhu semua senang, dan maaf agak lama kondisi badan masih belom fit 100%,
tapi daripada bengong di rumah mulai nulis lagi aja :D :Peace:
 
Siang Para suhu disini, terima kasih ya atas atensi yang sangat luar biasa, hari ini Part 10 rilis ya,
semoga nanti bisa membuat suhu semua senang, dan maaf agak lama kondisi badan masih belom fit 100%,
tapi daripada bengong di rumah mulai nulis lagi aja :D :Peace:
Moga cepat pulih bisa beraktivitas kembali
 
Lanjutan, Semoga berkenan ya para Suhu disini :Peace: :Peace:


Part 10


https://www*****picture.com/q/Raihan.jpg
Raihan Aditya Nugroho

https://www*****picture.com/q/Aulia.jpg
Aulia Salsabilla Rahma


https://www*****picture.com/q/Sofia.jpg
Sofia

https://www*****picture.com/q/Bimo.jpg
Romi Nadhif Nugroho


POV Raihan


Kriinnggg,, krriingggg,, krriiinnggg,, bunyi alarm dan adzan sholat subuh saling menggema di subuh hari ini, akupun terbangun dan melihat istriku yang masih terlelap mungkin karena masih capek, akupun bangun dan mematikan alarm dan membangunkan istriku untuk sholat subuh,

“bunda,, bunda bangun sayang”, ucapku sambil kucium pipinya, dan diapun terbangun,

“ehh ayah udah bangun, maaf bunda lelap tidurnya sampe gak denger alarm”,

“gpp bun, yuk bangun ambil wudhu biar kita sholat, ayah ada ngajar pagi ini”, ajakku ke istriku,

Istriku pun bangun dan menuju kamar mandi bersamaku, bergantian kami mengambil wudhu, selesai istriku keluar kamar untuk membangunkan clara, naila dan romi untuk sholat bersama,

Setelah kita berkumpul kita langsung melaksanakan sholat subuh berjamaah, sehabis sholat para wanitapun menuju kedapur untuk menyiapkan sarapan pagi dan kopi untuk ku dan romi, aku dan romi melakukan olahraga kecil di halaman rumah kami,

Selesai olah raga kami pun minum kopi bersama di teras rumah,

“kapan mulai dinas lagi rom?”, tanyaku,

“nanti minggu depan mas”, itu juga hanya penilaian 2 minggu waktunya mas,

“kapan hasil pelatihanmu rom, biar bisa stay agak lama di pusat sini?”,

“3 bulan lagi mas hasilnya, mangkanya romi kejar terus dinas yang bisa romi ambil biar bisa menaikkan hasil perform romi”,

“iya biar kau pikirkan tentang momonganmu de”, ingatku ke romi,

“iya mas, aku setelah penempatan akan program anak, romi juga dah kangen gendong anak mas”, jawab romi sambil tersenyum,

“mantap, semoga cepat ya rom, mas juga kayanya mau nambah anak lagi sepertinya hahahaha”, ujarku sambil bercanda,

Hahahahaha,,, kamipun tertawa bersama,

“itu kamu mau lihat rumah di ujung gak rom?”,

“jadi mas, mas kapan pergi ngajarnya?, kalau rada siangan nanti mas temenin ya buat liat rumahnya”,

“mas ngajar jam 1 siang nanti di UIN nanti rom, tadi dapet wa dari sekolah SMA kalau mendadak ada audit dari kemendiknas jadi sekolah di liburkan”, jelasku,

“tar mas telepon dulu yang punya rumah orangnya ada apa enggak ya”,

Lalu akupun menelepon pemilik rumah untuk memberitahu bahwa kami akan kesana melihat rumahnya, dan ternyata yang punya rumah ada dan mempersilahkan kami melihat,

“yang punya rumah ada rom, ya udah kita mandi habis itu sarapan lalu kesana buat lihat rumahnya”, ajak ku ke romi,

“ok mas siap”,

Lalu kamipun masuk kerumah untuk mandi dan sarapan,

“clara kamu kuliah hari de?”, tanyaku ke clara,

“ada mas, jam 1.30 siang nanti, kenapa mas?”,

“tar bareng aja ya sama mas, mas juga ada ngajar jam 1 siang nanti”, ajak ku ke clara,

“ok mas”,

Setelah sarapan akupun mengajak romi untuk melihat rumah yang akan dibeli olehnya, setelah sampai kamipun masuk dan melihat rumahnya,

“bagus mas, plafon baru, cat baru, dapur juga bersih, jendela dan pintu juga bagus, genteng dan listrik sih aku lihat ok mas”, ucapku ke mas raihan,

“pak rahmat, bapak mau jual rumah ini berapa pak?”, tanyaku ke pemilik rumah.

“500 juta bisa nego pak raihan”, jawabnya,

“450 juta bisa pak”, tawarku,

“gimana kalau 470 tapi biaya-biaya full mas pak raihan yang nanggung”, jawab pak rahmat,

“gimana rom, kamu setuju?”, tanyaku sekarang ke romi,

“Ok pak saya setuju, saya akan bayar sore ini ya pak, bapak kirim saja no rekening bapak dan kwitansi di atas materai sama AJB nya ya pak”, jawab romi,

“ok pak, nanti saya siapkan, permisi pak saya akan copot plang jual di depan”, ucap pak rahmat sambil keluar rumah,

“nanti kamu dan naila pulang atau netap dulu di rumah sementara selama mengurus rumah ini rom?”, tanyaku lagi ke romi,

“kayaknya di rumah mas aja, biar romi nanti sering kesana untuk packing sembari cari jasa pindahan mas, kasihan nailanya nanti”, jelas nya,

“ok rom”,

Kamipun langsung segera pulang kerumah setelah bersalaman dan berterima kasih ke pak rahmat dan berjanji sore nanti akan ke rumah nya untuk menyelesaikan pembayaran beli rumah, sampai di rumah romi pun siap-siap untuk berangkat kerja lalu berpamitan kepada kami,

Aku lalu masuk ke kamar untuk menyiapkan bahan materi kuliah nanti sambil santai di kursi yang ada di kamar,

Tidak terasa sudah jam 11 siang, akupun siap-siap untuk pergi mengajar, lalu aku memanas kan motor kemudian memakai jaket dan sepatu ku, istriku datang dengan membawa kotak bekal makanku berserta clara yang sudah siap untuk berangkat kuliah,

“ayah pergi ngajar dulu ya bunda”, pamitku padanya sambil istriku mencium punggung tanganku,

“clara juga pamit ya kak”,

“hati-hati ya yah bawa motornya, jangan ngebut-ngebut”, ucap istriku,

“Assallamualaikum”, ucapku

“Wallaikumsalam”, jawab istriku, lalu kamipun pergi menuju ke kampus,

Sampai dikampus akupun langsung menuju parkiran motor dosen dan memarkirkan motor ku, aku dan clara turun dan bertemu oleh sofia di tempat parkir,

“Assallamualaikum bang”, sapa sofia,

“ehh Wallaikumsalam sofia”, balasku,

“ada ngajar abang hari ini?”, tanyanya,

“ada sof, nanti jam 1 siang, kamu ada ngajar juga?”,

“iya bang, jam 1.30 siang nanti”,

“abang udah makan siang belom?”, tanyanya lagi,

“belom sof tapi ini aulia dah siapin bekal buat abang”, jawabku,

“ya udah yuk bang makan dikantin, kebetulan sofia belom makan siang mumpung masih jam 12 kurang masih ada waktu buat makan”, ajak sofi,

“ayuk sof, clara ikut makan sama mas gak ke kantin, kamu kan juga belom makan”, ajakku ke clara,

“oh, gak mas gpp, nanti clara makan sama teman-teman aja, lagian clara masih kenyang pas sarapan tadi”, tolak clara,

Aku sekilas melihat tatapan sofia yang tidak suka dengan clara, mangkanya clara agak sungkan dan risih dengan tatapan sofia,

“ya sudah mas pergi dulu ya, nanti kita pulang bareng lagi, tungguin mas ya”, ucapku ke clara,

“iya mas”, jawab nya,

Lalu akupun berpisah dengan clara dan pergi kekantin dengan sofia, sampai di kantin akupun menuju bangku kosong di pojok dekat taman, tempat favoritku kalau aku sedang sendiri waktu kosong mengajar,

“bu, pesan es teh manis ya”, pintaku ke ibu kantin,

“iya mas”,

“duduk sof, kamu udah pesan makanan?”, tanyaku,

“sudah bang, tinggal tunggu aja”, jawabnya sambil duduk di depanku,

“gimana kabarmu bang?, kita ngajar di kampus yang sama tapi jarang bisa ngobrol seperti ini ya”, ucap sofi,

“kabar abang baik, iya sudah ketemu, kan waktu ngajar kita selalu bentrok”, jawabku sambil ku mulai memakan bekalku, dan datang ibu kantin membawa minumanku dan ku berterima kasih kepadanya,

“kamu gimana kabarnya sof sam fikri?, sudah jalan kan program punya anaknya?”, tanyaku,

“baik juga bang, kalau program itu masih nunggu kesediaan abang untuk menggantikan sementara bang fikri”, ucap sofia,

Uhhuuukk,,, uhhuuu,,, uhhuuukkk,,, aku tersedak mendengar perkataan sofia barusan,

Sofia memberikan minumku sambil tersenyum manis,

“hahahaha, bercanda bang, maaf ya”, ucapnya sambil tertawa,

“hmmmm,,”, ucapku sambil kuminum minumanku, dan makanan sofia pun datang,

“bang tadi bareng sama clara ke kampus, ketemu dimana?”,

“ohh, clara sementara ini tinggal satu rumah sama abang di kamar atas, sampai dia dapet kost baru”, jawab ku,

“ohh, kirain terkait taruhan antara dia dan teman-temannya”, ucap sofia,

Akupun lalu melihat sofia dengan tatapan selidik,

“apa yang kau tau tentang taruhan itu?”,

“ya hanya sekilas yang aku tau bang, kau tau kan clara dan teman-temannya itu semester 6 ini anak mahasiswaku, mereka ikut mata kuliahku sekarang ini”, jelasnya,

“jadi pas selesai aku mengajar di ruang sebelah mereka sedang mengobrol tentang taruhan menaklukkan pak dosen raihan, hihihihi”, jelasnya lagi sambil tertawa kecil,

“terus apalagi yang kau dengar?”, tanyaku lagi,

“yang aku dengar lagi ya itu reward hadiahnya lumayan sih selain dapet dosen ganteng + dapet akomodasi jalan-jalan ke bali bersama uang jajannya, hihihih”, jelasnya lagi sambil tertawa kecil,

“gak yang lain lagi?”,

“gak ada bang hanya itu yang aku tau”, jawab nya,

“oo, kalau itu abang sudah tau, dia yang cerita sendiri sama abang dan aulia persis seperti apa yang kamu ceritakan tadi, bahkan dia bilang kalau dia sayang dan suka sama abang di depan aulia”, ucapku santai sambil masih makan,

“haaaa,,, besar juga nyali clara, gak nyangka aku dia bisa senekat itu”, ujar sofia,

“tapi masih kalah kan nekatnya sama kamu dulu, hihihihihi”, ucapku lagi sambil tertawa kecil,

Akupun melihat raut muka sofia berubah menjadi sedih dan dia melihatku,

“maafin sofia ya bang, gara-gara sofi abang sama teman-teman abang jadi renggang persahabatannya dan juga persahabatanku dan aulia juga hancur berantakan gara perbuatan kotorku terhadapnya”,

“sudah sof, yang lalu biarlah berlalu, yang penting kamu sudah meminta maaf dan berubah jadi lebih baik, itu buat abang udah cukup kok”,

“abang dan aulia terlihat sangat bahagia ya, terlihat kalian bercanda sangat hangat walaupun kalian sudah berumah tangga sudah lama, dan anak-anak abang yang bontot lucu dan cantik kaya mamanya”,

“kamu melihat kami dimana sof?”, tanyaku ke sofi,

“waktu di tangkuban perahu bang, aku dan keluargaku juga liburan kesana dan aku tidak sengaja melihat keluarga abang disana”, jelas sofi,

“kenapa kamu tidak mendatangi kami sof?”,

“gak enak bang, sofi takut nanti pas sofi samperin suasana yang tadinya enak menjadi tidak enak”,

“kenapa sampe kesitu sih mikirnya, kalau mau dateng mah dateng aja, jangan mikir yang aneh-aneh sofi”, jelasku kepadanya,

“apakah aulia masih marah samaku bang?, sudah 12 tahun aku tidak pernah bertemu dengan nya, aku sangat kangen sama dia bang”, ucap sofi,

“ya sudah datang lah kerumah abang, biar kamu tau kalau aulia masih marah atau tidak sama kamu”, kataku dengan santainya,

“ihh ngeselin nih abang, tar kalo dateng dia marah bisa dilempar nya aku dengan pot bunga dan peralatan dapur”, ucapnya dengan sedikit kesal,

Hahahahahaha,,, aku hanya tertawa dengan jawaban sofia,

“bang, kalo sofi ikutan taruhan bareng clara boleh gak?, hihihihihi”, tanyanya sambil bercanda,

“boleh aja, tapi hanya sampai batas T E M A N, tidak boleh lebih”, kataku kepadanya dengan menekankan kata teman di eja,

“gpp yang penting Mesra ya bang”, ucapnya sambil tertawa kecil,

“hadehhhhhh,,, terserahmu lah tapi kalo abang kira sudah terlalu jauh abang akan hentikan ini semua, ok”, tegas ku ke sofia,

“gpp bang, dekat dengan abang aja udah bikin sofi senang kok, bisa menebus kesalahan sofi dimasa lalu”, ucapnya,

“hahahaha,,”,

“ihh ngeselin nih abang ketawa mulu”, rajuk sofi dengan sangat manisnya,

Sofia dulu adalah wanita yang sangat manis, dia dan istriku adalah sahabat dari mulai smp tapi hanya gara-gara asmara persahabatan itupun menjadi bubar dan meninggalkan sakit yang berkepanjangan, aku sebenarnya ingin mempertemukan mereka berdua pas aku tau sofia mengajar disini tapi aku urungkan niatku, biarkanlah mereka saja yang menyelesaikan masalahnya sendiri,

Setelah menyelesaikan makan, kamipun meninggalkan kantin karena sudah hampir jam 1 siang,

“sof abang pamit ya, udah mau masuk jam kuliah”, pamitku ke sofi,

“iya bang, makasih banyak ya bang dah temanin sofi, yang semangat ya bang”, jawabnya,

“iyo sip, sama-sama, kamu juga yang semangat ya ngejar abang,,, eh ngajar maksudnya”, ujarku sambil bercanda,

“ihhhh,,,”, ucapnya sambil dicubitnya perutku,

Hahahaha,,, dan kamipun tertawa

“Assallamualaikum”, ucapku

“Wallaikumsalam”, jawab sofi lalu kutinggalkan dia menuju kelas ku untuk mengajar,

Di tengah jalan menuju kelas aku melihat clara dan teman-temannya melihat ke arahku dan tertawa-tawa kecil, aku yang melihat itu memberikan sikap cuek dan terus menuju ke kelas,

Didalam kelas, akupun mengajarkan anak mahasiswaku dengan penuh dedikasi yang besar, dan akupun memberikan tugas kepada mereka untuk dikumpulkan hari ini juga, selagi aku menunggu mereka mengerjakan tugasnya akupun menelepon sahabatku Ucok untuk memberitahu jawabanku,

Tuutt,, tuutt,, tuutt,, dan diangkatnya,

“Assallamualaikum, siang cok”, sapaku

“siang juga bang”,

“dimana dan lagi apa kau cok?”,

“lagi di polres bang ngaso, ada apa bang?”,

“soal omongan kita kemaren, udah ada jawaban dari daeng?”,

“belom ada bang”, jawabnya,

“gini cok, soal omongan kita kemaren kau serius akan melakukan itu semua, aku ingin memastikan aja?”, tanyaku,

“serius 1.000 % bang”,

“ya udah kapan kau akan melakukannya?”,

“kata lia dia ingin ketemu sama abang dulu untuk berkenalan soalnya dia ingin melakukannya dengan orang yang dikenalnya bukan sebagai pelacur”, jelas ucok,

“gpp cok kau atur saja kapan lia mau ketemuan sama aku”,

“ok bang kutanyakan nanti sama lia ya kapan dia maunya”,

“ok cok kabari aku ya”,

“ok bang, o iya bang kau tahu sampai dimana seluk beluk kampus tempat mu mengajar?”, tanya nya,

“tak tahu banyak cok aku hanya mengajar saja disini, selepas mengajar aku pulang langsung kerumah, kenapa emangnya?”,

“ohhh,, tar lah bang pas kita ketemu aku ceritakan ya”,

“ok lah cok, aku pamit ya, assallamualaikum”, ucapku,

“ok bang siang, jaga kesehatan ya”,

Lalu kumatikan sambungan teleponnya, lalu ku merenung dengan perkataan ucok barusan mengenai kampus ini, dan satu lagi harus menyiapkan waktu untuk bertemu lia istri ucok.

Sore hari jam 16.30 jam terakhir mengajarku sudah selesai waktu nya pulang kerumah dan di lorong kampus aku ketemu clara yang sudah menunggu ku untuk pulang bersama, sepanjang perjalanan pulang clara terlihat riang gembira,

“kenapa de, senang banget sore ini?”, tanyaku,

“gpp mas, seneng aja hihihihi”, jawabnya sambil tertawa,

Dan perjalanan pulangpun lanjut dan sampai rumah jam 17.30 sore, aku memarkir motor dan langsung masuk dengan clara, dan di dalam rumah istriku dan romi terlihat sedang mengobrol di ruang tamu, istriku pun langsung datang mengambil tas ku dan mencium punggung tanganku, akupun langsung membersihkan diriku dan lalu bergabung dengan mereka di ruang tamu.


POV Aulia

Pagi ini setelah mengantar suamiku untuk bekerja aku bersiap-siap untuk menuju rumah umi dan abah amar untuk membicarakan pekerjaan yang ditawarkan nya kepadaku,

“naila, kamu hari ini kemana de?”, tanyaku ke naila,

“di rumah aja kak, kenapa kak?”,

“tolong jaga rumah sama titip abang sama ade ya sebentar, kakak mau ke rumah abah amar mau nanya kerjaann ya”, jelas ku,

“o iya gpp kak, pergi aja tar naila jagain abang sama ade”,

“ya udah makasih ya de”, ucapku sambil masuk kamar untuk menyiapkan diriku,

Setelah siap akupun langsung menuju rumah abah amar yang hanya berjarak beberapa gang saja dari rumah ku,

“Assallamualaikum”, ucap salamku,

“wallaikumsalam”, jawab seseorang dari dalam rumah yang ternyata adalah reno,

“ehh kak aulia, masuk kak, mau cari siapa kak?”,

“abah sama umi ada ren?”, tanyaku kepada nya,

“ada kak di halaman belakang, masuk kak”, jawabnya sambil mempersilahkan aku masuk,

Akupun lalu masuk dan langsung pergi ke halaman belakang rumah abah dan menjumpai mereka disana,

“Assallamualaikum abah, umi”, salamku,

“wallaikumsalam”, jawab mereka berdua sambil menengok kebelakang,

“ehh aulia kebetulan, sini duduk dekat umi”, tawar umi sembari memberikan kursi kepadaku dan akupun lalu duduk di samping umi,

“kamu mau minum apa?”,

“terima kasih umi aulia tadi sudah minum di rumah”,

“tumben kamu dateng kerumah umi pagi ini?”, tanya umi kepadaku,

“maksud aulia datang kesini pagi ini buat nanya pekerjaan yang umi sama abah tawarkan sama aulia kemaren”, ucapku kepada umi,

“jadi aulia, kamu sudah siap kerja hari ini?”, gantian tanya abah kepadaku,

“siap abah”, jawabku,

“ya sudah sini ikut abah aulia”,

Aku dan umi lalu masuk kerumah mengikuti abah sampai di meja makan aku disuruh tunggu disana, lalu abah masuk kedalam kamarnya dan keluar dengan membawa koper yang isinya kertas planing proyek pembangunan perumahan cluster,

Abah lalu membuka dan memberikan kepadaku untuk dipelajari, ada 3 proyek yang sedang abah mau kerjakan diantaranya 2 di daerah depok dan 1 di daerah bekasi sementara alokasi dana untuk ke 3 proyek itu berkisar 30 Milyar,

“coba aulia hitung dan kalkulasi hasil hitungan abah dan team abah apakah sudah benar atau masih bisa di kurangi lagi”, ucap abah,

Akupun lalu melihat setiap proyek yang abah berikan dan menghitung ulang semua nya,

“bah dari semua proyek ini apakah supliernya hanya satu?”, tanyaku,

“kalkulasi ini baru patokan satu suplier tapi abah ada kontak beberapa suplier aulia, kenapa”,

“kapan rencana abah mau mulai proyek ini?”,

“secepatnya aulia paling lambat 2 bulan lagi sudah harus masuk bikin pondasi”,

“kalau tukang abah juga sudah punya orang atau baru nyari-nyari?”,

“kalau tukang teman abah siap sediakan di depok atau bekasi dan harga dan kualitasnya bagus aulia”, jawab abah,

“ok bah, boleh aulia minta nomor semua supliernya abah biar aulia hitung proyek abah ini”,

Lalu abah pun memberikan seluruh no hp supliernya kepadaku dan akupun langsung menghubungi mereka satu-persatu untuk bernegosiasi harga bahan bangunan,

“ok bah aulia sudah menelepon suplier abah semua, dan aulia sudah dapet 2 suplier yang ok dalam hal harga dan jaminan datang bahan material dengan tepat waktu dan mereka juga menjamin bahan bangunan yang mereka jual berkualitas walaupun agak murah, mereka menjamin nya bah”, jelasku,

“dari budget awal yang abah berikan ke aulia itu bisa berkurang sekitar 17 – 18 % bah dari pengeluaran, jadi abah bisa lebih hemat”, jelasku lagi,

“dan letak perumahan yang di depan setelah aulia lihat sangat strategis bah, karena di daerah sana sudah ada sekolah, RS, Pasar dan penunjang kegiatan sosial disana”, tambahku,

“tapi hanya ada 1 kekurangan bah, di perumahan yang 1 ini”, sambil ku berikan foto tanah yang akan dijadikan perumahan,

“di tanah ini perumahan nya nanti pintu masuknya akan sempit hanya bisa 1 mobil lebih bah”, jelas ku,

“saran aulia bah kan ada uang potongan 17% dari pengeluaran, mending abah beli rumah sebelahnya untuk memperlebar jalan masuk dan pos satpam yang menjaganya bah, gimana?”,

“dan kalau sudah jadi harganya bisa lebih mahal dari harga yang abah perkirakan minimal 21% lebih mahal karena daerahnya yang strategis”, jelasku lagi panjang lebar,

“ok aulia nanti abah ke depok ke tempat temen abah untuk nego beli rumah yang disampingnya, dan sekalian ke walikota untuk urus ijin nya biar cepat dikerjakan”, ucap abah,

“ok bah, biar aulia disini rampungin ya nilai dan hitungan proyek abah, biar bisa untuk urus perijinan pembangunan perumahan”,

Kemudian abah meninggalkanku dan umi untuk pergi ke depok untuk bernegosiasi dengan temannya dalam membeli rumah di depan pintu masuk perumahan yang mengalangi,

Umi pun lalu masuk kedalam kamarnya dan keluar dengan membawa laptop dan diberikannya kepadaku,

“pake ini aulia untuk buat bikin proposal proyeknya ya”, ucap umi,

“iya umi”, jawabku, sambil aku mengambil laptop tersebut,

Lalu akupun menyalakan dan mulai membuat proposal awal dengan mencontoh proposal proyek yang ada di google habis ku browsing, akupun mengerjakan proposal tersebut dengan dibantu umi dengan mamasukkan lampiran-lampiran supaya proposalnya bagus dan bisa diterima pas mengajukan ijin pembangunan,

Sedang asik kami mengerjakan proposal kami di kagetkan oleh kedatangan reno yang membawa 2 gelas es teh manis,

“duh rajin nya umi sama kak aulia sampe lupa waktu, gak dengar suara azan ya”, ucapnya,

“dah istirahat dulu, sholat dan makan siang dulu ya, dah dibikin bibi di meja makan”, ajak reno,

Dan kami pun berhenti sejenak untuk beristirahat sholat dan makan di meja makan, setelah sholat dan makan siang aku dan umi juga reno mengobrol di meja makan,

“kamu gak kuliah nak?”, tanya umi ke reno,

“nanti jam setengah 3 umi, tadi dosen siang ada rapat mangkanya jadwalnya di undur jadi jam setengah 3, ini reno mau siap-siap berangkat ya umi”, jawab reno,

Tidak lama reno pun pamit meninggalkan kami menuju kampus,

“umi, kerjaan nya aulia bawa ke rumah aja ya biar kerjainnya enak”,

“ya uadah gpp aulia, kalau bisa batas waktunya 3 hari ya biar bisa masuk proposalnya buat ijin”, jelas umi,

“ok umi, nanti aulia usahain”, ucapku sambil membereskan dan menyusun berkas dengan rapi dan membawanya ke rumah ku,

“aulia pamit umi, assallamualaikum”, salam ku,

“wallaikumsalam”, jawab umi,

Akupun pulang kerumah dan melanjutkan membuat proposal di rumah, tidak terasa waktu sudah sore jam 16.00 aku mengerjakan proposal proyek, dan sudah selesai 1 proposal dan sudah bisa di cross cek oleh abah dan umi,

Romi pun pulang dari kerjaannya dan masuk kedalam rumah, dia lalu menuju kekamar atas dan membersihkan dirinya dan turun kembali,

“sudah bangun naila rom?”, tanyaku sambil membuat teh manis untuk kita berdua,

“masih ngantuk katanya kak”, jawabnya sambil memelukku yang membuat teh,

“wanginya teh nya kak”,

“alasan bilang aja mau peluk kakak rom, hihihihi”, candaku,

“iya kak pengen peluk kakak aja”, ucapnya sambil menaruh kepalanya di bahu kananku dan mengelus perutku, mesra sekali,

Akupun membalik badanku dan memberikan ciuman kecil ke romi,

“muuuaaacchhh,,, ya udah yuk kita ngobrol di ruang tamu bentar lagi mas mu pulang rom”, ajak ku,

“ayo kak”, jawabnya sambil memcium bibirku lagi,

Di ruang tamu aku dan romi pun berbindang-bincang dan suamiku beserta clara sudah sampai di rumah dan bergabung bersama kami untuk menikmati teh sambil berbincang-bincang.

==============

Akhirnya 3 hari waktu membuat semua proposal proyek terselesaikan itu berkat bantuan mas raihan dan naila yang membantuku, akupun lalu memberikan proposal tersebut kepada abah dan umi untuk di periksa, sekalian memberikan les kalkulus ke reno hari ini,

“gimana bah proposalnya?, ok?”, tanyaku ke abah yang sedang membaca proposal yang aku buat,

“ok aulia, bagus ini, abah akan langsung masukin buat urus ijinnya ya, o iya aulia minggu depan kamu ada waktu?”

“ada bah kenapa?”,

“itu ada proyek buat pugar kompleks coutage di anyer, kamu bisa ikut, buat survey dan hitung biayanya?”, tanya abah,

“nanti aulia kabarin ya, mau bilang mas raihan dulu bah”,

“ok, kabarin abah ya, abah pergi dulu ya, asallamualaikum”, salamnya,

“wallaikumsalam”, ucapku lalu aku pun langsung memberikan les ke reno,

Selesai memberikan les akupun lalu pulang dan melewati rumah yang dibeli romi di ujung gang rumah kami, aku melihat romi sedang mengatur bangku dan menggeser perabotan, aku lalu masuk dan melihat dia bekerja,

“widih rajinnya ade kakak ini, naila gak ikut bantu rom?”,

“udah tadi kak tapi romi suruh pulang keliatan capek nailanya tadi hahahaha”, jawabnya sambil tertawa,

“udah rapi ya tinggal di sapu dan di pel saja, sini kakak sapu sama pel rom, kamu mandi sana”, ujarku ke romi,

“ok kak, nanti kakak kalo dah kelar mau bikin teh udah ada airnya dan gula di dapur ya kak, sama ada gorengan tadi romi beli kakak buka aja”, ucap nya,

Lalu romipun masuk ke kamarnya dan aku menyapu rumah dan mengepel rumah romi, setelah selesai akupun lalu kedapur untuk membuat es teh manis untuk ku dan romi, juga menaruh gorengan di piring, sedang asik menyiapkan semua di dapur ada lagi yang memelukku dari belakang,

“duh demen amat peluk-peluk kakak dari belakang de”,

“bis enak peluk kakak, emang gak boleh ya?, kan kakak udah jadi istri romi juga”,

“boleh rom hihihihi,”, jawab ku sambil masih menyiapkan gorengan,

“kepala kakak wangi”,

“wangi darimana orang belom mandi kakak rom, hihihihi”, candaku kepadanya,

“gimana kak kerjaan sama abah amar?, lancar?”, tanyanya, dan akupun membalikkan badan sambil memeluknya,

“lancar rom, doain ya proposalnya di setujuin ketiganya, biar bisa keluar termin biaya pembangunan awal, dan doain minggu depan kakak juga mau ke anyer survey sama abah buat liat cottage lama buat di pugar”, ucapku,

“amin romi doain lancar semua nya, biar dapet fee lumayan”,

“amin, nanti kalo dapet kita jalan-jalan lagi ya rom”, ucapku,

“nah kalau kamu gimana promosi jabatanmu, belom ada hasil nya rom?”, tanyaku kepadanya,

“doakan 2 bulan ini ya kak, dari hasil nya si memuaskan tinggal penilaian dari komandan besar aja biar bisa penempatan full 5-7 tahun di markas kostrad pusat jakarta, romi mau program buat anak sama naila kak”, jelasnya,

“waaahhhh semangat ya de, mudah-mudahan cepat dapet ya momongannya”, sambil kucium pipi kanan nya,

“besok jumat jalan ke dufan ancol yuk kak, romi yang traktir soalnya tadi dapet sedikit rejeki bantuin kerjaan teman”, ajak romi,

“ayo rom, dah lama kakak gak kesana, tar kakak tanya mas raihan ya mau apa gak”,

“ok kak”, sambil di ciumnya pelan bibirku,

“eit main sosor aja, belom mandi bau kakak rom, mau mandiin kakak gak”, godaku sambil menggigit bibir bawahku dan menggerakkan alisku,

Romi pun langsung mengangkat tubuhku dengan lembut dan diciumnya mulutku dengan lembut sambil di gendongnya tetapi menurunkan ku di atas meja makan,

“kenapa kakak dibawa kesini rom”,

“gpp kak”, jawab nya sambil mencium jidatku dan turun ke mulutku,

“romi suka wangi kakak yang berkeringat”, ucapnya sambil kembali mencium bibirku dan memasukkan lidahnya kedalam mulutku, dan akupun membalasnya memasukkan lidahku juga dan menghisap juga menggigit pelan bibir romi,

Sruppp,, sruppp,, sruupp,, bunyi ciuman kami, dan romi melepas ciumannya,

“kak buka mulutnya sayang”, pintanya dan akupun melakukannya,

di masukkan ludahnya sedikit kemulutku dan kembali di ciumnya bibirku dengan sangat buas,

“emmmm,,, emmmm,,,emmm,,,”, ujarku sambil memeluk badan romi,

Romi lalu membuka peniti jilbab yang ada di leherku dan membuka jilbabku hengga terlepas,

“cantiknya leher kakak, ada keringatnya gitu, romi suka kak”, ucap nya sambil mencium leherku yang berkeringat, di jilatnya dan dihisapnya leherku dengan penuh nafsu sampai ke kuping kanan dan kiriku tidak terlewatkan dari hisapan dan ciuman romi,

Dibukanya semua kancing gamis depan ku yang ada 4 biji lalu dimasukkan tangannya dan meremas payudara kananku di luar bh ku dengan tangan kanannya,

“ahhh,, issss,,, terus rom, enak sayang tete kakak kamu giniin”, celotehku sambil memeluknya,

Romipun kembali menciumku dengan penuh nafsu sembari meremas kedua payudaraku secara bergantian, akupun meremas kontol romi yang sudah tegak berdiri yang masih berbalut handuk,

“tunggu kak”, ujarnya sambil mengangkat gamisku dan melepaskannya, jadi aku tinggal memakai bh dan celana dalam lalu dibukanya BH ku dan ditaruhnya di atas bangku,

“cantiknya badan dan payudaramu kak, dengan keringat yang ada di badan kakak romi tambah nafsu”, ucapnya

Di hisapnya payudaraku bergantian kiri dan kanan dengan rada kuat dan menjilat semua keringat yang ada di payudaraku,

“ahhhhh,,, uhhhh,,, iya sayang terus rom, tete kakak enak sayang”, desahku,

Romi lalu menjilat semua badan depanku dan menghisap kembali payudaraku dengan kuat dan meremasnya secara bergantian, diangkatnya tanganku dua-duanya dan di cium dan dijilat ketek kiri dan kanan ku dengan rakus,

“ohhh yess,, terus sayang”, desahku lagi,

Aku kemudian menghentikan perbuatan romi dan turun dari meja, aku lalu membuka handuk yang dipakainya dan akupun duduk bersimpuh dengan lututku,

Ku kocok pelan kontol romi yang besar dan berurat, kumasukkan kepala kontolnya kedalam mulutku dan kuhisap juga kujilat dengan penuh nafsu,

“sruuuupppp,,, srruuupppp,,, srruuupppp,,,,”, bunyi sepongan ku di kontol romi,

Aku pun memaju mundurkan kepalaku semakin cepat dan menghisap kontol romi dengan kuat sembari meremas-remas biji kontolnya dengan lembut,

“ahhhhh,,,,, uhhhhh,,, fucckkkk,,, enak banget kak mulut kakak sepong kontol romi”, desahnya sambil menjambak rambutku dan memasukkan semua kontolnya ke dalam mulutku,

Akupun tersedak dan menghentikan sebentar, lalu memasukkan lagi kontol romi kedalam mulutku dan kusepong lagi dengan kuat, romi kembali menjambak rambutku dan memaju-mundurkan kontolnya di dalam molutku,

“fuck,,, yesss,,, enaknya mulut mu kak, kontol romi enak banget sayang”, desahnya,

Di lepaskan kontolnya dari dalam mulutku dan diangkatnya badanku dan ditaruhnya lagi di atas meja, dibukanya celana dalamku dan dikangkangi kakiku,

Dijilatnya memek ku dengan rakus dan romi memasukkan lidahnya kedalam memekku dan menggelitiknya yang membuatku keenakan,

“ahhhhh,,, uhhhhhh,, ahhhh,,,, terus rom, jilat yang dalem memek kakak sayang”, desahku,

Di buka memekku dengan lebar dan kembali menjilat nya dengan cepat dan kuat, itil ku di mainkan dengan jari telunjuknya, tidak lama dimasukknya jarinya kedalam memek ku dan mengocoknya dengan cepat, dan itilku di hisap romi dengan kuat,

“ahhhhh,, oouuugghhhhh,,,, isssssshhhh,,,,, enak rom,, terus sayang”, celotehku sambil menekan kepala romi dan menggerakkan pinggulku,

“enak kak?”, tanyanya sambil mencium bibirku,

“enak banget sayang”, jawabku,

Romi kemudian menurunkanku dari meja dan membalikkan badanku menghadap meja makan, di rebahkan badanku dan diangkatnya kaki kananku di atas meja, dijilat dan dihisapnya lagi memekku dari belakang sembari menusuk jari tangannya kedalam memekku, hingga memekku basah sekali akibat perbuatan romi,

Romi lalu memempatklan dirinya dibelakangku dan memasukkan kontolnya ke memekku dan memompanya dengan kecepatan sedang,

“ougghhhh,,,ougghhhh,,, yesss fuck me romi, enak banget kontolmu rom”, desahku,

Romi semakin kencang memacu kontolnya di dalam memekku dan dia menjambakku hingga kepalaku mendongak kebelakang, di ciumnya bibirku dengan penuh nafsu dan di remasnya payudaraku sebelah kiri,

“fuckkkk,,, ouugghhhhh,,, yesss,,,, ahhhhhh,,,, terus rom,,,,”, desahku,

“ohhhh,, ahhhhhh,,, memek mu enak banget kak, romi bisa ketagihan ini”, celotehnya,

“memek kakak memang udah jadi milik mu rom,,, entot kakak semaumu rom, kakak siap buat muasin kamu”, ujarku sambil menggoyangkan pinggulku mengimbangi sodokan kontol romi di memekku,

“makasih ya kak”, ucapnya sambil terus memaju-mundurkan kontolnya dengan cepat di memekku,

Kamipun memacu birahi dengan penuh nafsu dan saling bersahutan dalam desahan kenikmatan,

Romi pun menghentikan sodokan nya di memekku dan menyuruhku untuk menaiki kursi makan setengah jongkok dan aku memegang senderan kursi,

Romipun memasukkan kembali kontolnya dari bawah belakang ke memekku dan kembali menggoyang pinggangnya dengan cepat hingga terdengar bunyi gesekan kursi makan,

“sreekkkk,,,, sreekkk,,, sreeekkk,,,”, bunyi kursi yang berbenturan dengan meja makan,

Akupun merasakan memekku sangat gatal dan enak dengan gaya ini, romi pun seperti kesetanan dia memelukku dari belakang dan meremas kedua payudaraku sambil menggoyang kontolnya dengan cepat,

“fuccckkk,,, ohhhh,,, ahhhh,,, enak sekali kontol romi kak dengan posisi gini kaya di hisap dengan kuat sama memek kakak”, ujarnya,

“ahhhh,,, uhhhh,,,, yesss,,, terus rom, kakak juga enak banget terasa gatal dan penuh memek kakak”, desahku,

“iya kak, kakak dah mau sampe sayang?”.

“bentar lagi rom, bareng ya”,

“iya kak”, jawabnya sambil di kocoknya kontolnya dengan sangat cepat,

“iya terus rom,, yang kenceng sayang, ahhhh,,,, aahhhh,,, kakak udah mau sampe sayang”,

“bareng kak romi juga”,

Di goyang pinggulnya semakin cepat,

Plokk,,,plokkk,,,plokkkk,,, sreeetttt,,, sreeettt,,, sretttt,, bunyi tumbukan pinggul kita berdua dan gesekan kursi, tidak lama kemudian,

“ouuugghhhh,,,, oouuugggghhh,,, ahhhhhhh,,, issshhhhh,,, aahhhhhh,, kakak sampai rom”,

“ouuugghhh,,,, oouugghhh,,, fuuucckkkk,,, ahhhhh,,, ahhhh,,, romi juga kak”,

Creetttt,,creetttt,,,, crreeettttt,,, crooooootttt,, crooottttt,,, croootttt,,, kamipun klimaks berbarengan, romipun memelukku dengan erat sambil masih kontolnya menancap di dalam memekku, aku sangat lemas akibat orgasme yang aku dapatkan,

Tidak lama romipun mencabut kontolnya dari memekku dan membalikkan badanku dan memelukku dengan mesra,

“makasih banyak ya kak, memek kakak enak banget, romi puas”,

“kakak juga puas sayang, kontol kamu juga enak”, ucapku sambil kami berciuman dan berpelukan dengan mesra,

“romi mandi lagi ya kak, kakak mau ikut?”,

“duluan aja rom, kakak istirahat dulu sayang”, jawabku sambil mencium bibirnya,

Romipun lalu mengambil handuknya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, aku pun ke dapur untuk mengambil es teh yang kubuat serta gorengan, sambil menunggu romi mandi aku duduk dengan telanjang di ruang tamu sambil makan gorengan dan minum es teh,

Tidak lama romipun selesai mandi dan bergabung denganku di ruang tamu,

“mandi kak, seger airnya”,

“iya de, kakak mandi dulu ya, itu es teh manisnya diminum ya”,

“iya kak”, jawabnya,

Akupun lalu menuju ke kamar mandi dan meninggal kan romi di ruang tamu, aku membersihkan diriku sampai bersih dan kubilas, tapi aku lupa membawa handuk untuk mengeringkan badanku,

“rom, kakak pinjam handuk dong, tadi kakak lupa bawa”, pintaku,

“iya kak, bentar” jawab romi,

Lalu romi mengetuk pintu kamar mandi dan aku membukanya, ternyata dia gak bawa handuknya,

“loh mana de handuk nya”,

“ini kak”, jawabnya sambil membuka handuk yang dipakainya sehingga romi telanjang di depanku,

“emang gak ada yang lain de?”,

“ada kak tapi pakai ini aja ya”, jawabnya sambil mulai maju dan mengeringkan badanku dari atas sampai bawah, dan memberikan handuk nya untuk mengeringkan rambutku dan melilitnya di kepalaku,

“terus masa kita telanjang berdua rom?”,

“emang kenapa kak, kan enak bebas”, katanya sambil mengangkat badanku dan menggendong ku seperti menggendong anak kecil di depan, akupun melingkarkan kakiku di pinggangnya,

Digendongnya aku ke ruang tamu dambil di cium mesra bibirku,

“duh dah nafsu lagi aja rom, kan tadi udah”,

“kenapa emangnya kak”,

“ini loh kontolmu dah diri aja gesek memek kakak sama ganjel di perut kakak”,

“masih belom puas romi entotin kakak, boleh ya kak”, ucapnya sambil mencium bibirku,

“boleh lah, tapi emang masih kuat rom?”,

“nantangin ya”, ucapnya sambil mencium bibirku dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku dengan penuh nafsu, akupun membalasnya dengan penuh nafsu juga,

Dibawanya aku kedalam kamarnya dan di lemparkan badanku dengan lembut ke atas ranjang romi dan naila, dibukanya kakiku dengan lebar dan dijilatnya memek ku dengan buas penuh nafsu,

“ahhhhh,,, ahhhh,,, uhhhhh,,, terus sayang, lidah mu enak rom”,

Sruuppp,, sruuppp,, sruupp,, bunyi jilatan dan hisapan romi di memekku,

“naik kak ke tengah romi mau 69 sama kakak”, pintanya

Akupun naik ketengah kasur dan romipun menempatkan diri diatasku dan memberikan kontolnya di mukaku, akupun langsung melahap kontol romi dan menghisapnya dan mengocoknya dengan kuat, romi mengerjai itilku dengan tangan kirinya dan mulutnya tetap menghisap dan menjilat memekku dengan kuat,

“tar dulu kak”, lalu romi turun dan kulihat dia mengambil pelumas dan naik kembali keposisi semula, akupun kembali mengoral kontol romi dengan penuh nafsu,

Romi tetap memainkan itil ku dengan cepat dan menjilat memekku dengan cepat dan kuat, kurasakan romi mulai membuka pantatku lebar dan mulai dijilat lubang anusku dengan lidah nya,

“de, kan itu jorok sayang, emang gak jijik?”,

“gak kak, enak, lubang anus kakak bagus”,

Kemudian kurasakan romi menjilat memek ku dan melumasi anusku dengan pelumas yang dia bawa, dan jari romi mulai masuk kedalam anusku, di kocok dengan pelan jarinya di dalam anusku,

“ahhhh,,, ahhhh,,, issshhhh,,,, enak rom, jilatan sama kobelan di bool kakak, terus sayang”,

“iya kak”,

Romipun menambah cairah pelumas di anusku dan mencoba memasukkan 1 jarinya lagi ke dalam anusku dan berhasil, akupun merasakan sedikit mules tapi enak karena kocokan 2 jari, romipun mempercepat kocokannya di anusku sambil menjilat memekku dan memainkan itilku, yang membuatku sangat nikmat,

“ahhhhh,,,, ahhhh,,, isssshhhh,,, ohhhhhh,,,, fuck, yang cepet rom enak banget memek sama bool kakak, kakak udah mau sampe sayang”, pinyaku kepadanya,

Lalu romi pun memailkan itilku dengan cepat sembari menghisap memek ku dengan kuat dan megocok bool ku dengan cepat,

Clekkk,,,,, cleekkkkk,,,, cleeekkk,, suara jari romi di bool ku,

Tidak lama kemudian,

Creeettttt,,, creeetttttt,,, crettttt,,, akupun squird, orgasme dengan sangat kuat dan nikmat sampai lemas rasanya badanku,

“rom kakak dapet, fuck yesss,,, ouuuggggghhhhh,,, ahhhhhh,,, ahhhhhh,,, ahhhh,,,,”,

“enak banget rom, baru kali ini kakak di gituin sayang”,

“emmmm,,, emmmmm,,,, emmmm,,,,”, jawabnya sambil masih membersihkan sisa-sisa cairan memek ku,

“enak kak?”,

“benget sayang”, kataku sambil mencium bibirnya,

Lalu kamipun istirahat sebentar sambil berciuman dan berpelukan,

“yuk kak nungging, sambil bertumpu di bantal”, ucapnya dan akupun melakukan yang romi minta,

Dijilatnya memekku dari belakang sebentar lalu di masukkan kontolnya kedalam memekku dan di goyangnya langsung dengan cepat,

“ahhhh,,, fuck, yesss romi, lebih cepat sayang”,

Di goyang kontolnya dengan cepat di dalam memekku dan romi melumasi lagi boolku dengan pelumas yang banyak dan dimasukkan lagi 2 jarinya ke dalam boolku,

“ahhh,, ohhhh,,, uhhhhh,,, enak sayang jangan berhenti rom kakak enak”,

Kurasakan sangat nikmat apa yang romi lakukan pada memek dan boolku, tidak lama romi melepaskan kontolnya di dalam memekku dan tetap mengocok boolku dengan cepat dengan jarinya,

“kak, romi boleh anal kakak gak?, romi penasaran pengen anal kak”,

“kalau kakak sakit di cabut ya rom”,

“iya kak”,

Lalu kulihat romi melumasi bool ku dengan tambah banyak dan juga ia melumasi kontolnya, lalu dicobanya kontolnya memasuki boolku dan ketika kepalanya masuk,

“auuuuu,,, rom pelan sayang kakak rada sakit, kontolmu besar sayang”,

Di tambahnya lagi pelumasnya dan di dorong sedikit lagi kontolnya masuk kedalam anusku sampai setengahnya lalu mulai di goyangnya pelan keluar masuk, dan akupun mulai merasakan enak di anusku,

“ahhhh,,, ohhhh,, enak rom, tapi pelan2 dulu ya masih agak sakit”,

“iya kak”,

Kurasakan semakin lancar kontol romi keluar masuk di anusku, dan romipun kembali menambah pelumas di anusku, dan mencoba memasukkan semua kontolnya di dalam anusku,

Bleesssss,,,,, akhirnya semua kontol romi tertanam di anusku,

“auuuuuu,,,, sakit rom,, jangan di gerakin dulu ya biar kakak terbiasa dulu”,

“udah gak sakit kak?”,

“udah kurang sakitnya rom, dah coba di goyang pelan-pelan ya”,

Lalu romi menggoyang kontolnya dengan pelan di dalam anusku sambil memainkan memekku dan itil ku,

“ahhhh,,, ahhhh,,, uhhhh,,, enak rom, sekarang jadi enak sayang, agak cepat goyangnya rom”,

Di goyangnya dengan rada cepat dan romi mengambil rambutku sambil menjambak pelan, di cium dan dihisap bibir dan lidahku dengan penuh nafsu,

“ahhhh,, ahhh,,, uhhhh,,, kontol romi enak kak di dalam anus kakak, rasanya penuh banget di jepit kenceng”,

“kaka juga enak sayang”,

Kamipun merengkuh kenikmatan sampai keringat mengucur deras dibadan kami berdua,

“kak romi dah mau sampe, kakak gimana?”, ucapnya sambil masih menggoyang dengan cepat dan memainkan memekku dengan jarinya,

“kakak juga, bareng kita rom, goyang yang cepet de”,

Romipun lalu menggoyang kontolnya di dalam anusku dengan sangat cepat dan kuat sehingga kami berdua terasa sangat nikmat, dan tidak lama kemudian,

Creeetttttt,,, creeettttt,, creetttttt,,, crooootttt,,,crooooottt,,, croooootttt,,,

“kakak sampe sayang,, ouuugghhhhh,,, uuhhhhhhh,,, aaahhhhh,,, ahhhhhh,,,”,

“romi juga kak,,, ahhhhh,,, ohhhh,,,, ahhhhhh,,,,”,

Akupun lalu jatuh tengkurap menikmati sisa-sisa orgasme hebat yang kurasakan, romi masih menindih badanku dan memelukku dengan erat,

“ahhhh,,,ahhhh,,, ahhhh,, enak banget kak, memek dan anus kakak”, ucapnya sambil mencium bibirku dengan mesra,

“kakak juga enak sayang, baru kali ini kakak di anal tapi rasanya enak banget”,

Plop,, buni kontol romi yang keluar dari boolku,

“auuuu,,, ahhhhh,,, masih rada sakit sayang pas keluar tadi”,

“tapi jangan lagi dulu ya, biar istirahat dulu bool kakak, udah puas rom apa masih mau nambah lagi?, hihihihi”, candaku ke romi,

“cukup kak, romi puas banget ngentot sama kakak, makasih ya kak, muuaacchhhh”,

“iya sayang, kapanpun kamu mau kakak siap, sama kaya naila ke mas raihan”,

“ya udah yuk mandi lagi dah kotor lagi kita”, ucapku,

Akupun keluar dari kamar romi sambil berjalan agak ngangkang karena masih rada sakit di anusku,

“kaya habis jebol perawan aja ya kak, hihihihi,,” goda romi kepadaku,

“iya nih, anus kakak udah kamu perawanin, masih sakit nih, hihihihi”,

“ya sudah sini kakak sayang”, ucapnya sambil menggendongku ke kamar mandi,

Dan kamipun mandi berdua, romi dengan telaten menyabuniku dan memanjakanku layaknya seorang anak kecil,

Setelah mandi akupun memakai kembali baju gamisku dan membuat 2 es teh untuk ku dan romi, dan kita pun ngobrol di ruang tamu,

Krinnngggg,,, kriiinngggg,,, kriiiinnnngggg,,, bunyi HP Romi dan romi mengangkatnya dan berbicara dengan seseorang di ujung sana dengan serius lalu menutupnya,

“kak, romi mau siap-siap dulu ya kak, romi ada tugas dadakan 1 minggu ke sumedang di suruh komandan ada masalah yang harus di selesaikan”,

“ya udah gpp de, sana kamu siap-siap sama sana ijin sama naila di rumah”,

“iya kak”, ucapnya sambil kubantu romi ngepak baju di ransel nya, setelah selesai kami lalu kerumahku untuk romi berpamitan ke naila,

Setelah berpamitan dengan naila, romi pun segera pergi ke sumedang untuk dinas dadakannya.


Bersambung.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd