Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Semua Karena Pandemi

Status
Please reply by conversation.
[EPISODE - 5]

Sebelum aku pamit pulang dari toko, Pak Narko tiba-tiba memanggilku. Aku kaget karena aku kira akan dipukul karena telah melecehkan istrinya. Pak Narko memdekatiku.

"Eh Wo, ntar malem ada Liverpool lawan Barcelona ini, Bapak tau kamu kan suka Liverpool, gimana kalau kita nobar?" Ajaknya dengan antusias.

"Wahh iya Pak. Boleh tuh, tapi mainnya jam 2.45 emang gapapa Pak?" Tanyaku.

"Santai Wo, emang kenapa. Ntar Ibu tak suruh nyiapin cemilan buat kita. Gimana kalo kamu datengnya dari jam 9. Kita PS-an dulu pemanasan. Soalnya Bapak megang Barca."

"Wetsehh, kalo itu saya mah gabakal nolak Pak. Emang Ibu gapapa pak diganggu istirahatnya?" Tanyaku ragu.

"Weealah. Tenang aja. Ibu mah orangnya santai. Apalagi kamu yang main pasti Ibu seneng banget."

(Senang ngentotnya ya Pak... hehe), ucapku dalam hati.

"Waa ya boleh nih Pak. Siap kalau gitu. Dewo nyicil tidur dulu aja kalo gitu ya."

"Ngopo pake tidur dah Wo, uda santai. Besok kita libur dulu tokonya. Soalnya tanggal merah. Bapak juga pengen istirahat dulu. Kamu nanti tidur di rumah Bapak aja."

"Yaudah kalau gitu Pak. Saya sih siap. nanti saya bawa apa nih Pak cemilannya?" Tanyaku basa-basi.

"Uda dateng aja, gausah bawa-bawa. Habis ini Bapak sama Bune mau belanja cemilan."

"Gass lah Pak kalau gitu. Siapin tisue ya Pak, soalnya nanti malam Barca bakal kalah. Hehehe.. Yauda Pak, saya pulang dulu" Candaku sambil pamit.

"Eeeeeeee, sembharangan.... Liverpool itu yang bakal kalah. Orang kipernya cedera. Hahaha. Yowes ati-ati" Balasnya.

Akupun pulang. Ada perasaan senang karena Pak Narko disamping gila kerja, ternyata menyempatkan waktunya juga untuk santai. Beliau tahu betul aku Liverpool Garis Keras, makanya aku diajak. Teringatlah aku dengan istrinya, Bu Reni. Aku membayangkan nanti malam bisa dapat kesempatan ngentot dengannya setelah sebelnya cuma bisa di sepong. Aku WA Bu Reni.

"Hai Bu, nanti malam Dewo ijin main ya Bu. Bapak ngajakin nonton Bola." Aku mengawali.

"Iyaa leee, Oalah kamu diajak Bapak toh... Yawis Ibu iki juga lagi belanja sosis buat BBQ-an nanti." Jawabnya.

"Wehehe, enak tuh Bu. Nanti kalau kurang, sosis yang tadi pagi masih Bu." Godaku sambil mengingatkan kejadian mesum tadi pagi.

"Cah Edaann... Tauk ah." Jawabnya jutek.

Jam 9 malam aku pun beramgkat ke rumah Pak Narko. Sesampainya di rumah beliau, aku lihat Pak Narko dan Bu Reni sedang santai di teras dengan anaknya, Seiko. Akupun menyapa.

"Assamualaikum Pak Narko, Bu Reni..."

"Waalaikumsalam, eh Dewo... Sini-sini." Ajak Pak Narko.

"Iya Pak. Eh Dek Seiko, beyum bobok yah? Mau nonton bola juga?" Candaku ke Dedek Bayi Seiko.

Tak berselang lama Bu Reni pamit ke kamar terlebih dahulu untum menindurkan Seiko. Akupun lanjut ngbrol ringan dengan Pam Narko sambil ku WA Ibu Reni.

"Nanti kalau ke depan nemuin saya, Ibu pakai pakaian yang seksi yah" Perintahku.

"Cah Edaann.. gak janji...." Jawabnya ketus.

Tak berselang lama Bu Reni pun menghampiri kami yang sedang ngbrol santai. Aku kaget karena baru kali ini aku melihat Bu Reni tidak memaki jilbab. Rambutnya sebahu ternyata halus reboundingan, dan wangi sekali. Apalagi sekarang Beliau memakai daster se betis tanpa lengan. Akupun menelan ludah. Pak Narko di buat kaget dengan penampilan istrinya yang terkesan "nakal" di depan orang lain.

"Bune. Kok pakai itu toh? Malu ada si Dewo." Tanyanya penuh kekhawatiran.

"Gerah Pak, Ibu mau yang simpel-simpel saja. Lagipula Dewo udah Ibu anggap seperti anak sendiri, gak mungkin tertarik sama Ibu yang udah tua." Jawabnya.

"Hhmm. Yauda kalau gitu. Siapin panggangan sama sosisnya ya Bu. Kita bakar-bakaran dulu." Jawab Pak Narko sambil menghela nafas.

Akupun berinisiatif untuk membantu Bu Reni menyiapkan panggangan. Sembari aku mesumin Beliau.

"Dewo bantu ya Pak, Bu. Kasian Ibu Sendiri." Tawarku.

"Yowes sana bantuin Bune Wo... Bapak tak beresin tempatnya biar rapi."

Bu Reni pun tampak panik denganku. Namun dengan berusaha bersikap seperti biasa, Beliau mulai ke dapur dan aku ikuti dari belakang. Aku nikmati bongkahan bokongnya yang bergoyang-goyang. Langsung ku peluk dari belakang saat sudah di dapur.

"Ibu cantik banget malam ini, berani juga ya pake pakaianya. Bapak kaget loh." Tanyaku sambil aku jilati telingan dam lehernya."

"Akkhhh Wo. Leepas. Bappakh ukhhh depphaan." Jawabnya terbata-bata menahan desahan.

"Aman Bu, Bapak di depan. Saya di suruh ke dapur bantuin istrinya, garuk memek istrinya."

"Ukhh.. Wo.. kamu nakhall." Jawabnya lemas.

"Hehe, makasih ya Bu. Dah mau nurutin Dewo." Ku balikkan badanya dan saat ini posisi kami sedang french kiss.

"Okhh. muah,, uhhmm.. Dewwwooo." Rancaunya.

Kumainkan toketnya sambil ku ciumin. Belum lama kami berciuman. Pak Narko memangil dan membuyarkan ciuman kami.

"Buu... Uda belum?" Tanyanya dari teras.

"Ya Pakh, ini sudah. Udah Wo. Bapak manggil tuh" Beliau berlalu sambil.membetulkan pakaiannya.

"(Sialll... kentang lagi)" Umpatku dalam hati.

Akupun beranjak kembali ke teras. Acara BBQan pun di mulai. Pak Narko mulai membakar sosinya satu-persatu. Bu Reni yang duduk di samping Pak Narko, aku WA.

"Buu. buka.dong kancing dasternya." Pintaku

"Gilaa kamu Wo.." Beliau pun memundurkan kursinya dan melepas satu kancing bajunya.

"Udah tuh." Gerutunya.

"Kurang, lagi"

Sekidit ragu, Beliaupun membuka lagi satu kancing bajunya.

"Udah tuhhhhh".

"Kurang Bu, ayo lagii." Mintaku

"Dasar.. puas kamu??? Ibu takut Bapak lihat." Dengan ketus dan rasa takut.

"Biarin tuh Bu, Pak Narko biasa aja. Uhhhmm, toketnya gede banget Bu, enakk." Akupun menikmati toket yang dipampang di dasternya yang terbuka.

"Ibu pakai daleman warna apa?" Tanyaku.

"Lihat aja sendiri.." Jawabnya senyum.

Akupun. berpura-pura menjatuhkan garpu. Saat aku ke bawah, aku kaget Bu Reni sudah membuka lebar kakinya. Alamaak, beliau tanpa celana dalam, memeknya bersih betul, sepertinya rajin mencukur. Dua menitan aku melongo karena memeknya. Aku dikagetkan dengan suara Pak Narko.

"Woooo. Ini sosisnya udah ada yang mateng. Cobain"

Akupun beranjal kembali ke kursi. Dan mencicipi sosis bakarnya.

"Yummy, Enak Pak. Bapak pinter nih bakarnya. uhukk" Sampai aku tersedak karena tiba-tiba kaki Bu Reni mengelus-elus kontolku dari luar celana.

"Pelan Woo. Gitu aja kesedak hahaha." Canda Bu Reni masih memainkan kontolku dengan kakinya. Bu Reni sepertinya membalas dendam kejailanku.

"Tau nih Wo. Pelan aja. Tenang masih banyak. Nih Bu cobain sosinya." Tawar Pak Narko.

"Yang gede dan gosong ada gak Pak, Ibu gamau kalo ga gosong" Tanyanya sambil memainkan lidah dan meremas kecil toketnya.

"(Anjriitt. Istri Pak Narko binal banget ni. Cukup Bu jangam siksa aku)" Umpatku.

"Yang gede gada Bu. Tadi belinya ga yang gede." Jawab Pak Narko.yanh masih belum sadar kalau istrimya nakal disampingnya.

"Ada kok Pak Gede. Nanti Ibu coba bakar deh." Masih menggoda.

"Iyakah Bu. Yauda nek gitu, bentar Bu lanjutin. Soalnya Bapak kebelet. lanjutin ya Wo." Sambil Pak Narko ngacir.

Ku lepaskan kontolku dari kakinya dan kudekati Bu Reni.

"Ibu nakal banget. Saya sampe kaget. Bisa jantungan pasti si Bapak kalo tau Ibu gitu."

"Biarin. Yang ngajarin kamu, Ibu kebawa-bawa."

Akhirnya kami berdua ciuman lagi meneruskan ciuman yang tertunda saat di dapur. ku jelajahi semua tengkuk dan telinga Bu Reni hingga basah dengan air liurku. Bu Reni cuma bisa memejamkan mata merasakan nikmatnya aku ciumin.

"Akhh Wo.. Enakhh.. Terusshhh" Rancaunya.

"Bu Dewo izin masukin kontol Dewo ya?" Pintaku.

"Akkhh iyakhhh" Ucapnya tanpa protes.

Masih dengan posisi duduk ku singkap daster Bu Reni sambil ku masukkan kontolku dengan posusi duduk, sehingga Bu Reni seperti aku pangku.

"Akhh okhhh pellaanh Wo.. Gedheeeeee"

"Apanya Bu?" hehe...

"Iiiithuuu.... konttthhh" Jawabnya menikmati.


plok plok plok... suara paha kami beradu.

"Hahaha Ibu ternyata haus sex juga ya. Tau gitu dari dulu aku entot Bu Reni." Ucaoku

"Okkhh.. okkhh.. okhh.. enakkhh Wo"

Bu Reni pun terus memompa kontolku. 15 menitan kami beradu kelamin. Pak Narko masih belum keluar dari kamar mandi. Akupun cuek dan masih menikmati istrinya. Bu Reni sudah tidak karuan saking menikmatinya. Aku merasakan kontolku cenat cenut hebat tanda akan orgasme, akupun segera cabut kontolku karena belum ingin menghamilinya secepat inu. Tahu gelagatku. Bu Reni pun mengambil piring yang berisi sosis serta mengarahkannya didepan kontolku dengan posisi jongkok. Dielusnya kontolku hingga aku taku tidak kuat menahan pejuku keliar.

"Croottt, croott.. crott.. croott.. crroootttt.. crott" Pejuku keluar mengenai sosis di piring dan sebagian toketnya. Dijilatlah pejuku yang menempel di toketnya.

"Uhhm. Makasih Bu. Enakhh. Nanti Dewo minta lagi ya Bhuuuu." Ucapku sambil mengatur napas dan membetulkan celana.

"Siapa takut... Paling kamu nanti lemes dulu. Hahaha." Ledeknya.

Tak berselang lama, suara langkah kaki Pak Narko terdengar. Dengan sedikit panik kami kembali posisi seperti semula dan Bu Reni merapikan dasternya lagi.

"Aduh muless bener, tadi gara-gara makan nasi padang. Maaf ya Wo ditinggal lama tadi." Ucap Pak Narko.

"Iyhhaa Pak gapapa. Ini tadi juga saya ngbrol sama Ibu." Jawabku.

"Loh Bu, kok pakek mayonaise? Bukannya tadi gak beli ya?" Tanya Pak Narko bingung melihat Bu Reni makan sosis dengam saus putih.

"Hehehe iya Pak. Ini tadi Ibu beli sebungkus nyoba. Eh ternyata enak." Jawab Bu Reni berbohong.

"Wehh Ibu, tau enak kenapa ga beli banyak. Sini Bapak nyoba juga Bu. Soalnya dari bosen saos tomat mulu."

"Ehh jangan Pakhh. Ini Ibu suka banget mau Ibu abisin. Bapak beli sendiri aja." Jawan Bu Reni dengan kaget.

"Yahh Ibu mah pelit. Yaudah Wo kita lanjut bakar lagi. Saos tomat aja gapapa ya Wo." Ajak Pak Narko.

"Gapapa Pak malah enak pedes-pedes gurih.. hehe"

Akupun melanjutkan bakar sosis. Aku tersenyum melihat Bu Reni yang berani membohongi suamimya dan dengan lahap menjilati piringnya yang penuh pejuku. Bu Reni pun membalas senyumku. Aku tak membayangkan nanti akan terjadi hal gila apalagi. Mengingat malam masih panjang dan aku sudah janji dengan Pak Narko jika ingin menginap di rumahnya. Oh Bu Reni... Montokku.....
Matur tankyou mpun updet hu...
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd