Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 11 Maret 2024 Page 318

part 9 nya kok ngilang suhu?

Gak ilang hu cuma entah kenapa pindah ke page 44. Kayanya karna ada postingan" yang dihapus mimin gitu.

payah thread lamanya banyak yang ilang ga ramah buat new readers, masa harus terpaksa drop ceritanya pdhl udh into ke cerita nya

Waduh sudah gratisan masih komplain nih hu. Biasakan gak toxic ya hu. :Peace:
 
Loh, ya klo pembuat thread berpikir saya toxic ya gpp saya minta maaf. pdhl saya hanya kasi tau dan menunjukkan kekecewaan saya kalau sudah banyak thread yang "menghilang" karna berganti halaman. saya sebagai new readers kan ga mungkin saya harus buka halaman satu2 apalagi thread ini sudah sampai menyentuh angka 300 lebih halaman. saya mohon untuk pembuat thread setidaknya mengupdate guide posisi setiap chapter yg pembuat thread tampilkan di chapter awal. saya komen seperti diatas karna memang saya sangat menyukai thread yg anda buat sangat disayangkan kalau saya harus drop thread yang sebenarnya saya suka, hanya karna saya merasa kok setiap chapter nya "hilang".
 
Loh, ya klo pembuat thread berpikir saya toxic ya gpp saya minta maaf. pdhl saya hanya kasi tau dan menunjukkan kekecewaan saya kalau sudah banyak thread yang "menghilang" karna berganti halaman. saya sebagai new readers kan ga mungkin saya harus buka halaman satu2 apalagi thread ini sudah sampai menyentuh angka 300 lebih halaman. saya mohon untuk pembuat thread setidaknya mengupdate guide posisi setiap chapter yg pembuat thread tampilkan di chapter awal. saya komen seperti diatas karna memang saya sangat menyukai thread yg anda buat sangat disayangkan kalau saya harus drop thread yang sebenarnya saya suka, hanya karna saya merasa kok setiap chapter nya "hilang".

Sip hu sudah edit

Diana hot bingitss. Kusuka :alamak:
Makaci suhu TS

Thanks sis apresiasinya :)
 
Part 44

Tiba-tiba kami dikejutkan dengan ada bola pantai yang masuk ke area tempat kami sedang threesome ini. Kami pun melihat bola itu yang menggelinding ke dekat kami. Dan yang lebih mengagetkan adalah masuknya seorang anak kecil berambut pirang. Kami pun spontan jadi panik karena ada anak kecil yang melihat perbuatan kami.

“Eh pak. Berhenti pak. Ada anak kecil.”, ujarku yang berusaha menutupi tubuhku dengan tangan.

“Ah nanggung Selina. Kita lanjut lagi aja.”, dengan seenaknya pak Maliq bicara begitu.

“Waduh, kayanya si bocil bule ini cuma cariin bolanya. Kasiin aja bolanya ke dia.”, ujar mas Urip padaku.

Memang posisi bola itu lumayan dekat dan bisa kujangkau dengan tanganku. Aku pun coba meraih bola itu dengan tangan kiriku. Setelah kupegang bola itu aku pun melemparnya ke arah anak itu. Anak itu tampak bingung melihat apa yang sedang kami lakukan.

Saat melihat bola itu menggelinding ke arahnya, anak itu pun tersenyum. Tapi sayangnya ia malah melempar kembali ke arahku! Duh gawat mungkin dikiranya aku sedang bermain lempar-lemparan bola dengan dia nih. Aku pun coba melempar lagi ke arah si anak bule ini tapi agak kesulitan akrena aku sedang digenjot dengan cepat oleh pak Maliq dan mas Urip.

“Ngghh hei kalian.. berhenti dulu.. Aku mau kasitau anak ini!”, ujarku agak menghardik.

“Ahh biarin aja moy. Gua nanggung ni uda mau crot.”, ujar mas Urip yang terus menghentakkan kontolnya keluar masuk memekku.

“Iya biarin aja. Kita tuntasin aja cepat. Hehe.”, sambung pak Maliq sambil terkekeh. Ia memang gila! Sepertinya ia malah tidak khawatir kalau bisa saja ada orang yang masuk mencari si anak itu!

“Sshh kalian brengsek.. berhenti.. ahh.. cepat berhenti.. nghh..”, ujarku yang coba menghentikan mereka tapi apalah dayaku yang hanya seorang wanita dihimpit dua pria berbadan besar seperti mereka.

Mereka terus menyodok dengan tempo cepat membuat aku pun kewalahan dengan birahi ini. Aku tetap melempar bola itu ke anak bule itu. Dan lagi lagi ia melempar balik kepadaku. Aku coba bicara ke si anak walau tentu saja suaraku tidak terlalu jelas karena bercampur desahan.

“Ahhh.. boy.. ahh.. take.. ahh.. the ball.. ngghh.. and go.. ahh…”, kataku ke si anak itu.

Anak itu tampak bingung dan ia malah berjalan mendekatiku! Aku yang kembali dikuasai kenikmatan seksual dari penis pak Maliq dan mas Urip pun kesulitan untuk konsentrasi bicara dengan si bocah ini. Aku coba bicara tapi kesulitan akibat begitu dahsyatnya rasa nikmat ini.

Apalagi mas Urip yang kini mengulum puting susuku sambil tangannya meremas buah dadaku. Pak Maliq malah memainkan bibir vaginaku dengan tangannya. Aku makin terombang ambing oleh kenikmatan seksual yang diberikan oleh dua pria ini. Aku pun pasrah saja dan tidak lagi melempar bola itu ke si anak itu. Bola itu kujatuhkan begitu saja.

Si anak itu pun mengambil bola itu dan duduk tepat di samping kami. Ia yang masih bingung dengan apa yang disaksikannya ini pun membelai pipiku. Sungguh lucu apa yang ia lakukan. Tapi aku tidak bisa benar-benar meladeninya karena aku yang sedang dilanda gairah seksual ini.

Pak Maliq dan mas Urip dengan tempo cepat terus menggenjot dua lubangku. Aku tahu aku akan orgasme lagi. Dan si anak itu yang coba membelai pipiku malah meleset dan tangannya mengenai payudaraku. Karena gerakanku yang mengikuti goyangan dari kedua pejantan yang sedang memompa tubuhku ini membuat tangan anak itu hanya sampai di buah dadaku. Tidak sengaja jari-jari mungil anak itu malah terkena pentil susuku. Aku pun jadi merasakan nikmat dari stimulasi yang sebenarnya tidak disengaja oleh si bocah bule ini. Anak itu yang tentu saja tidak mengerti terus saja mencoba membelai pipiku tapi tidak terjangkau dan hanya bisa membelai area dadaku.

Oh tidak, sungguh malu aku dengan diriku yang bisa-bisanya jadi keenakan dengan sentuhan tidak sengaja dari si bocah. Rangsangan di putingku yang mancung ini membuatku makin blingsatan keenakan. Dan aku pun merasa orgasme berikutnya sudah dekat. Terdengar juga geraman dari pak Maliq yang aku tahu artinya ia sudah mau ejakulasi. Aku yang sudah tidak peduli dengan kehadiran si anak kecil ini pun ikut menggoyang pinggulku dengan liar menyambut hunjaman dua kontol di memek dan anusku.

Tanpa bisa kutahan lagi akhirnya klimaks seksualku meledak. Saat orgasme itu tiba, kulepaskan kepuasan seksual ini dengan menjerit keras, “Oohhh.. aku keluar… aaaaahhhhhhhhhhh!!!”. Vaginaku yang berkontraksi dengan kuat ini meremas-remas kontol mas Urip membuatnya kewalahan dan langsung berejakulasi.

“Ughhhh anjingg gak tahan lagi gua.. crottt dah. Aahh!”, mas Urip mendorongkan kontolnya ke atas hingga mentok rahimku dan menyemburlah spermanya.

Pak Maliq lalu bilang padaku, “Selina, bapak mau keluar pake toket aja. Sini jepit kontol bapak.”.

”Dek, kamu urus anak itu daripada ntar ortunya cari bisa gawat.”, ujar pak Maliq memerintah mas Urip.

“Siap pak. Makasih ya pak dan amoy cantik udah dibolehin ngentotin. Hehe.”, ujar mas Urip yang baru berdiri.

Tampak mas Urip buru-buru memakai pakaiannya. Ia lalu segera bicara dengan anak itu dan lalu menemani anak itu keluar dari area ini. Duh, semoga anak itu tidak ngomong ke siapapun tentang apa yang ia lihat barusan disini.

Aku pun segera berlutut di depan pak Maliq yang berdiri. Kuposisikan buah dadaku menghimpit penis pak Maliq yang panjang dan hitam ini. Segera aku pun memberikan servis titfuck pada kontol guruku. Dengan gencar kunaik turunkan tubuhku membuat buah dadaku jadi menggesek kontol pak Maliq.

Aku yang ingin memancing pak Maliq supaya cepat ejakulasi pun berkata dengan binalnya, “Ayo pakhh.. keluarin pejunyahh.. ngghh.. ayo.. sembur toketku dengan peju bapakhh..”.

Terus kugerakkan buah dadaku yang naik turun memberi servis boobjob buat pria keturunan arab ini. Tidak lama caraku pun berhasil. Terdengar ia pun menggeram tanda sudah mau keluar. Aku pun makin liar dengan kujilat ujung kepala kontolnya saat naik ke dekat mulutku.

Di ambang ejakulasinya, pak Maliq pun melepaskan jepitan buah dadaku di penisnya. Ia segera mengarahkan penisnya di belahan payudaraku. “Ahhhhh bapak keluarin di toketmu Selina!”, lenguh pak Maliq yang menembakkan spermanya ke buah dadaku. Penisnya berkedut dan tanpa ampun spermanya menyembur berulang ulang membasahi gunung kembarku. Terasa lendir hangat dan kental berwarna putih yang belepotan di payudaraku.

Berakhirlah seks di tempat umum ini sesuai keinginan guruku yang mesum. Dimana persetubuhan nekat kami nyaris saja tadi ketahuan oleh orang-orang. Beruntung yang mengetahui perbuatan kami disini hanya dua petugas hotel yang bisa dibungkam dengan sogokan berupa pelayanan seksual dariku. Serta anak bule yang masih terlalu kecil untuk memahami aktivitas birahi kami.

Saat aku sedang mau melap sperma di payudara dan vaginaku tiba-tiba pak Maliq menghentikanku. Ia bilang biarkan saja lendir itu di tubuhku. Aku sebenarnya mau protes tapi terpaksa menurutinya karena lagi-lagi aku yang bergantung padanya untuk nasib kelulusanku. Jadilah aku pun memakai bikiniku lagi dengan kondisi tubuh yang masih belepotan sperma.

Kami pun langsung berjalan ke area restoran hotel karena jam sudah menunjukkan pukul 8:23. Kami akan breakfast dulu dan setelah itu baru mandi sebelum ke airport. Aku sebenarnya mau langsung ke kamar karena kondisiku yang tentu saja keringatan dan bau sperma begini sangat tidak nyaman. Tapi guruku tidak peduli dan mau aku tetep ikut makan dengannya.

Saat melewati orang-orang mereka langsung menatap aneh karena pastinya mencium bau sperma. Apalagi memang kondisiku agak berantakan dengan rambut yang tidak rapi. Jika ada yang melihat lebih jeli pasti bisa melihat ada sperma mengering pada buah dadaku dan pahaku.

Guruku memang gila dan aku benar-benar begitu malu dengan orang-orang yang menatapku saat berpapasan. Tapi aku yang berpikir lebih baik cepat sarapan dan kembali ke kamar pun segera mengambil makanan yang sudah tersedia.

Ada dua pria bule saat aku sedang mengambil sup asparagus. Mereka pun menyadari bau sperma dari tubuhku dan mereka menatapku dengan senyuman nakal. Ya, pastilah mereka tahu aku bau sperma dan jelas mereka dapat menebak aku baru saja ngeseks. Uh, malunya aku. Untung saja ini di Lombok dan beberapa jam lagi aku akan pergi dari pulau ini.

“What is your perfume girl? Is it sperm? Haha.”, ledek salah satu pria sambil tertawa.

“Hey I bet it’s spermfume. Hahaha.”, teman pria itu menimpali dan membuat ia tertawa.

Aku tidak menggubris mereka dan buru-buru pergi setelah mengambil sup asparagusku. Setelah itu aku pun mengambil lagi makanan lagi. Dan ada wanita tua yang berdiri di dekatku dan ia tampak memandang rendah aku saat ia mencium bau sperma dari tubuhku. Aku merasa begitu terhina dan cepat-cepat kuambil makanan yang aku mau.

Sekitar 30 menit kemudian kami pun selesai sarapan. Cepat-cepat aku segera mengajak pak Maliq kembali ke kamar. Dan gawatnya lift dalam keadaan cukup ramai. Kebanyakan adalah pria. Ada 1 wanita. Saat aku masuk aku pun sadar mereka semau menatap diriku. Pastilah mereka tahu ada ceceran sperma. Apalagi diperparah dengan bau sperma yang menyengat.

Aku menunduk saja karena sangat malu. Pak Maliq tentu saja senang karena memang ini keinginannya. Uhh, aku ingin segera lulus saja supaya terlepas dari cengkraman si guru bejat ini.

Deg! Kurasakan ada tangan yang sedang meremas-remas pantatku dari belakang. Aku coba menoleh dan kulihat ada seorang pria yang dari fisiknya sepertinya masih orang asia tenggara tersenyum mesum menatapku. Ia terus meremasi pantatku yang hanya tertutup celana bikini yang kecil ini.

Aku mau teriak tapi aku pikir malah membuat gaduh dan pasti si pria bisa langsung menarik tangannya. Kondisi lift yang memang penuh begini membuat aku tidak bisa menghindar. Dan aku terhenyak saat kurasakan jari-jari pria itu yang memasuki celah samping celana bikiniku.

Lalu jari-jari pria ini pun segera meraba bibir liang anusku membuatku agak menggelinjang walau sudah kucoba menahan. Aku takut ada yang curiga melihat aku yang badannya bergetar-getar. Lalu jari si pria ini merangsek ke bagian depan selangkanganku. Uh terasa jari-jari pria itu merayap dan akhirnya menemukan vaginaku. Digesek-geseknya bibir memekku dengan jari-jarinya.

Kontan aku pun jadi agak berkelojotan saat jari-jari itu menyentuh klitorisku. Aku nyaris juga menjerit untung saja sempat kugigit bibirku menahan mulutku membuka. Oh gila pria ini terus memainkan vaginaku dengan cepat membuatku makin kewalahan karena rangsangan ini membuat birahiku naik. Ya, aku kini mulai diterpa gelombang libido yang terus meninggi. Kurasakan memekku yang mulai becek dan si pria ini tentunya juga tahu karena jari-jarinya terkena cairan dari vaginaku itu.

Jari-jari itu terus mengobok-ngobok liang kewanitaanku tanpa ampun. Aku benar-benar sudah kesulitan menahan tubuhku yang tidak bisa berdiri dengan tegak. Aku juga menutup mulutku dengan tanganku supaya suara desahanku tidak keluar.

Kulihat ke guruku memintanya menolongku. Tapi pak Maliq yang jelas tahu apa yang sedang terjadi antara aku dengan pria asia tenggara di sebelahku ini hanya tersenyum mesum saja. Ia menatapku dengan wajah bejatnya yang sudah sering kusaksikan setiap ia memintaku berbuat hal-hal gila. Sungguh guru Fisikaku ini otaknya memang begitu mesum.

Aku pun merasakan gelombang orgasme yang mendekat. Oh tidak, aku tidak mau orgasme dalam lift di tengah kerumunan orang begini. Aku pun menahan sebisaku untuk tidak orgasme. Tapi tentu saja sulit dengan jari-jari pria ini yang terus mengfingering vaginaku. Bahkan kurasakan tangannya kini meremas buah dadaku dari samping kiri.

Ah tidak, aku tidak kuat lagi menahan klimaks birahiku.. Dan tidak sampai 1 menit kemudian aku pun mencapai orgasme akibat colokan jari si pria asing ini. Kututup mulutku sekuat tenaga saat orgasme dan badanku berkelojotan beberapa kali. Aku pun sampai hampir tersungkur untung saja ditahan pria itu.

Sungguh gila orgasmeku barusan. Diantara banyak orang dalam lift begini aku dibuat klimaks oleh jari-jari pria yang bahkan aku tidak tahu namanya. Terdengar pria itu yang terkekeh melihatku yang sudah orgasme karena aksi jari-jarinya.

Tapi pria itu tidak mencabut jari-jarinya dan malah dia kembali mengobok memekku lagi! Aku yang masih agak lemas setelah orgasme coba mendorongnya tapi sia-sia saja tenagaku dibanding si pria ini. Oh tidak, jari-jari itu terus keluar masuk di vaginaku membuatku kembali diserang sensasi nikmat. Pelan tapi pasti birahiku kembali terusik dan meninggi..

Ting! Beruntung terdengar suara lift yang artinya sudah berhenti pada lantai. Kulihat ternyata ini lantai kamarku dan pak Maliq. Lalu aku pun segera melepaskan diri dan kudorong tangan pria itu yang dari tadi bercokol di dalam celana dalam bikiniku itu. Dengan cepat aku pun segera berlari keluar lift. Saat aku sedang berjalan keluar lift, aku sempat melihat pak Maliq seperti berkata sesuatu ke pria itu.

Oh shit, pasti pak Maliq mengundangnya ke kamar kami. Dan benar saja, saat kutoleh ke lift itu tampak pak Maliq dan pria itu yang berjalan keluar berbarengan. Aku pun berjalan mendekati mereka dan segera bertanya ke pak Maliq, “Pak, kenapa dia ikut bapak?”.

“Hehe, iya, dia pengen ngentot sama kamu Selina. Kasian dia uda ngaceng berat dan itung-itung balas jasa dia uda bikin kamu orgasme di lift. Hahaha.”, ujar pak Maliq dengan santainya.

Oh shit, pak Maliq ingin aku memuaskan pria ini sebelum kami ke airport. Aku yang tahu tidak berdaya menolak keinginannya pun pasrah saja berjalan bersama pak Maliq dan pria itu ke kamar kami. Sambil berjalan pak Maliq ngobrol dengan pria asing itu dengan bahasa inggris. Dan kudengar dari percakapan mereka yang ternyata si pria ini adalah orang filipina. Hmm, memang fisiknya itu mirip-mirip dengan orang melayu di sini atau malaysia. Kulitnya sawo matang lebih ke gelap. Wajahnya agak garang seperti preman dengan ada luka di pipinya. Entah apa karena kecelakaan atau luka berkelahi. Aku agak bergidik melihat pria ini yang menurutku termasuk sangar.

Tidak lama kami pun sudah sampai di kamar kami. Kulihat jam sudah menunjukkan di angka 8 lewat 49 menit. Aku pun bilang ke pak Maliq, “Pak, ini uda mau jam 9 loh. Kita kan mesti mandi dan siap-siap buat ke airport lagi. Takutnya gak keburu pak kalo have sex lagi..”.

“Oh tenang aja, kan ga mesti main beronde-ronde. Cukup sampe crot sekali aja udah koq. Makanya kamu mainnya harus yang enak biar cepet keluar dia. Hehehe.”, balas pak Maliq sambil terkekeh.

Aku pun sadar kini memang harus memuaskan pria ini secepat mungkin supaya aku juga bisa cepat mandi dan siap-siap. Bagaimanapun barangku belum kupacking ke koper. Tentu saja perlu waktu untuk beres-beres barangku yang lumayan banyak. Maka aku pun membulatkan tekad untuk membuat pria ini cepat ejakulasi.

Pak Maliq pun berkata ke pria itu, “Okay, now you can fuck her all you want. Hehe.”.

Mendengar ucapan pak Maliq, pria itu pun jadi sumringah. Ia tersenyum memamerkan giginya yang banyak yang hitam. Sepertinya ia perokok berat. Ia pun lalu segera melepaskan pakaiannya tanpa malu sama sekali.

Setelah celana panjangnya lepas, kini terlihat celana dalamnya yang di bagian tengahnya sudah menggembung. Oh gila, sepertinya pria ini punya penis yang ukurannya besar. Ia pun menurunkan celana dalamnya sampai batang kejantannya pun segera terpampang.

Wow, penisnya yang belum ereksi maksimal itu termasuk sangat panjang. Tidak kalah dengan punya pak Maliq. Warna penisnya coklat lebih gelap daripada kulit badannya. Tampak berurat dengan bagian kepala penisnya yang tidak bersunat.

“Miss, suck my dick.. hehe.”, kata si pria filipina ini sambil menyeringai mesum.

Aku yang ingin ini cepat berakhir pun segera duduk bersimpuh dan kugenggam batang kontolnya. Jari-jari tanganku yang putih ini pun segera melingkari batang penisnya yang diameternya cukup lebar ini. Segera aku pun mulai menghandjob kontol pria sangar ini.

Pak Maliq tampak sedang merapikan pakaiannya ke koper. Hmm, baguslah setidaknya pak Maliq tidak ikutan untuk menyetubuhiku. Tapi sesekali pak Maliq melihat ke arah kami seolah menonton film bokep siaran langsung saja.

“Use your mouth miss..”, ujar si pria ini seperti memerintahku.

Aku pun segera mengikuti kemauan si pria asing ini dan kukulum penisnya ini. Kukeluarkan teknik blowjobku sebaik mungkin dengan harapan ia bisa cepat ejakulasi. Kumaju mundurkan kepalaku membuat seolah mulutku adalah lubang senggama untuk disodok kontol pria filipina ini.

Langsung terdengar erangan nikmat dari si pria filipina ini dengan mata merek melek keenakan dengan oral sex dariku. Dia juga mengucapkan kata-kata dalam bahasa lokal filipina yang tentu saja tidak aku mengerti. Pria itu melampiaskan rasa enak dari blowjobku ini dengan meremas rambut panjangku.

Kurasakan kedua payudaraku yang masih terbungkus bikini ini diremas oleh sepasang tangan si pria filipin ini dengan kuat. Tangan itu masuk dari cup bra bikiniku dan segera meremas-remas. Puting susuku yang sudah keras ini juga tidak luput dari jamahan jari-jari si pria asing ini. Dipelintirnya puting susuku yang merah muda ini hingga menimbulkan sensasi geli dan nikmat bercampur aduk. Sesekali juga ia mencubit-cubit pentil susuku agak kuat memberikan sensasi nikmat bercampur nyeri.

“Mmhhh.. mmmpph.. mmmmhhh..”, aku hanya bisa mendesah teredam penis si pria ini saat aku mendapat stimulasi titik sensitif di dadaku itu.

Sekitar 5 menitan kusepong lalu pria filipina ini menepuk bahuku mengisyaratkanku untuk berhenti. Ia lalu berkata, “Time to fuck. Turn around miss..”. Oh ternyata ia ingin gaya anjing kawin. Aku pun menurutinya dan segera menungging membelakanginya.

Pria filipina ini berdecak kagum memandangi pantatku yang menungging ini. Walau masih tertutup celana dalam bikiniku tapi jelas bentukan pantatku yang montok ini masih terlihat jelas. Kurasakan tangannya membelai-belai kulit punggungku yang tidak tertutup bikini dan turun ke bongkahan pantatku. Tangannya meremas pantatku sambil berkomentar, “Nice ass miss..”.

Lalu ia segera menyiapkan penisnya yang sudah ereksi maksimal itu ke liang senggamaku. Ditepuknya pantatku sekali dan tetap meremasnya. Penisnya yang keras pun digesek-gesekkkan di pantat putih mulusku.

Lalu disibakkannya celana dalam bikiniku dan ia pun mulai mendorongkan pinggulnya. Penisnya itu pun mulai mendorong bibir vaginaku. Kepala kontol pria filipina ini pun mulai membuka celah rapat memekku. Ah, aku merasakan sensasi gesekan yang nikmat saat vaginaku mulai ditembus oleh batang kejantanannya ini.

Pria itu menggeram sambil berkata dalam bahasa asli negaranya. Sepertinya mengomentari sempitnya vaginaku. Posisi kami menghadap meja rias yang di cerminnya memperlihatkan jelas pantulan dari diriku dan di belakangku ada pria filipina yang tampangnya sangar. Tidak menunggu lama, pria itu pun mulai menggenjot memekku dengan kontol kerasnya. Aku berpegangan di tepian meja rias ini.



‘Plok Plak Plok Plak Plok!’, suara benturan kulitku dengan kulit pria filipina ini yang membahana di kamar hotel ini.

Kulihat pantulan diriku yang sedang didoggy style oleh pria filipina yan bahkan aku belum tahu namanya. Rasa nikmat yang menjalar dari memekku membuatku jadi mendesah-desah sensual. Bibir tipisku yang merah ini membuka saat aku terus merintih-rintih keenakan. Sodokan kuat dari pria asing ini membuatku makin terbuai dalam gelombang kenikmatan.

Sambil terus menggenjot vaginaku, pria filipin ini meremasi buntalan susuku yang menggantung bebas ini. Tangan pria yang kasar ini terus memainkan payudaraku dengan nafsu. Dipilinnya pentil susu pinkku dengan gemas.

“Ngghhh.. ohh ohhh.. ohh.. ahh.. yeah.. ahh ahh ahh..”, lenguhku penuh nafsu akibat genjotan penis perkasanya.

“Ahh damn.. you have a tight pussy miss.. ohh..”, ceracau pria filipina ini sambil meremasi bongkahan pantatku. Kini tangan pria ini berpindah ke selangkanganku dan pantatku. Dimainkannya bibir memekku membuatku makin blingsatan keenakan. Sedangkan tangan satunya meremas-remas pantatku.

Kontol pria asing ini terasa begitu dalam menghunjam ke liang kewanitaanku, membuatku begitu dimabuk oleh rasa nikmat ini. Aku sampai memejamkan mataku saking keenakannya. 5 menitan disetubuhi pria filipin ini, tiba-tiba kurasakan buah dadaku diremas dan pentil susuku dipilin. Loh, padahal tangan pria ini sedang di pantatku dan satu lagi di pinggangku. Aku pun membuka mataku dan kulihat tangan yang sedang memainkan gunung kembarku yang sedang bergoyang-goyang ini. Ternyata pak Maliq lah yang sedang meremas payudaraku.

“Bapak gak tahan cuma nonton aja ni Selina. I have full erection. Bapak ikutan. Haha.”, ujar guruku ini sambil tertawa mesum.

Ia lalu bilang ke pria filipina ini, “I want to join. Hehe.”.

Pria itu pun tersenyum lalu berkata, “Okay, threesome then. You want the pussy?”

“No, I will fuck her anus. Hehe.”, jawab pak Maliq sambil terkekeh.

“Okay then. haha.”, balas si pria filipin dan ia pun mencabut penisnya dan lalu berbaring telentang.

Aku yang paham maunya segera menaiki batang kejantanan pria filipin ini. Dan setelah itu aku pun agak menunggingkan pantatku supaya pak Maliq lebih leluasa mempenetrasi anusku. Guruku itu pun segera mendorongkan penisnya coba memasuki lubang pantatku. Awalnya ia kesulitan mempenetrasi pantatku sebelum kemudian ia merentangkan liang anusku dengan dua jarinya. Setelah itu barulah batang penisnya dapat memasuki lubang pantatku.

Aku pun kini sedang disandwich oleh pak Maliq dan si pria filipin. Tubuhku yang putih mulus khas gadis keturunan berada diantara himpitan 2 pria yang kulitnya jauh lebih gelap dariku. Pria filipin ini di bawah tubuhku yang lalu menungging dengan pak Maliq di belakangku menghunjamkan kontolnya. Penis pria asing ini sedang menyodok-nyodok vaginaku dengan cepat. Sedangkan di lubang pantatku, ada kontol pak Maliq yang juga tidak kalah cepat menggenjot memekku.

Pria filipin itu lalu mencium bibirku dengan bernafsu. Kedua tangannya meremas-remas buah dadaku yang sedang bergoyang itu. Lalu ia menurunkan cup bra bikiniku ke bawah sehingga payudaraku pun sudah terekspos dengan pentilku yang sudah tegak. Segera dipilin-pilinnya puting susuku yang sudah mancung itu dengan jari telunjuk dan jempolnya. Aku pun membalas pagutannya itu dan kami berfrench kiss dengan liarnya sampai air liur kami menetes.

Puas menciumku, pria filipin itu pun mengemut puting susuku. Tangan satunya meremas payudaraku yang satu. Bergantian ia mengenyot pentil susuku dari yang kiri ke kanan. Sedangkan pak Maliq sambil terus menyodok-nyodok anusku, ia menepuk-nepuk pantatku sampai menimbulkan suara ‘Plak!’ yang cukup keras.

“Oohhh.. ahhh.. yesshh.. ahhh.. aahhh ahhh!”, ceracauku dengan wajah sayu dan horny menikmati seks double penetration ini.

Sensasi nikmat dari dua penis yang menghunjam ke dua lubangku itu membuatku makin liar mendesah. Aku menceracau keras melampiaskan semua kenikmatan yang kudapat dari dua batang kontol pak Maliq dan pria filipin. Jujur memang harus kuakui seks double penetration begini memberikan kenikmatan yang luar biasa. Terasa bagaimana hunjaman dua kontol yang menghunjam keluar masuk di liang anus dan memekku memberikan aliran kenikmatan yang menjalar ke seluruh syaraf tubuhku.

“Ngghhh iyahhh teruss.. sodok memek dan anusku.. ahhh yesss ahhh ahhhh ahhh..”, aku mendesah-desah akibat rasa enak yang kudapat dari pak Maliq dan pria filipina ini.

“Damn, you really enjoy being fucked in your pussy & ass, miss?”, tanya pria filipina ini yang melihat desahanku yang liar.

“Ahhh yess, I like being fucked in my pussy & my ass.. ahhh ahhh yesss like that.. fuck me harder.. ahh ahhh!!”, aku yang dikuasai birahi ini makin liar melenguh bak seorang pelacur saja.

Mendengar kata-kataku yang sangat binal itu, mereka jadi makin semangat memompa dua lubangku dengan begitu cepat. Si pria filipin ini sambil terus menyodok memekku, ia dengan rakus menciumi leherku dan terus mengarah ke bukit payudaraku. Lalu tidak lama kemudian, puting susuku dihisap kuat bagaikan mau menyedot air susu saja. Dikenyotnya sambil sesekali digigit gemas secara bergantian pada kedua putingku itu dengan nafsunya, membuatku makin merasa sangat nikmat. Pria berwajah sangar ini begitu menikmati mengisap pentil susuku yang berwarna pink ini.

Tanpa ampun, pak Maliq dan pria asing ini terus menggempur memek dan anusku dengan penis perkasa mereka. Aku yang disandwich mereka berdua ini hanya bisa terombang-ambing mengikuti irama permainan mereka. Begitu hebatnya sodokan mereka berdua ini membuat aku tenggelam dalam kenikmatan seksual. Aku benar-benar tidak berkutik sama sekali pada libidoku yang sudah begitu tinggi ini.

Pria filipina ini lalu membenamkan wajahnya di antara bukit payudaraku. Lalu ia menggerakkan wajahnya ke kiri dan kanan dengan cepat memberikan sensasi gesekan ke kulit buah dadaku. Pentil susuku yang mancung ini juga terkena gesekan wajah sangar pria asing ini. Aneh juga cara pria ini memainkan payudaraku tapi tetap memberikan kenikmatan.

“Nice tits. I like it miss. Soft and tight. Great for motorboating. Haha.”, ujar pria filipina itu.

“Wow, that is motorboating huh?”, timpal pak Maliq.

“Yes, put your face in between boobs like I did. Haha.”, jawab si pria filipina.

“Okay, gonna try that later. Hehe.”, ujar pak Maliq sambil terkekeh.

Bisa saja pak Maliq mendapatkan ilmu baru di dunia seks begini dari si turis dari filipina. Tapi enak juga sih saat aku sedang di motorboat begitu oleh si pria asing bertampang sangar ini. Tidak ada salahnya juga mengetahui variasi teknik dalam bercinta. Hihi.

“Aaahh terus! ahhh ahhh iyahh.. ahh ahh yang kencang ahh ahh! Enak! Nghh.. entot terus dua lubangku!! Ahh aahh!”, tanpa ada rasa malu sama sekali aku terus saja mendesah-desah amat binal ketika meluapkan rasa nikmat yang kudapat dari 2 kontol itu di memek dan anusku.

Aku pun segera merasakan orgasme yang mendekat. Dan beberapa detik kemudian aku pun mencapai klimaks seksual. Vaginaku berkedut-kedut kuat saat menyemburkan cairan orgasme membasahi penis pria filipina ini dan membasahi pahanya juga. Baik pak Maliq maupun pria filipina itu menghentikan sejenak gerakan menyodok mereka. Sepertinya mereka merasakan jepitan dua lubangku yang makin rapat seolah meremas kontol mereka.

Tak sampai 1 menit kemudian, pak Maliq dan pria filipina ini kembali menggenjot memek dan anusku. Genjotan-genjotan di dua lubang bawah tubuhku ini menimbulkan sensasi nikmat yang membangkitkan lagi gairah seksku. Terasa memekku yang kembali banjir cairan cintaku. Nafsuku memang sekarang cepat sekali bangkit. Sepertinya ini efek ramuan dari si pak Rafail yang membuatku jadi cepat bernafsu dan membuat otot vaginaku tetap kencang dan rapat.

Sekitar 10 menit kemudian terasa kontol pria filipina ini di lubang vaginaku berkedut-kedut. Tidak lama kurasakan semburan sperma nya memenuhi lubang memekku. “Ugghh damnn tight pussy! Love it! Ohh!”, ceracau pria asing ini setelah berejakulasi. Ia lalu mencabut penisnya dari vaginaku dan berpindah dari bawah tubuhku. Ia lalu berbaring di sebelahku.

Sisa pak Maliq yang mesti kupuaskan supaya aku bisa mandi dan mengemas barang-barangku ke koper nih. Guru fisikaku ini pun tetap di posisi semula kami dimana ia menyodok anusku di posisi doggy style. Dengan cepat ia terus menggempur lubang pantatku. Tapi sekitar 3 menit kemudian, ia menghentikan sodokannya.

Lalu pak Maliq pun mengaturku untuk turun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela. Diposisikannya aku kembali menungging tapi dengan posisi berdiri menghadap jendela. Lalu aku pun didorong sampai dadaku menempel ke kaca jendela. Setelah itu pak Maliq pun mempenetrasi liang vaginaku.



Oh guruku memang sinting. Ia mau kami terlihat dari luar. Sungguh guruku ini punya fetish seks eksib yang sangat gila. Aku mau menolak tapi tentu saja tahu jika guruku berkuasa atas diriku setidaknya sampai aku lulus. Maka aku pasrah saja tapi kucoba menutupi wajahku dengan gorden. Aku tentu tidak mau jika ada yang melihat aku yang sedang disetubuhi begini dari gedung di sebelah hotel ini.

“Ohh gimana Selina? Seru kan dientot sambil hadap kaca pas kondisi terang begini. Hehe.”, ujar pak Maliq sambil terkekeh.

“Nggghh pakhh.. nanti ada yang liat gimana pak?”, ujarku lagi mencoba memprotes.

“Tenang aja. Ini tinggi sekali. Lagian kita sudah mau check out. Hehe.”, ujar pak Maliq menenangkanku sembari terus menggenjot memekku.

Aku pun diam saja, pasrah dengan seks gila di kaca hotel dalam kondisi sudah mau siang hari begini. Kondisi terang begini tentu saja orang bisa melihat tubuh telanjangku yang menempel ke kaca.

Kulihat ke jam dinding kamar ini ternyata sudah jam 9:37. Uhh, harus kutuntaskan birahi pak Maliq nih sesegera mungkin. Maka aku pun mengencangkan otot vaginaku dan aku pun dengan liar ikut memaju mundurkan pinggulku. Jadilah penis pak Maliq makin dijepit dan tentu makin merasakan nikmat dari aksiku ini.

“Ohhh enak Selina.. memek kamu makin peret aja loh.. bapak suka.. ahhh..”, ceracau pak Maliq yang keenakan dengan jepitan vaginaku.

Ia pun terus menyodok-nyodok yang diikuti dengan gerakan maju mundur pinggulku juga. Jadilah suara pertemuan kulit selangkangan pak Maliq dengan kulit pantatku menimbulkan suara keras. Sambil menyodok pria berdarah arab ini juga meremas-remas bongkahan pantatku.

Buah dadaku pun makin menempel erat ke kaca jendela. Pastilah yang melihat ke jendela kamar ini dari luar akan disuguhi pemandangan yang erotis. Seorang gadis muda putih mulus yang payudaranya menempel erat sedang disodok dari belakang oleh pria tua yang berkulit kehitaman.



Aku yang juga sudah birahi tinggi ini tidak peduli lagi dengan resiko dilihat orang dari luar. Aku sudah tidak menutupi wajahku lagi dan terus mendesah-desah keras. Nafsu birahiku sudah begitu berkobar kuat mengalahkan akal sehatku. Aku tahu tidak lama lagi akan kembali orgasme.

Pak Maliq juga terus memompa kontolnya keluar masuk memekku dengan cepat. Dua jari tangan kiri pak Maliq pun ditusukkannya ke liang pantatku memberikan stimulasi tambahan yang geli nikmat. Dengan nakalnya jari-jari guruku itu mengobok-ngobok liang anusku. Sungguh aku makin blingsatan keenakan dengan sensasi rangsangan jari di anusku

Tidak lama kurasakan badai orgasme itu akhirnya tiba. "Aaahhhhh pak Maliq.. Lina ahhh.. udahh.. maaaaaau keluarrhhh.. ahhhh.. aahhh teruuuuus pakkk oooooh iyahhh ssshhh.. cepetiiiiiin pakhh ahhh.. genjotnyaaa, dikit lagihhh.. ahhh ahhh ngghhh ahhh ahhhh , iyaaaaahhhh , iyaaaahhhh aku nyampeeee aaaaaahhhhhh!!", akhirnya orgasme ini pun meledak juga. Tubuhku menggelinjang dengan hebat sampai punggungku melengkung ke depan membuat payudaraku yang membusung makin menempel erat ke kaca jendela.

Ohh kurasakan vaginaku menyemburkan cairan orgasmeku dengan cukup kencang! Aku squirt! Cairan orgasmeku itu pun membasahi batang kejantanan pak Maliq dan paha serta lantai kamar hotel ini. Semua sendiku terasa bagai dilolosi dan kedutan di dinding vaginaku menjepit makin erat kontol guru fisikaku ini yang jadi makin cepat keluar-masuk karena makin licin oleh cairanku. Aku hyang baru orgasme ini pun jadi terengah-engah dengan wajah puas dan lelah bercampur jadi satu.

“Haha, sampe muncrat loh Selina. Tuh benar kan enak ngewek hadap jendela gini. Sampe kamu squirt. Your mouth can lie but your pussy cannot, Selina. Ha ha ha.”, ejek pak Maliq yang menyadari aku baru saja squirt orgasm.

Aku jujur saja jadi malu karena ketahuan squirt. Memang sensasi bercinta dengan kondisi dapat terlihat orang lain begini memberikan kenikmatan lebih. Uhh, apa aku sudah mulai kena fetish eksib guruku ya?

“Ssshh.. ya pak.. enakhh.. ngghhh..”, jawabku sambil masih terengah-engah dan mendesah ketika guruku memilin puting susuku.

“Okay, time for me to ejaculate. Hehe. Nah kamu sandaran ke jendela ya Selina.”, ujar pak Maliq yang mengatur diriku kini jadi menghadap dirinya dan punggungku menyandar ke jendela kamar hotel. Sekarang pantat dan punggungku yang terpampang jelas.

Pak Maliq pun segera menghunjamkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku. Dengan cepat ia kembali menyodok-nyodok memekku. Aku pun kembali dibuatnya melenguh-lenguh keenakan oleh pompaan kontolnya.

‘Plak Plok Plak Plok’, kembali terdengar suara kulit bertemu kulit dari persenggamaan antara aku, seorang murid dengan pak Maliq yang adalah guru fisikaku ini.

Sambil menggenjot pak Maliq pun meremasi payudara bulat padatku dengan nafsu. Lalu ia segera membenamkan wajahnya ke payudaraku. Oh, guruku mau mencoba motorboating seperti pria filipina itu. Dan pak Maliq langsung segera menggerakkan kepalanya dengan cepat di antara buah dadaku. Sensasi geli nikmat dari gesekan wajah pak Maliq yang juga terkena kumisnya memberiku rasa geli enak.

“Ngghh ahh ahhh enak pakhh ahh ahhh..”, desahku erotis merespon kenikmatan yang kudapatkan ini.

Puas melakukan motorboating ke payudaraku, lalu bibir pak Maliq mencumbu bibirku dan beradu lidah denganku. Aku meladeni ciumannya dengan tak kalah panas. Lidah pak Maliq menerobos masuk ke mulutku dan segera lidah kami beradu. Begitu panas french kiss kami ini sampai air ludah kami pun meleleh keluar dari mulutku.

Aku memeluk leher pak Maliq dengan begitu mesra selagi kami berciuman dengan begitu hotnya. Hanya terdengar suara “Mmmhhh.. mmmmhhh..” saja dari mulutku yang sedang asyik bercumbu dengan si pria keturunan arab ini.

“Ughh Selina.. bapak udah mau keluar.. bapak mau keluarin peju bapak di mulut kamu..”, ujar pak Maliq yang sudah akan ejakulasi.

Ia lalu mencabut batang kejantanannya. Aku pun segera berjongkok di hadapan pak Maliq. Lalu guruku itu mengarahkan penis hitamnya ke wajahku. Aku segera membuka mulutku lebar-lebar dan mengulum kontolnya. Segera aku pun memberikan servis blowjob sebaik mungkin pada penis pak Maliq. Sambil menghisap kontol guruku ini aku menatap ke atas dengan tatapan nakal. Pak Maliq pun memandangiku yang sedang mengoral penisnya.

Sambil menikmati seponganku, pak Maliq pun meremas-remas buah dadaku. Kumaju mundurkan kepalaku dengan cepat, membuat pak Maliq melenguh keenakan, “Uhh iya gitu Selina.. suck my dick.. ohhh.. enak Selina.. ahhh bapak keluar.. terima peju bapak.. aarrgghhhh”, lenguh si pria keturuanan arab ini sambil mengencangkan cengkraman tangannya di buah dadaku.

Tidak lama kontolnya pun berkedut-kedut menyemburkan air maninya. Cukup banyak lendir putih kental yang muncrat di dalam mulutku hingga sampai tidak tertampung dan meleleh keluar dari mulutku. Spermanya terasa asin dan karena saking penuhnya aku pun terpaksa menelan spermanya supaya tidak tersedak. Pak Maliq mencabut penisnya saat masih menyemburkan sperma sehingga ada yang terkena ke pipi, hidung serta bibirku. Kuseka wajahku yang terkena semburan sperma saat pak Maliq mencabut penisnya barusan.

Ya selesai juga seks di kamar hotel ini sebelum kami ke bandara. Pria filipina itu pun pamitan dengan kami. Ia berterima kasih karena diberi kesempatan seks denganku. Setelah dia pergi, aku pun buru-buru mandi dan packing barang-barangku ke koper. Kukenakan tanktop krem keemasan dipadukan dengan rok mini warna hitam yang memperlihatkan paha putihku. Rambutku kukuncir ekor kuda membuat leherku yang jenjang ini terlihat jelas.

Setengah jam kemudian kami pun check out dari hotel ini dan segera berangkat ke bandara. Untungnya kami tidak sampai telat. Aku bersyukur tadi hanya pak Maliq dan 1 pria filipina itu yang mesti kulayani. Bagaimana kalau tadi ada lebih banyak lagi. Bisa-bisa kami ditinggal pesawat, hihi.

Selama di bandara ada banyak mata yang memandangku dan pak Maliq dengan tatapan nakal. Pastilah pikiran mereka itu adalah aku ini wanita open BO yang dibooking pak Maliq. Memang fisik kami yang mencolok perbedaannya dari segi ras, usia dan warna kulit ini jelas membuat pikiran orang jadi mengarah ke yang mesum. Aku cuek saja karena ini juga di Lombok dan aku memakai kacamata hitam dan masker untuk menyamarkan wajahku.

Beruntung selama perjalanan dalam pesawat menuju Jakarta itu pak Maliq tidak meminta yang macam-macam lagi. Aku merasakan cukup lelah sehingga benar-benar tidak mood jika harus ngeseks seperti saat penerbangan dari Jakarta ke Lombok. Sepertinya pak Maliq sendiri juga sudah puas bercinta denganku tadi pagi. Aku sampai ketiduran cukup lama di pesawat. Dan pak Maliq sendiri ternyata juga sempat tidur katanya.

Sekitar 2 jam kemudian kami pun sudah mendarat di bandara Soekarno Hatta. Kami pun menunggu bagasi kami. Sekitar 15 menitan kemudian barang kami pun keluar.

Aku pun pamitan dengan pak Maliq. Guruku menaiki taksi sedangkan aku dijemput supirku. Kami memang tidak mau pulang bareng karena bagaimanapun di bandara jakarta begini resiko bertemu dengan kerabat atau teman lebih besar. Bisa runyam kan kalau ada yang melihat kami berduaan begini.

Aku memang sudah menginfokan supirku untuk menjemput. Dan supirku pun sudah menunggu di bandara. Saat aku berjalan ke pintu keluar dari area dalam bandara, kulihat supirku sudah ada di sana. Ia pun segera membantu membawakan koperku ke mobil. Tidak lupa kukabari ke mamaku bahwa aku sudah tiba di jakarta. Orangtuaku sedang ke singapura seperti biasa sibuk mengurus bisnis mereka. Itu kenapa orangtuaku bahkan tidak tahu aku pergi ke Lombok bersama pak Maliq dan bukan teman-temanku seperti yang kuinfo ke mereka.

Aku pun memberitahu supirku untuk pulang ke rumah. Ya, aku mau istirahat total setelah perjalanan serta petualangan yang begitu seru dan melelahkan di Lombok. Kuingat lagi pengalaman gila saat kami berada di pulau dimana aku disetubuhi orang-orang suku yang kontolnya besar dan hitam. Uhhh, kurasakan memekku jadi berkedut membayangkan betapa nikmatnya disodok oleh penis perkasa dan panjang dari kepala suku dan orang-orangnya. Ahh gila aku koq jadi cepat sekali horny. Memekku pasti sudah mulai becek nih.

Umm, birahi ini begitu cepat naik. Hmm, apa aku tuntaskan dengan masturb sambil nonton film porno aja ya. Aku pun berpikir lebih leluasa jika di condo. Maka aku pun memberitahu supirku tidak jadi ke rumah dan berganti tujuan menuju ke condo saja. Selama perjalanan aku begitu tersiksa menahan birahi yang menggebu-gebu ini. Kugesek-gesekkan kan pahaku dan sesekali kusentuh-sentuh buah dadaku memberikan stimulasi.

Akhirnya sekitar 20 menit kemudian aku sudah tiba di condo. Aku yang memang sudah horny ini segera berjalan ke lift untuk naik ke unitku. Karena masih siang hari, kondisi condo cukup sepi. Hanya ada aku saja di lobby condo.

Saat aku yang sedang terburu-buru berjalan ke lift condo, tiba-tiba muncul pak Asep, si satpam cunihin yang pernah menikmati tubuhku di gudang condo waktu aku disetubuhi mas Udin, si OB condo. Ia tampak menatap diriku yang memang berbalut pakaian seksi ini.

“Wah wah non Selina abis dari mana nih? Hehe.”, tanya pak Asep sambil menyeringai mesum. Matanya jelalatan memandangi lekuk tubuhku terutama belahan dadaku dan pahaku yang tidak tertutup rok mini ini.

“Baru pulang pak dari jalan-jalan. Dah dulu ya pak.”, ujarku cepat.

“Eh non, ada paket non datang ni. Paketnya di pos. Yuk ikut sini.”, ujar pak Asep dan lalu berbalik badan ke arah pos security condo yang tidak jauh dari lobby.

Aku ingat memang ada memesan barang tapi setahuku harusnya belum sampai. Tapi aku pun tidak menaruh curiga dan mengikuti pak Asep. Tidak sampai 5 menit kemudian kami sudah tiba di pos security. Pak Asep pun mempersilakanku masuk karena ia bilang mau mencari dulu di tumpukan rak karena banyak paket dari penghuni condo lainnya belum diambil.

Aku mengiyakan saja dan segera masuk ke pos security ini. Kulihat ada satpam yang kumisan yang aku tidak tahu namanya. Ia juga seperti pak Asep, tampak sumringah dan mupeng menatapku yang berpakaian minim ini.

Tiba-tiba pak Asep berjalan ke pintu dan menutupnya. Lalu ia mengunci pintu pos security ini. Aku pun protes dan bertanya, “Eh kenapa dikunci pak?”.

“Oh, ya biar ga ada yang ganggu dong non. Hehe. Paketan non ini loh.”, ujar pak Asep sambil menunjuk ke arah selangkangannya dan menyeringai mesum. Deg, kulihat tonjolan besar di celana panjang kain pak Asep. Oh si satpam mesum ini memang berniat untuk menyetubuhiku disini dengan memancingku mengikutinya ke pos.

“Eits ada paket non juga loh di sini.”, ujar satpam berkumis tebal yang ikutan menunjuk selangkangannya.

Aku memang lagi horny tapi kalau ngeseks di pos security condo begini tentu saja aku risih karena resiko ketahuan sangat besar..





~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd