Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Real Story] GAIRAH TABU

Status
Please reply by conversation.

Ksatriabatangireng

Semprot Kecil
Daftar
29 Jul 2019
Post
99
Like diterima
1.244
Bimabet
SECARIK CATATAN MASA LALU

Halo agan-agan semua, aku mau cerita sesuatu yang mungkin ini dianggap tabu. Tapi semenjak akhir-akhir ini aku melihat2 foto2 sewaktu reuni teman alumni SMP pada tahun 2018 lalu, disebuah facebook dan temenku men tag akunku. Dan tanpa sengaja,di kolom pertemanan "teman yang mungkin ada ketahui" aku menemukan akun facebooknya, aku jadi teringat akan hal yg sudah terjadi di masa lalu yg sebenarnya aku sudah melupakannya. Aku jadi senyum2 sendiri melihat2 fotonya yg skg. Ingin aku menambahkan pertemanan,tapi aku malu, dan begitu berkecambuk banyak pertimbangan perasaan dan akhirnya aku mengurungkan pertemanan facebook dengannya. Inner beautynya masih terpancar walaupun skg udah hampir usia kepala 5. Beliau adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah pertama di Bandung. Sebut saja namanya Ibu Dedeh (nama samaran). Waktu Itu aku masih duduk dibangku SMP kelas 3, dan kebetulan waktu itu ibu Dedeh sebagai wali kelasku sekaligus guru bahasa Indonesia.

Berikut penampakannya foto beliau saat ini gan, untuk foto jaman dulunya ga ada, berhubung belum ada smartphone buat foto2 jadi beliau ga upload dan ga punya ftonya. Oiya sebelumnya maaf aku sensor demi menghormati & menjaga privasi beliau dan aku tetap ingin menghargainya sebagai seorang guru yg telah banyak mengajarkanku banyak hal,terutama lebih dari sekedar mata pelajaran disekolah.



***​

Sebenarnya ini cerita lama,mungkin 20 tahun yang lalu, ketika usiaku masih 15 tahunan.

TAHUN TERAKHIR DI SMP

Diusia yg begitu belia ini begitu banyak hal yg tidak aku ketahui terutama masalah hubungan dengan lawan jenis. Yang aku tahu diwaktu itu hanya sebuah istilah "cinta monyet". Karna aku dulu pernah punya perasaan suka terhadap satu bahkan beberapa temen perempuan disekolah, tetapi aku ga berani mengungkapkan 😆, Karna aku orangnya cukup pendiem dan kutu buku walaupun aku aktif berorganisasi bahkan menjadi pengurus OSIS. Mungkin hanya bisa curi2 pandang, dan gak bisa stalker seperti jaman sekarang bisa melihat2 foto dan kegiatan mereka di akun media sosialnya.

Waktu itu adalah hari pertama masuk sekolahku di tahun terakhir disekolah menengah pertama. Semuanya serba baru, kelas baru, teman baru, guru baru (hanya ada beberapa mata pelajaran yg gurunya Masih yg mengajar di kelas 1 dan 2) dan bangku baru. Pagi itu adalah hari yg sangat deg2an, entah kenapa. Oiya rumahku dengan sekolah jaraknya kurg lebih 2 km, aku biasa berjalan kaki untuk berangkat sekolah.

Sesampainya disekolah,tepatnya jam 6.30 pagi, aku segera bergegas menuju ruang kelas 3C, disana tampak orang2 beramai2 dengan sigapnya untuk segera memilih dan menduduki bangku yang "strategis" sambil membooking siapa teman duduk sebangkunya. Aku gak terlalu memperdulikan tempat duduknya dimana dan siapa yg akan menjadi teman sebangku. Yg jelas aku melihat bangku kosong yg masih tersisa adalah jajaran bangku paling depan. Entah kenapa org2 kok pada takut untuk duduk dibangku depan fikirku. Dan aku pun duduk dibangku Itu, sendiri.

Bel sekolahpun berbunyi, tanda kegiatan belajar mengajar sudah akan segera dimulai. Dalam kelas tampak hening Karna Kita adalah siswa campuran acak dari berbagai kelas sebelumnya, jd belum trlalu saling kenal, hanya beberapa org saja yg dlunya wkt ditingkat 2 sekelas yg kini sekelas lagi ditingkat 3.

Tak lama kemudian, terdengar seseorang mengetuk pintu kelas. Seorang guru wanita berbusana PNS dibalut dengan hijab biru itu memasuki ruangan kelas.

"Selamat Pagi anak-anak", sahutnya.

"Selamat pagi bu!", Serentak kami membalas sahutannya.

Wanita yg masih berusia 28 tahun Itu pun memulai perkenalan. Dandanan wajahnya yg keibuan semakin menambah wibawanya sebagai seorang guru.

"Hari ini, di caturwulan 1 dikelas 3,mungkin Hari pertama untuk memulai proses belajar mengajar, tapi akan lebih diisi dengan proses perkenalan terlebih dahulu yah anak-anak".

Semua org tampak serius diam, dan memperhatikan dengan seksama apa yg dibicarakan beliau.

"Perkenalkan, nama Ibu, Dedeh Kushandayani, mulai saat ini ibu yg akan menjadi walikelas di kelas 3 C ini sekaligus yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia". Ungkapnya sambil tangannya memegang kapur menuliskan namanya dipapan tulis.

"Ibu akan mengabsen nama kalian yah, jangan lupa acungkan tangannya ketika namanya dipanggil, biar ibu tahu yang Mana orangnya".

Suaranya sangat khas sekali fikirku, matanya yg sayu,bibirnya yg sedikit tebal,dengan pipi yang halus,badan yg gak kurus tapi tidak terlalu gemuk ditambah kulitnya yg kuning langsat, menambah kecantikan alami seorang guru wanita. Aku fikir ini guru baik banget kayaknya, Padahal sebelumnya sempat dikabarkan dari kakakku yg pernah belajar sama beliau,kalau beliau ini katanya galak dan dulu gak berkerudung.

"Riyan Aldiansyah...."

"Riyan...."

Aku Sempet terhentak kaget, dari lamunan Itu tatkala mendengar giliran namaku disebut. Akupun mengacungkan tangan.

"Ha,,hadir bu...", Ucapku agak gelalapan.

Bu dedehpun tampak tersenyum. Aku hanya diam.

"Kamu pagi-pagi kok sudah bengong,ngelamun apa",,

Temenku serentak tertawa ketika mendengar ucapan Bu Dedeh yg seperti Itu. Aku hanya tertunduk malu.

Tak lama kemudian terdengar pintu kelas ada yg mengetuk,dan tiba2 masuklah seorg siswa laki2 bertubuh gempal berkulit item,rambutnya tampak berantakan.

"Maaf bu, saya telat, angkotnya mogok dijalan",

"Hhmm, namamu Galih yah", timbal bu Dedeh.

"Iya bu"

"Pantesan tadi dipanggil ga ada yg nyahut, Yaudah silahkan masuk dan duduk dibangku yang Masih kosong, untuk sementara ini ibu maafkan yah,lainkali ga boleh datang terlambat",

"Baik bu,Trima kasih".

Galih seketika matanya melihat ke bangku yg diruangan, dan dia hanya melihat diriku yang masih duduk sendirian. Diapun lalu duduk disampingku.

"Baik anak2, sambil jalan perkenalannya, yuk Kita mulai pelajaran pertamanya yah, kebetulan mata pelajaran jam pertama ibu yang mengajar, silakan buka buku catatannya",ucapnya.

*******

Mungkin bagi yang lain pelajaran yang diajarkan beliau adalah sekedar mata pelajaran biasa, tapi tidak bagiku. Bagiku lebih dari Itu. Ada sesuatu hal pengalaman yg tidak pernah terbayangkan dari waktu sebelumnya. Dan pelajaran pun dimulai ditahun Itu.


Bersambung....

UPDATE PAGE 4 : PRESTASI PEMBAWA TABU Part 1
UPDATE PAGE 11 : PRESTASI PENGANTAR TABU Part 2
UPDATE PAGE 18 : PRESTASI PENGANTAR TABU Part 3
UPDATE PAGE 24 : PRESTASI PENGANTAR TABU Part 4
UPDATE PAGE 36 : SEBUAH TANDA TANYA
UPDATE PAGE 39 : HATI YANG TERBELENGGU
 
Terakhir diubah:
Halo agan-agan semua, aku mau cerita sesuatu yang mungkin ini dianggap tabu. Tapi semenjak akhir-akhir ini aku melihat2 foto2 sewaktu reuni teman alumni SMP pada tahun 2018 lalu, disebuah facebook dan temenku men tag akunku. Dan tanpa sengaja,di kolom pertemanan "teman yang mungkin ada ketahui" aku menemukan akun facebooknya, aku jadi teringat akan hal yg sudah terjadi di masa lalu yg sebenarnya aku sudah melupakannya. Aku jadi senyum2 sendiri melihat2 fotonya yg skg. Ingin aku menambahkan pertemanan,tapi aku malu, dan begitu berkecambuk banyak pertimbangan perasaan dan akhirnya aku mengurungkan pertemanan facebook dengannya. Inner beautynya masih terpancar walaupun skg udah hampir usia kepala 5. Beliau adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah pertama di Bandung. Sebut saja namanya Ibu Dedeh (nama samaran). Waktu Itu aku masih duduk dibangku SMP kelas 3, dan kebetulan waktu itu ibu Dedeh sebagai wali kelasku sekaligus guru bahasa Indonesia.

Berikut penampakannya foto beliau saat ini gan, untuk foto jaman dulunya ga ada, berhubung belum ada smartphone buat foto2 jadi beliau ga upload dan ga punya ftonya. Oiya sebelumnya maaf aku sensor demi menghormati & menjaga privasi beliau dan aku tetap ingin menghargainya sebagai seorang guru yg telah banyak mengajarkanku banyak hal,terutama lebih dari sekedar mata pelajaran disekolah.


***

Sebenarnya ini cerita lama,mungkin 20 tahun yang lalu, ketika usiaku masih 15 tahunan.

TAHUN TERAKHIR DI SMP

Diusia yg begitu belia ini begitu banyak hal yg tidak aku ketahui terutama masalah hubungan dengan lawan jenis. Yang aku tahu diwaktu itu hanya sebuah istilah "cinta monyet". Karna aku dulu pernah punya perasaan suka terhadap satu bahkan beberapa temen perempuan disekolah, tetapi aku ga berani mengungkapkan 😆, Karna aku orangnya cukup pendiem dan kutu buku walaupun aku aktif berorganisasi bahkan menjadi pengurus OSIS. Mungkin hanya bisa curi2 pandang, dan gak bisa stalker seperti jaman sekarang bisa melihat2 foto dan kegiatan mereka di akun media sosialnya.

Waktu itu adalah hari pertama masuk sekolahku di tahun terakhir disekolah menengah pertama. Semuanya serba baru, kelas baru, teman baru, guru baru (hanya ada beberapa mata pelajaran yg gurunya Masih yg mengajar di kelas 1 dan 2) dan bangku baru. Pagi itu adalah hari yg sangat deg2an, entah kenapa. Oiya rumahku dengan sekolah jaraknya kurg lebih 2 km, aku biasa berjalan kaki untuk berangkat sekolah.

Sesampainya disekolah,tepatnya jam 6.30 pagi, aku segera bergegas menuju ruang kelas 3C, disana tampak orang2 beramai2 dengan sigapnya untuk segera memilih dan menduduki bangku yang "strategis" sambil membooking siapa teman duduk sebangkunya. Aku gak terlalu memperdulikan tempat duduknya dimana dan siapa yg akan menjadi teman sebangku. Yg jelas aku melihat bangku kosong yg masih tersisa adalah jajaran bangku paling depan. Entah kenapa org2 kok pada takut untuk duduk dibangku depan fikirku. Dan aku pun duduk dibangku Itu, sendiri.

Bel sekolahpun berbunyi, tanda kegiatan belajar mengajar sudah akan segera dimulai. Dalam kelas tampak hening Karna Kita adalah siswa campuran acak dari berbagai kelas sebelumnya, jd belum trlalu saling kenal, hanya beberapa org saja yg dlunya wkt ditingkat 2 sekelas yg kini sekelas lagi ditingkat 3.

Tak lama kemudian, terdengar seseorang mengetuk pintu kelas. Seorang guru wanita berbusana PNS dibalut dengan hijab biru itu memasuki ruangan kelas.

"Selamat Pagi anak-anak", sahutnya.

"Selamat pagi bu!", Serentak kami membalas sahutannya.

Wanita yg masih berusia 28 tahun Itu pun memulai perkenalan. Dandanan wajahnya yg keibuan semakin menambah wibawanya sebagai seorang guru.

"Hari ini, di caturwulan 1 dikelas 3,mungkin Hari pertama untuk memulai proses belajar mengajar, tapi akan lebih diisi dengan proses perkenalan terlebih dahulu yah anak-anak".

Semua org tampak serius diam, dan memperhatikan dengan seksama apa yg dibicarakan beliau.

"Perkenalkan, nama Ibu, Dedeh Kushandayani, mulai saat ini ibu yg akan menjadi walikelas di kelas 3 C ini sekaligus yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia". Ungkapnya sambil tangannya memegang kapur menuliskan namanya dipapan tulis.

"Ibu akan mengabsen nama kalian yah, jangan lupa acungkan tangannya ketika namanya dipanggil, biar ibu tahu yang Mana orangnya".

Suaranya sangat khas sekali fikirku, matanya yg sayu,bibirnya yg sedikit tebal,dengan pipi yang halus,badan yg gak kurus tapi tidak terlalu gemuk ditambah kulitnya yg kuning langsat, menambah kecantikan alami seorang guru wanita. Aku fikir ini guru baik banget kayaknya, Padahal sebelumnya sempat dikabarkan dari kakakku yg pernah belajar sama beliau,kalau beliau ini katanya galak dan dulu gak berkerudung.

"Riyan Aldiansyah...."

"Riyan...."

Aku Sempet terhentak kaget, dari lamunan Itu tatkala mendengar giliran namaku disebut. Akupun mengacungkan tangan.

"Ha,,hadir bu...", Ucapku agak gelalapan.

Bu dedehpun tampak tersenyum. Aku hanya diam.

"Kamu pagi-pagi kok sudah bengong,ngelamun apa",,

Temenku serentak tertawa ketika mendengar ucapan Bu Dedeh yg seperti Itu. Aku hanya tertunduk malu.

Tak lama kemudian terdengar pintu kelas ada yg mengetuk,dan tiba2 masuklah seorg siswa laki2 bertubuh gempal berkulit item,rambutnya tampak berantakan.

"Maaf bu, saya telat, angkotnya mogok dijalan",

"Hhmm, namamu Galih yah", timbal bu Dedeh.

"Iya bu"

"Pantesan tadi dipanggil ga ada yg nyahut, Yaudah silahkan masuk dan duduk dibangku yang Masih kosong, untuk sementara ini ibu maafkan yah,lainkali ga boleh datang terlambat",

"Baik bu,Trima kasih".

Galih seketika matanya melihat ke bangku yg diruangan, dan dia hanya melihat diriku yang masih duduk sendirian. Diapun lalu duduk disampingku.

"Baik anak2, sambil jalan perkenalannya, yuk Kita mulai pelajaran pertamanya yah, kebetulan mata pelajaran jam pertama ibu yang mengajar, silakan buka buku catatannya",ucapnya.

*******

Mungkin bagi yang lain pelajaran yang diajarkan beliau adalah sekedar mata pelajaran biasa, tapi tidak bagiku. Bagiku lebih dari Itu. Ada sesuatu hal pengalaman yg tidak pernah terbayangkan dari waktu sebelumnya. Dan pelajaran pun dimulai ditahun Itu.


Bersambung....
Ditunggu hu lanjutannya. yang nyata dan ada ilustrasi nya lebih greget nih apalagi sama guru sendiri.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd