Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Rahim Hangat Sang Majikan

Percikan Hasrat
Setelah pergumulan gw dengan Mba Ningsih. Menjadikan awal mula gw berubah drastis. Kesetiaan yg gw pegang teguh kini runtuh menjadi hasrat membabi buta. Sekilas istri gw bukan jelek. Bahkan untuk urusan seks pun gw tak pernah kurang. Namun sensasi bercinta dengan wanita yg lebih tua, mengubah sudut pandang dan nafsu gw pribadi. Terutama Bu Lia. Sekarang cara gw memandang nya. Bukanlah lagi sebagai atasan dan karyawan. Melainkan sebagai sosok wanita kesepian yg selalu ditinggal suaminya ke luar kota dan membutuhkan belaian belaian manja seorang lelaki.

Siang itu, setelah menjemput pak Broto di bandara. Situasi rumah sedikit lebih serius karena malam kemarin bisa bisa nya rampok masuk dan menjajah beberapa usia rumah. Namun bagi pak Broto bukanlah hal yg serius untuk di permasalahkan. Baik itu mba Ningsih, gw dan juga faktor utama rumah ini kemalingan adalah pak Yanto sebagai satpam. Kami semua berkumpul di ruang tenpak. Keputusan pak Broto sudah final. Pak Broto memecat pak Yanto akibat kelalaiannya sebagai seorang satpam. Dengan berat hati pak Yanto berlalu meninggalkan kami.

" Aldi, saya minta tolong kamu stand by d rumah ini ya. Jika tidak ada aktivitas untuk mengantar saya.. kamu juga merangkap sebagai keamanan d rumah ini.. bapak percaya sama kamu.. tenang saja. Gaji kamu Doble. Silahkan pakai kamar belakang yg kosong. Untuk libur seminggu sekali kamu boleh pulang.. atau ketika saya dan Bu Lia ada d rumah, kamu juga boleh pulang " ujar pak Broto seakan mengharapkan gw dan percaya kan segalanya.

" Baik pak, saya siap menjalankanya" ucapku

" Baiklah kalo gitu kalian boleh beristrahat atau lanjut kerja masing2 " ucap pak Broto berlalu meninggalkan kami menuju kamarnya bersama Bu Lia.

Mba Ningsih pun melangkah menuju dapur lanjut mencuci piring. Padahal baru tadi subuh kami bersenggama.. tapi entah kenapa hanya dengan melihat mba Ningsih nafsu gw bangkit lagi.. melihat mba Ningsih sedang mencuci piring dengan daster nya sebatas paha. Bokongnya yg membulat ku tepuk dan ku peluk mba Ningsih dr belakang sambil berbisik di telinganya

" Mba, aku tresno Karo Kowe " ucap ku sedikit berbisik dan menghembus di telinga mba Ningsih membuat mba Ningsih tak tahan dengan geli dan nikmat yg menjalar di tubuhnya

" Wong barusan kita main loh mas, masa mas pengen lagi " ucap nya sambil membalikan badanya meletakan tanganya melingkari kepalaku.

" Abisnya mba nafsuin..gemes aku kalo liat mba itu loh. Muka mba binal banget .. gemesh aku mba " sambil ku cium bibirnya dan meremas payudara mba Ningsih

" Yowess.. nanti malam kan bisa mas. Jangan sekarang.. ada bapak sama ibu loh.. wess wess minta sana sama bojo mu.. Muleh sana " ujar mba Ningsih melepas rangkulannya . Aku tersenyum melihat tingkahnya.. dia tau aku beristri.. namun tak menolak jika aku bertindak kurang ajar padanya. Aku berlalu menepuk pantat mba Ningsih.

" Woo cah gendeng " ujar nya sedikit kesal .

Aku berniat izin pulang karena malam tadi aku tidak tidur. Melangkah ke atas menuju kamar pak Broto dan Bu Lia. Baru saja ingin mengetuk pintu ku urungkan sambil merapatkan telingaku didepan pintu kamar. Terdengar samar desahan Bu Lia dan pak Broto. Mungkin mereka sedang bercinta. Aku mencoba melihat apakah ada celah untuk mengintip. Dan eng ing eng.. ada sebuah ventilasi udara sedang tidak nyala kipasnya. Aku beranjak mencari bangku di sekitar dan mencoba meraih lobang ventilasi tersebut dan .. waaaaahhhhh aku terperana dengan tubuh Bu Lia yg sedang ditindih oleh badan besar pak Broto

" Ayok paahh, goyang yg kenceng.. ahhh.. " cakap Bu Lia.. ketika pak Broto menghujamkan penis kecilnya kedalam vagina Bu Lia..

" Uhhh ahhh.. uhh ahh.. iya mah.. uhhh ahh ahhh..." Pak Broto seperti kelelahan menghadapi perlawanan Bu Lia .

" Yg kenceng pah ayokk ahhh... " Racau Bu Lia seakan kurang menikmati permainan pak Broto

" Ahhh ahh.. mahh papah keluar mahh.. ahh ahhh..." Tubuh pak Broto menggenjang menyemburkan spermanya dalam rahim Bu Lia. Lalu pak Broto berbaring di samping bu Lia . Sedangkan Bu Lia dengan raut wajah cemberutnya membersihkan memeknya dari sisa sisa cairan sperma yg keluar . Tubuh bugil Bu Lia nampak jelas di hadapanku walau masih terhalang oleh baling2 ventilasi.. Bu Lia pergi ke kamar mandi.. gw pun bergegas merapihkan bangku dan berlari menuju tangga hingga di tengah.. upaya ini gw lakuin untuk mendengar apakah pintu kamar terbuka jadi gw bisa seolah2 baru menaiki tangga. Dan benar saja. Pintu kamar terbuka. Bu Lia keluar kamar aku pun berjalan naik ke atas.

" Eh Aldi.. ada apa ke atas " Bu Lia agak sedikit terkejut akan kehadiranku. Bagai mana tidak aku pun sama terkejutnya . Bu Lia hanya memakai daster tipis sebatas paha tanpa lengan yg membentuk lekuk tubuhnya . Dan payudaranya yg besar tidak bisa tertutupi pentil payudaranya yg kurasa tanpa ada halangan bH disana

" Eehh gini bu.. Aldi kan belum tidur dari semalam.. Aldi izin untuk pulang ke rumah dulu . Krn Aldi fikirnkan ada bapak dan ibu dirumah.." ucapku sambil mataku tak henti menatap 2 gunung kembar majikanku ini

" Oohh.. iya gpp makasih ya Al .. udah mau direpitin malem2 kami kesini " ucap Bu Lia yg seakan tau kemana arah mataku namun malah makin mendekati ku. Aku menelan ludahku

" Sama sama Bu.. AA.. aku pamiit pulang Bu " ucapku teebata2 ketika Bu Lia seakan berpura2 mencari sesuatu di bawah meja dengan posisi nungging yg memperlihatkan paha mulusnya serta bokongnya yg padat hampir terlihat bagian sekitar vaginanya.. yg kurasa Bu Lia juga tanpa memakai cD.
Tak ada ceplakan CD dibalik dasternya.

" Seblum pulang Al.. tolong ibu dlu sebentar. Bisa kamu ambil remot dibawah sofa itu Al.. " perintah Bu Lia. Aku segera mencari disela sela sofa itu remot tv.. setelah kudapat aku berbalik. Namun tak terduga Bu Lia mencium bibirku. Mataku melotot tak berkedip. Bu Lia melumat bibirku dengan ganas. aku terdiam tanpa membalas ciumanya. Dan melepas pagutan Bu Lia. Dengan hanya sebuah senyum dan kecupan di keningnya.. aku berlalu pergi tanpa sebuah kata ..

POV BU LIA

Setelah hasratku menggelora melihat pertempuran dahsyat Aldi dan ningsih. Aku menjadi semakin bernafsu. Birahi ku meningkat. Tubuhku serasa panas meski sudah ku dapatkan orgasme dengan hanya melihat mereka bercinta. Aku mencoba menetralkan diriku mengontrol diriku. Hingga siang berlalu. Suamiku mengumpulkan seluruh karyawannya dan memutuskan memecat pak Yanto. Setelah semua selesai aku dan suamiku ke atas menuju kamar. Dikamar aku langsung membua kancing kemeja suamiku membuka celananya dan menghisap penisnya . Tak ingin berlama2 .. karena nafsuku pun sudah tertahan sejak menyaksikan percintaan Aldi dan Ningsih tadi.. bayangan ku terhadap sosok Aldi tak pernah lepas.. aku membayangkan saat ini yg sedang mengarahkan penisnya kedalam memeku adalah Aldi. Dengan sekali tekan ambalas seluruh batang kontol suamiku kedalam liang senggama ku. Aku melenguh sedikit rasa nikmat. Seketika teringat betapa derasanya kejantanan Aldi menghujam memek Ningsih kala itu. Aku bergedik teriakan ku tak dapat ku kntorl ketika tak dapat kurasakan nikmatnya bercinta.. sedangkan suamiku sudah sekuat tenaga bergerak maju mundur dengan tempo yg cepat . Hingga melenguh kenikmatan menyemburkan cairan hangat nya dalam rahimku. Bdan ku yang semula tegang dengan harapan akan terpuaskan dan merasakan apa yg Ningsih rasakan. Tubuhku melemah membiarkan bandot tua ini terbaring lemah disampingku. Aku melangkah dengan wajah yg cemberut ke kamar mandi. Membersihkan sisa sisa sperma keluar mengaliri pahaku. Setelahnya ku pakai daster tanpa lengan berniat untuk menonton tv di luar kamar. Baru saja keluar kamar aku bertemu dengan Aldi dalam kondisi nafsuku yg masih membara dan memeku masih berkedut2>. Tak dapat ku kontrol diri ini saat ku tau Aldi dengan matanya yg tajam memperhatikan 2 gunung kembar ku yg kurasa dia tau aku tak menggunakan bh. Ohh tidak kenapa diri ini justru menggoda bawahanku sendiri. Tak dapat ku pungkiri Aldi yg ingin pulang justru ku goda dengan sedikit aksi nunggingku yg berpura2 mencari sesuatu di bawah meja.. ku goyangkan bokongku kanan dan kiri. Dan menyuruh Aldi membantuku untuk mencari remot yg ada dibawah sofa.. Aldi mendekatkan wajahnya ke lantai dan mengambil remot tv . Saat wajah nya berbalik.. aku yg sedari tadi tak tahan dengan gairah yg kurasakan.. dengan cepat ku pagut bibir Aldi menghisap2nya. Menciuminya hingga lidahku bermain didalam rongga bibirnya namun Aldi tanpa aksi. Dia terdiam. Tanpa perlawanan. Sesaat kemudian Aldi melepas ciumanku tersenyum dengan manisnya . Dan mencium keningku dengan mesra. Oh tuhan hanya dengan aksinya seperti itu membuat ku melayang. Aku tersenyum menyaksikan kepergianya. Entah dia marah padaku atau apa aku tak tau . Setangah jam kurasakan gundah dengan fikirku terhadap Aldi. Aku langsung mengirim pesan wa

"Aldi.. maafin ibu ya kalo kurang ajar sama kamu. Kejadian tadi ibu khilaf .. jangan marah ya Al " kukirim dengan menekan tombol send..

10menit ku berputar dengan hp.. tanpa balasan dr Aldi. Ku telpon WA nya tak ada jawaban. ""Akhh aku benar2 bodoh. Lia Lia.. kamu ini seorang majikan dan dia itu hanya supir pribadi. Bisa2 nya kamu bernafsu dengan supirmu sendiri"" kesal batinku terhadap gairah yg tak mampu tertahan olehku.

" Maaf Bu baru bales. Aldi gak marah kok Bu cuma kaget aja diperlakukan seperti itu. Yg Aldi fikir cuma nanti entah mba Ningsih atau BPK yg liat kita. Aku gak mau ngerusak kepercayaan bapak Bu hanya itu saja. " Balas Aldi..

aku senang membaca balasanya.

" terus kenapa kamu cium kening ibu " balasku lagi

" Hmmm.. laki2 mana yg gak suka melihat wanita cantik kayak ibu .. " balas Aldi

" woalahh.. gombal kamu Al.. orang ibu udah tua kok d bilang cantik " ketiku sambil tersipu malu dengan rayuan Aldi

" cantik kok Bu.. kalo boleh jujur. Badan ibu masih bAgus untuk seumuran ibu." Balas Aldi padaku

" Halah kamu al.. gombal terus ah .. sekali lagi maafin ya. Ibu khilaf tadi " balasku ke aldi
" Iya Bu gpp. Kalo bisa sering sering khilaf nya ya Bu. Hehehe"

aku tersenyum tak membalas chat Aldi..kurasa Aldi juga mempunya ketertarikan sendiri padaku. Namun statusku sebagai nyonya dalam istana ini membuat ku gengsi untuk meminta pada Aldi apa yg ku ingin kan darinya. Sebisa bisanya aku menolak dengan gengsi. Tubuh ini selalu menjadi peran untuk nafsuku yg menggebu gebu. Entah kenapa sebelumnya tak ada sedikitpun hasrat yg begitu membaranya. Semenjak perzinahan Ningsih dan Aldi. Aku merasakan gairah baru dalam bercinta yg selama ini tak pernah kudapatkan dari sosok suamiku sendiri. Mungkin ini adalah tujuan awal ku ketika menikah. Hanya uang dan kemewahan yg kuharap dari seorang Broto. Kini dengan hadirnya Aldi pandanganku berubah . Harapanku menjadi berlebih. Tak bisa kudapat dari sosok Broto suamiku. Lamunanku terhenti berlalu menuju kamar dan beristrahat disamping suamiku yg tertidur.

.........------------............


BEST REGREATS
BAIM​
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd