Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Rapsodi [Latest Update : Part 05]

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Nice banget updatenya suhuuuu, lanjut plis jangan lama lama wkwkwk haduhhh jinan gemes bgt
 
Part 04 - Secret Fantasy

D3eH8ZWUUAE9-j4.jpg


"Hai"
"Hai Kak Ilman, oh iya Instagramnya udah aku followback ya"

Tulis Jinan membalas sapaan pertama Ilman di message Instagramnya,

"Okee, Jinan belum tidur?"
"Ini mau tidur kak, kakak belum tidur?"
"Belum, mungkin sebentar lagi, yaudah kamu tidur gih pasti capek banget kan hari ini"

Jinan tersenyum, tapi ia tidak boleh menunjukkan jika ia sedikit menaruh harapan dari cinta pandangan pertamanya.

"Iya kak"
"Oke, goodnight yaa"
"Iyaa, kakak juga yaa"

Jinan tersenyum sambil menatap layar handphonenya, ia merasa senang sekali dengan yang terjadi hari ini, seluruh momen seharian ini, tanpa terkecuali.

"Siap, thank you" balas Ilman

Ilman kemudian mematikan layar handphonenya, sambil menarik selimutnya, kemudian memeluk wanita tak berpakaian yang sudah tidur disebelahnya.

------------

"Coba tebak, aku lagi nonton apa?"
"Hmmm, paling kamu lagi nonton video klip musisi klasik yang aku nggatau namanya"
"salah"
"Terus?"
"Aku lagi nonton kamu lagi nangis"
"Mana coba liat"

Nino membalik kameranya, kamera belakang nya menyorot sebuah televisi yang menempel di dinding, memperlihatkan sosok cantik yang sedang menangis di depan panggung, dibelakangnya terlihat puluhan wanita lain sedang duduk di bangkunya masing-masing.

"Itu video sosenkyo aku" ucap Shani.
"Betul sekali, shani indira natio" ucap Nino sambil tertawa
"Kenapa nonton itu? Malu tau" ucap Shani yang wajahnya mulai memerah.
"Karena....." ucap Nino
"Kenapa gak?" potong Shani dengan nada bercanda
"Haha engga engga, yaudah tidur sana kan udah malem" ucap Nino

"Hmm.... iya, tapi aku khawatir Gracia udah dirumah belum ya?" ucap Shani
"Ya pasti udah lah, paling dia langsung tidur karena capek, makanya belum sempet bales chat kamu" jawab Nino

"Yaudadeh, aku tidur duu ya, goodnight kak Nino" ucap Shani sambil tersenyum.

"Goodnight..."

Nino mematikan teleponnya, lalu tertidur di kasurnya.

------

"Kalo malam, disini siapa yang jaga?" Tanya Gracia

Lale menggelengkan kepalanya,

"Disini nggaada siapa-siapa kalo malem, anak-anak juga jarang sampe jam segini" Lale menjelaskan

EV0dGhBVAAIINsb.jpg


"Oh iya, kalau mau tidur disini juga nggapapa, diatas ada kamar" lanjutnya
"Ngga... nggausah kak, sebentar lagi aku juga pulang" ucap Gracia
"Muka lo merah banget itu, bau minuman juga, kasian bokap, nyokap, kalo lo pulang" ucap Lale

Gracia berfikir sejenak, lalu ia sebenarnya setuju dengan perkataan Lale, kondisinya yang sedang mabuk hanya akan memperburuk suasana jika ia pulang, lagipula, sepertinya akan ada hal seru jika ia tetap disini, pikirnya dalam hati.

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa botol Martell yang tadinya penuh kini sudah berkurang setengahnya, wajah Gracia begitu merah, sesekali ia menengadahkan kepalanya ke sandaran sofa, keringatnya mengucur, seakan pendingin ruangan tidak membantu menurunkan suhu tubuhnya.

Lale kini duduk disampingnya, berpindah dari sofa kecil yang ada didepan sofa besar yang diduduki Gracia.

"have you done this before?" tanya Lale sambil menyilangkan kakinya diatas sofa.

Gracia tidak merespon, tubuhnya masih bersandar di sofa.

"Gracia?" tanya Lale sambil mendekat ke tubuhnya
"Ahh apa?" ucap Gracia seakan baru tersadar
"Hahahaha, dasar anak kecil, yaudah tidur gih, udah mabok lu kayaknya" Ucap Lale sambil tertawa.

"Engga kok! Gue masih sadar" ucap Gracia
"Haha, gue tadi nanya, lo pernah begini ngga sebelumnya?" Lale menanyakan hal yang sama

"Maksudnya?"
"Ya begini, minum, berdua sama cowo, tengah malem"
Gracia menggelengkan kepalanya.

Suasana mendadak hening, mereka berdua saling bertatapan, Gracia tersenyum, disusul senyuman Lale kearahnya, tubuh mereka berdua begitu dekat. Kemudian gracia menyandarkan kepalanya ke dada Lale.

Gracia tidak menjawab, kemudian menghela nafasnya dan melihat wajah Lale yang persis ada diatas kepalanya,
"One more shot?" ucap Gracia
"boleh" ucap Lale sambil mengambil satu sloki lagi untuk Gracia.

Gracia kemudian meminumnya, wajahnya semakin memerah, Lale kemudian menutup botol martell tersebut.

"Pasti kakak cowok jahat kan?" ucap Gracia
"I can be, tapi sekarang engga" ucap Lale sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Gracia.

"Pasti kakak cowo yang sering ngajak mabok cewe biar bisa tidur bareng, artis kan gitu" ucap Gracia
"Haduh, dasar anak kecil, sini, let me teach you something" ucap Lale sambil mendekatkan tubuhnya ke meja dan mengambil botol Martell tersebut.

"Kalo aku mau begitu, aku nggaakan biarin kamu minum sebanyak ini" ucap Lale
"Maksudnya?" tanya Gracia bingung
"Kalau aku mau jahatin kamu, aku akan cuma biarin kamu minum segini" Ucap lale sambil menunjuk leher botol Martell.

"Tapi kamu aku biarin minum sebanyak ini, sampai setengah botol" ucap Lale. Diikuti wajah Gracia yang semakin bingung

"Sorry nih ya, tapi nggaperlu sebanyak ini buat bikin cewe ngerasa horny, baru sedikit aja kamu udah buka sweater, sebetulnya nggaperlu sebanyak ini, cuma cowo bodoh yang ngasih cewe yang dia incer buat minum sebanyak ini, cewe itu bakal terlalu lemas, bahkan bisa ketiduran, atau muntah" ucap Lale

"Cowo bodoh? maksudnya fakboy bodoh?" ucap Gracia sambil tertawa

"Haha, you're to insecure, i'm not that bad Gracia" ucap Lale
"Sometimes, its good to be bad" ucap Gracia pelan.

Tatapan mata itu begitu tajam menuju kearahnya, seakan memanggil malam untuk memperlambat waktu. Rasa hangat semakin menggerayangi tubuh Gracia, begitu pula Lale.

Lale mendekat kearahnya, saat ini hembusan nafasnya terdengar oleh Gracia.

Wajah itu semakin mendekat, Gracia tetap menatapnya, sesekali menelan ludahnya sendiri, ia sadar sesuatu akan terjadi setelah kata-katanya tadi, ia seperti melepaskan seekor macan yang buas dan cerdik keluar dari kandangnya.

Lale memiringkan wajahnya persis didepan wajah Gracia, Gracia memejamkan matanya, membiarkan hal itu terjadi, sebuah ciuman ditengah suara hujan yang menghantam atap.

Semudah itu ciuman itu terjadi, semudah itu juga rasa horny mulai ia rasakan, tubuhnya dingin, tetapi terasa hangat dari dalam.

Lale memeluknya, Gracia membalas pelukan itu dengan meremas bagian punggung dari kaus Lale, kaus putih Gracia mulai berantakan karena tangan Lale mulai menggerayangi punggungnya.

Gracia menaikkan tangannya ke kepala Lale, meremas rambut, mendorong kepala untuk lebih dalam melumat bibirnya. Tubuh Lale mendorong Gracia untuk terlentang di Sofa.

Gracia kemudian menatapnya, tatapannya begitu nakal, tatapan yang tidak pernah terbayangkan oleh orang-orang yang pertama kali melihatnya, gadis ini tidak benar-benar polos, pikir Lale.

Tubuh Lale kemudian menindih tubuh Gracia, kembali mencium bibirnya, Gracia mengalungkan kedua tangannya di leher Lale, membalas ciumannya sambil memejamkan mata, menikmati setiap desahan yang terdengar.

Ciuman itu kemudian turun ke leher Gracia, mengecup dan menjilatnya, Gracia merasa birahinya kian meningkat, rasa dingin di tubuhnya seakan terus meminta kehangatan yang diberikan Lale.

Mulut Lale terus bermain di leher hingga telinga Gracia, Gracia merasa geli disekujur tubuhnya, desahan demi desahan terus ia keluarkan seakan tidak bisa menahan rasa horny yang menguasai dirinya, Tangan Gracia meraba ujung kaus lale, mengangkatnya, seakan memberi signal untuk Lale membukanya.

Lale langsung membuka kaus dan melemparnya kebawah sofa. tubuh atletis lale membuat gracia kembali menelan ludahnya sendiri, tangan Gracia lalu mulai meraba lengan hingga dada Lale.

Lale kembali mencium leher Gracia, kali ini tangan Gracia bisa lebih bebas menjelajahi tubuh pria itu, keringat yang mengucur membuat suasana terasa lebih liar.

Gracia beberapa kali menggigit bibirnya sendiri, Lale kemudian membuka kaus putih Gracia, lalu melemparnya kebawah sofa. tubuh Gracia begitu indah, lekukan di pinggangnya, hingga payudaranya yang besar tetapi tetap terlihat begitu ideal.

Lale kemudian kembali mencium bibir Gracia.

"You're a good kisser, i don't expect you can run this hot" ucap Lale disela-sela ciumannya sambil meraba pinggang Gracia.
"Kamu yang terlalu takut" ucap Gracia meledek, sambil ujung telunjuknya menyentuh dahi dan turun hingga ke bibir Lale.

Lale kembali menatap wajah cantik yang menggodanya, ia tak menyangka ternyata perempuan yang tadinya ia kira polos ternyata bisa se-liar ini.

Lidah lale yang "bermain" di leher Gracia kemudian turun ke dadanya, menjilat setiap tetes keringat yang keluar dari kulit mulus Gracia.

Tangan lale kemudian meraba punggung Gracia, mencari kait bra biru yang begitu ketat menempel di dadanya, dengan mudah Lale melepas bra Gracia, lalu kembali melemparnya kebawah sofa.

Payudara Gracia terlihat jelas, Gracia yang setengah telanjang kembali menggoda Lale dengan tatapannya, kedua tangan Gracia disilangkan dibawah kepalanya sendiri, mengekspos jelas tubuhnya yang begitu mulus.

Lale meremas payudara Gracia, Gracia hanya terpejam menikmati perlakuan Lale, sesekali ia menggigit bibirnya dan mendesah pelan.

ciumannya mulai menuju payudara Gracia, mulai dari bagian samping hingga puting payudaranya. Grasia sedikit mengangkat tubuhnya, ketika bibir lale sampai di puting payudaranya.

"Ahh" Gracia mendesah
"Kenapa?" tanya Lale
"Pake nanya lagi" ucap Gracia dengan wajah cemberut yang lucu.

Lale kemudian tertawa, dan melanjutkan ciumannya di bagian puting payudara Gracia. Gracia terus mendesah karena geli yang begitu luar biasa ia rasakan. Bibirnya lale terus "bermain" di payudara Gracia sebelah kanan, sementara tangan kanan Lale meremas payudara sebelah kiri.

"Kak... La.... Le...." ucap Gracia ditengah desahannya.
"Are you okay?" Tanya Lale meledek.
Gracia mengangguk cepat, matanya terpejam.

Alkohol bercampur dengan rasa horny menguasai seluruh tubuh Gracia, ia hanya ingin menikmati malam ini, hanya ingin tubuhnya diperlakukan sepuasnya oleh pria yang saat ini sedang menggerayangi seluruh bagian tubuhnya.

Tangan kanan Lale kemudian turun ke perut hingga celana Gracia, membuka kancing celananya, dan menurunkan resletingnya. Tangan itu kemudian masuk kedalam celana Jeans Gracia, menyentuh vagina Gracia dari luar. Celana dalam itu sudah sangat basah.

Lale kemudian tersenyum sambil terus menjilat puting payudara Gracia, Gracia berusaha menurunkan celananya, seakan ingin jemari Lale "Bermain" lebih bebas di vaginanya. Celana jeans itupun kemudian turun sampai ke paha Gracia. Lale begitu leluasa memainkan vagina Gracia dengan tangan kanannya.

Gracia mendesah lebih cepat ketika tangan lale mulai masuk ke celana dalamnya. vagina Gracia begitu mulus tanpa bulu sehelaipun, jari tengah lale kemudian berhasil menyentuh G-Spot Gracia, lalu memainkannya. Gracia begitu gila dibuatnya, tubuhnya bergerak-gerak di sofa, seakan melawan mencari pelampiasan atas rasa nikmat di vaginanya. tangannya yang tadi disilangkan dibawah kepalanya kemudian meremas punggung dan rambut Lale.

Lale kemudian melepas seluruh pakaian Gracia. Tubuh mulus Gracia yang sekarang sudah telanjang bulat lebih bebas diekspos oleh Lale, Gracia melebarkan kedua kakinya untuk memberikan ruang kepada Lale menjamah vaginanya.

Lale memasukkan jari tengahnya ke vagina Gracia, Gracia spontan mengerang ketika jari tengah itu menembus vaginanya yang sempit.

"Ngggghhhhhh" Gracia meremas lengan Lale sambil menggerakan tubuhnya.

Lale memainkan jari tengahnya, keluar lalu kembali masuk ke vagina Gracia, sesekali bibirnya mengecup puting payudara Gracia yang semakin mengeras. Sekitar 5 menit jemari Lale bermain di vagina Gracia, mulai dari satu jari tengah saja, sampai telunjuknya juga ikut memasuki vagina Gracia.

"Kak....." Gracia mencengkram lengan Kiri Lale yang menjadi penyangga kepala Gracia.

Vagina Gracia kemudian berkedut, cairan mengalir keluar dari vaginanya dan membanjiri dua jari Lale yang ada didalamnya.

"Ahhhh" Gracia mendesah sambil mengatur nafasnya.
"Too soon, little girl" bisik Lale di telinga Gracia

Lale kemudian mengeluarkan jarinya dari Vagina Gracia, ia lalu mendekatkannya ke bibir Gracia, Gracia lalu mengeluarkan lidahnya untuk menjilat telunjuk dan jari tengah Lale.

Lale kemudian berdiri, lalu duduk di bagian ujung sofa panjang itu, kemudian merentangkan tangannya menyender di sandaran sofa.

Gracia tau apa yang harus ia lakukan, ia kemudian turun dari sofa, lalu duduk bersimpuh dihadapan Lale, wajahnya persis ada di depan selangkangan Lale yang sedang menyender di sofa.

Gracia merapikan rambutnya ke satu sisi, sehingga ketiaknya yang mulus terlihat jelas dihadapan Lale. Jemarinya yang mulus kemudian membuka ikat pinggang Lale, kemudian kancing dan resleting celana jeansnya.

Gracia kemudian menarik celana itu hingga terlepas dan melemparnya ke wajah Lale. Lale tersenyum dan memindahkan celana itu kebawah sofa.

EIB7x7AU0AUxtA8.jpg


Penis Lale terlihat menonjol dari celana dalamnya. Gracia memulai "service" nya dari selangkangan Lale, ia menjilatnya perlahan, sesekali membenamkan kepalanya di celana dalam Lale.

Bibir Gracia memainkan celana dalam Lale, lalu menggigit bagian karet atas celana dalam itu dan menariknya untuk turun dan terlepas dari selangkangan Lale, Lale membantunya hingga celana dalam itu kemudian terlepas.

Penis Lale berdiri didepan wajah Gracia, Gracia kemudian menggenggam penis itu, lalu mengocoknya perlahan. Gracia mendorong kedua kaki Lale agar ia lebih melebarkan kakinya. Ia kemudian memirinkan kepalanya dan mulai mencium bagian bawah biji penis Lale.

Gracia kemudian mengeluarkan lidahnya, menjilat bagian bawah itu, tangan kirinya mengocok batang penis Lale, sementara tangan kanannya bersandar pada paha kiri Lale.

"Ffffuckkk" ucap lale sambil mendesah

Gracia membiarkannya, ia terus menjilat bagian itu, bagian yang sangat sensitif, Gracia benar-benar mahir memainkan spot-spot rangsangan Lale. ia kemudian menjilat biji kemaluan lale, menjelajahi setiap senti dan sesekai melumatnya. selangkangan Lale pun tak luput dari jilatan Gracia.

Gracia kemudian mulai menjilat batang penis Lale, mulai dari bawah hingga ke ujung penisnya, Lale menatapnya dengan tatapan yang sangat horny, Gracia membalasnya dengan kembali merapikan rambutnya sambil menggigit bibirnya sendiri.

"You're damn hot" ucap Lale sambil mendesah.
"Ssssshhh" Gracia meminta Lale diam dengan menaruh jari telunjuknya didepan bibir.

Gracia kemudian membuka mulutnya. lalu memasukkan penis Lale, perlahan ia masukkan hingga menyodok tenggorokannya. Lale tidak berhenti mendesah ketika Gracia memberikan deep throath di hisapan pertamanya. Seluruh penis Lale terbenam di mulutnya, hingga menyentuh bagian dinding tenggorokan Gracia.

Gracia menahannya beberapa detik kemudian melepasnya, nafas Gracia mulai menderu karena jalur pernafasannya baru saja tertutup beberapa detik oleh penis Lale.

Gracia kemudian kembali melumatnya, dengan perlahan hingga semakin cepat, lidah gracia menekan bagian bawah penis Lale, bibirnya sedikit dikeraskan untuk memastikan penis Lale tidak mengenai giginya.

"gila lu pro banget gre" ucap Lale

Gracia sama sekali tidak mengindahkan perkataan Lale, ia terus melumat penis lale dengan semakin cepat, sesekali ia merapikan rambutnya yang kembali berantakan, ia tak ingin wajahnya tertutupi rambut sehingga lale tidak bisa melihatnya, ia begitu senang melihat Lale tergila gila terhadap wajahnya ketika ia melakukan blowjob.

Lale sesekali menekan kepala Gracia ketika ia melakukan blowjob, Gracia sesekali kehabisa nafas hingga ia perlu mengatur nafasnya lagi, Gracia menikmati apa yang ia lakukan, begitu pula Lale,

Malam semakin larut, desahan demi desahan semakin keras terdengar, foreplay yang luar biasa dirasakan oleh keduanya.

gracia terus menjilat penis Lale, seluruh bagiannya tidak ada yang luput dari jilatan Gracia, Lale menggila dibuatnya, sesekali ia mengerang setiap gracia melakukan service-service yang "gila"

"Gre, ayo" ucap Lale seakan sudah tidak kuat menahan blowjob Gracia.

Gracia tertawa tetapi sedikit menahannya, "Mana ada cowok yang bisa tahan sama blowjob gue" ucapnya dalam hati.

Gracia kemudian bangun, Lale langsung menyergapnya, mencium bibirnya sambil berdiri, ciuman yang lebih liar dari apa yang mereka lakukan 20 menit yang lalu. Deru nafas kian terdengar semakin cepat, keduanya sangat ingin memiliki tubuh satu sama lain.

Gracia sudah tidak malu, kepolosan yang ia tunjukkan di awal ia mengenal pria ini ia buang jauh jauh, menyisakan gracia liar yang berpengalaman dalam urusan seksual.

Lale melempar tubuh gracia ke sofa. gracia merebahkan tubuhnya, ia kemudian menekuk jari telunjuknya kearah lale, seakan memanggil seekor pria buas untuk cepat menyergapnya.

Lale langsung menjilat vagina gracia, memainkan G-Spotnya, dengan lidah, sesekali menghisapnya, Gracia mulai mengerang hebat, jilatan itu kemudian dipercepat, hingga G-spot Gracia kembali berkedut hebat.

Lale smeakin cepat menjilat bagian sensitif Gracia, hingga kemudian cairan itu kembali mengalir, Gracia mulai lemas, tetapi emosinya menginginkan sesuatu yang lebih.

"Dua Kosong" ucap Lale meledek
"Jadi aku dibantai nih?" ucap Gracia
"Kita baru mau mulai" ucap Lale sambil naik keatas sofa dan mengarahkan penisnya ke vagina Gracia yang sudah sangat basah sehabis orgasme hebatnya tadi.

Perlahan penis itu memasuki vagina Gracia, Gracia meremas sofa, menahan penis yang mulai memenuhi rongga vaginanya.

"Ahhhhh" Gracia dan Lale mengeran bersamaan ketika penis itu mulai masuk hingga ujung vagina Gracia.

Lale memaju-mundurkan penisnya perlahan, melakukan penetrasi agar Gracia tidak merasa sakit. Gracia menikmatinya. sambil terus meremas sandaran sofa yang ada dibelakangnya.

Penis itu semakin cepat menjelajahi vagina Gracia, diikuti desahan yang semakin cepat pula, Lale begitu menikmati vagina yang sangat sempit itu.

Lale menindih tubuh Gracia, menjilat keringat yang mengucur di leher Gracia, sambil terus memaju-mundurkan penisnya.

Gracia memeluknya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya terus meremas sandaran sofa dibelakangnya.

Bibir lale sesekali berpindah ke ketiak Gracia, menjilat dan menciumnya, disela sela gaya Man On Top yang mereka lakukan.

Gracia mulai memejamkan matanya dan mengerang semakin cepat, ia akan orgasme untuk yang ketiga kalinya.

"Ahhhh AHhhhhhhhh" Gracia mencengkram punggung Lale
Cairan hangat membasahi penis Lale yang masih menancap didalam vagina gracia.

"Tiga" ucap Gracia lemas.

"Gantian dong" ucap Lale.
Gracia mengangguk lalu menukar posisinya, sekarang ada diatas lale yang menyender ke sandaran yang sudah basah oleh keringat gracia di gaya sebelumnya.

Gracia mulai berjongkok dan mengarahkan penis itu masuk ke vaginanya, Gracia langsung memasukkan penis itu hingga mentok ke ujung vaginanya, lalu menggoyangkan pinggulnya memutar,

"FFFffffucccckkkkk" ucap Lale ketika Gracia memainkan pinggulnya
"Ini gaya favoritku" ucap Gracia menggoda

Gracia sangat mahir memainkan gaya ini, ia betul-betul tahu kapan harus memutar pinggulnya, kapan harus menaik-turunkan tubuhnya untuk mengocok penis Lale.

Gerakan Gracia semakin dipercepat dan membuat Lale semakin menggila, payudaranya yang menggantung tak lepas dari Remasan tangan Lale, Gracia mencondongkan tubuhnya kedepan untuk memberi ruang lebih leluasa kepada tangan lale menjelajahi payudara Gracia yang dibasahi keringat.

Gracia menjatuhkan tubuhnya ke tubuh Lale, sambil terus mengocok penis lale dengan vaginanya, ia mencium leher Lale, lalu menggigit telinganya pelan, dan menghembuskan nafasnya di rongga telinga Lale, mendesah dengan pelan.

Lale memeluk Gracia yang terus membuainya, permainan yang dikontrol oleh Gracia ini benar-benar menghilangkan image polos Gracia yang awalnya ia tunjukkan, ia betul betul terlihat berpengalaman.

5 Menit saja Lale sudah mengerang hebat, ia merasa akan kalah jika posisinya terus seperti ini, dengan gaya woman on top andalan Gracia.

DvQ9qGMU0AUgG3Z.jpg


"Nyerah?" ucap Gracia sambil mendesah.
"Fuck you gre, you're so damn hot" ucap Lale.

"Pertanyaan aku, nyerah?" ucap gracia berbisik di telinga Lale.
"Iya iya" ucap Lale menahan nafsunya agar tidak orgasme di gaya ini.

"Ngomong dong, Gracia sayang, aku nyerah, ampun" ucap Gracia meledek

Lale memejamkan matanya, seakan tidak ingin mengatakannya, lalu Gracia mempercepat kocokannya.

"Fuckkk! oke oke, Gracia sayang, Ampun, Aku nyeraaaah" ucap Lale sambil mendesah hebat

"Oke" ucap Gracia sambil memperlambat goyangannya

Gracia kemudian melepas vaginanya dari penis Lale, Gracia tidak orgasme di gaya woman on top, ia betul-betul menggoda Lale, memainkan emosinya, seakan mengajari pria yang lebih tua darinya bagaimana nikmatnya seks.

Gracia tertawa, Lale kemudian langsung menyergapnya, menggendongya dan membawa tubuh Gracia menempel di dinding.

Ia kemudian memasukkan penisnya ke vagina Gracia, Gracia mendesah hebat, Gracia memeluk Lale agar tidak terjatuh, sambil merasakan penis Lale yang masuk ke vagina di tubuhnya yang menggantung di pelukan Lale.

Lale begitu puas dengan Gaya ini, karena ia merasakan Gracia takut terjatuh sehingga memeluknya erat, payudaranya yang besar menempel di dada Lale yang atletis.""

"Fuck Fuck Fuuuckkkk" ucap Gracia mengerang, ia merasaka orgasme keempatnya malam ini.

"Belum juga 5 menit" ucap Lale meledek
"Nahan yang tadi tauuu" ucap Gracia malu

"Gre, doggy yuk, bisa ngga?" ucap Lale
"Nantang?" jawab Gracia.

Gracia kemudian berjalan keatas naik keatas sofa, ia kemudian menungging di atas sofa, lalu menyandarkan tubuh bagian atasnya di tangan yang terlipat, sehingga bokong dan vagina Gracia terekspos jelas.

"Gila pro nih doggy nya begini" ucap Lale
"Makanya jangan nantangin aku" ucap Gracica sambil merapikan rambutnya dan melihat Lale.

Lale kemudian memasukkan penisnya ke vagina Gracia, posisi ini membuat vagina gracia terasa lebih sempit dan lebih pendek, karena penisnya lebih cepat menyentuh dinding vagina Gracia.

Gracia memejamkan matanya, menggigit bibirnya, dan mengerang hebat.
Lale tidak peduli dengan desahan gracia, ia terus memaju mundurkan penisnya dengan lebih cepat lagi, hingga mentok ke dinding vagina Gracia.

Gracia mulai tidak bisa menahan tempo yang diberikan Lale, kedua tangannya sesekali terpeleset hinga tubuhnya terjatuh, tetapi ia kembali membenarkan posisi doggynya.

Gracia begitu kuat menahan orgasmenya kali ini, hingg Lale mengerang hebat setelah beberapa menit. Gracia tanpa sadara meremas payudaranya sendiri dengan satu tangannya, ia sangat menikmati hebatnya doggy style Lale.

"Kak... aku mau keluar lagi" ucap Gracia sambil mengerang
"Ayo" ucap Lale mempercepat gerakannya, Gracia kembali terjatuh, kali ini tubuhnya tidak kuat menahan lagi, ia orgasme lagi.

Lale terus memainkan vagina Gracia dengan penisnya, semakin cepat hingga ia libidonya naik sampai ke kepala, ia merasa akan segera orgasme

Lale langsung mencabut penisnya, Gracia mengerti, ia langsung turun dari sofa dan memberikan blowjob kepada Lale, kali ini ia melakukan blowjob sambil sesekali menyedot penis Lale agar Lale lebih cepat orgasme, ia tidak ingin mengecewakannya.

Lale terus mendesah hebat

"Gre, ambil tissue" ucap Lale sambil memejamkan matanya
"Nggausah" ucap Gracia sambil terus memberikan blowjob untuk lale

"Kamu serius mau di mulut?" ucap Lale

Gracia tidak menjawabnya, tetapi terus memnyedot penis Lale. tak lama kemudian Lale membenamkan kepala Gracia ke penisnya hingga mentok.

"Aaaaaaaaaahhhhhhh" Lale mengerang hebat.
Penis Lale menyemprotkan sperma ke dinding tenggorokan Gracia, Lale terus membenamkan kepala Gracia ke penisnya, Gracia melepaskan kedua tangannya dari paha Lale.

Ia merasakan cairan spermanya mulai membanjiri mulutnya. Lale kemudian melepasnya dan langusng bersandar ke sofa.

Gracia menelan sperma itu, lalu tersenyum ke arah Lale.

Ia kemudian naik keatas sofa dan menyandarkan tubuhnya ke dada Lale, Lale kemudian memeluknya, Gracia mengelus penis Lale yang mulai melemas.

"Good boy" ucap Gracia sambil mengelus penis yang baru saja "menghabisnya"
"Good Girl" ucap Lale sambil membelai rambut Gracia dan mengecup bibirnya.

Tak lama mereka berdua tertawa, menertawakan seks yang hebat tadi, raut wajah puas terlihat dari keduanya.

Gracia dan Lale langsung berpakaian, lalu mereka naik ke kamar atas, Lale membawakan tas Gracia dan membukakan kamar itu.

Gracia langsung merebahkan tubuhnya, seakan sudah tidak ada tenaga untuk melakukan apapun, termasuk membersihkan bibiirnya yang baru menelan sperma.

Lale kemudian duduk dipinggir tempat tidur.
"Aku ngga nyangka kamu sehebat itu" ucap Lale
"Good girl is also good on bed, kan?" ucap Gracia
"Itu sofa, bukan bed" ucap Lale sambil tertawa

Lalu mereka berdua pun tertawa, Lale tersenyum kearah Gracia yang sudah terlentang diatas kasur.

"Goodnight, thankyou" ucap Lale.
"Thankyou" Jawab Gracia sambil tersenyum.

Lale kemudian memberikan handphonenya kepada Gracia.

"Tulis nomor kamu" ucap Lale
Gracia kemudian mengetik nomornya, lalu menyimpan kontaknya dengan nama "Emergency Buddy".

Lale tertawa melihat nama yang diketik di handphonenya, kemudian ia memakaikan selimut, mematikan lampu kamar lalu meninggalkan Gracia.

Gracia tersenyum dan mulai memejamkan matanya, untuk menemui mimpi yang pastinya tidak lebih indah dari kenyataan di malam ini.

-----------------------

"Kriiiiiiiiiinggggg"


Alarm Handphone Gracia berbunyi, waktu menunjukkan pukul 10 pagi.
Ia langsung bergegas bangun dari tidurnya, ia mendengar suara di ruang bawah sudah ramai.

Ia kemdian merapikan rambutnya, memakai lipstik dan make up agar wajahnya tidak terlihat pucat dan lelah, lalu mengenakan jaketnya kembali, dan turun ke ruang bawah.

"Kak Gracia" ucap seseorang dari bawah ketika ia menuruni tangga
"Loh Celine" ucapnya

Celine adalah salah satu dari 16 member yang juga membawakan lagu rapsodi.

"Hai Gre" ucap Nino
"Maaf kak, semalem hujan terus papa ngga bales WA jadi aku nginep" ucap Gracia.

"Haha its okayy" ucap Nino sambil mempersiapkan sesi rekaman untuk celine
"Aku nunggu disini sebentar ya kak" ucap Gracia
"Yaelah lu kayak sama siapa aja" ucap Nino

Gracia menunggu di ruang tamu, sambil mengetik GOOD MORNING di twit**ternya untuk menyapa para fans yang rindu akan kabarnya.

"Sorry Sorry telat" ucap Ilman yang baru saja datang
"Santai man, belom mulai juga kok" ucap Nino
"Lale udah nyampe?" tanya Ilman

"Belom, nggatau katanya sakit, nerobos ujan katanya jam 1 malem" ucap Nino
"Loh, berarti ngga lama kita cabut dong? Deres banget loh itu" ucap Ilman
"Emang aneh, bukannya nunggu reda dulu" ucap Nino

"Loh Gre, lo nginep? Semalem lo ditinggal Lale ya berarti?" ucap Ilman
"Ehmmm.... Iya, dia nunjukin kamar sebentar terus pulang, ngga lama kok setelah kakak pulang" ucap Gracia.

"Dasar itu orang, bukannya nemenin lo dulu sampe lo tidur" ucap Ilman

Gracia hanya tersenyum, ia menyembunyikan sebuah rahasia malam ini, di sofa yang saat ini diduduki nino dan celine.

"Dasar, cowo pinter" ucap Gracia dalam hati

To be continued....
 
Dahsyat hu wkwkwk steamy banget ss nya, dramanya juga jalan terus, kerennnn

Semoga part part berikutnya tetep ngebut updatenya wkwk
 
holy... ayo lagi..lagi wkwk makin bagus hu tulisannya, alus alurnya gak tergesa gesa, ss nya juga mantap wkwk
 
nah gini kan enak updet kenceng hehehe

Dalam beberapa waktu bakal diusahain cepet kok updatenya :Peace:

Dahsyat hu wkwkwk steamy banget ss nya, dramanya juga jalan terus, kerennnn

Semoga part part berikutnya tetep ngebut updatenya wkwk
GRASIYA TEROOOOSSSSSS

JK. Lanjutkan, hu!
Hehehe mantap hu lanjutkan! :beer:
Ditunggu hu
Mantapppp huuuu
amat sangat mantap hu ,ditunggu shani nya :D
Btw update dong hu hehe
Mantapppp, next jinan nya nih hu....
holy... ayo lagi..lagi wkwk makin bagus hu tulisannya, alus alurnya gak tergesa gesa, ss nya juga mantap wkwk

Terimakasih:beer::beer::beer:poop
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd