Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Semua Karena Pandemi

Status
Please reply by conversation.
Sedot terus bu... kontolnya dewo
 
semakin menarik....... absen malam
 
[EPISODE - 4]

Sambil tiduran, aku nikmati malam ini sambil mengelus-elus kontolku dan membayangkan kejadian gila tadi siang. Betapa beruntungnya aku bisa menunjukkan kontolku di depan mata Bu Reni. Rencanaku untuk bisa menikmati tubuh montoknya pasti tidak akan lama. Namun, ada hal yang mengganjal dalam hatiku, mengapa Bu Reni seorang wanita yang disegani dan dihormati di daerahku bisa dengan mudahnya masuk keperangkapku. Aku beranggapan apakah Bu Reni memang kurang belaian dari suaminya. Karena aku lihat memang Pak Narko tipikal suami yang gila kerja, bagaimana tidak, Toko Berasnya bisa sebesar sekarang ini aku yakin karena Pak Narko mampu mengembangkan pasarnya yang tidak menyasar daerahku saja, namun juga toko-toko kelontong kecil. Akupun beranggapan, sepertinya untuk sekedar memuaskan istrinya pasti tidak sempat, karena malamnya pasti dia kecapekan. Ahhh tapi apalah urusanku, aku tak memperdulikan apapun kondisi, karena aku hanya fokus ingin bisa menikmati istrinya setiap saat dan mau menjadi budak nafsuku. Akupun berinisiatif untuk Whatsapp beliau.

"Malam Bu....." ketikku

beberapa menit tidak ada respon, hingga akhirnya hpku berbunyi..

**kliiingg** (sfx : nada WA masuk)

"Iya Wo, malam. Ada apa le?" Jawabnya.

"Tidak apa-apa Bu, saya mau tanya tadi sore hasil penjualan sudah dibukukan belum ya Bu?" Tanyaku basa-basi.

"Oooiiya lee.. Ibu lupa, soalnya tadi sibuk ditinggal Bapak ke Pasar Induk. Lagipula ada yang mau Ibu tanyakan tadi."

"Walaahh Bu, lupa atau karena tadi kecapekan nyari tikus?? hehehe" Godaku

"Hussss ngawur, Ibu bener-bener kaget radi, gak nyangka kamu bisa senekat itu sama Ibu " kagetnya.

"Hahaha, Ibu Reni aja malah diam tadi. Enak ya Bu?" tanyaku mesum.

"Gila kamu Woo. Ibu ini sudah berumur, bisa-bisanya kamu melecehkan Ibu. Ibu takut tidak kalau mau marah ketahuan Pakne. Apa yang paling menarik dari Ibu to lee?"

"Hahaha. Bagus Bu, istri yang baik memang harus bisa menjaga dirinya supaya suaminya gak tahu. Siapa bilang Bu, Ibu itu masih menarik. Pak Narko yang salah menilai Ibu. Orang masih enak gitu." Pujiku.

"Tapi Woo, Ibu takut kalau Bapak tahu perbuatan kita." Jawabnya panik.

"Kalau misal gak tahu gimana Bu? Masih mau gak??"

"Edannn kamu... wis lee. jangan gitu lagi. Gak Baik." sergahnya.

"Hahaha, mau tau gak bu kenapa saya berani gitu ke Ibu?"

"Kenapa emang Wo?" Tanyanya penasaran.

"Dari awal saya ketemu Ibu pas di dapur rumah saya, dan pas saya mulai bekerja di toko Ibu, saya melihat Ibu itu menarik, toket dan bokong Ibu bikin saya menelan ludah, apalagi saya amati lagi Ibu dalam berpakaian sangat cuek, jadinya kemolekan tubuh Bu Reni bisa aku pandangi."

"Edaann.. udah udah.. aku ini istri Juraganmu, kamu berani-beraninya mesumin Ibu"

"Hehe, maaf Bu. Memang dari awal aku sama sekali tidak berniat mencari uang Bu, tapi ingin bisa menikmati Ibu. Karena saya sangay senang sama body milfy macam Bu Reni."

"Haaahh??? kayak Ibu? kamu kok ngincar kayak Ibu? kamu sudah pernah melakukan ini sebelum sama Ibu?" Tanyanya terkaget lagi.

"Belum Bu kalau sama yang seumuran Ibu, tapi sama mantanku dulu pernah Bu. Tapi aku mulai tertarik sama Ibu-ibu ketika aku sering menonton film bokep Bu."

"Astagaa Dewoo,,, ternyata kamu liar banget. Ibu kira kamu anaknya Baik dan kalem."

"Hehe, semua orang punya sisi lain Bu, dan ini sisi lain saya. Saya akan pastikan orang-orang terdekat kita gatau tentang apa yang saya lakukan Bu."

"Cah Edan.. Wiss Ah. Gila Ibu lama-lama nanggepin kamu."

Untuk mengulang ingatannya tadi siang dengan kontolku, aku kirim foto kontolku malam ini.

"Ini Bu, yang tadi siang nampar Ibu" Kirimku deg-degan takut dia tidak berkenan.

Fotoku di read oleh Beliau, namun lama tidak dibalas. Aku beranggapan dia sedang menikmato fotoku.

"Aihhhhhh.. Wo. Apaan ini.." tanyanya Pura-pura.

"Kontol Bu, itu kontolku, yang Ibu emut tadi siang. Aku boleh minta sesuatu ga Bu?"

"Gak mau... kamu mesum. Emang apaan." Tolaknya.

"Fotoin coba Bu Ibu lagi apa?"

"Gak mau ada Bapak."

"Gapapa Bu, kalau engga sih paling nanti Pak Narko bakal tau istrinya main belakang sama pegawainya. Hahah"

Sejenak dia tidak membalas, tiba-tiba ada notifikasi masuk.

"Tuhhhh puass" Ketusnya.

"Wuih Ibu bening juga. Ga ngelayanin Bapak Bu?"

"Bapak udah tidur."

"Bu besok pakai gamis press body ya. Saya mau nikmati Ibu, sampai jumpa besok."

"Siapa kamu nyuruh-nyuruh saya. Gak mauuuu." Ketusnya kembali.

Akupun tidak membalas, supaya beliau penasaran.

Paginya akupun berangkat ke toko. Aku kaget karena toko sudah rapi. Dan saya lihat Bapak sedang mengecek stok seperti biasa ditemani Ibu. Ku dekati mereka berdua. Posisinya Pak Narko sedang membelakangi Ibu, dan Bu Reni sedang jongkok menghitung karungnya.

"Saya bantu Pak Bu," Tawarku.

"Eh Dewoo.. boleh. Ini tolog pindahin ke tumpukan samping Ibu."

Akupun tersenyum jahat. Kulihat Ibu panik namun tidak bisa berpindah tempat. Ku lihat ternyata dia memakai pakaian sesuai permintaanku. Toket dan bokongnya tercetak dengan jelas.

Ku dekati Bu Reni dan mengabaikan Pak Narko yang masih membelakangi kami. Aku berdiri menyampimg kearah Bu Reni yang sedang jongkok. Sengaja ku pakai lagi celana tipis tanpa sempak.

"Hmmm wangi." ku cium jilbabnya.

"Bu Reni hanya diam sambil.memejamkan mata."

Kugesek kontolku di depan toketnya yang sesak.

"Emmmmhh.." desahnya.

"Kenap Bu" Tanya suaminya.

"Endak Pak. ini Ibu rada pengap"

"Pengap karna kontolku ya Bu? hehe" Bisikku. Ku karena model gamisnya ada resleting depan. Aku iseng untuk membuka. Terpampanglah toket ibu anak satu idamanku yang ternyata tidak memakai BH.

"Gilaaa.. Montok" Kagumku dengan bisik-bisik.

"Uhhhmm. Jaaannggann Bapakkkkkhh. " lirihnya.

Ku tuntun mulutnya untuk mengulum kontolku.

"Okhh Klokk klokkk uhhmm" rancunya.. Pak Narko yang membelakangi kami +/-10m tidak menyadari karena lalulintas bising.

Bu Reni pun aku tarik ke tumpukan beras yang tinggi supaya tidak terlihat suaminya.

"Aookhh Wo.. beeessarrhhh" Sambil menggenggam kontolku.

Posisiku saat ini adalah berdiri dibelakang Bu Reni dengan posisi kontolku menempel belahan pantatnya, sedangkan toketnya aku remas dari belakang sambil.ku ciumi dan kuludahi jilbabnha.

"Enak gak Bu kontolku?" Hehehe..

Beliaupun diam dan terus mengocok kontolku. Akupun masih tetap meremas toketnya.

"Akhh okkhh ahh.. Cukup Wo.. geli..."

Namun bukannya melepaskan, tapi tetap lanjut mengocok kontolku.

"Lihat Bu. Pak Narko lagi sibuk. Ibu juga harus sibuk."

Hingga tak berselang lama akhirnya aku orgasme. ku turunkan Bu Reni karena aku ingin muncrat di toketnya.

"Croott Croott, Crooott, Croott.. Crooottt.. Akhhhhhhhhhh" pejuku menyembur bagian dada dan sebagian jilbabnya. Kusuruh Bu Reni untuk meratakan dadanya ku tutup lagi resletingnya.

"Banyaakkhhh" ucapnya singkat.

"Nanti kita lanjutin lagi ya Bu.. Aku masih pengen nakalin Ibu lagi.." Senyumku.

Beliaupun tidak menjawab dan merapikan kembali gamisnya tapa membersihkan dadanya yang penuh pejuku. Sungguh liar sekali istri juragan ini. memang benar jika seseorang semakin tua maka akan mengalami puber kedua. Mulai saat ini akam ku ajari Bu Reni untuk tidak memakai dalemannya.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd