Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
"Basah gimana tuh? Busuk ya?" canda Gw.

"Yeehh. Masih fresh malahan. Jarang di nikmatin." jawab Bu Kartika, Ibunda dari Intan murid Bu Nia itu.



"Saya mau pegang dong Bu durennya." pinta Gw.

"Pegang ajaa." ucapnya.

"Saya gak tau ibu naro durennya dimana. Kasih unjuk doong." kata Gw.

Bu Kartika lalu menggenggam lengan Gw dan diarahkannya menuju ke memeknya.

"Kerasa basah ga?" tanyanya sambil tersenyum ke Gw.

"Enggak, Bu. Orang durennya masih di bungkus. Hahaha."

"Ihh, Pak Jaka nakall." ucapnya lalu menarik tubuh Gw dan diciuminya bibir Gw.

*Cuppss cuppss cuppsss

Dengan khidmatnya dia menikmati bibir Gw. Sesekali dia masukkan lidahnya agar menyentuh lidah Gw.

Gw pun mengikuti permainan lidahnya. Kami berciuman mesra bahkan sampai bertukar air liur.

*Slurpp slurppp

"Ahhh, Pak Jaka hebat jugaa." pujinya.

"Ibu juga enak banget bibirnya." puji Gw.

Kami lanjut berciuman lagi dan kini tangan Gw sudah menyusup ke dalam bajunya. Dengan perlahan Gw masukkan tangan Gw ke dalam BH nya agar bisa meremas toketnya dari dalam.

"Ahhh. Buka ajaa Pakk." ucapnya.

Gw pun mengeluarkan tangan Gw dari dalam lalu mengangkat bajunya hingga terlepas dari tubuhnya. Gw arahkan tangan Gw seperti ingin memeluknya lalu Gw buka kaitan BH nya sampai terlepas sudah benda yang membungkus toket besarnya itu.

"Susunya gede kannn?? Hahaha." ucapnya.

"Bangeettt."

Gw langsung saja melahap toket ibu beranak satu itu. Gw jilati putingnya hingga Bu Kartika hanya bisa memeluk kepala Gw.

"Sssshhhhhhhhh." desahnya.

*Slurppp slurrpp slurpppp

Tak henti-hentinya toketnya Gw nikmati sampai seluruhnya basah terkena air liur Gw.

"Haus banget ya Pakk." ucapnya.

Sambil menikmati suguhan toketnya, Gw buka celananya hingga kini dia hanya mengenakan celana dalam saja.

Gw masukkan tangan Gw ke dalam CD nya, lalu Gw mainkan memeknya dengan jadi Gw.

"Ugghhhhh. Duren saya basah kann?" tanya Bu Kartika.

"Iya, Bu. Basah bangettt."

Gw pun menghentikan permainan Gw pada toketnya. Kini Gw lepaskan CD nya hingga Gw melihat jelas memeknya yang tertutupi jembut tebal siap untuk dinikmati.

"Durennya wangi Bu." ucap Gw.

"Wangi doong. Kan aku rajin bersihin." jawabnya.

"Tapi kasian, jarang dinikmatin suaminya. Hihihi." ucap Gw yang langsung saja menjilati setiap inci dari memeknya.

"Aaahhhhh. Pak Jakaaaa." racaunya.

*Slurpp slurppp slurppp

Gw sedot seisi memeknya hingga memeknya semakin basah terkena ludah Gw. Tak lupa juga Gw mainkan klitorisnya dengan lidah Gw.

"Ahhh, Paaakkk. Enak banget ituuuu."

Racauannya semakin membuat Gw semangat menikmati hidangan istimewa ini. Bahkan Gw sampai memasukkan lidah Gw ke dalam memeknya hingga wajah Gw terbenam dalam selangkangannya.

"Ahhh, Pak Jakaaaaa." racaunya sambil memegang kepala Gw.

*Glockkk glockk glockkk

Lidah Gw mengoyak-ngoyak habis lubang melahirkannya itu. Bahkan Gw sedot dan gigit-gigit kecil kulit luar vaginanya yang membuat desahannya semakin menjadi-jadi.

"Aahhhh. Pak Jakaaaa. Hebat bangettt."

Kembali Gw memainkan lidah Gw pada klitorisnya. Gw putar-putar ludah Gw, lalu menyapunya ke atas dan ke bawah. Hingga Bu Kartika menjambak keras rambut Gw.

"Aaahhh, Paakkkkk." ucapnya sambil menekan kepala Gw dengan pahanya sehingga Gw tak bisa melepaskan kepala Gw dari memeknya sampai-sampai dengan lidah Gw merasa cairannya keluar dari memeknya itu.

"Aahhhh. Hebat banget Pak Jaka mainin memek saya. Ampe saya keluar." ucapnya.

"Ya jelas dooong." jawab Gw.

"Sini Pak, gantian." ajaknya sambil mengangkat Gw agar berdiri bersamanya.

Dibukanya kancing kemeja Gw satu persatu begitu pula celana Gw. Lalu disaat dia membuka celana dalam Gw, dia terkejut.

"Wahh, Pak Jaka. Gede bangettt." ucapnya heran.

Dia pun menciumi kontol Gw dengan penuh perasaan. Hingga selangkangan dan biji Gw ikut diciuminya.

"Enak Pak baunya. Bikin sange." ucapnya.

Dengan perlahan dia kulum kepala kontol Gw dalam mulutnya. Lalu sedikit demi sedikit semakin dia masukkan hingga setengah dari kontol Gw sudah berada dalam mulutnya.

*Slurpp slurppp

Disedotnya kontol Gw dengan khidmat. Kepalanya yang masih tertutup jilbab semakin membuat Gw sange.

Bu Kartika sangat lihai memaju mundurkan kepala Gw. Bahkan sedotannya pun juga terasa nikmat. Tanpa pernah sekalipun terkena giginya.

"Enak banget Buu sepongannya." puji Gw.

"Oh ya jelasss." jawabnya.

"Ayuk Bu, kita main." ajak Gw.

Gw pun mengangkat tubuh Bu Kartika agar berdiri. Gw ciumi mulutnya lalu turun ke lehernya. Terus turun menuju pundak, lalu toketnya yang menggantung itu. Perutnya tak lupa Gw singgahi, terus turun menuju pinggangnya, bulu jembutnya yang lebat, hingga kini memeknya.

Gw dorong Bu Kartika agar duduk di sofa. Gw arahkan kontol Gw agar sejajar dengan memeknya. Gw gesek-gesek pada permukaan memeknya sebelum Gw benamkan ke dalamnya.

*Blesssss

Masuklah seluruh kontol Gw di dalam memeknya yang membuat dia terkaget-kaget.

"Pelan-pelan ihhh kalo masukinnn!!" serunya.

"Hehehe. Greget abisnya." ngeles Gw.

Gw gerakkan pinggul Gw maju mundur agar kontol Gw merasakan kenikmatan dari memek ibu beranak satu itu.

"Aaahhhh. Penuh banget memek saya Pakk." racaunya.

"Kontol suami ibu enggak seenak ini kan?" tanya Gw.

"Enggakk. Dia mah kecilll. Makanya saya sering pake dildo." jawabnya.

*Plokk plokk plokkk

Gw percepat sodokan kontol Gw dalam memeknya sambil Gw jilati pundaknya.

"Aahhh. Enak banget Pak Jakaaa." racaunya lagii.

"Aahhhh. Aku mau keluar Paakk." ucapnya.

Gw semakin semangat mengoyak memeknya dengan kontol besar Gw. Sehingga orgasmenya pun tiba yang membuat dia menarik tubuh Gw lalu dipeluknya.

"Gilaaaaa." teriaknya sambil memeluk Gw.

Gw pun merasakan kontol Gw diremas-remas oleh memeknya dari dalam.

"Enak banget di entot Pak Jakaa." ucapnya berbisik di telinga Gw.

"Jelas dooong." jawab Gw.

"Saya nungging ya sekarang."

Lalu Bu Kartika membalik tubuhnya dan menampakkan pantat bohaynya ke arah Gw. Langsung saja Gw masukkan kontol Gw ke dalam memeknya.

*Plokk plokk plokkk

"Ahhh. Nikmat bangettt." ucapnya.

Dengan tenaga yang tersisa, Gw tidak serta merta menggenjot Bu Kartika dengan cepat. Sesekali Gw sodok dengan pelan, hingga Gw merasakan kehangatan memeknya dari dalam.

"Buuu. Enak banget memek Ibuu." puji Gw.

"Apalagi kontol Pak Jakaaa. Gedeee, saya sukaa."

Beberapa menit Gw menghajar memeknya dengan kontol Gw hingga Gw merasa ingin memuntahkan peju Gw didalamnya.

"Buu. Saya mau keluarrr..." seru Gw.

"Iyaa Pakk. Keluarin ajaa di dalemm."

*Crotttt crott crotttt

Kontol Gw memuntahkan pejunya di dalam memek Bu Kartika hingga Gw merasakan kontol Gw berkedut.

"Ahhh. Banyak banget Pak peju nya di memek saya." katanya.

"Angett bangettt." tambahnya.

Gw lalu mencabut kontol Gw dari memeknya perlahan hingga Gw melihat peju Gw meluber keluar dari memeknya meluncur ke pahanya.

Bu Kartika langsung mengelapnya dengan pakaiannya agar tidak menetes ke lantai ataupun sofanya. Gw langsung merebahkan diri ke sofanya karena lemas tak berdaya sehabis menikmati tubuhnya itu.

*Brukkkkk

Dia langsung menjilati kontol Gw agar kembali bersih. Seluruh dia bersihkan dengan mulutnya agar Gw tak perlu lagi mencucinya.

"Beruntung banget deh yang ngentot sama Pak Jaka." ucapnya.

"Kenapa?" tanya Gw.

"Puaasssss. Hahahaha." jawabnya sambil tertawa.

Setelah itu kami kembali mengenakan pakaian kami dan Gw pun berpamitan setelah menikmati durennya. Gw langsung mengendarai motor Gw menuju sekolah dan melakukan aktivitas seperti biasa.

"Kerja woy, kerja. Jangan ngentot mulu." ucap penulis yang heran dengan Jaka.

_____-----_____

"Haloo, Jakk." Muti menyapa Gw lalu masuk ke ruang kelas 6 tempat Gw berada.



"Haii sayangggg." saut Gw.

"Ihh sayang-sayang. Malu ahhh." ucapnya.

"Lagi apa kamu?" tanyanya yang melihat Gw sibuk.

"Ini, lagi nulis buku jurnal kelas. Kamu udah selesai ngajar?" tanya Gw.

"Iya nihh. Mau ke ruang guru tapi males."

"Kenapa males?" tanya Gw sambil masih mengisi buku jurnal.

"Males aja. Bosen enggak ada kamu."

"Diiihhh. Hahahaha."

....

"Malah ngebosenin disini ngeliat aku cuma nulis doang." ucap Gw.

"Yang penting bisa ngeliatin muka kamu." jawabnya.

"Enggak bosen apah ngeliatinnya?"

"Enggak bakal bosen. Hihihi."

....

"Nanti nonton yuk di rumah kamu." ajak Gw.

"Nonton apaa?" tanyanya.

"Drakor. Hahaha."

"Ihh, masa nontonnya drakor."

"Tapi katanya ini baguss."

"Yaudah dehhh. Kamu mau pulang kapan?" tanyanya.

"Abis ini kalo mau ayok langsung pulang."

"Oke dehhh."

Setelah Gw menyelesaikan jurnal, kami pun langsung pulang ke rumah Muti. Kami langsung menuju kamar Muti seperti biasa dan menonton drakor yang ada di HP yang lalu dipindahkan ke laptop Muti agar bisa menonton di laptopnya.

Selama menonton, kami berpegangan tangan dan berdandan berdua. Kadang kami saling merangkul, kadang Muti Gw pangku, semua posisi nyaman kami coba sambil menonton drakor itu.

Tak jarang Gw iseng menonton sambil meremas-remas payudaranya dari luar maupun dalam pakaiannya. Terkadang Muti protes karena hal itu membuatnya tidak fokus dalam menonton drakor itu.

Ternyata dia juga suka.

"Huahhh. Akhirnya Dosan milih Dalmi buat jadi CEO nya." ucap Muti sambil meregangkan tubuhnya.

"Ciee sukaaa. Hahahaha." ledek Gw.

"Bagus ternyataaa." ucapnya.

"Kalo drakornya kayak gini aku suka." tambahnya.

"Iya. Aku juga awalnya enggak suka drakor, tapi pas nonton di awal-awal, kok bagus."

"Emang kamu udah nonton sampai episode berapa?" tanyanya sambil merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Baru juga episode 2. Ini jadi episode 4 bareng kamu." jawab Gw sambil merapikan laptopnya karena kami sudah lelah menontonnya.

Gw pun ikut merebahkan tubuh Gw di samping Muti dan memeluknya.

"Kalo lagi fokus nonton tuh jangan dipegang-pegang. Kan jadi ke distract akunya." ucap Muti yang kini menghadap Gw sehingga kami saling berhadapan.

"Yaa maaf. Abis enggak ada mainan. Kan tangan aku enggak bisa diem." ucap Gw.

Gw dan Muti kini saling bertatapan. Mata Gw menatap mata Muti. Matanya pun ikut menatap mata Gw.

"Cantik banget ishhh." ucap Gw menggodanya.

"Apasihh.." jawabnya malu.

"Gilaa ihh kok ada cewek secantik iniii." puji Gw lagi.

"Ihhh. Maluuu ihhh. Jangan digituin." ucapnya yang lalu membenamkan wajahnya ke pundak Gw. Gw pun lalu menarik wajahnya agar bisa Gw pandangi lagi.

"Kamu kenapa cantik banget sii sayaanggg." ucap Gw.

Muti hanya tersenyum melihat tingkah Gw. Tertawa kecil tanpa suara yang membuatnya terlihat sangat lucu.

*Cuppsss

Muti mencium Gw.

Dia lalu tersenyum menatap Gw.

*Cuppsss

Diciumnya lagi bibir Gw. Gw tidak melakukan apa-apa membiarkan Muti yang mengambil alih permainan.

"Kok aku nyaman sih sama kamu." ucapnya.

"Aku juga nyaman banget sama kamu, Mut." ucap Gw seraya memeluknya erat.

Muti pun juga ikut memeluk Gw erat.

"Kalo begini terus, jadi mau tidur deh sama kamu." ucap Muti sambil memejamkan matanya.

"Ehh, jangan. Nanti kalo kepulesan ibu kamu ngeliat malah kepergok kita."

"Iya yah." jawabnya.

Tapi Muti mengabaikan ucapan Gw itu.

Muti tetap pada posisinya, hanya nafasnya saja yang bisa Gw dengar. Tangan Gw mulai mengusap-usap punggungnya seperti sedang menidurkannya. Semakin lama Gw usap, semakin turun usapan Gw yang sekarang sudah berada di sekitar pantatnya.

Muti tidak merespon tangan Gw. Dengan perlahan usapan itu melambat, hingga tangan Gw terdiam di pantatnya.

Usapan cinta yang tadi Gw lakukan berubah menjadi remasan nafsu. Dengan perlahan sesekali Gw remas pantatnya dari luar celananya.

"Nakalll." omelnya.

"Biar enggak tidur kamunyaa." ngeles Gw.

Kini kembali Gw usap-usap Muti, tetapi hanya di bagian pantatnya. Beberapa kali remasan tangan Gw tertuju pada organ tubuh terkenal kedua setelah toketnya itu.

"Ihh." keluhnya.

Muti seketika membalikkan badannya agar terlentang. Tetapi karena tangan Gw masih di posisi seperti tadi, kini malah berada tepat di atas memek Muti.

Gw kaget menyadari itu. Muti kaget melihat Gw. Gw pun kaget melihat Muti yang kaget. Kami kaget kagetan.

"Hahaha. Kenapa kamu mukanya gitu." ledeknya.

"Enggak, enggak apa-apa." jawab Gw sambil kini memindahkan tangan Gw ke atas perut Muti.

*Cuppsss

Muti kembali mencium Gw. Lalu kini dia naik ke atas tubuh Gw lalu mencium Gw lagi.

*Mmmuuachhh

Muti kembali menciumi Gw seperti di awal tadi. Dimainkannya bibir Gw dengan bibirnya bahkan juga disapunya lidah Gw dengan lidahnya. Gw sengaja terdiam agar permainan bibir Muti mendominasi ciuman kami lagi.

"Ihh tumben kamu diem ajaa." ucapnya lalu melanjutkan ciumannya lagi.

Mendengar kode dari Muti, Gw pun memulai permainan Gw pada toketnya.

Gw tarik bajunya sampai ke atas perutnya, lalu Gw susupkan kedua tangan Gw ke dalam baju Muti agar Gw bisa meremas kedua toket Muti yang ranum itu.

Muti lalu menghentikan ciumannya sejenak. Dia buka seluruh bajunya hingga hanya tersisa BH nya saja. Muti melanjutkan ciumannya lagi pada bibir Gw.

Gw membuka kaitan BH nya lalu melepaskannya dari tubuh Muti. Muti sudah telanjang dada, kini Gw memulai aksi tangan Gw ke bagian bawah tubuhnya.

Gw susupkan tangan Gw ke celananya bagian belakang. Gw remas pantatnya dari dalam. Gw geser tangan Gw ke samping mengikuti lekuk pinggangnya menuju ke bagian depan. Lalu tangan Gw sudah berada di pinggangnya bagian depan hingga terasa rambut-rambut halus Muti menggerayangi jari jemari Gw.

*Cett

*Sreettttt

Gw membuka celana Muti lalu menurunkannya hingga ke pahanya. Begitu juga dengan celana dalamnya yang membungkus lubang kewanitaannya itu. Gw gesekkan jari Gw pada bagian luar memeknya hingga Muti mendesah keenakan.

"Ssshhhhh. Mmppphhhhh." desahnya saat Gw memainkan jari Gw pada memeknya.

Tangan kiri Gw memeluk punggung Muti, kini Muti menempelkan dadanya pada dada Gw. Di angkatnya pinggulnya agar Gw mudah memainkan memeknya menggunakan tangan kanan Gw.

"Mmppphhhhh. Aahhhhh." desahnya.

Kini Gw merasakan memeknya sudah basah. Sambil memainkan memeknya, Gw juga menciumi pundaknya dan menjilatinya sehingga dia mendesah lebih keras.

"Aahhhh. Jaaaakk."

Lalu tangan kirinya menggenggam lengan kanan Gw. Dia mencoba menjauhkan tangan Gw dari memeknya agar Gw tidak melanjutkan permainan Gw.

Muti kini kembali duduk di atas tubuh Gw. Dia buka kancing baju Gw satu persatu hingga terlepas semuanya. Dia kembali menciumi Gw sesaat, lalu ciumannya turun menuju ke dada Gw, perut hingga bawah pusar Gw.

Dia buka ikat pinggang dan kancing celana Gw lalu diturunkannya celana bahkan celana dalam Gw hingga terpampang jelas kontol Gw yang sudah mengacung itu.

Kini Muti sudah mengerti apa yang harus dilakukannya. Muti mulai menjilati kontol Gw bagaikan sebatang es krim. Setiap inci dari kontol Gw dibasahinya dengan air liur.

*Slurrppp

Kini Muti mulai menyepong kontol Gw di dalam mulutnya. Dengan pelan dia naik turunkan kepalanya sambil menyedot seisi kontol Gw dengan mulutnya.

Setelah beberapa lama Muti menyepong kontol Gw, Muti mengangkat kepalanya lalu dia memajukan tubuhnya hingga tepat berada di atas Gw. Dia menopang tubuhnya dengan kedua tangannya hingga wajahnya berhadapan langsung dengan wajah Gw.

"Jak." panggilnya.

"Iya?" jawab Gw sambil memegang pinggulnya.

"Tidurin aku, Jak." ucapnya lembut.

"Kamu ngantuk?" tanya Gw.
Ajibbbbb huu
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd