Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Semua Karena Pandemi

Status
Please reply by conversation.
[EPISODE - 6]

"Ibu tidur dulu, nanti kalo Dewo butuh, Ibu layani ya. Hehehe." Tulisku singkat ke WA Bu Reni.

Akupun bersikap seperti biasa, sama halnya seperti Bu Reni. Karena baru jam 11 malam dan bola masih jam 2 pagi, ku putuskan untuk menantang Pak Narko bermain PS. Main PS kali ini pun bukan asal main karena menunggu bola mulai, tapi aku tambahkan dengan taruhan. Pak Narko awalnya ragu, namun setelah aku yakinkan beliau, akhirnya menerima tantanganku.

Ya, taruhan kali ini adalah bermain PS selama 5x dan yg mengumpulkan kemenangan terbanyak, harus mau menuruti keinginan si pemenang. Aku ambil kesempatan ini karena aku ingin lebih banyak waktu untuk bisa menikmati si semok. Aku tahu betul, Pak Narko tidak jago betul dalam bermain PS. Terbukti 2 match pertama aku menang mudah lawan beliau. Match ke-3 dan ke-4 perlawanan agak sengit, aku terpaksa kalah dalam babak adu penalti. Hingga pemenang ditentukan dalam pertandingan ke-5, kali ini aku bermain dengan serius. Hingga akhirnya bisa dapat gol penentu di akhir pertandingan.

Jam menunjukkan pukul 02.00 dinihari, masih ada waktu 45menit lagi sebelum Liverpool lawan Barca mulai. Pak Narko pun kalah dariku, sesuai taruhan awal tadi, yang kalah akan menuruti yang menang.

"Payah-payah.. Jago juga kamu ternyata main PS." Puji Pak Narko.

"Hahaha, iyalah Pak, ga sia-sia saya jadi atlit rental Pak... wkwkwk. Sesuai taruhan nih Pak, masih inget kan?" Senyumku.

"Iyo, aku masih inget. Mau apa kamu?" Gerutunya.

"Emmmmm apa ya Pak?? hihi" Aku tertawa jahat meminta sesuatu yang susah di cari Pak Narko.

"Pak, aku pengen bakso malang donk." Mintaku.

"Wealah, mana ada Bakso jam segini Wo." Beliau cemas.

"Yah Bapak, gamau tau. Cari sekarang aja Pak. Biar nanti masih bisa ngikut babak pertama." Ku surih lebih cepat karena aku ingin ngentotin istrinya.

"Yowes, karena Bapak konsisten. Kamu lanjut liat tv ya. Bapak keluar dulu." Beliaupun berlalu.

Suara motor pun terdengar tanda Pak Narko sudah pergi. Aku yang masih sange, ku putuskan untuk masuk ke kamar Bu Reni. Karena aku tahu rumahnya sepi, dan anaknya sedang nyenyak. Ku buka pintu kamar pelan-pelan. Aku lihat si semok Bu Reni sedang tidur dengan posisi dasternya kesingkap, hingga memeknya yang tanpa celana dalam terlihat.

"Umm.. Bu Reni. Kenapa enak Ibu semok banget sih Bu." Ucapku dalam hati sambil mendekati dirinya.

Aku mulai meraba toketnya sambil menciumi tengkuk leherya. Ku kecup dan jilatin centi per centi setiap lehernya. Hingga Bu Reni tersadar dan melenguh.

"Auhhhkkh. Dewo.. Ibu kaget, kirain Bapak. Soalnya Bapak gak mungkin gini." Ucapnya.

"Emang kalau Bapak gimana Bu? Bukannya pinter di ranjang?" Tanyaku sambil terus meremas toketnya.

"Apaan , dia mainnya cepet dan ga ada pemanasan Wo, jadi ga ngerasa nikmat. Apalagi..." Ucapnya terpotong sambil menutup mulut.

"Apa Bu???? hehehe." Tanyaku penasaran.

"Emm... itu. Punyamu gede.... Apalagi badanmu kekar. Ibu jadi ngerasa pasrah tiap disentuh." Jawabnya sambil memejamkan mata karena aku mulai mengelus-elus memeknya.

"Hehe, ternyata Ibu tuh takluknya sama saya ya. Pantes Ibu tiap saya nakali ga ngelawan. " Jawabku penuh kemenangan.

"Iyyaaa Wo. Punyamu bikin Ibu merinding, jujur sejak pertama Ibu ketemu kamu, Ibu udah ngerasa pasti Ibu bakal kamu jaili."

"Iyakah Bu? Hehe, tau gak Bu kenapa aku di namakan Dewo, karena kontolku Dewo, Gede Dowo."

"iiyaaa Wo. Ibu bener-bener pasrah. Terserah kamu mau apain Ibu Wo. Ibu nurut asal Bapak gak tahu." Jawabnya pasrah.

Aku mulai menjepit kontolku di antara toket gedenya, ku maju mundurkan kontolku hingga beberapa kali menyodok bgian bawah mulutnya.

"Okhh Dewo,,, Enakhhh" Rancaunya.

"Nikmati aja Bu, Bapak lagi aku suruh pergi dia." Jawabku.

"Haahh kemana? Kok Bapak mau?" Sambil Bu Reni mengocok kontolku.

"Gausah tahu Bu, pokoknya Dewo mau genjot Ibu malam ini."

"Ukhh Woo.. pelan ya Wooo. Gatel banget ini."

"Dasar istri binal, suaminya lagi pergi malah ngentot sama pegawainya." Umpatku.

"Iyaakhh wo, akakhhuu binal."

Ku olesi memeknya dengan ludahku, ku masukkan kontolku pelan-pelan ke memeknya. Ku masukkan dan ku maju mundurkan.

"Akhh okh Wo enak, ummhh.. genjor terus Wo.."

Ku lucuti bajunya. Aku takjub dengan bodynya yang jauh dari Ibu-ibu pada umumnya. perutnya rata dan toketnya montok sekali.

"Bu Reni. okhh akhirnya reno bisa nelanjangin Ibu. Ibu semok banget. plokplokplokplok" Rancuku sambil suara paha kita beradu.

"Okh iya Wo... Enak. Baru kali ini Ibu keenakan komtolmu mentok."

Masih posisi genjot memeknya, ku cupagi leher Bu Reni."

"Awww Wo nakal, jangan banyak-banyak nanti Bapak Curiga." Tolaknya penuh kepasrahan.

"Diem aja Bu. Suami lemahmu lagi aku suruh-suruh." Jawabku masih penuh nafsu menggenjot memeknya.

Beberapa saat kita bergumul, Tiba-tiba ada telfon dari Pak Narko. Bu Reni pun bingung dan menutup mulutnya

"Halo Wo, bakso malagnya gada gimana ya?" Tanyanya.

"Yahh.. ukhhh Bapak gimana siiiihhhh aaukkhh." Jawabku tidak fokus karena posisiku masih memompa istrinya

"Kamu kenapa Wo? kayaknya kepanasan" Tanya Pak Narko penuh curiga.

"Iya Pak. ini abiisss makan sosis tadi sama Bu Reni, tapi ini lagi cuci mulut makan pepaya. Pepaya Bu Reni enak Pak." Jawabku mulai gak fokus.

"Nasi goreng aja deh pak yang gampang." Aku mengalihkan karena kasian dengan Pak Narko.

"Nah gitu dong dari tadi. Nasi goreng ada nih. Oke Bapak pesenin. Tanyain Ibu mau apa Wo?"

"Haalookkhh Pakkhnee,, Ibu gausahhh, soalnya Ibu lagi makan sosis ini." Bicaranya ke Pak Narko sambil ku genjot.

"Bu kok ndesah. Emang pakai saos yah?" Tanya Pak Narko panik.

"Ukhh. Ibu makan konttt, eh sosisnya gede bangeethh Pak. Gak muat ini. " Jawabnya hampir kelepasan.

"Haaahh apa Bu???"

"Sossihhh Pakhh. Ini pakai mayonaise yang tadi."

"Bu.. emang masih? kok bapak tadi minta katanya dah habis."

"Iyaaa pakhh, soalnya ini dikasih Dewo lagi." Jawabnya semakin kacau.

"Hahh?? gimana Bu.? Kok Dewo."

"Maksudnya Dewo yang ngolessinn Pak. udah ya Pak. Ibu mau minum dulu. cepetan pulang pak. Bolanya udah mau mulai uda dulu ya oam." Ceracaunya..

telfon pun dimatikan, Bu Reni merasakan dirinya akan orgasme..

"Okhhj Wo, Ibu uda gak tahan mau keluar.." Ungkapnya

"Iya Bu bareng ya Dewo juga.. kita bareng Bu. Okhh crott crott croott croottt 5x" Akhirnya aku ngecrot di dalem memek Bu Reni.

"Bu maaf Dewo keluar di dalem." Ucapku sambil mengusap peluhnya di jidat dan posisi kontolku masih menancap di memeknya.

"Akhh gapapa Wo. Nikmat. tenang Ibu aman kok. Kamu bebas. Makasih ya Wo. Ibu puas. Ibu bener-bener ngerasa jadi wanita lagi."

"Iya Bu, Ibu juga nikmat banget. Makasih ya Bu. Mandi yuk Bu abis itu temenin Dewo nonton bola. soalnya Bapak bentar pasti." Ajakku sambil mengecup bibirnya.

"Tapi Ibu ga suka bola wo."

"Ntar Ibu mainan bola Dewo aja. hehehe" kekehku.

"Hehehe. maumu" Akhirnya dalam posisi telanjang. ku gendong Bu Reni ke kamar mandi.

Kami akhirnya mandi untuk menyamarkan bekas pergumulan kami. Di dalam kamar mandi pun aku melanjutkan menggumuli Bu Reni.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd