Kami pun segera berangkat menuju ke mobil bmw x5 milikku. Di halaman kami berpapasan dengan dokter john. Dia tampaknya masih serius mempersiapkan sesuatu. "Mau kemana nih?" Tanya dokter John kepada Kucrut. "Mau charity dok. Mau nyari peternak sapi untuk mereka. Ayo sapi sapi cantik ku salaman dulu dgn dokter John. Yg sopan ya" jawab Kucrut. Kami pun menurutinya aku yg pertama mengulurkan tanganku untuk bersalaman. Tapi dokter John malah menyelipkan tangannya ke belahan dada ku yg tempang jelas itu.
"Sapi salaman gak pake tangan , tapi pake tetek" ujarnya. Tidak hanya kepadaku tapi juga kepada Vinky dan Irene.
"Oh iya crut. Jangan lupa obatnya dibawa biar otak mereka makin berkabut sama map dan pulpen nya dibawa ya" pesan dokter John kepada Kucrut. Kami berempat akhirnya naik kedalam mobil. Kucrut yg menyetir, aku duduk di sebelah nya. Di belakang duduk Irene dan Vinky
Di mobil kami bertiga duduk dengan tatapan kosong. Tidak ada diantara kami yg menyangka semua akan berakhir seperti ini. Kami hanya bisa berharap Charity sialan ini bisa segera selesai. Tapi lagi lagi sekelibat muncul rasa ingin meneruskan penghinaan ini. Rasanya seperti api yg tiba tiba muncul dan saat muncul rasanya hangat dan menggairahkan
Sampai akhirnya mobil ku berhenti di tempat yang seperti tempat pembuangan sampah akhir. Saking banyaknya sampah di tempat ini sampai menciptakan bukit bukit sampah. Baunya? Jangan ditanya. Bangkai tikus pun seperti parfum disini. Ada orang yang tinggal di tempat begini?
"Woooiii bintil, peyang dimana loo? Ayo kemari gw bawa barang bagus nih" Teriak Kucrut. Dan dari balik bukit muncullah dua sosok yang jeleknya satu level dengan kucrut. Jelek banget!!!!
Orang yang disebut bintil ini di sekujur tubuhnya berbintil bintil seperti bisul. Sedangkan yang disebut peang ini kepala nya besar sekali tapi badannya kecil. Sumpah demi apapun keduanya jelek banget.
"Woi lo berdua, nih gw bawa tiga sapi gw sesuai janji gw. Berarti utang dua rebu gw lunas ya, lo masing masing dapet satu. Ini sapi harganya seribu rupiah aja. Lo ntil dapet yang ini nih namanya Irene. Trus lo peang dapet yg satunya. Namanya Vinky" ucap kucrut
------------
Halo namaku Irene, malang sekali nasibku aku sungguh gak menyangka bakal dipasangkan dengan monster sejelek ini. Kucrut aku kira sudah paling jelek tapi ini ada yang selevel dengan kucrut jeleknya. Aku jijik tapi di sisi lain ada rasa penasaran yang amat sangat. Bagaimana nanti aku bilang ke suami ku? Bagaimana nasib anakku?
Saat sedang melamun meratapi nasibku ini tiba tiba dagu ku di colek. "Ci Irene, nanti cici aku rawat yaa, kata kucrut Cici mau bikin acara sosial ya ci dengan jadi sapi nya Kucrut. Aku gak muluk muluk koq ciii aku cuma mau cici jadi sapi juga jadi mainan aja. Aku udah dari bayi dibuang karena tubuh aku penuh kutil begini, aku gak pernah punya mainan. Nanti aku nitip anak yaa di perut ci Irene, makasih Ci Irene"
Aku hanya diam saja, aku malas menanggapi nya. Aku? Yg para pria tampan dan kaya pun kesulitan untuk dapat hati ku harus mau punya anak dari makhluk berkutil begini? Tak Sudi!! Eh tapi gimana ya sensasinya punya anak dari orang jelek yg mana aku sendiri yg akan repot ngurusnya sedangkan yg menghamiliku gak usah tanggung jawab? Tuh kan kumat lagi pikiran aneh ini tiba tiba dateng mulu.
"Ehh tapii koqq eh eh eh Lena??? Ngapain berlutut dibelakang kucrut? Eh itu ngapain buka celananya kucrut?? Huekkk itu pantat jelek banget ada rambut rambut nya!!!!! Trus aromanya bau tai??? Kucrut itu cebok gak sih??
Eh Len, koq tangannya buka anusnya kucrutt.... Oh shitttt Lenaaaa kiss bibir ke bibir anus kucrut.. idihhhh jijikkk
Eh tapi koq kayaknya asik juga. Aku jadi mau. Aduh jangan dong. Ahhh aku pusinggg"
Kata batinku berkecamuk
"Eh len, nyium anus itu rasa nya gimana sih?" Tiba tiba Vinky bertanya.
Lena pun melepas ciumannya dari anus Kucrut dan menjawab. "Maaf vin, aku terpaksa aku harus ikutin perjanjian. Aturan nya kita harus menghormati tuan kita dengan nyium anusnya. Itu untuk mengganti berjabat tangan. Nanti jika tuan kita berkenan, dia akan kentut tepat di bibir kita. Itu anugrah untuk kita. Gw juga gak mau vin ikutin cara hormat kyk gini awalnya tapi gw penasaran rasanya gimana" ujar lena menjelaskan.
"Vinky, kamu udah baca surat yang ada di map itu belum? Lena udah baca dan mulai menikmati nih" tanya kucrut sambil kepalanya menoleh ke arah Vinky. Vinky menggelengkan kepala
"Oh gitu, Irene, kamu coba baca ya" perintah kucrut. Loh koq jadi aku yg harus baca? Tapi aku gak berani nolak nya daripada nanti sabuk sialan ini nyekik lagi.
Aku pun membuka lembaran yang ada di map itu
Tata cara bersikap dalam kegiatan amal sosial
By : Felicia Tan
1. Mengganti jabat tangan dengan cium anus. Lidah si wanita harus masuk ke dalam lubang tai si pria objek amal dan lidah tersebut mengkorek korek isi lubang tai tersebut. Lebih bagus lagi jika si pria kentut saat sedang dikorek lubang tainya. Dan apapun yg didapati lidah saat mengkorek itu harus ditelan
2. Proses cium lubang tai ini harus dilakukan dimanapun layaknya jabat tangan
3. Wajib selalu cantik dan menggoda. Tidak boleh berbusana tertutup, harus terbuka
4. Dilarang bersentuhan dengan pasangan sah. Harus memprioritaskan para pria yg jadi objek amal daripada pasangan sah, anak, atau keluarga
5. Menuruti semua kemauan objek amal dan wajib berterima kasih atas segala tindakan objek amal terhadap dirinya
6. Dilarang menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan badan dengan objek amal. Harus berhubungan badan di depan pasangan sah. Jika hamil wajib dilahirkan dan tidak boleh meminta objek amal bertanggung jawab. Tanggung jawab membesarkan ada di pasangan sah dari si wanita
7. Sebelum si wanita makan apapun harus terlebih dahulu makan sperma objek amal. Si wanita juga harus bertanya apa objek smal ingin kentut karena di wanita wajib menghirup dalam dalam kentut objek amal langsung dari anusnya
8. Si wanita harus membayar objek amal per orang nya 100 juta sebagai tanda terima kasih telah diberikan kentut, sperma, daki, kotoran tubuh, dan janin diperut si wanita. Biaya 100 juta belum termasuk uang harian dan uang makan
Dan kedua pria buruk rupa ini pun memelorotkan celananya dan sedikit membungkuk. "Ayo para sapi, bersihin lubang tai peternak mu. Kasian mereka disini susah air pasti susah cebok bersih. Ayo bersihin sampe bersih" ujar kucrut yg lubang pantatnya terus disedot sedot magdalena.
"Ah aku gak mau lagi dicekik sabuk sialan ini. Persetanlah. Mari pak bintil lubang tainya saya bersihin" ujarku. Vinky pun sama "Dek peyang, aku bersihin ya lubang tainya"
"Bagus. Itu tugas kalian. Pastikan lubang tai peternak kalian selalu bersih. Cek berkala. Jangan malas" ujar kucrut.
Saat ku lihat lebih seksama lubang anus nya bintil, sumpah bau nya gak karuan. Aku coba jilat sedikit. Duh rasa nya asin. Bau banget. Aku tertegun sesaat. Namun tidak sampai 1 menit, rasa asin tadi nagih. Alhasil aku memberanikan diri menjilat lagi. Kali ini rasa asin nya terasa gurih. Jadi enak!!! Aku jadi menjilatinya berkali kali. Ternyata rasa anus gak seburuk yg aku kira
Dan tanpa sadar aku semakin memasukkan lidahku menembus lubang tai nya. Oh di dalam sini rasanya pahit dan seperti ada yg lumer lumer begitu. Dan kepalalu belakangku di dorong untuk semakin masuk lagi ke dalam. Sepertinya bintil keenakan dengan perlakuanku. "Gak tete nya doang yg gede. Sedotannya juga manteb. Sisa tai yg gk ilang di sana juga disedot. Edan" ucap bintil. Loh yg lumer lumer ini tai orang? Aku lagi nyedotin sisa tai? Ah bodo lah
Aku terus saja menyedot nyedot anus bau ini. Rasanya benar benar tidak karuan. Aku hanya berharap si bocah brengsek kutilan ini tidak buang angin. Tapi tiba tiba....
"Bessshhhhhh...... Duuuuut"
Sialan. Dia buang angin. Telak sekali angin nya terkena ke lidahku dan hempasannya menerpa seluruh wajahku. Bau nya tidak bisa diutarakan dengan kata kata. Yg jelas busuk sekali. Aku gak kuat. Aku langsung muntah muntah. Namun dengan santainya bocah berkutil ini malah mengelus ngelus kepalaku dan berkata
" Sapi Irene harus belajar menghirup aroma kentut tapi dari sumbernya ya. Tapi kamu hebatloh. Itu lihat dua sapi lain masih sibuk nyedot nyedot tapi belum mampu bikin tuannya kentut. Mereka gak boleh berhenti nyedot anus sebelum tuannya kentut. Tapi kamu sudah. Luar biasa. Oke sekarang kita nyari 150 orang ya untuk dateng ke rumah kamu. Ayo pake mobilnya Lena. Lena biar disini aja. Salah sendiri dia kalah sama kamu"
Apa? 150 orang? Itu sekitar tiga truk. Rumahku akan penuh dengan orang orang gak jelas? Semoga saja gak parah parah banget deh.
Tapi harapan tinggallah harapan. Kini aku justru sedang berada di tempat yg sangat sangat kumuh. Bahkan tinja manusia saja berceceran dimana mana. Di tempatku berdiri sekarang saja banyak sekali tinja manusia berserakan. Mereka menyebut tempat ini sebagai kampung Tai
Aku berusaha keras untuk berpura pura tdk mencium bau tai yg sangat menyengat dimana mana itu. Karena disini si bocah kutil itu mengancamku untuk tidak mencoba menutup hidung dan harus tersenyum. Kalau tidak dia mengancam akan mengaktifkan siksaan ikat leher yg sungguh menyiksa itu.
Tugasku disini adalah merayu 150 orang yg ia tunjuk untuk mau ikut denganku ke rumahku. Ya, si bocah kutil itu menunjuk tiga orang kakek yg sedang berak untuk aku rayu. Mereka bertiga berak sembarangan!! pantas saja di kampung ini tinja ada di mana mana.
Bagaimana penderitaan Irene di Kampung Tai?? Tunggu di episode :
"Irene si sapi penyedot WC di kampung Tai"
"Sapi salaman gak pake tangan , tapi pake tetek" ujarnya. Tidak hanya kepadaku tapi juga kepada Vinky dan Irene.
"Oh iya crut. Jangan lupa obatnya dibawa biar otak mereka makin berkabut sama map dan pulpen nya dibawa ya" pesan dokter John kepada Kucrut. Kami berempat akhirnya naik kedalam mobil. Kucrut yg menyetir, aku duduk di sebelah nya. Di belakang duduk Irene dan Vinky
Di mobil kami bertiga duduk dengan tatapan kosong. Tidak ada diantara kami yg menyangka semua akan berakhir seperti ini. Kami hanya bisa berharap Charity sialan ini bisa segera selesai. Tapi lagi lagi sekelibat muncul rasa ingin meneruskan penghinaan ini. Rasanya seperti api yg tiba tiba muncul dan saat muncul rasanya hangat dan menggairahkan
Sampai akhirnya mobil ku berhenti di tempat yang seperti tempat pembuangan sampah akhir. Saking banyaknya sampah di tempat ini sampai menciptakan bukit bukit sampah. Baunya? Jangan ditanya. Bangkai tikus pun seperti parfum disini. Ada orang yang tinggal di tempat begini?
"Woooiii bintil, peyang dimana loo? Ayo kemari gw bawa barang bagus nih" Teriak Kucrut. Dan dari balik bukit muncullah dua sosok yang jeleknya satu level dengan kucrut. Jelek banget!!!!
Orang yang disebut bintil ini di sekujur tubuhnya berbintil bintil seperti bisul. Sedangkan yang disebut peang ini kepala nya besar sekali tapi badannya kecil. Sumpah demi apapun keduanya jelek banget.
"Woi lo berdua, nih gw bawa tiga sapi gw sesuai janji gw. Berarti utang dua rebu gw lunas ya, lo masing masing dapet satu. Ini sapi harganya seribu rupiah aja. Lo ntil dapet yang ini nih namanya Irene. Trus lo peang dapet yg satunya. Namanya Vinky" ucap kucrut
------------
Halo namaku Irene, malang sekali nasibku aku sungguh gak menyangka bakal dipasangkan dengan monster sejelek ini. Kucrut aku kira sudah paling jelek tapi ini ada yang selevel dengan kucrut jeleknya. Aku jijik tapi di sisi lain ada rasa penasaran yang amat sangat. Bagaimana nanti aku bilang ke suami ku? Bagaimana nasib anakku?
Saat sedang melamun meratapi nasibku ini tiba tiba dagu ku di colek. "Ci Irene, nanti cici aku rawat yaa, kata kucrut Cici mau bikin acara sosial ya ci dengan jadi sapi nya Kucrut. Aku gak muluk muluk koq ciii aku cuma mau cici jadi sapi juga jadi mainan aja. Aku udah dari bayi dibuang karena tubuh aku penuh kutil begini, aku gak pernah punya mainan. Nanti aku nitip anak yaa di perut ci Irene, makasih Ci Irene"
Aku hanya diam saja, aku malas menanggapi nya. Aku? Yg para pria tampan dan kaya pun kesulitan untuk dapat hati ku harus mau punya anak dari makhluk berkutil begini? Tak Sudi!! Eh tapi gimana ya sensasinya punya anak dari orang jelek yg mana aku sendiri yg akan repot ngurusnya sedangkan yg menghamiliku gak usah tanggung jawab? Tuh kan kumat lagi pikiran aneh ini tiba tiba dateng mulu.
"Ehh tapii koqq eh eh eh Lena??? Ngapain berlutut dibelakang kucrut? Eh itu ngapain buka celananya kucrut?? Huekkk itu pantat jelek banget ada rambut rambut nya!!!!! Trus aromanya bau tai??? Kucrut itu cebok gak sih??
Eh Len, koq tangannya buka anusnya kucrutt.... Oh shitttt Lenaaaa kiss bibir ke bibir anus kucrut.. idihhhh jijikkk
Eh tapi koq kayaknya asik juga. Aku jadi mau. Aduh jangan dong. Ahhh aku pusinggg"
Kata batinku berkecamuk
"Eh len, nyium anus itu rasa nya gimana sih?" Tiba tiba Vinky bertanya.
Lena pun melepas ciumannya dari anus Kucrut dan menjawab. "Maaf vin, aku terpaksa aku harus ikutin perjanjian. Aturan nya kita harus menghormati tuan kita dengan nyium anusnya. Itu untuk mengganti berjabat tangan. Nanti jika tuan kita berkenan, dia akan kentut tepat di bibir kita. Itu anugrah untuk kita. Gw juga gak mau vin ikutin cara hormat kyk gini awalnya tapi gw penasaran rasanya gimana" ujar lena menjelaskan.
"Vinky, kamu udah baca surat yang ada di map itu belum? Lena udah baca dan mulai menikmati nih" tanya kucrut sambil kepalanya menoleh ke arah Vinky. Vinky menggelengkan kepala
"Oh gitu, Irene, kamu coba baca ya" perintah kucrut. Loh koq jadi aku yg harus baca? Tapi aku gak berani nolak nya daripada nanti sabuk sialan ini nyekik lagi.
Aku pun membuka lembaran yang ada di map itu
Tata cara bersikap dalam kegiatan amal sosial
By : Felicia Tan
1. Mengganti jabat tangan dengan cium anus. Lidah si wanita harus masuk ke dalam lubang tai si pria objek amal dan lidah tersebut mengkorek korek isi lubang tai tersebut. Lebih bagus lagi jika si pria kentut saat sedang dikorek lubang tainya. Dan apapun yg didapati lidah saat mengkorek itu harus ditelan
2. Proses cium lubang tai ini harus dilakukan dimanapun layaknya jabat tangan
3. Wajib selalu cantik dan menggoda. Tidak boleh berbusana tertutup, harus terbuka
4. Dilarang bersentuhan dengan pasangan sah. Harus memprioritaskan para pria yg jadi objek amal daripada pasangan sah, anak, atau keluarga
5. Menuruti semua kemauan objek amal dan wajib berterima kasih atas segala tindakan objek amal terhadap dirinya
6. Dilarang menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan badan dengan objek amal. Harus berhubungan badan di depan pasangan sah. Jika hamil wajib dilahirkan dan tidak boleh meminta objek amal bertanggung jawab. Tanggung jawab membesarkan ada di pasangan sah dari si wanita
7. Sebelum si wanita makan apapun harus terlebih dahulu makan sperma objek amal. Si wanita juga harus bertanya apa objek smal ingin kentut karena di wanita wajib menghirup dalam dalam kentut objek amal langsung dari anusnya
8. Si wanita harus membayar objek amal per orang nya 100 juta sebagai tanda terima kasih telah diberikan kentut, sperma, daki, kotoran tubuh, dan janin diperut si wanita. Biaya 100 juta belum termasuk uang harian dan uang makan
Dan kedua pria buruk rupa ini pun memelorotkan celananya dan sedikit membungkuk. "Ayo para sapi, bersihin lubang tai peternak mu. Kasian mereka disini susah air pasti susah cebok bersih. Ayo bersihin sampe bersih" ujar kucrut yg lubang pantatnya terus disedot sedot magdalena.
"Ah aku gak mau lagi dicekik sabuk sialan ini. Persetanlah. Mari pak bintil lubang tainya saya bersihin" ujarku. Vinky pun sama "Dek peyang, aku bersihin ya lubang tainya"
"Bagus. Itu tugas kalian. Pastikan lubang tai peternak kalian selalu bersih. Cek berkala. Jangan malas" ujar kucrut.
Saat ku lihat lebih seksama lubang anus nya bintil, sumpah bau nya gak karuan. Aku coba jilat sedikit. Duh rasa nya asin. Bau banget. Aku tertegun sesaat. Namun tidak sampai 1 menit, rasa asin tadi nagih. Alhasil aku memberanikan diri menjilat lagi. Kali ini rasa asin nya terasa gurih. Jadi enak!!! Aku jadi menjilatinya berkali kali. Ternyata rasa anus gak seburuk yg aku kira
Dan tanpa sadar aku semakin memasukkan lidahku menembus lubang tai nya. Oh di dalam sini rasanya pahit dan seperti ada yg lumer lumer begitu. Dan kepalalu belakangku di dorong untuk semakin masuk lagi ke dalam. Sepertinya bintil keenakan dengan perlakuanku. "Gak tete nya doang yg gede. Sedotannya juga manteb. Sisa tai yg gk ilang di sana juga disedot. Edan" ucap bintil. Loh yg lumer lumer ini tai orang? Aku lagi nyedotin sisa tai? Ah bodo lah
Aku terus saja menyedot nyedot anus bau ini. Rasanya benar benar tidak karuan. Aku hanya berharap si bocah brengsek kutilan ini tidak buang angin. Tapi tiba tiba....
"Bessshhhhhh...... Duuuuut"
Sialan. Dia buang angin. Telak sekali angin nya terkena ke lidahku dan hempasannya menerpa seluruh wajahku. Bau nya tidak bisa diutarakan dengan kata kata. Yg jelas busuk sekali. Aku gak kuat. Aku langsung muntah muntah. Namun dengan santainya bocah berkutil ini malah mengelus ngelus kepalaku dan berkata
" Sapi Irene harus belajar menghirup aroma kentut tapi dari sumbernya ya. Tapi kamu hebatloh. Itu lihat dua sapi lain masih sibuk nyedot nyedot tapi belum mampu bikin tuannya kentut. Mereka gak boleh berhenti nyedot anus sebelum tuannya kentut. Tapi kamu sudah. Luar biasa. Oke sekarang kita nyari 150 orang ya untuk dateng ke rumah kamu. Ayo pake mobilnya Lena. Lena biar disini aja. Salah sendiri dia kalah sama kamu"
Apa? 150 orang? Itu sekitar tiga truk. Rumahku akan penuh dengan orang orang gak jelas? Semoga saja gak parah parah banget deh.
Tapi harapan tinggallah harapan. Kini aku justru sedang berada di tempat yg sangat sangat kumuh. Bahkan tinja manusia saja berceceran dimana mana. Di tempatku berdiri sekarang saja banyak sekali tinja manusia berserakan. Mereka menyebut tempat ini sebagai kampung Tai
Aku berusaha keras untuk berpura pura tdk mencium bau tai yg sangat menyengat dimana mana itu. Karena disini si bocah kutil itu mengancamku untuk tidak mencoba menutup hidung dan harus tersenyum. Kalau tidak dia mengancam akan mengaktifkan siksaan ikat leher yg sungguh menyiksa itu.
Tugasku disini adalah merayu 150 orang yg ia tunjuk untuk mau ikut denganku ke rumahku. Ya, si bocah kutil itu menunjuk tiga orang kakek yg sedang berak untuk aku rayu. Mereka bertiga berak sembarangan!! pantas saja di kampung ini tinja ada di mana mana.
Bagaimana penderitaan Irene di Kampung Tai?? Tunggu di episode :
"Irene si sapi penyedot WC di kampung Tai"
Terakhir diubah:
