Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Selingkuh karena suami laki-laki biasa

Bimabet
Pemaparan global, tapi terstrukrur bagus.. intrik underground memang lebih kejam dan tidak terprediksi...
Semangat suhu...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Desember 2019

"Erika.....Mami mau bicara dengan kamu, Mami dan Papi siang ini terbang ke Hong Kong, kamu tidak perlu jemput kami, kami sudah atur semua sampai dimana kami akan menginap, besok jam 7 malam, kamu sudah harus siap untuk menuju tempat dimana kami berada".
Karena tidak ada pilihan lain, aku hanya bisa menjawab Mami "ok, semua jadwal setelah jam 6:55 akan Erika hapus, jam 7 bisa langsung ke tempat Mami".
"Mmm.....", kemudian Mami memutuskan sambungan telepon tanpa kata-kata lain.
Ku lirik jam di pergelangan tangan ku, waktu menunjukkan pukul 11:27 siang waktu Hong Kong, berarti jam 10:27 di Jakarta, what the hell......, ku putuskan untuk menghubungi sekretaris ku dan menginformasikan bahwa jangan ada acara apapun setelah jam 6 sore, harus bebas dan kemudian menghubungi Johannes bahwa jam 7 aku akan ketemu Mami, Johannes kaget dan bertanya, "Mami di Hong Kong ?, sejak kapan ?, kenapa engga ada info ?".
"Engga, belum.......hari ini Mami terbang sama Papi ke Hong Kong, hanya itu info dari Mami, kapan sampai, dimana mereka tinggal, siapa yang jemput, tidak ada info. Mami cuma bilang bahwa jam 7 malam aku sudah harus siap menuju ke tempat pertemuan".
"Baiklah......aku besok ada janji bertemu dengan investor, tapi bisa aku delegasikan ke Dieter (nama orang kepercayaan Johannes), biar dia yang entertain Alphonse besok".
"Ok, berarti kamu bisa temani aku ya ?"
"Hmm........".
Setelah membereskan rencana bertemu Mami besok, waktu terasa lambat, beberapa map yang berisi dokumen penting menunggu tanda tangan ku terasa seperti dokumen hukuman mati, dari nada suara Mami, perasaan ku mengatakan bahwa apa yang akan Mami bicarakan adalah sesuatu yang amat penting. Aku tidak berani menandatangani 1 dokumen pun dalam keadaan seperti ini, sehingga aku memutuskan untuk pergi ke kantor seorang CEO wanita kenalan ku di daerah KwunTong dan mengajaknya minum teh di LockCha Tea House yang berjarak sekitar 12 Km dari Kwun Tong dan kemudian berbelanja bersamanya untuk menghabiskan hari.
Tepat jam 7 malam keesokan harinya, Mami mengirimkan pesan agar kami bertemu di daerah Sheung Cheung Wai, jaraknya sekitar 40-an Km dari The Peak dimana kami tinggal, setelah sampai, seorang wanita berbaju qipao berwarna biru muda telah menunggu kami, umurnya ku taksir antara 24 - 28 tahun, dia terlihat sangat cantik dengan aura elegan terpancar dari dirinya, menunjukkan bahwa wanita ini memiliki latar belakang bukan dari keluarga sederhana, perbedaan yang sangat kontras dengan perumahan di derah ini yang terkesan tua dan kumuh. Wanita ini mempersilahkan aku dan Johannes untuk masuk, setelah kami berada di ruang tamu, Johannes diminta untuk tetap tinggal di ruang tamu, sedangkan aku diminta untuk mengikuti seorang wanita lain yang juga berbaju qipao tapi berwarna hitam.
Dengan kebingungan, aku menoleh ke arah Johannes, tidak biasanya keluarga ku memisahkan kami sekalipun pembicaraan itu bersifat sangat rahasia dan menyangkut bisnis keluarga, maka aku meminta persetujuan Johannes. Karena begitu banyaknya permasalahan yang akhir-akhir ini kami hadapi, melihat aku ragu, maka Johannes maju membentengi diri ku.
"Dia tidak akan pergi kemana-mana tanpa saya !", dengan tegas Johannes berkata kepada kedua wanita itu.
"Kalau begitu, silahkan kalian pulang !", sahut wanita berbaju qipao hitam dengan tegas kepada Johannes.
"Tao'er, jangan bersikap tidak sopan pada kedua tamu kita", kata seorang kakek berbaju changpao berwana abu-abu muda yang entah datang dari mana dan kapan datangnya tidak aku sadari sama sekali.
"Lǎorén !", kedua wanita tadi secara serempak berkata dan setelah itu segera menunduk sambil memberi hormat kepada si kakek tua.
"Hahahahaha........., tidak apa-apa, kamu pasti Johannes, dan kamu pasti Erika !", kata kakek tua itu kepada kami. Dengan kesal karena tidak berani membantah kakek ini, apalagi kedua wanita tersebut memanggil kakek ini dengan sebutan Lǎorén, maka aku hanya bisa membatin, masa iya gw cewek nama gw Johannes ?.
Tak selang lama, Papi muncul, raut muka Papi tampak tegang dan Papi menghampiri aku dan Johannes, tangan Papi terulur dan menyentuh bahu Johannes, dan berbisik sesuatu di telinga Johannes, cukup lama Papi berbicara dengan sangat halus sehingga tidak dapat aku dengar, aku hanya bisa melihat raut muka Johannes beberapa kali terlihat kaget dan menjawab Papi juga dengan berbisik, kemudian Johannes berbicara kepada ku, "Erika, aku pulang dulu, besok kamu tidak perlu ke kantor, pekerjaan kamu besok aku ambil alih, kamu disini saja, kamu aman disini !".
Mendengar kata-kata Johannes, aku kaget, ada apakah ini ?, kenapa semua-nya terkesan aneh dan rahasia.....kemudian aku aman disini ?, aman dari apa ?, 1001 pertanyaan muncul dibenak ku. Melihat ku yang kebingungan, si kakek tua itu hanya terkekeh-kekeh sambil mengelus janggut putihnya, tak selang lama, Johannes pulang setelah mencium kening ku, dan berkata bahwa dia mencintai ku.
Setelah sang kakek memanggil Tao'er dan kemudian ku ketahui bahwa yang berbaju qipao biru bernama Ling'er, baru mereka berdiri tegak, lalu mereka berdua mengikuti sang kakek masuk ke dalam ruang lain.
Papi kemudian mengajak ku untuk mengikuti sang kakek. Ruangan yang kami masuki seperti sebuah kamar, sang kakek terkekeh kembali melihat kami kemudian memutar pajangan berupa shishi yang berada di lemari pajangan, kemudian lantai di dekat meja pajangan bergerak dan terlihatlah tangga menuju bawah tanah, tanpa berkata apa-apa, Tao'er, Ling'er, sang kakek dan Papi beranjak dan menuruni anak tangga, mungkin merasa aku tidak beranjak mengikuti Papi, setelah 2 anak tangga dituruninya, Papi berhenti dan berbalik menatap ku.
"Erika, ikut Papi kebawah", hanya itu yang Papi katakan kemudian kembali menuruni anak tangga tanpa melihat ku lagi, mau tidak mau, aku mengikuti Papi menuruni anak tangga.
Setelah selesai menuruni anak tangga, aku sampai pada sebuah selasar yang kosong tanpa ada satu barangpun. Ku lihat Papi terus berjalan maju mengikuti lorong dan hingga di suatu titik, Papi berhenti dan berbalik menatap ku, dengan insting aku berjalan menghampiri Papi, selama berjalan menelusuri lorong, aku melihat 3 buah pintu yang menandakan adanya 3 buah ruangan tertutup dengan kunci sidik jari di bagian kiri lorong, ketika tiba di dekat Papi, aku melihat selasar lain yang sepertinya adalah ruang paling ujung dari lorong ini.
Ruangan ini diperlengkapi dengan meja berukuran besar dengan beberapa kursi yang semuanya terbuat dari kayu, Mami telah duduk di salah satu kursi dan dengan gerakan tangannya, Mami meminta aku duduk di sampingnya. Setelah aku duduk, Tao'er dan Ling'er memberi hormat kepada kakek tua dan kemudian pergi dari ruangan, sedangkan Papi dan sang kakek mengambil tempat di depan kami.
Setelah Laoren dan Papi duduk, Mami memperkenalkan, bahwa sang kakek tua bernama Tian dan beliau adalah kenalan keluarga Mami di Hong Kong dan aku bisa memanggil beliau dengan sebutan kakek Tian. Mendengar kata-kata Mami, kakek Tian hanya terkekeh sambil mengelus janggutnya kembali.
"Erika.......***mah ini sudah berdiri kurang lebih 200 tahun, dan selamat dari banyak bencana termasuk perang, seluruh ruang bawah tanah ini dilapis dengan aluminium komposit dan diperlengkapi dengan pengacak signal elektronik dengan tingkat keamanan militer, jadi kamu dan keluarga kamu aman berbicara di bawah sini, dan untuk kamu sendiri.........demi keamanan diri kamu, lebih baik kamu jangan keluar dari ruang bawah tanah ini. Kamu tidak perlu takut akan kualitas udara di sini. Semua kebutuhan kamu akan kami sediakan. Kamu bebas menggunakan salah satu dari ketiga ruangan yang kamu lalui tadi dan apabila ada yang kamu perlukan, kamu bisa memanggil Tao'er atau Ling'er, mereka adalah asisten dan juga pengawal kamu selama kamu berada di sini", kata kakek Tian kepada ku
Kemudian kakek Tian melihat kearah Mami dan Papi dan berkata bahwa tugasnya sudah selesai, jadi dia akan segera kembali ke atas, Mami dan Papi bebas menggunakan ruang bawah tanah ini selama diperlukan. Setelah itu Mami dan Papi berdiri sambil berterima kasih pada kakek Tian.

Setelah duduk kembali, Mami memulai pembicaraan kami.
"Erika.........apa yang sebenarnya terjadi antara Gilbert dan kamu ?".
"Maksud Mami ?", jawab ku.
"Mami ingin tahu keadaan hubungan kamu dan Gilbert, dan Mami ingin jawaban yang jujur".
"Sama-sama rusak, baik Gilbert maupun aku sama-sama merusak pernikahan kami".
"Erika, kalau ada perkataan Mami yang salah, tolong kamu benarkan. Gilbert sama sekali tidak pernah selingkuh, kamu lah yang berselingkuh. Gilbert mengajukan cerai dengan alasan tidak bisa berkomitmen dan menjalin hubungan dengan hanya satu orang wanita saja, karena dia menghormati Mami dan Papi. Gilbert tahu betapa besar rasa sayang Mami dan Papi kepada kamu, kamu anak perempuan kami satu-satunya, anak paling kecil dari keluarga Tan, sehingga kamu juga sangat di sayang oleh kedua kakak mu, sehingga bila sampai alasan perceraian kalian adalah karena kamu merasa tidak puas dengan Gilbert yang menurut kamu tidak mau berusaha lebih keras untuk semakin sukses, sehingga kamu memilih pria lain yang juga mampu mendominasi dan menjadikan kamu merasa sebagaimana seharusnya seorang wanita sehingga kamu selingkuh, maka kami akan merasa sedih dan kecewa. Gilbert tidak mau hal itu terjadi, sehingga dia menimpakan semua kesalahan pada dirinya, apakah benar seperti itu ?".
Mendengar perkataan Mami, aku hanya diam, tidak mengangguk tanda menyetujui ataupun menggeleng tanda menolak kata-kata Mami, aku hanya diam mematung.
"Baiklah........Mami tidak akan bertanya mengenai itu lagi, walau......pertanyaan Mami barusan akan sangat berkaitan dengan apa yang akan Mami katakan nanti".
Aku melihat kearah Papi, Papi hanya diam dan menunduk, entah kenapa, Papi terlihat menjadi lebih tua 10 tahun saat ini, Papi yang biasanya duduk tegak, kini menyender pasrah di kursi.
"Erika, Mami ingin tahu, apakah kamu ikut terlibat dengan pencarian informasi mengenai keberadaan Gilbert yang dilakukan oleh Linda ?".
Aku kembali memandang Mami dengan bingung, ya.....aku tahu kalau Linda sepertinya mencari tahu tentang Gilbert, hasilnya Linda ketakutan dan tidak ada informasi yang bisa diperoleh, kepada siapa Linda bertanya juga aku tidak tahu.
"Engga, Mami boleh percaya atau tidak, tapi Erika gak tahu apa-apa soal ini", kemudian aku menginformasikan Mami apa saja yang dikatakan oleh Linda kepada ku tanpa ada yang aku tutupi .
"Mami percaya sama kamu, karena.......kalau kamu ikut terlibat, maka tidak ada yang dapat Mami perbuat untuk membantu kamu".
"Maksud Mami ?".
"Erika, apa yang akan Mami beritahukan kepada kamu, tidak boleh keluar dari ruangan ini, ingat itu, tidak sepatah kata pun boleh keluar".
Aku hanya mengangguk tanda menyetujui, karena aku pikir, walaupun semua ini seakan-akan suatu rahasia besar, tapi......rahasia apa yang ada di keluarga kandung ku ?, rasanya semua sudah aku ketahui.
"Erika, kamu tahu bahwa Opa kamu pegawai negeri PU di Indonesia bukan ?".
"Hmm....iya.....Erika tahu".
"Sekalipun Opa kamu pegawai negeri biasa, tapi pada jamannya, Opa kamu terkenal sangat jujur, sehingga kenalan Opa di lingkungan PU sangat terbatas, Opa hanya bisa mencapai golongan IIID setelah 25 tahun bekerja, sehingga, Opa memutuskan untuk pensiun muda, tapi.......itu yang terlihat di luar, karena sebenarnya, Opa kamu memiliki jaringan koneksi yang luar biasa luas, Opa sempat di tugaskan beberapa kali ke Jepang dan Belanda, di Jepang, Opa banyak mengenal petinggi JICA dan petinggi di MLIT, saat bertugas ke Belanda, Opa banyak mengenal profesor di TU Delf, dimana profesor-profesor itu banyak yang terlibat dengan proyek pemerintah Belanda dan langsung dibawah perintah Ratu Beatrix. Oma......Oma kamu masih keturunan keraton Solo, walau koneksi Oma tidak seluas Opa, tetapi......karena Oma, Mami bisa mengenal keluarga penguasa jaman Orba, bukan hanya mengenal......tapi cukup mengenal luar dan dalam keluarga mereka, sehingga koneksi Mami juga cukup luas, hingga pada waktu Putri Diana berkunjung ke Jogja, Mami adalah salah satu dayang yang dipercaya untuk mengurus keperluannya di Jogja. Pertemanan Mami dengan Lady Diana berlanjut hingga Lady Diana dinyatakan meninggal, dari sini kamu tahu.........bahwa koneksi Mami yang diturunkan dari Opa dan Oma kamu cukup besar ?, bahkan menurut Mami......koneksi Mami lebih besar dari kamu !".
"Lalu ?, maksud Mami apa ?, kalau memang koneksi Mami sangat luas, lebih luas dan berpengaruh dari koneksi Erika, kenapa Mami tidak membantu masalah keluarga kita ?".
"Haaaaaaahhhhhh..............", setelah menghela nafas panjang, Mami menatapku tajam, bila tatapan mata bisa membunuh, saat ini aku yakin sudah ada lubang di jantung ku yang menyebabkan aku mati.
"Erika......pantas kamu membuang Gilbert dan jatuh ke pelukan Johannes, kamu......tidak.......bijaksana..........".
Mendengar perkataan Mami, aku menatap Mami dengan bingung.
"Erika.......kamu tahu bahwa sudah 4 kali nama mu masuk dalam daftar nama orang target pembunuhan ?".
"Apa !!!?".
"Kamu terlalu naif, mungkin karena kami terlalu saya pada kamu, sehingga kamu melihat dunia ini dengan begitu indah......penuh dengan impian dan harapan seperti seorang Putri di negeri dongeng".
"Kalau Erika pikir dunia ini indah, bagaimana Erika bisa menyelesaikan ribuan kontrak selama ini, semua teknik intimidasi, hingga menyusun orkestra pemerasan dibelakang layar, kalau ini yang Mami bilang naif, lalu bagaimana yang bijaksana ?".
"Hahahahahaha.......kamu pikir ini semua karena kemampuan kamu sendiri ?, sehebat itu kah kamu menilai diri kamu Erika, wow......luar biasa......hahahahahaha".
"Mami.........!!!", aku kesal........jengkel.....marah......ini pertama kalinya aku merasa dipermalukan oleh keluarga ku sendiri, dan kalau wanita yang merendahkan ku saat ini bukan orang tua ku sendiri, besok jangan berharap dia bisa melihat matahari terbit.
"Erika, kasus lahan gambut di Riau, kasus impor bawang merah, kasus pengambil alihan lahan aborigin, sengketa lahan di pulau sepinggan, dan masih banyak lagi, kalau bukan karena bantuan kakak-kakak kamu dan koneksi Mami dan Papi, kamu pikir itu semua karena kamu mampu menyelesaikannya sendiri ?, karena kami sangat menyayangi kamu, kami melakukan semuanya di belakang layar, ini kami lakukan untuk membuat kamu semakin percaya diri dalam berbisnis, tapi.....mungkin ini yang menyebabkan kamu menjadi sombong, ini salah kami.........kami terlalu over protective kepada kamu, sehingga kamu menjadi tinggi hati dan besar kepala, mungkin benar kata Gilbert, kegagalanlah yang justru yang akan membuat kamu menjadi semakin kuat dan mawas diri.........ini salah kami, maaf kan Mami sayang...maafkan Mami".
Ku lihat mata Mami berkaca-kaca......dan ada lelehan air mata di pipi Mami......oh my god......apa yang telah aku lakukan ?
"Erika........maafkan Papi.........maafkan juga kedua kakak kamu", Papi menyahut omongan Mami kepada ku.
"Erika, Mami bukan tidak mau membantu permasalahan keluarga Lie, bagaimana pun juga, keluarga Lie adalah akar dari keluarga Papi kamu, tapi.......kamu tahu sayang........tangan Mami, Papi dan kedua kakak kamu terikat dalam hal ini, sudah lebih dari cukup masalah yang harus kami selesaikan di piring kami masing-masing, kemudian dengan adanya tambahan agar nama kamu bisa hilang dari daftar target pembunuhan, coba kamu katakan, apa yang dapat kami perbuat bagi keluarga yang telah meracuni pikiran kamu ?, bahwa kamu sangat berbakat, talenta kamu ada di bisnis, kamu adalah orang yang pintar dan cakap dalam mengurus keluarga Lie, kamu adalah salah satu pewaris kerajaan bisnis Lie ?", lanjut Mami.
"Jadi.......ini semua karena Erika ?, kejatuhan keluarga Lie karena Erika ?".
"Bukan, bukan seperti itu sayang......, kejatuhan keluarga Lie karena mereka terlalu besar, sehingga pergantian tampuk kekuasaan keluarga menyebabkan perang saudara.......keluarga Lie hancur karena ulah mereka sendiri, dan kamu..........kamu berada di tengah-tengah perang itu, kamu adalah kambing hitam yang sudah di setting oleh tetua keluarga Lie", jawab Papi kepada ku.
"Apa !?", tanya ku tak percaya.
"Erika........kamu sendiri tahu dan paham, bahwa kamu adalah bargaining chip bagi keluarga Lie, dan kamu memerankan peran kamu dengan amat sangat baik, terlalu baik bahkan, tetapi......kamu tidak menyadari bahwa bukannya kehormatan dan tahta yang akan kamu dapat, tetapi peti mati. Saat ini satu kaki kamu sudah masuk ke dalam jurang, dan satu kaki lagi berada di tepi jurang, sedikit angin menerpa kamu, sudah pasti akan membawa kamu bertemu dengan Hades. Mami tidak ingin ini sampai terjadi, maka seluruh perhatian dan pikiran Mami saat ini hanya tertuju kepada kamu. Mami meminta bantuan ke hampir semua koneksi yang Mami punya, Papi juga sama, dan ternyata, koneksi Mami lebih efektif dan cepat untuk mengetahuinya. Ketika Mami meminta bantuan ke Sarah Ferguson, 4 jam kemudian Mami sudah mendapatkan hasil dari SIS, awalnya hal ini disebabkan karena Linda, teman baik kamu, ingin menghancurkan pernikahan Gilbert dengan Sakura, maka Linda menghubungi mercenary yang biasa dia pergunakan untuk melakukan dirty works bagi Linda".
Mami kemudian mengambil dokumen dari dalam tas dan menyerahkannya pada ku di atas meja, dengan tidak sabar, aku buka dokumen dengan lambang SIS di pojok kiri atas.
"Akan tetapi, dengan bantuan hacker dan jaringan yang dia miliki, dia tidak bisa menemukan Gilbert. Karena orang ini bekas anggota SIS, maka dia meminta bantuan kolega-nya yang masih aktif bertugas di SIS, yang pada akhirnya......karena jaringan intelijen SIS juga tidak dapat menemukan informasi mengenai Gilbert baik di Jepang maupun Indonesia, maka saat laporan ini disusun, status Gilbert naik dari hanya bantuan kepada kolega menjadi status orang yang perlu diselidiki demi keamanan Inggris, dan saat itu status Gilbert adalah "Ghost Person". Dengan status "Ghost Person", maka SIS pada akhirnya meminta bantuan CIA karena Amerika memiliki base station di Okinawa. Setelah CIA turut dalam pencarian diri Gilbert, CIA juga tidak bisa mendapatkan informasi, tidak ada catatan bahwa pernikahan pernah di langsungkan, bahkan catatan bahwa Gilbert pernah memasuki Jepang juga tidak ada, ini yang menyebabkan Gilbert masuk dalam daftar Black Notice Interpol".
"Kamu bisa lihat, bahwa nomor induk mahasiswa Gilbert di Dikti juga tidak ada, seakan-akan Gilbert tidak pernah kuliah di Indonesia, tidak ada catatan bahwa pasport pernah di terbitkan oleh Kemenlu Indonesia, tidak ada catatan bahwa Glen dan Vanessa pernah lahir di Indonesia", terang Mami ketika aku sedang melihat laporan SIS tentang Gilbert di Indonesia.
"Tapi ada yang aneh dan menarik, besoknya Sarah menelpon Mami, dan mengatakan dengan tegas agar Mami melupakan pencarian tentang Gilbert, lupakan bahwa nama itu pernah ada, ini perintah langsung dari Ratu Elisabeth II dan Pengeran Charles, setelah itu, sepertinya secara terstruktur, sistematis dan masif, semua dinas intelijen di dunia menarik dan menghancurkan data yang mereka peroleh tentang Gilbert. Amerika juga menarik semua pencarian tentang Gilbert dari database semua dinas intelijen militer dan sipil atas perintah Donald Trump. Apa yang kamu pegang saat ini, adalah satu-satunya copy dari gabungan laporan intelijen yang ada di dunia tentang Gilbert", lanjut Mami.
"Tidak ada yang tahu, kapan data Gilbert tiba-tiba lenyap di Indonesia, mulai dari Dinas Kependudukan yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri, hingga data pasport di Kementerian Luar Negeri, semua lenyap, bahkan data di Kepolisian yang menerbitkan SIM untuk Gilbert juga tidak ada", kata Papi menimpali Mami.
"Seperti kamu lihat pada dokumen itu, laporan ini diterbitkan 3 minggu yang lalu, sepertinya hampir bersamaan dengan waktu dimana Linda mendapatkan peringatan agar tidak lagi mencari tahu tentang Gilbert. Tapi.........beberapa koneksi Mami di dunia hitam, masih melanjutkan, dan ada beberapa informasi yang bisa diperoleh, walau bukan tentang Gilbert, tapi secara tidak langsung menyangkut Gilbert".
"Satu......Glen diangkat anak oleh Putri Kerajaan Denmark dan atas perintah Ratu Margrethe II, Glen memiliki 6 orang bodyguard, 5 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, 5 orang laki-laki diambil dari Jaegerkorpset dan yang perempuan sepertinya dari militer Denmark, ke enam orang ini kemudian dilatih lagi oleh pasukan bayangan keluarga Meng di ZhangJiaJie, selain mendapatkan pengetahuan tentang akupuntur dan cara menggunakan jarum akupuntur untuk membunuh, ilmu bela diri dan pengetahuan tentang racun, juga menghilangkan keberadaan diri mereka sehingga kehadiran mereka tidak dirasakan dan disadari oleh siapapun".
"Kedua, Vanessa. Vanessa beberapa kali terlihat di kantor pusat Samsung, Korea. Dari informasi yang beredar, Venessa cukup dekat dengan anak salah seorang pendiri Samsung yang memiliki koneksi ke jaringan tingkat tinggi pemerintahan dan militer di Korea Selatan".
"Ketiga.......kalau kamu mengira istri Gilbert saat ini.......Sakura.......adalah wanita biasa, maka kamu salah besar. Dia merupakan keturunan langsung murni dari klan Sumitomo. Seperti kamu ketahui, dulunya Sumitomo merupakan klan dunia underground di Jepang, dari 4 klan underground terbesar di Jepang, hanya Sumitomo lah yang bisa tetap eksis hingga saat ini, sehingga kamu bisa membayangkan, betapa kuat dan besarnya jaringan koneksi dan pengaruh mereka di seluruh dunia".
"Keluarga Meng, adalah klan yang sangat berpengaruh di Tiongkok, kita harus melihat kebelakang, dimana keluarga ini merupakan keluarga yang sangat berpengaruh baik di militer maupun di dalam lingkungan kerajaan Dinasti Ming, saat kejatuhan Dinasti Ming, klan Meng dianggap sebagai unsur yang sangat berbahaya oleh klan Zhu, sehingga seluruh klan Meng dicari dan dibunuh, seluruh harta mereka diambil alih oleh kerajaan yang baru, tetapi........sebuah klan yang besar pasti sudah memiliki langkah antisipasi, maka klan Meng hingga saat ini tetap ada, dan kekuatan klan ini berada di balik layar militer dan pemerintahan Tiongkok. Konon mereka sangat ahli dalam ilmu beladiri, racun, kedokteran timur dan strategi militer dan bisnis. Walaupun keberadaan keluarga Meng dianggap sebagai isapan jempol dan cerita fiktif pengantar tidur, kita bisa merasakan sendiri kalau keluarga ini memang ada, kejatuhan bisnis keluarga Lie yang dalam hitungan minggu membuktikannya".
"Inilah pokok poin keempat, Mei 2018, sewaktu terjadi banjir di Wales, salah seorang tetua yang sangat berpengaruh di keluarga Meng terjebak banjir dan hampir mati, saat itu Gilbert adalah relawan yang membantu warga Wales yang terkena dampak banjir. Berdasarkan cerita, saat itulah keluarga Meng merasa berhutang budi pada Gilbert dan menjadi backing Gilbert".
"Kelima, Rothschild. Seperti kamu ketahui, Rothschild bukanlah nama orang, melainkan nama keluarga, mereka memulainya dari dunia perbankan di Jerman dan penelusuran jejak keluarga mereka bisa dimulai sejak tahun 1700-an, untuk keturunan yang dianggap mampu melakukan bisnis, mereka dipercaya untuk dapat duduk dalam jajaran pengurus bisnis, sedangkan yang hanya tahu bersenang-senang, mereka hanya diberikan uang per bulan untuk tetap bisa bergaya hidup mewah tetapi sama sekali tidak diperbolehkan turut campur dalam bisnis, sedangkan untuk keturunan yang ahli dalam strategi, mereka dipercaya untuk berada di balik layar dan menjadi dalang dari dunia politik di seluruh dunia. Tidak jelas kapan Gilbert mendapat backing dari keluarga ini, tapi dari info yang beredar, Gilbert sangat dekat dengan Benjamin de Rothschild dan juga salah seorang tetua keluarga Rothschild".
"Sepertinya, informasi yang Mami peroleh sama seperti yang diperoleh Linda, mungkin ada beberapa informasi lain yang Mami peroleh, tetapi menurut Mami itu tidak terlalu signifikan, tapi......ada satu informasi penting yang Mami peroleh selain yang sudah Mami jelaskan, yaitu.........dunia keuangan akan sangat bergantung pada mood Gilbert, naik atau turunnya harga pasar saham dunia akan bergantung pada mood Gilbert, sebagai contoh paling gampang bitcoin dan ethereum".
"Lalu apa hubungannya semua itu dengan Erika, dan siapa yang menginginkan Erika mati ?", tanya ku pada Mami.
"Berdasarkan informasi yang Mami peroleh dari Sarah, yang menginginkan kamu mati adalah salah satu anak dari selir Cho Hong-jai, dan ini berhubungan erat dengan Samsung, 3 hari yang lalu, nama kamu kembali muncul, ini adalah keempat kalinya nama mu muncul dalam daftar, dan keempat kalinya keluarga kerajaan Inggris meminta bantuan keluarga kerajaan Denmark untuk turut campur dalam daftar dunia hitam atas permohonan Mami. Karena Glen adalah satu-satunya orang yang bisa membuat Vanessa mundur, tetapi Vanessa kali ini tampaknya bersikeras agar kamu mati, sehingga nama kamu belum juga hilang dari daftar target pembunuhan, dan tampaknya........beberapa orang pembunuh bayangan keluarga Meng kali ini juga turut campur tangan, dan saat ini, 4 orang yang dicurigai sebagai pembunuh bayangan keluarga Meng sudah berada di Hong Kong".
"Jadi intinya........Vanessa yang menginginkan Erika mati !?", tanya ku pada Mami.
"Mungkin.......karena........tidak ada yang tahu pasti Erika.........pemberi order selalu anonim, sehingga tidak pernah ada kepastian, Sarah mendapatkan informasi ini dari SIS, dan kebenaran bahwa salah satu pewaris Samsung menginginkan kamu mati belum dapat dipastikan kebenarannya, karena kerajaan Inggris memilih tidak ikut campur. Hal ini merupakan deduksi, dari permintaan pertama hingga ketiga, jadi......ada kemungkinan yang keempat juga sama".
"Selama Erika menikah dengan Gilbert, sangat jarang Erika bertemu Vanessa, bisa dengan hitungan jari dan waktu bertemu pun sangat terbatas, kenapa dia ingin Erika mati ?", tanya ku pada Mami.
"Kamu lupa......apa yang kamu lakukan pada Gilbert ?, dimana Gilbert melihat kamu selingkuh diatas ranjang dimana kalian berdua tidur ?, selama Mami melihat Vanessa, Vanessa sangat dekat dan sayang pada Gilbert, mungkin inilah yang menyebabkan Vanessa menginginkan kamu mati, walaupun sekali lagi kesimpulan ini adalah kesimpulan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, tetapi kesimpulan ini adalah hasil dari profiller SIS dan juga aliran dana tidak jelas di Panama".
"Apakah ini menjelaskan, kenapa Papi dan Mami tidak membantu keluarga Lie ?, apa yang ada di piring kami, sudah melebihi dari apa yang dapat kami makan Erika, Papi harap kamu mengerti".
Aku hanya dapat menghela nafas panjang.........dan merasa lelah.......rasanya seluruh tubuh ku tidak lagi bertulang, aku hanya ingin bersandar pada sandaran kursi yang sama sekali tidak enak karena keras.
"Lalu.......ini rumah siapa ?", tanya ku pada Papi.
"Ini adalah safe house milik keluarga teman Mami, klan Cheng, walaupun tidak berani secara terang-terangan menikung keluarga Meng, tapi klan Cheng adalah salah satu dari 4 klan terbesar yang diakui di Tiongkok, Tao'er dan Ling'er merupakan bodyguard keluarga Cheng yang dipinjamkan kepada kamu selama kamu di sini, karena......hanya mereka berdualah yang tidak terdaftar di keluarga Cheng, sehingga bila sampai ada kejadian luar biasa, maka keluarga Cheng tidak akan masuk daftar hitam keluarga Meng", jawab Papi.
"Tapi Erika........kenapa kamu harus tetap berada di bawah, karena..........menurut Lǎorén Tian, 6 orang Tao'er ditambah 6 orang Ling'er belum tentu dapat mengalahkan 1 orang pembunuh bayangan keluarga Meng, jadi..........walaupun Tao'er dan Ling'er sekelas dengan mercenary kualifikasi A+, mereka berdua sudah pasrah, bahwa dengan menjaga kamu adalah mati, karena itu Erika, tetaplah di bawah, jangan kamu naik ke atas, apapun yang terjadi", lanjut Papi kepada ku.
"Erika, keluarga Meng adalah keluarga yang sangat berbahaya............sebagai contoh di tahun 2014, karena salah satu mata-mata keluarga Meng membandel, pasukan bayangan keluarga Meng tidak segan untuk membunuh 298 orang demi kematian 1 orang dengan meledakkan pesawat penumpang sipil di udara, memastikan tidak ada penumpang yang selamat, rudal darat ke udara dipergunakan untuk meledakkan pesawat tersebut", ujar Mami menimpali perkataan Papi.
"Jadi.....untuk saat ini, demi keamanan kamu, kamu tidak bisa bersama dengan Johannes, kamu tidak bisa menghubungi dunia luar, kamu memang seakan-akan terpenjara di bawah sini, tapi.......paling tidak kamu aman, jadi kami bisa memutar otak untuk menghilangkan nama mu dari daftar".
"Baiklah........Erika ngerti Ma....Pa.....", sahut ku.

November 2020

Sudah hampir satu tahun sejak aku mengalami terpenjara di bawah tanah demi keselamatan nyawa ku. 10 hari...ya.......saat itu aku terpenjara selama 10 hari di bawah tanah, dan......dalam 10 hari itu, banyak sekali yang berubah. Saat aku kembali ke permukaan, aku baru tahu, bahwa keluarga besar Johannes memutuskan hubungan darah dengannya, hidupnya berubah 180 derajat, dari anak seorang bangsawan Jerman menjadi seorang laki-laki biasa, saat itu perusahaannya sedang diambang kehancuran dan tidak ada seorang pun yang bisa membantunya, aku hanya bisa menyemangati Johannes. Mukanya yang 10 hari lalu kulihat masih tampan, dalam 10 hari terlihat tidak terurus dan kucel, jenggot yang tidak tercukur, jas armani yang kusut, celana panjang jeans yang kotor akibat debu rokok, penampilan Johannes benar-benar membuat ku sedih, hanya dalam 10 hari, pria yang kucintai.....orang yang ku pikir dapat menjadi gunung batu tempat aku berlindung, hilang sirna, yang terlihat hanya sesosok pria paruh baya yang kalah dalam pertempuran dan lemah........tempat ku berlindung sedang berlindung di bahu ku. Papi dan Mami memutuskan agar Johannes segera meninggalkan Hong Kong dan bersama ku kembali ke Jakarta, untuk kemudian kami tinggal di Solo, stay low untuk 2 sampai 3 tahun kedepan.
Lalu......bagaimana aku bisa keluar dari penjara bawah tanah yang menyelamatkan ku ?, hanya Tuhan dan Mami yang tahu, karena menurut kedua kakak ku, Papi sudah tidak bisa berbuat apa-apa, hanya koneksi dan jaringan Mami yang bisa membantu ku, saat aku tanya ke Mami bagaimana caranya membantu ku, Mami hanya tersenyum, dan berkata bahwa aku adalah anaknya, tidak ada yang tidak dapat dilakukan oleh orang tua demi anaknya, perusahaan Papi di Singapura adalah satu-satunya perusahaan yang tidak tersentuh masalah di keluarga utama maupun keluarga samping keluarga Lie. Perusahaan yang diurus kakak ku di Australia harus ditutup, perusahaan kecil yang aku buat di Indonesia pun terkena dampak, yang membuat kakak ku memutuskan untuk menutup perusahaan.
Di Solo, Papi membelikan aku ruko 3 lantai di dekat stasiun Solo Balapan, aku dan Johannes membuka usaha di lantai 1, sedangkan lantai 2 kami pergunakan untuk gudang, sedangkan lantai 3 adalah letak dimana kami tinggal.
Bagaimana dengan keluarga Lie ?, yang aku tahu di bulan November 2020 ini, keluarga Lie terpecah-pecah, perusahaan yang tadinya besar dan bermarkas di ShenZhen, sekarang terpecah menjadi perusahaan-perusahaan kecil dengan aset yang pas-pasan, dan tidak ada satupun yang bermarkas di ShenZhen, semuanya berada di kota lain di Tiongkok, bahkan ada yang pindah ke Thailand, Filipina dan Vietnam. Berdasarkan penuturan salah seorang keluarga samping Lie, aku dipersiapkan menjadi kambing hitam dengan mempergunakan metode pemrograman neurolinguistik, dan bila berhasil, maka Papi, Mami dan kedua kakak ku sudah dapat dipastikan mati, sedangkan aku........sebagai kambing hitam........maka akan meringkuk di penjara Tiongkok paling tidak selama 20 tahunan. Menurut Papi, di hari ketiga aku di bawah tanah, tiba-tiba ada intervensi atas dugaan kejahatan yang aku lakukan dari 2 klan besar di Tiongkok, yaitu klan Chiang dan Soong, sehingga pihak kepolisian dan pemerintah daerah ShenZhen menghentikan semua pemeriksaan dan berita tentang aku, termasuk membungkam media massa.
Linda.....yang terjadi pada Linda adalah...........hilang. Tidak ada yang tahu keberadaannya, menurut keluarganya, terakhir Linda diketahui berada di Washington, karena ada urusan bisnis dengan keluarga Morgan, salah satu keluarga berpengaruh di Amerika, tapi........setelah kembali ke Hotel, CCTV Hotel tidak pernah menangkap kapan Linda keluar Hotel, kamar yang seharusnya Linda tempati bersih, seperti tidak pernah ditempati, tidak ditemukan sidik jari Linda maupun orang lain di kamar itu, kecuali sidik jari pegawai hotel yang bertugas membersihkan kamar pagi itu. Menurut Mami, kecuali aku mau membuat masalah baru, sebaiknya aku tidak mencari tahu apa yang terjadi pada Linda, karena ada kemungkinan, keberadaan Linda berhubungan dengan keluarga Rockefeller.

Lalu apa yang aku lakukan di Jepang saat ini, karena satu dan lain hal yang tidak dapat aku hindari, aku membantu kakak ku dalam meng-goal-kan sebuah bisnis dengan sebuah perusahaan metalurgi di Jepang, dan mencoba mencari Gilbert walau tidak secara khusus, untuk meminta maaf, secara tulus.....aku ingin memohon maaf padanya.
Mantabbb hu ceritanya... sungguh sangat ter konspirasi sekali... lanjut hu... :beer::beer:
 
Kisah yg keren....lanjut terus hu.....tetap semangat yaaa
 
Kisah yg penuh teka-teki ......... sangat bagus sekali ........ayo terusin Gan..... update dong.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sebenarnya ini adalah cerita yang mau ane cerita-in di thread sebelumnya, tapi karena setelah mengenal cewek ini dan memahami duduk permasalahannya, cerita pertama tidak akan nyambung dengan apa inti cerita cewek itu.....so......ane beraniin diri buat cerita ini. Semua nama orang di cerita ini adalah nama samaran/alias dan bukan nama sebenarnya, demi keamanan diri ane sendiri.

Main Story:

“Hei, masuk…..jangan bengong aja”, ku buka pintu sambil menunduk dan menghela nafas panjang, oke........ ini adalah kali terakhir aku kecewa dengan semua ini, anggap saja pernikahan ini sama seperti semua bisnis yang sudah ribuan kali aku lakukan, you win some you lose some, masih banyak peluang bisnis yang lain. Ku tegakkan kepala dengan resolusi yang baru, membuat ku dapat tersenyum dan masuk ke dalam mobil.
“Udah gw bilang, lebih baik loe engga dateng ke pernikahan bajingan itu, liat loe sekarang, ini bukan Erika yang gw kenal !”, dengan ketus Linda membuka percakapan sambil menjalankan mobilnya untuk kembali ke hotel dimana kami tinggal.
“Don’t worry, gw udah lepasin semuanya, seperti biasa, anggap ini bisnis yang gagal, masih banyak peluang bisnis lain yang bisa gw ambil. cowok bukan dia aja”. Sambil menjawab Linda, ku raih handphone di dalam tas ku, kemudian mulai melihat daftar kontak untuk mencari teman cowok yang bisa aku ajak hangout malam ini. Yes, ku putuskan untuk menghubungi Johannes, seorang pria tampan, dengan kepribadian yang menawan, senyumnya mampu meluluhkan diri ku untuk jatuh kepelukannya, dan suara serta kata-kata manisnya mampu membuat ku meleleh dan menyetujui semua permintaannya di ranjang, dia pulalah yang mengambil keperawanan kedua ku dalam perjalanan bisnis ke Kuala Lumpur 4 tahun lalu.
Perkenalkan, nama ku Erika Tan, WNI keturunan Tiongkok, walau usia ku sudah 39 tahun dan tidak bisa dibilang muda lagi, tapi aku bangga dengan penampilan ku, wajah khas oriental yang berpadu dengan wajah jawa, kulit yang putih bersih nyaris tanpa cela, rambut lurus dengan warna hitam mengkilat yang serasi dengan warna kulit ku, membuat banyak cowok membayangkan bagaimana aku tanpa sehelai benangpun, bibir tipis berwarna merah muda yang nyaris tidak pernah tersentuh lipstik karena aku lebih menyukai lip gloss membuat banyak pria ingin merasakan bisa mencium ku, dengan tinggi 170 cm dan berat 55 Kg, tubuhku bagaikan jam pasir yang sangat menggoda kaum Adam, payudara berukuran 34 D dan bentuk pantat yang menonjol, membuat pria gemas ingin meremasnya. Operasi plastik, sorry......aku engga pernah melakukannya, semuanya asli karunia Tuhan kepada ku, dan aku bangga dan tahu bagaimana cara menonjolkan semua kelebihan tubuh ku untuk bisa mencapai apa yang aku inginkan.
Sebagai salah satu lulusan terbaik dengan nilai magna cum laude dari salah satu universitas Katolik ternama di Indonesia, memampukan ku untuk mendapatkan beasiswa ke Amerika. Disana aku melanjutkan kuliah ku di Stanford University, sehingga membuat ku dapat menjadi teman bicara banyak pria mulai dari situasi bisnis hingga sepakbola. Karena Papa asli dari Tiongkok, maka sejak kecil aku diwajibkan untuk menjadi wanita dengan banyak talenta, cukup banyak les yang aku ikuti, sebut saja piano, balet dan mengapresiasi benda-benda antik, saat berlibur di Amerika atau Beijing dimana keluarga ku tinggal, aku diajar berkuda, menembak dan panahan. Pistol favorit ku Beretta 92G 9mm yang dimodifikasi oleh sepupu ku di Amerika sebagai alat pertahanan diri ketika berjalan-jalan disana, ketika berada di shooting range, nilai ku berkisar antara 92 - 98, cukup lah sebagai seorang wanita, tidak perlu hingga 100 seperti atlet menembak. Keluarga ku adalah "side family" dari keluarga Lie di Tiongkok, aku diajar untuk bisa membela diri sendiri sejak umur 6 tahun dan aku diberikan seorang guru bela diri semacam kung fu yang di "import" ke Indonesia khusus buat ku hingga aku berusia 16 tahun.
Bisnis Papa sebenarnya di Singapura, sebagai perpanjangan tangan keluarganya di Tiongkok, tapi kata Mama, semenjak mereka menikah, Papa memutuskan untuk tinggal di Indonesia, karena Mama bersikeras merawat Opa sendiri sebagai bakti anak, Opa ku menderita Alzheimer, sebenarnya bisa saja Opa dirawat di Jerman, banyak teman Papa yang menawarkan sanatorium bagus diberbagai belahan dunia, tetapi karena sekali lagi Mama ingin merawat Opa dan Oma tidak mau pergi dari Jakarta, maka kami tinggal di sebuah kawasan super elit dibagian barat Jakarta, walau tidak pernah ikut kena banjir, tapi selalu dibilang kawasan kamilah penyebab banjir di Jakarta.
Aku mengenal mantan suami ku karena tidak sengaja diumur 30 tahun. Saat sedang berkendara di depan istana bogor, secara tidak sengaja mobil ku menabrak mobilnya, walau hanya menyebabkan sedikit cat pada bagian bumper belakang mobilnya pecah, tapi aku merasa tidak enak, dan bermaksud ingin mengganti kerugian, tapi ketika melihat kerusakan di mobilnya, dia hanya menggeleng dan bilang tidak apa-apa, lagi pula dia harus buru-buru bertemu dengan keluarganya, sehingga pertemuan awal kami hanya sekilas, tapi sangat berkesan untuk ku. Kata-kata pertamanya saat turun dari mobil dan menemuiku adalah "Ibu engga apa-apa ?, ada yang luka ?", aku bener-bener kaget, karena selama aku mengendarai mobil di Indonesia, kalau aku menabrak atau ditabrak kendaraan lain (entah itu sepeda sampai truk), yang selalu aku dengar adalah kata-kata caci maki dan sumpah serapah serta ancaman dan nilai ganti rugi dengan nominal selangit yang tidak pernah sebanding dengan nilai kerusakan di kendaraannya.
Pertemuan kedua dengannya masih di hari yang sama, hanya berselang beberapa jam, saat aku sedang makan malam di sebuah restoran bersama anak rekan bisnis Papa. Aku melihat cowok itu menggendong seorang anak perempuan berumur 6 tahun dan tangan kirinya menggenggam tangan seorang anak laki-laki berumur 8 tahun. Meja dimana mereka makan bersebelahan dengan tempat ku, walau dia melihatku, dia sama sekali tidak menyapa atau menganggukkan kepala, tanda paling tidak dia pernah bertemu dengan ku, dan ini membuat ku kesal, ini adalah pertama kalinya seorang cowok dingin ketika bertemu dengan ku.
Dari pembicaraan yang aku dengar, keluarganya meminta agar dia segera mencari pengganti istrinya, dan entah kenapa, aku merasa tergelitik untuk mengenal cowok ini lebih jauh, sehingga iseng aku minta salah seorang teman ku untuk mencari tahu siapa dia.
Singkat cerita, aku menikah dengan duda dengan 2 anak bernama Gilbert di tahun 2013, 2 tahun setelah pertemuan pertama kami, dan mantan suami ku lah orang yang pertama kali menjebol keperawanan ku di malam pertama kami.
Selama 4 tahun pernikahan kami, dia adalah seorang pria yang luar biasa sabar, dan penuh cinta kasih bagi keluarga dan teman-temanya.
Hanya saja.....sayangnya....sebagai seorang laki-laki dan kepala keluarga, menurut ku dia tidak memiliki keinginan untuk menjadi lebih dari apa yang dia raih saat itu.
Sebelum menikah dengan ku, dia bekerja sebagai seorang marketing sebuah perusahaan asuransi dan dia tidak pernah mencapai targetnya, apa yang dia raih hanya "pas", pas untuk tidak dipecat oleh perusahaan, alasannya adalah karena dia single parent dengan 2 orang anak, dan dia lebih memilih untuk bersama dengan anak-anaknya ketimbang mencari prospek baru yang memakan waktu dan biaya.
Berbeda dengan ku, pendidikan dan kerja keras ku membuahkan hasil, walau jarang ada di rumah, keberhasilan ku dalam membawa ratusan kontrak kerja membuat perusahaan Papa semakin maju, dan menjadikan ku sebagai salah satu kandidat penerus kerajaan bisnis keluarga utama di Tiongkok, dimana normalnya, orang dari "side family" tidak akan pernah bisa masuk dalam jajaran petinggi bisnis keluarga utama.
Ini lah menjadi kejatuhan ku, ketika aku dibutakan oleh pencapaian ku, relasi bisnis dan tanggung jawab yang semakin luas dan besar, menjadi awal keangkuhan ku, apalagi keluarga utama menganggap bahwa suami ku saat itu bukanlah suami yang terbaik, mulailah pelan-pelan aku diperkenalkan dengan banyak pria dari kalangan bisnis di Tiongkok, Asia hingga Eropa, hal ini mereka lakukan agar aku bisa membantu akar bisnis keluarga dan menjadi "bargaining chip" bagi keluarga utama.
Pelan-pelan aku mulai terpikat pada seorang pria, tubuhnya yang atletis dan perawakan khas campuran Tiongkok dengan Jerman, pengetahuannya tentang bisnis yang luas dan beberapa kali membantu ku untuk mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan besar di Korea dan Amerika, akhirnya meluluhkan ku.

Ooohhhh.......gila.....enak banget......aku merasa seperti sebuah layang-layang, terbang tak tentu arah, Johannes lah yang saat ini menerbangkan ku, dia sangat telaten dalam merangsang birahi ku, walau suami ku juga selalu membuat ku orgasme, tapi bersama dengan Johannes semuanya terasa berbeda, aku merasa diingini, merasa dimiliki, diatas ranjang aku adalah alat untuk memuaskan birahinya, dia tahu apa yang dia inginkan dari wanitanya dan tidak perduli apakah si wanita siap atau tidak, mau atau tidak, khas seorang pria alfa, dominan, berbeda sekali dengan suami ku, yang selalu melakukannya dengan lembut, memperlakukan aku seperti seorang ratu atau barang pecah belah yang mudah rapuh dan hancur.
3 jam sebelumnya, aku berada di sebuah kedai kopi yang berada di dalam menara kembar petronas, Kuala Lumpur. Canda-tawa kami bercampur dengan kebahagiaan antara aku dan Johannes, ya.....hari ini kami jadian, hari ini aku resmi berselingkuh, hari ini aku resmi menjadi kekasih Johannes dan hari ini sebagai tanda cinta ku, aku memutuskan untuk memberikan keperawananku yang kedua, ya...lubang anal ku untuk Johannes.
Johannes telah membooking sebuah kamar presidental suite di InterContinental Hotel bagi kami.
"Kamu siap, atau kita conventional saja ?", tanya Johannes.
"Jangan........aku mau kamu, aku sayang kamu, please........ambil keperawanan ku yang kedua, buat aku menjadi milik kamu seutuhnya dan kamu bebas menggunakan semua lubang ditubuhku", ujar ku.
"Oke......kamu milik aku, dan aku akan menjadikan kamu milik aku, tapi......karena ini pertama kalinya buat kamu, ini akan sakit...jadi aku akan pelan-pelan".
Dengan perlahan, Johannes merangsang miss V dan klitoris ku, kemudian dia mengambil sex toys dan memasukkannya ke dalam miss V.
Oohhhh......My.......Gooooooooood..........ini luar biasa.......apalagi entah kapan, Johannes mengambil KY Jelly dan mulai mengoleskannya di lubang anal ku, sebuah rasa yang tidak bisa aku katakan, real guilty pleasure, salah tapi enak, kalau pun pada akhirnya semua tidak berjalan dengan baik dengan Johannes, toh masih ada "ban serep" di rumah, yang selalu setia menunggu dengan tangan terbuka.

"Rilex Erika, buktikan kamu milik aku !"
"Oh......ini luar biasa....aaaaahhhhhh......kapan kamu beli KY ?"
"Tadi aku minta sekretaris ku untuk membelinya, khusus untuk kamu !"
"Oaahhhhhh........lakukan apa mau kamu"
Perlahan...satu demi satu, anal beads mulai masuk dan dikeluarkan oleh Johannes, dan aku dengan posisi doggy style saat ini, aku bisa merasakan lelehan cairan miss V mengalir di paha dalam ku.
Saat aku akan mencapai orgasme pertama ku akibat permainannya, Johannes tiba-tiba mencabut dildo getar dari miss V dan menyudahi permainan tangannya di lubang anal ku seketika, tak dapat ku lukiskan bagaimana perasaan ku saat itu, dia membuktikan bahwa aku milik dia, orgasme ku adalah hadiahnya, orgasme ku bergantung kapan dia ingin aku orgasme, bukan karena aku menginginkannya.
"Please..........buat aku orgasme John"
Perlahan tangannya kembali memainkan puting payudara ku, menaikkan kembali gairah birahi yang baru saja dia hempas kan, Johannes sangat lihai dalam memainkan tubuh dan psikologis wanita, di depan Johannes, aku bukanlah seorang wanita karir yang sukses, tapi tidak ubahnya seorang pelacur 2 dollar di pinggiran jalan daerah kumuh Amerika.
Johannes hanya tersenyum manis, benar-benar the devil smile, membuatku tambah bertekuk lutut di hadapannya, perlahan dia mencium tengkuk.....punggung sambil tangannya tetap sigap memainkan puting ku, membuat ku bergoyang tak menentu arah. Pusing bukan kepalang.....tapi birahi tinggi......kalau ada yang pernah bermain "orgasm denial" akan tahu rasanya, pasangannya akan menjerit dan memohon-mohon untuk disetubuhi dan berjanji untuk mengambil bintang di langit hanya demi sebuah orgasme.
3 jam......ya......sudah 3 jam lamanya aku merasa berada diantara hidup dan mati, diombang-ambing lautan birahi yang tidak pernah kunjung ada ujungnya.
Setelah Johannes merasa lubang anal ku cukup lebar, dia mengoleskan KY Jelly di penisnya, dan memasukkannya ke dalam anus ku, tidak perlahan seperti tadi, tapi seperti ingin merobek, ingin memiliki lubang anal ku, sakit....perih...tapi ada suatu rasa kepuasan tersendiri bisa memberikan yang terbaik bagi orang yang aku sayangi.
Genjotannya kasar, penuh dominasi, tapi membuat ku menggila, menginginkan lebih dan lebih lagi, lebih menyerahkan diri ku sepenuhnya untuk Johannes.
Penis Gilbert khas ukuran orang Indonesia, panjang 15 cm dengan diameter jempol dan jari telunjuk bisa saling bersentuhan, tapi milik Johannes, panjang 19 cm, jempol dan jari telunjuk ku tidak mampu untuk saling bersentuhan, entah aku yang setiap kali menyerahkan tubuh ku untuk dinikmati oleh Johannes atau memang seperti itu, tapi penis nya jauh lebih hangat dan berasa ketimbang milik Gilbert.
Dan tanpa ku sadari, yang ku katakan adalah "terus John, terus........keluarkan sperma mu, jadikan aku milik mu, tandai aku sebagai milik mu......".
mungkin 15 menit kemudian mungkin lebih lama, entah lah.....bisa saja lebih cepat, tubuh Johannes menghentak-hentak diatas tubuh ku, penisnya terasa berkedut-kedut di dalam lubang anal ku, dan terasa adanya cairan hangat yang masuk ke usus ku, dan.........aku orgasme........ya.....orgasme yang terbesar dan yang paling membuatku puas selama aku mengenal seks, tanpa alat bantu seks di miss V ku, tanpa sentuhan atau rangsangan apapun di klitoris maupun puting ku, murni akibat Johannes memuaskan nafsu birahinya di lubang anal ku.
Sejak itu, kapan pun dan dimanapun Johannes menginginkan ku, aku selalu memenuhinya, tanpa pernah ada paksaan, bahkan, berjauhan dari Johannes membuatku uring-uringan dan yang menjadi tempat pelampiasan ku adalah Gilbert.
Hingga suatu saat, setelah 4 tahun menikah, Gilbert memutuskan untuk bercerai, dalam surat perceraian yang diajukan oleh pengacaranya, Gilbert tidak meminta apapun, dia keluar dari rumah hanya dengan membawa sebuah tas koper berukuran sedang berisi baju-baju anaknya yang bisa dia bawa, selebihnya........dia tinggal dengan catatan bahwa aku bebas untuk membuang, membakar atau menghibahkannya bagi orang yang tidak mampu.
Dalam putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, aku resmi bercerai dari Gilbert karena Gilbert selingkuh, bukan karena aku yang selingkuh ?, aneh...tapi itulah yang terjadi, keluarga ku memutuskan seluruh hubungan dengan Gilbert dan mengancam semua rekan bisnis kami untuk tidak membantu Gilbert, atau mendapatkan amarah dari keluarga utama kami di Tiongkok, Gilbert harus hancur karena berselingkuh, dia harus tahu, bahwa dia hanya seorang laki-laki biasa yang mencoba menjadi naga, Gilbert hanyalah semut bagi kami.
Perjalanan ku dengan Johannes berlanjut, aku resmi menjadi tunangannya dengan sebuah pesta besar yang dilakukan di Shenzhen, dengan pertunangan kami, resmi terjalin hubungan antara keluarga Lie dengan keluarga bangsawan Jerman, keluarga Lie mendapatkan banyak manfaat, uang dan keuntungan mengalir masuk dengan cepat ke keluarga Lie.

Hingga suatu hari datang sebuah undangan pernikahan, yang menikah adalah Gilbert, dengan seorang wanita bernama Sakura Fujiwara, owh......ternyata dia berhasil mendapatkan wanita Jepang, aku ingin melihat, seperti apakah wanita pilihannya, dan aku yakin, wanita itu tidak akan lebih cantik dan sukses dibandingkan ku, maka aku datang ke pernikahannya bersama dengan Linda. Johannes akan datang menyusul karena ada masalah di perusahaanya di Hongkong.
Bila dibandingkan dengan pesta pertunangan antara aku dengan Johannes, maka pesta pernikahan Gilbert dan Sakura tidak ada apa-apanya, mereka hanya melakukannya di sebuah gereja kecil di pinggiran kota tokyo, yang hadir tidak lebih dari 50 orang, aku tertawa dalam hati menyaksikan prosesi pernikahan mereka, kemudian aku mengirimkan pesan singkat kepada keluarga ku untuk memberitahukan keberadaan Gilbert agar mudah untuk menghancurkannya.
Tapi........semua berkata lain, entah kebetulan atau ini adalah kejadian yang sudah di setting sebelumnya, satu demi satu masalah datang ke anak perusahaan yang mengakibatkan imbas pada perusahaan utama keluarga Lie, anak perusahaan Papa di Australia harus kami tutup, kakak ku pindah dari Australia ke Singapura, karena hanya perusahaan Papa yang di Singapura yang masih bisa beroperasi, yang di Indonesia sudah dinyatakan bangkrut, demikian juga perusahaan-perusahaan lain dari "side family" keluarga Lie, dengan cepat kami harus memutar otak tanpa tahu permasalahannya, kalau bukan karena keluarga Johannes, kami sudah hancur.
Ternyata.....hal ini bukan hanya terjadi pada keluarga ku, keluarga Linda juga mengalami hal yang serupa, bedanya adalah, saat ini aku tidak dapat membantu keluarga Linda, karena keluarga ku sendiri juga harus mendapatkan bantuan dari pihak luar.
Hari itu tepat 1 minggu sebelum pesta pernikahan ku dengan Johannes, saat itu aku berada di Hong Kong, kota dimana pusat kerajaan bisnis Johannes berada. Linda menelpon ku dan meminta untuk bisa bertemu di Landmark mall, tapi karena pada dasarnya aku juga kangen untuk bertemu dengan Linda, akhirnya aku meminta untuk bertemu di apartemen Linda saja.

"Erika......gw sebagai temen loe sejak kecil, gw sangat respect sama loe, loe tahu apa yang loe mau, dan loe akan kejar goal loe sampai loe dapet. Belum lagi......sejak gw berteman dengan loe, keluarga loe banyak bantu keuangan dan bisnis keluarga gw. Gw dan seluruh keluarga gw sangat banyak berhutang budi sama loe dan keluarga loe."
"So......what Linda ?, apa yang mau loe omongin ?, jarang banget loe ngajak ketemuan sambil minum Romanee-Conti kecuali loe stress berat......kalo loe cuma mo bilang thank you ke gw, gak perlu lah, di lingkungan kita, pertemanan itu adalah harta yang tak ternilai, loe tahu sendiri begitu banyak orang yang tersenyum di depan kita tapi memegang pisau berdarah-darah tertuju ke kita di punggung mereka."
Linda melihat ke wajah ku, diam cukup lama kemudian menghela nafas panjang, kemudian kembali melihat pada gelas wine-nya sambil memainkan jari telunjuknya di pinggiran gelas.
"Erika.......apakah loe pernah selingkuh dari Gilbert ?"
"Linda......apa-apaan sich loe !?, kenapa loe musti ngomongin nama orang itu !, kalo loe cuma mo ngomongin dia, gw pergi !". Entah kenapa mengingat atmosfir di sekeliling Linda tiba-tiba berat dan serius membuat ku merasa tidak nyaman dan rasanya seperti ada batu berat yang menggantung di dada dan membuat dada ku seperti sesak, hal ini lah yang membuatku meninggikan suara ku, dan memutuskan ku untuk pergi dari apartemen Linda.
Saat aku mengambil tas kerja dan balik badan untuk meninggalkan Linda, tangan Linda mencengkeram pergelangan tangan ku dengan kuat, tangannya terasa dingin dan lembab, seperti orang yang berkeringat dingin, cengkeraman tangannya membuat ku sakit, belum lagi kuku tangannya yang terasa menusuk.
"Please Erika.......stay........please..........tolong.........gw ngerasa harus ngomong ini ke elo walau berat banget buat gw".
Melihat Linda seperti ini, akhirnya aku memutuskan untuk duduk kembali, karena bisa dihitung dengan jari saat dimana Linda, seorang wanita karir dengan hati sedingin es bisa merasa ketakutan, pasti ini adalah suatu kejadian yang amat sangat luar biasa pikir ku.
"Oke, you talk.......apa yang mau loe omongin sich, to the point aja, gw gak punya banyak waktu buat denger omong kosong apalagi menyangkut orang itu".
"Please.......gw mohon.......kalo engga mo jawab....***k apa-apa, please....gw cuma pengen loe denger cerita gw", "3 bulan lalu, gw lewat tol Bekasi, dan gw ketemu dengan iring-iringan panjang kendaraan jenazah yang di jaga oleh PM, awalnya gw pikir itu kendaraan jenazah yang membawa petinggi militer atau negara, tapi......karena mobil gw ikut di stop, gw sempat bersebelahan dengan mobil bak yang membawa karangan bunga, di situ tertulis nama Gilbert Fernando, gw kaget, apa iya Gilbert yang itu, so.....gw akhirnya mutusin buat ikutin iring-iringan itu, gw putusin tinggalin meeting di Cikarang, sampai akhirnya tiba di San Diego Hills, gw ikut turun dan mutusin liat karangan bunga, hampir semuanya dari Kedutaan Besar sampai akhirnya gw ngeliat ada karangan bunga dari Princess kerajaan Denmark, gw pikir gak mungkinlah ini buat Gilbert, masa iya dia kenal Princess, tapi........waktu gw balik badan, gw lihat Glen, yups......Glen anak-nya Gilbert, gw kaget......pikiran gw blank......bener-bener blank, sampai Glen di depan gw aja gw gak nyadar, Glen cuma ngeliatin gw, dan akhirnya gw yang nyapa dia duluan, gw tanya siapa yang meninggal, dan Glen bilang Opa-nya."
"Trus......" sahut gw ke Linda.
"Glen bilang ke gw agar gw pulang, karena gw gak diterima disini, en gw bilang ke Glen, kalo gw turut berduka cita, pas gw balik badan dan beranjak pergi, gw denger suara Glen, dia bilang.......terima kasih atas pertolongan gw buat ngebantu loe cerai sama Gilbert, karena tanpa pertolongan gw, Gilbert tidak akan menjadi seperti sekarang ini".
"What......!?!!" aku kaget mendengar apa yang Linda katakan.
"Loe boleh percaya atau engga, tapi itu yang memang Glen katakan ke gw, lalu gw balik badan dan nanya ke dia, maksudnya.........tapi dia cuma menggeleng dan dia bilang, ini bukan tempat yang tepat, dan dia bilang, nanti dia pengen ketemu gw, kapan dan dimana dia akan telpon gw. Well......anyway.......gw pergi dari situ dan 2 hari kemudian gw dapet panggilan dari nomor yang gak dikenal, kepala nomor +45, jelas bukan Indo, jadi gw angkat, karena gw heran, siapa yang nelpon gw dengan kepala +45, ternyata yang nelpon gw Glen, dia minta gw ketemuan di Starbucks SenCi, waktu itu gw jawab kalo gw engga ada waktu dan gw jauh dari SenCi, tapi dia tahu kalo gw lagi di Plaza Senayan habis tanda tangan kontrak, so......akhirnya gw putusin buat ketemu Glen."
"Setelah gw nyampe di Starbucks, gw langsung disamperin cewek bule dan mengajak gw untuk masuk, gw tanya.....(diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira seperti ini) anda siapa ?, saya tidak kenal dengan anda, kemudian dia jawab: anda diminta bertemu dengan pangeran muda kan?, saya diminta untuk menjemput anda oleh pangeran muda, who the hell is young prince ?, penipuan apa lagi ini dalam benak gw, karena penasaran, gw ikutin tuh cewek bule, dan loe tahu siapa yang dimaksud ?.........pangeran muda itu adalah Glen."
Gw cuma bisa bengong....***k tahu mo ngomong apa, 100% gak percaya dengan apa yang Linda katakan.
"Sumpah....saat itu gw pasti kaya loe sekarang, gw juga awalnya gak percaya, dan yang membuat gw tambah gak percaya adalah apa yang Glen bilang ke gw, Febuari 2016, katanya Gilbert pulang 3 hari lebih cepat dari jadwal seharusnya, dan ketika dia pulang, Gilbert menemukan loe lagi nge-sex sama cowok di atas ranjang dimana loe berdua tidur, dia ambil foto loe dan keluar dari rumah, saat itu Glen pulang sama anak sepupu gw, dan Glen liat Gilbert keluar rumah dan nangis di mobil......, Glen dan David nyamperin Gilbert dan Gilbert bilang agar Glen pergi jalan-jalan dulu dan engga boleh pulang ke rumah, Gilbert kemudian pergi, tapi karena takut ada kejadian yang berbahaya, maka David mutusin untuk stay sampai jam 7 malam, Glen juga di dalam mobil David, kalo sampai jam 7 malam gak ada tanda-tanda kehidupan, mereka berdua sepakat untuk telpon security dan panggil polisi. Tapi ternyata 3 jam kemudian, mereka liat loe keluar rumah pake kimono sambil ngegandeng tangan cowok dan loe nganterin cowok itu sampai ke mobilnya".
Shit.........mampus gw, hanya itu yang ada di benak gw saat itu.
"Jadi.......mengertilah Glen, kenapa Gilbert nangis saat itu, dan kelanjutannya, loe juga tahu, yang gw gak pernah tahu adalah, Gilbert ternyata sempat meminta agar selingkuhan loe ninggalin loe, dengan akhir Gilbert di pukulin security kantor selingkuhan loe dan kenapa sampai loe bisa selingkuh ?".
Sumpah saat itu gw cuma bisa diem, sambil kembali menenggak wine di depan gw.
"Dan inti yang mau gw ceritain ke elo adalah............kenapa akhir-akhir ini banyak kejanggalan di bisnis gw, bisnis loe, bisnis keluarga loe di Tiongkok dan semua masalah yang mungkin berkaitan. Gw gak tahu harus mulai dari mana......tapi mungkin dari bisnis keluarga loe dulu di Tiongkok, loe inget salah satu Om loe pernah bilang kalo induk keluarga loe.....keluarga Lie ditekan oleh keluarga Meng ?, dari apa yang gw denger, itu karena kepala keluarga Meng punya hutang budi ke Gilbert".
Kembali gw menatap Linda, sampai gw berpikir, siapa gw, dimana gw, apa yang gw lakukan di sini........Gilbert.....laki-laki tanpa motivasi untuk mau meraih lebih dari apa yang dia raih ?, apa yang dia punya itu karena gw, gw yang memberikannya ke dia, karena keluarga gw gak mau suami gw cuma orang biasa aja, Gilbert kenal kepala keluarga Meng ?, Glen adalah pangeran muda kerajaan De**ark ?, mau cari di google atau dunia hitam internasional juga gak akan pernah ada keluar hasil orang Indonesia bisa menjadi pangeran muda kerajaan Denmark, apalagi keluarga Meng, karena berdasarkan sejarah, mereka sudah dihapus dari muka bumi sejak keruntuhan dinasti Ming.
"Hahahahaha.........mungkin apa yang gw katakan dongeng, cerita pengantar tidur, loe juga bisa bilang gw gila, paranoid dan terserah.......loe bisa bilang gw mengidap penyakit kejiwaan atau apalah........karena setelah 2 minggu lalu gw pulang dari Inggris, gw juga mempertanyakan kewarasan gw. Apakah gw masih waras kalo gw bilang sekarang Gilbert adalah suami dari salah satu pewaris kerajaan bisnis Sum**omo, bahwa keluarga Rothschi** menjadi backing Gilbert dan menghapus semua jejak Gilbert baik on-ground maupun underground?, keluarga Meng yang seharusnya sudah tidak ada tiba-tiba muncul dan juga menjadi backing Gilbert ?, Glen diangkat anak oleh Princess yang tidak termasuk dalam silsilah kerajaan De**ark tapi mendapatkan pengawalan dari Hun**men ?, salah seorang pewaris kerajaan bisnis Sa**ung mengejar cinta Gilbert dan mendapatkan dukungan dari Vanessa (nama anak kandung kedua Gilbert)?, orang waras manapun juga akan bilang kalau gw sudah gila dan itu hanya terjadi di negeri dongeng atau novel picisan!, tapi...........semua orang yang gw tahu di dunia underground dan mercenary internasional, semua bilang.......jangan lagi mencari tahu tentang Gilbert, lupakan Gilbert atau Tuhan pun tidak akan bisa membantu gw akan dampak dari rasa penasaran gw.....they said.....curiosity killed the cat".

Kembali ke saat ini, sambil menceritakan kembali penuturan Erika, gw berfikir, kalau memang semua kejadian ini benar, maka kita tidak akan pernah tahu, orang yang kita pikir lemah dan patut kita singkirkan bisa menjadi orang yang memiliki dampak kuat di dunia, dan........kalau ada anggota forum yang kenal dengan sosok pria di cerita ini, tolong sampaikan, bahwa mantan istrinya ingin meminta maaf atas kelakukannya selama mereka menikah, bahwa dia bukan bermaksud untuk menginjak-injak harga diri pria tersebut tapi justru ingin membangun keinginan untuk berkompetisi dan maju ketimbang hanya berada di zona nyamannya saja. Memang........apa yang menjadi ukuran sukses setiap orang berbeda-beda, bagi Gilbert........sebuah keluarga berkecukupan dan hangat adalah ukuran suksesnya, sedangkan bagi Erika, ukuran sukses adalah menjadi yang terbaik dari yang terbaik dalam apapun yang dilakukannya.
Komunikasi yang tidak tersampaikan, adalah asal semua kesalahpahaman ini hingga berlanjut dengan rahasia perselingkuhan, pada akhirnya.......jalan hidup manusia tidak ada yang pernah tahu.
Mantab bang,, lanjut Ken wkwk
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd